UnUsual Marriage

De Churniekova

160K 13.2K 4.3K

Biasanya pernikahan sejenis itu tabu, semua orang tua melarang bahkan tak ada hukum yang mengesahkannya. Kali... Mai multe

ch.1: The Two Tycoons
ch.2: Crazy Engagement
ch.3: My Errand Fiancé
ch.4: From President To Idol
ch.5: Old Friend
ch.7: Married Couple
ch.8: Incidents
ch.9: Business Trip
ch.10: Big Event (part I)
ch.11: Big Event (part II)
ch.12: Break it Down
ch.13: My Troublemaker Husband
ch.14: Quality Time
ch.15: Businessman Awards
ch.16: Surrogate Mother
ch.17: Night Time Together
ch.18: Awkward Situation
ch.19: A Weird Dream
ch.20: The Deepest Thoughts
ch.21: Serendipity
ch.22: Conflicted
ch.23: Training Wife
ch.24: UnUsual Honeymoon
ch.25: Tranquility
ch.26: Body and Soul
ch.27: Terror Begins
ch.28: The Oriental Woman
ch.29: Enemies
ch.30: Catch The Big Fish
ch.31:Someone Behind The Curtain
ch.32: New Path To The World
Extra ch. 1: Ocean Cruise (I)
Extra ch. 1: Ocean Cruise (II)
Extra ch. 2: Baby or Babies?
Extra ch. 3: Baby Blues
Extra ch. 4: Troublemaker Cutie Prince

ch.6: Our Child

3.3K 305 48
De Churniekova

Aku nikmatin banget nulis cerita tentang perusahaan, mungkin karena aku akrab dengan dunia ini ya. Lebih paham juga dibanding tema lain.

**************************

Selagi orang suruhan keluarga Cho dan Lee mengurus surat pernikahan keluar negeri, Kyuhyun dan Sungmin serius mengerjakan proyek perusahaan baru mereka. Mereka mulai mencari gedung baru utk kantor perusahaan properti mereka karena mereka harus memisahkan diri dari perusahaan inti dan bekerja bersama di satu gedung. Dari seorang kenalan Sungmin menemukan sebuah ruang kantor kosong full satu lantai dibeli sementara itu Kyuhyun menyuruh tim pengacara perusahaan Samdae untuk mendampingi Sungmin mengurus perijinan perusahaan meski Hyunsang sendiri memiliki tim pengacara. Kyuhyun tidak meninggalkan tanggung jawabnya meski dia sibuk.

Sungmin yang memiliki lebih banyak waktu sepulang dari kantor mengerjakan proyek perusahaan baru. Di ruang studi Sungmin mengurus sejumlah nama yang sudah mendaftarkan diri sebagai pegawai. Ribuan aplikasi yang masuk cukup membuat Sungmin pusing tapi dia mau total mengerjakan proyek ini dengan tangannya termasuk memilih pegawai. Dia butuh tim marketting, advertising, accounting, dan posisi kecil lainnya.

Kyuhyun pulang dan langsung pergi ke studi room, melihat Sungmin sibuk menjawab telpon sambil melirik komputer dan tangannya sibuk mengetik. Mungkin ini saat paling sibuk Sungmin yang pernah Kyuhyun lihat, karena biasanya Sungmin hanya memegang gadget melihat gosip infotainment.

"Kau sudah makan?"
"Eh?" Sungmin mendongak dan melihat Kyuhyun, "jam berapa ini?" Sungmin melihat pergelangan tangannya, "oh.. sudah malam, aku lupa aku belum makan, aissh.. apa stan di lounge masih buka?"
Kyuhyun sudah menduga, melihat keseriusan Sungmin dia pasti belum makan, "stan dibawah mungkin 24 jam"
"Aku tidak suka fastfood" Sungmin melihat jam lagi, sepertinya dia masih belum akan selesai beberapa jam lagi, lounge mungkin sudah tutup saat dia selesai.
"Apa kau selalu makan di lounge?"
"Memangnya dimana lagi? Kau kan melarang pelayan dirumah ini" Sungmin protes mengingat insiden itu.
Kyuhyun diam memandangnya, "aku akan masak makan malam, kau lanjutkan saja pekerjaanmu" Kyuhyun beranjak pergi.
"Memasak? Untukku?"
"Untukku" Kyuhyun menjawab sebelum menghilang keluar.
Sungmin heran tapi tidak berpikir apa-apa, kalaupun dia tidak makan tidak masalah, lagipula dia sibuk.

Hampir sejam atau lebih tepatnya 45 menitan Kyuhyun memakai telpon didapur untuk memanggil Sungmin di studi room.

Apa dia benar-benar memasak untukku? Atau dia mau meracuniku?

Sungmin turun dan melihat dimeja dapur ada beberapa menu makanan barat seperti pasta, salad, salmon.

