KookV Family (END)

By rinjanikyu

378K 27.1K 5.9K

Some Chapter was privat so just follow. Kehidupan KookV setelah keduanya menikah. The Best Rank (03/08/2017)... More

#1. Alasan Kau Mencintaiku?
#2. Istri yang Baik??
#3. Taehyung Hamil???
Vote VKook on WGM
#4. Pengecualian seorang Jeon Jungkook?
#5. Gym
#6. Sakit Kookie?
#7. Kucing dan Kelinci Bagian 1
#8. Kucing dan Kelinci bagian 2
#9. Baby?
#10. Bangkrut Kookie?
#11. Honeymoon Part 1
#12. Honeymoon Part 2 (Uang Saku)
#13. Honeymoon Part 3 (Barbbie Beach)
#14. Honeymoon part 4 (Back to Seoul)
#15. Tetangga baru
KookV on Music Bank SG
#16. Baby Jeon
Bonus Chapter 17
#18. Your gone
#19. Danger
Bonus Chapter 19
Warning!!!!
#20. Secret Message.
#21. Hiks
Promosi
#22. Pelukan.
#23. Kencan Buta.
#24. Tulus
New
#25. Dokter itu?
#26. Karena Pakaianmu!
KookV on DNA
#27. Barang berharga
#28. Reason
Bonus Chapter 28
#29. Hurt Kookie
Bonus Chapter 29
#30. Don't Leave Me
#31. Lost My Heart
Bonus Chapter and Voting:*
#32. Wellcome The Key of Happines^^
P
#33. Love me mom
#34. My Baby boo^^
#35. With You is My Happines:*
Hai hai
promo

#17. If You

7K 605 241
By rinjanikyu

Votementnya yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*

Ps: Kalo bisa, baca Chapter ini sambil dengerin lagu Bing Bang yg judulnya IF YOU.
Ada pengumuman dibawah, jangan lupa baca ne:*



oOo

Si cantik Taehyung melangkah ringan kearah ruang keluarga dimana Seokjin sudah menunggunya sedari tadi. Sore ini Seokjin memang memiliki janji untuk mengunjungi Taehyung. Dan mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama mulai saat ini.

Perlu diketahui disini, Taehyung adalah Sepupu dari Namjon yah, namun karena Seokjin berstatus sebagai tunangan dari Namjon maka secara otomatis Taehyung juga menjadi sepupunya bukan?

Jadi jangan heran melihat keduanya tampak sangat akrab, bahkan mungkin bisa dibilang hubungan keduanya tampak seperti Hyung dan Dongsaeng kandung.

Dulu mereka kuliah di Universitas yang sama. Namun sejak Taehyung menikah dengan Jungkook, keduanya sudah jarang ngobrol seperti ini lagi karena Jungkook dan Taehyung tinggal di Seoul, sementara Seokjin sendiri lebih memilih menemani sang tunangan-- Namjon yang merupakan dokter yang ditugaskan di daerah Daegu kampung halaman mereka.

Mulai saat ini sepertinya keduanya akan lebih sering bersama--karena Namjon dipindah tugaskan disalah satu Rumah Sakit yang ada di Seoul ini.

Taehyung duduk dengan senyum manis dibibirnya dan Seokjin langsung meletakan cake pisang di depan si cantik ini. "Jadi Hyung akan menetap di Seoul menemani Namjon Hyung, eoh? Kupikir Hyung hanya akan berlibur," tanya Taehyung senang sambil mencomot cake pisang buatan Seokjin tentu saja, Taehyung mana bisa membuat makanan cantik seperti itu.

"Ne, aku akan menetap di Seoul, aku juga akan membuka Toko Cake disini Taetae. Ya, supaya aku tidak bosan saja," balas Seokjin tenang.

Taehyung mengangguk dengan mulut penuh cake namun tetap terlihat sangat manis dimata Seokjin. "Lalu Toko Kuemu yang ada di Daegu bagaimana, Hyungi?"

"Masih tetap beroprasi Tae, uri eomma yang mengelolanya saat ini," ujar Seokjin dengan senyum manisnya. Taehyung kembali mengangguk paham.

Seokjin mengernyit bingung sepertinya ada yang berbeda dengan sepupu cantiknya ini. Umm....entah apa itu Seokjin tidak paham, tapi.....

