Yunho The Handsome Slave (Com...

Bitchcoin tarafından

20.1K 1.5K 248

*Perpanjangan ijin menulis Fanfic ini sudah didapatkan Yunho terlalu percaya diri dan naif jika mengira Jae... Daha Fazla

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
END
Akhir Kata

Chapter 3

2.6K 236 42
Bitchcoin tarafından

Minaa....... maaf ya kalau selama ini gue lelet menanggapi dan balas komen kalian. Please spare my life. Tapi gue baca dan senang kok. Senyum2 sendiri bacanya. Terima kasih atas dukungan kalian dan juga votingnya. Kalian buat gue semangat untuk menulis

You guys da best 🤗

Happy reading

.

.

.

Lick ~

"Nghh....." 

Jaejoong memperhatikan pandangan yang ada didepannya. Ia berusaha keras menahan desahannya. Tidak ingin membuat Paman ini besar kepala

Lick~

"Jae sudahlah. Bibir ku kebas. Kau punya fetish yang aneh. Dasar maniak"

Yunho selesai dengan pekerjaannya. Ia tidak mau lagi menjilati kaki Jaejoong. Ia capek berjongkok didepan bocah ini yang duduk disofa ruangan kerjanya

"Paman aku tidak menyuruh mu berhenti" protes Jaejoong. Ia menempelkan kaki kanannya pada mulut Yunho kembali

"Aku tidak mau. Aku sibuk. Masih banyak dokumen yang harus direvisi. Kau jilat sendiri saja kaki mu" Yunho mengelap bibirnya dengan telapak tangan

Sial kemarin ia disuruh mengemut si boo, sekarang Yunho malah disuruh menjilat dan mencium kakinya

Jaejoong benar-benar bocah yang mengerikan

"Sibuk ya?" Ejek Jaejoong. Satu kakinya menginjak pelan selangkangan Yunho yang membesar, "Lalu kenapa belalai mu tidak demikian? Dia semangat sekali dengan pekerjaan tadi"

Yunho malu. Ia tidak dapat mengontrol birahinya. Jujur, ternyata diperlakukan Jaejoong seperti budak hina membuatnya excited

Yunho menundukkan kepalanya. Sudahlah, mungkin hidupnya memang harus terhina seperti ini. Yunho yang malang ~

Tok-tok

"Yunho boleh aku masuk?"

"Ya Ahra"

"Tidak" Jaejoong menimpali ijin Yunho dengan penolakan. Bibi penggoda itu tidak boleh masuk kedalam teritorial wilayahnya

"Aku masuk ya" dan pasti Ahra tidak akan mengindahkan perintah Jaejoong tentunya

Rambut Ahra sudah dipangkas sebahu. Rambut panjangnya kini sudah tidak ada lagi. Thanks to Jaejoong anyway. Bocah itu yang memaksa Ahra untuk merelakan sebagian mahkotanya terbuang

Ahra benar-benar menyimpan dendam pada bocah itu sejak kejadian reselting dress nya tersangkut

"Ada apa?" Yunho berjalan mendekati meja kerjanya. Ia mengambil tisu dan mengelap mulutnya. Selangkangannya yang menggembung disembunyikan

Ahra melihat sekeliling. Dimeja kerja boss nya masih menumpuk berkas dokumen yang belum diperiksa

Ketika matanya beralih ke sofa, ia menghembuskan napas. Dimeja sangat berantakan. Ada buku-buku sekolah Jaejoong, crayon, hvs, laporan perusahaan terdahulu dan barang-barang bocah itu

Yunho pasti lelah sekali mengajari anak ini

"Yun waktunya makan siang. Aku khawatir kau tidak keluar-keluar. Sudah lima belas menit berlalu dari jam istirahat. Kau baik-baik saja?" Ahra menghampirinya. Ia mengecek suhu tubuh Yunho

Yunho tersenyum hangat. Ahra sangat perhatian padanya. Ia tahu jika Yunho punya penyakit lambung

"Thanks, tapi aku baik-baik saja" Yunho menurunkan tangan Ahra, "Oh ya kau sendiri sudah makan?"

Ahra menggeleng, "Belum. Aku menunggu mu tadi. Aku harus memastikan kau makan yang teratur"

Oh Ahra, you're such a sweet girl

Cough-cough

Jaejoong terbatuk palsu. Mereka lupa ada dirinya disini ya?

