DUNKELHEIT [COMPLETED]

By Justgalon

1.9M 44.2K 2.1K

Pernah bergabung dalam program Paid Stories Wattpad dari 27 Mei 2020 sampai dengan 8 Juni 2021. Julio Harding... More

Pengumuman Dunkelheit dan Metanoia
Pengumuman
Prolog
Tentatio
TervezΓ©s
Impetum
Proksima
Prizorgo
Stormfulde
Erantzun
Pahoitella

Desafio

57.5K 4.5K 262
By Justgalon


Ada satu tempat di kerajaaan Mazahs yang terisolir dari hiruk pikuk desa. Tempatnya berada di dekat hutan Dunkelheit. Di sana pusatnya praktik pemuja setan berlangsung. Ada gereja bergaya renaissance berwarna hitam legam, terbuat dari batu alam yang kokoh. Para pengikut pemuja setan menjalankan ibadah mereka dengan aturan yang dibuat oleh pemimpinnya, dia adalah Szandor. Pria berumur awal empat puluh tahun berperawakan kurus tinggi. Matanya memancarkan kepicikan serta kegelapan yang menyelimuti seluruh auranya. Anggotanya adalah para penolak Tuhan, orang-orang yang suka berbuat dosa, tetapi tetap rajin datang ke tempat ibadah dan menggunakan agama sebagai simbol tanpa melakukan ajaran Tuhan, serta para penyihir yang percaya sihir adalah kekuatan yang diberikan oleh leluhur mereka.

Hutan Dunkelheit adalah sumber kekuatan mereka. Hutan yang telah berdiri jutaan tahun dengan berbagai kutukan di dalamnnya. Tempat para setan bersemayam untuk menggoda manusia. Szandor pernah berkata jika dia pernah memasuki hutan itu dan mendapat hidayah di sana. Orang-orang yang pernah memasuki hutan itu tidak pernah selamat atau keluar hidup-hidup, tetapi berbeda dengan Szandor, dia telah mengikat perjanjian dengan setan dan membiarkannya hidup. Menjadikan dia manusia yang baru serta keras menyuarakan jika setan adalah pemimpin alam sebenarnya. Warga di desa banyak yang terpengaruh oleh sekte pemuja setannya. Dia terus merekrut orang-orang baru setiap bulannya. Hampir sepuluh tahun sekte itu berdiri dan anggotanya sudah semakin banyak serta meresahkan. Mereka kadang menumbalkan manusia di setiap tradisinya. Mengambil darah hewan-hewan ternak dan membunuh mereka secara keji.

Berbeda dengan sekte pemuja setan milik Szandor yang terang-terangan beroperasi, para penyihir Sorgin yang percaya sihir adalah kekuatan yang diberikan leluhur mereka lebih tertutup. Ada beberapa dari mereka yang mengikuti sekte pemuja setan, tetapi kebanyakan dari mereka lebih memilih sembunyi. Mereka sering mengirimkan kekacauan di desa dan juga istana. Tujuan mereka hanya satu. Menguasai kerajaan Mazahs lalu menjadikannya negeri sihir terhebat di dunia.

➴➵➶

"Mari kita lihat Tuan Petarung, sehebat apa godaan yang bisa kau tahan."

Suara Joanna Theodora Hawthorne terdengar menggoda untuk telinga siapa saja yang mendengarnya. Dia mendorong Julio Harding untuk duduk di kursi lalu perlahan tangan sang putri menyentuh wajahnya. Matanya tidak lepas menyajikan godaan. Senyumnya mampu menghipnotis siapa saja yang melihat. Dilihat Joanna pria yang tengah berada dalam kukungannya ini tersenyum samar. Dalam hati Joanna, dia bersorak gembira. Lihat, mana ada manusia yang tahan godaan.

"Hal yang paling menggoda bagi pria di dunia ini ada tiga," kata Joanna semakin menggoda menjalankan jemarinya di wajah Julio. "Harta, takhta, dan wanita."

"Baru pertama kali saya mendengarnya," jawab Julio dengan datar. Joanna tersenyum semakin lebar dan dia semakin dekat dengan wajah pria itu.

