You Are My Mate? (END)

By Lyoo31

23.3K 1.8K 188

Aku tidak pernah mereject mu kata kata itu tidak akan pernah aku katakan, kau akan menjadi satu satunya MATE... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapther 7
Chapter 8
Chapther 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 26 - END

Chapter 25

538 46 7
By Lyoo31

Wajah ketakutan dan cemas jelas tergambar di wajah Yoongi saat ini. Dia sangat kebingungan mencari keberadaan Sana, sulit baginya mengingat ia hanya memutari tempat yang sama berkali kali.

"Di mana kau..?" desah Yoongi di sela sela ia berlari. Setiap hembus nafasnya sarat akan rasa takut yang luar biasa, dan tidak bisa di pungkiri lagi olehnya jika ia merasakan kembali hal menakutkan ini.

Seorang yeoja tengah berdiri di depan seorang namja yang seluruh wajahnya penuh dengan luka memar. Yeoja itu menangis melihat kekasihnya berlutut lemah tak berdaya di hadapannya, namja itu pun mencoba untuk bangkit di tengah tengah kerumunan werewolf yang mengepung mereka berdua.


Bayangan kejadian waktu itu....

Sudah jelas itu adalah dirinya yang lemah tak berdaya menghadapi sekian banyak Rogue dan Witch. Yoongi lemah, dia kalah dan gagal melindungi Sana.

Langkah Yoongi pun berhenti..

Yeoja itu nampak miris melihatnya yang dengan susah payah bangkit untuk berdiri, hatinya sangat sakit mengingat ia sekarang ini tidak bisa berbuat banyak untuknya.

Namja itu sudah berdiri dengan tegap tangan kirinya memegang perutnya. Dia mencoba untuk menegapkan badannya, lalu mata tajamnya menatap yeoja di hadapannya itu dengan tatapan dingin menusuk.

"Argh!" Yoongi mengerang kesal, mengumpat, sumpah serapah, seakan hanya ucapan kotor saja yang memang benar membuktikan jika itu tidak dapat mengubah apapun. Namja itu hampir sampai pada batasnya, ia hampir menyentuh kata lemah.

"Mianhae...." wajah yang sudah basah dengan air mata itupun bersuara dengan suara serak.

"Alexs, ku mohon keluarlah..." Yoongi akhirnya memohon pada Alexs -Wolfnya yang masih betah mengurung diri jauh di dalam fikirannya. Hal itu lantas membuat Yoongi frustasi, tanpa Alexs ia tidak bisa apa apa, "Mate-mu.. Alexs, aku tahu aku salah, maafkan aku dan keluarlah.. Aku tidak bisa melakukan hal ini sendiri, jangan biarkan hal ini terulang lagi Alexs.." .

Yoongi menunduk dalam dengan tangan nya terkepal erat, entah ia merasakan atau tidak yang jelas cairan bening itu telah mengalir indah di pipinya.

"Kau, tidak ingin kehilangan dia untuk yang kedua kalinya kan? Alexs ku mohon Alexs!! KELUAR!!!" teriak Yoongi di akhir kalimatnya.

"Kenapa kau melakukannya.... KENAPA!!!!!" Ucap Yoongi dengan teriakan di akhir katanya, matanya mulai berubah menjadi sedih, tatapan yang dingin kini berubah dengan tatapan khawatir yang mendalam.

"Cepat, pergi dari sini selagi kau masih bisa Yoongi-ah. Aku...... aku tidak mau kau terluka lebih parah lagi di hadapanku." Ucap yeoja itu yang kini sudah menundukkan kepalanya, sedari tadi yeoja itu hanya bisa menatap Yoongi tidak bisa menyentuhnya dan berada dekat dengannya karena sebuah sihir menghalanginya untuk mendekati Yoongi.

"Kau ingin aku pergi, baiklah..... Ayo kita pergi bersama." Tangannya yang bersimbah darah itupun ter ulur mengajak yeojanya untuk pergi bersama dengannya.

Yeoja itu pun mulai ragu, tatapan sedihnya kini bertambah sedih dan air matanya belum juga berhenti. Ia ragu.... Sangat ragu. Dan akhirnya.... pelan tapi pasti yeoja berambut pirang itu pun mengulurkan tangannya dan mulai meraih tangan Yoongi.