Ahra memutar matanya sebal. Ada bocah ini ya? Dia lupa

"Yunho kau ingin makan siang bersama ku? Ada restauran baru dibuka dekat sini. Makanan italy. Kita coba ya?!" ajaknya

Ahra sudah terbiasa memeluk lengan Yunho. Ia menggoyangkan lengan pria itu pelan. Sangat lucu, pikir Yunho

"Baiklah, dengan senang hati aku menerimanya" jawab Yunho sambil tersenyum lebar

'Ne,Yun. Bahkan adikmu dengan senang hati berdiri melihat ku' batin Ahra sambil melirik bagian selatan tubuh Yunho yang menggembung dibalik celana

'Oh my besar sekali' batin Ahra kegirangan. Ia senang sekaligus ngilu. Pasti sakit sekali nanti (?)

"Paman aku juga belum makan siang loh~" Jaejoong membuyarkan romansa Ahra. Bibi itu kira dia anak polos ya?

.

.

.

.

.

Setelah pelayan memberitahu masih ada meja kosong, Yunho segera menghampiri Ahra dan Jaejoong yang menunggu di meja resepsionis. Restauran ini memang banyak sekali peminatnya. Untung Yunho berhasil mendapatkan meja

"Ya ampun" Yunho menghela napas. Jaejoong benar-benar tidak sopan, "Kau berdiri daritadi?" Tanya Yunho pada Ahra yang berdiri disamping Jaejoong

Bocah itu duduk disofa untuk dirinya sendiri. Padahal masih banyak space untuk beberapa orang lagi. Bahkan pengunjung lain juga menunggu sambil berdiri

Yunho bisa mati muda mengurus anak ini

.

Yunho merasa heran. Bukankah meja mereka terletak disudut timur? Mengapa pelayan ini membawanya ke lantai atas?

"Silahkan masuk tuan" pelayan itu membuka pintu bertuliskan VVIP

Jaejoong masuk. Yunho dan Ahra memandang satu sama lain. Mereka kebingungan. Ahra menyangka bahwa Yunho yang memesan ruangan VVIP ini

"Yun apa tidak berlebihan makan siang diruangan ini? Aku tidak ingin menghamburkan uang mu" Ahra memegang tangan Yunho. Menyeretnya untuk pergi dari sini

Yunho ingin mengikuti saran Ahra, namun pelayan tadi memanggil keduanya, "Tuan dan nona ayo masuk. Tuan Kim memuat nama kalian sebagai daftar tamunya di ruangan ini"

Dari pintu ruangan yang terbuka lebar, Jaejoong memanggil mereka. Memanggil Yunho lebih tepatnya. Ia memanggilnya dengan jari telunjuk

"Ahra kita harus mengikuti keinginannya. Jika tidak, matilah kita. Bocah ini gila. Dia bisa melakukan hal diluar nalar manusia" Yunho memperingatinya

Ahra jadi ngeri sendiri. Mereka lalu masuk dan pintu VVIP tertutup

.

Semua hidangan tersaji diatas meja. Menu yang Jaejoong pesan khas makanan italy kelas atas. Tapi dia tidak memesan wine. Kenapa bisa sebotol wine berada diatas meja?

"Yunho wine ini enak sekali. Aku baru pertama kali merasakannya" Ahra bersulang dengan Yunho

Mereka tampak menikmati makan siang ini, kecuali Jaejoong. Bocah itu sebal karena ia hanya diberikan jus sari apel. Jaejoong belum bisa mengkonsumsi alkohol

"Tunggu usia mu dua puluh satu ya, adik kecil" kata Yunho mengejek. Ia lalu bersulang kembali dengan teman wanitanya

Meja ruangan bundar. Tapi tempat duduk mereka aneh. Semuanya merapat pada Yunho. Jadinya Yunho diapit Jaejoong dan Ahra dikedua sisi

"Aku permisi ke toilet" kata Jaejoong memberitahu

Yunho dan Ahra tapi tidak mau tahu. Untuk apa Jaejoong mengatakannya? Toh pergi diam-diam dan tidak kembali lagi lebih baik

.

