Kwon Family • Minhyunbin

By blxckmelody

1.3K 127 44

Hanya sebuah penggambaran singkat tentang bagaimana harmonisnya keluarga Kwon dalam satu hari. Minhyunbin ft... More

[!!] Not an update

One Day with Kwon Family

936 108 40
By blxckmelody

Minhyunbin Fanfiction

"Papiiiiiiiiih, itu Seonhonya dibangunin dong, nanti dia telat ke TKnya!"

Sebuah suara—atau lebih tepatnya teriakan—terdengar cukup nyaring dari kediaman keluarga Kwon. Sang pelaku peneriakan sendiri terlihat sedang sibuk memasak pancake untuk keluarganya, sembari memakai apron berwarna biru muda dan juga bantu santai khas rumahan. Raut wajahnya terlihat sedikit kesal. Bagaimna tidak? Suaminya—atau objek yang menjadi bahan teriakannya tadi—sedari tadi hanya terlihat duduk santai di depan meja makan sembari memainkan ponselnya.

Mendengar teriakan sang istri, Hyunbin meletakkan ponselnya di atas meja makan lalu bangkit dari kursi, "Iya, iya sayang. Aku bangunin nih," ujarnya dengan nada agak jengkel lalu berjalan menuju kamar anak satu-satunya tersebut.

Setelah memasuki kamar sang anak, Hyunbin dapat melihat sang anak masih tertidur dengan lelap sambil memeluk boneka anak ayam dan dibalut selimut kuning mentereng. Rasanya ia gemas sekali dengan anaknya tersebut, apalagi mengingat anaknya termasuk anak yang gembil karena memang intensitas makan yang sangat sering dan banyak.

Hyunbin menghampiri kasur sang anak lalu mencium pipi gembil anaknya tersebut, "Seonho, ayo bangun sayang. Nanti telat loh ke TKnya," bisiknya pada telinga sang anak.

Seonho terlihat menggeliat pelan saat ia merasakan geli akibat bisikan papihnya, perlahan ia membuka matanya dan melihat senyum manis papihnya tepat di depan matanya. Ia kemudian mengerucutkan bibirnya sembari merentangkan tangannya pada sang papih, "gendong."

Hyunbin terkekeh. Anaknya ini memang bisa dibilang anak yang cukup manja dan sangat menyukai skinship, sehingga permintaan gendong dari Seonho kali ini tidaklah hal yang aneh baginya. Dengan cepat, ia pun menggendong sang anak dan bangkit dari posisinya sebelumnya sembari mengelus punggung Seonho yang justru menempelkan pipinya pada pundak bidang sang papih.

"Kamu mau mandi sendiri apa dimandiin?" tanya Hyunbin menatap wajah anaknya sambil mencium pipi gembil Seonho sekali lagi.

Seonho menatap papihnya lalu mulai menunjukkan aegyo andalannya, "mau dimandiin papih~ Hoho kangen papih~" kemudian ia memeluk leher sang papih erat. Kebetulan, Hyunbin memang baru saja pulang dari dinasnya yang mengharuskan ia menginap selama seminggu. Tentu saja Seonho menjadi rindu pada papihnya tersebut.

"Papih juga kangen kamu," Hyunbin menciumi pipi gembil Seonho lagi secara bertubi-tubi, sangat gemas dengan tingkah anaknya saat ini, "yaudah ayo mandi sama papih. Tapi jangan nakal ya, jangan main air, oke?"

Seonho mengangguk antusias dan mereka pun menuju kamar mandi.

.

.

.

.

.

"Papiih, Seonhoo, jangan lama-lama mandinya! Nanti telat gak sempet sarapan loh!!" suara nyaring Minhyun, alias Nyonya Kwon, kini kembali terdengar. Pasalnya, ia sudah selesai memasak pancake untuk sarapan keluarga kecil mereka pagi ini, bahkan pancake yang ia masak telah tersusun rapi di atas meja. Ia duduk di salah satu kursi meja makan sendirian dan menanti suami serta anaknya yang tak kunjung keluar dan menuju meja makan.

