The Way for You

By NamuVV

504 42 11

"Aku seperti bercermin saat melihatnya seolah aku melihat diriku di dalam dirinya, seperti aku bisa merasakan... More

First Way
Second Way
Third Way
Fifth Way

Fourth Way

55 10 0
By NamuVV

Rere Menunggu Sunggyu yang sedang melakukan filming untuk salah radio, kebetulan dia diundang dengan idol lainnya bukan dnegan member infinite lainnya. Karena ini adalah kali pertama Rere mendampingi Sunggyu melakukan schadulenya jadi Rere tidak sendirian tapi dia mengikuti sunbaenimnya. Rere banyak bertanya tentang bagaimana dan apa saja yang harus dilakukannya jika dia sedang mengantar para member untuk melakukan schadulnya.

"Sunbaenim, apa kesulitanmu selama ini selama mengikuti para member?" tanya Rere.

"yang paling sulit adalah ketika mereka menghadapi inspirit Re, mereka mencitai inspirit dan selalu ingin menghabiskan banyak waktu dengan para inspirit. Tapi kita sebagai manager dituntut untuk bisa memastikan jadwal mereka tepat waktu. Saya banyak berdebat masalah itu" jawab seniornya manager Park Sooji.

"i know that. Itu pasti sulit dan sangat tidak menyenangkan jika harus berdebat dengan mereka." Belum sempat Rere melanjutkan tiba-tiba Sunggyu keluar dari studio dan menghampiri Rere dan Manager Sooji.

"jadwalku hari ini selesaikan?" tanya Sunggyu pada Manager Sooji.

"Iya, hari ini cukup. Kau bisa istirahat setelah ini"

"kita berpisah disini saja kalau gitu, aku masih ingin pergi"

"permisi, tapi saya harus ikut dengan anda Sunggyu~ssi" Rere menyela dengan sedikit hati-hati dan ragu.

"Mwo??? Aku sudah selesai hari ini, jadi kau bisa kembali ke agensi sekarang" tolak Sunggu.

"Tapi aku diminta untuk mengikuti anda 3 hari penuh, tidak hanya dalam jadwal saja" Rere menjawab dengan pelan-pelan. Sejak awal Rere masih belum bisa berkomunikasi dengan Sunggyu dengan baik.

"ini jam pribadiku, apa kau juga akan mengikutinya? Apa jika aku berkencan kau juga akan mengikutinya?"

Rere mengangguk pelan dan wajahnya trelihat sedikit takut.

"Apaa..??? yaaa... aku punya privasi. Aku juga butuh waktu untuk ku sendiri"

"Ye.. I know. Tapi aku sungguh minta maaf. Untuk 3 hari ini aku harus melakukannya. Aku masih belum banyak tahu aktivitas member, sehingga aku harus mengikutinya. Saya sungguh minta maaf. Kalau anda mau berkencan, tidak masalah. Aku akan mengikuti dari jauh pada saat itu."

"Sooji~ssi, bawalah dia kembali ke agensi. Aku tidak mau diikuti dia." Sunggyu tidak memperdulikan Rere.

"Sunggyu~ssi, dia memang diminta untuk mengikutimu hari ini" jawab Manager Sooji.

"dia hanya akan mengangguku dan membuatku tidak nyaman."

"Sunggyu~ssi, aku tidak akan menganggumu. Aku hanya perlu tahu kegiatanmu. Setidaknya biarkan aku melakukan tugasku."

Sunggyu diam dan hanya menatap tajam Rere. Manager Sooji tidak ingin banyak terlibat sehingga dia memutuskan untuk pergi.

"Sunggyu~ssi, aku akan segera kembali. Jadi bawalah Rere bersamamu" kata Manager Sooji sebelum meninggalkan mereka.

Sunggyu menarik nafas dalam untuk meredakan amarahnya. Entah kenapa aura yang dibawanya sejak Rere datang masih saja negatif. Kesan pertama yang tidak berkesan bisa menjadi pemicunya. Tapi kali ini dia berusaha menahannya karena dia tidak mau kasar saat menghadapi seorang perempuan.