Setelah Jaejoong kembali bergabung, makan siang mereka terganggu karena ponsel Ahra berdering kuat. Ia mendapatkan notifikasi dari aplikasi belanja

"Wow Victoria Secret. Kau pelanggan mereka?" Tanya Yunho. Matanya melihat layar ponsel Ahra

Ahra mengangguk, "Sejak lulus kuliah dan menghasilkan uang sendiri, aku mulai memakai produk mereka. Biasanya gaun malam dan uhmm......" Pipi Ahra mendadak merah, "....bra dan thongs"

"Oh, selera yang bagus" puji Yunho

Yuhuu ~ Yunho bahkan sudah melihat bra hitam Ahra kemarin. Sewaktu insiden reselting dress tersangkut

'Ternyata dia memakai thong ya. Pantas aku bisa melihat belahan bokongnya kemarin' batin Yunho. Akhirnya misteri terpecahkan

Yunho jadi tahu jika Ahra wanita yang mempesona. Sangat sexy dan liar

Victoria Secret. Siapa yang tidak tahu bagaimana bentuk dan bahan pakaian dalamnya

Hell, setiap pria berlomba mengejar wanita yang menggunakan produk ini. Mereka terlihat seksi diatas ranjang

"Upss ada notifikasi" Ponsel Jaejoong berdering kencang. Volume ponselnya tidak kalah dari Ahra. Membuat perhatian Yunho dan Ahra beralih padanya

Dengan hati senang, Jaejoong berkata, "Dari Victoria Secret juga. Lalu ada dua notif dari Versace, satu dari Zahra dan sisanya notif dari toko perhiasaan langganan ku"

Jaejoong memperlihatkan layar ponselnya. Yunho jadi malas dan memutar kedua matanya. Bocah ini ikut-ikutan saja

Jaejoong mematikan ponsel dan menaruhnya asal. Ia tidak sengaja menjatuhkannya, "Aduh cerobohnya aku"

Jaejoong menunduk sangat dalam hingga Yunho bisa melihat celana dalamnya. Astaga

Byuuuur


'Ohh Lord, jadi anak ini ke toilet untuk berganti celana dalam?' Batin Yunho

Padahal kemarin Jaejoong masih memakai celana dalam pink yang manis. Kenapa tiba-tiba seleranya jadi begini?

Ahra ikut melihat arah pandang Yunho. Kedua matanya membulat dan ia bersikap normal kembali. Ahra menggigit bibirnya kuat-kuat karena Yunho dengan intens mengamati bokong Jaejoong yang sengaja diumbarnya

Bocah ini

.

.

.

.

.

Hari-hari berikutnya.....

Setelah kejadian mengimitiasi thong Ahra di restauran Italy tersebut, kini penampilan Jaejoong berubah

Seragam sekolahnya semakin ketat dan pakaian rumahnya berubah menjadi minim. Kadang Yunho malu terlihat berjalan bersama Jaejoong

Paman Yunho terlihat seperti pedofil jika Jaejoong sudah bermanja padanya didepan umum

Seperti biasa, tugas Yunho untuk menjemput majikannya ia laksanakan. Bel pulang sekolah berbunyi dan Jaejoong keluar dengan anggun. Tapi perutnya kemana-mana. Baju seragamnya sangat pendek

Yunho mencibir melihatnya

Semua murid kali ini takut dekat-dekat dengan Jaejoong. Bila kemarin peraturannya 2,5 meter, sekarang resmi menjadi 5 meter batasnya

Mereka jadi sembunyi-sembunyi memandang tubuh seksi Jaejoong

.

"Jaejoong tidak bisakah kau pakai baju normal seperti remaja lainnya? Aku risih melihat kekurangan mu" Yunho melihat Jaejoong berganti baju disampingnya. Mereka didalam mobil

Jaejoong melototinya

"Ya kau kekurangan bahan" balas Yunho

Hari ini mereka jalan-jalan ke pusat perbelanjaan atas desakan Jaejoong. Awalnya Yunho menolak, namun Jaejoong berjanji padanya untuk fokus belajar tentang manajemen perusahaan dan menyuruh ayahnya untuk memberikan bonus

Selama ini yang Yunho ajarkan sia-sia. Hari ini Jaejoong ingat - besoknya lupa. Jadinya Yunho sangat berharap jika Jaejoong benar-benar memenuhi janjinya setelah menemani berbelanja

"Jaejoong aku bisa melihat nipple mu dari balik kaos tipis itu. Kau tidak pakai baju dalam ya? Cepat ganti dengan yang lain. Yang lebih tebal" Yunho geram karena nasehatnya tadi tidak dihiraukan