"Tae, entah kenapa aku merasa kau terlihat berbeda. Umm...kau terlihat bersinar dan terlihat semakin manis, dan sangat cantik," ujar Seokjin yakin.

Taehyung sendiri hanya terkekeh pelan mendengar pujian dari sepupu cantiknya itu, berusaha untuk menetralkan detak jantungnya yang berdebar, bahkan tangan itu secara sadar mengelus perutnya sendiri "Aigoooo....dari dulu aku memang sudah maniskan, Hyung," ujarnya percaya diri.

"Lihat? Dulu kau selalu tidak suka saat ada yang mengatakan kau cantik atau manis, tapi sekarang kau tampak baik-baik saja, hmm? Benar sepertinya ada yang berbeda denganmu, Tae."

Taehyung tersentak dengan perkataan Seokjin barusan, mata kucingnya menatap Seokjin dengan pandangan ingin tau. "Umm, masa sih, Hyungie? Tapi aku tidak merasa ada yang berbeda dengan diriku lho," ujar Taehyung pelan.

Seokjin terdiam dengan pandangan meneliti tubuh Taehyung mulai dari wajah hingga kaki dari Nyonya Jeon muda itu. "Ah! Aku tau apa yang berbeda darimu Taetae," ujar Seokjin semangat.

Taehyung menaikan alisnya. "Mwo?".

"Kau tampak lebih berisi Tae sayang, maksudku tubuhmu itu lho.....sekarang terlihat lebih seksi, Taetae."

"Ish! Kau mengataiku gendut eoh?! Kau menyebalkan, Hyungie!" Taehyung cemberut mendengar perkataan Seokjin barusan, dan Seokjin sendiri hanya tertawa senang karena berhasil menggoda Istri dari Jeon Jungkook itu.

Taehyung sebenarnya ingin menceritakan soal kehamilannya pada Seokjin. Namun Taehyung ingat jika Jungkook juga belum mengetahui kabar bahagia ini, jadi Taehyung ingin menyimpan kabar ini-- setidaknya sampai suami tampannya itu mengetahuinya lebih dulu. Taehyung berencana memberitahu Jungkook saat Kookienya itu kembali dari Busan.

Taehyung bahkan sudah mulai menjaga pakaian yang dikenakannya, lihatlah pakaian yang dipakainya saat ini, pakaian ini pasti sangat yaman untuk pertumbuhan dan perkembangan sang baby bukan?

Taehyung berdehem pelan, berusaha menyembunyikan senyum bahagianya. "Lalu kau sendiri kapan menikah, Hyung? Kau semakin tua setiap harinya, jadi sebaiknya kau dan Namjon Hyung segera menikah," ujar Taehyung santai.

Dan kini Seokjin yang cemberut, "Seharusnya pertanyaan seperti itu mau ajukan pada Namjon bukan padaku! Kau ini bagaimana sih ,Tae."

Taehyung terkekeh pelan. "Arra-arra, aku hanya bercanda, Hyung. Ngomong-ngomong aku jadi teringat Yoongi Hyung lho. Dia itu temannya Kookie dan Jimin Hyung dan temanku juga. Dia pemilik Restoran yang aku ceritakan padamu waktu itu. Bagaimana kalau hari ini kita ke Restoran Yoongi Hyung saja ne?"

Seokjin terlihat berpikir namun tidak lama dirinya mengangguk pelan. "Ya sudahlah, kapan kita berangkat, lagipula Namjon akan pulang malam hari ini, jadi kita punya banyak waktu, Taetae," ujar Seokjin sambil terkekeh girang.

"Ne, sebentar aku habiskan ini dulu. Ngomong-ngomong kau nyaman dengan rumah barumu itu, Hyung?" Tanya Taehyung.

"Nyaman-nyaman saja, memangnya kenapa, eoh?" tanya Seokjin penasaran. Taehyung mendekatkan wajahnya pada telinga Seokjin. "Kudengar rumah barumu itu berhantu Hyungieeeehhhhiiiiiiiii," ujar Taehyung sambil melangkah tergesa ke arah kamar.

"Ya! Taehyung!!! Ish.....jangan mencoba untuk menakut-nakutiku eoh!!!!" Teriak Seokjin kesal, kini ia bisa mendengar suara kekehan Taehyung dari dalam kamar.

Seokjin terlihat terdiam dalam mode berpikir mengenai hal yang diucapkan Taehyung tadi, wajah cantiknya mengernyit horror saat Taehyung baru saja kembali dari kamarnya tadi.

