KookV Family (END)

By rinjanikyu

378K 27.1K 5.9K

Some Chapter was privat so just follow. Kehidupan KookV setelah keduanya menikah. The Best Rank (03/08/2017)... More

#1. Alasan Kau Mencintaiku?
#2. Istri yang Baik??
#3. Taehyung Hamil???
Vote VKook on WGM
#4. Pengecualian seorang Jeon Jungkook?
#5. Gym
#6. Sakit Kookie?
#7. Kucing dan Kelinci Bagian 1
#8. Kucing dan Kelinci bagian 2
#9. Baby?
#10. Bangkrut Kookie?
#11. Honeymoon Part 1
#12. Honeymoon Part 2 (Uang Saku)
#13. Honeymoon Part 3 (Barbbie Beach)
#14. Honeymoon part 4 (Back to Seoul)
#15. Tetangga baru
KookV on Music Bank SG
#16. Baby Jeon
#17. If You
Bonus Chapter 17
#18. Your gone
#19. Danger
Bonus Chapter 19
Warning!!!!
#20. Secret Message.
#21. Hiks
Promosi
#22. Pelukan.
#23. Kencan Buta.
#24. Tulus
New
#25. Dokter itu?
#26. Karena Pakaianmu!
KookV on DNA
#28. Reason
Bonus Chapter 28
#29. Hurt Kookie
Bonus Chapter 29
#30. Don't Leave Me
#31. Lost My Heart
Bonus Chapter and Voting:*
#32. Wellcome The Key of Happines^^
P
#33. Love me mom
#34. My Baby boo^^
#35. With You is My Happines:*
Hai hai
promo

#27. Barang berharga

6.1K 538 144
By rinjanikyu

Votemen yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*


oOo

Pagi ini kota Seoul disambut hujan yang mengguyur, matahari masih belum menampakan sinarnya. Namun hal itu tidak menghalangi aktifitas masyarakat yang memang sangat padat itu.

Hal ini juga berarti untuk Jungkook. Pulul 7.30 Si tampan Jeon itu sudah rapih dengan setelan kantornya.

"Kookie, kau yakin akan pergi ke kantor, eoh? Diluar masih hujan lhooo," tanya Taehyung penuh bujuk rayu.

Jungkook menghela napas, melihat sang istri yang tengah fokus mengoles selai diatas roti--masih dengan pajama tidurnya, ya itu tampak sangat manis, apalagi dengan perutnya yang semakin membesar itu.

"Igo, makanlah, kali ini telurnya benar-benar setengah matang dan tidak gosong sama sekali, otteyo?" tanya Taehyung antusias.

Jungkook menyamankan duduknya, sambil mencoba roti isi buatan sang istri yang katanya tidak gosong itu. "Umm, good....kali ini benar-benar tidak gosong Tae. Hanya saja ini matang sempurna tapi ini peningkatan, nice try honey."

Taehyung tersenyum manis mendengar pujian sang suami. Si cantik itu berdehem kecil. "Kalau begitu sebagai hadiahnya, bisakah kau hari ini kau tidak pergi ke kantor, eoh? Kookie temani aku, ne?" ujar Taehyung memelas.

Jungkook menaikan alisnya, dia harus tahan godaan jika ingin disebut bos yang baik, dan propesional. Ayolah, dia tidak mungkin menyuruh Jimin lembur teruskan? Yang ada Jimin akan terus menyumpahinya dan mengumpat padanya sepanjang hidup. Ck, Jungkook tidak akan sudi mendengarnya.

Karena itu sambil tersenyum, si tampan itu mengarahkan tangan kokohnya kearah perut besar Taehyung. Mengelus perut yang berisi baby jeon itu dengan gerakan memutar. Dan Jungkook sangat tau, Taehyung sangat suka posisi seperti ini.

Karena itu Jungkook tidak heran saat melihat Taehyung menempatkan tangan lentiknya diatas tangan Jungkook, yang tengah mengelus perut berisinya itu. "Kookie, kapan kita berbelanja kebutuhan baby jeon, eoh?"

Ah, Jungkook ada ide!