Yoongi yang sudah memasang strategi yang kuat untuk bisa keluar dari kepungan itupun memasang wajah serius, tangannya masih setia ter ulur di hadapan yeojanya yang tangannya kini mulai hampir dekat dengan tangan Yoongi.

"Dia mati di hadapan kita Alexs, seharusnya aku tahu jika saat itu dia telah berkorban banyak untukku. Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama lagi, dengan menjaga baik Sana dan menjadi Mate yang selalu ada untuknya." Ucap Yoongi lirih.

DOR............................................

Suara bak guntur itu menggema di seluruh hutan yang gelap. Tangan yang hampir tersentuh untuk selanjutnya di genggam menjadi hancur setelah suara mengerikan itu berbunyi. Mata serius itu berubah menjadi mata yang terkejut sekaligus tak percaya dengan apa yang di lihat di depan matanya.

Yeojanya telah di tembak oleh salah satu werewolf yang mengepung mereka dengan menggunakan peluru perak.

Dada yeoja itu mulai mengalir darah yang segar, di saat yang bersamaan ia terbatuk, darah keluar di bibir mungil yeoja itu, dengan posisi yang masih berdiri tegak dan Tangannya masih setia ter ulur di depan tangan kekasihnya.

"Yoongi-ah,......"

"Dan tidak membiarkan dia terluka sedikitpun..."

"Tapi pada kenyataannya, kau sendiri masih saja sama Yoongi-ah.."

Yoongi tersenyum sejenak, dia akhirnya mau muncul kembali.

"Tapi setidaknya aku tidak membunuhnya..." Ucap Yoongi menyangkalnya. "Alexs, aku-"

"Bagaimana bisa aku membiarkan orang ceroboh, dan tidak ingin diatur seperti dirimu melakulan hal bodoh untuk yang ke dua kalinya? Cukup sekali saja dan jadikan itu pelajaran."

Yoongi menunduk, menghapus semua air matanya cepat lalu kemudian menatap lurus ke depan.

Namun entah kenapa semua ini jadi kembali ke masa itu dari suasana nya, tempat, dan juga hatinya.

Kaki Yoongi lantas segera berlari untuk masuk lebih dalam ke hutan tersebut, dengan wajah tegasnya namja itu mulai mencari lagi keberadaan Sana, kali ini di bantu oleh Alexs.

Yoongi masih tetap berdiri mematung dengan ekspresi yang masih sama. Hingga ekspresi itu kembali berubah setelah ia melihat Yeojanya mengukir senyum di tengah kesakitan yang dideritanya itu, namun seaaat kemudian tubuh mungil itu terhuyung kedepan.

Sebelum tubuh itu benar benar jatuh, Yoongi dengan cepat meraih tangan yeojanya menggenggam tangannya dan membawa tubuh mungil itu di dalam dekapannya.

Semua darah yang mengalir di di dada yeoja itu kini ikut mengalir di seluruh badan Yoongi.

Air mata yang sedari tadi di tahan oleh namja itu kini tak bisa lagi di bendung. Air mata itu sukses mengalir di pipinya, ia tak terima dengan semua ini.... yeojanya telah mati terbunuh tepat di hadapannya.

Yoongi masih tetap memeluk Alicia yang sudah tak bernyawa itu dengan erat. Tubuh lemas itu masih bisa ia peluk dalam keadaan berdiri.

Sebelum akhirnya werewolf yang mengepung mereka mulai bergerak maju mengikis jarak diantara mereka dan akan menuntaskannya segera.

"Yoongi-ah!!"

"Ah.. Maaf, bisa kau ulangi lagi Alexs?" ucap Yoongi mulai sadar dari lamunanya, untung saja namja itu tidak membuat kesalahan dengan menabrakkan diri ke pohon.

"Berhentilah memikirkan hal itu, aku tahu kau pasti merasakan sesuatu yang sama saat ini."

"Bukan lagi yang sama tapi aku memang benar benar merasakan waktu terulang kembali ke masa itu..."

Tidak mau ikut terlarut dengan perasaan yang sama dengan Yoongi, Alexs menghela nafasnya untuk menghilangkan rasa itu. "Dia berada tak jauh dari sini, masih ada kesempatan kita untuk menemukannya.
Karena kau meninggalkannya cukup lama saat itu, mungkin ia sudah melakukan sift dengan Wolfnya untuk yang pertama kalinya, dan kau bodoh karena sudah meninggalkannya,"

Yoongi hanya diam menerima omelan Alexs sembari memfokuskan diri pada banyak pepohonan yang harus di hindarinya itu dengan kecepatan di luar akal manusia.

