Husband [Haechan NCT]✔

Von fullxsun

1.7M 157K 25.3K

❝Sweety man❞ fullxsun, 2020 Mehr

01 [Revisi✔️]
02 [Revisi✔️]
03 [Revisi✔️]
04 [Revisi✔️]
05 [Revisi✔️]
06 [Revisi✔️]
07 [Revisi✔️]
08 [Revisi✔️]
09 [Revisi✔️]
10 [Revisi✔️]
11 [Revisi✔️]
12 [Revisi✔️]
13 [Revisi✔️]
14 [Revisi✔️]
15 [Revisi✔️]
16 [Revisi✔️]
17 [Revisi✔️]
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Bonus Chapter 2
Dibuang Sayang🌚
Hei, I miss you [Oneshoot]
SATU JUTA WOE
Naik Cetak, nggak?

Bonus Chapter ❤

35.4K 2K 485
Von fullxsun

"Tenanglah, sayang. Ini hanya mimpimu. Aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian di sini." ucap istrinya yang berada di pinggir kasur,

"Ada apa dengan ayah?" sahut gadis kecil berkuncir satu duduk di sebelahnya

Sedangkan gadis kecil satunya memainkan rambut ayahnya,

"Aku bermimpi buruk... Semoga tidak akan terjadi."

***

"Ayah, apakah nanti kita akan pergi ke rumah nenek?" sahut Dong Hee yang dipangku oleh Haechan di sisi kanan pahanya.

"Benar, kita akan pindah ke Indonesia. Karena satu-satunya kakek dan nenek kita berada di sana."

Gadis kecil kembar itu antusias mendengar perkataan ayah mereka. Semua wajah mereka hasil 'fotocopy' dari Hana, sehingga  kesan pertama orang lain melihat gadis kembar itu adalah anak Hana, bukan Haechan.

Kasihan.

"Kalian bisa berbahasa indonesia?" tanya ibunya

"Kita bisa, ibu! Kapan kita akan pergi?" sahut Dong Hwa yang berkuncir satu itu,

"Mungkin beberapa hari lagi. Ayah akan bekerja di Indonesia setelah berhenti dari dunia musik."

Dong Hwa mencium di bibir ayahnya dan memeluknya. Pria berumur 29 tahun itu tersenyum melihat perlakuan putrinya pada dirinya

"Pasti ibumu yang mengajarimu mencium bibir ayah. Karena ibumu itu suka sekali dengan bibir ayah, hahaha. Kalihan tau? Ketika ayah dan ibu membuat kalian berdua--"

Ucapan Haechan terhenti ketika istrinya mengamuk dengan memberinya solasi hitam besar di mulutnya. Kedua anaknya tertawa melihat ayahnya layaknya 'korban penyekapan'

"Jangan mengajari anak yang aneh-aneh. Jatahmu bulan ini tidak ada~"

***

"Sayang~ Ayolah, lusa adalah terakhir kita di Korea. Aku boleh, ya?" rengek Haechan menarik-narik baju istrinya sedang memasak

"Bapak beranak dua masih aja kelakuannya kayak anaknya," ucap dirinya yang sedang menghaluskan bumbu dapur

"Kau berbicara apa, sayang? Ayolah, Dong Hee dan Dong Hwa ingin mempunyai adik."

Dengan mulusnya sendok sayur yang masih bersih ia pukul pelan pada pundak suaminya,

"Kamu punya gen kembar! Nanti kalau yang brojol langsung dobel kan kerepotan ngasih asinya." ucap 'istri durhaka'nya. Sebutan itu diberikan padanya karena selalu memukul pelan suaminya.

Karena apa? Dia selalu bicara dan meminta yang aneh-aneh di depan anaknya.

Wajah lelaki itu sudah pasrah menerima kenyataan jika istrinya sibuk malam ini,

"Oke, oke baiklah. Kepalaku tiba-tiba sakit mendengar ocehan bahasa negaramu."

***

"Apakah Dong Hwa dan Dong Hee sudah tidur?" tanya lelaki yang duduk di pinggir kasur memainkan game di ponselnya,

"Sudah dari pukul 8 malam. Mereka lelah setelah bermain."

Kebiasaannya dari dulu yang memainkan game di ponsel sebelum tidur, masih diterapkan hingga beranak dua.

Terkadang Hana mengoceh sangat lama karena meminta tolong untuk menjaga Dong Hee, tetapi dirinya lebih memilih game daripada anak kembarnya,

Haechan menaruh ponselnya di atas meja. Kini meja yang sudah berbeda, yang seluruhnya terbuat dari kaca bening.

