My Mate is a Nerd [TAMAT]

By matchaa_cigarette

1M 77.1K 1.8K

#1in-FANTASI [08-12-2018] #2 in-ALICE [01-09-2018] #1 in-WEREWOLF [03-07-2020] #1 in -GREYSON [06-07-2020] [C... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh [END]

Delapan Belas

27.3K 2.1K 16
By matchaa_cigarette

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE YAA JIKA KALIAN MENYUKAI CERITA INI~

DAN JANGAN LUPA JUGA FOLLOW AKUN KIYA IMUT INI UNTUK MENGETAHUI JIKALAU SUATU SAAT AKU MENGUPDATE CERITA BARU~~

•••

Beberapa jam sebelumnya....

Mark segera berlari menuju lantai basement setelah melihat rekaman CCTV dan langsung menghubungi Marel dan mengatakan bahwa Alice telah di culik, betapa khawatir dan cemasnya Marel ketika mendengar Alice di culik dan itu sempat membuat Marel untuk segera terbang ke Amerika dan membantu Mark, tapi Mark punya rencana lain untuk hal itu, ingat piala yang berada di dalam kamar mark? Yap! Piala itu adalah sebagai bukti kecerdasan putra sulung keluarga carlisle dan otak encer Mark tidak sulit untuk mencari keberadaan Alice saat ini.

Salah satu cara agar mengetahui lokasi Alice adalah dengan menelpon Marel, karena waktu itu Marel tiba tiba menelpon Mark yang sedang mengasah kemampuannya di dalam hutan, meskipun tidak ada sinyal tapi hp Mark sudah di modifikasi sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi kata 'kekurangan' di hp Mark, dan Marel mengatakan jika ada seseorang yang berniat jahat dan Marel memiliki perasaan yang tidak enak dan menyuruh kakaknya untuk mencari Alice yang pasti Marel yakini sudah lari menuju jalan raya

Mark menghubungi Marel untuk meminta bantuan jika ada nomor yang tidak di kenalnya diamkan dulu lalu beberapa saat telepon balik nomor tersebut untuk melacak lokasinya, dan juga meminta bantuan Litch-sekretaris ayahnya- untuk menggali informasi tentang Alice.

"Hallo kak, aku sudah mengirim lokasinya kepada kakak dan itu tidak jauh dari posisi kakak saat ini, dan btw terima kasih karena telah meretas handphone ku selama ini.." ucap Marel yang di akhiri dengan rasa jengkelnya kepada kakaknya yang ternyata telah memodifikasi handphone Marel sehingga ia bisa meretas dan mendengar atau melihat apapun yang dilakukan hp tersebut termasuk melacak lokasi lawan bicara

"Mark, aku sudah mendapatkannya!" sambung suara pria setelah Mark menutup telponnya dengan Marel

"Jelaskan padaku..."

"............"

"Bawa laporan ini ke polisi dan temui aku di lokasi ini, segera!"

•••

Tok...tok...tok...

Tak lama kemudian pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pria paruhbaya yang sedang memegang gelas kecil yang berisi minuman keras dan tersenyum kepada Mark.

Mark menelusuri jalan ketika ia bertemu dengan Alice dan mendapati sebuah rumah yang berada di ujung jalan, jika bukan dari sana Alice kabur lalu darimana lagi?pikir Mark

"Ada apa anak muda tampan?" ucap pria itu sembari tersenyum yang nampaknya sudah setengah mabuk

"Mmm...paman aku di sini tersesat,aku hendak pergi ke rumah temanku, tapi nampaknya GPS yang aku gunakan menunjukan salah jalan, apakah paman tahu ini dimana?" Mark berusaha seramah mungkin,sungguh ini menyiksa bagi Mark mengingat bagaimana Mark jarang bicara dengan orang lain apalagi tersenyum

Mark menggosok gosokan kedua telapak tangannya dan meniupnya sengaja. "Masuk dulu, kau nampak kedinginan..." ucap paman itu terpancing oleh tindakan Mark, Mark dalam hati tersenyum devil 'rencananya berhasil' ucap Mark dalam hati

Pria itu mempersilahkan masuk, Mark mulai masuk lalu tiba tiba pria itu menahannya karena melihat mobil sport mewah yang terparkir di pekarangan rumahnya. "Apakah mobil itu milikmu nak?" tanya pria itu sambil menunjuk ke arah luar

Mark ikut melirik dan mengangguk. "Harusnya kau tidak parkir di sana, nanti kena hujan, sayangkan mobil mahal begitu kehujanan." ucap paman itu yang membuat Mark tersenyum sebagai jawaban

"Michel! Michel! Dimana kau?!" teriak Rafael ketika mereka sudah duduk di sofa, tak lama dari itu datanglah seorang wanita yang sekitar umur 40 tahunan menghampiri Rafael dengan marah marah dan amarahnya reda ketika menatap Mark yang sedang mengobrol ringan dengan Rafael

"Oh itu dia!" seru rafael, Mark menoleh ke belakang dan tersenyum sambil melambaikan tangan pertanda tengah menyapa Michel

Michel tersenyum balik. "Buatkan minum untuk dia! Anak ini tersesat." suruh Rafael dan kemudian di angguki oleh Michel dan langsung pergi ke dapur.

