Little Little | Vernon × Umji...

Galing kay kikiyay

66.4K 10.3K 1.5K

Little little twinkle stars~ Cuma kisah-kisah pertemuan dan perpisahan seorang Hansol Vernon Chwe dan Kim Yew... Higit pa

1. Night Chat
2. Way Back Home
3. Chat with Dahyun
4. Kesandung
5. Too Pretty
6. The Special One
7. Gee
8. The Lucky One
9. Flashdisk
Special: Why Do We Fall?
11. Dasi (can be read as Modus)
12. Cemburu
Special: Of Fear and Comfort
13. To Maintain A Relationship
14. Baby in the Morning
Bonus: Chat Istri Sebong
15. Izdanje
16. Of Rain and Serenity
17. En' Ecs
#FlowerSeries: No Flowers Needed
18. Putus
19. Vernon's Attempt #1: Morning Call & Night Sweet Talk
20. Vernon's Attempt #2: Flowers
21. Vernon's Attempt #3: A Date
22. Vernon's Attempt #4: Not So Attempt
23. Ask.fm Umji
24. Ask.fm Vernon
Bonus: Ask.fm 98 Line
25. Supporting Cast
26. Rumor Has It
27. Routine
28. Married Woman Chat Compilation
29. Nonton
30. Beautiful
31. Show Some Love
32. Your Smile
FYI: For Your Imagination
33. The Red Tied
34. Comfort
35. Handsome
36. Parallel
37. Dear, Vernon

10. The Heartwarmer

2.1K 328 53
Galing kay kikiyay

"Yewon. Sedang apa?"

Umji mendapati Sowon yang keluar bersama Nayeon dari dalam ruangan manager di gedung JYP.

"Menonton mereka," ucap Umji pelan sambil menunjuk ruang latihan yang dibatasi dengan pintu kaca. Umji memerhatikan para trainee yang terlihat sedang berlatih dance dengan sangat keras.

Umji tersenyum. Ia dulu pernah merasakan ditrainee seperti ini. Keringat yang bercucuran, lebam di sana sini, berbotol obat pereda rasa nyeri, pantangan makanan ini itu bukanlah hal yang asing baginya.

Umji kadang merasa prihatin dengan para trainee, terutama dari agensi besar. Mereka sangat kurus seperti tinggal tulang. Tentu ekspektasi yang diberikan penikmat dunia hiburan Korea sangat besar kalau itu datang dari agensi yang besar seperti JYP.

Umji sering berdoa supaya para trainee yang dilihatnya di setiap gedung agensi cepat didebutkan, atau sekedar diperlakukan seperti manusia pada umumnya. Kalau mereka debut mereka akan mendapat banyak cinta dari penggemar dan menjadi sehat.

"Apa unnie sudah selesai?" tanya Umji pada Sowon yang sedang melihat ponselnya.

"Yewon sepertinya kita masih harus menunggu satu jam lagi. Got7 dan Pentagon belum hadir. Maaf ya sudah mengajakmu di hari libur seperti ini."

Sowon memeluk Umji dari samping. GFriend, Twice, Got7, Pentagon, dan beberapa grup lain akan melakukan kolaborasi akhir tahun dan mereka akan mengadakan briefing awal hari ini. Sowon sebagai leader harus datang dan ia mengajak Umji untuk sekedar menemaninya saat menunggu.

"Unnie dan Nayeon akan pergi ke kafetaria. Kau mau ikut?"

"Umm sepertinya aku akan di sini saja. Aku ingin melihat mereka latihan."

"Oh, oke. Kau tahu di mana harus mencari unnie."

Umji melanjutkan kegiatannya menonton trainee selama beberapa menit lalu pergi ke kamar mandi. Saat ia akan kembali menonton lagi, dia mendengar suara seseorang menangis.

"Permisi. Apa kamu tidak apa-apa?"

Seorang gadis yang Umji tebak beberapa tahun lebih muda dari Umji sedang meringkuk di pojok koridor sambil menutupi wajahnya. Ia terlihat kaget saat melihat Umji, namun tidak beranjak berdiri dan membungkuk hormat.

Umji mencoba tersenyum dan mendekati gadis itu. Wajahnya cantik. Dia pasti mempunyai darah campuran karena struktur wajahnya seperti orang Barat.

Gadis itu agak sedikit terkejut saat Umji duduk di sampingnya dan memeluk lututnya, seperti yang ia lakukan sekarang. Umji menatapnya beberapa saat dan ia merasa malu terlihat bodoh di depan seorang sunbaenim jadi ia hanya menunduk.

"Kau sangat cantik. Apa ada hal yang mengganggumu?"

Semuanya. Ia lelah, badannya sakit. Gadis itu meneteskan air matanya lagi dan menangis entah berapa lama sebelum menyadari sunbaenim di sampingnya memeluknya dengan hati-hati dan mengusap-usap rambutnya.