"oke. Jauh-jauhlah selama kita pergi bersama hari ini. kemana pun aku pergi kau boleh ikuti tapi dari jauh. Aku tidak ingin ada gosip yang tidak-tidak." Katanya kemudian

"Haaa..?? yaa.. Sunggyu~ssi." Rere melangkah sedikit mendekat, "Anda tidak perlu khawatir, semua orang tahu Anda tidak akan pernah berkencan dengan Gadis seperti saya. Sebentar lagi mereka semua juga akan tahu kalau saya hanyalah manager Anda" Kata Rere dengan tenang.

Sunggyu hanya tertegun dan diam kemudian berlalu diikuti Rere.

Hari itu Sungyu sengaja untuk berputar-putar dan mengunjungi Berbagai tempat untuk membuat Rere jengah dan lelah karena mengikutinya. Sunggyu mengunjungi Toko baju, Coffe, menemui temannya, dan bahkan ke maal untuk mengelilingi mall saja. disetiap tempat yang dikunjunginya itu Rere hanya mengikutinya dari jauh. Rere tidak merasa lelah sama sekali bahkan dia menikmati setiap tempat yang dikunjungi oleh Sunggyu. Baginya ini menarik karena dia belum banyak berkeliling Korea sejak dia menginjakkan kakinya di Korea.

Rere mencoba berkomunikasi dengan Sunggyu, karena sebenarnya alasan dia mengikuti kegiatan Pribadi Sunggyu adalah untuk membangun hubungan Interpersonalnya. Dia ingin mencoba diterima oleh Sunggyu. Namun karena sejak awal Sunggyu enggan dan menjauh akhirnya Rere memutuskan untuk mengamati dari jauh sembari menikmati perjalanannya hari itu.

Melihat Rere yang justru menikmati perjalanan itu justru membuat Sunggyu Jengah sendiri. Dan akhirnya meminta Rere membawakan semua yang dibelanjanya. Rere adalah gadis polos, sehingga dia menerima semua itu dengan senyum polosnya saja. Sunggyu pun memutuskan untuk lebih baik kembali ke gedung agensi karena pada akhirnya dialah yang lelah. 2 kali dia harus menunggu Rere karena Rere harus sholat. Dan itu membuatnya sedikit jengkel padahal targetnya adalah membuat Rere kapok, tapi justru sebaliknya Dia sendiri yang kelelahan.

Sunggyu dan Rere sampai di Gedung Woolim tepat saat hari memasuki petang hari.

"aku sudah tidak akan kemana-mana hari ini. jadi kau bisa kembali"

"kemana anda akan pergi. Apa anda hanya mengembalikanku dan kemudian pergi"

"tidak, aku akan diam di Basecamp. PUAS..?" Kata Sunggyu tegas dan membuat Rere sedikit ketakutan.

"baiklah, aku akan pergi sholat dahulu dan akan menemui anda di Basecam setelahnya."

Sunggyu hanya menghela nafas. Rere merasa harus segera pergi sebelum mood Sunggyu semakin rusak. Saat dia mau membuka pintu mobil tiba-tiba Rere mengurungkan niatnya dan kembali menghadap ke Sunggyu.

"Hari ini saya sudah mengikuti anda, besok tidak ada jadwal diluar agensi. Tapi untuk besok, anda harus mengikuti semua agenda yang sudah saya rencanakan. Tanpa penolakan." Kata rere terputus-putus.

Sunggyu yang mendengar penjelasan Rere pun membelalakkan matanya. Dan Rere yang dipelototi hanya mengembangkan senyum terpaksan sambil tangannya meraba pembuka pintu. Dalam hitungan detik Rere sudah pergi dan lari meninggalkan Sunggyu karena tidak mau mendengar penolakan Sunggyu. Rere sudah diluar Mobil dengan jarak sekitar 7 langkah, dia membalikkan badan dan berteriak lagi.

