Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]

By Anindana

11.4M 734K 20.6K

Megan Penelope dimata Alceo Tyler adalah seorang perempuan yang sangat menyebalkan di kehidupannya. Disaat se... More

Prolog
BadBoy 1
BadBoy 2
BadBoy 3
BadBoy 4
BadBoy 5
BadBoy 6
BadBoy 7
BadBoy 8
Badboy 9
BadBoy 10 (1)
BadBoy 10 (2)
OPEN PO FATED!!!
BadBoy 11
BadBoy 12
BadBoy 13
BadBoy 14
BadBoy 16
BadBoy 17
BadBoy 18
BadBoy 19
BadBoy 20
BadBoy 21 (1)
BadBoy 21 (2)
BadBoy 22
BadBoy 23
BadBoy 24
BadBoy 25
BadBoy 26 (1)
BadBoy 26 (2)
BadBoy 27
BadBoy 28
BadBoy 29
BadBoy 30
BadBoy 31 (1)
BadBoy 31 (2)
BadBoy 32
BadBoy 33
BadBoy 34 (1)
BadBoy 34 (2)
BadBoy 35
BadBoy 36
BadBoy 37
BadBoy 38
Badboy 39
BadBoy 40
BadBoy 41
BadBoy 42
BadBoy 43
BadBoy 44
Epilog (End super End!)

BadBoy 15

204K 14.6K 177
By Anindana

Alceo membuka suaranya tanpa menghentikan langkahnya. "Aku lega, kau baik-baik saja."

Langkah gadis itu terhenti mendengar ucapan tidak terduga Alceo barusan setelah hening yang cukup lama di tengah gelapnya malam.

Alceo sadar kalau langkah gadis itu terhenti. Maka ia menghentikan langkahnya dan berbalik. Tanpa bisa ia kendalikan, kedua tangannya terentang meraih bahu gadis itu dan membawanya ke pelukannya. Ia menghembuskan nafas lega yang dapat di dengar gadis itu dengan baik.

"Siapa kau sebenarnya, Meg? Kenapa kau bisa membuatku setakut ini?" Bisiknya.

***

Megan tidak sadar kalau ia tengah menahan nafasnya ketika mendengar pertanyaan Alceo. Terlebih ketika laki-laki itu berbalik dan memeluknya.

"M-ma-manusia tentu saja, Sir," jawab Megan tergagap. "Memangnya kau kira aku siapa?"

Alceo berdecak mendengar jawaban Megan. Dengan berat hati Alceo menguraikan pelukannya dan menatap Megan jengkel. "Siapa yang bilang kau hantu? Tidak ada hantu yang seceroboh dirimu sampai bisa tertinggal bus!" Sindir Alceo. Ia kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya ke mobil.

"Aku tidak ceroboh! Kau pikir aku ingin mengalami ini semua? Tertinggal? Dehidrasi? Nyaris menjadi santapan binatang buas? Ini semua juga karena k-" Megan menghentikan ucapannya tepat waktu sebelum ia mempermalukan dirinya sendiri.

Alceo hanya akan merasa menang kalau laki-laki itu sampai tahu Megan memikirkannya.

"Karena kau memang ceroboh. Apa yang kau tahu lagi selain menyiksa kaum laki-laki?" Tanya Alceo sebelum ia masuk kedalam mobil. Megan berdiri di belakang Alceo dengan wajah cemberut mendengar sindiran laki-laki itu.

Begitu Alceo masuk kedalam mobil, Megan berdiri di sisi pintu Alceo sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Jendela di sisi Alceo terbuka sehingga wajah Alceo bisa terlihat di dalam. "Kau mau menunggu disana sampai kapan? Sampai diterkam serigala? Atau sampai mati dehidrasi? Cepat masuk!" Perintah Alceo. Ia kembali menutup jendela mobilnya sebelum Megan memuntahkan omelannya.

Megan melotot, namun ia tentu tidak memiliki pilihan lain. Alceo benar, apa yang ia tunggu disaat Alceo sudah datang untuk menolongnya?

