Suamiku Brondong?! 2 (Sebagia...

By Grace_yui

4.9M 312K 30.6K

PERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. "Ci... More

Chapter # 1
Chapter # 2
Chapter # 3
T1
Chapter # 4
Chapter # 5
Next
Chapter # 7
Chapter # 6??
Chapter # 6 Part.1
Chapter # 8
Chapter # 8 Real!!
Chapter
Chapter # 9
Reuni!
Bazar, Amal dan Rangga?
Besok!!!
Cemburu!!!
Hope
Welcome Baby Smith
Jam 8
Lomba
Chat!
Pernikahan Om Dave
Stempel Kaki
Inginnya Istirahat
Two Week's
End?
Holiday?
Holiday? Part.1
Holiday? Part.2
Cerita sabtu!
Happy Eid Ul Adha
Sweet Holiday
Choice
Request
Duren! Part. 1
Duren! Part. 2
Next Chapter
Happy News
Hmmm....
Rabu Malam
Nobar Romantis
Dave
Soulmate Part. 1
Pending
Jam 6
Soulmate Part. 2
Sabtu Happy
Fans Part. 1
Fans Part. 2
Next chapter
My Olin Part. 1
Dear All Reader
Minggu Ini
Si Kembar Kuliah? Part. 1
Yui Note
Say You Won't Let Go
Daddy and Mantan's (to-
Daddy & Mantan's
Note
Cerai???
Note
Note : Yang Tertunda
Yang Tertunda
Besok Ya...
Yui Note
Sick Part. 1
Cooming Soon
Mau Apa?
(Seperti) Pengantin Baru Part. 1
(Seperti) Pengantin Baru Part.2
Poo
Thanks
Nana
Brondong
Kangen
Happy B'day Noney Part. 1
Happy B'day Noney Part. 2
Undangan Siapa?
Undangan Masalah
Favorit
Selimut Tetangga Part. 1
Mbok Jum vs Keenan
Besok Malam
Open PO
Door!!
Next Door!
Sabtu
Kiri atau Kanan? Part. 1
Giveaway Brondong
Kiri atau Kanan
I miss you
Trailer
Mau Nggak?
Kangen
OTW
Detik-Detik
Maaf Batal Update
Pendaftaran
Mau Bonus?
Book
Info
UNPUBLISH
Mau?
My Best Friend

Nana Part. 1

29.7K 3.3K 288
By Grace_yui

"Kee... cari apa?" aku menoleh pada Kim yang sedang asik berselfie ria di dekat kebun bunga matahariku.

"Nyanya!" ucap Keenan yang kemudian masuk ke dalam rumah.

"Nyanya siapa?" tanya Kim padaku.

"Pacar Keenan..." sahutku asal sambil terkikik.

"Ish! Masih kecebong juga udah punya pacar! Lo gila ya!" protes Kim sambil mencibir dan tentu saja membuatku tertawa.

"Lo kira gue kodong?! Atau Rangga siluman kodok?! Enak aja lo bilang kecebong! Buatnya aja susah!" protesku.

"Masak iya buatnya susah?! Lah lo dan Rangga aja gue yakin buat tiap hari! Bisa sehari tiga kali kan?!"

Plak!

Aku melempar Kim dengan tangkai bunga Matahari yang kering.

"Hehhee..."

"Lo kata gue minum obat apa?!" aku melotot padanya.

"Ishhh... bukan lagi rahasia kalau kalian berdua itu hot dimana aja dan kapan aja! Big bos saksinya!" aku mengerutkan alisku.

"Astaga! Jadi kerjaan kalian saat meeting itu ngomongin keluarga gue?!" Kim tertawa terbahak.

"Big bos duluan yang mulai... biasanya dia nanya, eh gimana supaya dapat anak cewek? Kalo' perlu kembar kaya' si mantan..." aku mencibir, tidak percaya dengan yang diceritakan Kim. Mana mungkin Dave bertanya begitu.

"Ehh, lo kok nggak percaya sih?! Kan big bos pengen banget jadi besan lo!" aku melirik Kim, kalau soal jadi besan memang benar. Dimanapun dan kapanpun, bertemu siapapun asal dia bersama Rangga pasti akan bilang 'besan saya' dan ujung-ujungnya membuat Rangga naik darah.

"Seriusan gue! Kemarin aja dia nanya ke gue kapan gue main kerumah lo! Tapi bukan nanyain lo, big bos malahan nanyain laki' lo..."

"Hhh, cari masalah pasti Dave kalau cari Rangga..." sahutku sambil mengumpulkan tangkai kering dan daun kering kedalam keranjang sampah.

