Sepenggal Kisah [True Love Se...

By Sunflowers_Mi

1.6K 144 122

Cerita Yoona dan Siwon bersama anaknya yang hampir setengah lusin.. wkwkwk so enjoy this ff Choi Siwon Im Yoo... More

A

B

586 64 61
By Sunflowers_Mi

A/n : Annyeongaseyeo,, uhh daku kembaliii ada yang lupa ff ini ? lupa jg gpp wkwkkw aku update untuk membayar janjiku walau telat, hiks hiks maapkeun bukan maksudnya melupana tapi waktu kurang mendukung, maapkeun ya

BTW daku mau buat True Love vers buku alias di cetak ada yang minat ? kalau ada bisa langsung hubungi aku ya Gyus,, daku menunggu

Warning : bisakah kalian kutip bagian yang kalian sukai dan coment di kutipan itu ? dan aku jg mau dong di kritik demi kesejahteraan bersama, daku butuh masukan. kepanjangan ya ? ya udin langsung aja. BEKICOTTTTTT

Jalan terjalpun akan ada ujung yang indah nantinya

-Karmila-

"Hyunmi ?"

Seoji menghapus airmatanya saat pelukan Hyunmi di terimanya , Ya dia Kim hyunmi adiknya dari Changwook dia sudah mengerti semuanya hubungan rumit yang terjadi juga mempunyai adik perempuan yang mirip dengannya Ha Hyunmi itu dulu sebelum Ha Jiwon menikah lagi dengan Kim Hyunbin.

"Kau sendirian ?"

"Tidak aku bersama Mom and Dad."

Hyunmi menunjuk Jiwon dan Hyunbin yang berjalan mendekat kearah mereka dengan bergandengan tangan.

"Akhirnya kau datang kemari ya Seo-ah." Jiwon tersenyum kearah Seoji yang menunduk menyembunyikan wajahnya.

"Mom kau membuatku malu."

"Hyun-ah nanti ayo main ke rumah kami."

Junhoe dan Hyunra menghampiri Seoji dan Hyunmi mereka mulai mengobrol sedangkan Yoona dan Siwon menyapa pasangan itu, sudah lama sekali setelah kejadian itu mereka jarang bertemu, banyak yang sudah mereka lewati dari tahun ke tahun hingga tujuh tahun berjalan kisah kasih dari masa lalu, kesakitan dari masa lalu menjadi batu loncatan mereka.

"Kalian ingin mampir sebentar?",tawar Siwon kepada Hyunbin dan juga Jiwon.

"Kami ingin mampir hanya saja mungkin lain kali, kami ingin kerumah sakit".

"Eonnie kau sakit ?",Yoona menatap Jiwon kawatir.

"Tidak Yoong, aku hanya memeriksakan kandunganku".

"Mwo ?", Yoona dan Siwon tersentak kaget mendengar penuturan Jiwon.

"kau hamil Eonnie ?".

Jiwon hanya menatap suaminya sambil tersenyum. Dan itu cukup sebagai jawaban. Yoona dan Siwonpun turut tersenyum, rasanya sangat membahagiakan saat ini, bahkan keluarga yang tak akan terbayang bahagia kini menemukan jalan yang lurus, jalan yang terjalpun akan mulus ujungnya.

Hyunbin dan Jiwon tersenyum ramah kepada keluarga Choi ini mengabaikan anak anak kecil yang bercerita dengan cerianya di sekitar mereka, Hyunra dan Junhoe yang mengajak Hyunmi untuk bercanda, Hyunmi yang masih betah di pangkuan Seoji serta baby Yujin yang duduk tenang sambil bergumam tak jelas.

"Anak anak ayo pulang!".

Teriakan Siwon membuat anak anak memberengut kesal itu artinya pertemuan mereka akan cukup sampai di sini.

"Hyum-ah ayo kerumah kami."

"Lain kali saja aku ingin kerumah sakit bersama daddy dan mommy".

