REGAL [SUDAH TERBIT]

By d_lisnawati

27M 675K 65K

⚠️ Sudah Terbit πŸ›’ Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es ya... More

PROLOG
Penculikan
Jenguk
Jealous
Kemarahan Regal
Perjodohan
Radar
Benci
Bumi Langit
Ulang Tahun Pernikahan
Curiga
Kebenaran
Pengakuan
Misi
Cincin
Kembalinya masa lalu (2)
SATRIA OH SATRIA
Hujan
Jatuh Luka dan Kamu
Jatuh Luka dan Kamu (2)
Hati yang kembali
Bahaya!
Cepat Bangun Sayang
Masalah Baru
Kembali
Ini menyakitkan
Calon Mertua
Malam Minggu
Gara-gara Maling
Paturai Tineung (perpisahan)
Paturai Tineung (perpisahan) -(2)
Party
Lope
END
squel
TERBIT?
info
INFO MENGGEMBIRAKAN

Galau?

276K 16.9K 3.4K
By d_lisnawati

"Kepada seluruh siswa dan siswi SMA Cakrawala segera memasuki lapangan upacara! Sekali lagi seluruh siswa dan siswi SMA Cakrawala segera memasuki lapangan upacara"

Suara ketua osis bergema disetiap koridor dari pengeras suara, saat itu juga semua siswa dan siswi yang bermalas-malasan dikelas dan tempat tongkrongan berhamburan untuk kelapangan.

Dari kelas satu sampai kelas tiga yang akan lulus berkumpul disana, kepala sekolah melangkah memasuki lapangan diikuti oleh bu sarah dan beberapa guru lainnya.

"Cek ekhem! Oke selamat siang anak-anak" ucap pak kepasek.

"SIANG!" jawab semua serempak.

"Maaf sebelumnya mengambil waktu santai kalian, sebelum pulang saya ingin kalian memvoting kandidat untuk pengantin perpisahan!" terus pak kepsek.

Sontak semua bersorak dan menebak-nebak siapa yang akan menjadi kandidatnya.

"Filling gue sih babang regal!"

"Regal lah, tapi ceweknya siapa ya?"

"Ka mika kayaknya sama kak regal!"

"Pasti antara 7 malaikat tampan itu!"

Dan banyak yang menebak-nebak lainnya.

"Sudah-sudah tenang semua! Bapak sudah memiliki 2 pasang kandidatnya."

Dan suara riuh kembali terdengar.

"Yasudah biar gak lama untuk keempatnya segera berdiri didepan!" ucap pak kepsek.

Semua orang menatap samping kiri kanan untuk melihat siapa yang berdiri atau yang datang dan akan menjadi kandidat, tapi tak ada sampai pak kepsekpun celangak-celingung sendiri.

"Regal, mika, radar dan airys segera berdiri kedepan!" ucap pak kepsek hingga regal berjalan berdampingan dengan mika memasuki lapangan.

Semuanya memekik girang melihat regal melangkah dengan tegapnya dan kedua tangannya ia sembunyikan dibalik saku celana, mika berjalan disampingnya dengan santainya dan radar melangkah santai seperti biasa.

Pak kepsek kembali memutar pandangannya mencari seseorang, siapa lagi kalau bukan airys. Airys belum terlihat hingga pak kepsek bertanya pada radar.

"Kemana airys?" tanya pak kepsek.

"Gak tau pak, dari tadi saya belum ketemu dia!" jawab radar.

Tak lama airys berjalan dengan hany dari arah gedung, hany melepas pegangannya dan ia memilih bergabung dengan kelasnya sedang airys berjalan menuju ketengah lapangan diiringi tatapan dari semua siswa.

Mata radar membelalak melihat mata airys sembab, hidungnyapun memerah dan bibir pucat.

Airys berdiri disamping radar dan radar langsung menarik pundak airys agar berhadapan dengannya.

"Sakit?" tanya radar.

Airys hanya menggeleng dan membenarkan rambut dipundaknya kebelakang pundaknya, tatapannya sangat angkuh tapi radar bisa melihat kesakitan dimatanya.

Kejadian itu tak luput dari pandangan semua siswa yang memang tertuju mereka berdua.

"Nah, kini sudah ada kandidatnya! Kalian bisa tulis nama pasangan yang ingin kalian jadikan pengantin perpisahannya." ucap pak kepasek membuat perhatian siswa beralih padanya.

Tak lama anggota osis membagikan kertas dan mereka mulai menulis nama itu.

