Angel(o)

By Fatzzahh

138K 7.1K 172

"Dasar cengeng, jatoh gitu aja nangis. Kayak bocah" ucap Angelo sambil berdiri di sebelah Fia yang menangis d... More

Alifiah Arsyinta(1)
Angelo Affandi(2)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36(end)
Epilog

20

3.1K 187 1
By Fatzzahh

Gue harap dia seperti es krim. Walaupun dingin, tapi dia juga memiliki rasa manis.
•••••

Bus yang membawa Fia ke tempat tujuannya pun akhirnya telah tiba. Semua teman sekelasnya sangat bersemangat saat mengetahui mereka telah tiba di tempat tujuan. Semua temannya berebut untuk turun dari bus, seperti anak SD yang baru bertamasya. Tetapi dengan santainya, Fia malah duduk kembali di tempatnya, menunggu semua temannya turun agar dirinya tidak tersenggol atau terdorong oleh teman-temannya.

Saat merasa sudah sepi, Fia berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah pintu bus tersebut. Namun, matanya membulat saat ia melihat jarak antara pijakan bus dan pijakan di bawahnya cukup jauh. Membuatnya takut jika dirinya akan terjatuh dan menyakiti kedua lututnya lagi.

Matanya melihat ke kiri dan kanan mencari orang yang bisa membantunya turun dari bus tersebut. Akhirnya, kedua mata gadis itu menangkap sosok cowok jangkung dengan jaket navy berjalan ke arahnya.

"Angelo!" Panggil Fia membuat cowok itu menoleh.

"Sini" pintah Fia lantas membuat cowok itu mendengus sebal.

"Apaan?" Tanyanya saat cowok itu sudah berada di depan Fia, namun kali ini Fia lebih tinggi darinya.

"Bantuin gue turun dong" Angelo menaikkan kedua alisnya. "Turun sendiri" ucapnya acuh tak acuh.

"Takut jatuh" katanya dengan manja.

Angelo memutar kedua bola matanya malas, "manja banget" Fia mengerucutkan bibirnya. Namun setelahnya, kedua tangan Angelo terulur ke arah gadis itu. Raut wajah Fia seketika berubah menjadi bahagia melihat uluran tangan cowok itu. Dengan segera, Fia menyambut kedua uluran tangan Angelo lalu melompat turun dari bus tersebut.

Namun, belum sempat kedua kaki Fia benara-benar menapak di tanah, Angelo sudah melepaskan genggamannya. Membuat gadis itu terjatuh lalu meringis.

"Angelo! Enggak ikhlas banget sih lo" Ucapnya dengan wajah yang kesal.

"Bodo!" Balas Angelo lantas meninggalkan Fia tanpa menolong gadis itu.

"Eh tungguin gue!" Teriak Fia namun cowok itu tidak menoleh. Fia berdiri dari duduknya lantas mengejar langkah Angelo yang sudah berjalan dengan cepat di depannya.

"Lo tau enggak? Gue pernah baca buku, kalau orang yang nggak ikhlas nolongin orang lain itu, tangannya bakal bolong-bolong. Ihh serem" ucapnya sambil bergedik ngeri. Padahal yang ia ucapkan itu hanya bohong.

"Selagi itu bukan Al-Qur'an atau hadis, gue enggak bakal percaya" jawab Angelo dengan pandangan yang tetap mengarah ke depan, tidak menoleh sedikit pun ke arah gadis itu. Fia menggaruk tengkuknya bingung hendak menjawab apa. Jadi, gadis itu lebih memilih diam tak bersuara daripada ia akan kalah dengan Angelo.

Senyum Fia merekah saat kedua matanya menangkap barisan sepeda warna-warni berada di depannya. "Angelo kesana yuk" Fia menunjuk ke arah barisan sepeda itu namun Angelo menggeleng.

"Enggak! Semuanya udah pada ngumpul tuh"

Fia menarik paksa lengan Angelo dan cowok itu tidak dapat berbuat apa-apa selain mengikuti langkah gadis itu. Fia membuka resleting ransel mininya lalu mengambil benda kotak berlensa besar.

"Tolong fotoin dong" pintahnya sambil mengulurkan kameranya ke arah Angelo, cowok itu mengangkat sebelah alisnya. "Gue bukan fotografer"

"Tapi, cuman lo yang bisa fotoin gue sekarang. Please. Sekali doang" ucapnya sambil menampilkan puppy facenya.

Angelo menghela nafasnya lalu mengambil kamera itu dari tangan Fia. Fia tersenyum sumringah. "Yang ikhlas" pesannya sebelum cewek itu bergaya.