"Tapi itu cukup mempermudahkan kita untuk menemukannya, dengan mencoba untuk menghubunginya..
Tapi, kenapa aku mendapat sedikit kendala Saat ini, aku sama sekali tidak bisa merasakan kehadirannya.. Mungkinkah dia-"

"Tidak akan ku biarkan.." potong Yoongi cepat, ternyata ia juga mengerti apa yang Alexs maksud, "Kau percaya padaku kan? Akan ku pastikan itu tidak akan terjadi."

*

Sana menghentikan langkah kakinya, raganya yang saat ini masih di kuasai oleh Alicia -Wolfnya mengerang tak suka pada seseorang yang telah menghentikan langkahnya.

"Alpha Blood Moon Pack?" ucap Sana dingin sembari menatap tajam namja yang ada di hadapannya ini. "Menyingkir atau aku akan membunuhmu.."

"Cobalah kalau bisa... Sana." ucapnya dengan santai, melihat sesuatu yang sudah di nantikan olehnya ini ada di depan mata membuatnya senang bukan main namun, ia lantas memicingkan matanya ketika namja itu melihat sesuatu yang ganjal pada diri Sana "Ssh.. Aku, seperti tidak melihat dirimu yang sebenarnya saat ini. Mungkinkah, saat ini aku berhadapan dengan Kitsune-ku?"

"Berhenti bicara Brengsek!!" tidak membentak, namun nada yang ia gunakan mampu membuat namja itu kesal. "Aku tidak selemah yang kau kira!!" tangannya terkepal kuat menahan amarah yang hampir saja keluar.

"Hah.. Kau bercanda? Sesuatu yang seharusnya menjadi milikku itu, tidak seharusnya memberontak seperti ini. Menyerahlah dan serahkan dirimu sekarang juga."

"kau tidak akan mungkin dengan mudah mendapatkanku, Alpha!! Bahkan kau tidak akan bisa menyentuhku."

Ketika Alpha itu melihat wajah percaya diri Sana, maka tidak ada cara lain lagi untuk membujuknya selain melakukan hal ini "Baiklah, kalau begitu perhatikan ini baik baik..."

Suara daun kering yang ada di hutan itu mulai terdengar nyaring ketika mereka di injak oleh kaki dari berpuluh puluh manusia. Dan Sana mendengar itu dengan jelas di sertai dengan tanda tanya besar-seberapa banyak kira kira jumlah bawahan yang dia kerahkan untuk menangkapnya- lalu kemudian, semua manusia yang menginjak daun kering itu muncul dari balik pepohonan yang ada di berbagai sudut hutan itu, maka terlihatlah saat ini Sana tengah di kepung.

Berputarlah bola mata Sana melihat makhluk - makhluk yang berada di sekelilingnya saat ini. Wajahnya terlihat dingin dan acuh melihat itu semua.

Tapi di mata Alpha yang sombong itu, ia seakan melihat wajah terkejut dan ketakutan Sana, namja itu lantas menyeringai puas "Kau bisa apa sekarang Sana-ah? Menyerahlah atau kau akan merasakan kesakitan yang luar biasa!"

"Cih.." Sana benar benar marah, dia seperti di rendahkan dan di hina saat ini.. Namun, sekali lagi dia ini adalah Alicia bukan Sana, dia adalah Wolf Sana dengan sifat dingin dan juga anggunnya.

"Maaf sekali Alpha.. Sayangnya aku ini adalah wolf setengah kitsune yang kau incar incar jantungnya, tentu saja itu adalah sebuah kelebihan yang mungkin akan dapat mengalahkanmu dalam sekali tepuk." Suasana menjadi hening seketika, dan namja itu merubah raut wajahnya menjadi cemas sekaligus marah akan ucapan itu "Jangan tanyakan apa buktinya, karena sekarang.. Aku bisa membuktikannya padamu."

Sedetik kemudian aura di seluruh hutan gelap itu menjadi dingin, rasa takut tiba tiba saja menghampiri mereka semua para rogue, witch, dan juga anggota Blood Moon Pack yang saat ini mengepung nya dan berhasil membuat nyali mereka menciut.

Sedangkan Alpha Blood Moon Pack, mengerang tak suka ketika ia melihat reaksi menyedihkan dari semua bawahannya.

