PURNAMA

By dahliaastrajaya

21.2K 3K 331

Langsung baca aja kalau yg ingin tau More

1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

4

1K 150 9
By dahliaastrajaya

Meeting dengan pak Dayat berjalan dengan lancar, ya karna pak Dayat menerima kerja sama dengan perusahaan yg kini di alihkan pada Al

"Terima kasih sudah mau membatu saya" ucap Al

"Iya. Kalau begitu saya permisi" ucap Yuki lalu melangkah

"Tunggu!!" Cegah Al saat Yuki hendak pergi. Al menghampiri Yuki

"Apa ada yg harus saya kerjakan lagi?" Tanya Yuki

"Bisa kamu menemani saya makan siang di cafe sebelah?" Ajak Al berharap Yuki mau menerima tawaranya

"Tapi pak.." ucap Yuki terhenti

"Aku mohon. Anggap saja ucapan terima kasih karna kamu mau membantu saya, jadi biar saya yg traktir" ucap Al memotong kalimat Yuki

"Baiklah" Yukipun menyetujui ajakan Al

"Yuki ikut kita makan siang nggak?" Tanya Dirli

"Nggak tau" sahut Leona

"Kita duluan aja, nanti baru kita kasih tau dia. Diakan tadi masih diruanganya pak Al" ucap Dion

"Iya kamu benar. Ya sudah yuk" ucap Maria

○○○

Yuki dan Al sudah memesan makanan untuk mereka berdua. Saat sedang menunggu, Yuki melihat sahabatnya yg berjalan kearahnya

"Itukan Yuki" tunjuk Dion saat melihat Yuki ada di cafe yg sama

"Dia bareng sama pak Al" ucap Dirli

"Mendingan kita nggak usah ganggu" ucap Maria

"Iya kamu benar. Biarkan saja Yuki berdua dengan pak Al" ucap Leona

"Kok mereka duduk disana sih, harusnya mereka gabung disini" gumam Yuki

"Kenapa? Kamu ngomong apa?" Tanya Al saat mendengar gumaman Yuki

"Nggak apa-apa" ucap Yuki

"Kamu disini rupanya, tadi aku nyariin kamu dikantor" ucap Kania saat melihat Al

"Iya aku mau makan siang" jawab Al

"Siapa dia?" Tanya Kania saat melihat ada wanita bersama Al

"Dia ini rekan kerja saya" sahut Al

"Oh" seru Kania lalu duduk

"Sepertinya saya mengganggu kalian, kalau begitu saya gabung sama teman saya saja" ucap Yuki hendak berdiri. Al menarik tangan Yuki membhat Kania merasa kesal karna Al mencegah wanita yg mengganggu pemandanganya itu

"Saya sudah meminta kamu untuk menemani saya makan siang bersama, jadi mendingan kamu tetap disini" ucap Al. "Kamu nggak keberatankan Kania?" Tanya Al

"Nggak.. biasa aja kok" sahut Kania

"Baiklah" ucap Yuki

"Ngapain juga sih tuh cewek datang segala" kesal Maria saat melihat kejadian itu

"Ngomong apaan sih kamu, nggak jelas banget" tegur Leona

"Makanya lihat dulu sana" ketus Maria

"Emang kenapa?" Tanya Dirli

"Tadikan pak Al sama Yuki lagi makan siang, tiba-tiba tuh cewek dateng. Merusak pemandangan saja" ujar Maria

"Iya sih, emang tuh cewek siapa?" Tanya Dion

"Kayaknya sih pacarnya, soalnya waktu itu juga makan siang bareng pak Al" jawab Leona

"Suasananya jadi kelihatan canggung ya, padahal tadi biasa aja" ucap Dirli

"Hmm. Aku lebih suka pak Al jalan sama Yuki, itung-itung supaya Yuki cepat nikah gitu" ujar Maria

"Nah kita kapan nikahnya?" Sindir Dion

"Hm. Hm" Dirli dan Leona berdehem

"Apaan sih" ucap Maria merasa malu

○○○

Naura pergi keluar menemui temanya yg menunggu di bioskop. Setelah sampai disana Naura langsung menghampiri temanya yg bernama Edo.