"Kau sakit sayang ?", Seoji menangkup wajah Hyumni sayang.

"Tidak eonnie, aku ingin memeriksakan keadaan adikku yang ada di perut mom".

Mendengar perkataan Hyunmi sontak di borong berbagai pertanyaan dari Junhoe dan Hyunra, bahkan baby Yujin pun ikut menanyainya dengan aksen cadelnya.

"Ah mana bisa begitu Yujin masih bayi kenapa kau keburu punya adik sih,"keluh Hyunra

"Eonnie aku sudah 3 tahun!",Yujin mengembungkan pipinya bertanda dia kesal.

"Kau benar Hyunra, Yujin masih bayi dan kau mengapa harus punya adik sekarang".Junhoe pun ikut mengeluh.

"Apa aku salah ?", Hyunmi menatap mereka polos.

"Tentu saja harusnya tunnggu sampai Yujin besar."

"Hei kalian tak boleh seperti itu, buakan salah Hyunmi yang menginginkan adik, tentu dia kesepiankan dirumah, jika mom dan dad pergi ?, kalau ada adik kan nanti Hyunmi tak akan kesepian lagi seperti kau Junhoe dan Hyunra, kalian senangkan jika baby Yujin di rumah ? kalian akan menempelinya setiap saat seolah Yujin adalah mainan penghilang kesepian, seperti itulah nanti Hyumni rasakan, jika kalian tak memiliki adik kalian pasti kesepian tanpa teman bermain benarkan ?".

"Tidak juga aku masih memilikimu Eonnie."

"Hyunra, Kakak dan adik berbeda loh, kau beruntung mempunyai kakak, tapi Hyunmi ? hmm ?"

"Apa kalian akan terus bergosip mengabaikan kami yang pegal menunggu pergerakan kalian?"

Hyunbin menghentikan perdebatan kecil anak anak beda generasi itu, yang benar saja anak sekecil mereka ingin belajar memprovokator ? itu tidak lucu.

"Dad mom kita akan berangkat sekarang ?" Hyunmi memandang Hyunbin dan Jiwon bergantian

"Tentu, sampaikan salam pada mereka dulu sayang."

"Oppa,Eonnie,Baby Yujin sampai jumpa lagi."

"Sampai jumpa Hyunmi"

Hyunmi melambaikan tangan mungilnya pada Hyunra,Junhoe, yujin dan Seoji, sedangkan Siwon dan Yoona hanya menatap mereka dengan senyuman tulus, oh bahagia sungguh bahagia, relasi yang tak terduga jika dulu Siwon sangat membenci Changwook karena banyak membuat wanita menderita bahkan sampai kehilangan nyawa adik tercintanya, kini Siwon mencabut perkataannya, dia bersyukur lewat Changwook keluarga besar ini terbentuk, walau tak ada hubungan darah tetapi sangat membahagiakan,seolah tak ada dinding pemisah sama sekali.

"Appa Eonnie mau mempunyai adik." Yujin mendongak pada Siwon sambil menarik celana bahan Siwon, melihatnya Siwon mensejajarkan tingginya pada Putri bungsunya itu.

"Hmm apa kau senang ?" Siwon mengelus kepala Yujin dengan lembut

"Tentu saja berarti adikku nanti akan ada temannya." Yujin menatap Siwon dengan mata berbinar.

Siwon sangat gemas dengan kepolosan putri bungsunya ini, walau terkadang irit bicara ternyata bukan hanya paras cantik Yoona tetapi sifat juga sedikit menurun padanya.

"Ayo pulang dan kembali ke aktivitas masing masing."

Mendengar intruksi dari Siwon merekapun bergegas untuk kembali, tak terkecuali Seoji dia sempatkan untuk menengok makam Changwook sebentar dan mengukir senyum, walaupun tipis tapi percayalah itu tulus, senyum pertama setelah sekian lama, senyum pertama yang di tujukan pada Changwook

"Aku pamit Appa."

