Dilema Delima

By yoonpinky_

362 55 40

Bagaimana rasanya di cintai dua orang sekaligus ? Pasti rasanya Bimbang dan Dilema. Itulah yang dirasakan . S... More

Prolog
Part 1
part2
Part 4

Part 3

60 8 3
By yoonpinky_

  Sahabat itu hadir sebagai pelengkap kekurangan dalam hidup kita. Bukan hanya di butuhkan di saat kita membutuhkanya.

*****
Para mahasiswa baru telah selesai melaksanakan OSPEK di lapangan. Sementara hampir seluruh mahasiswa baru berhamburan ke dalam kelas dan ada yang ke kantin dahulu, di lapangan masih tertinggal dua mahasiswi. Mereka sedang berjalan sambil jongkok, memutari lapangan. Keduanya bernama Deiva dan Latisha. Mereka sedang menjalani hukuman karena saat OSPEK berlangsung mereka ribut. Tidak mendengarkan dosen sedang menjelaskan arahan dan bimbingan OSPEK. Terlebih dosen yang sedang brrbicara itu ternyata si dosen kiler. Siapa lagi kalo bukan pak Raffly.

Selesai menjalani hukuman, Latisha berjalan dengan keadaan seperti orang pincang. Disusul, Deiva di belakang dengan keadaan sama persis. Mereka menghampiri Delima yang sudah menunggu mereka sejak tadi.

Delima menyodorkan dua minuman untuk mereka. Delima merasa lucu, mengingat kejadian saat mereka bertengkar tadi. Adu mulut antara Deiva dan Latisha sangat berisik. Mereka berdua tak ada yang mau mengalah. Sehingga keributan mereka terdengar oleh pak Raflly, dan mereka pun mendapatkan hukuman. Jika saja, mereka tidak bertengkar, mungkin mereka tidak akan dihukum.

"Demi seorang pangeran tampan yang tiba-tiba datang ngelamar gue. Bakal gue beli ini kampus. Terus gue pecat tuh si dosen upil. Kasih hukuman kagak kira-kira. Dari pada gue di suruh jalan jongkok lagi, gue lebih milih suruh bersihin lapangan," gerutu, Deiva yang tidak terima dihukum oleh pak Raflly.

Latisha yang sedang memijit kakinya, Merasa kesel mendengar ocehan Deiva. Dia tidak ingin ribut lagi seperti tadi karena sangat lelah. Jika saja dia tidak lelah mungkin dia akan memarahi Deiva habis-habisan.

Delima sejak tadi hanya tersenyum memerhatikan mereka. Melihat tingkah mereka membuat Delima bahagia.
“Di saat hidup terasa sepi, tapi ada orang-orang yang bersamaku, orang yang selalu mendukung, dan menyayangiku. Sehingga, aku tidak perlu merasa sepi. Karena, merekalah pelengkap kekurangan seseorang di hidup,” gumam Delima di dalam hatinya.

"Udah yuk, kita ke kelas. Sebentar lagi sudah waktunya pulang kuliah." Delima mengajak kedua temannya menuju kelas, dan membantu keduanya untuk berdiri.

"Dede inces enggak kuat jalan. Mau digendong. Kaki dede inces pegal semua." Deiva menjulurkan tangannya seperti anak kecil yang ingin di gendong

"Inces! Adanya juga lo dede ngeces. Siapa juga yang mau gendong lo, badan berat, penuh dosa gitu," sindir Latisha sinis.

"Ya tuhan apa salah Deiva. Kenapa si nenek judes marah melulu ke Deiva,” jawab Deiva dramastis.

Delima pun jengah. Melihat mereka bertengkar lagi. Tingkah mereka sudah seperti tom and jerry. "Kalo kalian masih mau berantem, ya udah aku tinggal duluan ke kelas."

"Jangan!” teriak Latisha dan Deiva secara bersamaan.

  Akhirnya mereka berjalan bersama, menuju kelas. Delima berada di tengah untuk menjadi pegangan kedua temannya.
***
   Di kantin kampus, pada saat jam pulang kuliah, para mahasiswa banyak berkumpul di sini. Ada yang sedang mengerjakan skripsi, tugas, dan nongkrong. Termasuk geng Trio peak.

"Ngga, lo kagak bawa motor lu?" Fareed merasa heran, tak biasanya Angga tidak bawa motor.

"Motor gue mogok tadi pas di jalan."

"Terus lo naik apa ke sini, pasti naik odong-odong ya." Anan yang sedang menguyah makanan bicara asal ceplos.

"Dasar peak, mana mungkin naik odong-odong. Mungkin, gue udah jadi  Kakek-Kakek ganteng baru sampe ke kampus. Kayaknya otak lo perlu di bersihin, di sedot kotoran otak pake sedotan wc. Biar bersih dan engga mampet." Sindir Angga. Dan di angguki oleh fareed.