"Eh... ngomong-ngomong..." Kim mengangkat jari kanannya membentuk huruf V lalu membuat senyum lebar di depan kamera handphonenya.

"Hhh... dasar ratu selfie..." dengusku sambil geleng kepala.

"Brondong lo kemana? Kok tumben minggu-minggu nggak keliatan? Biasanya juga udah kaya' perangko kalian berdua..."

"Lagi bantuin Mommy mertua... kan kakaknya married..." aku menepuk-nepukkan sekop kecilku pada tanah di samping kiri kanan kebun bunga matahariku.

"Lah... kok lo di rumah? Kok lo jadi tukang kebun di rumah sih?!" aku mendesah panjang.

"Lebih baik gue jadi tukang kebun di rumah dan jagain si kembar dari pada anak-anak gue ngacauin acara pernikahan Tantenya..." aku menoleh ke arah Keenan yang keluar lagi sambil mengerucutkan bibirnya.

"Noney... tu mau Nana!" seru Kee cepat begitu sampai di sampingku.

"Nyanya?" tanyaku sambil menoleh pada Keenan. Aku mendesah panjang dan melepas sarung tanganku.

"Sayang... kak Sonya ngga' bisa main sama Kee lagi. Kak Sonya rumahnya jauh banget..." aku mengusap lengan Keenan.

Sedih juga sih melihatnya yang sering menanyakan Sonya. Dia bahkan sudah mengumpulkan lego biru untuk main dengan Sonya. Keenan masih tidak mengerti kalau Sonya tidak akan bisa main dengannya lagi dalam waktu lama. Bahkan mungkin Sonya juga sudah lupa dengan Keenan. Apalagi perbedaan waktu membuat mereka tidak bisa berkomunikasi. Beberapa hari lalu Beby sempat menelfon dan itu masih pagi buta disini, Rangga sempat marah saat jam dua pagi Beby menelfon tapi begitu melihat wajah Sonya dengan mata merah dan bibir cemberut membuatnya memaafkan gangguan telfon itu. Tapi setelah itu tidak ada kabar lagi.

"Tu mau Nana noney..." rengeknya.

"Ya udah... kita coba telfon kak Sonya ya?" aku berdiri dan Keenan mengerucutkan bibirnya.

"Dutan Nyanya! Nana! Tu mau Nana!" seru Keenan.

"Tu mau Nana tayak unya Noney!" aku menggeleng dan kembali berjongkok.

"Nana?" tanyaku pada Keenan.

"Lin... ini siapanya Rangga?" tanya Kim sambil menunjukkan foto Rangga dan seorang gadis yang pernah aku temui beberapa kali saja. Menurut Sella itu adalah adik sahabat baiknya.

"Nana!" pekik Keenan riang.

"Nana?" tanya Kim sambil melihatku dan Keenan bergantian.

Ok, Keenan memang pernah bertemu dengan gadis itu sekali tapi bagaimana bisa dia langsung ingat dengan gadis itu.

"Namanya Nana?" tanya Kim padaku.

Aku menggigit bibirku dan menghembuskan napas dengan kesal.

"Noneyyyy... tu mau Nana..." rengek Keenan sambil mencebikkan bibirnya.

"Dia cantik sih... cocok jadi Mommy barunya Keenan..." sahut Kim sambil meringis.

"Lo cari mati?!"

"Lo tali mati!" pekik Keenan keras menirukan apa yang aku ucapkan.

"Astaga Keenan..." Kim terkikik sambil geleng kepala.

"Pa?" tanyanya pada Kim dengan wajah polos.

"Noneyyy... tu mau Nana..." kembali Keenan merengek sambil menggerak-gerakkan jarinya menggenggam dan membukanya.

"Nah lo... apaan tuh tangannya Keenan?" tanya Kim bingung.

"Apa jangan-jangan laki lo main serong sama si Nana- Nana itu dan Keenan liat ya?" tanya Kim membuatku semakin mengerutkan dahiku.

"Nana... Nana..." tiru Kim sambil menggerakkan kedua tangannya.

"Rangga lagi remas apanya Nana coba?" tanya Kim masih mempraktekkan tangannya dan kemudian mengarahkan tangannya pada dadanya.

"Astaga! Oh, my God! Laki' lo-"

"Ngomongin apa?" aku menoleh dan mendapati Frans dan Ayu datang.

"Si Rangga main serong sama gadis muda dan main gini-gini..." ucap Kim sambil memperagakan gerakan tangannya.

"Hah?! Ngawur!" bantah Frans.