"Mungkin kau tidak tergoda dengan harta atau takhta, tapi mustahil pria tidak tergoda dengan wanita," ucapnya sambil duduk di pangkuan Julio. Dia mengalungkan sebelah tangannya di leher Julio dan tangan satunya tetap berjalan manja di wajah Julio. Dalam hati Joanna dia sudah gila melakukan ini, tapi akal sehatnya ingin melihat apakah ada orang yang tahan akan godaan duniawi. "Kecuali kau pria tidak normal."

"Saya memang tidak normal," jawabnya santai. Joanna tersenyum lagi dan itu semakin membuatnya tertantang. Dia tahu hanya dengan sekali lihat Julio bukanlah orang yang mudah dipengaruhi.

"Kalau seperti itu aku yang akan membuatmu normal kembali menjadi seorang pria," godanya sambil melepaskan satu kancing baju Julio. "Ingin mencoba?" tantangnya.

"Silakan dan lihat siapa yang akan tergoda lebih dulu."

Dua kancing teratas baju Julio sudah dibuka oleh Joanna. Pria yang dia duduki itu masih memasang wajah datar dengan tatapan mata tajam yang menyelami mata Joanna. Joanna tersenyum manis untuk membalasnya. Dia tahu tatapan mata itu hanya menipu, dia sering melihat para pangeran yang jual mahal di awal, tetapi akan rakus jika sudah dihadapkan dengan godaan yang lebih jauh.

"Otot yang bagus," ucap Joanna sambil mengusap dada Julio perlahan. "Pasti nyaman sekali bersandar di sini."

Joanna mendekatkan kepalanya lalu bersandar di sana. Dia ingin mendengar detak jantung pria itu. Apakah menggila seperti pria lainnya yang sering ia goda. Semakin tajam Joanna mencoba dengar yang ia dapat hanyalah detak jantung normal. Apakah dia kurang hebat menggoda Julio. Joanna mengangkat kepalanya dan menatap Julio sesaat. Dilihatnya pria itu menatapnya dengan tatapan biasa, seolah ia melihat Joanna hanya seperti seekor kucing. "Menyerah?" tanya Julio.

"Tidak akan semudah itu," jawab Joanna yang kini menyentuh bibir Julio dengan jemarinya. "Mari kita coba yang lebih menantang."

"Tuan Putri, Anda wanita terhormat. Melakukan ini hanya untuk menggoda saya. Anda bahkan tidak mengenal saya dan saya hanyalah rakyat biasa. Simpan ciuman Anda untuk pria yang Anda cintai, bukan saya yang menjadi bahan percobaan Anda."

Joanna terkesiap dengan kata-kata itu. Belum sempat dia membalas ucapan Julio, pria itu sudah memegang pinggangnya lalu menegakkan Joanna dan dia sendiri berdiri sambil mengancingkan bajunya yang terbuka. Dia mengalihkan lagi matanya ke arah Joanna yang masih mencerna kata-kata Julio. Perlahan pula dia mendudukkan Joanna di bangku yang tadi didudukinya.

"Saya sudah dipilih oleh raja dan saya akan menjalankan amanahnya. Jangan ragukan saya jika sudah menyangkut soal kesetiaan. Saya tidak akan berkhianat atau tergoda oleh apa pun."

➴➵➶

"Bagaimana ujian yang kauberikan kepadanya?"

Sang raja menemui putrinya di kamar saat Joanna tengah membaca buku. Ayahnya itu jarang mendatangi kamar putrinya dan jika dia ke sana berarti sesuatu itu memang cukup penting baginya.

"Sejauh ini dia memang cukup kuat untuk menahan godaan."

"Memangnya ujian apa yang kauberikan?"

Joanna menutup buku yang ia baca lalu melihat punggung ayahnya yang menghadap langit luas. Dia tahu ayahnya berharap banyak pada Julio dan Joanna tentu tidak ingin mengecewakan ayahnya.