"Anjirrrrrr. Kalian berdua kan sahabat gue. Berarti, otak gue nular dari kalian." Sebelum melanjutkan ucapanya, mulut Anan sudah di sumpal botol saos dan kecap yang di pencet oleh Angga dan Fareed.

Anan pun menyemburkan isi mulutnya  ke sembarang arah, dan mengejutkan seorang perempuan karena kecap dan saos dari mulut Anan mengenai prempuan itu.

"Astaga!" pekik Latisha. Latisha sangat kesal karena baju yang ia kenakan sungguh kotor, terkena mucratan kecap, dan saos.

"Sorry, gue enenggakengaja. Hehehehe," ucap Anan dengan cengiran khasnya.

"Lo pikir, dengan kata maaf lo bisa bikin baju gue bersih lagi? Lain kali kalo mau nyembur tuh lihat keadaan, ada orang apa enggak. Bukan main sembur sembarangan. Kalo bisa yang lo sembur tuh orang kesurupan," umpat Latisha kesal.

"Ya elah, kan gue udah bilang enggak sengaja. Dan gue udah minta maaf. Gue gak sempet ke toilet, mulut gue udah keburu kepedesan. Baju lo kotor, kan? Tar lo pulang tinggal lo cuci, bersihkan. Terus lo jemur selesai deh,” jawab Anan santai sambil mengerlingkan sebelah matanya menggoda Latisha.

"Dasar gila," umpat Latisha, yang sudah emosi dan sangat kesal pada Anan. Latisha mengambils es teh yang ada di atas meja, kemudian menyiramkannya  ke kepala Anan. Setelah itu Latisha melengang pergi. Meninggalkan Anan yang tercengang.

Angga dan Fareed yang sedari tadi berada di situ dan memerhatikan, sungguh terkejut, atas tindakan perempuan itu.

"Sialan, jadi cewek galak amat. Awas aja lo gue pelet lo. Biar jadi pacar gue, terus gue ajarin jadi cewek yang baik," racau Anan tak jelas.

Angga pun tertawa ngakak melihat, Anan yang basah kuyup dengan guyuran es teh dan racauan Anan yang tidak jelas. Sedangkan, fareed. Menatap sahabatnya prihatin.

"Sabar, ini cobaan yang harus lo terima." Ucap Anan prihatin.

"Kampret lo berdua. Malah seneng  lihat gue diginiin." Anan pun semakin kesel pada kedua sahabatnya. Karena kedua sahabatnya itu terus mengejeknya. Tanpa Anan sadari, dirinya telah  menjadi pusat perhatian di kantin.

***

   Delima, yang sedari tadi menunggu Latisha pun di buat kaget. Melihat kedatangan Latisha yang terlihat seperti ingin menerkam orang. Dia pun, tidak heran lagi jika, seorang Latisha seperti itu. Jika ada sebuah masalah yang membuat Latisha kesal, pasti dia akan marah seperti orang habis kesambet dan ngedumel.

Latisha menghampiri Delima, "si Deiva mana dia?"

"Dia udah pulang duluan. Itu, baju kamu kenapa, kok bisa kotor begitu?" Delima memerhatikan baju Latisha yang kotor. Dan berpikir bahwa pantas saja Latisha terlihat kesal.

"Oh, bagus deh, jadi gue gak makin emosi lihat dia ada di sini. Ini baju gue kotor. Gara-gara tadi ada cowok yang nyembur sembarangan, pas gue ke kantin. Udah tau salah, dia malah jawab seenak jidatnya aja. Udah gitu, malah masih sempat-sempatnya godain gue. Yaudah terus gue siram aja dia, pake es teh,” cerita Latisha.

Delima hanya bisa pasrah melihat sahabatnya seperti itu. Jika sudah emosi, pasti bisa habis orang yang cari masalah dengannya. Karena Delima sudah pernah melihat secara langsung kejadiannya. Di mana seorang Latisha menghajar abis seorang Laki-laki yang mencoba memalaki teman satu kelas. Latisha menghajar Lelaki itu, hingga babak belur. Sampe masuk ruang BK.

"Del, gue pulang duluan ya. Soalnya, gue udah gak betahan lihat baju yang gue pake kotor." Keluh, Latisha. Dia membereskan tasnya. Kemudian, berpamitan pada Delima.

"Oh, yaudah. Hati-hati di jalan ya," ucap, Delima. Kemudian Delima membereskan barangnya. Dan bergegas pulang.

Saat sampai di parkiran, Delima mengecek tasnya mencari kunci motor. Dan ia baru ingat, bahwa kunci motornya di Angga. Kemudian Delima kembali ke dalam kampus mencari Angga. Saat melewati lorong kampus, Delima menabrak seorang laki-laki yang sepertinya sedang terburu-buru.