Mata penuh kejengkelan itu lantas fokus kembali pada Sana yang berdiri tak jauh darinya.

Aura dari yeoja itu pun juga berubah dingin seakan dialah yang membuat semua menjadi seperti ini. Detik berikutnya, seiring dengan bersinar nya mata Sana dan terangnya tempat itu karena cahaya bulan, muncullah ekor tersebut.

Awalnya hanya satu ekor yang muncul, dan itu berhasil membuat Alpha Blood Moon Pack terkecoh dan mulai meremehkannya- apa yang harus dia banggakan? Dia terlihat sama saja.. Pikirnya.

Tak di sangka ternyata masih ada satu lagi ekor muncul di balik tubuhnya sehingga menjadi berjumlah 2 bertambah lagi dan lagi hingga dapat di hitung ekor itu berjumlah 9, lengkap sudah semua ekornya.

Kali ini Sana menyeringai puas karena berhasil membuat sang Alpha memasang wajah pengecutnya.

Tak mau berlama lama melihat kesombongan Sana, Alpha Blood Moon Pack pun memerintahkan semua anggotanya yang saat ini tengah mengepung Sana untuk segera melakukan aksinya.

"Hancurkan yeoja itu dan sisakan jantung nya untukku SEKARANG!!" Jeritnya dalam minlik keseluruh bawahannya.

Detik berikutnya, gerombolan werewolf, rogue dan witch itu pun berlari maju untuk menyerang Sana.

Semua pergerakan itu lantas sama sekali tidak menggentarkan sosok Sana.

Namun lain di mata sang Alpha, ia yakin jika Sana sudah di pastikan tidak akan bisa berkutik, dan dalam prediksinya itu ia bahkan menyeringai puas "datanglah padaku Sana, berhentilah sombong, kau- A-apa??!!" dia terkejut dan sama sekali tidak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.

Gerombolan yang mengepung Sana itu mendadak terpental jauh ke belakang hingga memperlihatkan di dalam kepungan itu 9 wolf putih dengan gagahnya membuat formasi melingkar dengan Sana yang berdiri sempurna di tengahnya yang jelas itu untuk melindunginya.

"Bagaimana itu bisa terjadi? Dia-?" ucap Alpha itu kesal sekaligus tak percaya pada apa yang baru saja ia lihat di depannya.

Ke-9 wolf itu benar benar melindungi Sana dengan tidak membiarkan mereka masuk ke dalam lingkaran yang mereka buat sebagai pertahanan untuk melindungi Sana.

"Darah mereka benar benar sudah tercampur," seorang yeoja yang sedari tadi berada di belakang sang Alpha mulai maju dan berdiri di sampingnya "sedikit dari darah Kitsune yang ada di dalam dirinya mampu membuatnya mengubah diri menjadi Wolf seperti yang sudah ada di dalam diri Sana. Atau bisa di bilang ekor itulah yang merubah diri menjadi wolf." jelas seorang witch berambut merah pekat itu di sampingnya.

"Bagaimana bisa itu terjadi? Lalu di mana Kitsune itu?" tanya Alpha itu sembari melihat pertarungan hebat di depannya.

"Dia manusia setengah kitsune, lalu tercampur oleh darah wolf karena Min Yoongi. Maka dari itu wolf yang ada di dalam dirinya menyatu dengan kitsune yang tidak memiliki raga sehingga wolf itu memiliki ke-9 ekor Kitsune tersebut."

"Sangat aneh, dan apa yang ku incar masih sempurna tak tersetuh oleh apapun. Kalau begitu bagaimana cara menghentikannya?"

"Ambil kalung yang melingkar di leher Sana, hancurkan kalung kristal itu maka Sana akan menjadi milik Alpha seutuhnya"

Tatapannyapun langsung saja berubah licik, sekarang ia tahu apa kelemahan Sana"Ambil kalung itu dan berikan padaku!" perintah nya lagi melalui mindlink pada seluruh bawahannya.

Maka detik berikutnya, dengan sekuat tenaga dan dengan kekuatan para anggota pack, rogue serta witch yang tak tertandingi itu berusaha dengan cermat merubah rencana mereka yang semula untuk menyerang Sana, berganti dengan mengambil kalung tersebut.

Sangat sulit dan memakan waktu cukup lama.

Bala bantuan pun terus berdatangan dari berbagai arah dan secara tiba tiba, hingga akhirnya hal itu sukses membuat konsentrasi salah satu wolf Sana buyar.

