UnUsual Marriage

By Churniekova

160K 13.2K 4.3K

Biasanya pernikahan sejenis itu tabu, semua orang tua melarang bahkan tak ada hukum yang mengesahkannya. Kali... More

ch.1: The Two Tycoons
ch.2: Crazy Engagement
ch.3: My Errand Fiancé
ch.4: From President To Idol
ch.5: Old Friend
ch.6: Our Child
ch.7: Married Couple
ch.8: Incidents
ch.9: Business Trip
ch.10: Big Event (part I)
ch.11: Big Event (part II)
ch.12: Break it Down
ch.13: My Troublemaker Husband
ch.14: Quality Time
ch.15: Businessman Awards
ch.16: Surrogate Mother
ch.18: Awkward Situation
ch.19: A Weird Dream
ch.20: The Deepest Thoughts
ch.21: Serendipity
ch.22: Conflicted
ch.23: Training Wife
ch.24: UnUsual Honeymoon
ch.25: Tranquility
ch.26: Body and Soul
ch.27: Terror Begins
ch.28: The Oriental Woman
ch.29: Enemies
ch.30: Catch The Big Fish
ch.31:Someone Behind The Curtain
ch.32: New Path To The World
Extra ch. 1: Ocean Cruise (I)
Extra ch. 1: Ocean Cruise (II)
Extra ch. 2: Baby or Babies?
Extra ch. 3: Baby Blues
Extra ch. 4: Troublemaker Cutie Prince

ch.17: Night Time Together

3.9K 360 171
By Churniekova

Aku masih dalam masa Break. Tapi chapter ini sudah aku tulis setengahnya sebelum Break jadi aku bisa posting karena tinggal nambahin.

Note: kayaknya aku musti umumin. Karena banyak banget yg manggil Thor. Aku bingung secara aku bukan Kids jaman Now jadi ga mudeng. Yang aku tahu Thor itu Avengers. Kalo yg dimaksud Thor itu Author tolong bisa tulis Author lengkap tinggal nambahin 'Au' ga repot kan ya?
Biar ga perlu aku kasih tahu satu per satu di komen.
Kalo mau panggil nama juga gapapa, namaku Churnie.

######################

Flashback

Seorang pelayan terlihat bersedih, Sungmin kecil lewat di sampingnya.

"Kenapa ahjussi menangis?" Bola matanya yang bulat dengan pupil hitam yang besar memandang dengan penuh rasa ingin tahu, pipi gembulnya terlihat seperti mangtaw berwarna putih dengan semu merah muda di tengahnya karena ini musim dingin jadi pipinya sedikit memerah, membuatnya terlihat makin lucu.
"Tuan muda.. orang tua tidak berguna ini sudah bekerja dengan keluarga Lee selama bertahun-tahun bahkan ketika tuan muda belum lahir.. saya sangat menyayangi keluarga ini.. tapi saya terpaksa harus meninggalkan keluarga ini dan tuan muda yang sudah saya sayangi seperti anak saya sendiri.."
"Kenapa ahjussi harus pergi?" Melihat orang tua itu sedih Sungmin kecil merasa iba.
"Anak saya sakit dan butuh uang pengobatan, istri saya 24 jam menjaga anak saya sambil bekerja, saya tidak tega jadi saya ingin keluar agar bisa menjaga anak saya sambil bekerja membantu istri saya"
Sungmin kecil memasukkan tangan ke saku celananya, ada beberapa lembar uang kertas 20.000 won yang berjumlah sekitar 100.000 won (±Rp. 1 juta)
"Berikan ini untuk anak ahjussi"
"Tuan muda.. ini.."
"Terima saja.. itu uang jajanku selama seminggu, tapi aku tidak memakainya karena aku bisa mengambil mainan di mall kalau aku mau, makanan bekal ke sekolah juga bisa minta chef rumah membuatkannya"
"Tuan muda terimakasih.. terimakasih.." orang tua paruh baya itu berlutut memegangi tangan Sungmin kecil.
"Aku pergi dulu"
"Silakan tuan muda.."

Hari itu berlalu, Sungmin kecil lalu jalan di ruang belakang tempat para pelayan berkumpul saat bekerja.
Pelayan yang kemarin bertemu Sungmin kecil terlihat senang bercanda dengan pelayan lain, tapi saat ini bukan jam sibuk jadi hanya 2 orang yang kebetulan sedang mengambil minum.

"Bukankah itu membuatmu kesal? Seorang anak kecil punya uang jajan 100.000 won untuk seminggu, tidak ada salahnya kalau aku menikmati sedikit uang yang dimilikinya untukku kan? Dia sudah memiliki harta sebanyak ini untuk dirinya sendiri, itu hanya adil kan? Haha.."
Sungmin kecil mendengarnya dan karena dia pendek, anak berumur 6 tahun masih hanya setinggi alas kursi dapur, tidak dapat terlihat oleh kedua orang dewasa yang berdiri di belakang buffet dapur.
"Kalian.." Sungmin kecil masuk ke dapur dan keduanya terkejut, "jadi kau bohong padaku kalau anakmu sakit dan kau butuh uang?"
"A..apa yang tuan muda katakan?"
"Kau bohong padaku kalau anakmu sakit, karena itu aku memberimu uang"
"Ah..uang apa yang tuan muda maksud? Saya tidak dapat uang apa-apa.."
"Tapi aku memberikanmu uang jajanku"
"Tidak.. tuan muda pasti salah.. tidak ada saksi yang melihat saat itu kan.." pelayan itu tersenyum licik.