"Inggat Sunggyu~ssi. TANPA PENOLAKAN..!!" usai itu langsung dia berlari agar tidak mendengar jawaban apa pun dari Sunggyu. Sedang Sunggyu di dalam mobil sudah ngomel-ngomel karena tidak terima dengan kesemena-menaannya Rere. Beberapa saat kemudian tertawa kecil menyadari kelakuan Rere saat ketakutan sangatlah lucu.

"Hahaha.. dasar gadis kecil" gumamnya.

Saat Sunggyu datang di basecamp, disana sudah ada Woohyun dan Dongwoo yang sedang berdiskusi berkenaan dengan Koreo untuk album Repacage Infinite. Selain itu ternyata Myungsoo dan seungyeol juga mampir ke basecamp setelah dari tempat syuting masing-masing. Namun mereka tidak ikut banyak diskusi hanya ikut berkumpul saja karena mereka cukup lelah dengan jadwal syutingnya. Sunggyu pun akhirnya bergabung dengan mereka. Sedangkan Rere masih sholat dan belum bergabung di basecamp.

Saat asyik berdiskusi tiba-tiba Jangjun dan Donghyun naik ke Rooftop.

"Noona indonesia... noona indonesia.."Jangjun dan Donghyun berteriak-teriak memanggil nama "Noona indonesai seperti sedang mencari kucing hilang. Dan ketika mereka melihat sunbae-sunbaenya mereka pun bertanya pada para Sunbae.

"Sunbaenim, apa ada Noona Indonesia disini" tanya Jangjun pada Seungyeol yang sedang duduk santai merelakskan tubuhnya yang lelah.

"Noona Indonesia?"

"Ye... Sajangnim bilang ada manager baru, dia Noona dari Indoensia" jawab Jangjun antusias sekali.

"ah.. Rere...??"

"Namanya Rere? Waah indonesia sekali" gumam Jangjun.

"Seungyeol~ssi, kemana Noona Indonesianya?" tanya Donghyun sambil melihat se semua sisi Rooftop namun dia tidak menjumpainya.

"tanyalah Sunggyu~ssi, harusnya dia kembali bersama Sunggyu~ssi." Jawab Seungyeol. Tanpa diaba-aba Donghyun sudah mendekat Sunggyu~ssi dan menanyakan Keberadaan si Noona Indonesia.

"Dia sedang..." belum selesai Sunggyu menjawab, Rere muncul dari pintu keluar gedung menuju Rooftop. "Ahh.. itu dia.." jawabnya tak acuh. Semua memandang Rere yang baru datang.

"Noona Indonesia..." Teriak Jangjun sembari berlari menuju ke Rere. Rere masih sedikit bingung. "Nama Noona siapa? Nama saya Jangjun" tanya Jangjun dengan bahasa Indonesia kepada Rere dengan mengajukan tangan kepada Rere. Rere masih setengah sadar dan kaget.

Woohyun dan Dongwoo yang melihat Jangjun mengajukan tangan ke Rere dari kejauhan ingin mencoba meneriakkan dan memberi tahunya.

Rere akhirnya sadar dan melihat tangan Jangjun yang diajukan kepadanya sebagai tanda untuk mengajak perkenalan. Rere berfikir sejenak dan kemudian mengembangkan senyumnya, dia menyatukan telapantangannya di depan dada.

"namaku Rere, maaf aku menjaga Hijab" Rere menjawab dengan bahasa Indonesia juga dan mengembangkan senyum ramahnya kepada jangjun. Donghyun yang disamping Jangjun masih tidak mengerti.

"ahhh... iya. Tidak apa apa Noona." jawab jangjun masih dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata. "Noona pasti seorang muslim yang taat" kali ini Jangjun sudah menggunakan Hangul karena kosakata bahasa indonesianya juga terbatas.

"Iyaa.. maaf ya" senyum Rere mengembang dengan tulus saat melihat Jangjun memahami maksudnya menjaga hijab.

"Noona, saya Donghyun. Senang berkenalan denganmu"

"Rere. Senang juga bisa berkenalan denganmu. Kalian Golden Child kan?" tebak Rere.

"Yee Noona" jawab Donghyun antusias.

