REVENGE ✔

By audiaparas

45.5K 5.9K 522

Dendam tidak akan menghasilkan apapun dan tidak akan merubah apapun. -Rasa sakit tidak bisa dihindari. Tetap... More

PROLOG
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
FYI
EPILOG
ATTENTION
Hugs + Kisses

Chapter 10

886 134 8
By audiaparas

Kenapa aku harus menghindar? Percayalah, orang yang kau lihat saat ini adalah hanya sebuah bungkus bukan isi.

👣
.
.
.
👣

Taehyung POV

Dia tidak sejahat seperti yang kau pikirkan. Percayalah dia yang terlihat angkuh itu juga pernah bercanda dan tertawa bersamaku.

Bibir ini bisa saja menjelaskan, namun hatiku begitu sangat sulit menerima kenyataan yang tak berpihak padaku ini. Hingga membuat semuanya kacau seperti saat ini.

Aku pun tidak ingin membuat hatimu terluka. Cukup aku saja yang merasakan sakit.

Adikku...
Tidak bisakah kau hanya diam dan mengabaikan?

Sungguh aku tak bisa melihatmu ikut menderita karena diriku.

Cukuplah hidup dengan damai, jangan pedulikan aku.

Aku takut...

Aku takut, jika aku tidak bisa melindungimu.

👣

Aku melihat adikku menangis ketika ia membuka pintu rumahku.

Kenapa?

Ada apa dengan dia?

Apakah karena aku lagi?

Dia bergegas masuk ke dalam kamarnya. Aku tidak ingin semua ini menjadi beban pikiran. Aku pun membuka pintu kamarnya dan menghampirinya.

Dia terkejut melihatku, ia pun segera menyeka air matanya.

"Oppa, ada apa?" tanyanya, dengan sedikit kebingungan.

"Aku hanya menemui adikku, tidak bolehkah?"

"Kau pasti melihatnya kan tadi? Jangan bertanya kenapa, karena aku malas menjelaskannya."

Aku belum bertanya, namun ia sendiri yang mengatakannya. "Bolehkah aku mengetahui penyebab kesedihanmu ini sayang?"

"Tidak. Tidak boleh, kau keluar saja. Sekarang! Aku mohon keluarlah."

"Apa karena diriku?" Aku tidak bisa keluar sebelum aku mengetahui penyebab ia menangis.

"A-a-niyo..."

"Lalu?" Kucoba untuk memancingnya, agar ia menjawab pertanyaanku.

"Oppa, hatiku sakit sekali. Oppa, dadaku sesak. Aku tidak bisa bernapas dengan baik. Air mataku terus menerus keluar. Oppa, kenapa hal ini terjadi padaku? Apakah ini yang dinamakan cinta sepihak?"

Kucoba untuk mengerti dengan maksud perkataanya.

Dan aku pun mulai mengerti.

Adik kecilku sudah tumbuh menjadi wanita dewasa sekarang.

Dia sedang jatuh cinta.

👣

11.30

Tok...Tok...Tok!!!!

Tengah malam, terdengar suara seseorang mengetuk pintu. Sohyun pun membuka pintu tersebut dengan keadaan masih setengah sadar.

"Siapa?" Ucapnya sambil melangkah menuju ke arah pintu.

Dibukalah pintu itu oleh Sohyun.

Ceklek...

Seseorang itu adalah Jin.

Gadis itu mulai memperlihatkan wajah masamnya. "Kau?!"

"Dari mana saja, tengah malam seperti ini baru kembali?!" Sohyun bertanya dengan kekesalan yang masih terpendam dalam hatinya.

"Memangnya kenapa? Aku sudah biasa seperti ini, bahkan Taehyung juga tidak marah padaku. Hei anak muda, aku ini seorang pria, wajarlah jika aku pulang tengah malam seperti ini. Yang tidak wajar itu, ketika seorang wanita keluyuran tengah malam di tengah jalan, ya tentunya seperti kau kemarin."

Sohyun pun merasa terpojok dengan perkataan Jin, ia mendengus kesal sambil mendobrak pintu itu keras-keras lalu kembali ke kamarnya.

"Hem, ngambek ya?" Teriak Jin sambil tersenyum menatap punggung gadis itu yang tengah berjalan menjauhinya.

Kenapa kedua matanya bengkak? - Batin Jin.

👣

Di kampus.

So Hyun tengah berjalan-jalan di taman kampusnya. Masih sama seperti hari kemarin. Ia datang pagi-pagi sekali dan belum sarapan. Hanya karena untuk menghindari Jin.

Kriuukkkkk....