"Oh.. kau bisa memasak semua ini?" Sungmin duduk mengambil sumpit.
"Aku memasak semuanya sendiri saat di asrama, aku dan Changmin gantian memasak"
"Darimana kalian belajar?"
"Seorang chef dari hotel Changmin di Amerika"
"Kalian memanggil chef untuk memasak tapi kau mengejekku tinggal diapartmen?"
"Itu hanya beberapa minggu diawal sekolah, setelah itu aku suruh Changmin melarangnya datang"
Sungmin masih memandangnya sinis, tapi melihat kemampuan memasak Kyuhyun setara chef hotel internasional dia cukup salut.
"Karena itu chef hotel Amerika jadi aku cuma belajar memasak western food" Kyuhyun mulai makan pastanya, "tapi aku tidak akan memasak untukmu setiap hari, anggap ini sebagai ganti kau sudah bekerja sampai lewat jam makan malam"
"Aku tahu kau memang tidak tulus" Sungmin mengolok tapi Kyuhyun hanya diam makan.

Rasa masakannya tepat, pastanya tidak lembek dan tidak mentah, sempurna. Salmonnya setengah matang, sausnya juga enak, sementara saladnya sangat enak. Sungmin tak bisa memasak karena dia tuan muda, merasakan hasil masakan Kyuhyun dia jadi iri. Iri karena Kyuhyun sosok tuan muda yang sempurna. Tapi bukan berarti Sungmin memujinya. Tidak sama sekali.

Setelah makan Sungmin beranjak ke kamar untuk istirahat dan sedikit mengecek berita di media sampai dia ketiduran. Begitu terbangun sudah jam 11 malam lebih. Masih ada pekerjaan yang belum selesai.
Sungmin keluar dari kamar menuju studi room tapi saat masuk ternyata Kyuhyun sedang duduk di meja miliknya.

"Aku pikir kau sudah tidur" Kyuhyun bicara tanpa menoleh.
"Apa yang kau lakukan?" Sungmin mendekati mejanya.
"Melihat hasil pekerjaanmu dan melengkapinya, apa ini design kantor baru? Aku perlu menambahkan ideku juga kan?"
Sungmin melihat skema yang tadinya dia buat, "kau merubahnya?" Dia terkejut melihat gambar ruang direktur jadi lebih besar.
"Kita satu jabatan, kalau berada diruangan terpisah orang akan berpikir siapa yang lebih tinggi jabatannya, karena itu lebih baik dibuat satu ruang saja"
Sungmin melihat lagi ada ruang tambahan, "apa ini?" Dia menunjuk ruang kosong disamping ruang direktur.
"Aku baru mau membicarakannya denganmu kalau bangun besok pagi, karena ini proyek baru pasti akan menyita banyak waktu dan perhatian, daripada repot pulang pergi aku berpikir untuk menambah ruang tidur disana"
"Tidur? Di kantor?"
"Aku sudah sering berpikir untuk membuat ruang tidur di kantor Samdae tapi karena orangtuaku tidak mau aku terpaksa pulang pergi walau larut malam, ini akan lebih efektif dan efisien"
"Tapi kantor itu sempit, ruang tidurnya.. bagaimana bisa membuat 2 ruang tidur?"
"Kita cukup buat 1 ruang tidur, kenapa harus 2?"
"Maksudmu.." Sungmin makin terbangun sekarang, "kita.. tidur sekamar??"
"Kau mau tidur disana juga?"
"Eh?" Sungmin heran sekarang, Kyuhyun berpikir ruang tidur itu untuk dirinya sendiri jadi Sungmin tidak perlu tidur dengannya.
Tapi bukankah itu ruang kerja mereka berdua? Kenapa hanya untuk Kyuhyun? Tapi kalau dipikir lagi Sungmin memang tidak ingin tidur disana apalagi sekamar dengannya.
Setelah ragu untuk berdebat akhirnya Sungmin urung, dia juga tidak mau tidur sekamar dengan Kyuhyun jadi biarkan saja dia membuat satu kamar. Sungmin masih bisa pulang ke apartmen. Lebih bagus lagi karena itu bisa membuat mereka terpisah secara tidak langsung, tidur ditempat sendiri-sendiri, tidak satu rumah.

Sepertinya Kyuhyun memang workaholic, bahkan dia masih bekerja di rumah walau sudah seharian di kantor. Benar-benar tidak menyangka dia pernah jadi troublemaker.