"Noona dari Indonesia? Aku pernah tinggal di Indonesia. Noona dulu tinggal dimana?" Jangjun benar-benar tertarik untuk bertanya-tanya pada Rere saat itu.

"Ahh iya, aku sering mendengar cerita itu. Aku tinggal di Jogjakarta. Kau tau??"

"Jogjakarta???" Jangjun berfikir sejenak dan kemudian menemukan jawabannya. "Malioboro?? Yang banyak penjual blangkon nya??" Jangjun menebak.

"waah iyaa.. kau pernah kesana?"

"tidak Noona, aku hanya pernah mendengarnya. Tapi sepertinya kalau akau ke Indonesia aku ingin pergi kesana"

"kau harus mengajakku juga Hyung" sela Donghyun.

"pasti, Rere Noona harus mengantar kita keliling disana. Nanti kita beli blangkon" jawab Janjun.

"Benar sekali, aku mau blangkon."

"ya, datanglah ek Jogja, dan aku akan mengajakmu mengelilingi kota budaya di Indoensia" Rere tak kalah antusia menyambut keinginan Donghyun dan Jangjun.

Para member Infinite yang melihat pemandangan itu tersenyum, karena dia melihat seperti mereka menemukan saudara lamanya yang telah hilang.

"Donghyun, apa kau pernah mengenal dia sebelumnya.?" Tanya Woohyun dari kejauhan, dia sangat tertraik memperhatikan mereka yang begitu akrab.

"tidak sunbae, tapi aku sangat senang bertemu dengan Noona Indonesia"

"hahaha... ah iya, kau pernah tinggal disana" gumam Woohyun.

"Jangjung~ssi, apa orang Indonesia sama seperti dia semua? Sangat merepotkan?" tanya Sunggyu~ssi.

"anii... Orang Indonesia sangat ramah, dan Rere Noona termasuk orang yang sangat sopan untuk ukuran orang Indonesia, Rere Noona bahkan menjaga hijabnya. Tidak semua orang berjilbab disana yang menjaga hijab seperti Noona."

"sungguh?" tanya Woohyun.

"yee sunbaenim. Dan juga..." sebelum melanjutkan jawabannya Jangjun melihat ke arah Rere dan memperhatikan Rere. Rere sedikit mendelik mencoba menerka apa yang dipikirkan Jangjun. Baru saja Rere mau menghentikan namun Jangjun sudah melanjukan perkataannya "ah.. dia juga termasuk gadis yang manis Sunbae. Di Indonesia dia termasuk gadis yang manis."

"Jangjung~sii..!" potong Rere.

"waah.. kau baru saja dipuji oleh Jangjun??" tanya Sunggyu sedikit tidak percaya. Melihat beberapa member mulai memperhatikan dia dnegan seksama membuat Rere merasa Risih.

" ANIII.. apa yang dikatakan Jangjun~ssi salah. Kalau aku manis dan cantik, pastilah aku sudah menjadi artis. Buktinya aku hanya seorang manejer." Sanggah Rere agar para memebr berhenti menadangnya dengan teliti.

"anieyo... Noona.." Jangjung belum selesai bicara sudah disela Rere.

"Jangjun~ssi... sudalah hentikan, kau harus kembali." Kata Rere mengalihkan pembicaraan.

"Noona, Jangjun hyung berkata benar." Donghyun menambahkan.

"Donghyun~ssi, Jangjun~ssi. Saya menunggu kunjungan kalian di Jogja nanti ya. Kembalilah. Kalian pasti lelah karena banyak jadwal promo album. Pergilah." Kata Rere halus.

"Okey.. sampai jumpa besok Noona Indonesia. Kajja Hyung" Donghyun mengajak Jangjun pergi. Dan mereka pun pergi dengan sebelumnya berpamitan dengan para sunbaenimnya dan juga Rere. Sebelum masuk Jangjun sempat berterian mengatakan sesuatu.

"Rere Noona, aku mengatakan sebenarnya. Noona termasuk gadis yang manis di Indonesia sekelas dengan Laudia Cintia Bela." Teriak Jangjun menyebutkan salah satu artis Indonesia.