Sungmin kecil shock, dia kecewa dengan kenyataan seseorang menipunya dan terlebih menghilangkan jejak dari kejahatannya, dia memberikan uang itu dengan tulus, tapi orang itu justru tidak tahu terimakasih.

"Apa kau tidak takut dipecat??" Sungmin kecil tahu kalau pelayan berbuat salah akan mendapat hukuman pemecatan.
"Saya tidak punya kesalahan, tuan besar tidak bisa memecat saya tanpa alasan, tuan muda harus membuktikan kalau saya bersalah untuk bisa memecat saya"
Pelayan di sebelahnya terlihat panik, temannya sudah berbohong terlalu jauh.

Sungmin kecil tidak berkata apa-apa lagi. Dia pergi dengan wajah marah tapi dia tidak bisa benar-benar marah, wajahnya hanya tampak kecewa, dia memang seperti itu, anak yang penuh kasih sayang dan perasaan yang lembut.

"Aboji.. apa aboji percaya padaku meskipun aku tidak punya bukti apapun?" Sungmin kecil masuk ruang kerja ayahnya.
Tuan Lee dan ajudannya sedang mengurus dokumen. Ajudan tersenyum lembut pada Tuan muda yang dia kenal sangat penurut dan baik hati itu.
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"
"Pelayan itu berbohong dan mengambil uangku"
Wajah ajudan berubah menjadi serius, dia ikut merasakan amarah karena seorang pelayan berani berbuat jahat pada tuan muda yang manis dan baik hati itu.
"Coba jelaskan dulu" Tuan Lee sangat adil dalam setiap keputusannya, dia berusaha untuk tidak berat sebelah.
"Dia berbohong kalau anaknya sakit, aku memberikannya uang tapi dia pakai uang itu bukan untuk anaknya, saat aku memergokinya dia bilang aku tidak punya bukti untuk memecatnya, apa aboji percaya padaku?"
Sungmin kecil mencoba menceritakan rasa kesal dan kecewanya, bukan karena kehilangan uang tapi karena kepercayaan yang dihianati.

Tuan Lee menoleh pada ajudan, ajudan selalu membela tuan muda, dia sudah pasti percaya, tapi Tuan Lee harus bersikap adil, ini mengenai dampak psikologi yang akan anaknya bawa hingga besar, jika dia membela anaknya begitu saja kemudian itu bohong maka itu akan membiasakan anaknya untuk terus berbohong, tapi jika dia tidak mempercayai anaknya kemudian cerita itu benar maka anaknya tidak akan lagi mau mempercayai orang lain.

"Baiklah.. lalu apa yang kau inginkan?"
"Dia harus dihukum"
"Hm.. aboji akan pikirkan baik-baik, sekarang aboji mau bekerja dulu, kau bisa kembali ke kamarmu kan?"
"Baik" Sungmin kecil membungkuk hormat lalu pergi meninggalkan ruangan.
"Bagaimana menurutmu?" Tuan Lee bertanya pada ajudannya.
"Kalau benar seperti yang Tuan muda ceritakan, orang itu akan berkilah jika Tuan besar mau memecatnya, tuan muda hanya anak-anak, dia pasti memanfaatkan kepolosan tuan muda"
"Kalau begitu lakukan cara untuk memecatnya tanpa dia bisa melawan lagi"
"Bagaimana itu Tuan besar?"
"Pecat semua pelayan dan ganti pelayan yang baru"
"Baik.."

Ajudan tidak merasa terkejut dengan cara Tuan Lee yang ekstrim. Karena ajudan tahu benar tuan mudanya sangat lembut, baik hati dan tidak pernah jahat pada hewan apalagi orang. Dia tidak tega jika ada orang yang menyakiti tuan mudanya.
Langkah tegas ini sangat disetujui ajudan dan dia segera memanggil kepala pelayan.

Kepala pelayan memanggil semua pelayan baik itu perempuan atau laki-laki.
"Mulai hari ini kalian tidak bekerja lagi disini"
"Eh??" , "kenapa?" , "ada apa?"
"Tuan besar akan mengganti para pekerja dari perusahaan lain"
Para pelayan yang bekerja di rumah keluarga Lee berasal dari salah satu perusahaan penyedia jasa layanan seperti cleaning service untuk perusahaan-perusahaan atau pelayan-pelayan keluarga kaya.
"Kalian bisa kembali ke perusahaan kalian"

Tanpa diberi kesempatan untuk bertahan mereka harus langsung keluar.
"Ini pasti karena ulahmu kan?" Laki-laki yang sebelumnya diajak bicara soal uang itu memukul kepala laki-laki paruh baya temannya.
"Kenapa kau menyalahkanku?" Mereka berjalan di jalan raya keluar dari komplek perumahan mewah.
"Hey tunggu dulu, apa maksudmu kita dipecat karena dia?" Laki-laki lainnya menengahi.
"Dia menipu tuan muda dan mengambil uang jajannya, dia tidak mengaku bersalah sampai akhirnya kita semua yang menanggungnya, dasar orang tua brengsek" laki-laki yang emosi itu mau menendang temannya tapi dipegangi.
Orang itu hanya menghindar dengan menunduk.
"Jadi ini semua karena keegoisanmu? Sekarang lihat apa yang sudah kau lakukan! Kalau Tuan Lee melaporkannya pada perusahaan kita semua tidak bisa lagi bekerja di rumah mewah dasar bodoh" Laki-laki yang menengahi itu ikut menendang.
"Kau ini sudah memanfaatkan anak kecil, membuat kita semua dipecat" perempuan paruh baya yang juga kesal juga ikut memarahi.