"hahahahahahahaha, aigoooo Hyungieeee......aku hanya bercanda tau, sudahlah kajja kita berangkat, Hyung," ajak Taehyung. Seokjin menerima uluran Taehyung dan keduanya melangkah kerah pintu keluar dengan bergandengan tangan.

Hmm, mungkin kalian tidak tau. namun jika Jungkook melihat hal ini, Si tampan Jeon itu pasti akan meledek Seokjin dan Taehyung yang bergandengan tangan dengan sebutan Lala dan Poo. Kalian tau mereka? Itu lho, tokoh dalam serial anak Teletubis, Lala yang berwarna kuning dan Poo yang berwarna merah.

Lala dan Poo , ingat??

Hmm?


***

Taehyung duduk tenang disamping Seokjin yang tengah mengemudi, mereka tentu saja menuju Restoran Min Yoongi. Namun tiba-tiba saja ponsel Taehyung bergetar. Dengan senyum mengembang tangan lentik itu mengangkatnya.....

"Yeobseyeo Kookie~!" Seokjin mendengus saat Tahyung hampir berteriak saat mengangkat panggilan itu.

"MWO??!"

Seokjin langsung mendelik horror mendengar teriakan Taehyung, si cantik itu berusaha maklum akan sikap Taehyung yang satu ini.

"Aish! Kenapa kau tidak bilang jika kau mau pulang hari ini, eoh?" ujar Taehyung setengah kesal.

"Lihat! Lihat! Lihat! Kau bahkan sudah menuju rumah kita eoh? Aish, aku dan Seokjin Hyung sedang menuju restoran Yoongi Hyung, Kookie," balasnya semakin kesal, kala disebrang ponsel Jungkook mengatakan jika dirinya sudah dijalan menuju rumah mereka.

"Ah geurae? Hmm...kalau begitu cepat ne, sebentar lagi aku dan Seokjin Hyung akan sampai. Umm, nado," Taehyung terkekeh bahagia saat Jungkook mengatakan saranghae padanya. Uh.

"Waeyo Tae?" tanya Seokjin saat melihat Taehyung hanya senyum-senyum tidak jelas sambil mengelus perutnya sendiri.

'Mungkin Taetae benar-benar sudah lapar' ujar Seokjin dalam hati.

"Umm, Kookie sudah pulang, Hyung! Dia dan Jiminie akan menyusul kita ke restoran Yoongi Hyung," ujarnya bahagia, dan Seokjin hanya mengangguk mengerti.



***

Suasana Restoran Yoongi saat ini tampak ramai dengan para pengunjung. Sore-sore begini biasanya akan ada pertunjukan musik disini.

Dan benar saja, begitu Taehyung dan Seokjin masuk lebih dalam ke area restoran, keduanya bisa mendengar lantunan musik yang enak dipendengaran mereka.

Taehyung dan Seokjin memilih meja yang cukup dekat panggung musik. "Hyung, kita duduk disini saja ne, nanti akan kupanggilkan Yoongi Hyung dulu, tunggu ne?" ujar Taehyung lembut

"Geurae," angguk Seokjin mengerti.

Taehyung tersenyum, dan melangkah kearah ruangan Yoongi yang berada dilantai dua bangunan ini. Namun langkah Taehyung terhenti saat pendengarannya mendengar dentingan piano, namun begitu menoleh kearah panggung--Taehyung melihat orang yang dicarinya ada disana. Yoongi lah yang tengah memainkan tuts-tuts piano itu.

Taehyung pun memutuskan untuk kembali kemeja mereka. Seperti semua pengunjung yang ada disini, Seokjin pun juga terlingat fokus menikmati dentingan yang dimainkan jari-jari Yoongi itu. Taehyung tersenyum melihat kepiawaian Yoongi yang satu ini. Yoongi memang berbakat dalam membuat sebuah komposisi lagu, intinya Yoongi itu pandai menciptakan lagu, itulah yang Taehyung mengerti.

Tapi malam ini terasa berbeda, karena Yoongi sendirilah yang akan menyanyi untuk menghibur para pengunjung disini.

Taehyung mengeryit entah kenapa Intro lagu ini terdengar sedih, dan melihat ekspresi Yoongi yang begitu menghayati ketika memainkannya membuat Taehyung sedikit terganggu. Umm, entah karena apa.

