The Idol is my Husbend

By An_Jung

133K 11.1K 784

Sasuke adalah artis papan atas berusia 31 tahun. ia barusaja menyelesaika tugasnya sebagai warga negara yakni... More

prolog
bab 1
bab 2
bab 3
bab 4
bab 5
bab 6
bab 7
bab 8
bab 9
bab 10
bab 11
bab 12
bab 14

bab 13

8K 683 54
By An_Jung


*

*

Naruto tengah sibuk membantu Jaejoong di cafe milik pria cantik itu. Hari ini sengaja cafe diliburkan karena akan diadakannya pesta untuk Yunho. Sebuah pesta ulang tahun yang dimana seluruh sahabat dan teman akan datang, jadilah Naruto dan Jaejoong yang harus menuntaskan menu hidangan untuk nanti malam.

" Naru-chan, kau akan cek up jam berapa? "

Naruto yang tengah sibuk menghias beberapa kue mendongak. Ia menatap kesamping dimana Jaejoong tengah mengaduk adonan kue.

" pukul 3 sore nanti, hyung "

" boleh aku menitip untuk membelikan beberapa mentega ke supermarket? "

" tentu "

Pemuda pirang itu meletakkan kue coklat ke loyang, yang akan ia masukkan ke lemari es.

" dengan Ken? "

" tidak, dia sedang sibuk syuting... Ada film baru yang ia bintangi... Ha'ah.. Itu membuat kami sulit bertemu "

Jaejoong menyenggol bahu Naruto dengan bahunya, saat melihat wajah cemberut pria yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri itu.

" ey.. Yang lagi pengantin baru... Suamimu itu tengah mengumpulkan uang untuk masa depan kalian nanti "

Naruto menghela nafas, tangannya kembali sibuk dengan adonan kue di depannya. Ia dengan gemas menguleni adonan kue yang ada di tangannya.

" iya aku tau ... Tapi apa harus sampai di beritakan memiliki hubungan khusus dengan lawan mainnya "

Jaejoong menaikkan alisnya, ia yang barusaja menuang adonan cake ke loyang menatap Naruto.

" itu kan hanya gosip, say "

" tetap saja "

" dia terlalu mencuntaimu untuk berpaling... Percayalah "

Naruto mendengus.
" apa mereka lupa, jika Ken yang mereka elu-elukan itu sudah mempunyai istri... Ya.. Walau aku pria, tapi akulah pasangannya "

Jaejoong hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Naruto yang akhir-akhir ini terlihat mudah terbawa emosi dan sering merajuk. Sepertinya ada yang salah dengan pemuda pirang itu.

*

*

Fugaku dengan pribadi berbicara empat mata dengan Sakura. Mereka tengah berada di salah satu restorant di daerah Seoul.

Sudah lama ia mengawasi gadis yang dulu di jodoh-jodohkan dengan anak keduanya oleh istrinya itu. Awalnya dia takut jika gadis itu akan berbuat bodoh dengan mencelakai calon menantunya.

Di awal dia mengawasinya, gadis itu hanya diam-diam saja. Tapi saat setelah pernikahan putranya di Jepang selesai, dia melihat gadis itu akan menculik menantunya yang tengah berjalan di lorong hotel sendirian. Menantunya bahkan sudah tak sadarkan diri karena dibius.

Dia langsung mengerahkan bawahannya untuk meringkus orang suruhan Sakura, untung kejadan itu berlangsung di Jepang. Dimana akses keluarga Uchiha terbuka lebar untu melakukan apapun dengan kedudukannya.

Tapi dia baru sekarang bisa membawa gadis itu untuk bicara. Karena setelah acara penculikan itu, Sakura langaung terbang kembali ke Korea.

Ia menatap datar kearah gadis bersurai pink di depannya. Gadis itu terlihat tidak nyaman, terlihat dari dia yang beberapa kali memgubah posisi duduknya.

" aku tau semua yang kau lakukan.... Termasuk percobaan penculikan yang kau lakukan pada menantuku "

Sakura tersentak. Kepala yang awalnya tertunduk itu mendongak menatap ayah dari orang yang ia cintai.

