Stay with Me

By halowyf

7.4M 192K 5.4K

[SUDAH TERBIT] Note: Belum revisi. Cerita ini ditulis ketika belum paham PUEBI, dll. *** Apa yang kalian rasa... More

1. Kesal
2. Api Cemburu
3. Kejutan
4. Tanpa Kabar
5. With You
6. Mantan Siapa?
7. I'm (Not) Fine
8. Luka
9. Minta Maaf Lagi
10. Sakit?
11. Dilema
13. Menjenguk
14. Gengsi
🐍 Playlist 🐍
15. Senyuman
16. Ngopi
17. Instagram
18. Jealous
19. Balikan?
20. Bullshit
SUDAH TERBIT

12. Lemah

135K 8.2K 250
By halowyf

"Seberapa hebatnya kita terlihat kuat. Tetap saja, selalu terlihat luka yang di rasakan."

***

Ruangan bernuansa putih dengan aroma obat-obatan yang menyeruak dalam indra penciuman laki-laki yang sedang terbaring lemah di atas ranjang putih rumah sakit.

Ken membuka matanya perlahan melihat ke seluruh sudut ruangan. Infusan di tangannya membuatnya sedikit sulit bergerak. Renata yang melihat anaknya yang sudah sadar pun langsung menghampirinya dengan perasaan cemas sekaligus lega.

"Sayang, kamu jangan banyak gerak dulu." ucap Renata khawatir.

Ken berusaha tersenyum di depan Mamanya karena ia tidak ingin melihat Renata semakin khawatir dengan keadaannya.

"Minum dulu ya," suruh Renata menyodorkan segelas air putih dengan sedotan di atasnya agar memudahkan putra kesayangannya untuk minum.

Ken menuruti perintah Mamanya, "Papa ke mana, Ma?" tanya Ken pelan dengan suara yang berat seperti menahan sakit.

Renata menyimpan gelas di atas nakas kemudian duduk dipinggir ranjang yang Ken tempati. Mengusap lembut kepala anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Papa lagi ngurus administrasi. Kamu makan dulu ya," suruh Renata menatap anaknya lembut.

Ken menggeleng, "Ken udah berapa hari di rumah sakit, Ma? Pasti Ken ngerepotin Mama sama Papa ya?"

"Sayang gak boleh ngomong gitu, udah tiga hari kamu di rawat. Kamu harus sehat ya, Sayang. Mama sayang sama kamu." balas Renata menitikkan air matanya melihat putra kesayangannya ini yang sudah tiga hari dirawat inap di rumah sakit.

Ken tersenyum dan menyentuh lembut pipi mamanya mengusap air mata yang membasahi pipinya.

"Mama jangan nangis. Ken udah sembuh kok," jawab Ken nyengir berusaha ceria dihadapan Mamanya.

Ken adalah sosok yang dingin dan ketus jika di depan teman-temannya, begitu pun di depan Naomi saat mereka masih berpacaran. Tetapi di balik itu semua, Ken adalah sosok laki-laki yang manja dengan sang Mamanya. Walaupun demikian, Ken termasuk anak yang terkenal nakal jika di sekolah.

Renata mengusap air matanya itu dan mencium lembut kening putra tunggalnya. Tersenyum melihat anaknya yang selalu berusaha kuat dan berusaha untuk tidak membuat orang tuanya khawatir.

"Iya sayang, kamu anak Mama paling kuat sedunia." ucap Renata terkekeh sambil terus mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya.

Ken tersenyum jika Mama nya berkata seperti itu. Ia akan selalu teringat saat masa kecilnya dulu.

Kamu anak Mama yang paling kuat sedunia.

Ucapan itu yang selalu dilontarkan Renata ketika melihat anaknya tersenyum menenangkan.

"Sekarang kamu makan ya," suruh Renata mengusap kepala anaknya itu.

"Nanti aja ya, Ma."

"Sayang kamu harus makan,"

"Iya Ma, tapi bentar dulu ya." tawar Ken nyengir kepada Mamanya.

Renata hanya menggelengkan kepalanya, "Tapi janji ya, harus makan?!"

"Iya," balas Ken.

Ken menegakkan tubuhnya untuk bersandar di kepala ranjang dan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas samping ranjang. Melihat keadaan ponselnya atau notifikasi yang sangat ia tunggu dari seseorang. Ken menghela napas berat. Hanya ada notif pesan dari teman-temannya dan grup kelasnya saja. Tidak ada yang spesial.

"Ma," panggil Ken melihat mamanya yang kini sedang duduk disofa ruangan dekat pintu sambil menonton tv.

Renata menoleh, "Ada apa, Nak?"

"Waktu Ken tidur, ada Naomi gak jenguk ke sini?" tanya Ken penuh harap. Berharap Mamanya akan menjawab 'iya' dan itu akan membuatnya senang.

Renata diam sebentar mengingat orang-orang siapa saja yang menjenguk Ken kesini. "Naomi belum ke sini, sayang."

"Kamu kangen ya?" tanya Renata tersenyum jahil.

"Mama apaan sih," cetus Ken membuat Renata terkekeh.

Ken menghela napasnya. Apa mungkin Naomi sudah tidak peduli lagi dengannya? Apa Naomi sudah melupakannya setelah hubungannya yang sempat kandas dua minggu yang lalu? Pikiran itu terus terputar di otak Ken.