Si tampan itu mengangguk, "Umm, kebutuhan baby jeon, ya? Apa banyak yang harus dibeli, Tae?" tanya Jungkook dengan mimik muka dibuat sepolos mungkin. Taehyung mengernyit, "Tentu saja banyak Tuan Jeon. Baby punya banyak kebutuhan. baby butuh baju, kemudian tempat tidur, mainan bayi, bedak bayi, susu bayi, pokonya semua hal yang berhubungan dengan bayi, baby jeon harus memilikinya," ujar Taehyung final.

Jungkook mengangguk, "Geurae? Dan semua kebutuhan baby jeon yang kau sebutkan tadi, siapa yang akan membayarnya, hmm?"

Taehyung semakin mengernyit, "Tentu saja kau. Kau kan appa-nya uri baby. Hey! Ingat Kookie, kau yang membuat baby jeon ada diperutku ya, jadi yang bertanggung-jawab atas baby jeon adalah kau. Kau yang harus memenuhi semua kebutuhannya, arra."

Bijak sekali bukan perkataan istri cantiknya ini? Ck, tapi itu memang benar.

"Jika begitu, bagaimana bisa aku memenuhi kebutuhan baby jeon yang kau sebutkan tadi, jika aku tidak berkerja, hmm? Karyawanku nanti akan bingung karena aku tidak datang ke kantor. Mereka akan menjadikan aku sebagai contoh yang buruk, lalu imbasnya perkerjaan mereka jadi menurun, dan akhirnya kondisi perusahaan akan terganggu, dan berakhir dengan aku t--"

"Kau akan berakhir bangkut! Kau akan jadi pengangguran! Dan tidak punya uang! Lalu kita akan hidup menungmpang di rumah eomma, eoh?!"

"Umm, itu Tae--"

"Andwae Kookie!! Aniyo! Aniyo! Ani! Aku tidak mau baby jeon hidup susah. Aigooo, uri baby yang malang," sendu Taehyung memandang perut besarnya. Lalu ketika melirik Jungkook, "Kanapa kau masih disini, eoh?"

"Mwo? Aku--"

"Cepat pergi kantor, Kookie!! Aku tidak mau punya suami pengangguran," ujar Taehyung serius.

Berhasil memang, tapi ini sedikit berlebihan. Ck, ayolah Jeon Jungkook tidak mungkin jadi pengangguran. hell!

Jungkook mendengus sambil berdiri dari duduknya "Ne, aku pergi dulu, jika ada sesuatu hubungi aku, arraseo?"

"Umm, ne, bekerjalah yang rajin daddy!"

Chup!

Jungkook tersenyum, lalu mencium perut besar Taehyung dengan lembut. Kemudian bibir tipisnya berlabuh dibibir kissable milik ibu dari baby jeonnya itu.

Chup!

"Saranghae," ujarnya pelan.

"Ne, nado aranghaeyo, Kookie" balas Taehyung ceria.


***

Taehyung tersenyum manis sambil memakan semangkuk ramen miso yang tampak mengepul itu, di sampingnya ada Yoongi dengan wajah kesal menahan dongkol. "Ini yang kau bilang dalam keadaan darurat? Jinjja, Jeon Taehyung, kau melabrak apartemenku pagi-pagi, hanya untuk numpang makan semangkuk ramen, eoh? Jinjja?" ujar Yoongi dongkol karena tidur cantiknya diganggu oleh mahluk cantik di depannya ini.

Taehyung mengerjapkan matanya santai, "Hyung, aigooo pagi-pagi begini tidak boleh marah-marah lhoo, lagi pula aku kan berniat baik, aku mau membangunkanmu. Lihat ini sudah hampir pukul 9, dan itu bukanlah waktu terlarang untuk bertamu kan?" tanya Taehyung polos sambil menyeruput kuah ramen langsung dari mangkuknya.

Astaga!

Yoongi memijit pelipisnya kesal. Baby jeon akan jadi seperti apa, jika melihat tingkah ajaib Taehyung saat ini, eoh? Yoongi jadi merinding membayangkan calon anak Jungkook ini.