"Rumah paman sangat bagus, aku sangat terpesona dengan desain rumah ini yang seperti di buat oleh arsitek kelas 1!" ujar Mark jujur yang membuat Rafael terkekeh bangga

"Ahh nak kau bisa saja!" jawab Rafael sambil menyodorkan satu gelas alkohol kepada Mark

Mark menggeleng. "Aku tidak minum alkohol paman.." jawab Mark

"Oh iya paman, aku ingin bertanya apakah paman memiliki seorang anak?" tanya Mark

Michel datang bersama niki dari arah dapur. "Tepat sekali! Itu aku memiliki satu orang putri itu dia tepat di belakangmu!" Mark sontak menoleh dan aroma Alice begitu kuat menguar dari wanita itu yang sedang tersenyum malu malu kepadanya, cih!

"Apa paman yakin hanya satu orang putri? Atau adakah wanita lagi selain mereka berdua?" tanya Mark meyakinkan

Michel dan Rafael merasa curiga."Maksudku karena tidak mungkin kan membersihkan rumah besar ini hanya berdua...haha...."

"Tidak ada lagi kok, hanya kami berdua.." ucap Michel yang menaruh coklat panas tepat di hadapan Mark

Mark tersenyum dan berterima kasih, kemudian ibu-anak itu duduk bersama Rafael tapi tiba tiba Niki duduk menjadi di samping Mark dan mendekatinya tapi ia bisa mencium aroma Alice yang menguar dari tangannya,mungkin orang ini yang dimaksud Marel sebagai kakaknya Alice

"Paman bolehkah aku permisi ke toilet sebentar?" Mark mulai berasa risih terhadap Niki, paman itu mengangguk dan memberikan arah posisi toilet

Mark pergi meninggalkan mereka dan mulai menjelajah mencari Alice yang pasti ia yakini ada di rumah ini, ia mulai mencium bau Alice yang samar samar dan ia merasa pipinya memanas, ia semakin gencar mencari Alice dan aromanya semakin tercium dari arah dalam di pintu yang terbuat dari beton yang nampaknya sangat berat.

•••

Setelah mengetahui tempat di mana Alice di sembunyikan, Mark kembali ke ruang tamu itu dan mulai memancing tentang hal hal pribadi Rafael serta busuknya keluarga ini, namun mereka semua berbohong Mark lebih mempercayai informasi yang langsung ia dengar dari Litch dibandingkan ucapan yang terlontar dari mulut para keluarga penipu ini

Tak lama dari itu, terdengar seseorang yang mengetuk pintu dan menampilkan pria berjas yang sangat rapi dengan di temani beberapa polisi di belakangnya Rafael yang melihat segerombolan polisi ini mulai panik dan hendak menutup pintu namun dengan cepat pria berjas itu menahan pintunya menggunakan kakinya

"Bukankah tidak sopan membiarkan tamu berdiam diri di luar?" tanya pria itu dan tersenyum evil sebelum akhirnya polisi menerobos masuk dan mulai memborgol satu per satu dari keluara busuk ini

"Ada apa ini?!!" teriak Michel tak terima ketika tangannya mendadak di borgol oleh polisi

Mark berdiri menghampiri pria berjas itu dan menepuk bahunya. "Terima kasih paman sudah membawa polisi ini bersamamu!" ucap Mark

"Kau menjebak kami!! Dasar anak biadab kau!" teriak Rafael tak terima dan mulai mencaci Mark, Mark menghampiri Rafael dan berbisik kepadanya yang membuat Rafael terdiam lemas

"Kalian di tangkap atas kasus penganiyaan dan penipuan serta merampas hak orang lain, kalian telah mengganti seluruh aset keluarga Allecia menggunakan nama kalian dan merampas harta warisan Allecia dan juga menyiksa anak dari keluarga Allecia dan karena ini kalian di tangkap!" ujar Litch dan melirik ke arah Mark, Mark mengangguk dan pergi ke arah pintu beton itu.

•••

"Sekali lagi kau menyentuh mate ku, aku akan melepaskan kepalamu dari badanmu lalu mencabik cabik tubuhmu!" ancam Mark dan mulai menghampiri Alice

Mark membelai wajah Alice sendu, mencium pipi dan jidatnya sekilas sebelum akhirnya ia melepaskan tali yang melilit kaki dan tangan alice

Alice sudah terlepas, Mark membuka jaket maroonnya dan memakaikannya kepada Alice yang tentu saja itu sangat kebesaran bagi alice

Mark mulai memapah tubuh Alice untuk menuju keluar, tiba tiba-

DORRR!