"Tidak apa-apa. Menangis sedih sekarang supaya nanti bisa menangis bahagia. Aku juga sering melakukannya dulu."

Gadis itu merasa tak ada yang perlu disembunyikan dari wanita di hadapannya. Ia membalas pelukan Umji dan menangis sekeras-kerasnya di bahu Umji.

"Tanganmu banyak yang lebam. Dulu saat aku masih menjadi trainee sepertimu, kami berlatih dari pulang sekolah sampai larut malam. Belum lagi tugas sekolah yang harus dikerjakan. Seringkali banyak dari kami yang tidak bisa bangun esok paginya karena lebam di sana sini atau sakit kepala yang tidak bisa dikompromi."

Gadis itu masih terisak dan Umji masih menepuk-nepuk punggungnya.

"Awalnya aku berpikir untuk apa tetap melanjutkan. Tidak ada yang menyemangatimu secara langsung, kamu jarang bertemu dengan orang tuamu. Lalu suatu pagi saat kami semua tidak terbangun dari ranjang, leader unnie datang sambil membanting pintu."

Isakannya sedikit mereda, Umji tahu ia mulai mendengarkan.

"Dan dia berkata 'Bisakah kita mulai mencicil untuk membayar luka-luka pada tubuh kita? Kalau lebam dan sakit kepalanya tidak hilang dengan obat bisakah kalian membuatnya hilang dengan mimpi kalian?'

"Kau tahu? Tidak ada yang terbangun saat itu. Sowon unnie keluar dan entah kurasa ia menangis juga. Tapi esoknya kami berjanji untuk tidak membiarkan luka-luka di tubuh kami terobati dengan sia-sia."

"Tapi– bagaimana sunbaenim– bisa bertahan selama it– itu?"

Gadis itu melepas pelukan Umji dan bertanya masih sambil terisak.

"Aku banyak menangis. Kadang orang-orang di sekitarmu akan menilaimu cengeng karena menangis. Tapi sesungguhnya menangis itu melepas perasaan berat dalam hatimu.

"Terlebih lagi saat kami menangis bersama, kami jadi mendengarkan mimpi setiap orang. Itu menguatkanmu, kamu tahu? Karena kamu lega bukan cuma dirimu sendiri yang berjuang di jalan yang sama."

Gadis itu mulai tenang dan menghapus air matanya. Umji menatapnya dan tersenyum.

"Apa kamu pernah menuliskan mimpimu? Aku menulis mimpiku dan menempelkannya di dinding kamarku, di samping foto orang-orang yang berarti dalam hidupku. Aku juga menuliskannya di sticky notes dan menempelkannya di belakang casing hpku. Jadi saat tidak ada yang bisa aku jadikan sandaran, aku akan bersandar pada mimpiku."

"Sunbaenim apa mimpimu?" tanya gadis itu. Ia sudah tidak menangis, matanya terlihat sembab dan membengkak.

"Membawakan lagu yang jika didengarkan orang-orang akan merasa bahagia dan semangat menjalani hidupnya."

Gadis itu kembali menangis, kali ini sambil tersenyum. Umji mengusap kepala gadis itu sekali lagi.

"Sofia?"

Gadis yang dipanggil Sofia itu mengalihkan pandangannya pada seorang pria yang berdiri di belakang Umji. Raut wajah bingungnya berubah cemas saat melihat mata Sofia yang membengkak.

"Vernon Oppa..."

"Astaga. Apa yang terjadi? Kamu tidak apa-apa? Matamu bengkak. Apa kamu habis menangis?"

Vernon masih meracaukan belasan pertanyaan sambil memeriksa detail fisik adiknya. Sementara Umji sudah ikut berdiri dan hendak pergi meninggalkan kakak adik itu.

Umji tahu Vernon. Dia pernah menjadi partnernya di acara musik Mnet akhir tahun kemarin. Harusnya Umji sadar karena bibir dan hidung gadis itu sama persis seperti Vernon.

"Sunbaenim!"

Umji menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Sofia, begitupun Vernon yang akhirnya menyadari keberadaan Umji. Sofia berlari kecil dan memeluk Umji seperti adik memeluk kakaknya sampai Vernon terpaku dibuatnya.

Umji membalas pelukan Sofia dan tersenyum sambil menggumamkan kata 'Fighting' dengan pelan. Vernon tidak tahu apa yang terjadi, tapi ada yang hangat dalam hatinya.

Sofia melepaskan pelukannya dan membungkuk 90 derajat pada Umji.

"Aku akan bekerja keras. Saat kami debut nanti sunbaenim adalah orang ketiga yang akan aku ucapkan terima kasih setelah orang tuaku dan oppa."

Umji tersenyum mendengarnya. Umji akan menunggu saat itu. Semoga waktu mendewasakan Sofia dan membuatnya selalu di jalan penuh keberuntungan.

