KookV Family (END)

By rinjanikyu

378K 27.1K 5.9K

Some Chapter was privat so just follow. Kehidupan KookV setelah keduanya menikah. The Best Rank (03/08/2017)... More

#1. Alasan Kau Mencintaiku?
#2. Istri yang Baik??
#3. Taehyung Hamil???
Vote VKook on WGM
#4. Pengecualian seorang Jeon Jungkook?
#5. Gym
#6. Sakit Kookie?
#7. Kucing dan Kelinci Bagian 1
#8. Kucing dan Kelinci bagian 2
#9. Baby?
#10. Bangkrut Kookie?
#11. Honeymoon Part 1
#12. Honeymoon Part 2 (Uang Saku)
#13. Honeymoon Part 3 (Barbbie Beach)
#14. Honeymoon part 4 (Back to Seoul)
#15. Tetangga baru
KookV on Music Bank SG
#16. Baby Jeon
#17. If You
Bonus Chapter 17
#18. Your gone
#19. Danger
Bonus Chapter 19
Warning!!!!
#20. Secret Message.
#21. Hiks
Promosi
#22. Pelukan.
#23. Kencan Buta.
#24. Tulus
New
#25. Dokter itu?
#26. Karena Pakaianmu!
KookV on DNA
#27. Barang berharga
#28. Reason
Bonus Chapter 28
#29. Hurt Kookie
Bonus Chapter 29
#31. Lost My Heart
Bonus Chapter and Voting:*
#32. Wellcome The Key of Happines^^
P
#33. Love me mom
#34. My Baby boo^^
#35. With You is My Happines:*
Hai hai
promo

#30. Don't Leave Me

6.8K 570 270
By rinjanikyu

Votement yah:) biar yang baca berkah, dan nulis bahagia.

*Awas Typo*


oOo

"Bagaimana keadaan Taehyungie, ahjuma?" tanya Seokjin panik ketika dirinya menginjakan kaki di depan kamar rawat Taehyung.

Eomma Jeon menggeleng pelan, dan Seokjin pun dengan pasrah mendudukan dirinya disamping Ibu dari Jungkook ini.

"Dokternya sama sekali belum keluar sejak pertama kali tadi, ahjuma benar-benar tidak tau bagaimana kondisi Taehyung," desah nyonya Jeon penuh lirih.

Seokjin mengelus punggung wanita paruh baya itu dengan lembut. "Gwenchana, aku tau bagaimana Taetae. Dia pasti kuat, dan baik-baik saja. Namjoon juga ada di dalamkan, ahjuma sudah menghubungi ajushi dan Kim ahjuma kan?"

"Ne, ahjuma sudah menghungi mereka semua seokjinie. Jungkook juga akan segera datang, astaga ahjuma sangat khawatir Jinie-ah. Keundae, setidaknya Namjoon ada di dalam, ahjuma merasa sedikit tenang.

Yap, Namjoon juga salah satu Dokter yang menangani Taehyung tadi.

Seokjin mengelus punggung eomma jeon dengan lembut, berusaha menyalurkan ketenangan yang sebenarnya tidak dimilikinya.



***

Pukul 06.00

"3 jam! Apa yang dilakukan para Dokter itu pada Taehyung sampai 3 jam, eoh?! Jinjja" ujar Seokjin kesal.

Pasalnya sudah hampir 3 jam dirinya dan eomma jeon duduk di depan kamar rawat Taehyung. Dan sekarang seluruh keluarga bahkan sudah berkumpul. Appa dan Eomma Taehyung bahkan sudah sampai dari Daegu ke sini, dan Jeon Ajushi juga sudah ada disini.

Sampai saat ini belum ada Dokter atau Perawat yang berniat keluar--untuk memberitaukan keadaan Taehyung saat ini. Jadi semua orang yang ada disana hanya bisa menunggu dengan cemas.

"Hh....Ottokeyo?! Bagaimana keadaan Taehyung? Uri aegya?! Bagaimana dengan uri aegya, eomma?!" ujar Jungkook disela-sela helaan napasnya, karena dia berlari dari lobi utama Rumah Sakit sampai ke tempat ini, sementara Jimin bahkan saja masih tertinggal di belakngnya.

Semua yang ada disana langsung terfokus pada calon ayah di depan mereka ini.