Satu peluru berhasil menembus bahu kiri Mark dan itu berhasil membuat Mark hampir terjatuh

"Mark apa kau tidak apa apa?" Alice menangkup wajah Mark yang nampak kesakitan dan mulai memeriksa bahunya yang mulai mengeluarkan darah

"Apakah dia orang yang kamu cintai Alice?" tanya James dan mulai menghampiri Mark

Alice tak mendengarkan dan lebih fokus ke Mark yang nampaknya sedang menahan perih, Mark mulai menggeram ketika langkah James mulai mendekati mereka

"Cepat lari..." bisik Mark kepada Alice, Alice sempat menolak tapi Mark beberapa berteriak dan menyuruh Alice untuk berlari dan dengan berat hati Alice meninggalkan Mark seorang diri yang tengah mendesis menahan perih ketika sebuah timah panas menembus di bahu kirinya

Mark berbalik dan menatap James nyalang."Sekarang aku ingin memisahkan kepalamu itu dari tubuhmu!" ujar Mark jujur dan mulai berbalik menyerang James, pistol James terjatuh dan kuku Mark telah berubah menjadi tajam, kini setengah tubuhnya sudah di kendalikan oleh Luc, Namun James masih memiliki senjata simpanan yang ia simpan di sakunya yaitu sebuah pisau

James menusukan pisau itu ke perut kanan Mark, Mark mengaduh dan ia mulai marah dan akhirnya ia mencakar wajah James dan membuat James pingsan

Betapa terkejutnya Alice ketika mendapati Mark yang sedang berjalan dengan menyender ke dinding dan tubuhnya berlumuran darah, kaus putih itu hampir setengahnya tertutup oleh darah

"Mark!" Alice menghampiri Mark dan mulai memapah tubuh Mark yang sudah sangat lemas

Melihat Litch yang juga ikut menghampiri Mark , mark menyuruh Litch untuk mengurus James dan membiarkan Alice yang memapah tubuhnya

"Maafkan aku Alice..." ucap Mark dengan suaranya yang serak

Alice menjawabnya dengan tangisan. "Apa yang kau katakan? Kau tidak perlu minta maaf Mark, kau tidak punya salah terhadapku.." jawab Alice

"Apa kau bisa menaiki tangga tangga ini?" tanya Alice yang masih memapah tubuh Mark, Mark mengangguk lemas

Mereka mulai menaiki tangga sampai akhirnya bisa keluar dari ruangan gelap itu dan betapa terkejutnya polisi ketika melihat tubuh Mark yang berlumuran darah

"Cepat panggil ambulans!" teriak Alice dan salah satu polisi tersebut mengangguk dan mulai menelpon

Alice membaringkan tubuh Mark di sofa dan mulai merobek dress miliknya untuk membalut luka Mark

Mark menahan lengan Alice yang hendak membalut luka di bahunya dan mengecup lengan Alice dengan lembut. Tangan kananya hampir penuh dengan darah karena menahan perutnya yang di tikam oleh James

Mark manik mata Alice dalam yang telah beberapa kali mengeluarkan air mata ketika melihat kondisinya saat ini, Mark tersenyum kepada Alice. "Alice, aku mencitaimu" ucap Mark serak sebelum akhirnya dunia bawah sadar sudah memanggilnya.

•••

HAYOH MARK TERLUKA PARAH PADAHAL DIAKAN WEREWOLF YEKAN? AH JIKA KALIAN PENASARAN LIHAT SAJA SELANJUTNYA OKRAY

I SO MANY GRATEFUL FOR MY READERS AFTER BEING VOTE ON MY STORY! THANK YOU VERY MUCH~

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE BILA KALIAN MENYUKAI CERITA INI 

DAN OH IYA AKU MAU NANYA KEPADA KALIAN, BAGUSNYA JIKA JAMES,SILVIA,NIKI,MICHEL DAN RAFAEL SERTA LITCH PAKAI CAST TIDAK? UNGKAPKAN PENDAPAT KALIAN DENGAN MENGOMENTARI HAL INI~~

Continue Reading

You'll Also Like

Ken & Cat (END) By ...

Historical Fiction

7.2M 764K 53
Catrionna Arches dipaksa menikah dengan jenderal militer kerajaan, Kenard Gilson. Perjodohan yang telah dirancang sejak lama oleh kedua ayah mereka...
1M 138K 47
"I'm Hanzel Lee Alpha of Dark Moon Pack reject you, Devia Alexander as my mate." Penolakannya terngiang-ngiang di kepalaku. Menghantarkan rasa bahagi...
3.5M 434K 67
Eros telah bertunangan dengan Putri Orlaith, namun juga menjalin hubungan dengan adik dari Putri Orlaith yang bernama Putri Alice. Eros terperdaya o...
703 74 17
Anda membawa saya kedunia mana? Aku tidak mau disana, mereka semua seperti tertidur tapi tetap berjalan bahkan berlari wajah itu? kenapa seakan akan...