Sejak hari itulah Soojung tidak mampu lagi hidup tenang di dalam kelasnya. Apalagi manusia purba berhati es abadi itu duduk tepat di hadapan Minhyuk yang berada didepan Soojung. Mau tidak mau Soojung akan selalu melihat Sehun saat Ia melihat ke hadapan papan tulis.
"Minhyuk, bahu Sehun mengganggu pemandangan ku. Bahunya terlalu lebar, mataku sakit melihatnya". Soojung menarik telinga Minhyuk dan berbisik. Soojung dan Minhyuk sudah terbiasa seperti ini. Disaat guru menerangkan pelajaran sesekali mereka akan berbisik. Beruntunglah mereka adalah murid yang pandai jadi tanpa perlu mendengarkan keseluruhan materi yang dijelaskan pun mereka sudah mengerti.
"Jung, kenapa kau menarik kupingku sangat kencang sih? Ya terus bagaimana? Dia memang memiliki bahu yang sangat lebar. Sepertinya aku harus lebih rajin berolahraga untuk mendapatkan bahu lebar sepertinya".
"Aku menarik kupingmu lebih kuat karena aku kesal, kemarin kau membohongiku kan? Gara-gara kau aku harus berhubungan dengan Sehun. Menyebalkan". Soojung menarik rambut Minhyuk dan mengakibatkan Minhyuk menjerit.
"Kang Minhyuk kenapa menjerit di dalam kelasku?". Lee saem menghentikan kegiatan menulisnya. Sementara Soojung berpura-pura mencatat materi Lee saem.
"Oh mianhae saem. Aku tidak sengaja berteriak karena berusah memahami materinya saem. Maafkan aku". Minhyuk membungkukkan badannya.
Hei, bahkan materi yang sedang dijelaskan ini sangatlah mudah dipahami oleh murid pandai seperti Minhyuk. Minhyuk bahkan tidak pernah merasa pusing meskipun materi aljabar memasuki otaknya.
"Baiklah jika begitu mohon perhatikan penjelasanku. Jika kau kurang mengerti aku yakin Jung Soojung bisa mengajarimu. Iya kan Soojung?".
"Ne saem, aku akan mengajarkan Minhyuk sampai Ia mengerti saem. Jangan khawatir". Soojung memegang pundak Minhyuk seolah berkata tenang saja aku akan mengajarimu sampai kau mengerti sahabatku.
Minhyuk hanya memutar bola matanya, jengah melihat sandiwara yang Soojung mainkan. Ini semua terjadi karena Soojung dan Soojung berhasil membuatnya seperti murid bodoh dihadapan teman sekelasnya.
"Jung, tadi Sehun melihat ke arahmu dan memutarkan bola matanya". Sulli berbisik.
"Serius? Wah anak itu sepertinya cari gara-gara denganku. Tidak ada seorang pun yang berani memutarkan bola matanya kepadaku. Ah aku benar-benar ingin mencolok matanya". Soojung memandang bahu Sehun dihadapannya. Seolah mengeluarkan laser dan berusaha untuk mencairkan Sehun.
"Hey, kau tidak penasaran? Selama ini semua orang memujimu kecuali Sehun. Kenapa kau tidak berusaha membuat Sehun memujimu juga?". Sulli menggoda Soojung.
"Aku tidak ingin berurusan dengan Sehun. Tapi aku juga penasaran kenapa dia tidak menyukaiku. Memangnya pesonaku sudah hilang ya?". Soojung mengambil cerminnya dan berkaca.
"Nah, kau tetap mempesona. Tapi mungkin Sehun belum melihatnya. Maka tunjukkanlah pesonamu". Sulli menyemangati Soojung dan merapikan rambut Soojung.
"Oke baiklah sainganku akan bertambah. Tapi bagaimanapun Soojung hanya akan menjadi istriku".
Soojung dan Sulli hanya berdecak mendengar penuturan Taehyung. Fans nomor 3 Soojung setelah Chanyeol dan Jungkook. Bahkan Taehyung juga membentuk tanda hati dengan jarinya. Pria berwatak alien yang tidak bisa Soojung pahami.
"Diamlah Tae, kau merusak mata dan telingaku". Soojung berpura-pura membersihkan matanya.
"Nah, kalau begitu biarkan aku mengobati mata dan telingamu dengan cintaku".
Minhyuk menarik hidung Taehyung yang mengakibatkan hidungnya memerah. Soojung bersyukur Minhyuk selalu menghentikan Taehyung jika sudah menggoda Soojung.
Mereka pun kembali mencatat materi yang telah diterangkan oleh Lee saem. Sementara Soojung sibuk memikirkan cara menarik perhatian Sehun yang terkenal akan sifatnya yang seperti es abadi. Bagaimana pun Ia harus berhasil membuat Sehun terpesona akan pesonanya.