Eomma Kim berdiri dari duduknya lalu memeluk tubuh tegap Jungkook dengan lembut. Eomma Kim berusaha memberikan ketenangan pada menantunya ini. Ayolah, lihatlah bagaimana tampilan Jungkook saat ini. Kemeja berantakan, dengan wajah lelah, dan dengan napas terengah karena berlari, serta peluh yang menghiasi dahi tampannya, itu cukup memberikan gambaran bagaimana prustasinya Jeon Jungkook saat ini.

"Gwenchana, uri Taetae pasti akan baik-baik saja--"

Jungkook hanya mengangguk sendu dibahu Eomma Kim, dengan mata yang melihat kearah Ibunya--yang tengah duduk dengan dipelukan sang appa yang sudah lebih dulu sampai.

Eomma Jeon tersenyum pada sang putra, merapalkan kata gwenchana tanpa suara, dan Jungkook menangkap hal itu. Setidaknya Jungkook memiliki suntikan kekuatan jika Taehyung pasti akan baik-baik saja.

Ceklek!

Pintu yang tertutup rapat itu akhirnya terbuka dari dalam, dan ini langsung menjadi pusat perhatian semua yang ada disana. Dan berbarengan dengan itu Jimin datang juga dengan kondisi yang sama dengan Jungkook.

Itu Namjoon.

Jungkook langsung mendekat pada Namjoon.

Dokter muda itu langsung menurunkan maskernya. Begitu Jungkook mendekat padanya. "Bagaimana Taehyung dan uri aegya, hyung? Mereka baik-baik saja bukan?" tanya Jungkook menggebu.

Namjoon menghela napas kalut, dan netranya terlebih dulu melihat wajah kekhawatiran dari seluruh keluarganya ini.

"Ya, waegeurae? Kenapa kau diam, Namjoonie?" tanya Seokjin heran, melihat raut penuh penyesalan diwajah sang tunangan.

"Hyung!"

Namjoon menghela napas. Menatap Jungkook yakin. "Kita, harus segera melakukan prosedur operasi Jungkook. Saat ini juga," ujarnya tegas.

Semua yang ada disana diliputi rasa khawatir, Jungkook menelan ludahnya kasar. "Lakukan apapun itu untuk keselamatan istri dan kedua bayiku, hyung."

Semua yang ada disana menatap Jungkook setuju.

Tapi kali ini Namjoon harus mengatakan kebenaran bukan. Kali ini dia bertindak sebagai seorang Dokter, bukan sebagai keluarga, atau sebagai hyung. Karena itu Namjoon harus mengatakan kebenaran ini, semenyakitkan apapun kebenarannya.

Namjoon memegang kedua bahu Jungkook dengan kuat. "Kau yang berhak atas Taehyung dan kedua bayimu, karena itu kami harus menanyakan ini padamu--"

Jungkook menaikan alisnya semakin kalut. "Katakan, hyung."

"Sebelum kau harus tau bagaimana kondisi kehamilan Taehyung. Kondisi diawal kehamilan Taehyung sebenarnya normal, namun mendekati bulan ke 4 sepertinya terjadi kelainan dan itu sama sekali tidak terdeteksi saat cek-up ataupun prosedur USG. Dan kondisi Taehyung yang bergolongan darah AB sebenarnya sempat membuat kami ragu untuk melakukan operasi saat ini, tapi ini harus dilakukan, karena sepertinya kontraksi itu sudah berlangsung beberapa hari, dan mungkin Taehyung tidak mengatakannya. Namun jelas kondisi seperti ini akan berbahaya bagi sang Ibu karena itu kita harus melakukan operasi hari ini juga."

Penjelasan Namjoon itu membuat eomma jeon terisak. Sungguh dia yang menjaga Taehyung, namun dia tidak mengetahui itu semua.

Jungkook terpaku medengar penjelasan dari sepupu Taehyung ini. Jelas, Jungkook syok. Ayolah, Jungkook pikir kehamilan sang istri baik-baik saja, namun lihat sekarang.

Astaga!

"Sebenarnya apa ingin kau tanyakan, hyung?" Tanya Jungkook tidak sabar.

Namjoon menggenggam tangan Seokjin yang berdiri disampingnya dengan wajah kalut.

"Untuk menyelamatkan Taehyung, satu-satunya cara kita harus segera melakukan prosedur persalinan melalui operasi. Tapi, seperti yang kujelaskan tadi, kedua bayimu masih belum stabil, apalagi salah satunya berada posisi sungsang. Jadi, Jeon Jungkook, jika keadaan memburuk yang mana yang harus kami selamatkan?"