"Lagi pula, apa Jimin Hyung tidak protes jika kau bangun siang?"

"Ck, siapa Jimin? Aku mau bangun siang atau tidak itu urusanku nyonya jeon dan lihat dirimu, pagi-pagi dengan cuaca hujan begini kau ke apartemenku hanya untuk numpang makan ramen?"

Kali ini Taehyung yang mendendengus, "Tentu saja tidak nyonya park--"

Brukk!

"Hyung! Aigoooo, bagaimana bisa kau menimpuk ibu hamil sepertiku dengan sebuah serbet makan, eoh? Jinjjayo? Bagaiamna bisa?! Bagaimana bisa?!"

"Tentu saja aku bisa," ujar Yoongi kalem sambil duduk dan meniup kuku lentiknya. Taehyung cemberut, "Lihat, bagaimana jika baby jeon kekasakitan? Aishh, baby  maafkan Yoongi Nuna, ne? sifatnya memang sangat buruk sayang dan kau jangan mencontoh dia--"

"Ya! Idiot, bagaimana bisa kau mengajarkan anakmu untuk memanggilku Nuna?! Ck, Tae aku benar-benar naik darah. Kuharap baby jeon tidak seperti eommanya Tuhan." rapal Yoongi kesal.

Taehyung tentu saja tidak terima.

"Aku benar-benar heran, kau adalah satu-satunya orang yang tidak setuju jika baby jeon mirip denganku."

"Tentu saja, karena aku adalah satu-satunya orang waras disekitarmu" gumam Yoongi pelan.

"Mwo? Kau bilang apa?"

"Aniyo."

"Huh! Hyung dengarkan aku, meskipun Baby jeon nanti mirip Kookie, tapi aku tidak bisa menjodohkan uri aegya denganmu hyung. Kau tau uri aegya masih kecil, kupikir itu tidak pantas, jadi aku--"

Brukk!

"Hyung! Berhenti melempar wajahku dengan serbet!"

"Itu karena kau idiot. Aku bahkan tidak berniat untuk menikahi seonggok bayi. Jelas itu Nyonya Jeon"

Taehyung cemberut, "kau benar-benar sensitif hyung, jangan-jangan kau sedang hamil juga, eoh?"

"YA!"

"Mianhae hyung!!!"


***

Taehyung bersandar santai dengan kaki diatas meja, mulutnya sibuk mengunyah berbagai macam cemilan yang menurutnya keinginan baby jeon itu.

Dan jangan lupakan matanya yang terfokus pada layar TV yang tengah menanyangkan acara realty show. Si cantik itu mengabaikan keberadaan sang Suami yang tengah fokus memeriksa laporan di meja kerjanya.

Yup, setelah puas merecoki Yoongi, Taehyung berbegas menemui Jungkook di kantornya. Dan si cantik itu sukses membuat Jungkook memijit kepalanya, karena menginginkan makanan yang tidak biasa itu. Jungkook ingin marah, tapi melihat Taehyung memelas dengan bibir menggumamkan nama baby mereka, huft! Jungkook bisa apa selain mengiyakan.

Dan, satu hal yang membuat Jungkook bersyukur, Taehyung ingin jika Jimin lah yang mencarikan semua makanan-makanan aneh itu.

Jungkook tentu saja mengelus dada, dan mengabaikan protesan Jimin.

"Ya! Jeon Jungkook!! Kau yang enak-enak membuatnya bersama Taehyung! Lalu kenapa jadi aku yang harus memenuhi keinginan bayimu itu, eoh!? Jinjjayo?!"

Jungkook terkekeh setan saat mengingat protesan Jimin beberapa jam lalu.

Ck, poor Jimin.

Dan mari kita tinggalkan si tampan Jeon yang sibuk dengan laporan-laporan, dan pemikiran laknatnya itu.

Kita beralih pada si ibu hamil yang satu ini. Taehyung mengeryit mendengar perkataan pembawa acara TV itu.