" aku-"

" tak perlu membantah, karena aku sudah memiliki semua buktinya "

Sakura menggigit bibir bawaknya, tangannya terkepal. Ia kembali menunduk.

" Aku dengan baik hati mengatakan ini padamu, agar kau tidak lagi menyentuh keluarga Sasuke. Karna aku sendiri yang akan bertindak.... Jika kau masih berani mendekati keluargaku, kau tau apa yang akan aku lakukan dengan bukti-bukti itu..... Sedikit bumbu, maka hidupmu akan berakhir lama di dalam penjara "

Ia kembali menatap Fugaku yang duduk dengan tenang di depannya. Matanya berkaca-kaca. Kenapa sulit sekali hanya untuk meraih orang yang ia cintai.

" kenapa.... Kenapa paman- "

" kenapa? ... Karena aku tak ingin putraku hidup dengan orang yang tidak dia cintai. Lagi pula melihat kelakuanmu itu membuatku yakin, jika kau tidak pantas menjadi salah satu dari Uchiha "

Hati Sakura tertohok dengan perkataan Fugaku. Selama ini dia merendahkan diri sebagai wanita hanya untuk mengejar Sasuke, walau hanya penolakan yang terus ia dapat.

" pulanglah... Kembali ke Jepang dan jangan lagi berada di sekitar Uchiha "

Tatapan mata Fugaku melembut. Ia setidaknya merasa miris melihat betapa gigihnya gadis itu mendekati putranya, walau hanya perkataan pedas yang selalu gadis itu terima dari Sasuke.

" pulanglah,,, dan cari kebahagiaanmu diasana, aku ber doa akan itu "

Pria paruh baya itupun berannjak, meninggalkan Sakura dengan keterpakuannya. Baru kali ini Fugaku Uchiha berbicara lembut kepadanya, tapi bukan sebuah kalimat yang ia harapkan.

*

*

Naruto barusaja akan menyeberang jalan saat suara ayah mertuanya memanggilnya. Ia menengok ke kanan, dimana ayah mertuanya tengah berdiri di samping mobil BMW miliknya. Narutopun mendekat dan membungkuk.

" selamat sore a-ayah "

Pria itu tersenyum melihat menantunya yang masih belum terbiasa memanggilnya ayah, padahal sudah lebih dari satu bulan premuda pirang itu menjadi menantunya.

" kau mau kemana? Biar ayah antar "

Naruto menggerakkan tangannya sebagai tanda menolak.

" tidak perlu a-ayah... Aku hanya akan ke rumah sakit untuk Cek up sekalian mampir ke supermarket. A-ayah tidak perlu repot-repot "

" tidak apa... Lagi pula aku ingin menemanimu,.. Kau tak ingin pergi denganku?!"

" b-bukan begitu "
Aduh dia jadi tak enak.

" kalau begitu naiklah "

Akhirnya Naruto menurut saja. Dia duduk berdampingan dengan Fugaku di kursi penumpang, sedangkan Kakashi selaku tangan kanan Fugaku yang menyetir.

" kau ingin kemana dulu ?"

" Seoul International Hospital "

" Kakashi! "

" hai "

Mobil BMW itu membelah jalanan kota menuju rumah sakit dimana Naruto membuat janji dengan Kabuto.

Setengah jam kemudian mereka sampai, dan Fugaku ikut turun menemani Naruto.

Tok

Tok

" masuk "

Naruto memutar hendel pintu saat suara Kabuto menyuruhnya masuk. Keduanya masuk dan saat Kabuto menyadari jika Naruto tidak datang sendiri, diapun berdiri dan menyapa Fugaku yang berjalan di samping Naruto

" senang bertemu dengan anda Uchiha-san "

" sama-sama Yakushi-san "

" silahkan duduk... Jadi Naru-chan, sudah siap untuk pemeriksaan ?"

Sesaat setelah mereka duduk, eksistensi Kabuto kembali ke Naruto. Naruto mengangguk.

" siap "

" baik, ikuti aku... Saya tinggal dulu Uchiha-san "

Keduanya beranjak memasuki bilik yang hanya dibatasi oleh tirai berwarna hijau muda, yang dimana dibaliknya ada ranjang pasien dan beberapa alat lainnya.