Ken meringis memijat pelipisnya. Kepalanya kembali terasa pusing sekali. Ken memejamkan matanya sejenak dan membukanya kembali. Rasa sakit di kepalanya kini kembali menyerang. Sakit yang luar biasa membuat Ken mengaduh memegang kepalanya.

Renata yang mendengar suara ringisan anaknya itu langsung menghampirinya.

"Sayang, kamu kenapa?" panik Renata.

Ken tidak menjawab pertanyaan Renata. Ia terus meringis kesakitan memegang kepalanya.

Saking paniknya, Renata langsung memencet bel rumah sakit yang berada di dinding atas kasur Ken untuk memanggil dokter.

"Keano, kamu harus kuat nak." ucap Renata menitikkan air matanya tak kuasa melihat penyakit yang diderita anaknya selama lima bulan belakangan ini.

Ken semakin lemah, wajahnya pucat. Ia sudah tidak kuat untuk menahan sakit di kepalanya. Matanya terpejam, ia pingsan membuat Renata berteriak menangis memanggil dokter.

Tak butuh waktu lama, dokter dengan suster datang berlari ke dalam ruangan. Dengan segera, dokter memeriksa keadaan Ken yang sudah lemah. Renata terus menangis melihat penderitaan anaknya selama ini. Tidak tega melihat anak satu-satunya yang harus merasakan sakit yang luar biasa.

***

Kanker otak yang diderita Keano sudah berlanjut pada stadium 2. Hanya chemotheraphy yang bisa kami lakukan untuk membantu memperlambat penyebaran kanker pada Keano.

Kami tidak bisa berbuat banyak. Hanya keajaiban dari Tuhan yang bisa menyembuhkan Keano.

Pernyataan yang sangat menyakiti hati seorang ibu saat mengetahui penyakit anaknya yang sudah parah.

Perkataan dokter terus terngiang di telinga Renata. Hanya menangis dan berdoa yang bisa Renata lakukan saat ini. Ia tak kuasa melihat anaknya yang harus menderita penyakit seperti ini.

Renata duduk di kursi yang berada di samping kasur Ken sambil terus memegang dan menciumi tangan anak kesayangannya itu.

"Sayang, kamu harus kuat." ucap Renata semakin terisak melihat anaknya terbaring lemah di depannya.

Tak hanya Renata yang terpukul dengan pernyataan pahit tentang penyakit yang diderita anaknya ini.

Dhani sangat terpukul saat tahu bahwa penyakit yang diderita Ken semakin parah dan berlanjut pada stadium 2.

"Kita harus gimana, Pa?" tanya Renata terus menangis dan melihat Dhani yang juga terpukul atas kenyataan ini.

Mereka bingung harus berbuat apa untuk menyembuhkan anak satu-satunya itu. Hanya Ken yang mereka miliki. Doa yang selalu dipanjatkan mereka kepada Allah untuk Ken agar terangkat dari penyakitnya dan bisa dinyatakan sembuh dan normal kembali.

"Ma..." suara Ken lemah membuat kedua orang paruh baya itu langsung melihat anaknya.

Renata mengusap air matanya, "Keano sayang,"

"Pa... " ucap Ken terbata kesulitan sekali berbicara karena keadannya yang lemah.

Dhani mengusap kepala anaknya, "Iya sayang, Papa sama Mama di sini."

Ken membuka matanya perlahan mengerjap beberapa kali. Ruangannya sempat terlihat gelap samar-samar di mata Ken yang sayu. Ken membuka matanya sempurna menatap kedua orang paruh baya itu yang menatapnya penuh kekhawatiran.

Ken memaksakan senyumnya walaupun kepalanya yang terasa sakit. Ingin sekali Ken berbicara kepada orang tuanya bahwa ia tidak apa-apa agar bisa membuat kedua orang tuanya lega. Tetapi hanya senyuman yang bisa ia berikan kepada Mama dan Papanya.

"Sayang kamu harus kuat,"

"Kamu anak Papa yang hebat, kamu harus kuat nak."

Ken hanya tersenyum mendengar tuturan kedua orang tuanya. Kelu sekali lidahnya untuk berbicara. Kepalanya terasa pusing jika ia berbicara. Hatinya sakit saat melihat kedua orang tuanya harus mengkhawatirkannya seperti ini.

Kedua orang paruh baya itu menitikkan air matanya kembali melihat anaknya yang berusaha tegar di hadapannya karena tidak ingin melihat kedua orang tuanya khwatir.


***

NOVEL STAY WITH ME BISA DIDAPATKAN DI SHOPEE GRASSMEDIA. MORE INFO INSTAGRAM @wyffajc


Continue Reading

You'll Also Like

788K 55.8K 67
Apa itu Fanatik? Fanatik adalah sikap ketertarikan seseorang terhadap sesuatu secara berlebihan. Contohnya? Ting! @algeriandivanior.fansite menandai...
660K 44.2K 59
[FOLLOW SEBELUM BACA] Gama Handaru adalah cowok tampan sejuta pesona yang dapat memikat gadis mana pun yang dia mau. Jabatannya sebagai kapten basket...
1.9M 155K 67
"Seharusnya lo mati, Arisha. Kenapa lo harus hidup setelah buat orang lain koma?" Sadis, kejam, dan penuh amarah, kalimat yang tepat untuk menggamba...
SADEWA (END) By 💌

Teen Fiction

3.1M 246K 68
"Kopi sama susu aja bersatu, masa kita enggak?" *** Dewa, mendengar namanya saja mungkin sudah tidak asing la...