~Geunyeoga tteonagayo {Dia pergi}

'Benar-benar lagu balad yah?' tanya Taehyung dalam hati, kala telinganya mendengar kalimat pertama yang tengah dilantunkan Yoongi saat ini.

~Naneun amugeosdo hal su eopseoyo {Dan aku tidak bisa berbuat apa-apa}

~Sarangi tteonagayo {Cintaku pergi}

~Naneun babocheoreom meonghani seoissneyo. {Seperti orang bodoh, aku berdiri dengan hampa disini}

Seperti pengunjung lainnya, Taehyung pun semakin terlarut dalam lantunan suara dan dentingan piano yang tengah dimainkan Yoongi ini.

~Meoreojineun geu dwismoseupmaneul baraboda. {Aku melihatnya semakin jauh}

~Jageun jeomi doeoo, sarajinda...
{Dia menjadi titik kecil, dan kemudian menghilang}

~Sigani jinamyeon ttomudyeojilkka... {Akankah cinta ini hilang setelah berjalannya waktu?}

'Lagu ini? Siapa yang dimaksud dia oleh Yoongi Hyung dalam lagu ini, eoh?' tanya Taehyung dalam hati

~Yet saenggagi na.......
{Aku mengingat masa lalu}

'Ah....ternyata dia itu bagian dari masa lalu Yoongi Hyung yah. Dia itu sepertinya orang yang berharga bagi Yoongi Hyung,' ujar Taehyung dalam hati sambil menganggukan kepalanya pelan.

~Ni saenggagi na...
{Aku mengingatmu}

Deg!

Mata Yoongi bersirobok lembut dengan pemilik mata tajam yang baru saja menginjakan kakinya di dalam restoran ini.

~If You......... {Jika kamu}

Mata keduanya semakin intens bertatapan.

~If You......... {Jika kamu}

Tautan kedua mata itu semakin enggan untuk terlepas

~Ajik neomu neujji anhassdamyeon {Jika tidak terlambat}

~Uri dasi doragal suneun eopseoulka {Bisakah Kita bersama-sama?}

Mengabaikan ratusan pengunjung yang begitu memuja lantunan suaranya, mata bulat Yoongi justru bergitu terpaku pada namja pemilik mata tajam yang ditatapnya ini. Seolah-seolah lagu ini memang ditujukan untuknya. Untuk namja yang juga tengah terpaku kearahnya itu.

~If You....... {Jika Kamu}

~If You....... {Jika Kamu}

~Neodo nawa gati himdeuldamyeon, {Jika kamu berjuang sepertiku}

~ Uri jogeum swipge gal suneun eopseulka. {Bisakah Kita membuat hal ini jadi mudah?}

~Isseul ttae jalhal geol geuraesseo.... {Aku seharusnya memperlakukanmu lebih baik ketika aku milikimu}

Setitik air mata jatuh dan memanjang dari pelupuk mata sang penyanyi. Mata bulat Yoongi berair, air mata ini berasal dari hatinya yang menangis saat ini, dan air mata ini hanya untuk namja itu. Namja yang justru tengah mengepalkan tangan kokoh miliknya dengan kuat.

~Geudaeneun eotteongayo? {Bagaimana denganmu?}

~Jeongmal amureohji? {Apakah Kamu sungguh baik-baik saja?}

~Anheun geonggayo... {Tebak, putusnya Kita sudah diatur}

~Ibyeori jinabwayo geudael ijeoya. {Aku harus melupakanmu tapi itu tidak mudah}

~Hajima swipjiga anneyo. {Aku melihatnya semakin jauh}

~Meoreojineun geu dwismoseupmaneul baraboda. {Dia menjadi titik kecil kemudian menghilang}

~Jageum jeomi doeea sarajinda? {Akankah hilang setelah aku bertemu seseorang?}

Namja tampan bersetelan jas hitam itu menatap Yoongi dengan pandangan yang sulit diartikan, semantara air mata dari sang penyanyi terus saja mengalir pelan. Kedua mata berbeda pemilik itu terus saja bertatapan. Ada pancaran kerinduan, pancaran rasa sakit, putus asa, dan setitik cinta. Ya, pancaran cinta itu masih ada, dan terpancar dari tautan kedua mata itu. Namun entah milik siapa.

