Husband [Haechan NCT]✔

By fullxsun

1.7M 157K 25.3K

❝Sweety man❞ fullxsun, 2020 More

01 [Revisi✔️]
02 [Revisi✔️]
03 [Revisi✔️]
04 [Revisi✔️]
05 [Revisi✔️]
06 [Revisi✔️]
07 [Revisi✔️]
08 [Revisi✔️]
09 [Revisi✔️]
10 [Revisi✔️]
11 [Revisi✔️]
12 [Revisi✔️]
13 [Revisi✔️]
14 [Revisi✔️]
15 [Revisi✔️]
16 [Revisi✔️]
17 [Revisi✔️]
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Bonus Chapter ❤
Bonus Chapter 2
Dibuang Sayang🌚
Hei, I miss you [Oneshoot]
SATU JUTA WOE
Naik Cetak, nggak?

28

24.7K 2.3K 170
By fullxsun

Ternyata yang meneriaki dari luar kamar adalah Chenle

5 anak-anak dreams berkacak pinggang di hadapanku dan  Haechan.

Mark sebagai yang tertua di sini sementara daritadi mengomeli Haechan.

"Jangan kau ulangi kembali, kita sudah diberi amanah untuk menjaga Hana,"

"Jika mamah dan ayah sudah pulang aku boleh menciumnya?"

Renjun menjitak kepala Haechan.

"Sakit, hyung,"

***

Ternyata aku tidak boleh ikut ke lokasi syuting karena Haechan. Ia mengajak Winwin ke rumah untuk menjaga dan menemaniku.

Haechan tau pasti Winwin tidak berani menyentuhku,


"Oppa, ini ada camilan di kulkas, ambillah,"


Winwin yang hanya mengenakan kaus hitam dengan wajah mengantuknya. Jangan lupakan celana pendek selutut putih yang ia pakai.

"Tidak, aku hanya ingin tidur saja,"


"Oppa, tidurlah di kamar Mark. Kamarnya berada di sebelah kamar mandi,"

Winwin berjalan membawa bantal sofa dengan matanya yang menyipit,

Aku menyalakan penghangat ruangan menyelimuti Winwin,


"Yuta masih menyukaimu," ucapnya dengan mata tertutup.

.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Oppa, bangunlah. Kau tadi sudah mandi di dorm?"


Winwin menggeliat di kasur Mark dan masih memejamkan matanya,

"Hngh,"

Winwin bangun menuju kamar mandi sekedar cuci muka.

Jam dinding menunjukkan angka 10 pagi.

Dasar kebo

Seseorang membunyikan bel rumah.

Ketika aku membuka pintu,

"Permisi, apakah donghyuck ada di sini?"

Seingatku,

Dia perempuan yang pernah mencium Haechan,

"Tidak ada, dia sedang ada urusan,"

Raut wajah perempuan itu berubah, membuka tasnya lalu memberikan sebuah surat padaku,

"Tolong berikan kepada donghyuck, surat dariku. Aku permisi,"

Perempuan itu langsung pergi dan aku menutup pintu.

"Siapa?" ujar Winwin yang merapikan rambutnya,

"Perempuan yang pernah mencium Haechan di depan mataku,"

Winwin terkejut dan melihat surat itu,

"Perempuan itu nemberinya surat. Kita boleh membukanya?"

Aku mengangkat bahu.

'Jika seseorang menitipkan sesuatu untukku padamu, bukalah saja isinya. Aku tidak masalah,'

Aku teringat perkataannya setelah kejadian perempuan yang bernyali besar itu,

"Kita buka saja,"

Aku mengambil surat merah muda dari tangan Winwin.

'Suratnya diberi lem, berarti penting,'

Aku menyobek bagian samping suratnya. Mengambil secarik kertas di dalamnya,

"Apa kabarmu sekarang? Kau baik-baik saja, bukan? Kuakui sekarang kau pasti baik-baik saja dan menjadi lebih tampan, kkk. Sekarang dokter memvonisku aku terkena tumor otak. Bukan hanya tumor jinak, tetapi ini tumor ganas. Dokter berkata jika aku hidup tak lama lagi. Kau tahu bukan jika aku menyukaimu? Mulai dari sekolah dasar aku mulai menyukaimu, itupun mungkin hanya cinta monyet. Sejak lulus aku sudah berbeda sekolah denganmu. Aku tahu jika kau mempunyai kekasih, untuk itu. Maukah kau menjadi kekasihku sampai aku tiada? Aku mohon, ini permintaan terakhirku,"

"Jung Yoo Jae"

Winwin menatapku sejenak, "Perempuan itu sakit?"


Aku tidak menggubris perkataan Winwin dan hanya memasukkan surat itu kembali.


"Aku takut jika Haechan menuruti perkataan Yoo Jae,"

.
.
.
.
.
.
.
.


Pukul 2 siang mereka sudah pulang, aku menitipkan surat itu pada Winwin untuk diberikan pada Haechan. Aku ingin tidur sekarang. Aku lelah sudah mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian,


"Sayang?"


Aku terbangun ketika Haechan memunculkan kepalanya di pintu kamar,


"Masuklah, ini juga kamarmu,"

Haechan masuk dan menutup pintu berjalan ke arahku.

Duduk di atas kasurku.

"Tentang surat Yoo Jae--"

Tidak, tidak. Aku tidak ingin mendengar lagi tentang perempuan itu.

Aku mengambil selimut putih dan membungkuskan diriku dengan selimut.

"Pergilah dan urusi perempuanmu itu!" hardikku padanya,

"Baiklah, aku akan menuruti permintaannya. Dan--"


"Jangan harap kau bisa menikah denganku di masa depan,"

Loh, loh

Haechan berjalan keluar kamar dan menutup pintunya dengan keras.