Sungmin kecil menjadi lebih dingin dari sebelumnya, dia kecewa kepercayaan dan kebaikannya disalahgunakan, dia mulai berpikir untuk tidak perlu bersikap baik, dan karena itu dia mulai bersikap arogan.

"Kalian pelayan baru? Tidak boleh ada yang malas! Aku ingin sarapanku dibawakan ke kamar pada jam yang tepat! Kalau kalian tidak menurutiku berikutnya kalian yang akan dipecat"
Ajudan terkejut dengan perubahan sikap tuan muda tapi dia memahami tuan muda tidak seperti itu adanya.
"Paman, aku mau berangkat sekolah, apa supirku sudah diganti juga?"
"Ya tuan, supir sudah siap di depan"
"Bagus"

Sungmin kecil berjalan dengan kepala mendongak dan keluar dari ruang dapur diikuti ajudan.

Sungmin kecil berusaha untuk jadi lebih kuat agar kelemahannya tidak dimanfaatkan orang lain lagi.

#*#*#*#*#*#*#

Hingga Sungmin tumbuh dewasa, tidak ada seorang pun yang bisa menjebaknya karena dia sangat waspada akan maksud dibalik kebaikan semua orang, dia tidak mudah percaya pada orang lain, perempuan sekalipun tidak ada yang berhasil menggodanya untuk masuk dalam jebakan. Dia tahu setiap perempuan yang mendekatinya tidak pernah tulus, hanya untuk uangnya.

Karena itu dia mau menyetujui pernikahan aneh dengan laki-laki lain karena orang itu tidak akan memanfaatkannya, dia juga pengusaha sukses laki-laki sama sepertinya, mereka hanya perlu kerjasama membangun perusahaan yang lebih besar.

Awalnya Sungmin pikir Kyuhyun hanya partner bisnis, dia tidak pernah serius memikirkan status pernikahannya apalagi soal perasaan, tapi belakangan ini Sungmin merasa dekat dan nyaman dengan Kyuhyun, cukup dekat hingga dia mulai percaya padanya, untuk pertama kalinya Sungmin mempercayai orang lain. Dia pikir dia mulai terbuka pada Kyuhyun untuk menjadi teman, karena dia bisa menjadi diri sendiri tanpa perlu menjaga image. Tapi tidak ada teman yang memikirkan hal sexual terhadap temannya sendiri.

Mencintai seseorang berarti mau memberikan seluruh jiwa dan raga, artinya, memberikan hati dan tubuhnya. Tidak terkecuali jika menyukai sesama laki-laki. Dia harus siap memberikan tubuhnya. Reaksi fisik saat berhubungan intim itu terjadi bukan karena seseorang itu laki-laki atau perempuan tapi terlebih pada saraf yang menyampaikan rangsangan pada otak kemudian memberikan efek pada otot yang menandakan kalau tubuhnya itu 'menikmati'.

Entah yang melakukannya itu perempuan kah atau laki-laki kah tubuh akan merasakan hal yang sama yaitu 'rangsangan'. Tidak ada istilah homo atau hetero jika itu hanya membicarakan soal reaksi biologis.

Awalnya Sungmin berpikir tidak mungkin di antara mereka akan terjadi hubungan fisik karena tentu mereka tidak saling menyukai tapi sekarang Sungmin mulai memikirkan kemungkinan dapat melakukan hubungan fisik dengan Kyuhyun.

Aku pasti sudah gila! Apa sejauh itu aku menyimpulkan kalau aku suka padanya??

Sungmin berjibaku dengan pikiran dan hatinya sendiri, keduanya tidak sinkron karena pikiran Sungmin menyatakan tidak sementara hatinya menyatakan suka.
Reaksi fisiologis dan psikologis Sungmin juga saling bertentangan. Dimana tubuhnya mengatakan bisa tapi logikanya berkata tidak.

Peralihan antara straight yang awalnya menyukai perempuan menjadi menyukai laki-laki tentu sangat memukul bagi laki-laki straight manapun.

Apa aku masih punya pilihan? Untuk tidak menyukai Kyuhyun? Tapi aku tidak punya pacar dan aku juga tidak sedang menyukai siapapun, tidak ada alasan untuk menolak perasaan ini. Kecuali kalau aku menghindar sekarang dan mencari perempuan. Tapi... aku tidak mungkin semudah itu merasa jatuh cinta.

Meski sudah merasakan perubahan pada perasaannya dan cara berpikirnya tentang Kyuhyun, Sungmin masih berusaha berpikir secara logis tentang bagaimana jika dirinya benar-benar terlibat perasaan terhadap Kyuhyun bukan cuma sekedar pernikahan bisnis. Yang artinya melakukan hubungan fisik sesama jenis yang bagi orang awam sangat mustahil walaupun semua bisa dijelaskan secara ilmiah.

Sungmin masih belum yakin akan berhasil melakukan hubungan fisik dengan Kyuhyun karena Kyuhyun tidak terlihat mau berbelok ke arah itu. Kyuhyun memang sering menggodanya dan Sungmin tahu Kyuhyun selalu menggodanya tapi bukan berarti Kyuhyun sungguh-sungguh.

Kyuhyun memang pernah mencium Sungmin tapi bukan berarti Kyuhyun gay hanya karena dia mencium laki-laki. Seseorang yang mengerti kehidupan dunia barat seperti Sungmin yang pernah tinggal di Amerika tentu akan lebih terbuka, dia sudah sering melihat permainan Truth or Dare yang kadang hukumannya menantang laki-laki mencium teman laki-lakinya. Mencium sesamanya bukan berarti tanda apapun. Perasaan lah yang berperan penting.