~Nugungal mannamyeon wiroga doelkka? {Akankah ini hilang setelah berjalannya waktu?}

~Yet Saranggagi na..... {Aku mengingat masa lalu}

~Ni Saranggagi na....... {Aku mengingatmu}

~If You......... {Jika kamu}

~If You......... {Jika kamu}

~Ajik neomu neujji anhassdamyeon {Jika tidak terlambat}

~Uri dasi doragal suneun eopseoulka {Bisakah Kita bersama-sama?}

~If You....... {Jika Kamu}

~If You....... {Jika Kamu}

~Neodo nawa gati himdeuldamyeon, {Jika kamu berjuang sepertiku}

~Uri jogeum swipge gal suneun eopseulka. {Bisakah Kita membuat hal ini jadi mudah}

~Isseul ttae jalhal geol geuraesseo.... {Aku seharusnya memperlakukanmu lebih baik ketika aku meilikimu}

~Oneulgati ganyeorin biga naerineun narimyeon {Suatu hari ketika hujan turun rintik seperti saat ini}

~Neoui geurimjaga tteooreugo. {Aku mengingat bayanganmu}

~Seorap soge mollae neonheodun uriui chueogeul. {Kenangan rahasia tentang kita aku letakan dilaciku}

Namja tampan itu mulai menggigit bibir tipisnya dengan kalut. Dia tengah berusaha menekan perasaan yang tidak seharusnya membuncah dihatinya sekarang ini.

~Dasi kkeonae hollo hoesanghago. {Aku mengeluarkan kenangan kita lagi, dan bernostalgia sendiri}

~Heeojimiran seulpeumui mugareul, nan wae mollasseulkka. {Kenapa Aku bisa tidak tau tentang beratnya kesedihan saat sepasang kekasih putus?}

~If You......... {Jika kamu}

~If You......... {Jika kamu}

~Ajik neomu neujji anhassdamyeon {Jika tidak terlambat}

~Uri dasi doragal suneun eopseoulka {Bisakah Kita bersama-sama?}

~If You....... {Jika Kamu}

~If You....... {Jika Kamu}

~Neodo nawa gati himdeuldamyeon, {Jika Kamu berjuang sepertiku}

~Uri jogeum swipge gal suneun eopseulka. {Bisakah Kita membuat hal ini jadi mudah?}

~Isseul ttae jalhal geol geuraesseo.... {Aku seharusnya memperlakukanmu lebih baik ketika aku meilikimu}

Gemuruh tepuk tangan terdengar begitu riuh, kala Yoongi mengakhiri lagu ciptaanya sendiri dengan begitu indah.

Yoongi masih terdiam dengan tatapan mata yang tidak terputus sedetikpun dengan Namja tampan itu. Sungguh Yoongi sangat ingin mengutarakan semua perasaan yang dia pendam saat ini. Yoongi ingin mengungkapkan semua perasaannya pada namja tampan itu.

'Jungk--'

"Jungkookieee!" Suara renyah Taehyung terdengar ditelinga Jungkook.

Ya, namja tampan itu Jungkook. Jeon Jungkook, suami dari namja cantik yang tengah memeluknya hangat--dengan senyum dibibir kissablenya itu.

Jungkook menarik sudut bibirnya, kemudian si tampan Jeon mulai membalas pelukan sang Istri dengan tatapan yang masih tertuju kearah Yoongi.

Mata tajam Jungkook bisa melihat Yoongi yang tengah menatapnya dengan pandangan miris nan berkabut, penuh dengan air mata.

Yoongi mulai berbalik, kaki indahnya mulai melangkah menginggalkan panggung pertunjukan itu. Meninggalkan tatapan Jungkook yang masih ingin bertautan dengan matanya.

'Ya....lagi-lagi aku meninggalkan Jungkook, hiks....' sedih Yoongi dalam hati dengan tangan yang menekan dadanya dengan kuat.

Sementara Jungkook hanya bisa melihat punggung sempit Yoongi yang mulai berjalan mejauhinya. Si tampan itu mendengus. 'Lagi-lagi kau meninggalkanku, Yoongi Hyung. Ck sial,' rutuk Jungkook dalam hati. Tidak lama si tampan itu langsung mengeratkan pelukannya kala sang Istri hendak melepasnya.

"Ssssttttt....Tae biarkan aku memelukmu dulu, sayang," ujar Jungkook pelan, sambil menenggelamkan wajah tampannya itu dilekukan leher jenjang Taehyung.