Maka seorang Rogue dengan wujud wolfnya pun mengambil kesempatan emas itu dengan melompat ke arah Sana.

Dan hap..

Kalung kristal itu sudah berada di tangan Rogue tersebut dan langsung menyerahkannya ke tangan sang Alpha.

Sana jelas terkejut akan serangan tak terduga dari arah belakang itu, sehingga ia tidak bisa mengelak.

Alpha itu menyeringai puas akan hasil kerja bawahannya, melihat sesuatu yang berharga itu sudah ada di tangannya maka penyerangan saat itu pula ia hentikan.

Semua bawahannya langsung menghentikan penyerangan yang mereka lakukan dan mundur menghilang di balik pepohonan.

Ke-9 wolf tersebut pun kembali menyatu dan menghilang di tubuh Sana sehingga terlihatlah ia yang tengah berdiri dengan sempurna tanpa ke-9 ekornya. "Ini tidak mungkin.. Bagaimana bisa ia tahu kelemanku?" ucap Sana dengan wajah kesalnya.

Tergambar sudah wajah khawatir dan terkejutnya, titik lemahnya sudah ada di tangan Alpha itu. Sudah tidak ada harapan lagi bagi Sana untuk melawan.

"Kenapa? Apa karena ini?" ucap Alpha itu seraya memamerkan kalung tersebut, Sana langsung saja berdecih tak suka "bukankah sudah ku bilang untuk menyerahkan dirimu secara baik baik Minatozaki Sana?"

"Jangan harap aku akan berhenti di sini saja." ucap Sana, sebelum akhirnya secepat kilat ia menyerang Alpha itu dengan jarak dekat, namun ketika Sana akan meninju wajah itu sayangnya Alpha Blood Moon Pack dengan tangan panjangnya sudah lebih dulu menahan Sana dengan cara mencekik lehernya. "Akh!!" leguh Sana kesakitan, kedua tangan yeoja itu pun langsung memegang pergelangan tangan yang mencekiknya dan berusaha melepaskan tangan itu dari lehernya.

Di tariknya paksa leher itu hingga wajah mereka saling bertatap, wajah kesakitan Sana dan wajah penuh kemenangan milik Alpha Blood Moon Pack.

"Lihat aku dan buat dirimu berguna Sana!!"

Mata mereka pun saling menatap tanpa Sana inginkan, ia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Bersamaan dengan remuknya kalung Sana di tangan Alpha itu, pertahanan Sana saat itu pula goyah. Kesadaran yeoja itu hilang, tubuhnya mendadak diam bak orang terhipnotis.

Sudah selesai dengan pekerjaannya, Alpha tersebut menurunkan tangannya dari leher Sana lalu kemudian ia menatap Sana penuh kemenangan. "Akhirnya kau jadi milikku Sana.. Dengan begini, aku akan abadi, menjadi raja dari seluruh werewolf yang tidak akan terkalahkan." ucapnya di akhiri dengan senyum licik.

Untuk sekarang Sana hanya bisa diam dengan pandangan kosong ke depan serta mata hitam legamnya yang menandakan jika ia sudah di kuasai olehnya.

Tak mau menunggu lebih lama lagi, tangan Alpha itu mulai merangkak naik tepat ke arah jantung Sana.

Menatap penuh nafsu, jari Alpha itu lantas menyentuh bagian jantung itu dan menekannya hingga kuat.

Semakin kuat dan dalam hingga akhirnya darah pun keluar semakin banyak dan mengalir di baju putih yang Sana gunakan..

Set, bugh..!! //

Sebuah tangan telah menghentikan aktivitasnya dengan menarik tangan itu menjauh dari Sana hingga ia terlempar jauh ke belakang.

Merasa sangat tidak suka dengan apa yang telah terjadi padanya, Alpha itu langsung bangkit dan menatap si pengacau dengan penuh amarah. "Min Yoongi.!!"

Min Yoongi, si pengacau itu sudah berdiri tepat di hadapan Sana dengan posisi memunggungi yeoja itu seraya tangannya yang satu terlentang memberikan peringatan jika ia mendekat maka ia akan Mati di tangannya.

"Kau tidak akan bisa menahanku Yoongi!! Kau tahu itu!! Dan sekarang aku bisa saja membunuhmu!!" Alpha itu langsung saja bergerak cepat maju ke arah Yoongi.

