Little Little | Vernon × Umji...

By kikiyay

66.4K 10.3K 1.5K

Little little twinkle stars~ Cuma kisah-kisah pertemuan dan perpisahan seorang Hansol Vernon Chwe dan Kim Yew... More

1. Night Chat
2. Way Back Home
3. Chat with Dahyun
4. Kesandung
5. Too Pretty
6. The Special One
7. Gee
8. The Lucky One
9. Flashdisk
10. The Heartwarmer
Special: Why Do We Fall?
11. Dasi (can be read as Modus)
12. Cemburu
Special: Of Fear and Comfort
13. To Maintain A Relationship
14. Baby in the Morning
Bonus: Chat Istri Sebong
15. Izdanje
16. Of Rain and Serenity
#FlowerSeries: No Flowers Needed
18. Putus
19. Vernon's Attempt #1: Morning Call & Night Sweet Talk
20. Vernon's Attempt #2: Flowers
21. Vernon's Attempt #3: A Date
22. Vernon's Attempt #4: Not So Attempt
23. Ask.fm Umji
24. Ask.fm Vernon
Bonus: Ask.fm 98 Line
25. Supporting Cast
26. Rumor Has It
27. Routine
28. Married Woman Chat Compilation
29. Nonton
30. Beautiful
31. Show Some Love
32. Your Smile
FYI: For Your Imagination
33. The Red Tied
34. Comfort
35. Handsome
36. Parallel
37. Dear, Vernon

17. En' Ecs

1.4K 240 41
By kikiyay

5 kata dari toscamelon: hujan, datang, payung, bareng, tembak

Choi Hansol membuang ludahnya, berhadapan dengan Xiao memang tidak mudah. Sudah berselongsong peluru ia habiskan sia-sia dan pria di seberangnya masih berdiri dengan kokoh. Dirinya sendiri sudah dibasahi air hujan bercampur bau anyir darahnya sendiri.

"Menyerah saja. Mau berpuluh peluru kau luncurkan padaku percuma. Nyawaku tertancap dalam dan tembakan tidak membantu mencabutnya, kau tahu?"

Hansol meringis dan mundur selangkah, kemeja yang menutupi bahunya sudah sepenuhnya merah dengan darah.

"Rahasianya Zhou Jieqiong, bukan?" Hansol tersenyum samar.

Xiao yang tadinya akan menebaskan pedang panjangnya mengurungkan niatnya dan mengangkat kepalanya, sedikit kaget.

"Darah wanita dewasa muda dari China yang bercampur dengan air danau Jinyang adalah perpaduan sempurna untuk ritual kebangkitan iblis, kan?"

Xiao masih mematung di tempatnya sementara Hansol mundur selangkah dan jatuh terduduk bersender pada pohon besar. Hansol harus mengulur waktu sampai Adachi Yuto, shaman dari Jepang datang membawa penawar racun duri mawar yang menusuk hampir seluruh warga desa.

"Tepatnya wanita dewasa muda dari China yang kau lihat pertama kali di hujan jam empat sore. Tak heran kau memperlakukannya dengan sangat baik bahkan membuatnya jatuh cinta."

Hansol menelan ludah bercampur darahnya. Lima menit. Lima menit berharga hingga shaman Yuto datang membawa penawar.

"Sayangnya, entah kau yang tidak cukup pintar, atau Jieqiong yang masih punya kewarasan. Apa kau bahkan sadar wanita itu telah terbang jauh meninggalkan Korea pagi ini?"

Xiao tertawa, membuat angin berhembus kencang. Sial. Hansol tidak mengharapkan tawa Xiao, karena itu berarti hal yang buruk akan terjadi. Lalu sebuah pemandangan, yang dalam waktu bersamaan membuatnya lupa rasa sakitnya juga mengundang rasa sakit yang lain, mengejutkannya.

"Maksudmu wanita ini? Dia tidak terbang, aku membuatnya melayang."

Xiao tidak salah. Zhou Jieqiong memang melayang. Dia adalah tubuh mati yang melayang. Hansol bergidik ngeri melihat wajah Jieqiong yang tak berbentuk seperti habis dicabik, ditambah wajah Xiao tertawa membuat siapa saja tahu dia bukan manusia biasa.

Tunggu, manusia? Apa dia—

"Kau benar, Hansol. Aku sang iblis."