"Diam. Kau sangat old fashion sekali. Papa saja tidak pernah mengekang kebebasan ku. Kau cuma slave, paman. Bersikaplah seperti slave pada umumnya" bentak Jaejoong

Ingin menceramahi Jaejoong untuk bertobat?
Lihat dulu siapa yang berbicara. Seorang Jung Yunho yang bahkan terus menatap intens kemolekan Jaejoong

Hypocrite

"Jae celana mu bolong dimana-mana. Besar lagi, tolong jangan-"

"Berisik! Keluar sana. Bukakan pintu untuk ku" Jaejoong menendang tubuh Yunho bertubi-tubi

Aww-aww

Yunho menyerah dan buru-buru keluar dari mobil. Ia lalu memutar dan membuka pintu untuk Jaejoong, "Silahkan keluar, pangeran Jaejoong"

Jaejoong mendengus senang. Bagus, memang ini yang ia harapkan dari sikap Yunho. Menghormati dirinya. Jaejoong berharap seterusnya dipanggil seperti itu

Jaejoong keluar dan menaikkan ripped jeans nya. Kaos tipisnya model semi crop top. Sedangkan celananya sangat ketat dan rendah. Reseltingnya pas dibawah pusar Jaejoong. Sekali merenggangkan tubuh, perut Jaejoong langsung terekspos

"Hoe" sindir Yunho pelan. Matanya memandang malas penampilan bocah ini

Jaejoong bagaikan remaja liar. Price tag nya yang sombong dan arogan berubah menjadi buruk dan murahan

Jika ada polisi tangkap saja langsung dirinya. Yunho sudah siap mendapatkan judgemental look dari orang-orang

.

Jaejoong menyeret tubuh Yunho kedepan sebuah toko. Diluar pusat perbelanjaan. Dekat dengan love motel dan bar malam

"Fuck no. Aku tidak mau masuk kedalam" Yunho mendongak. Membaca banner toko yang terpasang diatas


Wajah Jaejoong berubah. Ia geram dan sebal sekali pada paman ini. Kenapa menolaknya? Masuk saja belum

"Ayo masuk" Jaejoong mendorong tubuh Yunho kedalam, tapi paman itu memberatkan tubuhnya

"Tidak Jae, aku tidak mau masuk. Aku bisa masuk penjara. Mereka akan memanggil polisi karna aku membawa minor kedalam sex shop"

Yunho merasa Jaejoong sudah over autisnya. Apa yang akan dibelinya dari toko ini? Kamen rider?

"Paman jangan membuat ku malu. Aku sudah berganti pakaian. Itulah gunanya aku membawa mu. Pakai id card mu" Jaejoong tidak mau dibantah

Sebelum Yunho kabur, petugas toko datang menghampiri mereka. Ia tersenyum lebar karena kedatangan pembeli. Hohoho jangan sampai lepas

"Ayo silahkan masuk tuan-tuan. Panggil aku Hungry Cox. Itu nama stage loh~ Aku yang akan melayani kalian" seorang wanita berpakaian black leather seperti S&M player memperkenalkan diri

Ia meminta masing-masing id namun Jaejoong mengatakan jika id card nya hilang. Ia sudah membuat laporan kehilangan kepada polisi, dan akan ditindak lanjuti dua hari kemudian. Jadinya hanya id milik Yunho saja yang diperiksa. Itupun Jaejoong kerja keras mengancamnya

Hungry Cox percaya dan membantu mereka dalam menjelaskan semua fungsi dan alat yang ada di toko

"Permisi Hungry Cock, apa tidak ada mainan anak-anak disini? Kami mencari gundam atau Hello Kitty dan sejenisnya"

Jaejoong menginjak kakinya, "Diam Yunho" katanya pelan. Ia tidak boleh memanggil Yunho paman, atau mereka bisa ditendang keluar

Yunho meringis kesakitan

"Bukan Hungry Cock. Tapi Cox. C.O.X" kata petugas itu mengkoreksi

"C.O.X" Yunho mengeja huruf per huruf, "Cock" ucapnya

'Ya ampun' Jaejoong dalam hati merutuki kebodohan Yunho. Katanya paman ini lulusan luar negeri, cum laude lagi. Harus di selidiki latar belakang pendidikannya

