SnowFlakes

By NayeOncebunny

98.9K 4.3K 12

no SINOPSIS jangan lupa follow... bakalan ada follback sessions kok.... beberapa part bakalan kena private... More

SF- At The First Time
SF- Unlucky or Lucky
SF- First Progress
SF- Ice Going Melt By Love
SF- I Know All of You
SF - Are You Melting?
SF- Wedding Dress
SF- Wedding Day
SF- Jealous Or Jealous?
SF- Naughty? Maybe...
SF- Jealous Or Jealous 2
SF- Honeymoon
SF- First Sunrise
SF- Childish
SF- Sick?
SF- Baby
SF- Birthday Preparation
SF- Hurt
SF- Tears
SF- Sorry
SF- Dinner?
SF- Nayla
SF- Nayla vs Ali
SF- Hot Day not Hot Summer
SF- Problem Started
SF- Weird Cravings
SF- Be Afraid
SF- The Ending Of Love Story

SF- Really Jealous?

2.8K 146 3
By NayeOncebunny

Prilly menatap keluar jendela mobil, ia sungguh kesal dengan sikap Ali dan key yang membuatnya semakin muak.

Sudah seharian ia mengalah dan mencoba berfikiran positif. Tapi kini... Justru dirinya yang duduk dibarisan belakang dengan kevin, sedangkan Ali menyetir mobil dengan key di sampingnya.

Tadi, sesudah ia menutup pintu. Key sudah menempati tempat duduk yang seharusnya tempat miliknya, ia hanya diam dan masuk ke mobil barisan belakang.

Padahal ia sempat melirik Ali yang menyadari itu, tapi Ali sama sekali tak berkata apapun. Ia masih bisa sabar selagi itu masih dalam batasan.

Kevin melirik Prilly lalu melirik Ali yang tampak diam-diam memperhatikannya lewat spion tengah.

" Sayang..." Panggil Ali lalu menatapnya lewat spion.

Prilly tersentak dari lamunannya lalu menatap Ali dari kaca.

" Iya? Kenapa..."

" Are you alright, love?" Tanya Ali.

Prilly tersenyum kearahnya, meyakinkan Ali.

" Ya... Aku enggak apa-apa... Ngantuk aja..." Ucap Prilly.

Ali hanya mengangguk lalu kembali fokus menyetir, sambil sesekali memerhatikan Prilly yang kembali melamun.

" Li, besok kita ke pantai ya... Udah lama nih... Enggak ke pantai." Ucap key.

Prilly menatap Ali yang juga menatapnya lewat kaca spion. Lalu kembali menjawab ajakan key.

" Sorry ya key... Besok gue harus ke Paris ngurus meeting, habis itu... Gue rencana honeymoon sama Prilly... " Jawab Ali.

" Yah... Enggak seru... Kita udah jauh-jauh kesini buat nemuin elo... Lo malah pergi..." Ucap key.

" Ya... Sorry... Gue udah rencanakan ini sebelum kalian kabarin mau datang..." Ucap Ali.

" Gimana kalau kita sekalian liburan aja? Ali sama Prilly honeymoon, kita masih bisa liburan bareng... " Usul Radit.

" Bener tuh..  ide cemerlang.." ucap key.

" Gimana Li?" Tanya Bagas.

Ali tampak terdiam lalu kembali menatap Prilly, Prilly meliriknya sebentar lalu mengaktifkan iphonenya.

Ali sadar perubahan dari Prilly hari ini... Tetapi ia juga ingin bersama dengan sahabat nya.

" Boleh ya Li... Sekalian liburan..." Ucap key lalu memegang lengan Ali dan menggoyangkannya.

" Nanti... Aku pikirin dulu deh... Nanti aku kabarin..." Ucap Ali.

" Ih.. gak seru Lo Li..." Ucap Radit.

______________________________________

Mobil mewah itu terparkir rapi di lapangan parkir depan sebuah restoran. Restoran yang pernah Ali kunjungi dengan Prilly juga Nayla.

Mereka berhamburan keluar, berbeda dengan Ali yang langsung mengitari mobil dan  membantu Prilly untuk turun.

" Hati- hati sayang... " Ucap Ali sambil memperhatikan kepalanya agar tidak terhantuk mobil.