"Apa kau memang jadi troublemaker sejak dulu?" Sungmin duduk di meja di depan Kyuhyun.
Kyuhyun yang sedang menggambar atau lebih tepatnya mencorat-coret skema jadi terhenti, "kenapa kau bertanya?"
"Aku hanya merasa kepribadianmu yang sekarang terlalu bertolak belakang, tidak mungkin kau bisa berubah 180 derajat dari troublemaker menjadi serius hanya karena kau kembali ke Korea, seorang troublemaker selamanya akan menjadi troublemaker" nada bicara Sungmin terdengar serius.
"Jadi maksudmu kau tidak percaya jika aku bisa berbuat ulah sekarang?"
Punggung Sungmin tiba-tiba terasa dingin, dia diam tak berani menoleh tiba-tiba tangannya ditarik hingga dia jatuh terbaring ke meja, untung reflek kepalanya bagus jadi dia tidak terbentur meja.
Kesal karena dia bisa saja terluka dia membuka mata dengan melotot tapi dia melihat wajah Kyuhyun tepat diatasnya dengan posisi terbalik karena Kyuhyun masih duduk di kursi. Kyuhyun memandang ke bawah menatap Sungmin tanpa ekspresi, melihat Sungmin yang tadinya mau marah tapi tidak jadi. Ditatap intens seperti itu membuat Sungmin merasa canggung. Dia mau bangun sebelum memarahi Kyuhyun tapi dia mendengar Kyuhyun bicara.
"Mau kulanjutkan?"
"Eh?" Sungmin tidak tahu apa maksudnya.

Dilanjutkan apanya? Dia benar-benar mau menghajarku? Beruntung tadi kepalaku tidak terluka, apa dia mau menunjukkan kekerasan yang bisa dia lakukan?

"Kalau kau berani aku akan meminta pengacaraku menuntutmu tidak perduli itu akan menjadi berita besar atau tidak"
"Hah? Menuntutku? Apa mencium itu bisa dituduhkan sebagai tindak kriminal?"
"Mencium??" Sungmin masih berbaring di meja memandang Kyuhyun dengan terbalik. Baru Sungmin sadar Kyuhyun bukan mau melukainya tapi mau menciumnya, "Sial.." Sungmin bangun dengan kepayahan, "kubilang jangan menyentuhku! Kalau kau menyentuhku aku akan menuntutmu dengan tuduhan pelecehan seksual!"
"Kita ini bertunangan, kalau ada kontak fisik bukan pelecehan namanya"

Selama ini Sungmin menggoda hanya untuk mengerjainya, dia sama sekali tidak menganggap Kyuhyun tunangannya jadi dia juga tak pernah terpikir untuk melakukan kontak fisik, tapi Kyuhyun sudah mengerjainya dengan benar-benar berniat untuk melakukannya. Sungmin tidak menyangka keadaannya berbanding terbalik sekarang.

"Dengar ya.. apapun hubungan diantara kita itu hanya hitam diatas putih, jadi tidak perlu kontak fisik"
Kyuhyun tidak benar-benar 'ingin' menciumnya, kalaupun dia melakukan itu dia tak menganggap itu hal yang besar, orang didepannya sudah menantangnya, jadi anggap saja Kyuhyun menerima tantangan itu. Kyuhyun tak sungguh-sungguh akan melakukan kontak fisik karena dia tunangan Sungmin.
Kyuhyun hanya angkat bahu lalu melanjutkan skemanya.
"Kau.. apa tidak cukup bekerja di kantormu sampai sekarang masih bekerja?"
"Aku sudah biasa kerja sampai tengah malam, tidak sepertimu"
"Apa?"
"Untuk jawaban pertanyaanmu tadi.. aku hanya menjadi troublemaker saat di Amerika karena aku ingin mencoba hidup bebas"
"Oh... Jadi.. maksudmu saat kau di Korea.. kau seperti ini? Bersekolah dengan baik dan jadi murid yang baik?"
"Bersekolah dengan baik.. mungkin.. tapi kalau jadi murid yang baik.. tidak juga, aku hanya menahan diri untuk tidak membuat masalah"
"Woa.. jadi kau benar-benar troublemaker? Sekarang juga kau mencoba tidak membuat masalah? Tidak membuat skandal dengan perempuan karena tidak mau membuat masalah?"
"Tentu saja, kau tahu sendiri persaingan dunia bisnis sangat sengit, kita dibunuh atau membunuh itu sangat penting, jadi mencoba menjauhkan diri dari masalah itu penting"

Sungmin menemukan kesamaan dirinya dengan Kyuhyun, mereka sangat perduli dengan perusahaan mereka yang tentunya dibangun tidak dalam sekejap mata, Sungmin merasa Kyuhyun orang yang bisa dipercaya dalam bekerjasama, mungkin juga dalam berteman.