Tatapan regal lurus kedepan dengan tatapan kosong, mika berkali-kali melirik  regal dan sesekali menunduk. Airys? Dia sesekali mengedarkan pandangannya dan radar, ia manatap airys dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Lo kalo sakit ngomong, kita tunggu hasil di UKS aja!" bisik radar membuat airys terlonjak dan memalingkan wajahnya kearah radar hingga tatapan mereka beradu.

"Nggak gue gak sakit, lupa pake lipstik!" ucap airys santai.

"Mau gue bikin merah!" bisik radar lagi.

"Gimana? Kan gue gak bawa lipstiknya!"

"Aku bisa ci-"

"Ekhem, radar airys jangan pacaran didepan publik ya!" tegur pak kepsek yang masih menggunakan pengeras suara membuat semua tatapan beralih pada mereka termasuk regal.

Wajah airys seketika memerah, melihat radar hanya terkekeh airys mencubit pinggang radar dan mendapat sorakan dari adik kelas yang memang mereka tidak tahu hubungan airys denga  regal.

"Cieeeeee!!" dan pak kepsek hanya menggeleng.

"Sudah? Kalau sudah bisa dikumpulkan dianggota osis, vote akan dihitung nanti dan hasil akan dilihat besok jadi setelah ini kalian bisa pulang!"

"HOREEEE!"

dan setelah itu kerumunan bubar, radar menarik airys dan regal melihat itu. Tapi saat regal hendak menyusul dan ingin menarik lengan airys agar bersamanya, regal melihat mika dengan wajah pucat dan lengan meremas perutnya.

Regal yang tahu mika menahan nyeri tanpa bertanya lagi menggendongnya dan membawanya ke parkiran untuk membawanya kerumah sakit.

Regal membuka pintu susah payah, ia mendudukan mika dikursi samping kemudi dan memasangkan seatbelnya. Ia merogoh ponselnya dan menelpon seseorang.

"Bawa tas gue sama mika ke parkiran sekarang!" ucap regal, tanpa menunggu jawaban apapun ia memutuskan sambungannya.

Regal berjongkok disemping pintu mobil yang terbuka dan ikut memegangi lengan mika yang memegangi perutnya sambil meringis.

"Bertahanlah mik, secepatnya kita kerumah sakit!"

"Arghhh!" nafas mika memburu.

Regal kalut, ia sesekali melirik arah lorong bangunan menunggu seseorang yang ia telpon datang dan terlihat mahendra berlari mebawa dua tas yang diketahui itu tas regal dan mika.

Regal berdiri, ia menerima kedua tas yang disodorkan oleh mahendra. Mahendra melirik mika dan kembali menatap regal.

"Mau nolongin pelakor gal?" regal menatap mahendra dengan tatapan tajam.

"Dia pacar gue!"

"Dan selingkuhan lo!"

Tanpa menunggu regal bicara lagi, mahendra berbalik dan meninggalkan regal yang sedang terpaku.

Regal terdiam, bukan karna ucapan mahendra tapi ia melihat seorang gadis berbut coklat berlari dan menghilang di ujung lorong bangunan sekolah dan regal tahu dia, airys!

Regal memasuki mobilnya dan melempar tas mereka kekursi belakang dan segera menancap gas meninggalkan area sekolah.

🔥🔥🔥🔥🔥

Saat siswa dilapang bubar, tiba-tiba radar menarik airys keUKS dan memaksa airys untuk beristirahat sebelum pulang, airys sudah berapa kali menolaknya tapi dasar si radar keras kepala ia terus memaksa airys beristirahat hingga ia tak bisa membantah radar.

Airys berbaring dikasur UKS dengan radar yang menatap airys tajam agar airys memejamkan matanya, airys pura-pura saja memejamkan matanya agar lelaki ini tidak mengeluarakan celotehan dan nasehatnya. Suasana hati airys sedang tidak enak sekarang, dan jika radar menasehatinya maka akan semakin burup perasaanya.

Hingga airys bisa mendengar suara ponsel radar berdering, airys mengintip radar yang kini berdiri dan keluar dari ruangan. Radar mengangkat telponnya diluar, airys mendudukan tubuhnya. Ia haus sangat haus hingga ia memutuskan untuk pergi kekantin dan berharap kantin belum tutup.

Ia menyembulkan kepalanya di pintu UKS dan ia tak melihat radar, mungkin radar ke toilet atau kedepan biarlah. Airys berjalan keluar dan menyusuri koridor sekolah yang sepi, ia berjalan menuju kantin sekolah.