Sepuluh menit kemudian mereka keluar dengan Naruto yang menurunkan kaosnya yang tadi di singkap.

" kapan terakhir kau melakukan sex ?"

Naruto manyun, wajahnya sudah memerah seperti tomat kesukaan suaminya. Apa dokter Kabuto bisa sedikit memperhalus bahasanya.

" dokter bisa sedikit meng sensor kata-kata dokter tidak? Jangan langaung ceplos begitu "

Kabuto menaikkan alisnya.
" memang kenapa? Toh sama saja, jika aku berkata berhubungan intim, berhubungan badan, ML dan sebagainya "

" setidaknya istilah pertama dan kedua lebih halus "

Fugaku yang melihat interaksi keduanya hanya bisa tersenyum. Menantunya itu memang sangat polos.#ih paman fuga-kan gag tau gimana kelakuan Naru kl udah sama Sasu.

" iya iya... Jawab saja "

" kalau awalnya sih akan aku jawab.. Itu sudah lebih dari 2 minggu yang lalu "

" aku kan tanya yang terakhir kalinya... Apa kalian tiap hari melakukannya ?"

" ayolah... Katakan saja apa yang ingin dokter katakan "

Kabuto menghela nafas, kemudian tersenyum.

" selamat... Kau akan memiliki bayi mungil di akhir taun ini "

Naruto, bahkan Fugakupun mengerjap.

" maksud dokter aku -"

" ya... Kau hamil, perkiraanku masih 2 mingguan "

Senyum lebar terpatri di bibir Naruto. Pemuda itu tanpa sadar langsung menerjang sang ayah mertua dengan memegang tangan renta itu, dan mengutarakan kegembiraannya sebelum memeluk tubuh Fugaku.

" ayah... Ayah.. Aku akan jadi orang tua. Aku.. Sasuke... Kami.. Ya tuhan ... Terima kasih "

Hati Fugaku tak kalah senang ia balas memeluk tubuh menantunya.

" Yakushi-san, bisa kita melakukan USG? Aku ingin melihat perkembangannya... Apa kau juga mau Naru ?"

Dengan semangat Naruto menganggukkan kepalanya. Merekapun kembali berjalan menuju satu-satunya ranjang di sana.

Kabuto menyingkap kaos yang dipakai Naruto dan mengoleskan gel dingin ke area perut bawah pemuda itu, sebelum menempelkan sebuah alat dan menggerakkannya.

" lihatlah.. Itu mereka "

" mereka? "

Fugaku yang berdiri di samping Naruto yang berbaring menatap tak mengerti kearah Kabuto.

" anda akan memiliki cucu kembar Uchiha-san "

Betapa bahagianya hati mereka. Tagis sudah tak terbendung lagi dagi Naruto.

*

*

Setelah pemeriksaan dan menebus beberapa vitamin untuk Naruto di apotik. Fugaku langsung memboyong Naruto ke supermarket, untuk membeli susu hamil dan banyak sayuran dan buah.

Naruto hanya bisa meringis melihat bagaimana eksitednya ayah mertuanya, atas kehamilannya. Bahkan dua troli yang salah satunya di bawa oleh ayah mertuanya sudah penuh dengan sayuran segar. Untung dia sempat menyelipkan dua mentega di troli yang di bawa Kakashi.

Setelah dari supermarket, ayah mertuanya langsung mengantarnya kembali ke cafe Jajoong dan urusan belanjaan mereka Fugaku yang akan urus.

" terima kasih, ayah sudah menemaniku tadi "

" sama-sama, jaga dirimu dan kandunganmu baik-baik. Ayah pergi dulu "

" hati-hati ayah "

Fugaku mengangguk setelah memberikan pelukan pada menantunya, pria itu memasuki mobilnya. Naruto melambai mengantar kepergian mertuanya.

Saat kepalanya mengingat sesuatu, ia langsung berbalik melangkah memasuki cafe yang terlihat sudah penuh. Eoh... Jam berapa sekarang? Ia melihat jamtangannya dan meringis saat melihat waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Pasti dia akan kena omel Jaejoong nanti.