Sungmin sudah tidak mengantuk lagi, jadi dia mengerjakan skema design ruang kantor dengan Kyuhyun. Tapi mereka memiliki selera design yang berbeda ini juga menimbulkan masalah, Kyuhyun yang simple lebih suka design minimalis dengan warna monokrom sementara Sungmin lebih suka artistik, memberi hiasan pada ruangan dan memakai warna yang terkesan hidup, ini karena dia sudah lama bergaul dengan dunia keartisan.
Sungmin meninggalkan ruangan dengan menggelengkan kepala, ternyata keputusan untuk berteman dengan Kyuhyun terlalu buru-buru, mereka sangat tidak cocok! Sementara itu Kyuhyun masuk kamarnya dengan memijat dahinya, dia harus menikah dengan orang yang sangat bertolak belakang dengannya dalam segala hal, itu sangat menyusahkan.

Membangun perusahaan bekerjasama dengan orang lain itu tidak mudah, karena harus berbagi ide sementara keduanya sudah terbiasa melakukan apapun sesuai dengan keinginan sendiri. Tapi meski begitu mereka tetap berusaha mendirikan bisnis itu.

Disela kesibukan sebagai Presdir masing-masing perusahaan Sungmin dan Kyuhyun masih harus menyempatkan diri mengerjakan proyek. Sambil menunggu perijinan disahkan oleh pejabat setempat mereka bisa mengurus kantor dulu, designnya belum juga selesai dibuat. Sungmin dan Kyuhyun harus meeting bersama designer interior hari ini, jadi jam 5 setelah Sungmin selesai bekerja dan Kyuhyun sedang jam istirahat sementara karyawan pulang dari kantor mereka berdua mendatangi gedung kantor baru untuk menata ulang dekorasi, para pekerja sedang mengecat sementara Kyuhyun dan Sungmin bersama seorang designer interior mengadakan meeting di gedung kosong itu dengan proposal design yang ditawarkan oleh sang designer. Fokus utama mereka adalah kantor Direktur Utama, untuk menghemat tempat ruang direktur akan ditambah meja rapat, karena itu perusahaan baru hanya memiliki 1 lantai kantor harus menghemat tempat se-efisien mungkin.

"Aku ingin ada lukisan, dindingnya dibuat dengan kaca" sementara Sungmin menyampaikan keinginannya Kyuhyun mengerutkan alis tidak setuju.
"Kenapa dindingnya kaca?" Kyuhyun lebih suka privasi, kalau dindingnya kaca semua pegawai akan bisa melihatnya dari luar.
Sementara itu Sungmin sengaja meminta dindingnya terbuat dari kaca agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya Kyuhyun melakukan ancaman hal yang sama seperti malam itu, dengan dinding kaca semua orang bisa melihat apa yang terjadi jadi dia tak akan berani macam-macam.

"Aku tidak mau ada terlalu banyak hiasan dinding, kalau mau lukisan pasang 1 saja" Kyuhyun berusaha menyampaikan idenya juga.
"Aku juga ingin tanaman agar ruangan lebih hidup"
"Kau pikir ini garden?"
"Satu pot saja, kau ini.." Sungmin tak bisa menahan diri terhadap Kyuhyun, tapi designer justru senyum-senyum, pasangan tunangan populer ternyata bisa bertengkar juga.
Untuk kamar tidur spesial khusus dibuat sesuai keinginan Kyuhyun karena itu akan ditempati dia sendiri.
Seperti merancang rumah pengantin baru rancangan gedung kantor ini disesuaikan dengan keinginan mereka sendiri walaupun ada sedikit pertengkaran perbedaan pendapat, benar-benar pasangan sempurna. Pikir sang designer melihat mereka berinteraksi secara langsung, tapi kenapa mereka tidak mesra? Apa gosip yang mengatakan pertunangan mereka karena bisnis itu benar? Jadi mereka sebenarnya tidak ingin pernikahan terjadi?

"Aku mau makan malam, kau mau pulang atau kembali ke kantor?" Sudah hampir jam 7, para pekerja sudah pergi, tinggal designer saja, mereka bertiga memakai lift turun ke bawah.
"Tentu saja kembali ke kantor, setelah makan malam"
"kalau begitu kita makan malam sama-sama? Lagipula kita kan pakai satu mobil"
Kyuhyun melirik Sungmin dan berpikir apa itu akting karena didepan orang lain atau dia memang meminta Kyuhyun makan bersama. Orang ini ambisius dan bisa jadi licik.
"Terserah kau saja"
Sungmin tersenyum manis lalu merangkul lengan Kyuhyun keluar dari lift melambai pada designer. Kyuhyun hanya mengerutkan alis dengan heran.
Designer itu baru paham kalau mereka benar-benar pasangan tunangan, mereka mungkin bisa bersikap mesra jika tidak banyak orang. Designer itu ingin memotretnya tapi malu karena saat ini dia berdiri sebagai seorang designer profesional, bukan fangirl gay couple.
"Apa yang kau lakukan?" Mereka masuk dalam mobil.
"Sebagai tunangan yang baik, tentu kita harus menunjukkan sedikit kemesraan"
Kyuhyun heran Sungmin masih saja memaksakan diri untuk akting memperlihatkan image mesra mereka padahal menurut Kyuhyun itu tidak ada untungnya.