'Apa permirsa sekalian memiliki barang berharga? Setiap orang pasti memilikinya bukan? Nah Apa defisini barang berharga menurut kalian, yeorobun? , pasti banyak alasannya dan semua alasan itu pasti akan berbeda bukan? untuk itu saat ini kami akan mengundang narasumber yang memiliki kisah luar biasa akan barang berharga menurutnya--'

MC, di TV itu terus saja bicara dan melanjutkan acaranya, namun tidak dengan si cantik Taehyung, mulutnya yang tadi sibuk mengunyah kini terdiam, dia memikirkan perkataan MC tadi 'semua orang pasti punya barang berharga' hmm......Taehyung berfikir apakah dia juga punya barang berharga?

Pemikiran kerasnya itu langsung membawa Taehyung ke moment itu, moment pertemuannya dengan Jeon Jungkook. Dan apa itu bisa disebut barang berharga? Hmm??

*Flassback*

Taehyung bersenandung riang, tubuh rampingnya yang dibalut seragam SMA itu melompat-lompat riang. Si cantik itu luar biasa bahagia saat ini, pertama Eomma tercintanya memberikan sebuah bandul kalung yang merupakan warisan turun temurun dari nenek, dari nenek, dan dari neneknya dulu, jangan tertawa ya! Itu memang benar kok.

Jangan lupakan saat eomma-nya berkata jika Taehyung sudah dewasa, sudah pantas menerima, dan pasti sudah bisa menjaga barang berharga keluarga ini. Itulah yang membuatnya bahagia, dan lagi orang yang Taehyung anggap sebagai hyung kesayangannya baru tiba dari London, dan Namja itu langsung mengantarnya ke sekolah tadi pagi, Park Bogum itu nama hyung--

Brukk!

Tring! Tring! Tring.....

Clup!

Kedua mata berbeda warna itu sama-sama mendelik.

Taehyung membulatkan matanya horor melihat bandul warisan itu jatuh dari tangannya, bandul itu sukses membentur lantai, lalu menggelinding jatuh dari lantai 2 tempatnya berpijak saat ini, dan jangan lupakan bunyi air kolam yang memberiak tadi, itu menunjukan jika bandulnya jatuh kedalam kolam renang-- yang ada dibawah balkon lantai 2 ini.

Hell!

Taehyung sudah ingin menangis saat ini. Si cantik itu bahkan mengabaikan keberadaan pelaku penambarakan tubuhnya tadi.

Yup, itu seorang namja yang kebetulan merupakan siswa baru disekolah elit yang ada di Kota Daegu ini. Namja tampan itu mendengus melihat wajah idiot yang terpampang disampingnya ini, "Apa kau berniat bunuh diri dengan wajah hopeless-mu, eoh?" perkataan menyebalkan itu sontak membuat Taehyung mendelik.

"Ya! Kau yang idiot, Idiot!!!"

"Wmo?"

"Kau! Lihat! Lihat! Lihat! Kau membuatku menjatuhkan bandul berharga keluargaku! Lalu sekarang kau mengataiku idiot!! Katakan padaku siapa yang idiot disini, eoh?! Jinjja! Kau idiot g--uh, siapa namamu?"

"Jeon Jungkook."

"Ah! Idiot Jeon Jungkook!"

Jungkook ingin tertawa melihat kelakuan namja di depannya. Adakah orang yang sedang marah bisa menanyakan nama dulu? Ck,

"Apa yang kau tertawakan, eoh?! Hey! Kau harus bertangjawab! Cari badulku sampai ketemu jika kau memang seorang pria!"

Jungkook mengernyit, "Ck, kenapa harus aku? Kita bertabrakan tadi dan itu jelas bukan hanya salahku. Lagi pula orang bodoh mana yang mau mencari bandul kecil didalam kolam renang yang penuh air itu, hmm?"

Taehyung, ingin menangis sekarang. Itu benar, mereka bertabrakan karena dia juga tidak fokus dalam berjalan, Taehyung tadi sibuk membanggakan dirinya sendiri tadi. Lalu harus bagaiamana sekarang?

"H-Hey.....kenapa kau berwajah begitu, eoh? Ya! Jangan menangis di depanku!" ujar Jungkook waspada, saat melihat wajah itu tiba-tiba saja muram, dan mata lentik namja itu mulai memerah.