Perlahan Seojimembalikan badannya dan menemukan Siwon tersenyum tulus padanya sambil mengulurkan tangan padanya.

"Ayo pulang." Terkembanglah senyum itu, senyum yang membuat Seoji selalu terkagum pada ayahnya yang satu ini, dengan menarik lebar bibirnya Seoji menyambut uluran tangan Siwon semangat.

"Sudah lega?"

"Hmm terima kasih Appa, aku mencintaimu." Seoji mengecup singkat pipi kiri Siwon dan berjalan mendahului Siwon bermaksut membantu Yoona mengurus ketiga Choi bersaudara yang sudah kembali beradu argumen.

"Apa kita akan langsung pulang ?"

"Ah tidak kita akan kerumah Hyun-ah dulu kan eomma ?"

"Yujin mau pulang eomma."

Mendengar perdebatan Hyunra dan Junhoe serta rengekan Yujin membuat Seoji tersenyum singkat. Dia kwatir eommanya stress dan akan berakibat fatal untuk calon adiknya nanti, di tambah usia Yoona yang mendekati kepala 4, oh sakitnya melahirkan, Seoji tak mampu memikirkan itu dan itu sangat mengerikan.

"Dor! Hei apa yang kau fikirkan ?"

"Eomma kau mengagetkanku, eh dan sejak kapan kita di mobil ?" Seoji mengamati sekitar.

"Kau terlalu asik melamun sayang sampai kau tak menyadari kita sudah perjalanan pulang."

Seoji hanya tersenyum aneh pada Yoona.

"Eomma mengapa tak di depan di samping Appa?"

"Kau tak lihat ? tuan putri sedang berulah." Yoona mengerucutkan bibirnya menampilkan muka kesal dan di balas Seoji dengan raut wajah bingung.

"Sabar sayang kau sedang hamil." Masih dengan fokus menyetir Siwon memperingati Yoona.

"Aigooo baby Yujin sangat menikmati pemandangan eoh ?"

Seoji menahan tawa saat melihat Yujin terus menatap Siwon tanpa berkedip, yah kalian benar kursi samping Siwon yang kosong di tempati Yujin dengan muka polosnya ah tidak datar maksudku, tak berkedip ke arah Siwon

"Appa tampan."

"Mwo?"

Bukan hanya Siwon seisi mobil itu melongo mendengar perkataan Yujin, balita 3 tahun bisa mengatakan tampan? Darimana kata kata itu ? sungguh aneh

"Kau bilang apa tadi sayang ?"

"Apa Appa tuli ? aku bilang Appa tampan." Astaga tajam sekali mulutmu nak.

"Yujin tidak boleh berkata kasar pada Appa sayang"

"Aku tak berkata kasar Eomma aku hanya bertanya." Yoona mengurut keningnya pelan.

"Babby Yujin mau ice cream? Eonnie ada rasa vanila." Seoji memamerkan ice cream cup pada Yujin

"Mauuu." Tangan mungil itu berusaha menggapai Ice cream itu. Karena jarak yang jauh membuat Siwon takut akan pergerakan Yujin.

"Hati hati sayang."

"Ice cream Appa."

"Iya tapi hati hati." Siwon kembali kwatir kala melihat Yujin semakin aktive.

"Akan eonnie berikan jika Yujin tak akan berbicara seperti itu lagi, dan minta maaf pada Apa, bagaimana ?"

"Setuju." Yujin kembali mencoba meraih Ice cream itu, matanya penuh damba, tanpa melirik Siwon Yujin bergumam

"Appa maafkan aku, dan aku ingin Ice cream." Siwon dan Yoona tertawa kecil kala melihat putri bungsu mereka yang menatap damba ice cream di tangan Seoji.

"Bukan seperti itu minta maafnya babby." Junhoe gemas dengan adiknya itu dan mencubit pelan pipi mulusnya.

"Aww sakit Oppa. Appa, Oppa nakal." Mereka tertawa bersama, melihat raut Yujin yang semakin mencebik membuat Seoji mau tak mau memberikan ice creamnya.