"Iyaaa mih, itu Seonho udah selesai kok!" suara Hyunbin terdengar menyahut dari dalam kamar Seonho. Tak lama, mereka berdua keluar dari kamar Seonho dengan kondisi Seonho yang telah wangi dan berseragam rapi, siap untuk berangkat sekolah. Hyunbin sendiri juga terlihat masih rapi dengan setelan kantornya meskipun ada beberapa noda cipratan air yang tak terlalu parah dan akan hilang bila sudah kering.

"Pinter anak mamih udah siap sekolah," Minhyun mengusap sayang rambut Seonho kala anak itu telah mendekat dan duduk di sampingnya, tak lupa, ia juga mencium pipi gembilnya.

"Iya dong mih~" Seonho tersenyum bangga.

"Siapa dulu yang mandiin sama dandanin?" Hyunbin tiba-tiba menyambar pembicaraan ibu-anak tersebut, yang kemudian disambut oleh anggukan affirmatif dari sang istri.

"Yaudah ayo makan gih, kalian. Abis ini papih nganter Seonho ke TK kan?" tanya Minhyun sambil melihat sang suami yang baru saja memotong pancakenya dan akan memasukkannya ke dalam mulut.

"Iya dong, nanti Seonho papih yang anter. Mamih di rumah aja ya, biar dedek di perutnya gak kecapean," ujar Hyunbin sambil tersenyum lebar.

Seonho yang tengah mengunyah pancakenya sontak membelalakkan matanya dan melihat mamihnya, "berarti kemarin-kemarin pas mamih anter aku, dedeknya kecapean dong?" ia memasang tampang sedih lalu mengelus perut sang mamih, "dedek maapin kakak ya.."

Minhyun tertawa kecil lalu mengusap kepala Seonho sayang, "nggak apa-apa kok, Ho. Dedeknya gak capek kok, itu papih kamu aja lebay dia," ia pun menatap Hyunbin sambil menjulurkan lidahnya.

Hyunbin tertawa setelah menelan suapan pancakenya ke dalam mulut, "iya, Ho, jangan khawatir. Kan ada papih sama kamu yang siap jagain mamih sama dedek biar gak kecapean kan?"

Seonho mengangguk antusias lalu mengepalkan tangannya, "iya! Hoho bakal jagain mamih sama dedek!"

Minhyun kembali terkekeh, "yaudah buruan abisin pancakenya terus berangkat ke TK. Temen-temen sama bu guru udah nunggu kamu, tuh."

Akhirnya kegiatan sarapan pun berjalan cukup tenang di kediaman keluarga Kwon. Setelah sarapan, Hyunbin dan Seonho pun pamit untuk pergi ke sekolah dan juga pergi bekerja. Sebelum itu, mereka tak lupa mencium pipi sang mamih dan juga perutnya, alias si dedek.

.

.

.

.

Hari sudah beranjak malam, seluruh anggota keluarga Kwon kini telah kembali berada di dalam rumah, tepatnya berkumpul di ruang keluarga sembari menonton televisi.

Hyunbin terlihat duduk di sofa dengan Minhyun bersandar di dadanya dan tangannya yang mengelus perut buncit sang istri. Seonho sendiri terlihat tiduran di karpet depan sofa dengan kepala berlandaskan bantal empuk, menonton acara televisi yang ditampilkan dengan serius sembari meminum susu dari botolnya.

"Mih, ngantuk~" rengek Seonho kala susu yang diminumnya telah habis. Matanya kini bahkan sudah hampir tertutup, pertanda bahwa ia benar-benar mengantuk. Ia mengusap matanya beberapa kali.