Dan si cantik Tae hanya terkekeh begitu renyah. "Aigoooo....Kookie, sepertinya sangat merindukanku dan Baby Je--" Taehyung langsung menghentikan ucapannya, begitu Ia sadar akan hal yang akan dia ucapkan tadi. 'Aigooooo, apa yang akan aku katakan tadi, eoh?!!! itukan masih rahasia,' rutuk Taehyung dalam hati.

"Baby Je? Baby Je nugu, Taetae?" tanya Jungkook dengan pandangan heran saat tubuh kekarnya melepas pelukan Taehyung dengan lembut.

Taehyung hanya mengerjap bingung. Si cantik itu bahkan berusaha untuk mengecil-ngecilkan perutnya dengan berusaha menahan napasnya sendiri. Hal ini terlihat dari dada Taehyung yang membusung, lalu bibirnya yang terkatup rapat, dan jangan lupakan ekspresinya yang tampak konyol dimata Jungkook. Ck!

Jungkook hanya menaikan alisnya bingung. "Berhenti melakukan hal konyol seperti ini Tae, aku baru saja sampai, dan sekarang aku lapar, sayang," ujar Jungkook santai sambil melangkahkan kaki jenjangnya kearah meja yang tengah diduduki oleh Seokjin.

"Borokokok Kookie!" umpat Taehyung kesal--dengan tangan yang bergerak lembut mengelus perut berisinya itu. Dalam hati Taehyung berdoa, agar Baby Jeon yang tengah tumbuh dikandungan ini tidak memiliki sikap menyebalkan ayahnya itu. Yap, Taehyung mengangguk yakin dengan pemikiran barusan. Si cantik itu langsung menyusul Jungkook yang sudah duduk dengan nyaman di kursi yang bersebrangan dengan Seokjin.


***

"Taehyung bilang kau datang bersama Jiminie, mana dia aku tidak melihatnya?" tanya Seokjin sambil menyuapkan makanan didepannya. "Ne, Jiminie odiga?" tambah Taehyung dengan mulut mengembung penuh makanan.

Jungkook mendengus, dan meletakan sendok serta garpu dipiring makannya. Jari kokoh yang berbalut cincin pernikahan itu mengusap noda kecap yang tertinggal dibibir Taehyung dengan begitu lembut. Hal ini sontak membuat sang pemilik bibir menunduk malu dengan pipi bersemu merah.

Jungkook mengabaikan dengusan Seokjin yang tengah menatap moment keduanya dengan pandangan ingin muntah. "Jimin tidak mau kuajak makan disini, perasaannya sedang buruk saat ini," ujar Jungkook dengan pandangan yang tertuju ke arah tangga dimana lantai dua berada. Jungkook mendengus dengan apa yang dilihatnya saat ini, ini bukan saatnya memikirkan Yoongi.

Tidak, ini tidak benar! Jungkook berusaha untuk mengambil napas dengan palan, dan menghembuskannya dengan pelan juga. Jungkook butuh pengalihan saat ini, dan Jeon muda itu langsung mengarahkan pandangannya pada sang Istri.

Taehyung mendongak menatap sang Suami dengan pandangan bertanya, begitupun dengan Seokjin. "Waegeurae? Apa yang terjadi dengan Jiminie, eoh?" tanya Taehyung penasaran.

"Hh. Paling yang kau memberikan banyak pekerjaan pada Jimin, dan sekarang Jimin jadi gila karena ulahmu, Tuan Jeon," tambah Seokjin santai.

Jungkook mengalihkan tatapannya pada tunangan dari Kim Namjon itu. "Ck, jangan selalu berpikiran negatif tentangku, Hyung. Aku tidak seburuk itu kok," balas Jungkook santai.

Taehyung pun mengamini ucapan sang Suami dengan anggukan lucunya itu. "Ne Hyung! Kookie tidak mungkin seperti itu! Meskipun tampang Kookie seperti depkolektor penagih hutang! Tapi uri Kookie adalah orang yang punya belas kasih lhooo," ujarnya yakin.

Kali ini Seokjin yang mendengus, dan Jungkook tersenyum penuh kemenangan. Si tampan Jeon itu sepertinya tidak menyadari kalimat Taehyung yang menyemakannya dengan depkolektor penagih hutang. Ck.