Ck!

"Hiks--"

Jungkook menghela napas.....

"Kau ini seorang namja, bagaimana bisa kau menangis di depan orang kau baru temui, eoh?"

Taehyung mendelik dengan bulir air mata dipipinya. "Hiks, kau benar-benar idiot Jeon! Menangis itu bukanlah sebuah kelemahan. Aku menangis karena aku menyesali aku tidak bisa menjaga kepercayaan eomma dan itu semua salahmu juga, idiot! Seharusnya kau merasa bersalah juga! Kau benar-benar tidak berperikemanusiaan.  Ck....sudahlah...."

Jungkook melihat punggung ramping itu berjalan melewatinya, namun Jungkook sempat melihat name tag yang dipakai namja itu, Kim Taehyung namanya.


***

Jungkook tidak tau apa yang membawa ke tempat ini. Sudah lebih dari 3 jam dirinya berada di kolam renang ini, sambil sesekali menyelam mencari benda kecil milik Kim Taehyung tadi.

Ck, Jungkook mendengus geli, karena dirinya sedirilah yang idiot disini. Adakah orang waras yang melakukan hal yang tidak masuk akal seperti dirinya ini? Yaitu mencari bandul kecil di dalam kolam renang?

Jungkook berdecih dengan pemikirannya barusan. Si tampan itu bahkan melewatkan jam belajarnya, padahal ini merupakan hari pertamanya masuk ke sekolah. Jungkook pun tidak mengerti, kenapa dia mau melakukan hal gila seperti ini, mungkin dirinya memang sudah gila karena kepergian seorang Min Yoongi dari sisinya.

Jungkook memunculkan tubuhnya kepermukaan kolam, wajah tampannya terengah karena lama menahan napas, dan jangan lupakan kemeja putihnya yang basah kuyup, hal ini sukses mempertihatkan abs tubuhnya yang kokoh itu.

S itampan itu kembali menyelam, dan kini tubuhnya berenang kesisi yang berlawanan. Ya, mungkin benda kecil itu ada disana. Mungkin.

Ngomong-ngomong, Jungkok sendiri tidak tau kapan dia akan menghentikan kegiatan idiotnya, mungkin sampai benda itu ketemu.

Lalu, jika tidak ketemu bagaimana?

***
Pagi ini Taehyung berjalan ke kelasnya dengan lesu. Huft, dia belum memberi tahu eommanya jika bandul itu hilang, si cantik itu kembali menyesali kejadian kemarin.

Orang itu, Jeon Jungkook yang tidak bertanggung jawab itu, Taehyung ingin mencakar wajah tampan itu.

Ups, apa baru saja Taehyung bilang Jungkook tampan, eoh?

Taehyungvsontak menggeleng keras dengan pemikirannya barusan.

"Kau pasti sudah tidak waras, karena bandulmu ini kan?"

Taehyung langsung menoleh ke belakang, dan dia melihat  Jeon Jungkook berdiri dihadapannya dengan wajah kuyu, bahkan baju serta celananya kusut seperti baru saja kering terkena air, umm?

"Kau benar-benar menyebalkan, kau sudah menghilangkan bandulku, tidak mau bertanggung jawab, dan sekarang kau masih punya muka untuk menghinaku, eoh? Kau id--"

"Ini, dan tutup mulutmu."

Taehyung mengerjap bingung saat melihat tangan penuh otot itu terulur dengan sebuah bandul ditangannya, tunggu dulu ini??

Taehyung sontak menggigit bibirnya, "K-Kau, menemukannya, eoh?" tanya Taehyung terbata.

Jungkook mendengus, "Kau tidak mau? Aku mencari benda kecil semalaman, dan yang kudapat sekarang hanya wajah idiotmu? Jinjja?" ujar Jungkook santai.

Grep!

Jungkook terdorong kebelakang, wajah tampannya mengernyit heran dengan sensasi pelukan tiba-tiba dari Kim Taehyung yang memeluknya erat saat ini. Jungkook bisa merasakan jika namja cerewet itu tengah menangis dipelukannya.

