Angel(o)

By Fatzzahh

138K 7.1K 172

"Dasar cengeng, jatoh gitu aja nangis. Kayak bocah" ucap Angelo sambil berdiri di sebelah Fia yang menangis d... More

Alifiah Arsyinta(1)
Angelo Affandi(2)
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36(end)
Epilog

8

3.5K 198 0
By Fatzzahh

Fandy merogoh kantong tasnya, mencari kunci motornya. Ia mencarinya ke seluruh kantong kecil tasnya. Namun, tidak juga ia temukan.

Fandy terdiam, berusaha mengingat dimana terakhir ia meletakkan kunci motornya.

Lelaki itu memukul jidatnya saat ia mengingat bahwa kunci itu masih ada di laci mejanya. Fandy segera mengambil langkah cepat menuju kelasnya.

Saat lelaki itu berjalan melewati toilet, ia mendengar suara isakan seseorang di balik pintu toilet. Fandy merinding, namun ia berusaha untuk terus mendengarkan suara itu.

"Siapa pun yang ada di luar, tolong gue" ucap seseorang yang berada di balik pintu toilet tersebut.

"Zahra, tolong gue" lanjut gadis itu.

Fandy yang masih mendengarkan suara itu pun mengernyit bingung, "Dia kenal Zahra?" Tanyanya kepada dirinya sendiri.

Hikkss... Hikss... Hiksss

Fandy yang mendengar isakan itu pun semakin penasaran. Dari arah depan Fandy, Zahra berjalan cepat ke arahnya sambil membawa tas milik Fia.

"Eh, mas gojek. Ngapain di depan toilet cewek?" Tanya Zahra saat ia tiba dihadapan Fandy.

Fandy membuka lebar mulutnya sambil membuka helmnya yang berwarna hijau. "Gue bukan mas gojek. Gue ini calon penerusnya Marquez" ujarnya dengan percaya diri.

"Lo kalau punya mimpi nggak usah tinggi-tinggi, kasihan kalau jatuh, sakit" balas Zahra.

Fia yang mendengar ada suara dibalik pintu toilet pun berdiri dan mengetuk pintu tersebut.

"Zahra, itu lo kan?" Ucap Fia dan membuat Zahra yang berada di balik pintu pun bingung mendengar pertanyaan Fia, Zahra memgang knop pintu tersebut dan hendak membukanya. Namun, pintu itu juga tetap diam, tidak memperlihatkan Fia yang berada di baliknya.

"Fia, lo ngapain kunci pintunya?" Tanya Zahra dengan polosnya.

Fandy yang mendengar pertanyaan Zahra pun mendorong jidat gadis itu, "Dasar bego. Fia itu kekunci, bukan ngunci diri. Bego dipelihara" ujar Fandy dan membuat Zahra menampakkan wajah geramnya sambil mengelus jidatnya.

"Ya udah, tolongin Fia" kata Zahra.

"Fia manis, lo jauh-jauh dari pintu ya. Gue mau dobrak pintunya" ucap Fandy

"Banyak omong lo" omel Zahra.

Fandy menabrakkan dirinya ke pintu toilet tersebut, lima kali ia mendobraknya, namun pintu masih sama, belum terbuka.

"Sekali lagi. Pasti bisa" ucap Fandy menyemangati dirinya sendiri.

Saat Fandy menabrakkan dirinya untuk ke enam kali, akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan Fia yang masih menangis.

Fia langsung keluar dan memeluk Zahra. "Kenapa lo bisa kekunci di dalam?" Tanya Zahra tetapi Fia hanya menggeleng.

Fia melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya.

"Fi, lo nggak mau peluk gue juga?" Tanya Fandy sambil merentangkan tangannya bersiap untuk memeluk Fia. Fia menatap Fandy geli, sedangkan Zahra memukul lelaki itu menggunakan botol minumnya.

"Jangan berani-berani deketin Fia" ujar Zahra memperingati.

"Emang kenapa? Gue nggak takut sama lo" ujar Fandy.

"Lo mau dipukulin Bintan sampai jadi terong busuk kayak si Rahmat?" Tanya gadis kurus tersebut dan dibalas gelengan oleh Fandy.

Bintan memang cewek yang tomboy, gadis itu sudah mengikuti taekwondo sejak masih berumur tujuh tahun dan itu membuatnya sangat jago dalam berkelahi. Dan bulan lalu, ia baru menghabisi cowok bernama Rahmat karena berani mengempeskan ban motor gadis itu.

"Udah. Fan Makasih ya udah tolongin gue" ujar Fia sambil tersenyum ke arah Fandy.

"Kalau buat Fia, apa aja bakal gue lakuin" gombal Fandy dan membuat Fia menatap cowok itu dengan tatapan geli.

"Ayo pulang Fi" ajak Zahra sambil memberikan tas Fia. Fia mengangguk lalu pamit kepada Fandy. Mereka berjalan meninggalkan Fandy.

******
Fia tiba di rumahnya bersama Zahra, gadis itu mampir ke rumah Fia untuk mendengarkan cerita gadis berlesung pipi itu tentang kronologi dirinya bisa terkunci di toilet.

Fia dan Zahra berjalan memasuki pintu utama rumah Fia, mereka mengucapkan salam dan dijawab oleh Mama Fia yang duduk di ruang tengah.

"Loh, kamu nggak bareng abang Fi?" Tanya Sinta kepada anak perempuannya.

"Nggak ma, abang katanya mau kumpul bareng teman-temannya" jelas gadis itu lalu dibalasa anggukan oleh Mamanya.

