Lucky Fan Girl

By yanxxlin

205K 18.4K 3.2K

Yan adalah seorang fan girl biasa dari Indonesia yang beruntung bisa bertemu BTS di Korea bahkan sampai menja... More

Am I dreaming ?
Lie
Caught in a lie
Lovely Visit
Cute Friendship
Our Secret
Confession
suspicion
A day with Jimin
First Kiss
Yan & Yoongi Day ( Pt. 1 )
Yan & Yoongi Day ( Pt. 2)
Troubles
Angry
Shocked
Stay
Jin Knows The Secret
Jealous
Acceptance
Best Friend
Trouble Pt. 1
Trouble Pt. 2
Trouble Pt. 3
The Best Birthday ❤
Fight
Yoongi
Getting It Right
Stalker
Broken
Third Wheeler
Missunderstood
The Truth
Ignore Him
I Need You
Only Hope
Apologize
Be Mine (again)
Surprise Party
Meeting Yoongi's Family
Dealing with Big Hit & Army
What Should I Do ?
[Please Tell Me]

Caught

2.9K 320 32
By yanxxlin

Yan sedang tertidur disampingku, sebentar lagi kami akan tiba lagi di Seoul. Padahal aku mempunyai rencana kalau kami akan menginap di Daegu dan aku akan membawanya mengunjungi beberapa tempat menarik di Daegu, tapi sayangnya aku harus kembali. Walaupun begitu aku sangat senang karna sudah memperkenalkannya pada keluargaku. Keluargaku juga tak kalah senangnya sama sepertiku, mereka semua menyukai Yan.

Keluargaku bukanlah type keluarga yang terlalu memandang status sosial. Sebelum aku menjadi sukses seperti sekarang ini, dulunya aku juga hanyalah orang biasa. Aku juga pernah merasakan yang namanya susah, sakit bahkan dihina dan direndahkan. Tapi aku tetap berjuang dan pantang menyerah. Aku bekerja keras memulai semuanya dari nol ya aku berjuang mati-matian hingga bisa sampai seperti sekarang ini.

Jauh sebelum aku membawa Yan kerumahku, aku juga telah sering membicarakannya pada ibuku dan semuanya bermula karna aku yang keceplosan membicarakan Yan pada ibuku, entahlah.. aku terlalu bahagia saat itu sampai-sampai aku tak sadar diri sedang berbicara dengan ibuku. Tapi aku tak menyesalinya, aku merasa nyaman saat berbicara dengan ibuku dan mereka juga tidak akan terkejut saat aku memperkenalkan Yan pada mereka seperti yang hari ini aku lakukan.

Lihatlah, sekarang aku di sini, dengan satu-satunya wanita yang ingin aku nikahi suatu hari nanti. Ya mungkin memang itu terlalu cepat, tetapi.. aku tidak ingin melepasnya lagi. Sudah cukup aku melakukan kesalahan bodoh saat itu, aku tak akan mengulanginya lagi.

Yan bergumam pelan ketika dia mengubah posisi tidurnya, aku tersenyum begitu dia memelukku dari samping dengan matanya yang masih terpejam."Yoongi.." dia bergumam.

"Ya?"

Dia tersenyum dan memelukku semakin erat. "Tidak.." dia menghembuskan napas dan kembali tertidur.

Kereta mulai melambat dan akhirnya berhenti. Kami telah tiba di Seoul.

Aku menepuk pipi Yan pelan. "Yan, bangun.. kita sudah sampai."

Dia menguap, "Benarkah?"

Aku mengangguk. "Ya. Ayo kita turun."

Yan mengangguk, dia mengambil tasnya dan bangkit, kami berpegangan tangan saat kami menuju ke pintu keluar.

Begitu kami melangkah keluar ..

* Flash menyala *

* Reporter di mana-mana *

* Penggemar berteriak *

* Manajerku juga ada disini.*

"OH TUHAN."

Manajer: YOONGI!!

Aku mundur selangkah.

Saat itu, aku memperhatikan para reporter, aku melihat van bts juga tengah parkir, aku yakin anggota BTS yang lain juga berada didalam sana.

Manajer berjalan kearahku.

Yan ada dibelakangku, dia memegang lenganku erat-erat. Aku benar-benar bisa merasakan dia gemetar.

Kami sudah diekspos!

Ini tidak akan berakhir dengan baik, aku sudah bisa merasakannya, tapi aku harus bisa menyelesaikan semuanya.

Aku melihat Yan dan memegang tangannya. "Jangan takut." Ucapku meyakinkannya.

Dia menatapku, matanya sudah berair, "Yoongi .." Dia benar-benar takut dan gemetar.

"Ini akan baik-baik saja." Ucapku lagi.