"Sudah lama ya?" Tanya Naura

"Baru datang kok" sahut Edo

"Udah beli tiketnya belum?" Tanya Naura

"Udah dong, nih" Edo memperlihatkan dua lembar tiket untuk nonton film

Naura dan Edo pun langsung nonton bersama

○○○

"Naura mana mah?" Tanya Yuki

"Keluar sama temenya" jawab Gita. Saat Yuki hendak duduk di samping Gita, tiba-tiba terdengar bunyi bel rumahnya

"Yuki bukain pintu dulu ya mah" Yuki langsung pergi menemui orang yg menekan bel rumahnya

Yuki membuka pintu rumahnya dan betapa terkejutnya saat melihat Al ada dihadapanya. Yuki keluar lalu segera menutup pintunya sedikit

"Kamu... kamu ngapain kesini?" Tanya Yuki

"Saya mau silaturahmi sama orang tua kamu" jawab Al

"Nggak perlu" ucap Yuki

"Kenapa?" Tanya Al

"Kamu mau bikin saya malu" sewot Yuki

"Malah dengan aku sering datang kerumahmu, itu lebih baik. Orang-orang nggak akan berpikir yg macam-macam tentang kita" ujar Al

"Pokoknya aku nggak mau" tegas Yuki

"Kalau begitu temenin aku keluar sekarang" celetuk Al. Yuki langsung membelalakan matanya

"Maksudnya?" Tanya Yuki

"Aku mau memberi kejutan buat seseorang. Kalau kamu nggak keberatan, aku mau kamu menemani aku membeli hadiah untuknya. Aku butuh bantuan kamu" ujar Al. Yuki mengernyit karna Al meminta bantyanya

"Kenapa sih kamu selalu membuat aku kesal, emang nggak ada orang lain yg bisa bantu kamu" sewot Yuki

"Siapa yg datang Yuki?" Tanya Gita dari dalam rumah

"Temen mah" jawab Yuki sedikit berteriak

"Kenapa nggak disuruh masuk" ucap Gita. Yuki yg mendengar suara Gita semakin dekat langsung mencari akal

"Yuki harus pergi sekarang mah, ada urusan mendadak. Assalamu'alaikum" teriak Yuki lalu menarik tangan Al dan pergi dari rumahnya

"Wa'alaikumsalam" sahut Gita lalu melihat sekeliling karna Yuki sudah keluar dari gerbang rumahnya

"Cepetan jalan" pinta Yuki setelah berada didalam mobil Al. Al menganggukan kepalanya lalu segera menancap gas

○○○

Al mengajak Yuki ke mall untuk membeli hadiah yg cocok buat Kania. Yuki memperhatikan Al lalu menghentikan langkahnya

"Kenapa berhenti?" Tanya Al

"Kamu tuh nggak punya hati banget" ketus Yuki

"Maksudnya?" Al heran karna Yuki tiba-tiba bicara seperti itu

"Gimana aku mau ngelupain kamu, kalau kamu sendiri selalu saja melibatkanku dalam masalah pribadimu" ucapan yg dilontarkan Yuki membuat Al menaikan alisnya

"Jangan bilang kalau kamu suka sama aku?" Tebak Al. Yuki mendengus kesal lalu melangkah dengan cepat

"Tunggu" Al mengehntikan Yuki karna terus melangkah dengan cepat

"Apa" sewot Yuki

"Kamu ingatkan tujuan kita datang kesini itu apa?" Tanya Al

"Hmm. Disana ada toko perhiasan, jadi kamu bisa beliin hadiah untuk kekasihmu itu" ucap Yuki lalu melangkah kembali

"Ada yg bisa saya bantu" tanya pelanya toko tersebut

"Saya mau lihat yg ini" Yuki menunjuk kalung berbandul bulan sabit

"Silahkan mbak" pelayan itu memberikan kalung yg ditunjuk Yuki

"Apa itu nggak terlalu bagus" celetuk Al. Yuki melirik Al lalu kembali memperhatikan kalung tersebut