Tepat di hadapan Yoongi, Alpha itu langsung saja melayangkan satu pukulan pada Yoongi namun dengan cepat Yoongi menghentikan pukulan itu dengan telapak tangannya.

Terkejut karena Yoongi baru saja menghentikan serangannya dengan begitu mudah, Alpha itu kembali melakukan serangan dengan menendang kaki Yoongi.

Seakan kebal akan serangan apapun yang ia berikan, Yoongi sama sekali tidak goyah akan serangan tersebut.

Hingga kemudian tiba saatnya Yoongi membalas serangan itu, di cengkramnya leher Alpha itu kuat hingga ia meronta kesakitan dan dengan kecepatan kilat Yoongi membawa tubuh itu ke sebuah pohon besar yang ada di belakang Alpha itu dan..

Brak!!

Yoongi menghantamkan tubuh itu dengan keras hingga pohon yang ada di belakangnya retak, saking kerasnya benturan yang di buat Yoongi dan juga cengkraman yang ia berikan di lehernya membuat Alpha itu memuntahkan darah segar di mulutnya hingga leher Yoongi terkena cipratan darah itu.

Mata tajam mematikan pun kembali jelas di lihat oleh Alpha itu ketika Yoongi mendekatkan wajahnya. "Ini pelajaran untukmu! bagaimana ini? Kenapa aku yang menang?"

Wajah marah dan kesakitan itu menatap keasal Yoongi yang menatapnya penuh kemenangan.

"Sama seperti saat itu ya? Huh!! Tapi aku rasa ini akan menjadi kebalikannya. Ingat baik baik apa yang ku katakan, aku tidak mungkin melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya. Tidak akan.!!"

Detik berikutnya semua pasukan Alpha itu muncul dari balik pohon secara bersamaan karena perintah dari sang Alphanya untuk menyerang Yoongi.

Namun..

Dari arah yang berbeda pula sahabat Yoongi yaitu Jimin, Hoseok, Seokjin, Taehyung dan juga Jungkook muncul untuk membantunya menyerang pasukan Alpha itu.

Untuk melindungi Sana dan Yoongi.

Melihat Yoongi yang ternyata datang membawa bantuan, Alpha itu pun menatap Yoongi penuh amarah. "Dasar pecundang!!"

"Lihat dirimu sendiri brengsek!! Kau bahkan lebih buruk dari itu!!" ucap Yoongi penuh amarah. "Menggunakan bala bantuan witch dan juga Rogue!! Apa tidak cukup dengan membuat anakmu sendiri menjadi rogue! Lebih baik kau mati saja!!"

"Kau tidak pernah mengerti apa yang ku inginkan Yoongi-ah! Dan apa yang ku inginkan itu harus ku dapatkan!!" pandangan Alhpa itu lantas melirik ke arah samping memastikan sesuatu di sana, lalu kemudian ia kembali menatap Yoongi licik "dan jika aku tidak mendapatkannya, maka tidak boleh ada satupun yang memilikinya.."

Mata Yoongi tetap berkonsentrasi pada Alpha itu, namun ketika Yoongi menyadari sesuatu.. Yoongi lansung saja menengok ke belakang memastikan ke adaan Sana.

"Sana-ah.." Yoongi terkejut, ia baru sadar jika Sana tidak ada yang melindungi, sahabatnya bahkan terlalu sibuk menghajar mereka para rogue dan witch.

Seseorang, witch.. Yoongi melihat dengan jelas witch itu tengah, berusaha menyentuh kembali jantung Sana.










































"Kendalikan marahmu Yoongi-ah.. selesaikan semua ini segera!!" -Alexs.
.
.
.
Tbc



:"

Continue Reading

You'll Also Like

368K 26.7K 43
Cover by ; @Latiffachy #Highest Rank; [23/06/18] Rank #1 in Creepypasta [25/09/18] Rank #97 in Horor [25/09/18] Rank #168 in Thriller [06/02/19...
22K 2.1K 10
Bayangkanlah jika member Stray Kids ada di keseharianmu, namun bukan sebagai boygroup melainkan profesi lain! Begin: 25.05.2018 ▪semi-baku ▪500-800 w...
155K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
3.4K 390 5
"Dahulu ada seorang kakek yang mencuri bintang, katanya. Kau tau itu, Gun?" "Tidak. Coba ceritakan aku ingin mendengarnya." "Di bukit ini. Seorang ka...