"Jangan dengarkan dia Horny Cock. Kami mencari sex toys disini. Aku tidak bodoh, tapi pria ini iya. Jelaskan saja padaku"

Hungry Cox ingin memperbaiki namanya, namun melihat kegaharan Jaejoong, ia jadi mengurungkan diri. Tidak tahu kenapa, tapi wanita ini bisa merasakan aura Master pada dirinya

Baiklah. Ia tidak akan macam-macam

Hungry Cox lalu menjelaskan semua alat dan fungsinya. Ia juga memperlihatkan semua koleksi, obat kuat, pengaman dan buku panduan seks. Ada juga video-video pembelajaran dan koleksi unik lainnya

"Jadi kalian ingin mencoba yang hardcore atau softcore?" Wanita itu tersenyum nakal pada Yunho dan Jaejoong

Yuhuu~ sepertinya permainan kedua orang ini akan seru

"Yang ada tulisan safe for kids ada?" tanya Yunho lugu

"Yunho" Jaejoong kembali menginjak kakinya. Kali ini ia tekan dengan keras sekali, "Ini bukan Toy r Us"

Awwwww

Yunho melolong kencang. Kakinya terasa seperti dilindas ban motor

Hungry Cox jadi ngilu melihatnya. Ia tersenyum canggung kepada Jaejoong. Ia langsung tahu jika Yunho hanyalah slave

'Master yang mengerikan' batin Hungry, "Jadi keputusannya?"

Yunho masih belum menyerah, "Kami beli bola itu saja" ia menunjuk sebuah kemasan yang terdapat bola-bola berwarna

"I-itu....." Hungry jadi bimbang. Sepertinya Yunho tidak tahu jika bola itu bukan bola pada umumnya. Lagipula dikemasan itu terdapat gambar bokong

Apa Yunho memang sepolos ini ya?

"Aku ingin membeli semua peralatan dan mainan untuk pemula. Yang lengkap dan ukuran XL" kata Jaejoong final

Ia selesai dengan Yunho. Paman itu bodohnya tidak dapat tertolong. Biar Jaejoong yang mengaturnya

Yunho memandang Jaejoong dalam diam. Ia memikirkan apa yang akan Jaejoong lakukan dengan semua alat ini?

Ia curiga

.

.

.

.

.

Seminggu berlalu. Yunho tidak menemukan kejanggalan apa pun pada dirinya. Jaejoong juga tidak berubah. Masih tetap sama

"Hey miskin, kenapa pendapatan perusahaan bulan lalu menurun dari bulan-bulan sebelumnya?"

Jaejoong masih jahat. Dan mulutnya kasar. Yunho jadi cemberut mendengarnya

Ia lalu menjelaskan penyebab penurunan itu terjadi. Saat ini mereka sedang belajar laporan keuangan perusahaan

Jaejoong harus tahu capital, asset dan arus kas Kim Inc. Dan Yunho setengah hati mengajarinya. Jaejoong tidak pernah berubah. Sikapnya selalu buruk

Dan digunakan untuk apa sex toys itu olehnya?

"Paman besok malam datang ke rumah ku ya. Papa tidak ada dirumah. Ada rapat di luar negeri. Temani aku makan malam, okay" Jaejoong menutup laporan keuangan. Ia mengambil kopi Yunho yang khusus dibuatkan Ahra untuknya

"Pahit~" Jaejoong meleletkan lidahnya keluar. Ia belum bisa mengkonsumsi minuman orang dewasa

"Tidak bisa" Yunho lalu bergerak mengambil air mineral yang ada di ujung ruangan. Ia memberikan gelas kepada Jaejoong

"Kenapa?"

Yunho mengalihkan pertanyaan Jaejoong, "Memangnya kemana ibu mu? Kau kan bisa ditemani makan malam olehnya"

Setahu Yunho, dia tidak pernah bertemu dengan nyonya Kim

"Ibu sudah berada di tempat yang menyenangkan" balas Jaejoong pelan. Pandangannya berubah sendu

"Dimana? Disneyland?"