Para member pun tidak bisa menahan tawanya. Rere hanya melihatnya dan mengasuhkan mereka dengan menyibukkan diri mengurus perpustakaan mini di Rooftop itu.

"apa yang dikatakan dia benar?" tanya Myungsoo.

"anii.. jangan dipikirkan. Bukankah dia terlalu berkesan dengan Indonesia. Dan begitu senang bertemu dengan orang Indonesia seperti saya"

"bagaimana anda tahu dia begitu berkesan dengan Indonesia?" tanya Dongwoo.

"dia sering menyebut fans Indonesia dan mengajari beberapa member lain bahsa Indonesia. Itu setidaknya menunjukkan Indonesia begitu membekas baginya."

"ahh.. kau menganalisanya" gumam Woohyun sambil tersenyum. Rere pun mengangguk.

Pagi itu Rere menunggu Sunggyu di loby gedung Woollim untuk melakukan beberapa agenda. Kemarin malam Rere melakukan banyak evalusi atas usahanya untuk membangun hubungan interpersonal dengan Sunggyu. Kemarin sungguh tidak ada arah positif dan yang ada justru Sunggyu semakin defens dengan dirinya. Maka Hari itu Rere berencana melakukan beberapa hal untuk memperbaiki hubungannya.

Saat melihat sunggyu datang, Rere menunduk 90 derajat untuk menyapa Sunggyu. Secara Reflek Sunggyu menunduk 90 derajat juga pada Rere.

"apa yang harus kita lakukan hari ini?" kata Sunggyu.

"seperti yang kukatakan, anda harus mengikuti semua agendaku."

Sunggyu membelalakkan matanya.

"hehe.. maaf Sunggyu~ssi" Rere lebih ramah hari ini.

"kau akan membawaku kemana hari ini? kau mau balas dendam denganku kah?"

Mata Rere mendelik "berarti kemarin anda sengaja?" tanya Rere dengan tatapan curiga.

"ANI..! sudahlah mau kemana kita hari ini?"

"Sajangnim memintaku untuk mengajak anda survey beberapa tempat untuk konser anda. Mungkin saja anda bisa memberikan pertimbangan kemana konser solo anda akan dilakukan nantinya."

"hah.." Sunggyu tertawa singkat dan kemudian menjadi sangat serius. "apa kau bilang? Meminta pendapatku? Agensi akan memilih sesuatu yang banyak menguntungkan. Bukan sesuai dengan keinginanku. Jadi kau tak perlu repot-repot meminta pendapatku." Kata Sunggyu tegas.

"Mwo?? Ya apa kau berfikir agensi (Woollim) tidak pernah memikirkan keinginan artisnya?"

"kenyataannya begitu. Seberapa banyakpu kami memberikan keinginan, pada akhirnya yang paling menguntungkanlah yang diambil."

"Yaaa.. Sunggyu~ssi. Terkadang dalam managemen kita memang harus mengorbankan sesuatu agar kita bisa mencapai tujuan kita."

"tujuan kita apa tujuan agensi? Pernahkan mereka memberikan kesempatan kepada artis untuk bisa melakukan apapun yang kita mau seutuhnya? Kau tahu kenapa sahabat kami keluar pada akhirnya?"

"Agensi berusaha mencari titik seimbangnya, yang sama-sama menguntungkan semua pihak."

"tapi kamilah yang berkarya, bukankah seharusnya kami bisa berkarya sesuai dengan apa yang kita suka"

"yang anda suka? tanpa peduli bagimana respon penggemar?"

"penggemar mencintai kami, maka sudah pasti mereka akan mengikuti kami apapun yang kami lakukan pada karya kami."