"Keenan saksinya..." tunjuk Kim pada Keenan.

"Noneyyy... Nana... tu mau Nana..." rengek Keenan lagi.

"Tuhhhh..." Kim menunjuk Keenan.

"Rangga selingkuh? Masak sih?" tanya Ayu tidak percaya.

"Nih... fotonya..." Kim mengarahkan handphonenya pada Ayu dan Frans.

"Astaga... ada ya orang cantik kaya' gini..." puji Ayu.

"Bening oeei! Mau juga gue..." Frans ikut bersuara sambil tersenyum lebar.

"Tu mau Nana!!!" jerit Keenan kesal karena tidak ada yang peduli dengannya.

"Kee sayang... disini nggak ada Nana yang cantik dan sexy... adanya-"

Plak!

Aku memukul bahu Kim dengan gemas.

"Dia masih kecebong! Nggak ngerti sexy tahu!" protesku kesal dan menggendong Keenan lalu membawanya masuk.

"Lahhh... tadi dibantah kalo' Keenan kecebong sekarang dia sendiri yang bilang anaknya kecebong!" gumam Kim yang mengikutiku.

Gemas dan kesal rasanya. Bukan karena soal kecebong, tapi soal Nana. Adik kedua dari Gisell, sahabat baik Sella.

Meskipun foto yang ditunjukkan Kim hanya foto biasa yang menunjukkan Rangga sedang membantu mendekorasi panggung pelaminan dan si Nana Nana ini sedang berselfie dan jarak mereka masih ada dua meter tapi tetap saja jadi cemburu rasanya.

"Noneyyy... tat ail tu ulang! Na ellow na ndak da!" ucap Arion sambil membawa kotak cat airnya.

Aku menoleh pada Keenan.

"Cat airnya kakak A disembunyiin dimana hayo??" tanyaku pada Keenan.

"Tu upa..." sahut Keenan sambil mengedipkan matanya dan garuk-garuk kepala.

"Hummmm... gemes deh Mommy sama kamu. Lupa terus..." ucapku sambil mencium pipi gembul Keenan.

"Hayoo dicariin dulu ya..." ucapku sambil menurunkan Keenan.

"Api tu mau Nana!" ucap Keenan.

"Kee ingat-ingat dulu taruh cat air kakak A yang kuning dimana hayo... baru nanti Mommy kasih Nana..." ucapku sambil menyentil hidung Keenan.

"Tamu esti patek tat ail tu!" protes Arion kesal dengan wajah galak dan kemudian pergi meninggalkan Keenan dan aku.

"Tuhhh... kakak A marah... ayo cepat dicari..." ucapku yang hanya ditanggapi Keenan dengan menaikkan alisnya lalu berlari ke belakang dan memanggil-manggil mbok Jum.

"Lahhh... disuruh cari cat air kakaknya malahan kabur cari mbok Jum... memangnya mbok Jum tahu dimana dia sembunyiin cat airnya...hhhh... Keenan... Keenan..." aku geleng kepala.

"Kenapa?" Kim mengagetkanku.

"Keenan... kebiasaan pakai cat air Arion dan lupa taruh dimana. Eh, sekarang malahan cari mbok Jum..." Kim pun terkikik mendengar penjelasanku.

"Anak lo yang satu itu benar-benar ajaib! Persis ajaibnya kaya' si Rangga..." Kim tertawa dan segera membuka kantong kresek yang dibawa Ayu, dan ternyata itu adalah rujak buah.

"Rujak mana nih?" tanyaku begitu melihat tiga bungkus rujak buah.

"Biasalah mpok! Mang Endun lah!" sahut Ayu antusias.

"Eh, itu Arion apa Kee ya itu?" tanya Ayu sambil menunjuk Arion yang sibuk mencari sesuatu.

"Arion itu... Keenan dibelakang sama mbok Jum..." sahutku sambil mencomot sepotong mangga muda.

"Ya ampun enak banget... udah lama gue nggak makan rujak..." sahutku sambil tersenyum dan siap mencomot mangga muda lagi.

"Lo dari tadi ambilin mangga muda! Isi lagi lo?" tanya Ayu yang membuat dua pasang mata disampingku ikut menatapku.

"Serius Lin?" tanya Kim.

"Ya ampun... tokcer banget tuh Brondong lo ya..." sahut Frans geleng kepala.

"Omongan Ayu nggak usah didengerin! Ngaco! Orang gue-" aku menghentikan ucapanku.

Kapan aku terakhir datang bulan?

Aku menatap Kim dan Ayu bergantian.