Sialan. Hansol tak henti memaki dalam hatinya. Harusnya ia sadar bahkan saat dulu Xiao bilang iblis tidak memerlukan ritual apa-apa tapi iblis yang membuat-buatnya. Vernon tahu dalam hitungan detik dirinya akan musnah dari dunia.

Lalu sebuah tangan kecil menepuk pundaknya pelan. Tuhan senang sekali memberinya kejutan hari ini, mulai dari Xiao berubah jadi jahat, lalu jadi iblis, lalu warga desa dengan duri mawar, lalu Zhou Jieqiong. Kini Kim Yewon berdiri di sampingnya dengan payung yang diulurkan melindungi mereka berdua dari terpaan air hujan.

"Ye— Yewon? Apa? Kenapa kau di sini?"

Xiao menghempaskan tubuh Jieqiong entah ke mana dan tertawa khas iblis yang dulu waktu kecil sering Vernon dengar. Tidak. Jangan sampai.

"Kim Yewon. Akhirnya kau datang juga."

Astaga. Vernon berucap dalam hati. Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya. Apa Yewon aliansi iblis yang ia cari selama ini? Apa Yewon tumbal selanjutnya? Atau apa Yewon akan mengorbankan dirinya?

"Daripada darah wanita China, aku lebih memilih darah wanita keturunan ketiga shaman asli dari desa. Bukankah kau sudah membacanya saat berumur 10 tahun? Itu dapat membuat kekuatan iblis jadi berlipat ganda. Ditambah gadis itu cinta pertamamu. Bukankah sangat menyenangkan?"

"BRENGSEK!"

Wajah Hansol sudah merah padam, ditariknya Yewon hingga jatuh berlutut di sampingnya. Bagian bawah dress putihnya sudah basah bercampur lumpur. Diusapnya wajah cantik cinta pertamanya yang menatapnya masih dengan ekspresi datar yang sama. Kini wajah itu berlumuran darah juga, darah Hansol.

"Yewon. Kumohon jangan dengarkan dia."

"Aku akan mencabut nyawanya."

Hansol membelalakkan matanya. Yewon tidak sedang dalam pengaruh sihir, dan iblis tidak bisa dicabut nyawanya, kecuali kalau sesuatu dikorbankan.

"Tidak! Kumohon jangan, Yewon. Pasti ada ca—"

Ucapan Hansol terhenti saat Yewon menempelkan bibirnya pada Hansol. Jika duri mawar tidak bisa melukainya, maka ciuman Yewon dapat menyihirnya.

Hansol hanya bisa mematung saat Yewon– masih dengan payungnya, berjalan perlahan ke arah Xiao yang membentangkan kedua tangannya menyambut Yewon.

Tidak. Hansol tidak bisa kehilangan Yewon, dengan sedikit kesadaran ia berteriak sekuat tenaga.

"ANDWAEEE!!!"

"CUT! OK!"

Wooseok berteriak dari pinggir lapangan, terlihat puas. Semprot air hujan buatan dihentikan Hwanhee. Begitu pula Kino yang mengacungkan jempolnya pada Vernon, senang karena hanya butuh sekali take dan gambar yang dihasilkan bagus.

Vernon berdiri dibantu Seungkwan. "Adegan tadi keren sumpah!" ucap Seungkwan sambil tertawa. Vernon melirik Umji yang berbicara riang dengan Dongyeol yang sedang dilap wajahnya oleh Dahyun.

"Apa tadi kalian benar-benar ciuman?"

"ASTAGA!"

Vernon dibuat kaget oleh Kyulkyung yang tiba-tiba muncul di depannya dengan wajah masih sama seperti adegan tadi. Sedangkan Kyulkyung malah terpingkal-pingkal dengan Seungkwan yang memandangnya aneh.

"Aduh, Kyulkyung itu make upnya dihapus dulu sini." Yebin mengomel sambil memaksa menghapus make up Kyulkyung.

"Ehhh, jangan dulu, belum foto bareng yang lain!"

Kyulkyung langsung berlari ke Umji dan Dongyeol, lalu mengeluarkan kamera ponselnya.

"Vernon, sini." Kyulkyung melambai-lambai pada Vernon yang masih shock karena kejadian barusan.