"Hmm"

Cekrek. "Lagi" ucap Fia dengan polosnya. "Lo bilang cuman sekali" Fia terkekeh. "Dua kali lagi deh, takutnya nanti jelek"

"Ya udah cepetan" Fia tersenyum sambil membentuk jarinya seperti huruf 'V' dan untuk pose yang terakhir, ia hanya menampilkan barisan gigi putihnya.

Fia berjalan ke arah Angelo lalu mengambil kameranya dan melihat hasil foto Angelo yang menampilkan dirinya. "Ih, gue gemesin banget" pujinya kepada dirinya sendiri yang membuat cowok di sebelahnya itu bergedik jijik.

"Ya! yang ini buram. Emang ya, kalau fotografernya enggak IKHLAS, jadinya gini deh" ucapnya sengaja menekankan kata 'ikhlas' agar cowok di sampingnya itu tersinggung.

Angelo menoleh ke arah Fia, membuat kedua bola mata masing-masing dari keduanya bertemu untuk tiga detik, membuat jantung Fia berdebar lagi, hatinya pun menghangat seketika, dan anehnya, Angelo juga merasakan hal yang sama dengan gadis itu. Cowok itu mencoba biasa saja.

"Itu emang faktor hidup lo yang buram. Jadi, pancaran diri lo itu juga, ya buram" Fia melongo mendengar jawaban cowok itu dan setelahnya ia memukul lengan Angelo dengan pukulan 'sayang plus modus'

"Kayak hidup lo cerah aja" jawab Fia tak mau kalah.

"Emang udah cerah"

"Iyain aja deh"

"Tapi, thanks udah mau jadi tukang foto gue" lanjut Fia sambil terkekeh,namun Angelo hanya mengerling mata.

"Angelo" Cowok itu menoleh lalu,

Cekrek.

Satu foto terabadikan di kamera Fia. Foto seorang cowok dingin, tampan, cuek, dan sok tidak peduli.

Fia melihat hasil jepretannya, wajah Angelo sangat menggemaskan dengan bibir yang datar, matanya sedikit melotot dan kulitnya yang terlihat bercahaya akibat sorotan matahari.

"Hapus!" Ucap cowok dingin itu namun Fia menggeleng lalu memeletkan lidahnya.

"Gue bilang hapus!" Ujarnya sekali lagi, namun pelaku yang mengambil foto itu lagi-lagi menjulurkan lidahnya lalu berlari menuju barisan teman-temannya berada.

"Woy, hapus!" Teriaknya namun Fia tak menoleh.

Angelo mengacak rambutnya kesal, namun sudut bibirnya sedikit terangkat melihat tingkah gadis itu. Cowok jangkung itu menggeleng saat sadar dirinya tersenyum sendiri.

"Gue kenapa?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.

"Angelo!" Teriak seseorang membuyarkan pikirannya. Cowok itu menatap ke sumber suara.

"Sini. Teman-temanmu sudah pada nunggu ini loh" ucap Pak Samsul menggunakan toaknya, membuat Angelo tersenyum malu karena ditegur.

"Iya pak" Cowok itu berlari kecil ke barisan dimana teman-temannya berada.

Fia tersenyum melihat tingkah cowok itu.

"Pacarannya nanti aja bro" ujar Reyvan dengan senyuman jahil. Angelo menoyor bahu Reyvan lalu menatap cowok itu dengan datar.

•••••

Fia berjalan sendirian tanpa kedua temannya, gadis itu melarikan diri dari kedua temannya yang sedang foto-foto di sekitar kota tua tersebut.

Fia memotret keadaan sekitarnya untuk ia simpan sebagai kenang-kenangan. Fia melihat-lihat hasil jepretannya, matanya menyipit saat ia melihat di sebuah jepretannya ada seorang cowok yang lagi-lagi mendebarkan jantungnya. Gadis itu mendongak lalu terdiam sebentar melihat cowok itu berjalan sendirian. Sesuatu dalam dirinya membuat kedua kakinya bergerak menuju cowok jangkung itu.

Saat ini, cowok itu membelakangi Fia, membuat Fia hanya bisa melihat punggungnya yang sepertinya nyaman untuk dijadikan sandaran. Fia berjalan mengendap-endap ke arah cowok itu, seperti seorang maling yang hendak mencuri.

