DUNKELHEIT [COMPLETED]

Autorstwa Justgalon

1.9M 44.2K 2.1K

Pernah bergabung dalam program Paid Stories Wattpad dari 27 Mei 2020 sampai dengan 8 Juni 2021. Julio Harding... Więcej

Pengumuman Dunkelheit dan Metanoia
Pengumuman
Prolog
Tentatio
Desafio
Tervezés
Impetum
Proksima
Prizorgo
Stormfulde
Erantzun

Pahoitella

46.9K 3.3K 332
Autorstwa Justgalon


"Jadi sekarang kau seorang panglima perang? Wah, kau bisa sombong sedikit kalau seperti itu."

Joanna melihat-lihat kukunya yang tampak sudah sedikit panjang, Julio duduk di depannya sambil meminum teh. Acara pengangkatan sudah selesai beberapa saat yang lalu. Joanna langsung menemui Julio ketika melihat pria itu tengah duduk beristirahat.

"Terima kasih atas pujiannya, Tuan Putri."

"Jadi ini yang dijanjikan ayahku padamu jika kau lulus ujian? Padahal baru dua minggu kau di sana. Kau diam-diam mengincar jabatan dalam istana rupanya." Joanna bertopang kaki dan memandang Julio dengan angkuh.

"Terlepas dari kata-kata Anda, saya sangat tersanjung."

"Kau tampak senang. Bagaimana jika kita berdansa untuk merayakannya?"

"Jika saya menerima tawaran Anda, apakah Anda tidak apa-apa?"

"Maksudnya?" tanya Joanna tidak mengerti.

"Anda yakin akan bisa menjaga irama jantung Anda jika kita terlalu dekat?" Julio mengambil gelas teh lalu meminum perlahan. Membiarkan Joanna menatapnya beberapa saat. "Karena dari yang saya rasakan kemarin, jantung Anda berdetak di luar batas normal."

Joanna masih diam, tetapi jelas wajahnya menampakkan perubahan warna yang cukup signifikan. Sialan! Sejak kapan pria ini berhasil membuatnya mati kutu untuk menjawab. Lalu parahnya lagi, apa yang dikatakan Julio memang benar. Dia sendiri sadar jantungnya seperti tidak ingin diam kemarin. Dibanding diam terlalu lama, Joanna berusaha untuk menjawab kata-kata Julio dan membalikkan keadaan atas tuduhan pria itu. Joanna tersenyum sebagai balasan.

"Itu wajar saja, bukan? Kau pria dan aku wanita. Berdekatan pasti menimbulkan spektrum yang bisa membuat jantung bereaksi. Kurasa kau juga mengalaminya kemarin."

"Hanya Anda sendirian. Saya memastikan tidak mengalami reaksi itu," jawab Julio dengan tenang. Joanna masih berusaha agar tidak terpancing.

"Ah, sekarang aku baru sadar kau memang tidak normal." Joanna berdiri dari tempat duduknya dan siap untuk pergi, tetapi baru satu langkah dia pergi, Joanna melihat kucing hitam masuk ke tempatnya dengan Julio tadi bicara. "Ya ampun, kau lucu sekali!"

Julio melihat Joanna yang mendekati kucing hitam itu. Kucing itu tampak bergelanyut manja pada Joanna. Digendongnya kucing itu kemudian dibelainya kepala si kucing. Julio masih tampak santai sambil meminum teh yang masih berada di tangannya. Mata hijau kucing hitam itu melihat Julio dengan tajam sambil sesekali mengeong pelan.

"Anda suka kucing, Tuan Putri?"

"Lebih dari suka."

"Berarti Anda juga tidak normal."

Joanna memutar bola matanya kesal mendengar ucapan Julio. Pria itu berhasil membalasnya lagi. Joanna kemudian berbalik arah menuju kursi yang tadi didudukinya sambil kucing hitam itu berpangku di pahanya. Dia seakan punya kekuatan untuk membalas kata-kata Julio yang menusuk hatinya. Jika dia bisa meminta pada kucing hitam yang sekarang berada di pangkuannya, dia ingin meminjam cakar sang kucing agar bisa membuat wajah Julio penuh dengan cakaran.