"Menggodanya untuk menciumku," jawab Joanna santai. Ayahnya menghela napas berat. Dia tahu itulah yang akan dilakukan putrinya.

"Dan dia tidak berhasil?"

"Ya, dia menolakku dengan mengatakan aku wanita terhormat yang harus menjaga ciumanku hanya untuk pria yang aku cintai," aku Joanna jujur. "Ayah tidak marah dengan perbuatanku?"

Orman Hawthorne menolehkan kepalanya ke arah Joanna. Dia melihat kecantikan anaknya itu semakin hari semakin mirip dengan mendiang istrinya. Orman Hawthorne lalu mendekat dan ikut duduk di bangku sebelah Joanna. Menatap mata amber milik Joanna yang indah.

"Kau tentu tahu apa yang bisa kaulakukan. Dan Ayah senang dia menolakmu."

"Jika Ayah pikir ini akan berakhir begitu saja, Ayah salah besar. Aku akan melihat sejauh mana pertahanannya. Mungkin tadi aku hanya kurang berani," Joanna mengakui kejujurannya. Dia memang terbuka kepada ayahnya dan tidak malu untuk bercerita.

"Jangan main-main, pria mungkin bisa menahan godaannya dari hal lain. Tapi untuk wanita, dia punya hormon khusus yang bisa lepas kapan saja." Joanna memutar bola matanya. Dia mengerti maksud ayahnya. "Ayah bicara sebagai seorang pria."

"Ya, tapi di sanalah letak permasalahannya. Jika dia bisa melewati ujian dariku maka dia lulus dan tidak akan tergoda oleh sekte ajaran setan yang akan menjeratnya suatu saat atau yang lebih parah dia akan menghadapi hutan penggoda Dunkelheit. Ayah tidak perlu khawatir, aku bisa menjaga diri dan semoga saja dia memang tidak tergoda oleh apa pun," Joanna bersikeras mempertahankan apa yang dia inginkan.

"Hutan Dunkelheit bahkan lebih hebat dari sekadar wanita yang bisa menggoda," ucapan itu dia katakan dengan pelan sambil memandang hutan dari jendela kamar Joanna. Lagi dan lagi seakan ada tangan yang siap menariknya masuk dan menyajikan keindahan yang selama ini ia inginkan.

➴➵➶

"Siapa namamu?"

Pertanyaan itu ditujukan kepada Julio Harding yang sekarang tengah mengasah pisau kecil. Julio mengangkat kepalanya dan dia melihat pria yang waktu itu memukulnya di bar. Julio menyimpan pisau kecil itu di sarungnya kembali lalu dia berdiri. "Julio," jawabnya singkat.

"Dari mana asalmu?"

Julio yang hendak pergi kembali menghentikan langkahnya. Dia melihat pria itu dengan kilat penasaran. Bagaimana dia tidak penasaran, Julio melawan empat orang petarung terhebat kerajaan seorang diri tanpa kesulitan. Dilihat dari postur tubuhnya yang gagah, tetapi tidak berperawakan besar seperti petarung pada umumnya, semakin ingin rasa hati mengetahui siapa Julio sebenarnya.

"Tempatku berpindah-pindah dan aku tidak tahu dari mana asalku," jawab Julio yang hendak melanjutkan langkah kakinya lagi, tapi terhenti karena petarung tadi menahan bahunya. "Aku ingin melihat kudaku, jadi lepaskan tanganmu segera."

Si petarung menatap tidak suka Julio Harding. Dia tidak suka kesombongan yang Julio hadirkan di depan matanya. Hanya karena dia sedikit lebih kuat bukan berarti Julio bisa seenaknya terhadap mereka. Tepat saat itu juga suara yang cukup mengagetkan terdengar di sana. Para prajurit lain yang sedang latihan menoleh bersamaan lalu menunduk hormat. Si petarung yang mencegah Julio juga melakukan hal yang sama. Julio menatap mata indah itu sebentar lalu ikut menunduk hormat.