Kedua tangan Fia memegang kedua pundak cowok itu dan, "ANGELO!" Teriaknya tepat di sebelah telinga cowok jangkung itu, Angelo pun tersentak keget lantas berbalik ke sumber suara. Kedua bola matanya membulat, begitu juga mulutnya. Hal itu membuat Fia tertawa dengan kerasnya.

Angelo memutar bola matanya malas, "Pantesan gue merinding, ternyata elo" ujarnya tak disangka oleh Fia, membuat cewek itu menampilkan ekspresi kesalnya.

"Lo kira gue kuntilanak?" Angelo tidak menjawab pertanyaan gadis itu. Angelo malah berjalan melewati Fia, membuat gadis dihadapannya itu berbalik memperhatikan langkah Angelo yang mulai menjauh darinya.

"Angelo, tunggu!" Cowok itu tidak memberhentikan langkahnya, membuat Fia harus sedikit berlari untuk menyamakan langkahnya dengan cowok itu.

"Lo udah ambil gambar sama keterangan sejarah tentang gedung ini belum?" Angelo menoleh lalu mengangguk pelan dan setelahnya menoleh lagi ke arah depan.

"Kalau gitu, temenin gue beli es krim yuk?" Bagi Angelo itu adalah pernyataan, karena gadis itu menarik lengan Angelo tanpa mendengar jawaban dari cowok itu. Akhirnya, dengan sangat terpaksa, cowok itu mengikuti langkah Fia menuju seorang penjual ice cream.

Fia memesan dua ice cream rasa vanilla dan cokelat. Vanilla untuk Fia, dan cokelat untuk Angelo. Padahal, gadis itu tidak bertanya tentang rasa apa yang diinginkan cowok itu.

Penjual ice cream memberikan dua cone ice cream dengan rasa berbeda. Fia mengulurkan tangannya mengambil cone tersebut dan memberikan selembar uang.

Fia berbalik ke arah Angelo, lalu memberikan satu cone ice cream ke cowok itu. Angelo menggeleng. "Gue lagi pilek" ucapnya dengan asal.

"Kok, dari tadi gue enggak denger lo narik ingus?" Fia bertanya dengan polosnya. Angelo menghela nafasnya lantas mengambil ice cream yang berada di tangan Fia tersebut.

"Nah gitu dong. Kalau kata guru ngaji gue, enggak baik nolak rezeki"

"Gue pengen deh punya cowok yang manis kayak es krim, walaupun dingin sih" curhatnya tiba-tiba sambil menjilat ice creamnya dengan nikmat, namun cowok di sampingnya itu hanya diam dan serius menjilat ice creamnya.

Fia sempat mengerucutkan bibirnya, namun seulas senyum tercipta di bibir pink gadis itu saat Angelo menoleh ke arahnya.

"Makan es krim aja masih kayak anak TK, tapi udah pengen punya cowok" Fia terbelak lalu mengambil tisu yang berada di kantongnya lalu mengusapnya di sekitar mulut.

"Udah bersih belum?" Tanyanya kepada Angelo yang menikmati ice creamnya yang tinggal setengah.

Angelo menoleh lalu mengambil tangan Fia yang sedang memegang ice cream lalu menoyorkan ice cream itu ke hidung mancung Fia. Mata Fia membulat karena kaget Angelo melakukan hal itu.

"Tuh masih banyak" ujarnya sambil menunjuk hidung Fia dengan dagunya, cowok itu lantas memutar badannya dan melangkah meninggalkan Fia yang masih berdiri sambil mengerucutkan bibirnya sebal.

"Bukannya dilapin malah di kasih tambah cemong" gerutu Fia lalu mengusap hidungnya menggunakan tisunya. Namun, seulas senyum lagi-lagi tercipta di bibirnya.

•••••
Maafkan ketypoan saya :)
Makasi sudah baca sejauh ini❤️

Continue Reading

You'll Also Like

3K 373 33
Start: 20 Juli 2023 End: - ★★★ "Bu Arun mau saya kenalin ke Bapak saya nggak? Dia punya mobil sih. Tapi bukan lamborghini." "Enggak ah. Gak asik. Sua...
914K 222K 38
[PART MASIH LENGKAP] 🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 Menikah dan memiliki dua orang anak tidak menghalangi jiw...
1.8K 312 19
[JIKA TIDAK KEBERATAN, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!^^] _________________________________________ Pernikahan. Sungguh tak terpikir oleh gadis 17 tahu...
1.2K 139 2
❗️nyangteolz zb1; gunwook x ricky ―teddy bear― "jadi hubungan kalian ini sebenernya apa?" "kakak adek kan ya?" "kak ezra huhu!"