Genggaman Yan semakin erat dilenganku, aku kembali melihat orang-orang didepanku dan hanya keriuhan yang terjadi, polisi di mana-mana, mereka mencoba untuk menahan penggemar dan wartawan.

Aku tidak akan melepaskan Yan. Tidak lagi.

Jeritan dari reporter dan fans sangat riuh. Bagaimana kami bisa keluar? Tidak ada yang terlintas di kepalaku selain fakta bahwa hubungan kami bukan lagi rahasia. Semua orang telah mengetahui hubungan kami.

Aku berbisik pada Yan. "Percaya padaku." Aku menggenggam jarinya dengan erat. Mataku mengawasi setiap sudut tempat ini dan mencari celah agar aku bisa melewati mereka semua.

"Sekarang!" Teriakku.

Aku membawa Yan berlari melewati celah yang kosong dari sebelah kiri. Aku dan Yan langsung memasuki sebuah taksi dan menyuruh supir itu agar tancap gas.

Yan POV

Aku benar-benar merasa ketakutan sekarang bahkan saat aku sudah berhasil lolos dari army dan para reporter itu. Aku tidak tahan untuk tidak menangis, para reporter segera mengepung taxi kami dan mulai mengambil gambar. Penggemar BTS juga berlari mengejar taxi kami dan melemparkan barang-barang.

Mereka bahkan tidak tahu aku dan aku sudah diperlakukan tidak baik seperti ini?

Aku menangis dan menutupi wajahku.

"Yan, kau tidak apa-apa?" Yoongi bertanya padaku. Dari nada bicaranya aku juga tahu dia sama khawatirnya sepertiku.

"Hmm aku baik-baik saja." Ucapku lemah.

"Berikan hp mu padaku." Ucapnya dengn mengulurkan tangannya.

Aku tidak sempat bertanya lagi, aku terlalu takut. Aku mengambil handphone ku di saku celanaku dan memberikannya pada Yoongi.

Dia meraihnya dengan cepat. Dan mematikannya.

?

"Kenapa dimatikan?" Aku bertanya. Kali ini giliran dia yang mematikan handphone nya.

"Aku tidak ingin siapapun menelepon kita sekarang."

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Yoongi POV

Aku terbangun dari tidurku dan melihat pacarku yang cantik disampingku tertidur lelap.

Ya semalam aku memutuskan agar tidur di rumahnya Yan. Aku tidak tega meninggalkannya sendirian disini, aku takut sesuatu terjadi. Aku belum pulang ke dorm. Aku yakin sekali saat nanti disana manajerku akan memakiku. Tapi apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan Yan, tidak akan.

Aku tersenyum saat melihatnya sedang tidur lelap dan damai disampingku, tapi seketika kenyataan menamparku.

Kami telah ketahuan...

Setelah sekian lama kami menutupi semuanya akhirnya sekarang semuanya terungkap tanpa aba-aba terlebih dahulu. Dari semalam aku me-nonaktifkan handphoneku tapi baru saja aku meng-aktifkannya dan melihat sosmed ternyata ada banyak fotoku bersama Yan sedang berdua dijalan bahkan foto yang lainnya memperlihatkan kami tengah tersenyum dan sedang berpelukan. Foto kami menjadi viral dengan begitu cepat.

Banyak komentar negatif yang aku lihat. Mereka hanya mengamuk dan men-judge Yan tanpa tahu bagaimana kami sebenarnya.

Kenapa harus seperti itu?

Apakah orang-orang itu lupa bahwa aku juga manusia? Bahwa aku punya perasaan? Aku juga butuh cinta selain cinta yang aku dapatkan dari penggemar.

Kebanyakan komentar negatif ditujukan pada Yan. Kenapa harus Yan diperlakukan seperti itu, bukan aku? Apakah karna aku terkenal dan ribuan bahkan jutaan orang mencintaiku? Mereka menginginkanku untuk diri mereka sendiri? Bagaimana dengan yang aku inginkan? Mereka egois.

Ini selalu tentang apa yang diinginkan dan diharapkan para penggemar dariku. Maksudku, aku dan BTS mencoba yang terbaik tapi... Mereka tidak bisa mengatur hidupku.

Mereka tidak bisa melarangku memilih siapa yang ingin aku jadikan pacarku. Aku tidak berbeda? Yan sangat pengertian padaku. Dia seperti motivasi bagiku, sama seperti Army. Kenapa mereka tidak melihatnya? Itu membuatku sangat sedih. Mereka memanggilnya jelek dan mengklaim dia 'tidak pantas' karna Yan bukanlah orang Korea dan mereka memanggil aku bodoh...

Fans dan netizen memanggilnya dengan sebutan mengerikan seperti itu yang bahkan tidak pernah aku pikirkan. Mereka semua hanya menilai Yan dari luarnya saja. Mereka sama sekali tak tahu tentang kami.