Umji bertatapan sebentar dengan Vernon lalu membungkukkan badannya dan berbalik pergi.

"Sofia, apa yang terjadi?"

Sofia tersenyum dan memeluk kakaknya. "Ani. Aku tadi sedih dan sunbaenim menghiburku."

"Kamu kenal dia?"

"Tentu saja. Maksudku aku tahu. Dia partner Oppa saat MAMA, kan?"

"Apa kamu merasa baikan?"

"Aku merasa hidup lagi."

Vernon tertawa mendengarnya. Ia mengacak-acak rambut adiknya masih sambil memeluknya.

"She's an angel, Oppa. I really like her."

*****

"Umji­-ssi!"

Umji akan menaiki van saat Vernon datang dari lobi belakang dan menghampirinya.

"Oh. Vernon-ssi." Umji membungkukkan badannya. Mungkin Vernon ingin bertanya apa yang terjadi tadi.

"Bisa kita bertukar nomor telepon?"

Umji mengedipkan matanya mencerna perkataan Vernon.

"Kenapa?"

Vernon mengusap kepalanya yang tidak gatal.

"Ah, apa tidak apa-apa kalau adikku meminta nomor teleponmu?"

Mulut Umji membentuk huruf O lalu kembali menutup dengan cepat setelah melihat mata Vernon yang membesar. Mungkin Vernon merasa Umji itu aneh.

"Kamu boleh memberikan nomor teleponku padanya."

Vernon mengrenyitkan keningnya, mengucap "I'm sorry?" tanpa sadar.

Umji tersenyum. "We've exchanged numbers after MAMA."

Vernon agak terkejut. Pertama karena tidak menyangka Umji akan membalasnya dengan bahasa Inggris yang fasih. Kedua karena ia baru ingat pernah bertukar nomor dengan Umji, yang waktu itu ia lakukan sebagai bentuk formalitas.

"Oh... right then."

Sekali lagi Umji membungkukkan badan dan berbalik masuk ke dalam van, sebelum menghentikan langkahnya dan menatap Vernon lagi.

"Your sister is really pretty. You're lucky to have her. Make sure she always has you by your side, kay?"

Vernon tersenyum. "Jangan khawatir. Kau bisa mengandalkanku."

Senyuman itu masih mengiringi kepergian Umji. I am the lucky one to have met you.

Kalau Vernon besok punya seribu alasan untuk menyukai Umji, maka kejadian hari ini mewakili semua alasan itu.

∞∞∞∞∞

Created: August 13th, 2017

Part ini gaada romantisnya pisan wkwk maafiiiinnn. Btw ada yang udah liat Umji ngecover Gashina? Kalau belum kalian harus liat! Di situ menurutku kecantikannya Umji naik 100% wkwk.

Oiya...

Yeeeyyyy sudah 10 part!!!

Terima kasih untuk pembaca setia short story iniiiii. Ku tidak menyangka banyak yang mau bacaa :')) Terima kasih lagi buat yang udah nyempetin kasih feedback atau sekedar komentar, jadi penyemangat banget buat aku. Maafkan tulisan-tulisanku yang masih amatiran dan mungkin suka ga jelas hohoho.

Mau tau dong, dari 10 short stories di sini story favoritmu yang mana? -->

Terus yang paling gak jelas yang mana? -->

Mungkin ada yang mau nanya-nanya Kiki juga --> Ga deng canda wkwkwk

Pokoknya Ki berterima kasih sebanyak banyak banyak banyaknya buat yang udah sempetin baca, komen, dan vote, apalagi kasih kritik dan saran <3

Oiyaa cek workku di Kimchi sebelah yaa, ada fanfic DK x Yuju pertamaku wkwk.

Dannnnnn Selasa/Rabu bakal kuposting special repost part dari fanfic jaman baheula yg pernah kubikin di wordpress. Stay tune and don't hesitate to give me your feedback! :D


Reposted: July 2020

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

3.4K 389 25
"gimana rasanya pas lihat mantan jalan sama pacar barunya, won?" "hareudang." -duo won "ck, lebih hareudang lagi denger kalian berdua adu mulut padah...
1.7K 333 28
[FOOLOVE 2] Alamanda: Ia pikir akan baik-baik saja setelah semua yang terjadi. Ternyata meskipun ia sangat mencintainya, hubungan mereka tidak akan...
344K 1.2K 6
banyak adegan aww aww nya lohhhh, YAKINN GAMAU BACAAA #7 NENEN [3 - 1 - 23] #3 BXG [3 - 1 - 23]
45.8K 8.1K 44
❝Kok bisa-bisanya gue dapet genre hidup kaya gini sih, ya Tuhan ....❞ Was : #1 on Hallo Author #1 on Dowoon #1 on Lino #1 on Lee Know #1 on Orific #...