"Nah, kita sama-sama tidak normal. Artinya kita cocok! Jadi kenapa kita tidak bersatu saja?" semangatnya untuk menggoda Julio seakan memuncak lagi. Dilihatnya Julio meletakkan gelas di atas meja dan pria itu tersenyum tipis.

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf pada Anda, Tuan Putri," Julio masih tersenyum tipis. "Ini akan mengecewakan Anda, karena saya menolak permintaan itu. Mungkin Anda hanya bermain-main, tapi saya tegaskan pada Anda, saya menolak semua yang Anda inginkan dari saya, kecuali untuk melindungi Anda."

"Penolakan selalu terasa menyakitkan." Joanna mengedikkan bahunya sambil membelai kucing hitam yang berada di pangkuannya. "Aku tidak tahu siapa yang salah di sini. Kau atau aku, tapi rasanya aneh."

Joanna memandang kosong kucing yang tengah dibelainya. Dia juga langsung diam begitu saja. Namun, beberapa detik setelahnya Joanna sadar. Joanna memandang Julio sebentar lalu dia berdiri dari bangku kemudian berjalan keluar dari ruangan itu, meninggalkan Julio yang menatap punggung Joanna. Kucing hitam itu mengikuti langkah Joanna yang menjauh.

➴➵➶

Jauh di dalam hutan Dunkelheit ada satu tempat yang sangat gelap. Istana besar berselimut kabut dan akar-akar pohon yang menjalar. Di dalamnya sesosok makhluk tengah berdiri tegak sambil menatap lurus ke depan. Matanya tertutup jubah hitam, hanya menyisakan sebagian wajahnya. Bisikan angin menjadi saksi kediamannya. Tangan dinginnya terulur ke depan, mengapai pigura yang dipandanginya tanpa kedip. Sosok yang mirip Joanna Theodora Hawthorne tersenyum di sana. Memakai gaun putih yang sangat indah dengan mahkota berlian yang bersemat di kepalanya. Tangan itu menyentuh mata sang putri secara perlahan lalu terus turun ke hidungnya, bibir, kemudian dagunya. Tangan itu berhenti tepat di dada kiri sang putri, menujuk tempat jantung yang bersarang di sana.

"Tidak lama lagi. Tidak lama lagi kita akan bertemu."

Dari penerangan api biru yang ada di istananya, dapat dilihat senyum mengerikan itu terukir di bibir sang sosok misterius. Angin yang tadi mampir seolah tidak berani meneruskan langkahnya untuk berembus kala melihat senyum mengerikan yang mampu menjerat nyawa. Tidak ada lagi yang dia inginkan di dunia ini selain sosok sang putri yang sudah lama dia nantikan. Dia rela melakukan apa pun demi mereka bertemu lagi secara dekat.

➴➵➶

Di ruang bergaya renaissance gothic yang cukup besar, terdapat lima belas orang duduk mengelilingi meja persegi. Lima belas orang itu termasuk sang raja, pangeran, penasihat kerajaan, orang-orang yang penting di dalam istana, serta Julio. Mereka tengah serius membicarakan pergerakan Szandor yang telah memasuki kawasan istana. Pengamanan semakin diperketat semenjak isu itu tersebar. Barisan prajurit dikerahkan untuk mengantisipasi adanya penyerangan. Julio sebagai panglima perang yang baru diangkat ikut ambil andil dalam rapat tertutup itu.

"Szandor adalah manusia licik! Dia sengaja membuat istana tegang dengan kehadirannya! Ini tidak bisa dibiarkan! Tangkap dia segera dan seret ke hadapanku!"