Sungmin menyentuh bibirnya, bicara soal ciuman Sungmin menyesal tidak ingat bagaimana rasanya saat Kyuhyun menciumnya,Sungmin memang pernah dicium Kyuhyun tapi saat itu dia mengunci bibirnya jadi dia tidak bisa merasakannya, dia sudah tidak bisa mengingat kejadian itu lagi.

Dengan pemikiran-pemikiran mendalam itu akhirnya Sungmin memutuskan untuk merelakan kesempatan untuk memiliki keturunan dan menolak surrogate mother karena dia tidak bisa melakukan hubungan fisik dengan perempuan tanpa perasaan karena perasaannya sudah terpaku pada seseorang.

Dia sudah mengatakannya tidak mungkin dia tarik ucapannya kembali.

****

Kyuhyun ada di kantor Samdae untuk kunjungan berkala, karena dia sibuk dengan HS Group bukan berarti dia tidak memperhatikan Samdae Corp.

Menerima laporan dari Manager Keuangan Kyuhyun bernafas lega, perlahan-lahan saham yang dia berikan untuk perusahaan chips Hongsoon sudah kembali, Kyuhyun juga terpaksa turun tangan mengajak para rekan pengusaha Jepang yang berbisnis di bidang elektronik untuk mengimpor chips dari Hongsoon, agar Hongsoon semakin maju jadi dia bisa mendapatkan investasinya kembali, sebelum rapat Dewan Direksi tahunan dia harap dia sudah bisa menutupi keuangan yang dipakainya.

Private assistant menelpon dari telpon meja untuk memberitahukan Presdir sudah waktunya makan siang. Kyuhyun yang sering sekali lebih mementingkan pekerjaan sering juga lupa untuk istirahat makan jika bukan karena Nyonya Cho memberi tugas pada asisten pribadi Kyuhyun mungkin kebiasaan buruk Kyuhyun terus berlanjut. Beruntung di kantor HS Group walau tidak ada asisten pribadi yang mengingatkan Sungmin selalu semangat kalau sudah waktunya istirahat kerja jadi dia selalu mengajak Kyuhyun makan lebih dulu.

Kyuhyun lalu memakai ponselnya menelpon seseorang.
"Kau mau makan siang dimana?"
"Kenapa? Apa urusanmu sudah selesai?" Sungmin menjawab di seberang.
"Hm, kau mau makan dimana?"
"Hm.. bagaimana kalau restoran Jepang? Sudah lama aku tidak makan masakan Jepang"
"Okay, aku akan menjemputmu, sebentar lagi aku kesana" Kyuhyun menutup telpon tanpa basa basi kemudian langsung berdiri dan pergi meninggalkan kantornya.

Karena pagi tadi Kyuhyun berangkat langsung ke kantor Samdae Corp jadi dia lebih memilih naik mobil sendiri tanpa supir.

Sungmin heran, ini pertama kalinya Kyuhyun mengajak makan siang lebih dulu. Sungmin pikir Kyuhyun akan makan di kantornya jadi Sungmin lebih santai tidak buru-buru istirahat.

Saat tiba di depan gedung ternyata mobil mewah Kyuhyun sudah terparkir di depan pintu, Kyuhyun keluar begitu melihat Sungmin jalan dikawal bodyguardnya.

"Tinggalkan mereka, kita pergi berdua saja" ekspresi wajah Kyuhyun datar dengan kacamata terlihat lebih serius.
Sungmin mengangguk pada kedua bodyguard lalu mereka membungkuk dan pergi.
Sungmin baru saja mau buka pintu Kyuhyun sudah lebih dulu membukakan pintu. Sungmin jadi heran.

Mereka pergi makan siang di restoran Jepang mewah di kawasan Gangnam.

Meskipun mereka melepas sepatu dan duduk di lantai tapi ruang private restoran yang menghadap taman dengan kolam batu terlihat begitu ekslusif. Tanaman bambu Jepang juga menghias sudut ruangan.

Sabu-sabu terhidang di tengah meja dengan tungku. Sashimi yang merah dan lezat juga ada di meja. Dilengkapi sushi dan ocha.

"Kau suka makanan Jepang?" Kyuhyun bertanya sambil memakan sashimi sebelum makan sabu-sabu.
"Aku sering pergi ke Jepang ikut ayahku belajar mengurus bisnis saat umur 15 tahun, karena itu aku belajar bahasa Jepang dan suka makanan Jepang" Sungmin menjawab dengan terbuka dan ekspresi wajah santai.
Kyuhyun tahu Sungmin sudah berubah tidak seperti dulu yang arogan, dia lebih jinak sekarang walaupun hanya jika di depan Kyuhyun.
"Jadi kau lebih suka jika diajak ke restoran Jepang?"
"Tidak juga, aku suka makanan apa saja, asalkan tidak pedas"

Mungkin ini pertama kalinya Kyuhyun mengajak Sungmin mengobrol, biasanya Sungmin yang lebih dulu membuka topik pembicaraan mengingat dia banyak bergaul dengan artis pencitraannya juga bagus, jadi pandai bicara.

Sungmin diam-diam merasa senang, Kyuhyun berinisiatif mengajaknya makan siang, menjemputnya dan mau mengobrol dengannya bukan hanya soal bisnis.

Mereka melanjutkan pekerjaan dari siang sampai malam, harusnya Sungmin pulang setelah pukul 9 seperti biasanya tapi dia masih enggan untuk pergi. Ingin berada di dekat Kyuhyun lebih lama.