Mereka makan malam di sebuah restoran mewah, pengunjung restoran, pelayan dan staff mengenal mereka, melihat mereka makan berdua terlihat sangat mengesankan. Keduanya tampan, elegan dengan jas yang pastinya mahal, minum wine sambil memotong steak terlihat sangat ideal. Tidak ada lagi kesan aneh dua orang laki-laki berkencan. Mungkin hanya karena itu mereka, dua pria kaya raya bertunangan. Jika pria lain mungkin tak akan terasa sama.

Berita tentang perusahaan baru terkuak ke media massa. Pelaku bisnis merasa waswas kalau-kalau kerjasama Hyunsang-Samdae akan membuat bisnis yang dapat menyaingi mereka, pasti mereka akan bangkrut. Namun setelah tahu gedung perusahaan baru yang sedang dibuat sempat menimbulkan keheranan bagi para pebisnis yang sudah mengantisipasi perusahaan baru itu. Mereka hanya memiliki 1 lantai perusahaan tidak semegah dan sebesar perusahaan inti mereka. Itu artinya investasi mereka pada proyek perusahaan baru mereka sedikit, tidak berbahaya bagi dunia perbisnisan. Para pebisnis jadi lega dan menganggap perusahaan mereka bukan lawan bagi mereka lagi.

Media massa terus meliput pergerakkan Kyuhyun dan Sungmin, sementara media bisnis membicarakan perusahaan baru mereka dan reaksi-reaksi lawan bisnis yang meremehkan proyek perusahaan baru mereka, media infotainment justru membicarakan tentang 'keintiman' keduanya dalam mengurus bisnis baru mereka. Selain tersiarnya bocoran design kantor dengan 1 kamar tidur 'bersama' dan juga informasi tentang rancangan design kantor yang dibuat langsung oleh keduanya, berita dinner romantis juga turut menambah bumbu. Entah dari mana bocornya para wartawan infotainment kadang justru lebih jeli dari intel FBI.

Sungmin biasanya rajin mengamati perkembangan berita baik media bisnis atau infotainment walaupun sekarang sangat sibuk dan dia jarang online tapi dia tahu perkembangan berita di luaran. Dia yang selalu melapor pada Kyuhyun tentang berita yang ada mulai dari sindiran dan remehan lawan bisnis, sampai kesangsian pada bisnis baru mereka.
Lebih tepatnya seperti Sungmin merajuk dan mengadu.

"Aku kesal sekali! Aku memilih gedung itu kan hanya untuk sementara, karena tidak ada lahan kosong dan tidak ada gedung bertingkat tinggi yang kosong, mau membangun gedung bertingkat juga butuh waktu yang lama dan justru akan menunda penggarapan perusahaan, berani sekali mereka meremehkan kemampuanku!"
Kyuhyun melirik tunangannya yang tiba-tiba mengamuk di kantornya, private assistant tidak berani melarangnya saat dia tiba-tiba datang, Sungmin melotot padanya seolah matanya bicara: 'ini urusanku dengan tunanganku, kau orang luar tidak usah ikut campur'. Jadi perempuan cantik yang pernah mengidamkan Bossnya itupun hanya diam mengantarkan Sungmin ke ruang kantor Kyuhyun.
"Lihat saja nanti, aku akan beli gedung tertinggi di Gangnam agar mereka tahu!"
"Haah.. untuk apa kau melayani mereka? Mereka kan tidak tahu seberapa jumlah investasi perusahaan itu" Kyuhyun dengan santai melanjutkan pekerjaannya, "lagipula aku puas dengan hasil design kantor itu, lokasinya juga strategis, ada ditengah Hyunsang dan Samdae, tidak usah cari gedung baru, aku ingin tempat itu"
Sungmin memandang Kyuhyun dengan tertegun, apa itu artinya pujian? Karena Sungmin lah yang sudah memilih tempat itu, gedung itu.
Sungmin merasa sedikit bangga, pekerjaannya tidak sia-sia.

Kyuhyun benar-benar sukses menghibur Sungmin hingga kemarahannya reda. Walaupun Kyuhyun tidak tahu kalau dirinya sudah membuat Sungmin merasa terhibur dengan kata-katanya, karena Kyuhyun benar-benar mengatakan apa yang ada dipikirannya saja.

