Adorn ㅡkth x jjk

By teyoshi

449K 69.2K 5.5K

Ada saat dimana dirimu dihadapi dua pilihan; buka lembaran baru atau tutup lembaran lama ceritamu. More

Awal
Palsu
Jantung
Alah
Ceritanya
Kilas balik
Dia ada
Berulang
Kilas kedua
Lepas
Pembodohan
Lamunan
Awal kedua
Perlahan
Satu memori
Suasana
Beda
Sahabat?
Status
Seseorang.
Katanya
Aktivitas.
Pagi ini
Malam tenang
Pantasnya
Mana?
Ceritamu.
Papa
Berakhir.
Seandainya.

Pacar?

11.8K 2.1K 268
By teyoshi












"Apa?"

"Kencan subuh, mau gak?"

Jungkook tatap jengah manusia yang berdiri diambang pintu.  Otaknya konslet, ngantuk sekali. Rasanya emosi melunjak begitu Taehyung didepan mata sedikit bodoh pasang cengiran.

Setelah menekan bel berkali-kali dan menepuk intercomnya kasar di jam dua pagi. Fuck?

"Tau jam berapa?"

"Jam dua kok, insom. Ayo pergi,"

"Taeㅡngantuk, astaga."

"Iya nanti ngantuk kugendong pulang,"

Taehyung entah memaksa. Setelah lewat selama nyaris seminggu gak ada kontak, munculnya semenyebalkan ini. Siapa yang gak risih?!

Jungkook merengut, dan kemudian kedua pipinya ditangkup. Aroma mint tercampur bau samar rokok lewat sekilas di penciuman bersamaan dengan kecupan lembut dibibir manisnya.

Gak memerah, tapi lantas mengalihkan pandangan malu.

"Pulang jam lima, Tae."

"Iya, sini."

Tangan Taehyung terulur, percaya Jungkook masih dengan selop rumahan, mantel hijau lumut tebal yang menupi tubuh dan tudung kepala.

Tangannya disambut, Taehyung senyum sekilas begitu sadar lembaran lamanya masih mau memulai lembaran baru yang ambiguㅡantara ya dan tidak.














;

"Papa bilang, bisnis lebih menunjang. Untuk masa depan,"

"Teknik gimana?"

Jungkook mengedikkan bahu, langkah berlanjut disamping Taehyung. Ini subuh dan dingin sekaliㅡmemang telak cuma orang gila yang berkeliaran jam segini.

Orang gilanya Taehyung, gak mau tau


"Jadi inget papamu galak,"

"Kamu bodoh sih,"

"Hus, mamamu malah mau aku,"

Taehyung berujar bangga, Jungkook mencibir gak peduli. Kedinginan, gak mau buat mood jelek karena meladeni manusia satu disampingnya.

Senyuman Taehyung sedikit memudar, lalu berhenti di tengah taman. Jungkook ikut berhenti langkah, menghadap Taehyung. Sejenak memperhatikan,

Taehyung balas menatap, tarik nafas sekilas. "Mau aku jujur sesuatu, Kook?"

"Jujur apa?"

"Aku suka kamu,"


Jungkook memiringkan kepala sekilas, "Iya. Itu tau kok."

Taehyung berdecak, tangannya naik menepuk pucuk kepala, mengelus halus. Jungkook memilih diam, percaya dalam hati jantung berdegub layak remaja kasmaran?

"Suka sekali sama kamu. Nyaris cinta mati. Dari dulu.

Sadar?"

Jungkook mengangguk pelan, Taehyung tersenyum tipis. "Lalu kenapa kamu pergi?"


Mencelos hatinya. Jungkook bungkam, gak jawab apapun. Taehyung menunggu, ada sesuatu yang tersembunyi. Berusaha membuka pikiran, segala yang salah bukan berarti berhenti semuanya.

Angin pagi berhembus, Jungkook sedikit terkesiap. Tangan Taehyung turun mengelus pipi dinginnya, memberikan hangat.

Telapak tangan yang besar dan jemari tangan yang panjang, hangat sekali. Jungkook mengeluarkan rindu, geleng kepalanya sedikit jadi jawaban.

"Entahㅡgak tau, Tae."

"Jangan bohong. Jawab, aku dengar."

"Papaㅡ"


Taehyung masih memasang wajah datar tanda mendengarkan, Jungkook berujar ragu sekali. Perlahan suaranya berceritaㅡkejadian sebenarnya, sesuatu yang harus ditanggung sebagai anak pertama dalam keluarga.

"Gak mau kamu jadi sasarannya papa, Tae. Foto ciuman waktu itu beredar luas, jahat. Semuanyaㅡjahat sekali."