"Perjalanan masih jauh sayang tidur dulu ya, terutama tuan putri Yujin tidur di pangku Seoji eonnie ya." Intruksi Yoona pada anak anaknya

"Tak mau aku mau di sini saja memandang Appa."

"Nde ?"

"Apa tak boleh ? sebentar lagi aku punya adik dan Appa akan menjadi milik adikkan ?"

Lagi dan lagi tawa pecah mendengar ucapan ajaib dari bibir mungil Yujin.

"Sayang kau tak akan kehilangan Appa, karena Appa milik kita semua."

"Benarkah ?" Seoji berbinar mendengar perkataan Hyunra.

"Hmm dan kau tak perlu kwatir sayang, kasih sayang Appa akan sama rata untuk satu sama lain."

Junhoe menambahi.

"Dan Appa akan menuntun kita ke jalan yang benar." Yujin bertepuk tangan kala mendengar ucapan terakhir dari Seoji.

"YA! Appa Appa dan Appa, bersama saja bersama Appa kalian jangan pedulikan Eomma." Yoona memalingkan wajahnya ke jendela .

"Eomma cemburu?"

"Tidak!"

"Ahaa Eomma cemburu"

"Tidak"

"Ayolahh mengaku saja hahaha"

"Tidak! Eomma bilang tidak"

"Ye ye ye cemburu ye ye ye"

"Kalian mau jadi anak durhaka eoh ? berhenti menggoda eomma!"

Mereka terus menggoda Yoona yang kini berwajah merah menahan malu.hingga membuat Siwon meledakan tawanya melihat ekspresi kesal Yoona lewat kaca spion kecil, konflik kecil seperti ini membuat penyedap di olahan kehidupan rumah tangga mereka. Siwon yang terus memperhatikan jalan tetapi merasakan devaju yang membuatnya kembali pada canda tawa keluarganya, hingga dalam hati Siwon berucap

"Appa aku akan mencontohmu untuk menjadi Appa yang baik untuk anak anakku, akan ku lakukan apapun yang kau lakukan dulu,kecuali kau menyakiti Eomma, walaupun kau tak mencintai eomma pada awalnya tapi aku yakin cinta itu sudah tumbuh seiring berjalannya waktu, begitu halnya aku, dulu aku tak mencintai Yoona, bahkan aku sangat membencinya, aku merasa di tipunya. Tapi Appa dia cahayaku sekarang, sumber cintaku. Appa, aku janji tak akan ku biarkan Yoona menangis karenaku seperti halnya kau yang selalu membuat Eomma tertawa dengan cantiknya, aku tak akan membuat anak anakku kekurangan kasih sayang , aku tak ingin mereka merasakan penderitaan Hyejin,Appa tak akan ku biarkan hatiku mendua, tak akan ku biarkan tiang rumahku hilang satu hingga membuat rumahku diambang kehancuran, bantu aku Appa, bantu aku untuk terus kuat untuk jadi pegangan istri dan anak anakku,bantu aku Appa, bantu aku untuk menjadi tiang yang kokoh hingga membuat rumah yang bukan hanya untuk berlindung putra putriku tetapi juga jadi tempat naungan mereka."

Mobil Siwon semakin melaju dengan mulus di jalan Seoul, mobil yang di penuhi kebahagiaan itu akan terus melaju seperti halnya kehidupan mereka yang terus maju, sesekali boleh tengok ke spion, dan hidup juga berjalan terus sesekali juga boleh menengok ke masa lalu, bukan bermaksud kembali ke sana hanya jadi tolak ukur untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi

.

.

''''''' Series B End''''''

lanjut ? komen kesan pesan ya!!!

salam hangat Sangkyung Choi

Continue Reading

You'll Also Like

1M 8.3K 40
hanya cerita random berbau kotor KK.
468K 42.6K 95
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
172K 15K 107
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...