Airys memilih berbelok ke arah parkiran karna jalan lewat parkiran lebih capat ketimbang memutar, airys berjalan menunduk membenarkan bajunya. Tapi saat ia hendak melangkah lagi, suara erangan kesakitan terdengar. Airys mengangkat pandangannya dan saat itu juga tubuhnya kaku, langkahnya terhenti dan jantungnya seketika terasa diremas. Sesak yang ia rasakan sekarang, matanya perih dan memanas.

Airys melihat regal berjongkok disamping pintu mobil yang terbuka dan ia melihat regal menggenggam lengan perempuan yang ia lihat adalah, mika.

Airys meremas dadanya yang sesak mencoba agar sesak itu tak ia rasana lagi, tapi sesak itu semakin ia rasakan.

Airys juga melihat mahendra datang membawa tas mika dan regal. Lolos sudah bulir air mata yang menggenang di pelupuk matany, airys segera membalik saat ia melihat regal melirik kearahnya dan airys berlari sebisanya karna kakinya sudah melemas dengan air mata yang terus berjatuhan.

Airys berlari menuju UKS untuk mengambil tasnya, ia ingin segera pulang. Ia lelah berada dalam posisi ini, ia sudah tak sanggup lagi melihatnya.

Airys berlari sambil menghapus air mata dipipinya kasar, saat ia berbelok memasuki UKS tubuhnya menabrak dada bidang seseorang.

Airys mengangkat pandangannya dan radar menatap airys bingung serta khawatir, radar dengan cepat menangkup wajah airys dan mencoba menatap mata gadis itu lebih dalam lagi.

Airys terdiam, tak lama air matanya kembali lolos. Radar dengan capat menarik airys dalam peluaknnya dan membiarkan airys menangis dalam pelukannya.

"Suttt! Tenang rys!" radar mengusap rambut airys lembut.

Airys terus terisak dan menenggelamkan wajahnya dalam dada bidang radar, ia berharap tangisnya ini bisa meredakan rasa sesak didadanya.

Merasa sudah tenang, radar melepaskan pelukannya dan membawa airys duduk ditempat tidur yang ia tiduri tadi.

Airys tak menolak, ia berjalan lalu duduk disana. Ia masih sesegukan tapi air matanya sudah tak keluar.

"Gue gak bisa maksa lo jelasin sekarang, gue anter lo pulang!"

"Ka.. Kak arsya jemput!" ucap airys dengan sesegukannya.

"Gue anter sampe depan! Ayo!" radar memakai tasnya dan membawakan tas airys lalu menggandenganya keluar UKS.

Mereka sudah sampai di depan gerbang, mobil hitam sudah terpajang siana tapi bukan arsya melainkan lergi!

Airys menghela nafas lega karna lergi yang menjemputnya, kalo sampai arsya yang menjemputnya pasti detik ini juga arsya akan mengintrogasi kenapa matanya sembab, kenapa ia menangis, kenapa ia sesegukan dan itu akan memperburuk suasana airys.

"Rys, kamu kenapa?" lergi berdiri di depan airys.

Airys hanya menggeleng lemas, ia langsung berjalan dan memasuki mobil yang dibawa lergi dan menutup pintunya kasar. Lergi menatap radar seolah bertanya ada apa dan radar hanya mengangkat bahunya.

Radar menyerahkan tas airys pada lergi.

"Maksih udah memenin airys ya!" ucap lergi dengan senyumannya.

"Sans elah bang, kayak sama siapa aja!" ucap radar dengan kekehannya.

Begitulah radar, mudah berbaur dengan siapapun. Lergi berpamitan dan ia segera memasuki mobil, tak lama mobil melaju meninggalkan sekolahan.

Ini pasti gara-gara regal! Batin radar.

Lalu ia kembali masuk kedalam sekolah untuk mengambil mobilnya.

👹👹👹👹👹

Airys menekuk wajahnya selama perjalanan, mengingat kejadian hari ini sungguh menyakitkan hatinya. Bagai mana tidak? Hari pertama ia menginjakan kembali kakinya kesekolah itu dan berharap akan ada momen bahagia dengan regal setelah perpisahan yang cukup lama malah mendapat berita yang sungguh menyayat hatinya dan menusuk jantungnya.

Melihat itu lergi merasa khawatir dengan keadaan airys, gadis ceria yang ia kenal kini diam mematung disampingnya.

"Rys, kamu kenap" tanya lergi memecah keheninga.

Airys mengangkat pandangannya dan melirik lergi lalu ia menggeleng.

"Cerita rys! Jangan diem gini! Aku gak suka!"