"Aku nggak bilang ini untuk pacar kamu, tapi untuk aku sendiri" ucap Yuki

"Jadi kamu suka yg itu" gumam Al

"Kamu tuh aneh deh" ucap Yuki mengingat perkataan Al barusan

"Apanya yg aneh?" Tanya Al heran

"Kamu itu banyak uang, nggak ada salahnya kalau kamu beliin barang mewah untuk pacarmu biar hatinya senang" ujar Yuki

"Ya sudah cepat cariin hadiah yg cocok untuk pacarku" ucap Al. Yuki menaruh kalung yg dipilihnya, lalu Yuki menunjuk gelang pada pelayan tok emas itu

"Sepertinya ini cocok untuk pacar kamu" ucap Yuki sambil menunjukan gelang pada Al

"Ya sudah" ucap Al mengambil gelang tersebut. "Mbak saya mau beli yg ini" ucap Al memperlihatkan barang yg akan dibelinya

"Baik kalau begitu" ucap pelayan toko perhiasan itu

"Itukan sudah aku pilih" Yuki tak terima karna Al mau membeli kalung yg dia pilih juga

"Emang kamu bawa uang?" Tanya Al yg memang tau Yuki keluar tanpa membawa tas

"Ya aku bisa bilang sama pemiliknya kalau aku akan kembali lagi ketokonya" ujar Yuki

"Dengan alasan lupa bawa dompet begitu?" Tanya Al

"Terserah kamu deh. Permisi aku mau pulang" Yuki pergi meninggalkan Al yg sedang membayar apa yg dibelinya

"Kemana tuh anak perginya" gumam Al mencari Yuki

Seorang lelaki berlari menyelamatkan Yuki yg hendak keserempet motor sijalan. Lelaki itu langsung mendorong Yuki hingga keduanya jatuh

"Kamu nggak apa-apakan?" Tanya lelaki itu setelah berdiri

"Nggak apa-apa. Makasih udah nyelamatin aku" ucap Yuki

"Tangan kamu berdarah, sebaiknya cepat diobati" ucap lelaki itu lalu menarik tangan Yuki

"Hmmm. Ya sudah kalau begitu aku permisi dulu, terima kasih sekali lagi" Yuki tersenyum lalu melangkah pergi

"Biar aku anter pulang bagaimana?" Lelaki itu menawarkan Yuki untuk pulang bareng denganya

"Nggak ngerepotin nih?" Tanya Yuki

"Nggak kok, itu mobil aku ada disana. Ya sudah kalau begitu kita pulang sekarang" ucap lelaki tersebut

"Makasih sekali lagi ya" ucap Yuki lalu pergi bersama lelaki itu

Al tersenyum miring melihat kejadian itu, Al mendengus kesal lalu pergi

●●●

Yuki melangkah cepat karna dia terlambat pagi ini. Saat Yuki hendak masuk keruanganya, Amel memanggil Yuki

"Kamu ditunggu di ruangan bos" ucap Amel

"Ada masalah apa ya?" Tanya Yuki

"Nggak tau sih, tapi bos bilang kalau kamu sudah datang suruh keruangan bos" ujar Amel

"Makasih kalau begitu" ucap Yuki lalu pergi keruangan Al

"Masuk" suruh Al saat mendengar suara ketukan pintu

"Bapak memanggil saya?" Tanya Yuki

"Dari mana saja kamu?" Tanya Al

"Maaf pak, tadi kena macet dijalan" jawab Yuki

"Kalau begitu selesaikan semua ini hari ini juga" Al menaruh map meja dengan kasar

"Baik pak. Permisi" ucap Yuki setelah mengambil map tersebut lalu melangkah

"Aku nggak nyuruh kamu untuk pergi" tegas Al. Yuki membalikan badanya lalu kembali menghampiri Al

"Apa ada yg harus saya kerjakan lagi?" Tanya Yuki

"Aku pernah bilang sama kamu soal rumah yg akan aku bangun di lokasi yg waktu itukan?" Tanya Al lalu berdiri menghampiri Yuki

