Slave

By indriaSa

289K 4.5K 205

Penulis akan lebih Semangat kalo pembacanya menyempatkan diri klik ⭐ Dan memberi komentar 😊 kritik dan saran... More

Set Me Free..
am I Free?
untitled,
him
Beautiful Punishment (2)
Untitled part
untittled Part, II
9
10
11
12
13
14

Beautiful Punisment (1)

30.5K 386 3
By indriaSa

    Adam menghempaskan tubuhnya ke kursi kebesaran di kantornya. Pekerjaan hari ini sangat banyak ditambah pikirannya yang sedari tadi tidak fokus.
"Kirana.. jadi itu namamu" gumamnya pelan, lalu membuka laci dan mengambil figura kecil, tatapannya terlihat lelah dan sayu.
"Bersabarlah sayang, aku akan membereskannya dulu supaya kita bisa bahagia seperti dulu" gumamnya sambil mengusap figura itu pelan.

Adam kembali berkutat pada pekerjaannya setelah kembali menyimpan figura kecil itu kedalam laci

-
"Selalu saja tertidur disofa" geram lelaki yangbaru saja datang dari aktivitas melelahkannya. Waktu telah menunjukan pukul23.34, memang terlalu larut untuk pulang dengan alasan pekerjaan.
Adam mengangkat gadis yang tengah tertidur lelap disofadengan posisi meringkuknya, memindahkan gadis itu ke kamarnya. Adam menatapgadis yang tengah bergelung dengan guling disampingnya lalu tersenyum danberanjak ke kamar mandi. 

-

'Ah.. badanku pegal' batin kirana sambil berguling ditempat tidur

"Kau sudah bangun?" Tanya seorang pria yang tengah menatapnya sambil meminum kopi.

"Eng.." jawab kirana dengan mata setengah terbuka. Adam mengangkat alisnya, kirana terlonjak saat sadar orang yang bertanya padanya adalah adam.. Sang Majikan.

"E.. maaf, ya aku sudah bangun" ucap kirana sambil membereskan rambutnya yang pasti berantakan,

"Kebiasaan tidurmu benar-benar buruk nona kirana" ucap adam dengan tersenyum simpul.

"Ya? Ah.. apa aku mendengkur? Biasanya tidak tuan, mungkin aku .. tunggu! Apa tuan tidur disini lagi?" Tanya kirana kaget setelah menyadari pernyataannya.

"Apa ini kamarmu? Tentu saja ini kan kamarku" ucapnya santai sambil mengulum senyum..

"Apa aku yang tidur disini tuan? Ah maaf aku.. lupa sepertinya" ucap kirana gugup. Adam mengernyitkan dahinya..

"Ah.. aku sebenarnya tidak terlalu suka memberi hukuman sepagi ini" ucap Adam lalu menyimpan kopi yang sedari tadi digenggamnya.

"Maaf tuan.. saya tidak akan tidur disini lg" ucap kirana menyesal.

Adam menaikkan alisnya lagi, "menurutmu kesalahan apa yang kau perbuat pagi ini?" Tanya adam dengan langkah santai mendekat pada kirana, kebiasaannya saat mengintimidasi lawan.

"Tidur disini?" Tanya kirana hati-hati, adam tersenyum lalu duduk disamping kirana yang tengah tertunduk takut.

" apa pr-mu sudah selesai?"tanya adam dengan senyum iblisnya. Kirana teringat

"Aa..ah, aku memanggil anda tuan.. a..aku lupa tuan.. eh maaf. . Maksudku adam" ucap kirana gugup setelah menyadari kesalahannya.

" jadi kau memutuskan memanggil namaku? Pilihan bagus, tapi hukuman harus tetap dijalankan kan?" Tanyanya dengan senyum jahil..

'Matilah aku' batin kirana. kirana dengan terburu beranjak dari kasur sampai lengannya ditarik dengan cepat kembali terhempas keatas kasur dengan tuan adam diatasnya menahan beban tubuhnya dengan kedua tangannya.

"kau sepertinya sangat menyukai hukumanku kirana, kau mengulangi berapa kali pagi ini?"tanyanya dengan smirk andalan yang selalu bertengger manis ketika sedang menggoda kirana.

"sepertinya nyawaku belum berkumpul semua, makanya.. maafkan aku tapi bisakah kau melewatkannya kali ini saja?"tanya kirana gugup menatapnya dalam jarak yang sangat dekat ini.

"mengapa aku harus melewatkannya?"tanya adam sambil mendekatkan wajahnya pada kirana, kirana berusaha memundurkan wajahnya sebisa yang ia bisa meskipun sia-sia saja.

" aku tidak akan mengulanginya lagi adam"ucapnya sambil menahan tangan didadanya agar tidak semakin mendekat. Adam tersenyum lembut? Entahlah mungkin kirana salah lihat karena sedetik kemudian ia melihat senyuman iblis yang terpampang dihadapannya.