Blam!

Dia lebih memilih teman sekolah dasarnya, daripada diriku?

"Hana, ada apa?"

Winwin masuk ke kamar mendapati diriku menunduk,

Dia langsung memelukku mendengar diriku sesenggukan,

Hangat.

Walaupun badannya tidak sebesar Haechan. Begitu nyaman ketika dipeluknya,

Aku yakin baju yang dikenakannya basah, maaf Winwin.

"Haechan sudah mengatakannya padaku dengan keputusannya. Aku juga meminta kedua orangtuamu untuk mengijinkanmu tinggal di dorm nct 127 supaya kau lebih tenang. Haechan tidak tahu tentang kepindahanmu. Kau mau, hm?" dia membelai rambut sebahuku.

"Aku meminta anak-anak dreams untuk diam. Mereka itu menyayangimu, termasuk aku yang menyayangimu sebagai adikku. Haechan juga,"

Winwin mengeratkan pelukannya dan menaruh kepalanya di bahuku,

"Sudahlah, jangan menangis. Kita pergi ke dorm sekarang, hm?"

Winwin menghapus bekas air mataku, menyuruhku untuk membereskan semua pakaianku.

Di sisi lain.

"Seharusnya kau cari tahu terlebih dahulu, apakah temanmu itu memang mempunyai penyakit. Bukannya langsung memutuskan keputusanmu! Bagaimana dengan orangtuamu? Mereka setuju jika kau menikah dengan Hana. Kau ingin mereka kecewa denganmu, hah?!"

Anak-anak dreams menyeret Haechan ke gazebo untuk diinterogasi oleh Mark,

Ayah juga berada di gazebo, yang seharusnya memberi nasehat untuk Haechan,

Yang dimarahi oleh Mark hanya membuang mukanya.

"Ini juga berpengaruh dengan karirmu. Aku tidak bertanggung jawab jika karirmu hancur karena wanita itu,"

"Sudahlah Mark, lebih baik kita harus mencari tahu tentangnya. Kasihan Donghyuck,"

Haechan beranjak dari gazebo dan mempercepat langkahnya untuk meninggalkan mereka,

"Gawat hyung! Nuna belum selesai berkemas!"

Mark segera mengejar Haechan yang mungkin dia akan berlari ke kamarnya. Seratus persen akan terkejut mengapa Hana sedang berkemas,

sret.

"Lepaskan aku hyung!"

"Kau berani membentak hyungmu, hah?!"

Haechan langsung menundukkan kepalanya,

Terdengar dari atas, suara winwin, "Kau sudah siap?"

"Ayo oppa,"

Hana berjalan menuruni tangga disusul oleh Winwin di belakangnya. Haechan yang melihat Hana membawa koper terkejut.

Berlari ke arahnya,

"Kau mau pergi ke mana?" ujarnya panik menggoyang goyangkan badan Hana,

"Kau tidak perlu menjemputku di mana aku, aku butuh ketenangan. Selamat bersenang-senang dengan kekasih barumu,"

Hana melepaskan tangan Haechan dari bahunya dengan kasar dan berjalan meninggalkan rumah.

***


"Tidak apa-apa. Kau bisa tinggal di sini. Anggap saja kita keluarga," Taeyong berusaha menenangkan Hana setelah Winwin bercerita semuanya. Doyoung mengantarkan Hana ke kamarnya,


"Maknae kita ternyata bisa berbuat seperti itu," ujar Jaehyun bersandar di tembok,


"Sudahlah, peran kita di sini menjaga Hana. Jika maknae kita kemari jangan izinkan dia bertemu dengannya. Ini perintah dari manager nct dream," -taeyong


"Hyung, Haechan menelpon," Doyoung memperlihatkan ponselnya tanda panggilan masuk dari Haechan.


"Biarkan saja, jangan diangkat," -yuta


Doyoung mengheningkan ponselnya dan menaruhnya di meja.


"Yuta, Winwin, kau bisa temani Hana di kamar?"


"Yuta hyung saja, aku masih di kamar mandi!"


Yuta berjalan menuju lantai dua tempat kamar tamu,


"Bolehkah aku masuk?" Yuta hanya memasukkan kepalanya ke dalam.


Hana hanya mengangguk dan Yuta masuk lalu menutupnya,


"Kau baik-baik saja?" Hana hanya mengangguk.


"Oppa, aku boleh menonton televisi itu?"


Yuta segera memberikan remot televisi, "Beristirahatlah jika kau lelah. Jika sudah baikan kau bisa turun,"


Yuta meninggalkan Hana sendirian di kamar.


"Chenle baru saja kemari untuk memberikan ini pada Hana," Johnny memberikan kresek kecil berisi ponsel,


"Nanti saja kuberikan. Biarkan saja dia beristirahat,"



















sedikit menyimpang tidak apa-apa kan (͡° ͜ʖ ͡°)

karena author boring nanti malam insya allah akan update lagi :v

Continue Reading

You'll Also Like

100K 12.4K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
243K 22.9K 37
Dia Lee Haechan... yang selalu tertawa di depan kamera Dia Lee Haechan... yang memberikan tawa kepada semua orang Dia Lee Haechan... yang menjadi ido...
38K 2.9K 24
[sequel book of Selir - Na Jaemin, kokuhwang 2018-2020.] banyak orang di sampingmu yang datang dan kemudian berlalu, terkadang mereka datang hanya sa...
169K 19.5K 33
[ COMPLETED ] you are the best thing i never planned. ©dobeljae, 2019