"apa anda yakin? Apa kau tidak pernah mendengar kisah Chester bennington? Dia bunuh diri karena apa? Dia mencoba membuat warna baru dalam musiknya dengan harapan dia bisa menunjukkan bahwa dia bisa memasuki berbagai genre musik. Namun kenyataanya penggemar tidak menginginkan itu. Mereka kecewa karena chester tidak melakukan seperti biasanya. Dan kemudian dia depresi dan memilih mengakhiri hidupnya. Kenapa dia begitu? Karena dia ingin improbisasi terhadap karyanya, tapi lupa bahwa dia juga ingin mendapat sambutan postive dari penggemarnya. Dan ketika itu tidak sesuai dia justru mengakhiri semuanya." Rere menjelaskan panjang lebar kepada Sunggyu tanpa ragu. Sebenarnya sunggyu memahami semua itu, kedewasaannya mampu menjangkau semua itu hanya saja dia terkejut dengan penjelasan Rere yang sejauh itu.

"Sunggyu~ssi, kami mencoba mendengarkan keinginanmu dan mencoba membuat apa yang kamu lakukan menjadi sukses dengan juga memeprtimbangkan sisi lain. Anda pikir kenapa agensi memintaku mencari pendapatmu. Karena mereka juga ingin mendengarkan apa yang ingin kau lakukan. Jika pada akhirya tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginanmu itu pasti karena ada pertimbangan lain dan demi kebaikan anda. Tidak perduli anda percaya atau tidak. Setidaknya biarkan aku melakukan tugasku sampai akhir. Dan aku akan memperjuangkan pendapat apa yang sudah anda sampaikan padaku nantinya."

Sunggyu tidak berkata dan memperhatikan dengan seksama gadis yang menurut dia masih kecil itu.

"apa aku bisa percaya dan memegang perkataanmu tentang kau akan memperjuangkan apa pendapatku?"

"iya.. anda bisa memegang perkataanku. Akau akan memperjuangkan. Namun jika kenyataanya tidak sepenuhnya sama, percayalah itu ada pertimbangan yang lebih baik"

"OKE..! aku pegang perkataanmu. Kajja" Kata Sunggyu kemudian mengajak Rere segera berlalu darisana.

Rere mengikuti dari belakang Sunggyu, dia merasakan hawa mencekam karena percakapan berakhir di klimaks begitu saja. Rere berfikir harus segera berbuat sesuatu agar atmosfir itu berubah.

"Sunggyu~ssi" Rere mengehentika langkah Sunggyu.

"Mwo?"

"sebaiknya kita makan dahulu"

"makan??? Aku baru saja ingin kooperatif denganmu, trus kau sudah mengajak makan? Kau ingin di traktir?"

"anieyo.." Rere berusaha segera menghentikan sangkaan buruk Sunggyu. "atmosfir ini sangat tidak baik. Ini tidak akan bekerja. Bagaimana mungkin anda akan menyampaikan dan mau berdiskusi denganku jika kita masih dengan susasana seperti ini.? mari kita selesaikan di meja makan" Jawab Rere diakhiri dengan senyum sedikit merajuk.

Sunggyu masih saja menatap dengan tanda tanya karena benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dikatakan gadis kecil dihadapannya.

"aku yang traktir...Sungguh"

"ijinkan aku membantumu Sunggyu~ssi. dan pertama-tama, terimalah aku menjadi temanmu." batin Rere


"akhirnya bisa lanjutin.. nyari waktunya subhanallah ;D

habis ini puasa lagi updatenya hehe...

maafkan daku imaginasiku"

Continue Reading

You'll Also Like

1M 18.7K 43
What if Aaron Warner's sunshine daughter fell for Kenji Kishimoto's grumpy son? - This fanfic takes place almost 20 years after Believe me. Aaron and...
1M 57.5K 36
It's the 2nd season of " My Heaven's Flower " The most thrilling love triangle story in which Mohammad Abdullah ( Jeon Junghoon's ) daughter Mishel...
2.3M 119K 65
↳ ❝ [ INSANITY ] ❞ ━ yandere alastor x fem! reader ┕ 𝐈𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐜𝐡, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
Fake Love By :)

Fanfiction

139K 3.2K 46
When your PR team tells you that we have to date a girl on the UCONN women basketball team and you can't say no to it... At first you don't think too...