Orman Hawthorne sedikit emosi pada rapat kali ini. Semalam ditemukan lagi dua mayat prajurit. Satu di dekat gudang penyimpanan bahan makanan dan satunya di balik tembok besar samping istana. Pagi-pagi sekali sang raja memutuskan memanggil para petinggi di istana untuk berkumpul. Situasi semakin gawat. Para pelayan di istana mulai ketakutan dan mencurigai satu sama lain karena bisa saja Szandor menyamar di antara mereka.

"Yang Mulia, saya sudah mendengar desas-desus di luar istana, para rakyat membicarakan pergerakan Szandor di istana. Mereka sudah mengetahui tujuan Szandor dari para pengikutnya. Mereka menginginkan sang putri," pangeran Felix Hawthorne menutup matanya perlahan. Dia masih sakit jika mendengar adiknyalah yang diinginkan ketua pemuja setan itu.

"Dia tidak akan mendapatkan anakku! Tidak! Tidak akan pernah. Akan kulakukan apa saja untuk melindungi Joanna!"

"Yang Mulia, tenanglah." Felix Hawthorne menenangkan ayahnya.

"Yang Mulia, izinkan saya menyampaikan satu hal pada Anda," Julio angkat bicara. Semua orang menoleh padanya. "Sang putri, segeralah dinikahkan. Mereka menginginkan darah perawan bangsawan. Maaf jika apa yang saya katakan cukup lancang, tetapi cara itulah yang bisa menyelamatkan sang putri."

Semua orang langsung berbisik-bisik mendengar ucapan Julio. Sang raja dan pangeran menatap Julio heran. Julio tahu apa yang dikatakannya akan membuat kebingungan isi istana, dia harus menjelaskan apa yang dia tahu kepada semua orang di sana. Pertama, dia menatap mata sang raja untuk menilai situasi, lalu kepada pangeran juga ia lakukan.

"Saya pernah bermimpi ketika saya berada di dekat hutan Dunkelheit. Bermimpi melihat putri Joanna Theodora Hawthorne menikah, sesaat kemudian para penyihir dan penyembah setan berguguran, lalu hutan Dunkelheit menghilang ditelan samudra. Sejujurnya saya tidak terlalu meyakini mimpi itu dan saya pula tidak berani mengatakannya kepada Yang Mulia, tetapi saat ini memaksa harus ada titik terang, jadi saya beranikan memberitahukan ini pada Yang Mulia," Julio mengakhiri ucapannya dengan menunduk hormat. Orang-orang di sana tampak diam sebentar lalu menunggu komentar dari sang raja.

"Yang Mulia, bisakah kata-katanya dipercaya?" tanya sang penasihat.

"Maaf jika saya lancang," salah seorang pejabat di kerajaan ikut menyela. "Dia adalah orang baru di istana, apakah Anda bisa memercayai ucapannya, Yang Mulia?"

"Benar, saya juga bisa meragukan apa yang dia katakan."

Julio sadar betul apa yang dia ucapkan akan mendapat pergolakan dari sebagian pihak. Dia hanya berusaha menyampaikan apa yang ada di dalam mimpinya, semua ada di keputusan raja.

"Dia memang orang baru, tetapi itu tidak serta-merta membuat kita tidak bisa memercayai ucapannya."

Semua mata tertuju pada Julio. Dia tahu ada di antara mereka yang mungkin menyela Julio dalam hati. Julio juga sadar betul dia orang baru di istana dan belum terbiasa dengan sistem kerajaan. Dia hanyalah orang biasa yang beruntung diangkat menjadi panglima perang, tetapi terlepas dari itu, dia bisa membuktikan dirinya bukanlah orang sembarangan. Dia siap jika harus membuktikan gelar yang diberikannya bukan sekadar gelar tanpa isi.

"Saya setuju dengan Yang Mulia, kita tidak bisa menghakimi seseorang. Dia sudah menjadi bagian istana, dia berhak bicara dan mengemukakan pendapat."

"Lalu apa yang akan Yang Mulia lakukan?"