"Aku pergi sekarang, masih ada jadwal kunjungan yang harus kulakukan"
Kyuhyun heran tiba-tiba kemarahan pangeran cilik itu mereda secepat kemarahan itu meledak, dia hanya menoleh tanpa bertanya melihat kini Sungmin tersenyum puas, begitu Sungmin membuka pintu dia baru tersadar untuk berkata "lain kali.. jangan datang kesini kalau tidak ada hal yang penting"
Senyum Sungmin hilang dan menoleh melihat Presdir yang sibuk dengan berkasnya, "tentu saja ini penting! Karena ini tentang anak kita"
Kyuhyun kembali berhenti mengerjakan dokumen sebelum dia mulai mengerjakannya, dia menoleh pada Sungmin dan seketika itu melihat Sungmin tersenyum.
"Bye" Sungmin kembali berjalan dengan mendongak.

Ucapan Sungmin sangat berbekas membuat Kyuhyun terdiam.
Anak.
Kalau mereka benar-benar menikah nanti tentu mereka tidak akan punya anak.
Mengingat perusahaan baru itu dibuat dengan tangan mereka sendiri tanpa suruhan orang lain rasanya memang pantas perusahaan itu menjadi anak mereka nantinya.

Ponsel Kyuhyun berbunyi dan melihat itu telpon dari sahabatnya putra kedua Shim Group Kyuhyun langsung menerimanya, "ada apa?"
"Kenapa kau sibuk sekali? Aku berkali-kali mengundangmu minum tapi kau tidak datang, ada klub baru yang sepertinya bagus, ada kelas VIP"
"Aku sangat sibuk, apa kau tidak melihat beritanya?"
"Oh ya benar, setelah kau bertunangan sepertinya kalian sudah jadi bintang terkenal yang setiap hari muncul di berita, tapi kau bisa kan pergi minum denganku? Malam ini? Bagaimana?"
"Baiklah"

Jam 9 malam Kyuhyun selesai bekerja langsung menuju ke klub yang diberitahu Changmin, bersama drivernya memakai Jaguar hitam. Sejak Sungmin minta berangkat kerja sama-sama dia tak pernah lagi memakai black bentley untuk bekerja. Sungmin sendiri sedang menuju ke klub yang sama, dia sempat menelpon Kyuhyun untuk mengajak makan malam karena Sungmin bosan makan di lounge apartmen sementara di rumah tidak ada pelayan, makan di restoran akan lebih menyenangkan jika tidak sendirian. Sejak makan malam di restoran saat itu dengan Kyuhyun Sungmin tidak merasa canggung untuk makan dengannya lagi. Jadi saat makan malam Sungmin tahu Kyuhyun akan pergi ke klub dengan Changmin.

Kyuhyun dan Changmin duduk di lantai atas bagian VIP, tidak banyak gangguan perempuan-perempuan karena akses masuknya hanya untuk yang diijinkan, tidak terlalu bising karena jauh dari sumber suara, bisa melihat aksi DJ dengan jelas karena dari atas.
"kau sedang membuat perusahaan baru?"
"Hm.." Kyuhyun menyandar kursi meminum vodka digelasnya.
"Perusahaan apa yang kau buat?"
"Rahasia"
"Aissh.. padaku pun kau masih bilang rahasia? Kau... tidak akan menjadi lawan bisnisku kan?" Changmin takut Kyuhyun akan memulai bisnis perhotelan, bisa jadi dia akan jadi lawan bisnis yang tangguh untuk Shim Group.

Changmin ingat dia baru saja ikut meeting perusahaannya beberapa waktu yang lalu, Presdir Shim Min Ah membahas tentang perusahaan baru kolaborasi Samdae dan Hyunsang, mengantisipasi jika mereka terjun ke dunia bisnis perhotelan melawan mereka.
Seperti sebuah perang, masing-masing kerajaan bersiap dan berjaga-jaga jika kerajaan kawan berubah menjadi lawan yang mengancam.

"Aku tidak berani melawan raja bisnis hotel sebesar Shim Group, tenang saja"
"Benar kah? Atau mungkin itu Perbankan?"
"Tidak juga, lihat saja nanti, bukankah orang-orang itu meremehkanku karena kantor perusahaan baruku kecil?" Sebenarnya 1 lantai yang dibeli Sungmin tidak bisa dikatakan kecil karena tiap departmen memiliki ruang kantor sendiri-sendiri tapi bagi perusahaan sekelas Hyunsang dan Samdae yang memiliki gedung perusahaan setinggi 28 dan 30 lantai, memiliki kantor 1 lantai tentu terkesan kecil.
"Orang-orang boleh meremehkan kalian, tapi aku tak semudah itu merasa lengah, aku tidak mau ada kejutan diakhir nanti"
"Haha.. kau bisa saja" Kyuhyun merasa rileks membuka kancing jasnya, "jadi kapan kau akan pergi?"
"Entahlah, keluargaku memanfaatkan kepulanganku untuk ikut membantu kantor pusat, belakangan pengunjung hotel menurun karena ancaman misil Korea Utara si brengsek Jong Un itu, mereka takut datang ke Korea Selatan, jadi kami akan bekerjasama dengan pemerintah, dinas kementrian pariwisata untuk membuat slogan Visit Korea, banyak yang harus dilakukan, membuat iklan dan lain sebagainya"
"Kalau begitu bagus.. kau mungkin bisa menghadiri pesta pernikahanku"
"Oh ya? Kapan?? Ini.. benar-benar serius? Bukan hanya permainan bisnis keluarga kalian?"
"Ini pernikahan bisnis.. tapi pernikahan ini sungguh terjadi.. sebelum pembukaan perusahaan baru mungkin aku akan pergi keluar negeri untuk tanda tangan berkas pernikahan, setelah itu aku kembali untuk menggelar pesta yang sudah disiapkan keluargaku"
"Hey.. hm.. aku turut berduka cita"
"Kau brengsek.."
"Kalau kau mau seorang perempuan katakan saja padaku, aku akan kenalkan kau wanita cantik manapun yang kau mau"
"Aku tidak mau bekasmu, bekas orang lain tidak masalah tapi asalkan bukan bekasmu"
"Aissh..."