Sekarang Yan telah terseret kedalam masalah ini. Dia tidak akan bisa merasa tenang lagi. Oh.. Yan ku yang malang. Hubunganku dengannya belum lama membaik dan sekarang inilah yang terjadi.

"Yoongi.."

Aku melihat Yan sudah bangun sekarang, tapi tatapannya tidak seperti saat dia bangun tidur seperti sebelum-sebelumnya. Ada tatapan penuh kekhawatiran disana. Aku tau dia pasti takut.

"Kau sudah bangun?" Ucapku sambil mengelus pucuk kepalanya dengan sayang.

Dia mengubah posisinya menjadi duduk. "Yoongi aku tidak percaya ki-"

"Aku tahu." Aku memotong ucapannya. "Aku juga tidak percaya. Tapi kau tahu apa? Aku tidak peduli tentang yang orang lain katakan, selama aku masih bersamamu, semuanya akan baik-baik saja."

"Tapi... Yoongi-"

"Yan, aku mencintaimu." Aku menatap matanya dan membelai pipinya dengan sayang. "Tidak ada seorangpun yang akan bisa mengubahnya, mengerti? Bahkan jika harus memilihmu daripada karirku, maka aku akan melakukan itu!"

"Yoongi! Kau tidak bisa melakukan itu!"

"Kenapa tidak?" Aku bertanya. "Apakah kau tidak mau bersama denganku?"

"Yoongi aku tidak ingin kau melakukan itu! Aku tidak ingin kau menyia-nyiakan semua kerja keras yang telah kau lakukan dengan susah payah. Kau telah bekerja keras dengan mati-matian dan kau akan membuang semuanya hanya karnaku? Seorang waitress biasa? Itu bukan- "

"Bagiku, kau bukan hanya seorang waitress biasa, bagiku kau jauh lebih dari itu. Yan, kau tidak tahu betapa aku benar-benar sangat menghargaimu. Kau tahu, ketika aku melihatmu, aku melihat masa depan kita, aku dapat melihat aku akan menikah denganmu dan memiliki anak denganmu suatu hari nanti. Yan, kau segalanya bagiku. Aku mencintaimu dan dimataku kau sempurna."

Matanya berair ketika mendengar ucapanku, dia tersenyum lembut. "Oh Yoongi.." Tangisnya pecah. "Aku juga mencintaimu." Dia berbisik. Aku membungkuk dan menciumnya dengan lembut.

"Aku sangat mencintaimu sampai kapan pun makanya aku bisa melakukan itu. Kau bisa memanggilku bodoh atau apapun yang kau inginkan, aku hanya ingin bersamamu. Aku mencintaimu."

"Ya ampun ... hal-hal yang kau cintai membuatmu begitu. Aku juga mencintaimu." Dia berkata.

Aku terkikik. "Ya... begitulah." Aku mengangkat dagunya agar dia menatapku. "Katakan kau mencintaiku."

Dia terkikik. "Aku mencintaimu ..."

Aku menyeringai, "Sekarang cium aku."

Dia melakukannya.

"Cium aku sekali lagi."

Dia tertawa. "Yoongi!"

"Lakukan!"

Dia menciumku sekali lagi.

Aku tersenyum. "Bagus, sekarang bagaimana dengan gosok punggung?"

Dia memukulku dengan bantal.
"Apa sekarang kau menjadi pervert seperti Rapmon. Huh?!"

"Tidak tidak. Aku hanya bercanda!" Ucapku.

Kemudian kami berdua sama-sama tertawa.

"Ya ya.. aku tahu. Baiklah kalau begitu sekarang aku harus mandi." Ucapnya.

Mandi? o.O

Tubuhku sangat menginginkannya, tapi selain itu, aku juga menghormatinya.

Tapi...

"Bisakah aku bergabung denganmu?" Aku bertanya.

"Tentu saja.... TIDAK!" Serunya. "Mengapa kau bertanya padaku hal seperti itu?"

Aku menghela napas. "Aku hanya penasaran kalau kau akan mengatakan iya."

"MIN YOONGI!! Apakah hormonmu sedang meledak sekarang?" Dia bertanya.

Aku terkikik. "Mereka selalu meledak ketika aku melihatmu.

Pipinya menjadi merah.

Aku menyeringai. "Dan cukup yakin kau juga begitu, aku yakin tubuhmu sangat membutuhkanku dan kemungkinan besar kau meramalkan seperti apa rasanya jika aku ... merayumu lalu tanganku... kemudian..."

"Bye!" Ucapnya berlari ke kamar mandi.

Aku terkekeh menggelengkan kepalaku dan mengambil handuk lalu berjalan menuju pintu kamar mandi.

"Yan buka pintunya..."

"Apa? Tidak."

"Yan kau melupakan sesuatu."

"Tidak tidak!!"