"Undang pangeran kerajaan Nedlog untuk datang ke sini. Kita harus segera membicarakan soal pernikahan sang putri."

Keputusan sudah ditentukan. Semua tampak menerima keputusan sang raja jika itu baik bagi keselamatan sang putri dan juga kerajaan. Lalu bagi sang petarung sendiri juga sama seperti semua orang. Dia yang menyarankan ini, baginya keselamatan sang putri adalah prioritas utama.

➴➵➶

Julio tahu saat ini akan datang, saat di mana sang putri marah besar kepadanya. Joanna Theodora Hawthorne mendatanginya saat dia tengah latihan bersama prajurit lain. Wanita itu langsung menangis kemudian memukul-mukul tubuh Julio dengan keras hingga dia sendiri terduduk di tanah. Semua prajurit merasa heran atas sikap sang putri dan Julio yang seolah cukup acuh padanya. Dia tidak menolak semua pukulan yang Joanna berikan dan hanya diam tanpa bicara.

"Kau tahu aku tidak mencintainya! Kenapa kau melakukan ini!"

Joanna terduduk di tanah, dia menangis sambil terus memukul Julio yang ingin membantunya berdiri.

"Tuan Putri, jangan menangis. Saya mohon berhentilah," pinta Julio dengan tenang.

"Berhenti katamu! Ini semua karenamu! Karena kau menyampaikan pada ayahku soal mimpimu! Aku harus segera menikah! Aku benci padamu! Aku benci!"

"Semua demi kebaikan Anda, maafkan saya, Tuan Putri."

Semua prajurit masih berdiri di dekat sana, tetapi perlahan menjauh karena mereka tahu, mereka tidak seharusnya mendengar ucapan sang putri. Hanya tinggal Julio dan Joanna di sana. Joanna masih duduk di tanah dan Julio yang masih berusaha membuat Joanna berdiri.

"Kebaikanku? Itu katamu! Tapi tidak bagiku! Aku tidak mencintainya! Aku tidak ingin menikah hanya karena keselamatanku!"

"Ini demi semua orang, apakah Anda tidak memikirkan rakyat Anda?"

"Kenapa aku tidak bisa punya pilihan? Aku juga manusia! Aku tahu hidupku untuk rakyatku, tapi aku juga ingin punya seseorang yang kucintai untuk hidupku! Kau sudah mengacaukan semuanya!"

Julio akhirnya ikut duduk di tanah. Dia tahu sudah membuat kesalahan. Harusnya dia memikirkan lagi masak-masak ucapan yang akan keluar dari mulutnya. Mungkin dia memang tidak mudah tergoda oleh apa pun, tetapi melihat wanita menangis adalah hal yang cukup mengganggunya. Dia mengangkat wajah sang putri secara perlahan. Mata Joanna sudah sembap dengan pipi basah.

"Saya telah membuat Anda menitikkan air mata, saya siap menerima hukuman dari Anda, Tuan Putri." Julio memberikan belati emas yang dulu diberikan Joanna padanya. "Silakan lakukan apa pun pada saya, asal itu membuat Anda berhenti menangis."

Joanna menatap Julio dengan tatapan marah. Belati itu dibuangnya jauh-jauh. Dia sudah membenci Julio dalam tahap yang tidak bisa dimaafkan. Joanna tidak akan semarah ini seandainya bukan karena Julio yang telah berbicara soal mimpi itu pada ayahnya. Sang raja mendatanginya di kamar lalu memerintahkan pada Joanna agar segera siap untuk menikah dengan pangeran Luke Gremoory Jr.. Artinya dalam waktu dekat dia akan menjadi istri orang, tinggal bersamanya, tidur bersamanya, dan menghabiskan waktu hidup bersamanya. Semua tampak indah, tapi tanpa cinta, itu akan terasa hambar. Dia tidak ingin menyesal dikemudian hari. Dia egois? Ada yang lebih egois, orang-orang yang tidak memikirkan perasaannya.