Sungmin tiba di klub dan melihat Kyuhyun mengobrol dengan Changmin diatas, tapi sebelum sempat mendatangi mereka Sungmin dihentikan seorang perempuan.
"Sungmin CEOnim"
Sungmin tahu perempuan itu, pewaris bisnis fashion clothing yang terkenal di dunia malam. Bisnis fashion clothing sangat menjamur di Korea karena Korea juga pusat fashion Asia, jadi meski dia pewaris bisnis derajatnya tidak terlalu tinggi di mata para pebisnis lain, fashion clothing miliknya tidak setara Gucci, Versace atau merek lain yang mendunia, bisnisnya hanya untuk kawasan Korea saja. Jadi perempuan sepertinya sangat perlu mendapat pria Chaebol yang bisnisnya besar.
"Kau datang sendiri?" Memanfaatkan keadaan melihat Sungmin sendiri dia segera menghampiri, gaun rok mini dengan dada low cut membuat bagian-bagian tubuh vitalnya nyaris terekspos.
Dia menggelayuti pundak Sungmin, menempelkan dadanya ke lengan Sungmin mencoba menggodanya.

Sebagai laki-laki normal tentu Sungmin merasakan getaran itu merambat dari lengannya menuju bagian vitalnya, tapi Sungmin bukan hewan haus darah, dia masih bisa berpikir logis.

"Sudah lama aku tidak melihatmu pergi ke klub, ternyata kau juga mau mencoba klub baru ini, aku beruntung datang kesini" dia bicara mendekat ke telinga karena bising, Sungmin dapat mencium aroma parfum mahalnya yang memikat.
"Tapi.. aku datang dengan tunanganku" Sungmin tersenyum.
"Oh.. soal itu.." dia memandang penuh menggoda, "aku tidak percaya kau gay.. aku masih percaya kau bisa menaklukan perempuan.. aku tidak keberatan untuk mencobanya"

Sial.. Kyuhyun kenapa kau cuma melihatku! Cepat bantu aku! Ada lintah darah yang mau menghisapku!

Sungmin bisa melihat dari sudut matanya kalau Kyuhyun memperhatikannya dari atas tapi tidak bergerak sama sekali, membiarkan Sungmin dengan perempuan itu.
Sementara itu Sungmin merasa tidak sopan jika menolak perempuan dengan dingin.

"Maaf.. tunanganku memperhatikan kita dari atas" Sungmin tetap berusaha tersenyum.
Perempuan itu menoleh keatas dan memang dia melihat Kyuhyun memandang ke bawah. Dengan tidak enak hati perempuan itu melepas pelukannya.
"Aku permisi"
Sungmin segera naik dan mendekat ke sofa Kyuhyun dan Changmin.
"Kenapa kau tidak turun untuk membantuku?" Sungmin duduk disamping Kyuhyun langsung menuang vodka.
"Untuk apa?"
"Kau itu tunanganku~ kau tahu dia sedang mencoba merayuku, kalau aku terjerat bagaimana?" Changmin pura-pura tidak dengar.
"Aku juga harus melindungimu begitu?"
"Tentu saja~ kalau ada perempuan yang mau merebutmu dariku juga aku harus mempertahankanmu, aku tidak mau kehilangan Samdae"
"Tapi aku tidak masalah kalau kehilangan Hyunsang"
"Apa kau bilang?" Sungmin menoleh dengan melotot.
Kyuhyun melotot juga padanya.
"Hey sudah..sudah.." melihat keduanya Changmin tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, Sungmin seperti pangeran cilik yang selalu komplen sementara Kyuhyun sengaja membuatnya kesal. Dia tak pernah melihat Kyuhyun mempermainkan orang seperti itu, seperti dia menikmati kekesalan Sungmin. Bukannya dia menyebalkan tapi lebih seperti menggoda dengan cara yang aneh.
Changmin sangat mengenal Kyuhyun, 5 tahun cukup membuat Changmin hafal gerak gerik Kyuhyun.
"Ayo kita minum"

Sungmin mabuk, Kyuhyun harus memeganginya saat keluar, kemudian dia menyuruh bodyguard membawa Sungmin ke mobil Porsche-nya.