Hh....

Mereka saling melepaskan rangkulan dengan canggung, Taehyung tepatnya. "Umm, gomawo, kau sudah mau repot-repot mencari bendulku, aku benar berterimakasih Jungkook, terimakasih banyak, jeongmal gomawoyo."

"Hn."

Hanya itu?

Ck.....Taehyung kembali kesal, tapi sicantik itu mencoba tersenyum, "Ngomong-ngomong, sebaiknya kau berganti baju. Kau tau bajumu sudah tidak layak, mereka mengelurkan bau yang mengerikan."

Kali ini Jungkook yang mendengus, "Terimakasih atas saranmu, bajuku bau karena semalan aku berendam di dalam kolam, dan bajuku hanya kering karena angin ketika aku tidur satu jam lalu, jadi maaf saja jika bajuku sangat mengerikan."

Taehyung terdiam bingung, uh, apa dia salah bicara? Taehyung hanya berusaha untuk membut lelucon, dan Si cantik itu tersentak begitu tangannya disentuh tangan dingin Jungkook--yang membuka telapak tangannya, lalu dia langsung meletakan bandul miliknya, dan berlalu begitu saja tanpa sepatah katapun.

Taehyung hanya bisa memandang punggung itu dengan lirih.

*Flassback end*


***

"Taehyungie. Tae, hey?"

"Uh! Kookie?"

Taehyung tersadar dari lamunannya, dan melihat namja yang tengah dia pikirkan itu sedang berjongkok di depannya dengan raut bingung.

Taehyung tersenyum mengingat moment keduanya dulu, tangan lentiknya terulur mengelus pipi Jungkook dengan lembut.

Chup!

"Katakan pada daddy, baby jeon ingin makan apa, hmm?" ujar Jungkook jenaka di depan perut besar Taehyung.

5 bulan, kandungan Taehyung sudah berusia 5 bulan, dan ini cukup membuat Jungkook gemas dengan perut besar nan bulat milik sang Istri.

"Umm, baby bilang ingin makan pizza, Kookie."

Jungkook menaikan alisnya, "Hanya pizza, eoh?"

"Umm! Makan pizza tapi dengan nasi, kajja! Kita makan itu, Kookie."

Jungkook hanya menghela napas, kapan dirinya akan makan makanan normal lagi, eoh?

Pizza dimakan dengan nasi? uhh!

"Baiklah, aku akan pesan pizza dan nasinya, ok?"

Si cantik itu mengangguk sambil membuka cemilannya yang baru.

"Umm, Kookie, apa kau tau jika aku memiliki barang yang sangat berharga, eoh?" tanya Taehyung dengan mimik wajah serius. Jungkook langsung meletakan telpon kantornya, lalu kembali duduk disamping Taehyung.

"Apa itu, hmm?"

Taehyung menggenggam tangan Jungkook yang tadi mengelus lembut pipinya, "Kau ingat bandulku yang terjatuh ke kolam renang saat pertemuan pertama kita dulu?"

Jungkook berfikir sambil menatap raut cantik Taehyung yang tersenyum padanya, umm.....pertemuan pertama ya?

Ah! Itu?

Jungkook berdehem, "Ne, aku ingat. Aku bahkan sampai harus beremdam semalaman hanya untuk mencari benda kecil itu." ujar Jungkook santai.

Taehyung kembali tersenyum manis, si cantik itu langsung merebahkan kepalanya didada Jungkook, "Itulah benda berhargaku, bandul itu sangat berharga."

Jungkook mengangguk, ya dia sudah tau semua itu.

"Bukan saja karena itu pemberian turun temurun dari keluargaku, tapi yang paling penting, dan yang membuat bandul itu semakin berharga adalah karena kau sudah menemukannya, dan karena kau yang sudah berusaha mencari bandul itu semalaman didalam kolam renang. Kau bahkan mengabaikan betapa dinginnya suhu kolam itu, hanya untuk mencari bandul ini. Jadi intinya, badulku ini berharga karena usaha uri Jungkookie untuk menemukannya. Gomawo ne, Saranghaeyo."