"Mampus Rangga! Bentar lagi bakalan puasa panjang lagi gara-gara mau jadi Daddy lagi..." Frans tertawa keras.

Masak iya aku hamil lagi?

Kok nggak berasa apa-apa ya??

-

Rangga Pov

Waktu menunjuk pukul empat sore dan kuharap acara Sella hari ini lancar.

"Ga... kok si kembar gembul cucu kesayangan Mommy belum kelihatan!!" hardik Mommy yang kesekian kalinya saat tidak melihat si Kembar muncul.

"Yaelah Mommy... Mang Usep baru aja berangkat jemput juga..." ucapku sambil mendesah panjang dan membenarkan dasi kupu-kupu yang baru kupasang beberapa menit lalu.

"Mang Usep? Mang Usep yang jemput Olin? Lohhh, tadi aja Mang Usep diminta Tante Yolla jemput Ruben kok..."

"Ruben?" gumamku.

"Iya...jadi... nggak ada yang jemput cucu gembul Mommy dong? Wahhh... masak iya si kembar nggak datang?"

Tok...tok...

Aku dan Mommy menoleh menatap pintu kamarku yang diketuk.

"Eh, Nana... ada apa Na?" Mommy melambai dan menyuruh Nana masuk. Nana, adik Seva sahabat kentalnya Sella.

"Itu Tante, mbak Sella..." ucap Nana sambil menunjuk ke luar.

"Sella kenapa?" Mommy panik, dasar Mommy gampang panik.

"Katanya bajunya kekecilan Tan..." Nana meringis dan itu bisa menggambarkan bagaimana hebohnya Sella.

"Ya ampun... pasti tuh anak makan terus sampai bajunya nggak cukup!" gerutu Mommy.

"Ga! Buruan telfon Olin! Tanyakan dia udah sampai mana! Pokoknya kalau sampai si kembar nggak datang Mommy jitak kamu ya!" aku terkekeh mendengar ancaman Mommy.

"Siap Nyonya besar!" sahutku sambil terkikik.

Aku menoleh pada Nana yang ikut tertawa melihat ekspresi Mommy.

"Nanti kalau kamu nikah jangan kaya' Sella!" seru Mommy mengingatkan.

"Hahhaha... ya ampun Tan... masih lama. Boro-boro nikah, pacar aja nggak ada... Mas Rangga nih bantuin Nana cari pacar dong..."

"Yang kaya' mas Rangga juga boleh..." aku meringis dan garuk kepala.

"Jangan Nan! Rangga ini bandel... kalau kamu liat-"

"Mommy... Mommy... udah sana deh temuin Sella... sebelum bedaknya luntur..." aku mendorong Mommy keluar karena Mommy nih terkadang ekstrim kalau menceritakan kenakalanku.

Di depan Olin saja Mommy sering menggosipkan aku dan menceritakan kenakalanku sewaktu sekolah dulu.

Dan selanjutnya Olin akan meledekku dan jadinya setiap Keenan berbuat aneh pasti dihubungkan denganku.

Ting.

Aku menoleh pada handphoneku di meja.

"Na... temenin Mommy deh! Pastikan Nyonya Danu Smith ini nggak ikutan membuat luber riasan kakak gue yang paling cantik ya..."

"Siap mas Rangga..." Nana tersenyum dan memberi hormat lalu menggandeng Mommy dan membawanya pergi.

"Titip ya Na!" teriakku pada Nana yang mengangkat ibu jarinya dan mengerlingkan matanya.

"Cantik ya..." aku menoleh pada Fee yang berdiri di sampingku.

"Ceweklah Fee... kalo' ganteng ntar lo naksir Nana lagi..." aku meringis dan Fee melotot padaku.

"Gue masih normal!" sahut Fee kesal.

"Eh, pinjem charger! Hape gue mo' sekarat!" Fee masuk dan segera mencabut handphoneku yang masih dicharge.

"Olin hamil?" tanya Fee sambil menoleh padaku.

"Hm?" aku mengerutkan alisku, berusaha mencerna apa yang baru Fee ucapkan.

"Nih..." Fee menunjukkan handphoneku yang menunjukkan ada pesan masuk dari Frans.

Ku sentuhkan jariku di tombol home iPhone ku dan tak perlu waktu lama terlihat wajah si kembar dan Mommynya.

Ku baca pesan yang masuk dari Frans.

Frans
Man

Frans
Apa sih rahasia lo?

Frans
Olin cepet banget hamil

"Hamil?" gumamku pelan.

Olin hamil lagi?