"Vernon, ayo," ucap Umji pelan. Vernon akhirnya menurut dan mereka mengambil beberapa foto bersama. Juga diikuti beberapa foto bersama seluruh kru yang merangkap satu klub.

"Oke hari ini selesai, ya. Terima kasih kerja kerasnya dari terbit tadi sampai sekarang. Besok kita mulai adegan Yewon dan Xiao lalu solo shoot Yuto, ya. Semangat! Selamat istirahat, guys. Ingat, ya langsung pulang jangan ngapel dulu."

Kalimat Wooseok diakhiri seruan dan ledekan teman-temannya. Setelah selesai membersihkan lapangan, satu per satu mulai pulang.

"Pulang bareng?" ucap Vernon sambil menepuk pundak Umji yang sedang fokus mengikat tali sepatunya. Umji mendongak dan tersenyum pada Vernon, diikuti anggukan.

Pulang berdua jalan kaki memang sudah jadi kebiasaan Vernon dan Umji sejak mereka masih sekedar tetangga.

"Umm... tadi itu—" ucapan Vernon terhenti saat ia melihat Umji jalan menunduk sambil berkomat kamit. Vernon tersenyum gemas. Kalau sudah begini menggoda Umji adalah bagian paling menyenangkan.

"Sengaja, ya, menulis adegan tambahan begitu?"

Umji melotot dan menatap Vernon dengan jengkel, juga sedikit malu. Vernon bisa lihat pipi Umji memerah.

"Bukan aku! Yein yang menambahkan. Aku sudah menolak, tapi Wooseok ikut setuju."

"Loh, kenapa menolak?"

Umji menatap Vernon tidak percaya. Kenapa Vernon selalu menanyakan hal-hal yang tidak bisa Umji jawab? Sambil tersenyum polos pula.

"Ck. Jalan saja cepat! Sudah sore!"

Umji mendorong punggung Vernon yang terkekeh geli. Ditariknya tangan Umji dari punggungnya hingga Umji sejajar dan sekarang berada dalam rangkulan Vernon.

"Kalau begitu aku harus berterima kasih pada Yein dan Wooseok. Harusnya sering-sering saja mereka menambahkan adegan seperti tadi."

"ISH!"

Umji dengan cepat melepas rangkulan Vernon dan berjalan cepat mendahului Vernon dengan wajah makin merah. Sedangkan Vernon masih tertawa lebar dan berjalan santai di belakang Umji.

Vernon benar-benar harus berterima kasih pada Yein dan Wooseok. Diajak berakting ternyata tidak buruk, apalagi beradegan dengan pacar sendiri.

∞∞∞∞∞

Created: August 21st, 2017

En' Ecs = Scene

Got it?

Hahaha terinspirasi sama Angelina Triaf penulis kece di SVTFFI.

Gimana gimana ada yang udah nebak alur ceritanya?

Terus terus siapa yang pas liat 5 kata itu kepikirannya Umji bakal ditembak Vernon di bawah payung pas pulang bareng? Bcs I was like that too wkwkwkwwkwkwk tapi ntar jadi mainstream tembak tembakan pas hujan.

Seperti biasa jangan lupa review, kritik, dan sarannya! Juga cek work aku yang lainnya ya, Kimchi Stories & K-Idols Moodboard (yang ini bisa request idol)!

Check out my new Verji works Letters!


Reposted: July 2020

Continue Reading

You'll Also Like

B.O.Y.S By laut

Teen Fiction

75.2K 6.2K 79
(END.) Start : 7 juli 2019 End : 14 juni 2020 Satu hal yang harus diterima adalah perlakuan yang menyakitkan, yang membuat kedua nya saling membenci...
845 116 11
[TWICE Dahyun & ASTRO Eunwoo] (Friendship)(Lokal)(Family)(Romance) (Semi-Baku) "Bukan cerita romantis. Ini hanya cerita kita, masa muda kita." ! SEMU...
3.4K 389 25
"gimana rasanya pas lihat mantan jalan sama pacar barunya, won?" "hareudang." -duo won "ck, lebih hareudang lagi denger kalian berdua adu mulut padah...
247K 37.8K 43
❝Tatonya disetrika dulu baru Papa kasih izin.❞ Started: 26 Juli 2019 Ended: 21 Januari 2020 Copyright © shilaviox 2019