Soojung telah bertekad kuat dan tidak ada seorang pun yang mampu menghentikannya.
🌻🌻🌻
Hari ini klub basket dan taekwondo harus berlatih bersama di dalam aula tempat biasa mengadakan pertunjukan. Klub taekwondo akan menggunakan panggung untuk berlatih. Sedangkan klub basket akan menggunakan bagian dibawah panggung.
"Oke, ini adalah kesempatanku. Oh Sehun bersiap-siaplah menerima pesonaku". Soojung mengencangkan sabuk hitamnya dan berjalan menuju panggung tempat latihannya. Seperti biasanya,fans dari klub basket dan taekwondo berdiri di pinggir dan didepan panggung.
Soojung berhasil menemukan Sehun yang sedang berdiri di samping Chanyeol saat ini. Soojung pun mulai melakukan pemanasan dengan gerakan setegas mungkin untuk menunjukkan kehebatannya.
"Oh Sehun, lihatlah bidadari kita sedang melakukan pemanasan. Bagaimana bisa aku fokus dengan bola jika ada seorang bidadari disana?". Chanyeol terhipnotis akan gerakan-gerakan pemanasan yang Soojung lakukan. Saat kaki jenjangnya menendang ke udara dan rambut Soojung yang diikat satu berkibar, jantung Chanyeol berdetak semakin kencang.
"Kita? Hanya kau dan fansnya saja yang gila dengannya. Aku tidak menggilainya. Tolong catat itu, lihatlah dia itu wanita tapi mengapa tidak bisa anggun sama sekali? Dia justru senang menendang". Sehun masih mengingat dengan jelas saat Soojung menendang pintu dan mengakibatkan ia harus menghantam tembok.
"Justru itu pesonanya. Ia seorang wanita namun juga bisa menjaga dirinya dengan baik. Jarang ada wanita sepertinya Sehun. Itu adalah pesona yang Ia miliki, harusnya kau menyadarinya". Chanyeol tidak sekalipun melepaskan pandangannya dari Soojung yang saat ini tengah melakukan split.
"Terserah kau sajalah, bagiku wanita lemah lembut seperti Irene lah tipe idealku. Dia lemah lembut, bisa bernyanyi dan menari dengan baik. Tidak seperti Soojung yang seperti preman".
"Irene itu suka sekali memainkan perasaanmu, kau saja yang selalu membelanya. Kami bahkan sudah muak melihat kau dekat dengannya. Kau hanya belum mengenal Soojung, jika kau sudah mengenalnya lebih jauh maka kau akan menyukainya".
"Kau lebih baik diam dan berlatih atau pergi dari sini dan melihat Soojungmu berlatih".
"Baiklah, aku anggap kau telah memberikanku ijin untuk menemani Soojung berlatih. Aku tidak ingin Jungkook dan Taehyung menang melawanku, lihatlah mereka ada dibarisan terdepan fans Soojung. Aku pergi Hun". Chanyeol meninggalkan Sehun yang saat ini tengah terdiam akan perlakuannya.
Sebegitu besarkah perasaan Chanyeol untuk Soojung hingga akhirnya Ia rela meninggalkan basket yang setahu Sehun adalah kegemaran Chanyeol. Sehun hanya menggelengkan kepalanya dan melihat ke arah Soojung yang saat ini mulai menedang sandsack. Sehun bergidik ngeri saat melihat betapa kuatnya Soojung menendang sandsack.
Sementara itu didepan panggung tempat dimana para fans Soojung berkumpul mereka berteriak menyemangati Soojung. Memangnya keren ya jika Soojung menendang dengan kekuatan sebesar itu? Apa mereka tidak takut jika Soojung salah menendang mereka?
"Jung Soojung aku tidak akan pernah terpesona denganmu seperti fans-fansmu itu". Sehun melanjutkan pemanasannya dan berusaha fokus mengabaikan teriakan fans Soojung yang menyerukan nama Soojung dengan setianya.
🌻🌻🌻
Second chapter tapi masih terlalu pendek yaa? Semoga kalian suka cerita ini 💕. Ayo promosikan ff keduaku hehe, terimakasih semuanya 💕.
Ini adalah pangeran es abadi kita 💋.
Ini adalah Soojung yang jago nendang 💕.
Kang Minhyuk sahabatnya Soojung👫.
Park Chanyeol sebagai fans nomor 1 Jung Soojung 😍.
Jungkook dan Taehyung sebagai fans nomor 2 dan 3 Soojung 🙊.
🌻🌻🌻
Bunga
17 Agustus 2017
🍑🍑🍑