PLAKK!

Suara temparan dari Seokjin menggema dilorong ruangan VIV ini.

Semuanya tertegun mendengar pertanyaan yang menyakitkan itu, bukan saja untuk Jungkook. Tapi untuk semuanya.

Namjoon menggigit bibir sambil memejamkan matanya pasrah.

Inilah kebenarannya.

"Apa yang baru saja kau tanyakan, eoh?! Apakah menjadi Dokter membuatmu tidak memiliki perasaan?!" ujar Seokjin marah. "Lihat dia!" Tunjuk Seokjin sambil menyuruh Namjoon untuk melihat kearah Jungkook yang menatapnya dengan pandangan kosong, dan mata berkaca-kaca.

Namjoon tertegun, sungguh ini diluar dugaan, Namjoon pikir Jungkook akan memukulnya, dan menghabisinya sekarang juga begitu dia menanyakan hal tadi. Namun nyatanya Jungkook begitu terpukul akan hal ini.

"Katakan padaku, bagaimana bisa kau menanyakan hal ini pada Jungkook, eoh?! Kau pikir Jungkook bisa memilih?! Kau pikir seorang ayah bisa memilih salah satu dari darah dagingnya? Kau pikir Jungkook bisa memilih diantara bayi dan istrinya? Katakan padaku."

Semuanya terdiam mendengar perkataan Seokjin, apa yang dikatakan Seokjin benar, tapi ini--

"Aku--"

"Jika kau berada diposisiku, siapa yang kau pilih, Namjoon Hyung?" tanya Jungkook dingin namun sarat akan ketakutan.

Dan semua yang ada disana terdiam, mereka bisa merasakan kesedihan, kesakitan, dan kebingungan yang Jungkook rasakan saat ini.

Ketika mereka melihat air mata itu mengalir dari pelupuk mata Jungkook--yang tajam tanpa adanya isakan lirih. Mereka semua tau, jika Seorang Jeon Jungkook berada pada fase terberat dalam hidupnya saat ini

Appa Jeon merengkuh bahu Jungkook dengan tegas, dia seorang ayah. Dan dia tau dengan benar bagaimana perasaan Jungkook, dan dia yakin Jungkook akan membuat keputusan yang benar.

Namjoon mengedipkan matanya yang tiba-tiba memanas. "Aku tidak akan memilih diantara mereka, tapi aku akan menyakinkan Dokter untuk menyelamatkan mereka semua yang kucintai, aku--"

"Karena itu......kuhomon hyung, selamatkan ketiganya, kumohon....."

Semua yang ada disana tertegun mendengar permohonan seorang Jeon Jungkook yang baru pertamakali mereka dengar.

Jimin bahkan langsung pergi dari sana, Jimin tau dengan benar, siapa yang bisa membuat Jungkook bangkit dari keterpurukannya kini.


***

Taehyung sudah berada di ruang operasi, 45 menit lagi operasi persalinannya akan dilakukan.

Semua yang ada disana berusaha meyakinkan diri masing-masing, bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dan mereka semua melupakan fakta yang diucapkan Namjoon tadi, tak apa jika itu demi kebaikan.

Sementara di luar ruangan tampak hening dengan pikiran masing-masing, dan doa masing-masing.

Di dalam ruangan, tampak Jungkook yang tengah mendekap malaikat cantiknya dengan lembut.

"Kookie," ujar Taehyung lirih.

"Ne?"Jungkook berusaha tersenyum, sambil mengelus pipi Taehyung.

"Apa aku merepotkan?"

Jungkook mendengus."Apa yang kau katakan, hmm?" tanya Jungkook sambil mencium pipi pucat itu dengan lembut.
"Aniyo, hanya saja aku--"

"Ssssttttttt.... Tae, semuanya akan baik-baik saja, semua akan baik-baik saja." ujar Jungkook sambil mengalihkan pandangannya pada perut besar Taehyung.

Si cantik itu tengah berbaring di ranjang dan dengan Jungkook yang duduk disampingnya.

"Umm, Kookie?"

"Hmm?"

"Katakan pada Namjoon hyung untuk memastikan baby jeon lahir dengan selamat. Kookie apa kau sudah mengatakannya? Aku sedikit khawatir," ujar Taehyung sendu sambil melihat kearah mata Jungkook melihat kearah perut besarnya.