Kevin meneliti dalam mobil Ali lalu mengetuk kaca mobil seat yang key duduki.

" Lo kenapa belum turun?" Tanya Kevin.

" Hah? Enggak... Lagi nyari barang ditas." Ucap key

Kevin memperhatikan gelagat key yang aneh. Namun ia hanya diam saja dan mencari tau diam-diam.

Setelah semuanya masuk kedalam restoran, mereka dibawa ke meja panjang outdoor yang telah Ali pesan sore tadi.

" Mmm... Kalian disini dulu ya... Duduk aja... Udah gue pesenin dinner set untuk kita..." Ucap ali lalu Diangguki mereka.

Ali lalu merangkul Prilly dan berjalan menuju tangga yang menurun ke taman bawah. Ali menatapnya dalam di balkon dekat tangga.

" Kamu kenapa hmm?" Tanya Ali.

" Aku? Aku biasa-biasa aja kok..." Ucap Prilly tersenyum padanya.

" Senyum kamu emang enggak bisa boong... Kamu kira kalau kamu senyum aku enggak akan tau..." Ucap Ali sambil mengusap kepalanya lembut.

" Aku emang enggak kenapa-kenapa, apa yang perlu aku sembunyiin..." Ucap Prilly.

" Terserah kamu, tapi... Berjanjilah padaku kamu tidak akan pernah meninggalkan aku sayang..." Ucap Ali lalu memeluk prilly memunggungi dirinya sambil menatap langit yang dihiasi bintang malam ini.

" Hmmm... Berjanji juga padaku... Jika kamu akan mempertahankan pernikahan kita sampai akhir." Ucap Prilly.

" Aku berjanji... I love you baby..." Ucap Ali lalu memeluknya erat.

" Hmmm... I love you too..."








" Aku tidak akan menggodamu lagi... Aku tau kamu mencintaiku..." Ucap Ali.

" Tapi... Ngomong-ngomong bagaimana dengan mereka yang ingin ikut kita besok... Apa kamu mengijinkan..." Lanjut Ali bertanya padanya.

" Terserah kamu, aku enggak boleh egois... Mereka datang jauh-jauh demi berkumpul... " Ucap Prilly.

" Kamu memang istri idaman sayang... Aku sungguh mencintaimu..." Ucap Ali sambil membalikkan badannya dan menatapnya dalam.

" Aku juga..." Ucap Prilly lalu mengeratkan pelukannya.

" Yasudah... Kita balik ya... Mungkin makanan pembuka sudah dihidangkan... Aku tidak akan membuat mu kelaparan.." ucap Ali.

__________________________________

Selepas Ali membayar di kasir, mereka kembali ke mobil. Prilly hendak masuk ke barisan belakang tapi ia ditarik oleh seseorang.

" Dit... Kenapa?" Tanya Prilly yang menemukan Radit lah yang menariknya.

" Lo didepan Prill... Gue sama Kevin dan Bagas mau ngurus urusan sama key dulu..." Ucap Radit lalu memasukkan key ke baris belakang.

Prilly hanya diam memerhatikan aksi teman Ali yang dibilang unik... Terlebih lagi Kevin...

" Sayang..." Panggil Ali yang sudah membukakan pintu untuknya.

" Ahh iya... Thanks honey..." Ucap Prilly menggodanya.

Ali tersenyum padanya lalu menutup pintu pelan dan mengitari mobil dan duduk di kursi pengemudi.

Prilly tersentak mendengar teriakan luar biasa dari manusia-manusia yang tengah duduk dibelakang.

Entah apa yang diributkan mereka sehingga bisa histeris seperti itu, Prilly menggeleng lalu menatap Ali yang tertawa geli.

Ali mengusap kepala Prilly lalu menjalankan mobilnya.

Dalam perjalanan pulang, hujan melanda, entah kenapa akhir-akhir ini sering hujan...

Duar!!

Petir keras itu mendengung ditelinga Prilly, Prilly tersentak lalu menundukkan kepalanya dan menutup kedua telinganya.

Tidak untuk ke empat manusia yang duduk dibelakang, mereka masih saja ribut. Teriak-teriak bak orang gila.