"Tidak? Baiklah... Kalau begitu aku kira kau ingin aku melihatmu telanjang ketika kau keluar nanti."

Dia tersentak.

Aku terkikik.

Dengan secepat kilat Yan membuka pintu dan menyambar handuk dengan cepat lalu menutup pintu sebelum aku bahkan berusaha masuk.

"Terima kasih! Pergi sekarang!!" Teriaknya.

Aku hanya tertawa.

Aku bersumpah aku mencintainya.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Yoongi POV

"YOONGI! LIHATLAH APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!!" Manajerku berteriak dengan keras.

"KAU BERBOHONG PADAKU! KAU BERBOHONG PADA KAMI SEMUA!!" Dia berteriak lagi, wajahnya merah dan pembuluh darah di lehernya bermunculan.

Namjoon: Secara teknis hyung tidak berbohong pada kami.

J-hope: Ya kami telah mengetahuinya.

"DIAMLAH! AKU TIDAK MEMINTA PENJELASANMU!" Kali ini J-hope lah yang dibentak.
"YOONGI! APA KAU BODOH?! SEHARUSNYA KAU TIDAK BERPACARAN DENGAN WANITA YANG HANYA MEMBUANG WAKTUMU SAJA?!"

Aku melotot padanya. "Kau tidak mengenalnya, bagaimana kau tahu dia membuang-buang waktuku? Kau bahkan belum menanyakan aku seperti apa dia atau mengapa aku bersamanya. Lalu apa masalahmu? Apa kau membencinya karna dia bukan orang Korea atau karna dia bukan idol atau-"

"Diam !"

"Tidak, kau yang diam." Ucapku dan bangkit dari kursiku "Aku tahu hakku dan kau tak berhak mengaturku dengan siapa aku ingin berpacaran."

"Aku adalah manajermu!"

"Jadi?" Aku menantangnya. " Tidak ada yang salah sampai semuai ini terjadi!"

"Tetap saja karirmu menjadi seperti ini karna wanita itu."

"Yan namanya."

"AKU TIDAK PEDULI!"

Aku mundur selangkah sebelum aku melakukan sesuatu yang bodoh.

"Apakah kau tidak memikirkan tentang konsekuensi dari apa yang telah kau lakukan?" Dia bertanya.

"Tentu saja aku memikirkannya.

"Sudah jelas kau tidak memikirkannya." Dia terengah-engah. "Ugh Aku tidak percaya kau menyembunyikan ini dariku! Apa yang harus ku katakan sekarang?!

Taehyung: Tidak ada. Kalau mereka tidak bisa menerimanya itu adalah urusan mereka bukan urusan kita.

Semua orang memandang ke arah Taehyung.

Manajer: Apa? Kita terlihat seperti pembohong sekarang.

Jungkook: Biarkan mereka berpikir apa yang mereka inginkan, Taehyung benar, itu masalah mereka, mereka kesal, bukan kita.

"Mereka tidak mengendalikan kita." Ucapku.

Manajer: Oh tetapi mereka mengendalikan masa depanmu, jangan lupakan guys, Army telah membantu kalian menempuh jalan yang panjang kalian tidak akan bisa seperti ini tanpa army. Tapi apa sekarang? Kau telah memiliki kekasih. Sudah jelas mereka akan marah. Mereka akan merasa dikhianati.

Aku memutar kedua bola mataku.

Namjoon: Hyung, kami tahu ini buruk, tapi hyung benar-benar tidak boleh menilai Yan sebelum mengenalnya.

Jin: Aku pikir hyung harus memberinya kesempatan, wanita itu sangat baik dan setia kepada Yoongi. Belum lagi, dia sama sekali tak mencampuri urusan ketika sudah waktunya Yoongi untuk bekerja.

Manajer hyung tidak terlihat yakin. Kemungkinan besar karena aku berbohong tentang hal seperti itu tapi.... Tetap saja, dia tidak bisa melarangku melihat Yan.

Manajer: *menghela napas * ok .. Aku mengerti dari mana kalian semua berasal. Yoongi... Apakah wanita itu sangat berarti bagimu?

"Aku bahkan tak bisa menjelaskannya dengan kata-kata."

Manajer: Baiklah, sebelum kami mengumumkannya, aku ingin bertemu dengannya. Aku tidak akan menghakiminya atau apapun itu, aku hanya ingin mendengar apa yang akan ia katakan.

Jin: Kedengarannya cukup adil.

》To Be Continued 《

Guys gimana sama part ini? Ayo comment 😄 boleh kasih saran / kritik juga 👌

Kalian suka Yoongi marah apa Yoongi jadi pervert? 😅

Continue Reading

You'll Also Like

70.3K 3.4K 21
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...
474K 30.5K 33
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
177K 19.4K 23
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
119K 17.5K 27
start : 11/02/24 end : - plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.