Uri aegya.

Jungkook menatap Taehyung lalu mencium kening itu dengan lembut.

Chup~

"Apa yang kau khawatirkan, hmm?"

"Entahlah, aku hanya merasa khawatir--" ujar Taehyung menundukan wajah cantiknya.

"Tae, aku--"

"Jungkookie, kita seharusnya bahagia saat ini, sebentar lagi uri aegya akan lahir. Hey, bukankah seharusnya kau dan aku tersenyum, hmm?" tanya Taehyung dengan senyum manis dibibir pucatnya. Jungkook terdiam membiarkan Taehyung mengucapkan apa yang ingin dia katakan.

"Kookie, saat pertama kali kita bertemu, kau sangat menyebalkan. Kau bahkan menghilangkan bandulku hanya dengan beberapa detik, tapi kemudian rasa kesalku hilang entah kemana, begitu aku ingat jika kau mencari bandul itu semalaman seperti orang idiot yang kau katakan itu--" Taehyung menghentikan ucapannya untuk melihat ekspresi Jungkook, lihat si cantik itu bisa melihat senyum tipis terukir dibibir sang suami.

"Aku mulai mengagumimu sejak saat itu, tapi ternyata meskipun kau anak baru,  kau sudah bisa menjadi pusat perhatian semua siswa-siswi di sekolah, mereka bahkan langsung membuat fansbase untukmu. Ck.....kau tau, aku kesal saat itu."

Jungkook tersenyum sambil mengelus pipi pucat Taehyung. "Jadi, sejak saat itu kau mencintaiku, hmm?"

Taehyung tersenyum, sambil menggenggam tangan Jungkook dipipinya, "Ne, sejak saat itulah aku mencintaimu."

"Aku pikir menjadi kekasih seorang Jeon Jungkook akan menyenangkan. Tapi ternyata tebakanku salah. Aigooo,  coba kau ingat, kau bahkan melamarku di depan pintu rumahku. Ck, apa itu bisa disebut layak? Jinjja?" ujar Taehyung dengan wajah dibuat sekesal mungkin, dan Jungkook terkekeh pelan mendengar ini.

"Maaf ya aku tidak romatis," balas Jungkook tenang.

"Umm! Tapi anehnya kenapa aku bisa mencintai manusia batu sepertimu ya?"

Dan kali ini Jungkook terkekeh keras, melupakan fakta jika ini di ruang operasi, namun jika dilihat lebih teliti para suster dan perawat yang ada disana juga ikut tersenyum tulus mendengar cerita Taehyung ini, sambil tetap fokus pada pekerjaan mereka.

"Tapi, aku hampir gila, saat aku tau kau memiliki hubungan dengan Yoongi Hyung dulu."

Jungkook kembali terdiam sambil mengeratkan rengkuhan pada tangan lentik sang istri.

"Padahal saat itu aku ingin memberitahukan soal keberadaan baby jeon diperutku ini padamu tapi Kookie, dengan semua hal yang kita lalui sampai saat ini, kenapa kau tetap memilihku untuk menjadi pendampingmu, eoh? Kau, kau itu dicintai banyak orang, kita sangat jauh berbeda, kau pandai dalam bidang akademik, dalam olahraga, kau juga pandai memasak. Aigooo, aku bahkan iri pada suamiku sendiri karena aku kebalikan darimu, lalu kenapa kau tetap memilihku, Jeon Jungkook?" tanya Taehyung serius sambil mengelus pipi Jungkook.

Jungkook menggeleng pelan, "Bukan aku yang memilih..."

Taehyung menatap Jungkook dengan lembut, begitupun sebaliknya.

"Tuhan, Tuhan yang memilihkanmu untukku Tae, lalu bagaimana bisa aku menolak pilihan Tuhan.  Hatikulah yang menuntunku padamu, hatiku yang memutuskan untuk mencintaimu, hatiku juga yang memilihmu, lalu Jeon Jungkook bisa apa, hmm?"

Tes!

Air mata itu terjatuh, Taehyung bahkan harus mengerjap untuk memastikan jika itu benar-benar Jungkook. Bagaimana bisa dia membuat seorang Jeon Jungkook menangis tanpa isakan seperti ini, dan hanya air mata yang terus mengalir dari mata tajamnya.

Kenapa?

"Kookie, waeyo? Kumohon jangan menangis," bujuk Taehyung sambil mengapus air mata dipipi Jungkook dengan kedua tangannya yang bergetar.