Benar saja, baru lima langkah dia memasuki cafe Jaejoong sudah mengomel karena lamanya ia pergi. Padahal tadi dia janji akan kembali sebelum malam.

Ia mengucap ma'af berkali-kali, hingga Jaejoong yang merasa bersalah karena melihat mata berkaca-kaca milik Naruto.

" baiklah aku ma'afkan... Kau membuatku khawatir "

" tadi aku pergi bersama Fuga papa "

Jaejoong menfhela nafas dan mengangguk. Naruto celingak-celinguk mencari seseorang.

" hyung melihat Sasuke? "

" suamimu? Ah... Tadi dia bersama Yunho di.... Sana "

Jaejoong menunjuk ke arah meja dekat jendela, dimana Sasuke, Yunho dan beberapa temannya berada.

Senyum Naruto semakin cerah, ia berlari dan menubruk tubuh tegap suaminya yang barusaja beranjak dari duduknya karena menyadari kedatangannya.

" ouch... sayang~ "

Sasuke yang tak siap akan tubrukan Naruto mundur kebelakang, hingga pinggulnya terantuk pinggir meja.

Sasuke menatap wajah ceria sang istri. Sepertinya Naruto tengah senang.

" ada apa hn, kau terlihat senang sekali ?"

Tangan Sasuke yang tak memeluk pinggang sang istri merapikan poni Naruto yang sudah memanjang.

" coba tebak "

Sasuke menaikkan alisnya. Apa Naruto barusaja mendapat kupon ramen gratis lagi?

" memang ada apa sayang "

" lihat "

Naruto memberikan sebuah surat kehadapan Sasuke. Sasuke menerimanya, tangannya yang sejak tadi merengkuh tubuh sang istri terlepas untuk membuka lembaran itu.

Seoul International Hospital? Istrinya sakit?

" kau sakit?"

" baca saja "

Sasuke membaca semua tulisan itu hingga bawah. Matanya melebar ia menatap tak percaya kearah sang istri.

" ini "
Naruto mengangguk.

" oh sayang.. Aku sungguh mencintaimu "

Ia meraih tubuh sang istri dan menciumi seluruh wajah tan itu.

Changmin yang baru datang meraih selembar kertas yang tergeletak di bawah. Ia melihat para hyung-nya yang hanya diam menatap pasangan Uchiha yang tengah sibuk saling melumat. Ck... Mereka atau Sasuke yang tak tau tempat karena langsung nyosor pada Naruto.

Changmin meletakkan makanan yang tadi dia bawa. Matanya tertuju pada setiap tulisan yang ada di kertas itu.

" KAU!! "

Sasuke menatap Chngmin yang melotot kearahnya.

" ya... Aku akan jadi ayah dan hebatnya lagi mereka ada dua "

Tangannya terukur memberikan foto USG Naruto yang langsung dirampas Changmin.

Dan riuh para undangan yang seharusnya merayakan ulang tahun Yunho, berbalik menjadi acara perayaan atas kegamilan Naruto.

Mereka senang sekli, ternyata Sasuke akan menjadi orang pertama diantara mereka semua yang akan menjadi ayah.

Ha'ah... Mereka semua jadi iri pada Sasuke. Kapan mereka akan punya anak. Nikah saja belum, apa lagi punya pacar.

*

*

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Tbc

Mian telay yaa... Tanpa banyak bicara..

Jangan lumutan nunggu up ku ya hehe...

Di tunggu like, coment dan kritiknya yaa..

Bay... Bay... Bow

Continue Reading

You'll Also Like

9.3K 133 17
berisi gambar" hot cepat keburu di BEN
58.7K 2.4K 23
Naruto Uzumaki, Gadis dengan rambut pirang dan memiliki bola mata indah berwarna sapphire. Kehidupan nya dengan keluarga angkat nya sangat jauh dari...
96K 6K 11
Namikaze Naruto gadis berumur 17 pencinta ramen yang hidup sebatang kara yang tinggal di sebuah apartemen sederhana. Tiba-tiba bertemu seorang pria t...
1.6M 80.2K 54
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...