"Apa kau tidak lelah? Tidak mau pulang sekarang?"
Mendengar Kyuhyun mengingatkan jam kepulangan Sungmin membuat Sungmin tidak bisa beralasan lagi untuk berlama-lama.
"Ah.. ya benar, sudah waktunya aku pulang" Sungmin masih memegang file, merasa enggan untuk meninggalkan kantor.
"Atau kau mau tidur disini?" Kyuhyun bertanya dengan nada yang santai, sambil menatap komputer di mejanya.

Sungmin menoleh memastikan kalau Kyuhyun sekedar menawarinya atau mau menggodanya. Dan Kyuhyun terlihat tidak seperti sedang menggoda.

Sungmin diam berpikir. Tidur berdua dengan Kyuhyun mengingat insiden malam itu atau pulang saja.

Tapi sepertinya Kyuhyun sudah tidak mengingat hal itu lagi, dia terlihat sangat santai.

Biasanya Sungmin merasa tertantang melihat Kyuhyun tidak perduli insiden itu, Sungmin akan balas untuk menantang tidur dengannya.
Tapi sekarang Sungmin justru merasa malu. Tidak berani menantang Kyuhyun. Sungmin bingung bagaimana caranya menolak tawaran Kyuhyun tanpa membuatnya berpikir Sungmin kalah.

Tanpa terasa Sungmin sudah beralih ke beberapa dokumen dan waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Kyuhyun melepas kacamata fantasi yang dipakainya, "kau tidur saja disini, ini sudah hampir tengah malam"
Sungmin terkejut begitu tahu ini sudah hampir tengah malam dan Kyuhyun sudah berjalan menuju ruang pribadi. Sungmin tidak bisa menolak saat itu juga jadi dia menunggu Kyuhyun untuk keluar.

Lama sekitar 20 menit Kyuhyun keluar memakai piyama sudah bersiap untuk tidur, "kenapa kau tidak masuk?"

Melihat jam yang semakin beranjak malam Sungmin jadi berpikir berapa lama perjalanan pulang dan berapa lama persiapan untuk tidur, mandi dan lain sebagainya. Memikirkanya saja dia sudah merasa lelah.

Akhirnya dia mengalah pada dirinya sendiri, dia beranjak dari sofa menuju ruang pribadi Direktur dan masuk. Melihat ranjang putih yang pernah dia tiduri sebelumnya, Sungmin merasa ingin segera merebahkan diri tapi takut bau tubuhnya mengganggu teman seranjangnya jadi Sungmin memilih untuk mandi dulu.

Selesai mandi Sungmin memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi walaupun sempat berdebat dengan pikirannya kalau dia seharusnya pulang saja.

Sungmin melihat Kyuhyun duduk bersandar membaca buku, kakinya yang panjang menyilang dengan belahan piyama tersingkap membuat pahanya terlihat. Sungmin langsung memalingkan wajah.

Itu bukan paha seorang perempuan tapi Sungmin sudah merasa berdebar-debar takut tergoda. Akhirnya dengan memalingkan wajah Sungmin duduk di tepi ranjang seberang Kyuhyun dengan memunggunginya.

Aku sudah sering tidur dengannya tapi kenapa sekarang aku merasa canggung sekali.

Sungmin membuka selimut dan segera berbaring tidur memunggungi Kyuhyun. Tapi dia tidak bisa memaksa dirinya untuk tidur, hanya matanya yang terpejam tapi pikirannya masih tidak bisa santai.
Sungmin membuka mata dan hanya berbaring diam merasakan keberadaan seseorang di sebelahnya.

Sejam rasanya begitu lama, karena lampu di sebelah ranjang Kyuhyun masih menyala Sungmin tahu orang itu masih belum tidur juga, akhirnya Sungmin membalikkan badan dan melihat Kyuhyun masih membaca.

"Kenapa kau suka sekali bekerja? Tidak cukup seharian kau masih juga membaca sampai selarut ini"
Kyuhyun tidak menjawab tapi justru balik bertanya, "kenapa kau belum tidur?"
"Tidak apa-apa, aku belum begitu mengantuk saja" melihat Kyuhyun yang masih asik membaca Sungmin jadi tahu satu lagi kebiasaan Kyuhyun selain di luar yang orang bisa lihat, hanya dia yang bisa melihat Kyuhyun membaca sambil bersandar di tempat tidur seperti ini.

Apa pacar Kyuhyun pernah melihat pemandangan seperti ini juga? Bagaimana seksinya dia saat dia hanya duduk membaca buku memakai piyama? Apa dia pernah tinggal serumah dengan pacarnya seperti ini?

"Berapa lama kau berpacaran dengan setiap perempuan yang pernah kau kencani?"
"Tergantung.."
"Paling lama berapa hari? Minggu? Bulan?"
Kyuhyun terkekeh, "kenapa kau tidak berpikir aku bisa berpacaran selama bertahun-tahun?"
"Kau sendiri yang mengaku kalau kau playboy, aku rasa kau mungkin tipe orang penganut One Night Stand kan? Seperti waktu kau mau masuk ke kamar hotel dengan seorang wanita asing" Sungmin mengingat hari itu Sungmin masih mendukung Kyuhyun untuk mencari teman kencan, sekarang dia merasa tidak mungkin lagi dia melakukan hal yang sama.
"Biasanya one night stand, kalau bertemu di acara party atau club tapi bukan berarti aku tidak suka pacaran, hanya saja menurutku keadaan di Amerika lebih cocok untuk hanya bersenang-senang"
"kau tidak pernah tinggal bersama dengan pacarmu? Tinggal satu rumah menjalani hidup sehari-hari dengannya, menghabiskan waktu dengannya"
"Aku masih terlalu muda saat itu, aku tidak terpikir untuk berpacaran dan pindah keluar asrama tinggal bersama, aku hanya berpikir untuk menikmati kesenangan sesaat, jadi aku nikmati apa yang ada"

Jadi itu artinya hanya aku yang pernah tinggal serumah denganmu, tahu kebiasaanmu dan melihat keseharianmu? Melihatmu memakai piyama di tempat tidur seperti ini?