"Iya pak" jawab Yuki yg memang ingat soal tempat yg di tunjukan Al untuk membangun ruma

"Saya mau kamu yg mengurus semuanya. Dari matrial yg dibutuhkan, juga hal yg lainya" ujar Al. Yuki menatap Al tak percaya, karna itu bukan tugasnya

"Kenapa bapak nggak nyuruh orang yg berpengalaman soal tugas itu" ucap Yuki terdengar menolak keinginan Al

"Saya sudah bilang semuanya sama pak Ali, kamu hanya menggantikan saya sampai rumah itu selesai" ujar Al. Yuki menganggukan kepalanya pasrah dengan tugas yg diberikan padanya

"Sekarang kamu boleh keluar" suruh Al. "Saya bilang keluar" bentak Al hingga Yuki telonjak karna Al membentaknya

"Saya akan keluar, tapi sebelumnya saya mau tanya. Kapan saya harus mengerjakan tugas saya itu?" Tanya Yuki

"Setelah ini selesai" ucap Al menepuk-nepuk map yg dipegang Yuki

"Permisi pak" Yuki langsung keluar dari ruangan itu lalu masuk keruanganya

"Ada apa denganya?" Tanya Yuki pada dirinya sendiri. "Bodo amat" lanjut Yuki lalu memulai aktifitasnya

○○○

"Boleh aku masuk?" Tanya Al didepan pintu. Yuki melirik sebentar kearah Al lalu kembali fokus dengan kerjaanya. Al menghampiri Yuki lalu duduk di kursih didepan meja Yuki

"Apa ada tugas yg harus saya kerjakan lagi?" Tanya Yuki

"Apa kamu marah dengan sikapku?" Tanya Al. Yuki melirik Al sambil menaikan satu alisnya

"Untuk apa saya marah" sahut Yuki

"Dari wajah kamu saya lihat kalau kamu marah sama aku" tebak Al

"Maaf ya pak, saya harus menyelesaikan kerjaan saya hari ini juga. Tolong bapak jangan mengaggu saya" tegas Yuki. Al berdiri lalu mengelurukan tangan yg memegang kotak berwana biru muda di hadapan Yuki

"Kalau begitu terima ini" ucap Al. Yuki mengernyit karna Al memberikan sesuatu padanya

"Apa ini?" Tanya Yuki

"Itu hadiah untuk kamu" jawab Al

"Hadiah" ucap Yuki. "Tapi kenapa pak?" Tanya Yuki heran karna Al memberinya hadiah, padahal hari ulang tahunya masih lama

"Anggap saja sebagai tanda permintaan maafku, karna aku selalu melibatkanmu dalam masalah pribadiku" ucap Al. Dengan ragu Yuki menerima kotak tersebut dari tangan Al

"Maaf pak saya nggak bisa" ucap Yuki lalu mengebalikan kotak tersebut

"Aku nggak suka kalau kamu mengbalikanya, jadi terima saja" ucap Al lalu pergi dari ruangan tersebut

"Apa ini" gumam Yuki

Yuki membuka kotak tersebut karna ingin tau apa yg ada didalam kotak yg diberikan padanya

"Gelang" gumam Yuki saat melihat benda yg ada didalam kotak tersebut

"Ini kan gelang yg aku pilihin untuk pacarnya itu" Yuki tak percaya kalau Al akan memberikan gelang tersebut padanya. Karna setau dia, gelang itu untuk pacarnya Al

Yuki berdiri lalu melangkah keluar dari ruanganya menuju rungan Al. Tanpa mengetuk pintu, Yuki langsung masuk ke ruangan Al. Yuki terdiam saat melihat Kania ada diruangan Al. Terlebih Al memberikan hadiah untuk Kania yaitu kalung yg dipilihnya waktu itu. Yg mana kalung yg disukainya. Tapi karna tak membawa uang, Yuki pun pergi tanpa membeli kalung tersebut

"Makasih ya sayang, aku suka banget sama kalungnya" ucap Kania lalu memeluk Al dengan rasa bahagia yg terlihat jelas diwajahnya