Adam mendekatkan wajahnya dan mencium bibir kirana dengan lembut tanpa paksaan seperti mengizinkan jika kirana ingin menghindar, kirana secara naluri ikut membalas ciuman adam yang lembut itu. Adam menghentikan ciumannya ketika kirana menepuk pelan dada adam.

"nafasku habis"ucap kirana terengah. Adam tersenyum sambil mengusap bibir kirana.

"baiklah, kau bebas kali ini"ucapnya sambil beranjak berdiri lalu mengambil kopinya dan melangkah pergi.

belum sampai luar Adam berbalik lagi kearah Kirana yang masih diposisi tertidur.

"ada apa?"tanya kirana bingung

"ikut aku ke pesta malam ini"ucap adam tanpa ekspresi

"Sekarang?" Tanya kirana bodoh

"malam kirana bukan sekarang"ucap adam malas

"i..iya maksudku malam ini?"tanya kirana lagi 

"Kau ingin pergi tahun depan?" Tanya adam menaikkan alisnya masih dengan senyumnya.
"Ba..baik, sebentar.. em.. aku siap-siap dulu tu.. adam"ucap kirana lalu berlari kearah kamarnya.

"kau bisa tinggal dikamar ini kirana, toh kamarmu pun tidak pernah kau tinggali"goda Adam

"tidak mau!"ucap kirana lalu masuk ke kamarnya. Senyum adam terlihat memudar seiring menghilangnya kirana.
-
"Hampir saja" ucap kirana sambil mengelus dadanya menormalkan detak jantung yang sedari tadi tidak normal, lalu berbaring dikasurnya sambil menatap langit.
"Ibu.. bagaimana kabar ibu ya" lirih kirana.
'TOK TOK'
"aku ingin sarapan kirana" ucap adam dari luar. Kirana tersadar dari lamunannya dan terlonjak

"iya.. sebentar"ucap kirana lalu berlari kekamar mandi

Setelah menyiapkan makan kirana kembali kabur dari adam dan masuk kekamar.
"Ah.. bodoh, aku kan tidak punya baju pesta..asshh" rutuknya. Kirana mencari baju yang bisa disebut gaun tapi memang dia tidak bawa baju mengingat di seret paksa saat keluar dari rumahnya. Kirana terduduk di kasur.
"Apa aku minta dibelikan pada adam?" Tanyanya pada diri sendiri.
Kirana memberanikan diri keluar kamar berjalan pelan kearah kamar adam.
'TOK..TOK
"emm.. maaf adam, ada yang ingin kukatakan.. bisakah.. bisakah kau keluar sebentar" panggil kirana pelan. Tak ada jawaban sama sekali. Kirana memberanikan diri membuka sedikit pintu kamar adam dan dilihatnya kamar itu kosong
"Kemana tuan terhormat itu.. apa dia sedang mandi?" gumam kirana
"Jika aku sedang mandi kau ingin mengintipku begitu?" Ucap seseorang dari arah belakang.
kirana terlonjak kaget dan berbalik kebelakang
'DUG
"asshh" ringgis kirana saat kepalanya terbentur pada kepala sang tuan yang tadi dicarinya
"Dasar ceroboh" ucap adam sambil mengusap keningnya yang tadi berbentur dengan kepala kirana.
"Saya minta maaf tuan, tapi kenapa juga tuan harus berdiri sedekat itu jadinya kebenturkan" ucap kirana juga mengusap kepalanya
"Jadi ini salahku huh?" Tanya adam
"Ah.. bukan, ini salah saya tuan" ucap kirana menunduk.
'Bodoh sekali dia telah berani menyalahkan tuannya' batin kirana
"Tunggu.. tuan? Tadi aku memanggilnya tuan? Bodoh, semoga dia tidak sadar" bisik kirana pelan saat mengadahkan kepalanya terasa bibirnya bersentuhan dengan sesuatu yang kenyal.. adam menciumnya dengan lembut lalu tersenyum di bibir kirana.
"Hukumanmu.. kesalahan yang sangat tak bisa kutolerir" ucap adam lalu mengusap kepala kirana dan berjalan masuk ke kamarnya. Tanpa menghiraukan kirana yang terpatung didepan kamarnya.

kirana tersadar dari lamunan sesaatnya.

"Tunggu, bukan ini yang tadi akan kulakukan.. ahh" gumam kirana frustasi. kirana berhadapan kembali dengan pintu kokoh yang tadi dia ketuk.