"Ka!" ucap airys kemudian.

Lergi melirik airys dan kembali fokus pada kemudinya.

"Bang arsya pulang ke apartnya kakak apa pulang kerumah?" tanya airys.

Lergi melirik airys bingung, "di pulang! Kenapa?"

"Irys ikut ke apart kakak aja ya!" airys menatap lergi dengan tatapan memelas.

"Hah? Kamu gak salah?" tanya lergi bingung.

"Iya ka, bilang sama bang arsya kalo aku nginep disana."

"Tapi kenapa?"

"Kakak bukan orang jahat kan? Irys percaya kakak dan bawa irys kak!" ucap airys memelas lagi.

"Yaudah-yaudah!" lergi memutar balik mobil dan membawa mobil itu ke apartemennya.

Lergi bingung, tapi ia tak bisa melihat airys terus memohon seperti itu dan terpaksa ia membawa airys.

Setelah sampai di depan pintu apartemennya, lergi membuka sandinya dan memasukinya. Airys hanya membuntuti dibelakang.

"Istirahat di kamar aku gih!" ucap lergi sambil membuka jaketnya dan menyimpan diatas sofa.

Airys menatap lergi bingung, lergi melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Airys yang bingung lalu mengikuti lergi, melihat kasur empuk dan ruangan terasa sejuk. Tanpa seizin legi airys melompat kekasur dan menenggelamkan wajahnya dibalik bantal sambil tengkurap.

Lergi menatap tingkah airys, ia tersenyum dan ia kembali teringat akan adiknya. Tapi ia bersyukur karna kini ada airys yang menggantikannya.

Lergi keluar kamarnya membiarkan airys sendiri, ia pergi kedapurnya saat ia membuka lemari es nya kosong. Ia lupa belum belanja minggu ini, lergi segera mengambil kunci mobilnya dan pergi untuk berbelanja.

30 menit berlalu, lergi baru sampai kembali ke apartemennya. Ia dengan susah payah membawa beberapa pelastik putih dan membuka pintunya.

Ia segera menyimpan barang-barangnya didapur dan membawa sekantung cemilan dan 1 cup besar es crem untuk airys.

Saat menaiki anak tangga ia samar-samar mendengar isakan dari dalam kamarnya, dengan panik lergi setengah berlari menaiki tangga dan ia melihat airys menenggelamkan wajahnya diantara dua lutut yang ia tekuk.

Lergi menyimpan pelastik putih itu diatas kasur dan menghampiri airys.

"Hey kenapa?" lergi mengusap punggung airys.

"Hiks.. Hiks.."

"Rys!" lergi terus mengusap punggung airys.

"Kakak punya es krim sama makanan, irys mau?" tanya lergi membujuk.

Airys langsung mengangkat pandangannya dan menatap lergi, lergi hampir tertawa melihat wajah airys yang kini seperti monster.

"Mau?" tanya lergi setengah terkekeh.

Airys mengguk.

"Tapi kamu harus cerita, apa yang bikin kamu nangis!"

Airys mengangguk! Lergi menarik pelastik dan membukakan makanan dan tutup cup es krimnya.

Airys segera merebutnya dan memakannya.

"Jadia kenapa?"

Airys diam, ia menatap lurus kedepan mengingat kejadian tadi dan tak lama ia kembali menangis. Ia menceritakan apa yang lalui hari ini, yang membuat hatinya sakit, yang membuat hatinya perih.

Regal lelaki yang ia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, kalu saja regal berselingkuh dengan wanita lain. Airys membiarkannya, ia sakit tentu! Tapi setidaknya hanya sakit sekali karna lelaki bukan dua kali karna sahabatnya juga.

Airys menangis meraung-raung ia terus menceritakan apa yang ia rasakan tapi mulutnya juga tak henti menyuapkan es krim dan makanan hingga ia merasa lelah.

Airys menyerahkan makanannya kepada lergi dan ia berbaring lalu tertidur tanpa mengucapkan apapun lagi pada lelaki itu hingga ia menganga tak percaya dengan sikap airys.

"Perempuan yang aneh!"

💞💞💞💞💞

Gelap, ruangan ini sangat gelap. Hanya cahaya bulan yang menembus dari balik jendela, seorang lelaki terduduk di tempat tidur.

Regal! Dia terduduk sambil menundukan kepalanya dan menarik rambutnya sendiri, pakaian seragamnya belum ia lepas. Sepulang mengantar mika regal pulang dan segera mengunci pintu kamarnya.