"Ah, lapar..." gumam Sohyun sambil menekan perutnya.

Bip!

Ponsel Sohyun berbunyi, ia pun mengambi ponsel yang terletak di tasnya. Terlihat satu pesan dari Jin.

Seokjin :
Di mana kamu? Belum sarapan kok sudah menghilang. Apa kau ini benar-benar hantu yang suka menghilang. YyA! Jika kau sudah berangkat, maka cepatlah ke kedai dan beli makanan. Jangan sampai tidak makan :*

Aish. Kenapa dia mengirim tanda seperti itu?
Awas kamu ya, akan aku tunjukkan pada Jian. Biar putus sekalian.

Opps.. ngomong apaan sih aku ini?

Entahlah, aku tidak peduli. Untuk apa aku balas, lebih baik aku abaikan dan kumatikan ponselku.

Sohyun pun segera mematikan ponselnya tanpa menjawab kembali pesan masuk dari Jin.

"Kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau menunjukkan perhatianmu padaku! Aku benci itu." Gumam Sohyun dengan wajah yang tidak bisa dikondisikan. Ia hampir saja menangis kembali karena Jin.

Kaleng.

Ada sebuah kaleng yang tergeletak di tanah tepat berada di depan kaki Sohyun.

Dengan segala emosi yang ia rasakan, ia pun menendang kaleng itu dengan sangat kencang.

"Aku benci KIM SEOKJIIIIIN!!!!" Teriaknya sambil menendang kaleng tersebut.

TAK!

"Aaaww....!!!"

Terkejutlah Sohyun ketika ia tahu bahwa kaleng itu tertimpa seseorang.

"Omo!" Sohyun pun lekas menghampiri orang tersebut. Ia segera mengelus kepala orang itu agar sakitnya hilang. "Mian."

Namun tak berapa lama setelah ia mengetahui siapa sebenarnya orang itu, tangannya refleks menjauh. "Hah!" Mata Sohyun terbelalak lebar. "Ju-Jungkook?"

Ditatapnyalah wajah Sohyun oleh laki-laki itu. "Kau?"


Sohyun pun lekas menjauh dari sisi Jungkook.

"Kenapa kau menjauh?" Ucap Jungkook.

"Supaya kau tidak bisa membalasku." Sahut Sohyun.

Jungkook tersenyum miring. Ia pun lekas mengambil kaleng tersebut.

"Mau apa?!" Teriak Sohyun sambil menahan tangan Jungkook yang saat ini memegang kaleng.

"Kau ini kenapa sih? Sangat aneh."

"Kau mau melempar kaleng ini padaku juga kan? Iya kan?!" Ucap Sohyun.

"Sok tahu kamu! Aku mau membuang kaleng ini ke tempat sampah." Jawab Jungkook.

"A-apa?" Sohyun tercengang, karena dia pikir Jungkook akan membalasnya. Namun ternyata tidak.

Jungkook pun melangkahkan kakinya sambil membuang kaleng tersebut ke tong sampah.

Dia tidak seburuk seperti yang aku pikirkan. Batin Sohyun.

👣

"Jungkook-ah, kenapa lama sekali? Aku sudah sejak tadi menunggumu di sini." Ucap Yoongi. Lelaki itu duduk di dalam kelas dengan laptop di atas mejanya.

"Maaf hyung, tadi ada sedikit gangguan. Lagi pula kenapa kau memintaku ke kampus sepagi ini?" sahut Jungkook.

"Gangguan apa?"

"Aku bertemu dengan gadis yang waktu itu. Dia menendang kaleng, dan kaleng itu menimpa kepalaku."

"Lalu, apa kau membalasnya?"

"Tidak." Jawab Jungkook.

"Kenapa?"

"Kenapa? Maksudmu? Jadi kau ingin aku membalasnya, seperti itu?" Sahut Jungkook.

"Tentu saja, dia kan adik Taehyung."

Jungkook pun mendekati Yoongi, merangkul lehernya lalu berbisik. "Hyung... janganlah terlalu kejam padanya, atau kau akan melukai dirimu sendiri."

To Be Continued...

Continue Reading

You'll Also Like

807K 38.9K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
112K 9.2K 85
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
1.5K 121 13
seorang gadis yang mengingat kehidupan lampau nya ia sudah berreinkarnasi 8 kali. lalu dia bereinkarnasi lagi dan di kehidupan nya yang terahkir dia...
29.3K 3K 40
(END) Sempoyong hembusan angin sejuk, dimana sahutan perkenalan akan sebuah nama terlontar, menjadi pemicu pertama sebuah rasa yang tiba-tiba muncul...