'Tok..Tok'

"em.. Adam? bisa buka pintu sebentar? ada yang ingin kubicarakan" ucap kirana gugup. pintu terbuka ketika kirana akan mengulang mengetuk dan berakhir dengan mengetuk tubuh keras dihadapannya

"a..maafkan aku, hm.. aku, aku perlu baju untuk kepesta.. seperti yang kau tau aku kemari tanpa membawa baju yang pantas untuk dipakai ke pesta" ucap kirana memberanikan diri sedikit mendongak menatap dagu pria dihadapannya.

"aku sudah menyiapkannya untukmu, jika tadi kau memeriksa dengan baik isi lemarimu kau dapat melihat baju yang pantas itu didalam lemarimu" ucap adam mengangkat alisnya

"ah.. baiklah, maafkan aku.. " ucap kirana malu lalu berbalik dengan cepat. Adam tersenyum samar.

"jam 7 aku ingin kau sudah siap kirana"ucap adam

"baiklah"ucap kirana

-

kirana dengan cepat menyelesaikan ritual mandi dan berjalan kelemari.

"ah.. rasanya malu sekali, harusnya aku sudah mengira kalau dia akan menyiapkan baju untukku" rutuk kirana.

kirana membuka lemari dan tertegun melihat dress dihadapannya, dress ini sangat indah tentu saja tapi bukan itu yang membuatnya tertegun entah mengapa dress dihadapannya ini sangat tidak asing meskipun tidak mungkin dia pernah memakainya karena dapat dipastikan harga dress ini tidak dapat kirana bayangkan.

"mengapa terasa tidak asing? apa aku pernah memimpikan keadaan ini?" gumam kirana, lalu mengambil dress itu dan memakainya. kesekian kalinya kirana merasa de javu dan tak merasa asing dengan dress itu, dan tentu saja kirana menyukai dress ini.

kirana keluar dengan canggung karena tentu saja bagaimanapun kirana merasa aneh memakai baju dengan atasan yang terbuka seperti itu. Adam terlihat duduk santai disofa sambil memainkan handphone-nya, kirana menuruni tangga dengan canggung.

"em.. adam" ucap kirana sambil memegang bawah dress itu lalu tersenyum canggung. "bagaimana menurutmu? apa terlihat bagus?" tanya kirana gugup, bukan gugup karena menunggu jawaban adam tapi kirana gugup karena tatapan adam. entah kenapa tatapannya terlihat dalam dan sedikit sedih? mungkin, kirana tak ingin menduga-duga.

"kau selalu bagus memakainya, ayo kita sudah terlambat" puji adam singkat lalu menarik pelan lengan kirana agar mengikutinya. kirana menunduk mengikuti adam rasanya sedikit tidak puas dengan pujian adam yang singkat itu atau mungkin adam hanya basa-basi saja.

adam membukakan pintu mobil dengan senyum menawan, lalu bersiap menjalankan mobilnya.

"kau menyetir sendiri? Kemana pa arnold yang sering bersamamu?"tanya kirana

"hari ini aku hanya ingin berdua denganmu"ucap adam sambil tersenyum.

"kau akan datang sebagai kekasihku disana bukan pelayan jadi bersikaplah sebagai kekasihku mengerti?" ucap adam pelan, kirana menatapnya kaget 'dia tidak pernah mengatakan ini sebelumnya' pikir kirana namun kirana diam saja tak menjawab.

"dan juga, jangan jauh dariku walau hanya 1 m mengerti?" tanya adam lagi dengan arogansinya, kirana mengangguk sambil menunduk menatap dress yang tengah dipakainya

"kenapa tidak menjawab?" tanya adam datar

"iya, aku mengerti adam" ucap kirana pelan

"hanya malam ini saja kirana" ucap adam terdengar sendu sambil mengusap kepala kirana pelan, lalu kembali berfokus kejalan. kirana terperanjak dengan usapan adam namun berusaha bersikap tenang dengan melihat kearah jendela. menenangkan hatinya.


Continue Reading

You'll Also Like

38.8K 2.5K 61
𝐭𝐡𝐞 𝟐𝐧𝐝 𝐛𝐨𝐨𝐤 𝐨𝐟 𝐬𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐚𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐨𝐥𝐢𝐯𝐢𝐚 𝐫𝐨𝐝𝐫𝐢𝐠𝐨 𝐚𝐧𝐝 𝐲/𝐧'𝐬 𝐦𝐞𝐞𝐭-𝐜𝐮𝐭𝐞𝐬/𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐢�...
19.5K 633 28
روايه اماراتيه تتكلم عن مثايل وحيده امها وابوها الي عانت من الم الانفصال الام : نوره الاب : محمد تاريخ الكتابه : 19/3/2023 تاريخ التنزيل : ..
5.3M 46.3K 57
Welcome to The Wattpad HQ Community Happenings story! We are so glad you're part of our global community. This is the place for readers and writers...
57.1K 102 14
🤍 if u're not interested, don't report, just dont read!! 🤍