Perlahan Prilly rasakan kepalanya disentuh oleh seseorang, lalu menjalar ke bahunya dengan usapan hangat dan lembut.

Prilly menatap ali nanar dengan air mata yang siap turun, Ali tersenyum padanya lalu menggenggam tangannya lembut, dengan satu tangan lainnya menyetir pelan.

" Tidur" ucap Ali perlahan tanpa suara.

Prilly mengangguk lalu mencoba untuk tidur, walaupun yang dibelakang ribut luar biasa.. tapi... Rasa lelah mengalahkan semuanya.

Ali tersenyum mendengar nafas yang teratur dari Prilly, jantungnya.

" Guys.. gue udah pesenin kalian tiket jam 4 ke tempat honey moon gua sama Prilly... Besok... Sopir gue yang bakal jemput kalian.. sekalian ngantar  tiket. Sampai disana nanti ada pihak hotelnya yang jemput kalian... Sampai disana gue udah sewa water villa.. jangan ambil kamar utama... Itu punya gue...  " Ucap Ali menghentikan aktivitas mereka.

" Yes!!!" Seru keempatnya membuat Ali menggelengkan kepalanya.

_____________________________________

Setelah mengantar mereka berempat pulang, Ali segera pulang. Selang 20 menit, Ali memberhentikan mobil di depan pekarangan rumah dan mencoba membangunkan Prilly.

" Prill... Sayang... " Panggil Ali berulang-ulang.

Sepertinya Prilly memang terlalu lelah hari ini, bahkan Ali yang membangunkannya tak membuatnya bergeming.

Ali tersenyum lalu segera mengendong jantungnya, lalu menutup pintu mobil dengan kaki kirinya.

Setelah itu Ali berjalan masuk dengan hati-hati agar Prilly tidak terbangun. Seperti yang diharapkannya, sampai dikamar ia membaringkan Prilly tanpa menggangu tidurnya.

Cup

Ali mengecup keningnya lalu keluar kamar untuk memarkirkan mobilnya dan mengunci pintu.

Saat ia hendak keluar mobil setelah memarkirkan mobilnya digarasi, ia mendengar bunyi notif hp dari tempat duduk disampingnya.

Tangannya terulur mengambil iPhone Prilly yang terselip di samping kursi duduk. Ia mengeryitkan dahinya membaca pesan yang tertera pada layar iphonenya.

Rahangnya mengeras matanya menajam... Ia terlihat marah.
Segera ia turun dari mobil lalu mengunci pintu rumah...

Sesampainya dikamar, ia lihat Prilly tidak ada di kasur, Ali mendengar bunyi suara air kloset dari kamar mandi.

Ceklek..

" Honey?" Panggil Prilly.

Hati Ali menghangat mendengar itu, rasa amarah dalam hatinya memudar mendengar suara lembut itu memanggilnya dengan manis.

" Ini, hp kamu... Tadi aku ketemu di samping kursi duduk..." Ucap Ali.

" Oh ya? Makasih... " Ucap Prilly lalu mengambil iPhone nya dari tangan Ali.






" Kamu masih nyimpen nomor mantan kamu?"

Deg!!

" A... Aku... Sepertinya lupa menghapusnya... Maafkan aku.." ucap Prilly lalu mengecek iphonenya.

" Tidak apa-apa, hanya... Aku tak suka dia menghubungimu lagi... " Ucap Ali.

" Kamu cemburu?"

" Tentu aku cemburu..."

" Maafkan aku..." Ucap Prilly lalu memeluknya.

" Jangan merasa bersalah... Aku tidak apa-apa..." Ucap Ali.

" Hmmm.. ganti baju mu... Ini sudah larut... Besok berangkat jam berapa?" Tanya Prilly.

" Jam 6 kita siap-siap kebandara.. sampai di Paris mungkin aku meeting 1-2 jam lalu jam  kita ke.... Rahasia..." Ucap Ali lalu mencubit hidungnya.

" Hmmm... Aku tidak akan banyak bertanya lagi... Aku sudah tau pasti tidak akan diberi tau..." Ucapnya mengerucutkan bibirnya.

" Bibirnya santai ya... Nanti aku terkam baru tau..." Ucap Ali lalu mengambil baju tidurnya lalu menggantinya.