"Yaudah, ayo, Seonho bobo," ujar Minhyun bangkit dari sandarannya pada dada bidang Hyunbin lalu mengambil botol susu kosong milik Seonho. Saat ia ingin mengangkat tubuh gembil Seonho untuk membawanya ke kamar, Hyunbin menahannya. Ia menatap Hyunbin bingung.

"Udah aku aja yang gendong Seonho ke kamar, kasian kamu gendong dia yang berat gini. Kamu cuci botol susu Seonho aja," ujar Hyunbin yang langsung mengangkat tubuh berisi Seonho dan menepuk-nepuk punggungnya pelan agar cepat tertidur. Seonho sendiri menyenderkan kepalanya pada pundak papihnya, sama persis seperti tadi pagi.

Minhyun tersenyum mendengar perkataan Hyunbin. Ia pun mengangguk dan mengecup bibir suaminya sekilas, "yaudah, kamu kelonin Seonho ya. Aku mau nyuci botolnya. Nanti kalau aku udah selesai, aku nyusul ke kamar Seonho."

Hyunbin mengangguk dan Minhyun pun berlalu menuju dapur, sedangkan ia sendiri berjalan menuju kamar anaknya. Dibaringkannya tubuh gembil Seonho yang sudah tertidur di kasur, lalu menyelimutinya. Tak lupa ia juga menaruh boneka anak ayam di sebelah Seonho, agar sewaktu-waktu ia bisa memeluk boneka tersebut. Hyunbin mengusap rambut Seonho sebentar sebelum mengecup keningnya cukup lama, "good night, jagoan papih," ujarnya sebelum bangkit dari posisinya.

Baru saja Hyunbin akan berjalan keluar, ia bisa melihat Minhyun berdiri di ambang pintu sambil tersenyum hangat kepadanya. Ia pun menghampiri sang istri dan mengecup bibir istrinya cukup lama, setelah itu menatap matanya intens.

"Aku merindukanmu," ujar Hyunbin, masih menatap sang istri.

Minhyun mengangguk dan mengelus pipi sang suami, "aku juga merindukanmu," balasnya. Kemudian ia meraih tangan Hyunbin dan membawanya untuk mengelus perut buncitnya, lalu menatap mata Hyunbin, "jangan dinas lagi ya? Sebentar lagi dedeknya lahir."

Hyunbin tersenyum dan mengangguk, "iya, yang kemarin dinas terakhirku. Mulai saat ini aku akan menjagamu dan dedek ini selama 24 jam. Bagaimana?"

Minhyun memeluk sang suami erat dan menyenderkan kepalanya di pundak lebarnya, "aku suka ide itu."

Hyunbin mengelus punggung Minhyun lembut lalu tak lama melepaskan pelukan hangat mereka, "ayo tidur. Tidak baik ibu hamil tidur terlalu malam."

Minhyun pun mengangguk. Setelah mereka mematikan lampu kamar Seonho dan menutup pintunya, mereka pun berjalan menuju kamar mereka dan beristirahat sembari memeluk hangat masing-masing.

End

A/N: haiii. Ini pertama kalinya aku nulis FF Minhyunbin hahaha. Diawali dari kegabutan luar biasa di hari Minggu yang hujan serta WI-FI mati, hehe. Aku gak tau ini FF apaan sih, karena gak ada konflik samsek dan pengennya emang cuma nulis manis2nya keluarga Kwon aja :") buat yang nanya ini Minhyunnya GS apa engga, jujur aja aku gak tau hahaha. Terserah kalian aja nganggep ini GS apa engga ya :) yaudah gitu aja, semoga works ini bisa memperkaya FF Minhyunbin yang jarang ini.

p.s. jangan minta sequel ^_^

Continue Reading

You'll Also Like

43.8M 1.3M 37
"You are mine," He murmured across my skin. He inhaled my scent deeply and kissed the mark he gave me. I shuddered as he lightly nipped it. "Danny, y...
467K 7.2K 82
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...
832K 18.9K 47
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.