"Apa kau tidak menyesal, kau belum sempat berpacaran dan tinggal bersama perempuan yang kau sukai? Pernikahan kita terlalu cepat kan?"
"Kebetulan aku hanya fokus pada perusahaan setelah kembali dari Amerika, aku juga tidak menyangka harus menikah secepat ini, tapi bukankah dengan begini aku jadi punya pengalaman untuk tinggal bersama dengan seseorang? Menjalani hidup sehari-hari dengan seseorang? Menghabiskan waktu dengannya, sekarang aku punya istri kan?" Kyuhyun menoleh memandang Sungmin.
Sungmin merasa hatinya begitu hangat mendengar ucapan Kyuhyun, membuat pipinya terasa panas.

Kenapa kau berkata seperti itu? apa kau sedang menggodaku?

Sungmin segera sadar, "maksudku dengan orang yang kau sukai, perempuan, bukan denganku" Sungmin menunduk tidak memandang Kyuhyun.
"Kau sendiri? Apa kau senang tinggal denganku? Satu rumah denganku? Dan menghabiskan waktu denganku?"
Sungmin mendongak lagi memandang Kyuhyun yang sedang bersandar.

Kenapa pertanyaanmu seperti itu??? Itu sama saja kau menyuruhku mengaku. Kalau aku jawab tidak artinya aku membencimu tapi kalau aku jawab senang artinya aku menyukaimu.

Sungmin berpikir bagaimana menjawabnya agar tidak terlihat isi hatinya yang sebenarnya.
"Aku anak tunggal dan selalu tinggal sendiri, mungkin rasanya cukup menyenangkan tinggal ditemani seseorang" Sungmin mengalihkan pandangan, "coba aku lihat apa yang sedang kau baca?" Sungmin segera bangun merebut buku Kyuhyun untuk mengalihkan topik pembicaraan, setelah dapat bukunya Sungmin berbaring lagi melihat buku bacaan Kyuhyun.
Ternyata sebuah buku berbahasa Inggris mengenai perbankan.
"Kenapa bank?" Sungmin menoleh agak mendongak lalu Kyuhyun menurunkan badannya berbaring dengan menyesuaikan bantal mendekat ke Sungmin tapi lebih tinggi diatas pundak Sungmin agar bisa melihat buku yang dipegang Sungmin.
"Menurutmu?"
"Kau.. mau buat proyek HS group selanjutnya? Di bidang perbankan?" Sungmin segera tahu maksud Kyuhyun meski tanpa penjelasan sekalipun, seperti dia memahami pria dingin yang kurang berekspresi yang kini tidur di sampingnya itu.
Kyuhyun mengangguk, "bagaimana menurutmu? Dari bank kita akan punya anak bisnis berupa asuransi dan perkreditan, kita juga bisa kerjasamakan kredit pembayaran apartmen HS Property dengan HS Bank nantinya, jadi tidak perlu mitra bisnis lain dan keuntungan bunga pembayaran kredit apartment HS Property bisa dibagi dengan HS Bank"
"Itu ide yang bagus.. apa kita akan buat dalam waktu dekat ini juga?"

Pembicaraan berubah serius jadi mereka tidak sadar posisi mereka yang dekat diatas ranjang saat ini.

Mereka sadar mereka membicarakan bisnis sambil berbaring di atas tempat tidur. Tidak menyangka ide bisnis sebesar ini bisa keluar saat di tempat tidur, itulah keuntungan mereka menikah, mereka bisa membicarakan bisnis bahkan sambil tiduran. Tidak perlu menunggu saat di kantor.

Pembicaraan berlanjut hingga sampai gedung yang akan mereka pilih untuk gedung bank. Apa perlu membangun diatas lahan kosong atau mencari gedung likuidasi untuk dibeli. Sambil memegang tablet milik Kyuhyun untuk mencari lokasi di applikasi naver map perlahan mata Sungmin mulai terpejam dan tablet jatuh ke ranjang.

Kyuhyun heran lalu menaikkan badannya melihat Sungmin sudah terpejam, posisi mereka tidak lagi berjauhan seperti saat awal tadi, Sungmin berbaring lebih ke tengah dan Kyuhyun juga lebih mendekat.

Akhirnya Kyuhyun mematikan tablet dan meletakkan di meja samping ranjang sisi Kyuhyun lalu mematikan lampu sekalian. Kini kamarpun berubah gelap. Saat Kyuhyun mau berbaring sedikit menjauh kembali ke tepi ranjang Sungmin meraih tangan Kyuhyun dan memegangnya. Kyuhyun ingat saat Sungmin mabuk dia juga pernah begini, tapi saat itu Kyuhyun kesal, berbeda dengan sekarang Kyuhyun diam dan membiarkan Sungmin memegang lengannya. Akhirnya Kyuhyun berbaring dengan posisi sebelumnya, agak di tengah ranjang.

Kepala mereka di bantal masing-masing tapi setelah Kyuhyun tertidur nyenyak kepalanya jadi condong menempel kepala Sungmin.

Malam semakin dalam, semakin lelap Sungmin pun memiringkan badan makin memeluk lengan Kyuhyun dan dahinya menempel ke bibir Kyuhyun, jari tangan Sungmin menggenggam jari tangan Kyuhyun secara tidak sadar.