Omong-omong untuk karir nct dream, mereka sudah vakum dan banyak yang menjalankan wajib militernya, sedangkan Renjun dan Chenle kembali ke China. Sedangkan Mark berkarir solo di Kanada.

Sekarang mereka tinggallah di rumah ini, seperti tahun-tahun sebelumnya. Cuma hanya ada renovasi supaya lebih enak dipandang tamu. Mereka akan menjual rumah ini.

"Kemarilah."


Pria itu langsung memeluk istrinya dalam dekapannya yang nyaman dan hangat.

"Aku tidak ingin mimpi burukku tadi--" ucapnya terpotong, bibirnya menutup ketika istrinya membungkamnya

"Takdirku ada di tangan Allah. Apapun itu, kita harus menerimanya. Aku yakin, kita harus melihat terlebih dahulu anak-anak kita sukses ke depannya nanti." sela-sela tangannya menyisir rambut pria itu, yang matanya hampir mengeluarkan air matanya,

"Jangan tinggalkan aku, anak-anak kita masih membutuhkan dirimu. Kau berjanji?" suaranya terdengar serak ketika mengatakan kalimatnya. Jari kelingking Hana dikaitkan dengan jari kelingking suaminya dan tersenyum tulus

"Insya Allah. Aku menyayangimu, suamiku. Jika aku meninggalkanmu bukan karena maut aku tidak akan melakukannya."

***

Hari ini adalah hari keberangkatan mereka ke tanah air setelah bertahun-tahun tinggal di Korea Selatan. Gadis kembar itu antusias ketika naik pesawat menuju Indonesia.

Sesampai di bandara Hana memanggil taksi untuk pulang ke rumah orangtuanya, gadis kecil itu selalu mengoceh di dalam mobil. Bahkan sang sopir pun ikut tertawa ketika mereka berbicara tanpa henti melihat pemandangan Jakarta.

***

"Ya Allah cucu nenek sudah besar semua." ucap mamah yang menunggu di depan pagar dengan ayah yang rambutnya sedikit terlihat memutih

"Nenek!!" teriak Dong Hee setelah keluar dari mobil

Haechan dan Hana keluar dari mobil taksi dan langsung bersalaman dengan mereka, membawa koper-koper ke dalam.

"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga ayah dan ibu di sini. Aku nggak bisa kalau aku sendirian menjaga ayah dan ibu. Semuanya dibantu oleh dirimu, kita berjuang ya? Semoga nggak ada ibu-ibu muda genit yang suka curi-curi pandang ke kamu waktu pulang ke sini."

Entah yang diajak bicara mengerti atau tidak, setidaknya suaminya itu sudah sedikit menguasai.

Begitulah akhir cerita indah mereka, dengan lika-liku kisah cinta dari seorang artis yang menemukan teman hidupnya hingga saat ini menjadi istri sahnya dengan anak perempuan kembarnya.

Dimulai dari pertemuan pertama mereka di Korea Selatan, entah bagaimana mengapa lelaki itu bisa menaruh hati pada gadis berdarah asli Indonesia itu. Perjalanan karir dirinya di dunia musik, yang ketika itu statusnya sebagai suami hampir terungkap karena ketidaksengajaan.

"Terima kasih kepada Tuhan, karena telah memberikanku pendamping hidup yang mau menerima hidupku. Dia mencintaiku, menyayangiku, menerimaku dengan ketulusannya yang bisa kubalas dengan menyayangi dirinya."

"Terima kasih pada istriku. Karena sudah menerimaku menjadi suaminya walaupun diriku ini meminta yang aneh pada dirinya. Selalu menyayangiku, merawatku, mencintaiku, walaupun umurnya masih muda untuk dilirik oleh lelaki lain. Terima kasih karena memberikanku dua gadis cantik yang menyayangiku sebagai ayah."



HAIII AUTHOR KEMBALI DENGAN BONUS CHAPTER ❤

GIMANA ENDINGNYA? 😂😂😂

WAH AUTHOR SUKA PHP IN ORANG Y

IYA MAK


ENGGAK DENG, BERCANDA

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

378K 41.2K 25
Apakah benar masa SMA semenyenangkan seperti yang dibilang kebanyakan orang? © 2017
141K 18.6K 40
"𝐿𝑜𝑣𝑒 𝑀𝑒 𝑁𝑜𝑤" 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐶𝐸𝑂 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝐶𝐸𝑂 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ...
TIRED / MARK Von am

Kurzgeschichten

886K 123K 44
❝Anya, gue capek gini terus.❞ ーprivated.
154K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...