"Apa sih yg nggak buat kamu" ucap Al sambil melepas pelukan Kania

"Kamu ngapain disitu?" Tanya Kania saat melihat kehadiran Yuki diruangan itu. Yuki melangkah menghampiri Al lalu tersenyum hingga Kania heran

"Saya cuma mau ngembaliin ini sama pak Al" ucap Yuki memperlihatkan kotak pada Kania

"Apa itu?" Tanya Kania langsung merebut kotak dari tangan Yuki

"Permisi" ucap Yuki lalu melangkah keluar dengan perasaan tidak karuan

"Gelang" gumam Kania. "Kenapa gelang ini ada sama dia?" Tanya Kania. Al mengambil kotak itu dari tangan Kania lalu memasukanya ke saku celananya

"Nggak usah dipikirin. Yg penting kamu suka kan sama hadiahnya" ucap Al denga  santai

"Itu untuk siapa?" Tanya Kania lagi

"Kamu nggak usah banyak tanya ok, sekarang aku mau kerja. Kamu mendingan pulang aja" ujar Al tak mau membahas soal itu

"Ya sudah aku pulang dulu. Bye sayang" Kania mengecup pipi Al lalu pergi

"Aku pikir dia salah ngasih hadiah, karna setau aku gelang itu yg aku pilihin untuk pacarnya. Tapi ternyata dia malah ngasih kalung yg yg aku suka pada pacarnya" ucap Yuki merasa kecewa pada Al. "Sebenarnya apa salahku sama dia" gumam Yuki lalu kembali menyelasikan kerjaanya

○○○

Jam makan siang Yuki menemui sahabatnya untuk makan bersama di tempat biasa

"Maria mana?" Tanya Yuki karna disana hanya ada Leona

"Dia pulang" jawab Leona

"Apa ada masalah?" Tanya Yuki

"Kakaknya dirawat dirumah sakit gara-gara kecelakaan yg cukup serius. Dan adiknya meninggal dunia di tempat kejadian" jawab Leona

"Kalau begitu kita kerumahnya aja. Aku yakin Maria pasti sedih banget" ucap Yuki

"Rencanya kita akan kesana setelah pulang kerja, aku juga mau nginap disana" ujar Leona

"Kalau begitu aku juga nginap dirumahnya, kamu tau sendirikan kalau Maria sudah nggak punya orang tua. Kita harus menghiburnya" ujar Yuki

"HP kamu bunyi tuh" ucap Leona yg mendengar ponsel Yuki berdering

"Maria" gumam Yuki. "Assalamu'alaikum Maria" sapa Yuki

"Kamu bisa kerumah sakit nggak?" Tanya Maria yg terdengar panik

"Apa yg terjadi?" Tanya Yuki khawatir

"Ada apa?" Tanya Leona pelan. Yuki memainkan tanganya menandakan untuk diam pada Leona

"Kakaku. Kakaku..." ucap Maria tak meneruskan kalimatnya

"Ok aku kesana sekarang, kamu sms aja dimana rumah sakitnya" ucap Yuki langsung mematika ponselnya

"Ada apa?" Tanya Leona

"Aku nyusul Maria dirumah sakit, aku nggak tau kenapa. Tapi aku rasa kakaknya lagi histeris" ucap Yuki lalu melangkah cepat hingga menabrak Al

"Kalau jalan itu lihat-lihat" tegur Al

"Maaf pak. Hmm kebetulan saya mau minta ijin kerumah sakit bolehkan pak?" Tanya Yuki

"Emang ada apa?" Tanya Al

"Maria nyuruh aku kerumah sakit, kalau boleh saya mau kesana sekarang" ujar Yuki

"Ya udah biar aku anter" ucap Al

"Makasih pak" sahut Yuki lalu pergi kerumah sakit bersama Al

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 147K 31
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
404K 29.8K 31
"Tanggung jawab lo cowok miskin !!" - Kalka "B-baik, kamu tenang ya ? Saya bakal tanggung jawab" - Aksa
2.2M 105K 53
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞
254K 785 9
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...