Chup!

Jungkook tersenyum tulus mendengar perkataan Taehyung, apalagi kecupan dipipinya barusan.

Si tampan itu langsung membawa tubuh berisi itu semakin memeluknya erat.

"Ne, nado saranghaeyo."


***

*Flassback*

Jungkook terbaring di pinggir kolam renang dengan wajah lelah, tubuhnya kedinginan.   Jungkook mendengus kesal, ini sudah hampir pagi, sudah hampir 12 jam Jungkook mencari badul itu dan dia sama sekali tidak bisa menemukannya.

Ini sudah pagi, dan sebentar lagi siswa-siwa itu akan berdatangan, dengan lemas Jungkook bergerak ke arah tasnya, dan merogoh ponselnya, lalu dengan lincah jari-jarinya yang mengkerut kedinginan itu menelpon seseorang.

'Yeobseo, Tuan muda'

"Belikan aku sebuah bandul klasik dengan bentuk bulat, dan ornamen sayap-sayap dipinggirnya. Kumohon carikan benda itu, beli berapapun harganya, setelah itu kirimkan padaku, aku ada di sekolah paman Jung, kumohon." ujar Jungkook serius

'Tuan, tuan jangan merendah seperti itu, aku pasti akan berusaha mencari bandul yang seperti itu, di Daegu ini memang banyak sekali sentra penjualan bandul-bandul seperti itu, kalaupun kita tidak bisa membelinya, kita masih bisa membuatnya'

Jungkook tersenyum tipis, "Ne, aku tunggu."

*Flassback end*

Hmm, apa kalian sudah bisa menebak bandul siapa yang kata Taehyung merupakan bandul berharga itu, eoh?

Ck, dan sang pelaku hanya tersenyum pongah lalu sesekali memberikan kecupan lembut dirambut Taehyung yang masih betah memeluknya ini.

Jungkook yang terbaik, eoh?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc.

Hay, hay....

Gimana chapter ini?
Hampir 3K lhoo? Jadi silahkan divotement yah.....

Oh iya aku pngen tanya deh, dari 33 chapter KookV Family ini kalian paling suka atau paling greget dengan chapter yang mana nih? Ini polling aja yah, aku pengen tau, jadi mohon untuk dijawab ne......

Btw, aku lagi gk enak badan *hiks biasa radang tenggorokan aku kambuh lagi *hiks
Jadi ini juga aku nyempetin buat nulis, ini aku baru selesai nulis langsung publis, jadi mohon dukungan nya dengan votemen yah, itu adalah penyemangat aku:*

Kalo ada typo bilang yah? Tapi kayanya banyak deh wkwkwkwkwk

Ok deh, siyu next chapter
Ditunggu votemen nya:*

Pai pai......

KookV on going to mubank.

Ini saat bts pulang dari aca tv gitu gila yah tuh dada, bidang btg *hiks


Dan lihat kookv make pin samaan, liat pin yg mereka pake dibaju masing, itu couple kah?

Dan mereka juga pake cincin couple baru kayanya huhuhu

Ini saat mereka mau berangkat ke mubank, lihat tuh ngapai coba nempel2 gitu huhuhu

Duh, lihat chingu KookV di mubank tadi malem *hiks, romatis bgt sih posenya huhuhu

Cantik bgt

Uhh....so hot

*hela napas*

Continue Reading

You'll Also Like

163K 11.4K 50
"Hey...."sambil menepuk bahu "kenapa kou dijalanan seperti ini" "hisk..hisk...hisk..akh...aku ter...seshat " "dimana rumahmu cantik"tanya namja itu...
37.3K 3.1K 11
Mas Jeongguk dan Dek Taehyung.. Just read if u wanna know the story. Bahasa Non Baku Lagi kobam sama Mas dan Adek kepikiran buat story ke gini juga...
201K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
139K 10.1K 16
"Pertemanan antara cowok nggak mungkin cuman temenan, percaya deh. Salah satu nya pasti ada yang suka" [Book 1 of 2] + KookV AU // Bromance + Non-b...