Aku mendongak menatap Fee yang sekarang bersedekap dan menatapku, menunggu jawaban dariku.

Ting.

My Lovely Wife
Hon, Kamu sama Nana ngapain sih di depan Kee?

My Lovely Wife
Dia rewel pengen Nana kaya' punya kamu! 😤😤😤

My Lovely Wife
Maksudnya apa?
Kamu nggak selingkuh di belakangku kan?!

My Lovely Wife
Aku sunat kamu Hon kalau sampai selingkuh!

Aku mendesah panjang membaca pesan Olin dan tersenyum kecil. Dia cantik kalau lagi cemburu nggak jelas begitu.

Ummm, Nana...

Nana yang dimaksud Keenan pasti bukan Nana adik Eva.

Nana? Nana yang kaya' punyaku? Apaan?

"Nana..." gumamku sambil mengerutkan dahiku.

"Lo kenapa? Naksir Nana? Yeahhh... akhirnya lo sadar! Tapi ingat! Istri lo lagi hamil gitu! Masak iya lo ninggalin istri lo yang lagi hamil?! Lo nggak sebrengsek itukan?" aku menoleh pada Fee. Sepupuku yang satu ini memang pikirannya nggak bisa ditebak. Terkadang nggak suka Olin, tapi sekarang belain Olin.

"Ingat anak-anak lo masih kecil..." Fee kembali bersuara.

Ting

Kembali aku menatap handphoneku. Ada pesan masuk dari Ruben.

Ben-ben
Cantik

Ben-ben
Istri lo...

Ben-ben

Aku menggeram menatap foto yang dikirimkan Ruben dan menatap Fee.

Aku segera memutar tubuh Fee "Shit!" makiku kesal.

"Hei Dude! Mulut ya dijaga!" protes Fee kesal.

"Siapa yang usulin model baju ceweknya gini sih?!" protesku menunjuk punggung Fee yang juga terbuka.

"Trus... tuh kenapa bagian depannya terbuka gitu sih?!" protesku lagi.

"Astaga... ini lagi model tahu! Semua keluarga kita yang berkelamin cewek pakai dress gini tahu'! Lo nggak liat Mommy lo tadi?" aku mengernyit.

"Kenapa?"

"Jadi lo yang usulin design gaunnya gini?!" geramku kesal.

"Bukan! Tante yang usulin..." sahut Fee sambil meringis.

"Mommy gue?" tunjukku pada diriku sendiri.

"Yupz! Katanya biar yang cewek-cewek keliatan cantik diacara nikahan Putri tunggalnya... habis ini kan Tante udah nggak nikahin siapa-siapa lagi... kecuali elo khilaf dan ninggalin Olin trus nikahin si Nana..." ucap Fee yang merapikan gaunnya di cermin.

"Tapi..." Fee berbalik padaku dan berkacak pinggang.

"Kalo' sampai lo berani menelantarkan anak-anak lo gara-gara cewek lain, liat aja! Gue culik anak lo trus gue bawa pulang ke Lombok!" ancam Fee galak.

"Enak aja main culik anak gue!"

"Eh... kok Ruben sama si kembar sih?! Ya ampun... udah cocok dia jadi Daddy... tapi sayang tuh anak jodohnya jauh..." Fee geleng kepala setelah menunjukkan sepintas foto Ruben dan si kembar.

"Dia baru putus sama pacar bulenya..."

Deg

"Putus?"

Damn!

-

Hallo...

Sabtu... ada yang nunggui??

Gimana... Maaf, soal Nana nya belum terpecahkan ya... 😬

Ntar Yui kasih surprise update tengah minggu...

Semoga part ini menghibur ya dan bisa nemenin weekend kalian.

Yang nggak setuju sosok Olin gpp, itu cuma gambaran Yui aja... coz Yui suka model gaunnya... 😬😬😬

Ya udah, makasih udah baca, vomment dan setia ngangenin keluarga Smith.

Love u all Smith Lovers

Salam hangat
Smith Family 😘😘😘😍

Continue Reading

You'll Also Like

21.2M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...
2.9M 355K 69
[ENDING & BONCHAPT PRIVATE] "Git, Im, Jo itu siapa yang barusan lewat? Cakep banget." "Lah lo gatau? Itu CEO Park woy." "Tapi sayang dia duda." Ras...
144K 14.2K 102
keseharian keluarga kim manoban
429K 47.5K 93
Sang CEO tampan mahabenar akhirnya mantu di usia yang masih thirty something, satu anggota keluarga baru akhirnya hadir. Tapi pekerjaan rumahnya belu...