" Osum..." Gerutu Prilly lalu meraih dress tidurnya dan masuk ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit, Prilly keluar dengan daster tidur putih tipis itu. Ia lihat Ali tengah memerhatikan laptopnya dengan serius.

" Mau kubuatkan susu?" Tanya Prilly.

" Hmmm... Aku? Enggak..." Jawab Ali pelan.

" Lalu mau apa?"

" Pengen minum capucinno..." Ucapnya pelan.

" Ok... Aku buatin ya..." Ucap Prilly lalu berlalu kedapur.

Ali yang tengah sibuk dengan laptopnya terganggu ketika bunyi iPhone entah miliknya atau milik Prilly berbunyi.

Ali menatap kesampingnya, menemukan iPhone Prilly yang bergetar dan berbunyi.

Ali meraih iPhone itu lalu mengeryitkan keningnya mendapati sebuah nomor tak dikenal meneleponnya.

Ali lalu mengangkat sambungan telfon itu tanpa bersuara.

" Hallo? Prilly..."

...

" Prilly? Kamu disana kan?"

...

" Kamu masih marah padaku? Maafkan aku... Aku bener-bener nyesel bie..."

...

" Jangan mendiami aku... Aku mohon... Aku...

" Jangan pernah menghubungi istriku lagi! Aku tidak tau siapa kamu... Tapi sepertinya kau adalah masa lalu istriku... Jangan pernah menganggunya lagi... Atau kau berurusan dengan ku..." Ucap Ali tegas lalu mematikan sambungan telefon itu.

Ali mendengus lalu menyimpan iphone Prilly ke sampingnya, setelah beberapa menit... Prilly datang dengan Sebuah nampan di tangannya.

Ali meliriknya sebentar lalu kembali ke laptopnya. Sedangkan Prilly meletakkan nampannya di atas nakas dan duduk disamping Ali atas kasur.

" Ini.. capuccino nya.." ucap Prilly memberikan gelas itu pada Ali.

Ali membenarkan posisi duduknya lalu menyingkirkan laptopnya kesamping sisi ranjang.

" Makasih..." Ucap Ali sambil menerima capucinnonya.

" Mau roti bakar enggak? Aku buatin tadi..." Ucap Prilly lalu menusukkan sepotong pada garpu dan memberikannya pada Ali.

Ali memakan suapan dari Prilly, begitu seterusnya sampai cemilan mereka habis.

" Sini gelasnya, aku mau kebawah dulu ya...." Ucap Prilly.

Setelah ia keluar, ia menutup pintu kamar dan segera ke dapur, kemudian mencuci peralatan makan yang tadi ia gunakan. Setelah itu segera kembali ke kamar.

Sampai di pintu kamar, tangannya  terulur untuk membuka pintu, tapi ia tarik lagi dan menajamkan pendengarannya.

Suara perempuan.

Prilly membuka pintu itu dan menemukan Ali dengan laptopnya, lalu... Sedang bertelepon dengan seseorang dan di loudspeaker.

Ali menatap Prilly yang masuk...

" Udah dulu ya key... Gue mau tidur... Besok gue berangkat pagi.." ucap Ali.

" Yaelah... Baru aja nelpon... Nyebelin banget sih..." Ucap key

Tanpa menghiraukan telfonnya, ia menutup sambungan telefon itu dan menutup laptopnya.

Prilly berbaring di sampingnya dan menutup dirinya dengan selimut, ia diam tak berkata apapun.

" Sayang..." Panggil Ali.

" Iya.."

" Oh.. enggak... Ayo tidur... Besok bangun pagi-pagi..." Ucap Ali lalu menyusulnya setelah membereskan laptop.

______________________________________

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 77.9K 53
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
852K 2.8K 14
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
174K 21.6K 30
"jangan larang gue khawatir, karna gue peduli sama lo" -k.mg ⚠bahasa-tidak-baku ▫▫▫ ©chim-ory|2016 •sep-feb• sequel? check my profile;)))
117K 9.8K 79
ketika seorang Oh Sehun si siswa cerdas harus bertanggung jawab atas kesalahan yang di sengaja oleh musuhnya dan Lee Jieun si cantik yang mandiri har...