Jaejoong sebal dengan pertanyaan Yunho. Dengan wajah datar ia menjawab, "Ibu ada di surga"

"Oh" Yunho mendadak mulas. Ia sangat bersalah, "Ibuku datang dari kampung. Aku harus menemani beliau disini. Ibu ingin bertemu dengan teman lamanya. Sudah kangen berat katanya. Aku harus mengantar beliau. Maaf Jae, aku tidak bisa menemani mu"

"Ishh" Jaejoong mendesis. Ibu Yunho pengganggu, "Baiklah, aku ikut mengantar ibu mu. Aku ingin bertemu dengannya"

"Tidak mungkin. Ibu bisa terkena serangan jantung jika bertemu denganmu" Yunho menghindar dari lemparan telepon. Ya Tuhan itu telepon kantornya

"Paman sialan" umpat Jaejoong

Yunho memungut teleponnya dan meletakannya kembali. Ia mencoba mendial nomor ponselnya. Syukurlah masih berfungsi

"Jaejoong kau harus merubah sikap mu. Kau sangat kasar. Pantas tidak ada yang ingin berteman dengan mu. Kau akan kesepian selamanya jika terus seperti ini" Yunho kesal. Ia tidak tahan lagi

"Terserah. Apa peduli mu? Kau hanya slave. Jangan menggiring opini tentang ku. Kau tidak berhak memarahi ku" Jaejoong pergi meninggalkan ruangan Yunho dan tidak kembali untuk hari itu

.

.

.

.

.

Keesokkan harinya setelah tuan Kim pamit kepada Jaejoong, suasana berubah menjadi hening. Rasanya sepi

Ia tahu perasaan ini. Sebelum bertemu Yunho, inilah yang ia alami. Setiap ayahnya pergi, Jaejoong selalu sendiri

Tidak ada teman manusia. Cuma satu ekor kucing hitam dan anak anjing putih yang setia mendampinginya

Ia jadi bosan

"Hhaah" Jaejoong mengeluarkan napas panjang, "Aku jadi ingin bertemu dengannya"

Jaejoong mengganti saluran televisi secara acak. Ia tidak memperhatikan tayangannya, hanya membuang rasa bosan. Tetap tidak berpengaruh

"Baiklah aku akan menyusulnya. Aku akan terlihat sopan dan baik bila ia menginginkan ku seperti itu"

Jaejoong buru-buru naik ke lantai atas. Ia mencari pakaian yang cocok untuknya. Yang manis dan lugu. Selanjutnya ia berteriak memanggil supir

.

"Ah itu paman Yunho. Cepat ikuti dia" Jaejoong menyuruh supir untuk mengikuti mobil Yunho

Tadi setelah sampai didepan gedung apartemen Yunho, secara tiba-tiba mobil paman itu keluar dari parkiran

Untung mereka tidak selisih jalan

.

Di bandara.....

Jaejoong menyuruh supirnya untuk pulang. Ia berkata akan pulang bersama paman Yunho

Jaejoong mencari keberadaan Yunho. Ia lalu menangkap wajah paman itu. Orang-orang mengerumuni gate, membuat tubuh Yunho yang tinggi masih terlihat

Selanjutnya Jaejoong berlari menghampiri Yunho digerbang kedatangan, "Paman Yunho" panggilnya

Karena sangat ramai, suara Jaejoong tenggelam diantara hiruk pikuk orang-orang yang berhamburan disekitar bandara

Yunho tidak mendengar suara Jaejoong. Baiklah Jaejoong yang akan menghampiri paman itu

"Pam-"

Jaejoong membisu

Disana ia melihat Yunho memeluk seorang wanita paruh baya yang keluar dari gate, paman itu tersenyum dan mengambil alih koper ibunya

Jaejoong sakit hati. Bukan karena wanita paruh baya itu, melainkan dengan kehadiran seorang wanita muda disamping Yunho

Go Ahra ada disana. Sedang memeluk ibu Yunho

Mereka lalu pergi dan masuk kedalam mobil

Memperkenalkan calon menantu, huh?

.

Jaejoong menyesal

Kenapa ia menyuruh supirnya untuk pulang?

Ia jadi tidak punya jemputan. Harus pulang naik apa?

"Bus ini rutenya sampai ke tengah kota. Naiklah" seorang kondektur tiket memberikan pengarahan pada Jaejoong. Ia tahu jika bocah ini bingung bagaimana cara menggunakan bus

"Ini" Jaejoong memberikan semua uang yang ia punya

Tadi Jaejoong sama sekali tidak membawa uang. Beruntung disaku celananya terdapat beberapa lembar uang. Jaejoong paling anti dengan kembalian. Satu lembar uangnya ia relakan untuk membayar uang bus

.