Fia pamit kepada Sinta untuk naik ke atas menuju kamarnya, Zahra juga melakukan hal yang sama kepada Sinta. Fia dan Zahra berjalan menaiki tangga dan tiba di sebuah pintu berwarna putih yang terdapat stiker bertuliskan "Fia Zone"

Fia membuka pintu tersebut dan mengajak Zahra untuk masuk. Fia langsung mendududukkan dirinya di atas kasur, sedangkan Zahra duduk di atas karpet berbulu milik Fia.

"Jadi, siapa yang ngunciin lo di toilet?" Tanya Zahra.

"Kayaknya kak Cindy" ujar Fia dan membuat Zahra mebulatkan kedua matanya.

"Ha! Kak Cindy? Kok bisa? Lo punya salah apa sama dia?"

"Jadi,gini ceritanya"

Fia berlari menuju toilet yang bersebelahan dengan kelas Perpustakaan.Karena terburu-buru saat membuka pintu toilet, Fia tidak sengaja menabrak tubuh seseorang. Saat Fia melihat orang tersebut, ternyata itu adalah Cindy dan dayang-dayangnya.

"Lo emang nggak punya mata. Suka banget nabrak orang" kata Cindy dengan suara yang cukup keras sambil menunjuk-nunjuk wajah Fia.

"Maaf kak" ujarnya singkat.

Cindy menarik tangan Fia dengan kasar lalu menghempaskan gadis itu hingga lengannya membentur tembok.

"Gu peringatin sama lo. Jangan pernah deketin Angelo lagi. Dia itu milik gue" kata Cindy dengan suara keras sambil menunjuk wajah Fia.

Fia meremas roknya, jantungnya juga berdebar, dan gadis itu menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Cindy.

"Ma-af kak, gue nggak tau kalau Angelo milik lo" ujar Fia sambil menahan agar cairan bening di pelupuk matanya tidak jatuh.

"Awas kalau gue lihat lo deketin Angelo lagi. Gue bikin hidup lo nggak nyaman" ancam Cindy dan membuat Fia mengangguk mengerti.

Cindy bersama dua temannya berjalan keluar toilet meninggalkan Fia sendirian. Fia segera mengambil langkah cepat untuk masuk ke salah satu bilik toilet.

"Lega" ujar Fia sambil menatap dirinya di cermin, merapikan rambutnya yang berantakan dan membasahi wajahnya dengan air keran.

Fia berjalan hendak keluar dari toilet tersebut. Fia memutar knop pintu toilet, namun sudah tiga kali Fia memutarnya, tetapi pintu masih tertutup rapat.

Fia mulai gelisah, jantungnya berdebar lagi, kedua telapak tangannya berkeringat dan dingin, air yang ia tahan di pelupuk matanya pun tumpah. Fia menangis.

"Jadi gitu ceritanya Ra" ujar Fia setelah menceritakan kronologinya.

"Jadi, kak Cindy cemburu sama lo?"

Fia mengedikkan bahunya. "Memangnya, kak Cindy itu pacarnya Angelo?" Tanya Fia sambil duduk di sebelah Zahra.

"Bukan. Kak Cindy itu memang suka sama Angelo sejak pertama kali Angelo sekolah di SMA Cendrawasih. Kak Cindy yang kejar-kejar Angelo, dan gue dengar, kak Cindy pernah nembak Angelo, tapi ditolak sama Angelo, karena katanya Angelo nggak suka sama cewek yang modelnya kayak cabe kiloan" jelas Zahra dan membuat Fia terkekeh.

"Kasihan juga" ujar Fia.

"Lo nggak usah takut Fi, nanti dia juga bakalan ketahuan sama guru" kata Zahra.

"Lo kan nggak salah, lo juga punya bang Rifqi yang bakalan jaga lo" lanjut Zahra

"Iya sih"

"Iya. Tapi, memangnya lo beneran suka sama Angelo Fi?" Tanya Zahra dan membuat Fia salah tingkah.

"Nggak tau juga" ujarnya sambil tersenyum malu-malu.

"Jujur aja Fi" ucap Zahra sambil menyenggol lengan gadis itu dan Fia hanya senyum-senyum.

"Gue pulang dulu deh Fi, ini Ibu gue udah telfonin gue terus kayak rentenir nagih utang" ucap Zahra sambil mengambil tasnya dan menggendongnya di punggung.

Fia terkekeh,"iya. Makasih udah diantar pulang"

"Ok"

Fia dan Zahra keluar kamar Fia menuju halaman depan rumah Fia yang dimana motor Zahra terparkir.

*****

Makasih sudah dibaca :) semoga suka sama ceritanya. Maaf kalau masih banyak kekurangan. Jangan lupa vote dan komen :)

Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 139 2
❗️nyangteolz zb1; gunwook x ricky ―teddy bear― "jadi hubungan kalian ini sebenernya apa?" "kakak adek kan ya?" "kak ezra huhu!"
8.2K 758 31
❝Kamu layaknya fatamorgana. Semakin dekat aku mencari, semakin semu pula yang aku dapatkan.❞ - 𝕬𝖗𝖎𝖋𝖎𝖓 : 𝕭𝖆𝖉 𝕳𝖚𝖘𝖇𝖆𝖓𝖉. Bagaimana jadiny...
2M 123K 53
APA LIAT-LIAT? SINI MAMPIR! [𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀!] [ NOTE. SEBAGIAN PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT] GENRE : BUCIN...
637K 23K 24
"Mereka anakku. Bukan anakmu. Bukankah dulu kau yang tidak mengakui mereka Jim?" Aku memang membencimu Park Jimin, tapi sungguh aku pernah dan mungk...