Wajah Megan terasa panas memikirkan ulang pelukan Alceo tadi. Gesture kecil yang sebenarnya cukup menenangkan Megan dari ketakutannya setelah tertinggal bus.

Megan berjalan memutar untuk duduk di sisi lainnya mobil itu.

Begitu Megan menghempaskan bokongnya lalu menutup pintu dan memasang sabuk pengaman, Megan kembalu bersedekap.

Suara kasar mesin mobil Alceo disertai suara decakan laki-laki itu membuat Megan menoleh.

"Ada apa?" Tanya Megan ketus.

"Sepertinya mobilku bermasalah. Argh! Kenapa harus sekarang?!" Gerutu Alceo.

"Yang benar saja? Kau datang menolongku dengan mobil rusak?" Megan berdecak seraya kembali melepas sabuk pengamannya. "Apanya yang menolong."

Alceo memutar bola matanya dan meraih ponsel di sakunya. Ia harus menelepon bengkel untuk menjemput mobilnya dan juga mengirimkan mobil pengganti.

"Shit!!!" Umpat Alceo. "Baterai ponselku habis! Ahhh apa tidak ada yang lebih sial lagi dari ini semua?!" Alceo menarik rambutnya frustasi.

"Apa maksudmu?!" Protes Megan merasa tersinggung.

Alceo menoleh dan ia melepas sabuk pengamannya. "Berhenti berpikiran buruk mengenaiku, bisa? Kau tunggu dan beristirahat saja dimobil. Aku akan mencoba mencari bantuan."

Megan melihat Alceo keluar dan berdiri di tepian jalan. Ia mencoba untuk menghentikan mobil dengan cara Megan, yaitu menjulurkan tangannya kepada mobil yang melintas.

Megan terkekeh kecil lalu menurunkan jendela mobil di sisinya. "Percuma saja. Aku sudah melakukannya sejak 6 jam yang lalu," ucapnya.

Alceo menoleh lagi. Ia berdecak lalu berjalan dan menyandarkan tangannya di atap mobil. Ia melihat Megan yang masih terkekeh di dalam dengan alis berkerut. "Lalu kau ada ide lebih baik lagi?" Tanya Alceo.

Megan menggidikkan bahu dan memutuskan untuk menutup kaca jendelanya, mengabaikan Alceo.

Alceo memutar bola matanya, dan menggeram gemas. Ia lalu berjalan memutari mobil tersebut, membuka pintu kemudi lalu mengambil tas kerja juga jasnya dari kursi belakang.

"Apa yang kau lakukan?"

"Melakukan apa yang harus aku lakukan. Kalau aku tidak salah ingat, di depan sana ada motel. Kita bisa bermalam disana sekaligus mengisi daya ponselku- kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Alceo.

Kekehan Megan lenyap. Tangannya yang tadi santai juga perlahan terangkat, menunjukan dua kepalan tangan di depan dadanya. "Jangan mengira aku akan masuk kedalam perangkapmu, hidung belang!"

Alceo kembali meletakkan tas dan jasnya ke atas kursi kemudi, lalu ia mencondongkan tubuhnya masuk kedalam sehingga Megan terpaksa bergerak mundur.

"Kenapa kau begitu membenciku disaat aku sudah berusaha bersikap baik padamu?" Tanya Alceo heran. "Aku tidak memerlukan Motel untuk menidurimu, karena mobil ini juga tempat yang cukup nyaman untuk bercinta. Jadi berhenti berpikir negatif mengenaiku, dan ikut aku." Alceo kembali meraih tas dan jasnya. Ia baru akan menutup pintu namun urung ketika ia melihat Megan masih di posisinya. "Kecuali kalau kau mau menjadi santapan binatang liar disini, maka kau boleh tinggal."