"Kalian semangat sekali latihan," ujarnya sambil memamerkan senyum indah kepada para prajurit kerajaan. "Teruskan latihan kalian. Aku hanya ingin meminjam dia sebentar," sambung Joanna. Ia menarik baju Julio agar Julio mengikuti langkahnya. Julio menghentikan langkah kaki Joanna dengan cara melepaskan tarikan pada bajunya.

"Saya akan mengikuti Anda, silakan jalan lebih dahulu."

Joanna tersenyum menggoda sekali lagi. Dia lalu berjalan diikuti Julio di belakangnya. Joanna membawa Julio menuju taman istana yang indah. Ada air terjun dari pegunungan Nootbew yang kemudian mengalir ke sungai Moria. Di depan mereka ada hutan Dunkelheit yang gelap. Julio melihat hutan itu dengan perasaan tenang.

"Kau tahu hutan itu?" tanya Joanna pada Julio. Julio mengangguk sebagai jawaban. "Kata Ayah, dia lebih menggoda dari wanita. Jadi inilah ujianmu selanjutnya," Joanna tersenyum bangga karena dia tahu Julio pasti akan menyerah setelah ini.

"Yang harusnya waspada itu Anda, Tuan Putri. Dia bisa menggoda Anda yang seorang penggoda untuk masuk ke dalamnya lalu tidak pernah kembali lagi ke istana." Joanna tertawa singkat. "Anda sepertinya juga senang mempermainkan."

"Jika aku tergoda, ada kau yang akan menyelamatkanku. Bukankah itulah tugasmu, Tuan Petarung."

Julio mendengkus tidak suka. Dia memandang hutan Dunkelheit lebih dekat. Bisa dirasakannya godaan yang menarik-narik semakin bergejolak. Tapi dia tidak tergoda dengan semua bayangan keindahan yang tersaji di otaknya saat ini. Baginya itu hanya bayangan yang semu. Dia tidak akan terpengaruh oleh sesuatu yang tidak kasat mata. Sementara Joanna yang berdiri di sisinya memandang hutan Dunkelheit dengan perasaan memuja. Dia merasakan tarikan yang amat sangat kuat. Dia sudah tahu jika hutan itu menginginkan dirinya semenjak lama. Sejenak akal sehatnya hilang digantikan bayangan semu tentang ibunya serta orang-orang yang dia sayang. Kaki Joanna menyeret langkah untuk semakin mendekati batas hutan.

"Lihat, Andalah yang tergoda di sini, Tuan Putri."

Suara itu berhasil menyeret kesadaran Joanna kembali. Diputarnya tubuh menghadap Julio. Pria itu tidak bergerak sedikit pun. Justru dialah yang kini menjauh dari Julio. Joanna menoleh lagi ke belakang. Melihat hutan penggoda Dunkelheit yang seperti mengeram marah. Julio menyunggingkan senyum sinisnya. Dia menang. Sudah ratusan kali dia menghadapi godaan hutan Dunkelheit. Jelas ini bukan yang pertama kali. Harusnya Joanna menanyakan lebih dulu tentang itu sebelum menantangnya.

"Jangan menganggap saya remeh, Tuan Putri. Silakan coba berbagai cara. Saya akan dengan senang hati melihat sejauh mana permainan Anda pada saya."

Kata-kata Julio jelas bermakna perang bagi Joanna. Dia mengeram kesal karena kali ini usahanya gagal lagi, justru dialah yang tergoda oleh buaian hutan Dunkelheit. Joanna semakin bertekat untuk membuat Julio luruh dan mengakui kekalahannya. Dia seorang putri yang tidak akan pernah kalah karena dia terhormat.

TBC...

Continue Reading

You'll Also Like

150K 13.8K 21
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
1.3M 125K 73
NOT BL! (Follow biar tahu cerita author yang lain ok!) Update sesuai mood πŸ™‚ Seorang remaja laki-laki spesial yang berpindah tubuh pada tubuh remaja...
102K 8.5K 15
"Kalau aku mau putus, gimana?" "Sayang, lo tahu, kan, kalau gue nggak akan kabulin itu? Lo punya gue! Dan, lo nggak akan bisa kemana-mana dengan gela...
436K 29.7K 58
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...