"Bunuh para penyihir dan penyembah setan yang menginginkanku segera! Itu perintah agar aku bisa memaafkanmu!"

Setelah berkata seperti itu Joanna langsung berdiri dari duduknya lalu meninggalkan Julio yang memandang punggung Joanna. Ada rasa bersalah yang besar menghantamnya. Tiba-tiba perasaan tidak enak menyerangnya. Perasaan yang datang tanpa diundang itu seperti sebuah masa lalu yang sudah terlupakan, tetapi menyerang otaknya. Dia bisa memahami perasaan Joanna yang menginginkan cinta sejati. Dia juga pernah merasakan seperti perasaan ini, tapi dia tidak ingat kapan. Yang jelas itu sudah terlalu lampau. Julio memijat kepalanya sebentar dan kembali menatap punggung Joanna yang menghilang di balik pintu.

➴➵➶

"Panglima Perang, itu bukan jabatan yang main-main."

Ayrus memperlihatkan senyum sinisnya ketika sang kucing hitam melaporkan apa yang telah dia dapat di istana. Si kucing kemudian diberi makan jantung tikus sebagai hadiahnya. Selain mengetahui sedikit fakta tentang Julio, Ayrus juga mendapat informasi yang menarik. Dia tahu Szandor telah bergerak dan memasuki istana. Lalu kekacauan itu membuat raja harus mengambil keputusan untuk menikahkan sang putri. Jika sang putri menikah, maka tamatlah riwayat mereka. Gözröd menginginkan Joanna yang suci. Mereka tidak ingin menerima kemarahan darinya.

"Dia bukan orang yang mudah dipengaruhi jika kau ingin menggunakan pemuda itu sebagai alat."

Ayrus menoleh saat salah satu penyihir datang secara tiba-tiba ke kediamannya. Penyihir kali ini berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi badan yang cukup menjulang. Dia menyeret langkah kakinya yang lebar untuk mendekat pada Ayrus, mengusap kepala kucing hitam yang tadi baru selesai makan. "Kenapa kau datang tiba-tiba?"

"Ada dua hal yang selalu membuatku datang menemuimu. Pertama karena aku ingin membunuhmu, kedua karena aku membutuhkanmu," dia memilih duduk di salah satu kursi kayu. Tongkatnya dia letakkan di sebelahnya. "Kau bisa menebak aku datang ke sini jika dalam keadaan santai," sambungnya.

"Apa yang kaubutuhkan?"

Ayrus tidak suka berbasa-basi dengan musuh lamanya.

"Berikan aku tugas untuk mengacau istana saat acara pernikahan sang putri berlangsung."

Reírual melipat kedua jari-jari tangannya dan menunggu Ayrus bereaksi atas permintaannya.

"Aku tidak perlu orang tidak berguna sepertimu untuk mengacaukan pesta itu," penolakan selalu menjadi jawaban untuk Reírual. "Karena sebelum pernikahan itu terjadi. Aku akan membunuh sang pangeran Nedlog tanpa bantuan siapa pun! Sang legenda mengutusku bukan kau, kau hanyalah keturunan gagal!"

"Tujuanku sekarang berubah. Aku ingin membunuhmu!"

Reírual berdiri lalu mengambil tongkatnya kemudian mengacungkannya ke arah Ayrus. Ayrus juga melakukan hal yang sama. Ketegangan yang sudah sering terjadi di antara keduanya membuat mereka sudah saling mengenal jenis serangan masing-masing. Mereka memegang mantra terkuat satu sama lain. sedikit saja lengah, salah satu dari mereka akan kalah.

"Kau harus ingat aku keturunan langsung Zlandur! Membunuhku berarti kau menyalahi aturan sihir!"

"Kau juga harus ingat! Aku pemimpin penyihir Sorgin! Membunuhku berarti kau mencoreng nama leluhurmu!"