Taehyung mengalihkan pandangannya pada sang Suami. "Lalu bagaimana perusahaan, Kookie? Kita tidak bangkrutkan Kookie! Tidak kan?!" tanya Taehyung penasaran. 'Semoga tidak bangkrut ya Tuhan. Jika hal buruk terjadi pada perusahaan, lalu bagaimana cara kami membiayai keperluan Baby Jeon kami ini, eoh?' monolog Taehyung dalam hati, dengan tangan yang terus mengelus perut berisinya itu dibawah meja.

Aigooo, sepertinya Taehyung masih belum menyadari betapa richnya sang Suami. Ayolah satu kantor cabang bangkrut, itu tidak akan mengurangi kekayaan yang dimiliki Jungkook. Hell.

"Kau ingin aku bangkrut?" tanya Jungkook santai, sambil melanjutkan makannya. Taehyung mendelik menatap sang suami. "Ya! Tentu tidak begitu Kookie! Bagaimana bisa Kau bertanya begitu eoh?! Bagaimana bisa! Bagaimana bisa, eoh?!" ujarnya Kesal.

Jungkook hanya mengangguk seolah mengerti hal ini semakin membuat kepala cantik Taehyung semakin berasap pekat.

Dan Seokjin hanya menatap horror kala telinganya mendengar slogan menjijikan dari Kim's family itu, dan sialnya Namjon sang tunangan juga sering mengucapkan kalimat itu ketika tengah kesal padanya. Ck, poor Seokjin.

"Borokokok Kookie!"

Jungkook mendengus. "Ck, seperti kau paham saja arti dari kata itu, eoh."

"Hey, Tuan Jeon! Kau jangan meremehkanku yah. Aku tau artinya kok. Umm, ngomong-ngomong aku jadi merindukan mahmudin itu lho, Kookiee," ujar Taehyung bersemangat. Disisi lain Jungkook menaikan alisnya jijik. "Hell, kau bahkan berani membicarakan namja lain didepan suamimu sendiri, eoh? Jinjja!" ujar Jungkook kesal.

Ingat, Jungkook tidak cemburu yah! Jungkook bahkan tidak sudi untuk cemburu, Ck!

Taehyung tertawa keras kali ini, "Hahahahahaha, aigoooo........uri Kookie cemburu, hmm?" tanya Taehyung dengan wajah menantang.

Jungkook melihat Seokjin yang sepertinya sedang fokus dengan makanannya itu, dan saat netranya kembali fokus pada Taehyung, Jungkook langsung menyambar bibir merah itu dengan cepat.

CHUP!

Mata Taehyung membulat kaget, saat dengan lancangnya Jungkook mengecup bibir indahnya, meskipun itu hanya kecupan singkat tapi tetap saja Taehyung malu, apalagi ini ditempat umum, bagaimana jika ada melihat!!!!

Taehyung menatap Jungkook dengan pandangan membunuh, dan si tampan itu justru tampak tenang memakan makanannya.

Hell, shit!




.





.






.









Tbc.

Hallo, yuk mampir ke story baru aku💋💋💋

Papper Heart

Setiap ada yang bertanya, "Taehyung itu siapa lo sih?"
Jeon Jungkook pasti dengan santainya menjawab, "Taehyung itu sahabat gue, sayang banget gue sama dia." ujarnya dengan nanda bercanda.
Jeon Jungkook selalu begitu. Tapi siapa yang tau--ada apa dibalik senyum selengean yang selama ini ia tampilkan.

https://my.w.tt/BVfnGYUi3Y

Yuk mampir sayang-sayangku❤❤❤ kunjungi profil aku ne, story barunya afa disana judulnya "Papper Heart."

Ok siiyuuu soon😘

Continue Reading

You'll Also Like

48.1K 2.9K 39
kisah seorang pemuda yang di jodohkan oleh kedua orangtuanya.
181K 18.4K 32
ngejar jungkook itu ternyata susah. laki-laki yang sudah berubah sekarang. gara-gara sakit hati, yang mana tak lain disebabkan oleh taehyung sendiri...
28.9K 1.6K 20
Higest rank #1 in Bajingan 19/7/2022 Higest rank #3 in Tears 21/7/2022 Higest rank #20 in Menyesal 3/7/2022 *** Bagi perempuan lain, mungkin perjodoh...
1M 87K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...