Ia tak beranjak sama sekali dari tempatnya, membayangka  kesakitan gadisnya. Ini bukan salahnya, harusnya airys bisa mendengarkan penjelasannya! Bukan malah menyimpulkan sepihak.

Dia tak pernah melupakan airys barang sedetik pun! Ia tak pernah bisa tidur nyenyak makan enak dan apapun yang ia lakukan tak lepas dari bayangan airys.

Saat dia kembali kenapa ini yang terjadi? Ini bukan seperti yang orang lain lihat!

Regal mengangkat pandangannya saat suara gedoran pintu terdengar, suara adiknya terdengar dibaliknya.

Regal mencoba mengabaikannya tapi ucapan regil membuat regal segera bangkit.

"Bang airys bang!! Bang!"

Regal setengah berlari dan membuka pintu kamrnya dengan wajah memanik.

"Nah di buka juga!" ucap regil sambil nyengir.

Regal mengangkat sebelah alisnya dan ia baru sadar jika dia dikerjai oleh adiknya, regal segera menutup pintu kamarnya. Tapi saat belum tertutup sempurna, tubuh regil menahan pintunya.

"Eittt jangan tutup dulu bang!"

Tapi regal kekeh menutupnya hingga ia menyerah dan membiarkan pintu itu terbuka hingga regil terhuyung.

Regal berjalan menuju balkon dan terduduk disana, regil menggelengkan kepalanya. Ia memasuki kamar abangnya dan menutup pintunya lalu menyalkan lampu.

Regil berjalan mendekati regal dan menatapnya iba.

"Ckck.. Raja jalanan, ketua rancor bisa seburuk ini ya karna cewe!"

"...."

"Sayang banget? Ko gak berjuang!"

Regal melirik tajam.

"Haha, kenapa bang? Berita lo pacaran sama sahabat airys udah nyebar, lo gak kasian sama airys? Udah indah dan sekarang di selingkuhin lagi?"

"Ini bukan mau gue!"

"Tapi gak mungkin kan si mika nembak lo?"

Regal terdiam mengiyakan ucapan adiknya.

"Yakan? Lo bodoh si! Ckck airys di ambil orang baru nyaho loh!"

Dan untuk kesekian kalinya ucapan radar kembali terngiang.

"Perjuangin dia bang! Anggap ini kesempatan terakhir buat lo! Kalo sampe kesempatan ini hilang, jangan harap dia bakalan balik sama lo!"

Regil melangkah hendak pergi, tapi sura regal menghentikan langkahnya.

"Gue gini karna mika butuh perlindungan!"

"Bukannya lo pernah bilang? Ngelindungin orang gak perlu harus macarin dia juga kan?"

"Mika sakit, gue gak bisa biarin dia sendirin!"

"Apa gunanya hany sama airys sebegai sahabat dia? Gue yakin dia gak cerita sama hany, kalo dia cerita hany bisa ko jadi sahabat baik buat mika bahkan dia bisa jagain mika"

Regal terdiam.

"Lagian apa gunanya kekayaan dan kekuasaan lo kalo lo gak manfaatin itu buat jagain mika?"

"Mika butuh temen buat ngingetin kesehatan dia!"

"Kalo dia mau sembuh dia bisa pake cara apa aja buat inget kesehatan dia, tanpa harus ngambil milik orang."

"Udah bang! Gue muak! Sekali lo sakitin dan selingkuhin airys lagi! Gue yang bakalan rebut dia dari lo!"

Regil pergi meninggalkan regal yang masih terdiam mencerna setiap ucapan yang regil ucapkan.

Dan

Gue harus buat dia kembali!

_________________________________________

Voment

Continue Reading

You'll Also Like

1K 57 10
Dita dan Raka dua remaja yang terpaksa menikah muda, karena terikat dengan janji yang dibuat oleh kakek meraka.
1.1M 36K 83
[TAHAP REVISI] Baca ae dulu spa tau suka, klo ga suka yaudah gosah dibaca. Segala kerumitan yang kamu hadapi saat ini akan mendewasakanmu. Perjuangan...
ALEA By vita liana

Teen Fiction

55.5K 2.8K 40
"Ternyata benar,orang yang aku cintai lebih paham membuat aku sakit hati" "Dan orang yang aku benci malah ia yang mencintai aku" "Dan itulah yang aku...
860K 47.2K 67
-seri pertama- Akan mengisahkan tentang seorang gadis yang hidupnya dipenuhi rahasia dan berbagai teka teki. Gadis yang kerap disapa Bulan. Memiliki...