Megan berdecak. Tinggal disana, atau ikut dengan Alceo terdengar sama buruknya. Menghindari kandang singa, masuk ke kandang buaya. Tapi ia tidak mau mati sendirian. Jadi akhirnya Megan memutuskan untuk keluar dari mobil dan mengekori Alceo yang sudah sedikit jauh dari mobil. Laki-laki itu benar-benar serius meninggalkannya. Padahal baru tidak sampai sejam yang lalu laki-laki itu bersikap manis kepada Megan.

Mereka kembali terdiam. Suara kendaraan mengisi keheningan mereka berdua. Meski banyak yang berlalu-lalang, tapi tidak ada satu kendaraanpun yang terlihat mau menolong mereka.

"Apa masih jauh?" Tanya Megan.

Alceo teringat kalau wanita di sebelahnya mungkin sangat kelelahan setelah berjalan jauh -Kalau melihat tempat wanita itu di tinggalkan, dan juga untuk waktu cukup lama.

Alceo kemudian teringat dengan minuman yang sengaja ia bawa dari hotel. Namun minuman itu tertinggal di dalam mobil. Megan terlalu menguji kesabarannya sampai ia lupa menawarkan minuman itu untuk melegakan dahaganya.

"Tunggu disini sebentar."

"Kau mau kemana? Mr.Tyler, jangan tinggalkan aku sendiri!!!" Teriak Megan begitu Alceo sudah berlari menjauh.

"Sebentar!!!"

Megan menggerutu sambil mencoba menghangatkan tubuhnya dari angin malam dengan cara mengusap kedua lengannya. Matanya melihat sekeliling dan kemudian memicing begitu melihat papan nama yang berada tidak jauh darinya.

CALICO GHOST TOWN ENTRANCE

Sekujur tubuh Megan merinding. Menunggu disana, di depan pintu masuk ghost town yang merupakan tempat bekas pertambangan juga bukan ide yang bagus.

Tanpa berpikir lebih panjang, Megan memejamkan matanya dan berlari mengikuti jejak Alceo sambil berteriak. "GYAAAAAAAAAAAA!!!"

Alceo baru membuka kap belakang mobilnya untuk mengambil minuman dan makanan ketika ia terkejut mendengar teriakan Megan dan Megan muncul tiba-tiba lalu memeluknya.

"Hei, ada apa? Ada apa??" Tanya Alceo khawatir.

"Why the fuck are you leaving me in that ghost town?! Kau sengaja mau membalasku?!" Teriak Megan tanpa melepas pelukannya dari Alceo.

"Apa maksudmu? Hei, itu hanya bekas pertambangan."

"Yang sudah tidak berpenghuni!"

"Itu juga objek wisata."

"Di siang hari, dan aku sama sekali tidak tertarik!" Seru Megan masih membenamkan wajahnya dalam pelukan Alceo.

Alceo terkekeh. Megan mendongak dan memicing. "Kau menertawakanku?!"

"Kau jauh lebih manis kalau sedang ketakutan. Siapa sangka kau akan takut pada hal kecil seperti ini. Lalu, apa lagi yang kau takuti?" Tanya Alceo. Ia berusaha bergerak mengambil makanan dan minuman untuk Megan. "Ini minumlah. Kau pasti haus dan kelaparan, makanya kau berhalusinasi sekarang."

"Itu tidak lucu, Mr.Tyler!" Gerutu Megan sambil menerima minuman dari tangan Alceo dengan tangan bergetar. "Dan aku tidak ketakutan! Aku hanya..." Megan mencoba berkilah, tapi ia tidak menemukan alasan yang cocok. Ia kemudian memilih meneguk air mineral yang diberikan Alceo dari pada melanjutkam kata-katanya.

Alceo terkekeh dan menunggu Megan selesai meneguk minumannya sebelum ia menutup kap mobil, lalu berkata, "baiklah kalau kau tidak ketakutan. Kita masuk kesana saja. Siapa tahu pekerja tambang yang dulu meninggalkan alas tidur untuk kita bermalam-"

"Jangan coba-coba!!" Megan menahan lengan Alceo dengan kedua tangannya ketika laki-laki itu berjalan ingin meninggalkannya.