Jungkook berdecak jengah, Taehyung terdiam. Secara gak langsung permasalahan berawal dari dia, kan?

Dia yang gak berbuat apapun untuk menutupi, hanya berkedok dirinya buaya sebagai penutup yang diajaknya memang Jungkook. Bibir manis yang jadi candu dulu setiap hari, empunya menanggung beban.


Dan Taehyung merasa bersalah.


"Papa bukan jahatㅡaku yang jahat. Gak hati-hati, dan terlanjur suka. Gak peduli tujuan hidup, begitulah."

Jungkook pasang senyuman tipis, Taehyung masih diam. Menatap datar; dan menghela nafas tertahan.

"Maafㅡ"

Mengumpat payah, didalam hati. Taehyung mengumpat pada diri sendiri, mengepalkan tangan menyesal diri. Kelam, Jungkook tersenyum tipis lega.

"Gak apa, sudah beres. Buktinyaㅡketemu lagi kan?"

Jungkook terkekeh; badannya bergerak kekanan dan kekiri. Menghilangkan rasa dingin, niatnya. Tapi lantas tangan Taehyung menarik pelan tangannya; peluk erat.

Ah, Taehyung sumpek. Rasanya bodoh nyaris brengsek. Kata-kata soal pacar tertahan telak dipangkal tenggorokan, dan tertelan lagi.

Kenyataan sebenarnya. Jungkook tanggung bebannya sendiri, anggap semua hal nakal di menengah atas jadi kesalahan. Dengan maksud melindungi,

"Kukira kamu sakit hati, makanyaㅡkenapa masih mau kembali?" Celetuk Jungkook di pundak Taehyung. Pelukannya mengerat, Jungkook memejamkan mata sekilas.

Sialan, pelukan dengan orang yang disayang memang kesukaannya.

"Karena aku gak tau salah,"

Jungkook reflek terkekeh, "Gak tau diri,"

"Memang, sangat gak tau diri."

Ada rasa Taehyung angguk sekilas dipelukan mereka, Jungkook mengulum bibir bawahnya sendiri berpikir. Tangan mengelus punggung Taehyung pelan, bermain bahkan.

"Karena aku gak tau diriㅡ,"

Taehyung melonggarkan pelukan, pundak Jungkook dipegang untuk saling tatap.

"Jadi pacarku,"

Taehyung menarik nafas sejenak, Jungkook alisnya naik sebelah, menunggu lanjutan.




"Masalah papa biar aku bantu. Aku ambil peran, jangan sendiri. Aku ada, Kook. Disini, depanmu."










Jungkook mendengus pelan, "Jangan drama. Papa malas ketemu kamu,"

"Ehㅡkenapa?"

"Tampangnya bodoh sih, anak intelek dong. Mirip Namjoon mungkin? Dia pendamping hidup idaman,"



Taehyung mendelik bingung, percaya tampangnya bodoh luar biasa. Jungkook menahan tawa, menepuk sekilas pipi Taehyung pelan.

"Bocah, perasaan mau jadi pacar baru sampai sekarang."

"Ck, tunggu dewasa."

"Memang kamu dewasa?"

Taehyung mengedikkan bahu, "Mau jadi pacarku gak?"

"Gak mau,"

"Oh, yasudah."


Jungkook memutar bola matanya malas, Taehyung melepas pegangan dipundak. Seolah niatnya marah, beralih Jungkook lipat tangan didada, memeluk diri sendiri.

"Gak mau tolak, bodoh. Ayo pulang, dingin."
























ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Gak mau ditolak bosque.
Cie lama gak ketemu hihihi
habis selesai struggling edit video :"
oh, untuk info.

Mulai saat ini mungkin aku jarang update, mendekati ujian jadi bimbel depan mata menganggu hati hik. Tapi, bukan berarti lupa seluruhnya kok heheheheh; aku gampang kangen mereka ya gmn.

pejuang unbk, ayo kita berjuang samasama~♡
Dan untuk kalian pembaca setia, terima kasih banyak para manisku~♡

Continue Reading

You'll Also Like

654K 41.4K 24
Seorang mafia kejam siapapun akan tunduk padanya Kim Taehyung ketua mafia tergelap di takuti oleh orang-orang bahkan pihak berwenang tidak mau ambil...
460K 29.3K 23
[ᴇɴᴅ] Kisah asmara antara Taehyung sang Bad Boy sekolah Seoul High School dan Jungkook sang primadona sekolah karena kecerdasannya. . . . . Warning! ...
135K 14.4K 18
Kamu tahu apa yang paling aku takutkan? Makhluk-makhluk fantasi yang ku anggap tidak ada dan sekarang mereka berada di sekelilingku. ㅡJeon Jungkook =...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.6M 5K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.