"Dasar anak kecil, seperti itu saja sudah mabuk, aku heran kenapa sampai sekarang dia tidak punya skandal kalau dia mudah sekali mabuk dengan dikelilingi perempuan-perempuan artis itu"
"Haha.. itu artinya dia anak baik, tidak sepertimu ahli minum yang menandakan kau biasa mabuk-mabukan, kenapa kau tidak satu mobil dengannya?"
"Dia datang dengan mobilnya sendiri"
"Kenapa aku merasa kau sengaja bersikap dingin padanya? Biasanya kau tidak seperti itu pada temanmu"
"Dia bukan temanku"
"Oh okay.. dia tunanganmu"
"Ini hanya hubungan bisnis, aku merasa aku tidak perlu simpati dan empati dalam hubungan ini"
"Aku tidak tahu apa yang membuatmu waspada seperti itu, apa kau takut jatuh cinta padanya?"
"Hell no.. aku bahkan tak pernah berpikir tentang hal itu, ini hanya image-ku dan ini bukan salahku jika dia mengenalku dengan image seperti ini"
"Dia partner bisnismu, mungkin kau bisa melonggarkan sedikit sikapmu, anggap dia teman karena dia sudah mengganggapmu teman"
"Menganggapku teman?"
"Ya.. dia tak banyak berekspresi jika bicara denganku, berbeda saat bicara denganmu, dia lebih rileks"
Kyuhyun tidak banyak memperhatikan tingkah laku Sungmin sebelum atau sesudah, jadi dia tidak paham maksud Changmin. Dia merasa Sungmin terlalu bertolak belakang dengannya, bukan tipe teman yang dia suka dan bisa akrab dengannya.

Kyuhyun menyuruh bodyguard membawa Sungmin naik lift, tentu saja dia tidak mau repot menolong Sungmin dalam lift, disaat seperti ini Kyuhyun merasa kehadiran bodyguard bermanfaat. Dari basement hingga naik ke kamarnya Sungmin dibantu bodyguard. Bodyguard heran bossnya bisa mabuk seperti ini, biasanya boss sangat waspada dan tak pernah minum sampai mabuk untuk berjaga-jaga jika ada wanita yang memanfaatkannya. Sepertinya Sungmin merasa aman ada tunangannya jadi dia bisa minum sampai mabuk karena jika ada Kyuhyun tidak akan ada perempuan yang mengganggunya.

***

Ayah Sungmin memanggil Sungmin ke rumah membicarakan tentang berita perusahaan baru mereka, beliau merasa tidak nyaman karena banyak yang meremehkan perusahaan baru anaknya.

"Kenapa tidak beli gedung yang tinggi? Bukankah sudah kukatakan kalian anak baru dan para pebisnis akan memandang rendah kalian, karena itu investasi yang besar akan membantu image kalian di mata mereka"
"aboji tidak usah memikirkan berita yang ada, yang penting aku dan Kyuhyun yakin dengan bisnis yang akan kami buat, ucapan orang lain tidak penting" entah bagaimana Sungmin begitu tenang dan tidak emosi menanggapi sindiran orang-orang di media seperti biasanya, sepertinya ucapan Kyuhyun saat itu cukup menenangkannya, membuatnya percaya diri menghadapi kesinisan orang, "aboji tenang saja dan lihat nanti, kami akan mengguncang Korea" Sungmin tersenyum.
"Mendengar ucapanmu aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi"
"Aboji memanggilku hanya karena berita ini?"
"Bukan.. itu hanya satu hal yang ingin kutanyakan, alasan memanggilmu kemari untuk memberitahumu.. surat-surat sudah siap dan kalian bisa menikah sekarang"

Meski Sungmin sudah tahu dan siap akan hal ini tapi dia tetap saja terkejut seperti tersambar petir.

Menikah.

Sekarang.

Setelah tanda tangan surat pernikahan hidupnya akan berubah selamanya. Dia akan menikahi seorang laki-laki. Orang tak akan menganggapnya sama lagi, dia akan berubah di mata orang lain, menjadi gay.

######################

Continuă lectura

O să-ți placă și

65K 5.9K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
1M 84.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
12.3K 843 22
WARN ❗ M-preg🐣 Karakter hanya milik ©Muneyuki Kaneshiro dan ©Yusuke Nomura. »»----><----«« Isagi yoichi seorang Maba dari bluelock university,yang d...
1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...