Wajah Megan memucat. Ini pertama kalinya ia melihat ketakutan di wajah Megan. Alceo jadi merasa diperlukan oleh wanita itu.

Alceo terkekeh dan melepas tangan Megan perlahan meski wanita itu terlihat enggan dan hampir menangis.

Mungkin Alceo akan sangat menikmati untuk melihat wanita itu menangis memohon kepadanya dulu. Tapi sekarang, Alceo tidak mau melihat airmata wanita yang selalu terlihat kuat itu untuk terjatuh dengan alasan apapun.

Alceo meraih jas yang ada di atas aspal, -ia menaruh tas beserta jasnya di aspal ketika ingin membuka bagasi mobil- kemudian mengibaskannya di udara untuk mengenyahkan debu fan juga kotoran sebelum kemudian Alceo menyelimuti tubuh Megan dengan jasnya.

"Maaf, aku hanya bercanda," gumam Alceo. Ia meraih tas kerjanya, lalu meraih bahu terjauh Megan untuk dirangkulnya. "Aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Ayo, kita harus segera mencari penginapan."

Megan hanya diam. Ia membiarkan Alceo membawanya dan merangkulnya, sedangkan Megan hanya memeluk botol air mineral beserta roti yang tadi di berikan Alceo tanpa berbicara lagi.

Perasaan Megan seketika menjadi lebih tenang dan merasa aman ketika melewati kota hantu bekas pertambangan itu. Mungkin juga karena Alceo berusaha memecahkan ketakutan dengan bercerita mengenai dirinya sendiri.

Dalam kurun waktu 30 menit, Megan mengenal diri Alceo yang baru. Meskipun plaster hidung belang masih sangat jelas menempel di keningnya.

"Kau hidung belang," gumam Megan ditengah pembicaraan mereka.

"Huh?" Alceo yang sedang tertawa setelah selesai bercerita, menoleh bingung.

"Pertanyaanmu tadi. Aku bukannya membencimu. Aku hanya tidak menyukaimu, karena kau hidung belang." Suara Megan terdengar seperti bisikan, namun Alceo dapat mendengarnya dengan jelas. "Aku tidak suka laki-laki hidung belang."

"Apa itu artinya kau akan menyukaiku kalau aku tidak lagi menjadi hidung belang?" Tanya Alceo. Ia menahan cengirannya agar Megan tidak ketakutan dan lari.

"Aku tidak berkata seperti itu."

"Tapi kau bermaksud begitu."

"Aku tid-" wajah Megan memerah. Ia menelan seluruh ucapannya ketika ia menoleh dan melihat senyuman penuh arti terlukis di bibir Alceo. "Terserah kau saja. Tidak ada gunanya berdebat dengan anda, Mr.Tyler."

"Baiklah kalau kau bilang begitu. Aku hanya ingin memperingatimu untuk berhati-hati. Kau mungkin akan jatuh cinta padaku sebentar lagi."

Alceo mengatakan kalimat itu dengan sangat ringan. Berbeda dengan Megan yang mendengarnya. Jantungnya berdebar lebih cepat sampai-sampai ia takut Alceo bisa mendengarnya. Itu mungkin adalah hal terakhir yang ingin Megan lalui... kalau Alceo menyadari perasaannya mulai berubah bahkan sebelum malam ini.

***

Tbc

Semoga suka 🙏🙏🙏

Continue Reading

You'll Also Like

9.5K 727 18
The Last Love adalah sequel dari We Got Merried. Jangan lupa baca We Got Merried untuk tau cerita mereka sebelumnya.
3.3M 179K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...
21.2M 751K 68
[[Tidak diRevisi]] [[Completed]] 21+ Ada beberapa part yang berunsur dewasa. Dimohon menjadi membaca yang bijak. Nichole Scrott adalah anak dari pa...
3M 47.2K 10
Shit! Aku memasuki altar pernikahan disaat aku tidak mengingat semuanya. Maksudku, aku sedang amnesia. Bahkan aku lupa siapa diriku sebenarnya tetapi...