Setelah turun dari bus, Jaejoong duduk dibangku halte. Ia kebingungan. Dimana ini?

"Mungkin disekitar sini ada taxi yang lewat" Jaejoong nekat dan berjalan lurus kedepan. Mengikuti trotoar jalan

Yang ada ia semakin tersesat. Sudah tidak mungkin lagi ia balik ke halte. Didepannya terdapat pasar tradisional

Sial dia malah memasuki perumahan kumuh

Awan semakin gelap. Bunyi gelegar semakin bersahut-sahutan. Jaejoong harus segera mencari tempat berteduh. Hujan akan turun sebentar lagi. Tapi tiba-tiba.........

Pouring Heavy Rain

Tanpa disangka hujan besar tiba-tiba mengguyur seluruh wilayah pasar dan perumahan ini. Hujan apaan ini? Kenapa cepat sekali jatuhnya

"Great. Hujan disini memang beda. Dasar awan miskin" Tubuh Jaejoong sudah terguyur habis. Seluruh tubuhnya basah dan ia tidak ada minat  untuk cepat-cepat berteduh

Toh tubuhnya sudah basah kuyup

Drrt-drrtt

Getaran ponsel dikantung celananya bergetar

"Haha hebat. Aku lupa jika punya ponsel. Hahha lucu sekali" Jaejoong tertawa lebar tapi itu hanya klise. Ia ingin menangis sekarang

Kenapa Jaejoong bisa sebodoh ini? Ia bisa menelepon supirnya daritadi tanpa harus mengalami penderitaan ini

Jaejoong membaca pesan tersebut. Dari Victoria Secret

.


Grab your sexy underwear and dancing in the pouring rain

*the sexy black boots are not included

.

"Shit. Fuck you" Jaejoong melempar ponselnya kejalan, masuk kedalam genangan air. Ia berjongkok didepan toko kue

Selang beberapa detik kemudian sebuah truk pengangkut ayam dan kambing melintas. Ban depannya melindas ponsel Jaejoong dan-

Splash

Wajah Jaejoong terkena cipratan air kotor tersebut. Truk sialan. Akan Jaejoong tuntut supir gendut itu ke pengadilan dunia

"Kau baik-baik saja?"

Jaejoong tidak merasakan lagi hujan menerpa kepalanya. Ia mendongak dan melihat seseorang berdiri dihadapannya dengan payung besar. Orang itu tersenyum padanya

Jaejoong membuang muka, "Jangan dekat-dekat dengan ku. Tubuh mu bau ikan. Amis"

Orang tersebut lalu mengendus tubuhnya sendiri, "Heheh iya, maaf Jaejoong. Aku tadi sedang membantu ayah menjaga toko. Beliau baru pulang dari ternak ayam dan kambing. Itu dia"

Orang itu menunjuk sang ayah yang sedang menggiring hewan turun dari truk. Didepannya adalah sebuah toko daging segar

"Bagus aku punya alasan untuk memenjarakan kalian berdua" gumam Jaejoong

"Ya? Kau mengatakan sesuatu?" Tanya orang tersebut. Ia tidak jelas menangkap gumaman Jaejoong tadi

"Aku bilang pergi kau smelly boy. Jangan dekati aku. Bau badan mu bisa membuat ku pingsan. Pergi!" Jaejoong tidak tahan lagi dengan sikap pria ini

Sudah dibilang ia bau, tetap saja mendekati Jaejoong

"Oh maaf" orang yang dibentak Jaejoong bersedih. Wajahnya ketakutan dan berubah mendung

Semendung awan hitam yang sedang mengeluarkan hujan diatas sana

Jaejoong tidak perduli. Ia masih tetap dengan keterpurukannya. Dibohongi oleh slave nya sendiri. Yunho curang. Akan dia balas perbuatan paman itu

Jaejoong tidak mengerti. Kenapa tubuhnya masih terlindungi oleh hujan?

"Kenapa kau masih disini?" Jaejoong mendongak. Kembali memandang orang yang selalu dijahatinya disekolah

Orang itu tersentak kaget. Ia menyengir pelan, "Hujan sangat deras. Dari tadi tubuhmu terus diguyur. Lihat, wajahmu sudah pucat dan bibir mu membiru. Kau kedinginan. Tubuh mu gemetaran"

Jaejoong menggigil. Ia memang lemah terhadap cuaca dingin, "Lalu apa peduli mu?"