Malam berganti pagi dan cahaya mulai menerangi kamar yang gelap, hingga semakin terang dan jam sudah menunjuk pukul 7 pagi.

Kyuhyun yang selalu bangun lebih pagi sekarang pun terbangun lebih dulu. Bibirnya merasakan tertahan sesuatu dan dia membuka mata melihat rambut di depannya, baru dia tahu bibirnya menempel dahi Sungmin. Dia tidak terkejut, seperti tahu itu akan terjadi padanya, Kyuhyun hanya melirik apakah Sungmin masih lelap atau sudah bangun, dia hati-hati menyingkir tapi ternyata jari tangannya terikat jari tangan Sungmin, Sungmin begitu erat menggenggam tangannya membuat Kyuhyun tidak berani melepas takut nanti Sungmin terbangun.

Kyuhyun memilih menunggu Sungmin bangun, dia tidak buru-buru pagi ini lebih santai dibanding hari-hari biasanya, dia hanya mengambil ponsel di meja samping ranjang dengan tangan satunya masih digenggam silang tangan Sungmin, Kyuhyun mengecek ponsel sambil berbaring lagi.

Merasakan ada pergerakan membuat Sungmin terbangun. Dia terkejut dia tidur di dekat Kyuhyun lalu buru-buru bangun dan baru sadar tangannya menggenggam tangan Kyuhyun.

"Apa.. apa-apaan ini?" Sungmin mengangkat genggamannya dan tangan Kyuhyun ikut terangkat.
"Kau yang memegangi tanganku semalaman dan tidak mau melepasnya"
"Kau ini bicara apa sih, kau kan bisa melepasnya" Sungmin segera melepas genggaman tangannya. Tangannya masih terasa begitu hangat.
Begitu juga Kyuhyun masih merasakan hangat genggaman tangan Sungmin yang menggenggamnya semalaman.

Kyuhyun terlihat santai saja seolah tidak ada apa-apa, dia hanya sibuk memeriksa tablet miliknya seolah tidak ada yang terjadi.

Sementara Sungmin yang malu segera turun dari ranjang. Dia pergi ke kamar mandi dan tidak seperti biasanya dia mandi lebih dulu. Sungmin memandangi tangan kanannya yang masih terasa hangat lalu menggenggamnya.

Sambil menunggu Sungmin mandi Kyuhyun memasak, dia membuat omurice dan menuang susu di gelas. Begitu Sungmin selesai memakai kemeja baru dari wardrobe Kyuhyun dia mencium aroma manis susu dan omurice. Kemeja Kyuhyun agak sedikit longgar di tubuh Sungmin jadi dia berpikir untuk meletakkan beberapa baju di wardrobe barangkali dia menginap di kantor lagi lain kali.

Jika tidak keluar dari kamar pribadi Direktur ini tidak akan terasa kalau ruangan ini merupakan bagian dari kantor, rasanya hangat seperti di rumah sendiri. Sungmin menyukai kehangatannya, mungkin karena Kyuhyun memasak sendiri di ruangan ini jadi terasa lebih hangat dengan api kompor, pikir Sungmin asal.

Mereka sarapan berdua sebelum Kyuhyun mandi dan bersiap. Saat mereka duduk berhadapan di meja makan kecil dengan hanya 2 kursi Kyuhyun bicara.

"Kau ini sangat berbeda saat tidur dan saat bangun tidur"
Sendok Sungmin berhenti saat masuk ke mulut lalu dia melirik Kyuhyun yang santai memakan omurice.
"Apa maksudmu?" Nada Sungmin pelan dengan kewaspadaan, dia takut Kyuhyun akan meledek apa yang dia lakukan saat tidur tadi.
"Kau terlihat sangat jinak saat kau tidur tapi begitu bangun tidur kau terlihat buas"
"Kau pikir aku binatang?" Sungmin tidak paham apa yang dibicarakan Kyuhyun, dia merasa sikapnya biasa saja tidak dibuat-buat.

Sungmin sudah bertahun-tahun merubah sifat dan sikapnya jadi sulit baginya untuk kembali ke sifatnya yang dulu kecuali disaat-saat yang tidak dia sadari.

Saat Sungmin tertidur itulah saat dia merasa aman, tidak diperhatikan orang lain jadi secara tidak langsung otaknya yang merasa santai memerintahkan muscle memory (memori tubuhnya) kembali melakukan apa yang biasa tubuh Sungmin kecil lakukan, jadi secara alami dia bisa menjadi dirinya yang asli, dirinya yang dulu yang sudah dia hilangkan. Begitu juga ketika dia mabuk dan saat dia memanja karena merasa nyaman dengan orang yang ada di dekatnya. Alam bawah sadarnya memunculkan sisi lain Sungmin yang 'hilang' tanpa dia sendiri sadari.

****

Pagi hari saat karyawan mulai berdatangan mereka melewati ruang Direktur untuk menuju ruang kantor dan melihat kedua Direktur sudah ada di ruangan bicara sesuatu. Mulailah karyawan perempuan bergosip.

"Ini masih pagi, biasanya Direktur Lee belum datang kan? Kenapa sekarang sudah ada disini?"
"Hey.. bukannya Direktur Cho tinggal di kantor saat hari kerja? Disini memang ada kamar pribadi Direktur kan? Apa jangan-jangan mereka tidur bersama?"
"Mereka kan sudah menikah tentu saja mereka bisa tidur sama-sama, justru aneh kalau Direktur Lee tidak rindu pada Suaminya yang selalu tinggal di kantor, iya kan?" Mereka berbisik tertawa lirih.
"Ada apa? Kenapa kalian tertawa-tawa?" Teman lain yang sudah datang bertanya-tanya.
"Kau tidak lihat Direktur Lee sudah ada sejak pagi? Sepertinya dia tidur disini"
"Mungkin juga mereka melakukan itu.."
"Tapi mereka tidak pernah tampil mesra di tempat kerja, mungkin cuma ada hal penting yang dibicarakan.."
"Sedang apa kalian? Pagi-pagi bergosip saja" Manager salah satu department menegur dan karyawan segera bubar.