"Tae, kumohon tetaplah disampingku. Jangan tinggalkan aku, Taehyungie," ujar Jungkook diantara hela tangisnya.

Taehyung menatap Jungkook sendu.

Air mata itu sama-sama mengalir dimata keduanya.

"Taehyung, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu Tae....."

Grepp!

Taehyung membawa wajah tampan itu merunduk untuk memeluknya, keduanya berpelukan dengan air mata yang mengalir kebahu masing-masing.

"Hiks, jangan menangis Kookie, kumohon jangan menangis. Maafkan aku, bagaimana bisa aku membuatmu menangis, hmm? Kookie aku sangat mencintaimu, tapi aku juga sangat mencintai uri aegya, mereka simbol cinta kita, mereka bukti jika aku begitu mencintaimu, baby jeon adalah bukti jika aku adalah eomma dari anak-anak Jeon Jungkook. Aku, hiks.....aku ingin mereka baik-baik saja, hiks....aku ingin melihat mereka tumbuh besar-- meskipun bukan aku yang membesarkannya, aku hiks..."

"Aniyo, aniyo Tae, jangan pergi Taehyungi, aku akan gila jika kau meninggalkanku. Aku tidak bisa Tae, aku tidak bisa, sayang," ujar Jungkook parau dengan air mata yang membasahi bahu Taehyung.

Sementara si cantik itu hanya mengelus kepala Jungkook dengan lembut dan dengan air mata yang terus mengalir, namun mata itu terlihat kosong, entah apa yang ditatap sosok itu.

"Kau tau dengan benar jika aku tidak bisa mengurus anak kecil, lalu bagaimana bisa kau menyerahkan baby jeon padaku, hmm? Kau tidak kasian pada mereka, hmm? Mereka akan menjadi anak kurang hajar sepertiku Tae, mereka akan jadi batu sepertiku."

Dan kali ini Taehyung hanya terkekeh kecil diantara hela tangisnya.

"Aku, aku lebih suka jika anak-anak kita mirip eommanya. Aku lebih suka jika baby jeon mirip denganmu, karena itu tetaplah bertahan Tae, kau dan kedua aegya kita akan baik-baik saja."

Jungkook tidak mendapat balasan apapun, hanya isakan Taehyung yang terdengar, serta pelukan yang mengerat yang Jungkook rasakan.

"Aku minta maaf Kookie, hiks....kumohon maafkan aku."

Jungkook menggeleng pelan,
"Aku mencintaimu, Tae."

"Ne, nado saranghaeyo Jeon Jungkook, mianhae."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc.

Hallo.....???
Hihihihi maaf yah tetal update wkwkwkwkwk......🙏
Aku baru selesai UTS nya Jumat kemarin, dan langsung nulis *widihhhh* *nepuk dada* wkwk

Btw, gimana tuh??? Kejutan lhoo buat kalian, ada yang terkejut atau malah engga, justru malah eneg??
Huwahahahaha..

Oh, iya pengen bilang aja, klo KookV Family ini akan aku selesaikan sebelum bulan Desember yah.....
Dan bulan itu juga aku akan up story baru, udh ada yang baca spoilernya kan?? Kan? Kan? *promo

Dan ada yang tanya "berniat buat sekuel KookV family gk?"
Umm, gimana yah?? Wkwkwk aku sih udah mikirin itu, dan tenang aja pasti ada sekuelnya kok *widihh
Karena itu pantengin terus aku ne....eh salah pantengin terus FF aku maksudnya......

Ok deh, siyuuu soon yah:*
Dan mianhae klo pendek wkwk...






Continue Reading

You'll Also Like

213K 20.4K 27
Jk-27 tahun Taehyung- 17 tahun Kookv jangan salah lapak!! BOYS LOVE Rank #2.taejung 06072021 #5.taegguk 06072021 #3.vkook 06072021 #3.kookv 17072021...
1M 86.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
214K 21.3K 60
[KookV Fanfiction] [Finish] Mereka berdua backstreet; pacaran diem-diem. Keduanya terhalang restu orang tua. KookV Pict from pinterest.
82.4K 14.8K 71
Ku pikir ini permainan terakhir ku yang penuh kedamaian tanpa lika-liku. Tetapi, dugaaan ku salah "Ayo kita mati bersama (Y/n)~" "Usaha mu tak akan...