"Ng, tidak ada sih" orang itu mengusap tengkuknya, "Tapi kau kan teman sekelas ku. Aku wajib membantu mu"

Mereka terdiam. Tidak ada yang bergerak atau berbicara sama sekali. Posisi mereka tetap sama. Orang itu berdiri dengan payung yang besar, melindungi Jaejoong dari hujan

"Kau mau berteduh di rumah ku?" Akhirnya teman sekolah Jaejoong memecah keheningan

"Tidak mau. Rumah mu seperti kandang hewan. Pasti kotor dan banyak penyakit"

"Kami kan tidur dilantai atas" balas orang itu cemberut

Jaejoong sungguh keterlaluan

.

"Jaejoong kau harus merubah sikap mu. Kau sangat kasar. Pantas tidak ada yang ingin berteman dengan mu. Kau akan kesepian selamanya jika terus seperti ini"

.

"Sialan kenapa aku jadi memikirkan omongannya" Jaejoong berusaha membuang jauh-jauh pikiran itu

Amarah Yunho masih terbayang dibenaknya

"Kau punya ponsel?" Tanya Jaejoong

"Ada bersama ku sekarang" orang itu memberikan ponselnya pada Jaejoong

Dengan hati-hati Jaejoong mengambil ponsel butut itu dari tangan teman sekolahnya. Khawatir ada kuman yang menempel

Setelahnya Jaejoong menelepon supirnya untuk datang menjemput. Jaejoong bertanya kepada orang didepannya apa nama distrik disini

Teman sekolahnya menjawab dan Jaejoong melebih-lebihkan. Dia bilang pada supirnya bahwa tidak sulit mencari perumahan ini. Perumahan dan pertokoan orang miskin katanya. Kenyataannya Jaejoong sendiri tersesat

Jaejoong menyerahkan kembali ponselnya. Orang itu pergi namun Jaejoong memanggilnya, "Tunggu siapa nama mu?"

Orang itu menganga. Ya ampun padahal mereka satu sekolah. Sekelas lagi, "Shim Changmin" katanya

"Changmin kembalilah. Temani aku sampai supir datang menjemput"

Changmin tersenyum. Bisa bersikap baik juga ternyata pria sombong ini. Baiklah ia akan menemani Jaejoong

Changmin kembali mendekati Jaejoong dan berjongkok dihadapannya. Ia agak tahu diri. Changmin menjaga jarak. Tidak terlalu dekat dengan Jaejoong

Hihihi

"Kenapa tertawa?"

Mimik wajah Changmin langsung berubah datar. Ia takut. Dengan hati-hati ia menjawab, "Kau mirip kucing yang minta dipungut"

Hahaha

Jaejoong tertawa keras. Oh Ya ampun ia kira apa. Ternyata cuma segitu fantasi Changmin. Bocah lugu

Meoww

Mereka kedatangan pengungsi baru. Seekor kucing putih ikut berlindung dari hujan. Ia mendekati Jaejoong

"Kau sangat lucu" Jaejoong mengelus kepalanya. Kasihan semua bulunya basah

Ia ingin membawa kucing ini pulang, tapi sudah ada Jiji dan Hiro. Mereka pasti akan membully teman baru

"Changmin maukah kau memungut kucing ini untuk ku? Pelihara dia dengan baik. Uang makan, perawatan, dan biaya lainnya akan ku tanggung"

Changmin langsung mengiyakan. Jarang-jarang Jaejoong bersikap baik kepadanya, "Ya-ya Jaejoong aku mau. Dengan senang hati"

Jaejoong menyambung kembali tawanya. Ya Tuhan Changmin benar-benar pria lucu


.

Tbc

.

Yoo Mina~ san gue tunggu Voting dan commentnya ya :)

(That little things make me happy and excited to writing)

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

49.8K 7.3K 39
Alvaro Reifansyah-ketua berandal SMA 13 Galaksi, harus rela menyamar menjadi adik kembarnya di sekolah sang adik, demi mencari tahu kebenaran tentang...
7.7K 756 6
Lanjutan dari AU The scent of you (remake)
1.4M 120K 63
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
372K 31K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.