Ketegangan tidak mengalahkan mereka untuk menurunkan tongkat mereka masing-masing. Justru tatapan membunuh mereka semakin tajam. Mantra siap menyabik satu sama lain jika sudah terucap. "Sang legenda tidak akan suka ini."

Ayrus menurunkan tongkat sihirnya lebih dulu. Akan bahaya jika mereka saling membunuh. Dia melihat Reírual juga menurunkan tongkat sihirnya lalu kembali duduk. Benar apa yang dikatakan Ayrus, sang legenda tidak akan suka jika terjadi keributan. Itu akan mengacaukan rencana mereka. Keinginan untuk membunuh satu sama lain harus ditunda untuk kesekian kalinya.

"Aku akan membunuh pangeran kerajaan Nedlog saat dia melewati lembah Mazgûl. Dia tidak mungkin mengambil jalan memutar terlalu jauh. Lembah Mazgûl adalah jalan terdekat menuju Mazahs dari Nedlog. Aku akan mengacaukan acara pernikahan ini! Kekekekekekeke!"

TBC...

Ok everyone, cerita ini semakin rumit dan memang harus sedikit keras pake otaknya buat paham. Karena ini genre fantasi ya memang sedikit sulit bagi yang tidak terbiasa baca genre fantasi. Saya penggemar berat J.R.R Tolkien, Stephen King, Rick Riordan, Cassandra Clare untuk cerita jenis-jenis fantasi, sedikit banyak saya dapat inspirasi dari novel dan film adaptasi novel mereka. Tanpa mereka saya belum tentu bisa menghasilkan cerita seperti ini kekeke XD

Oh ya, saya juga akan berbagi beberapa fakta menarik di cerita ini. Beberapa tokoh di cerita ini memang ada di kehidupan nyata loh kekekeke XD

Szandor, nama aslinya adalah Anton Szandor LaVey, dia seorang penulis dan juga aktor Amerika, dia pendiri Gereja Setan di San Francisco. Salah satu sekte pemuja setan yang cukup besar dan berpengaruh.

Khizr adalah sebutan orang-orang negeri barat untuk menyebut Khairuddin. Salah satu perompak hebat sepanjang masa. Namanya lebih dikenal dengan sebutan Barbarossa. Kalau yang hobi nonton Pirates of Caribbean pasti tahu sama Barbarossa ini kekeke XD. Dia diberi gelar Kapudan Pasha (Grand Admiral) oleh Sultan Turki. Beliau adalah pejuang mujahid di lautan.

Lalu untuk nama-nama tempat saya ambil dari beberapa merek barang sih sebenernya kekekeke XD

Pegunungan Nootbew = Webtoon

Puncak Dapttaw = Wattpad

Mazahs = Shazam (aplikasi pencari lagu di handpone saya sih sebenernya kekeke)

Aidemarg = Gramedia

Noipsam = Maspion

Nedlog = Golden

Kitnalta = Atlantik

Kifisap = Pasifik

Lleber = Rebell = Rebellion (pemberontakan)

Ayrus = Surya

Reírual = Lauríer (LOL)

Sorgin itu artinya penyihir dari bahasa Basque.

Gözröd = Göz = Mata dari bahasa Azerbaijan, Röd = Merah dari bahasa Swedia.

Ini saya lampirkan juga petanya biar kalian ga bingung ya. Sudah lama sih saya buat petanya tapi lupa terus pas mau upload kekkeke XD

Ok! Segitu dulu fakta cerita-cerita ini, kalau ada nanti saya tambah lagi XD

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

569K 33.5K 57
Selena Azaerin, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, Selena tak pernah kehilangan sifat cerobohnya. Ketika gadis itu telah menyelesai...
303K 20.5K 22
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
686K 2.3K 10
🔞 cerita ini mengandung adegan dewasa
875K 53K 56
Setelah menerima banyak luka dikehidupan sebelum nya, Fairy yang meninggal karena kecelakaan, kembali mengulang waktu menjadi Fairy gadis kecil berus...