Sungmin berjalan mondar mandir di ruangan, "aku ingin membeli gedung sekarang juga"
Kyuhyun yang mulai sibuk melihat data pelamar pekerjaan yang dulu sempat interiew tapi sengaja tidak dipilih diterima bekerja di HS Property, menoleh melihat Sungmin yang seperti tidak betah jika memiliki gedung kantor yang kecil, "kau bilang kita mau mempersiapkan proyek baru kan? Kita perlu ruang yang lebih besar dan aku tidak mau pegawai orang lain ada di gedung yang sama dengan kantorku"
"Ya sudah lakukan saja apa yang kau mau"
"Bagus" Sungmin segera menelpon anak buahnya dari kantor Hyunsang, Sekretaris Kim, orang kepercayaan yang bisa dikatakan sebagai ajudan Sungmin. Sama seperti ayahnya yang memiliki ajudan, sekretaris yang terdahulu. "Apa yang sedang kau lakukan?" Sungmin mendekati meja Kyuhyun setelah selesai bicara dengan sekretaris Kim.
"Memilih beberapa pegawai untuk posisi HR, kita butuh mereka lebih dulu untuk melakukan perekrutan pegawai baru untuk proyek baru nanti"
"Oh.." Sungmin tidak ikut campur dan percaya saja siapapun yang Kyuhyun pilih.

Beberapa orang yang ditelpon di antaranya sudah bekerja di tempat lain, terutama yang sebelumnya sengaja ditolak karena Kyuhyun dan Sungmin ingin fresh graduated, mereka sengaja menyimpan pelamar pekerjaan berpengalaman karena mau memakai mereka sebagai General Manager untuk tiap-tiap Divisi. Tapi mereka langsung bersedia berhenti bekerja demi bisa bergabung dengan HS Group. Mereka akan langsung datang bekerja besok pagi. Kyuhyun sendiri yang akan memberikan tugas untuk mereka.

Jika HS Group sudah memiliki gedung sendiri tentu Kyuhyun dan Sungmin akan lepas tangan dari pekerjaan dan cuma memimpin, tiap Divisi perusahaan akan dipimpin seseorang yang bertanggung jawab menangani department yang ada di Divisi mereka masing-masing.

Seperti Divisi HS Property memiliki beberapa department mulai dari accounting, financial, advertising, research, dan lainnya yang dipimpin oleh masing-masing manager department. Mereka akan memiliki atasan seorang General Manager yang bertanggung jawab memberikan laporan pada Direktur. Karena nantinya tiap Divisi akan memiliki lantai sendiri-sendiri. Yang sekarang ditempati untuk HS Property akan pindah agar ruangan tersebut sepenuhnya jadi kantor Direktur.

Sementara Kyuhyun sibuk dengan urusan kantor Sungmin sibuk dengan urusan gedung. Utusan Sungmin sedang berusaha menemui pemilik gedung untuk proses jual-beli, untuk lebih memudahkan relokasi perusahaan lain yang menempati gedung yang sama Sekretaris Kim sudah lebih dulu menyuruh anak buah lain mencarikan gedung untuk semua perusahaan yang akan di'usir' agar bisa pindah dengan mudah sehingga tidak sulit lagi proses pembeliannya.

Di tengah kesibukan persiapan penerimaan pegawai baru dan proyek baru Kyuhyun mendapat telpon dari private assistant-nya kalau dia ada jadwal ke Amerika weekend ini. Ada undangan pertemuan enterpreneur seluruh Amerika dan Asia Pasifik.

"Aku benar-benar lupa ada acara itu, kau juga diundang?" Tanya Sungmin sesaat setelah Kyuhyun menutup ponsel.
"Undangan untukmu ditulis jadi satu dengan undanganku"
"Oh ya? Ah.. mereka pasti dengar kabar pernikahan itu, apa mau pesawat jet?"
"Asistenku sudah memesankan tiket pesawat, kita berangkat dengan pesawat komersial"
"Tapi bodyguardku?"
"Kau pergi denganku, apa masih perlu bodyguard?"
"E... aku kan cuma jaga-jaga" Sungmin melirik Kyuhyun.
"Kau siapkan saja pakaian yang perlu kau bawa, kita berangkat besok karena perjalanan ke Amerika sangat panjang"

Acara perkumpulan para pengusaha yang akan dihadiri bukan sebuah ajang penghargaan seperti EY enterpreneur awards. Tapi lebih seperti acara ball, yaitu party para jutawan, atau acara Gala bagi para artis dan pelaku industri showbiz. Sungmin sudah dengar kabar sebelumnya tentang acara tahunan ini tapi ternyata surat undangannya tiba di tempat Kyuhyun

Acara undangan tersebut akan jadi acara resmi internasional pertama yang akan dihadiri Kyuhyun dan Sungmin setelah mereka menikah. Setelah sebelumnya mereka datang di acara EY enterprenur awards di Seoul.

##################

Continue Reading

You'll Also Like

3.1K 264 8
Bercerita tentang seorang Leshinn si Playboy yang mendapat challenge dari temannya untuk mendekati seseorang yang baru saja pindah dari sekolahnya. (...
1M 85K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
66.5K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
196K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...