"Maaf, Mas. Saya tidak sengaja," ucap Delima merasa bersalah karena ia tidak melihat jalan.

Lelaki itu mengambil tasnya yang terjatuh." Iya gak apa-apa kok. Gue juga salah, karena buru-buru," ucap lelaki itu, kemudian melengang pergi sambil berlari menuju parkiran, dan masuk ke dalam mobilnya.

Mungkin lelaki itu ada urusan penting, sampai pergi terburu-buru, pikir Delima. Karena saat bicara tidak melihat Delima, dan berlari begitu saja.

Delima melanjutkan langkahnya mencari Angga. Dan bertanya pada anak-anak yang masih berada di kampus itu. Setelah mengetahui Angga berada di kantin, Delima menyusul Angga yang berada di sana.

***
  Dari kejauhan, Angga melihat seseorang yang tak asing. Angga pun tersadar, pasti orang itu mencari dirinya. Karena,kunci motornya berada padanya. Angga berjalan menghampiri orang itu dan meninggalkan kedua sahabatnya.

" hay, buah. Lo, pasti nyariin gue ya?" Sapa Angga. Dan memamerkan senyuman yang begitu manis. Bagi kaum wanita yang melihat senyum Angga pasti mereka pada klepek-klepek.

"Nama aku Delima, bukan buah. Aku nyari kamu, mau minta kunci motor aku, mana?" Pinta Delima mengadahkan tangganya meminta kunci motornya.

"Iya gue tau. Gue sengaja panggil lo buah. Karena nama lo kan kayak buah. Manis gimana gitu. Hehehehe" cengir Angga sambil mengaruk rambut belakangya yang tidak gatal.

"Terserah kamu mau panggil apa, sini kunci motornya. Aku ingin pulang." Pinta Delima pasrah.karenq, Delima sungguh jengah mendengar gombalan Angga, kepalanya sudah pusing, setelah berhadapan dengan tom and jerry, kini berhadapan dengan Angga.

"Ok nona buah, ayo balik." Angga menarik tangan Delima menuju parkiran. Sehingga, membuat Delima pasrah saja mengikuti Angga menuju parkiran.

"Kok pulang cepet?" tanya Angga pada Delima.

"Iya. Tadi cuman awal perekenalan aja sama kumpulin tugas ospek aja" jawab Delima dan di angguki oleh Angga.

Angga mengambil motor Delima, dan menuju ke pintu gerbang kampus. Di sana Delima sedang menggu Angga. Saat sudah di hadapan Delima, Angga menyuruh Delima menaiki motornya dan dia yang membonceng. Delima di buat binggung.

"Kenapa kamu yang bawa?, kan aku udah bilang aku mau pulang."

"Motor gue kan masih di bengkel. Jadi, gue pulang bareng lo. Gue antarin lo sampe rumah lo. Motor lo gue pinjam dulu. Kalo gue engga bareng lo masa gue jalan kaki." Jawab, Angga.

Delima pun kaget, dan merasa takut. Karena dia baru saja mengenal Angga. "Jangan. Entar motor aku kamu jual lagi. Aku aja baru kenal kamu."

"Astaga. Besok motor lo gue antarin kerumah lo. Kalo lo gak percaya nih lo pegang ktp gue. Kalo motor lo engga balik lo laporin polisi." Angga menyodorkan ktp pada Delima.

Delima sedikit ragu-ragu. Dan ia berusaha mempercayai Angga. Delima pun menaiki motornya dan Angga membocengnya.

"Yakin udah percaya?" Tanya Angga. Dan di jawab dengan anggukan oleh Delima. Kemudian mereka pun pergi meniggalkan kampus.
*****
    Dalam perjalanan  mereka ditemani keheningan. Sesekali Angga memperhatikan Delima lewat kaca spion. Sedangkan Delima, hanya fokus pada perjalanan mereka.

"Stop!" Perintah Delima. Sehingga membuat Angga terkejut dan rem mendadak. Dan hanpir menabrak mobil di depanya.

"Astaga, lo hampir buat gue  koit tau. Lain kali kalo mau nyuruh berhenti jangan mendadak. Gue belum siap mati, kawin aja belum." Umpat Angga.

Delima tidak menghiraukan ucapan Angga. Dia hanya fokus pada apa yang dia lihat. Seseorang yang sama seperti tadi pagi ia lihat di campus. Delima semakin maju, dan mefokuskan pengelihatanya. Deg, Delima sungguh terkejut apa yang ia lihat benar-benar nyata. Seseorang lelaki tua sedang membukakan pintu mobil untuk seorang perempuan. Tubuh Delima lemas dan merasakan sesak di dadanya. Angga yang melihat Delima di buat binggung.

"Lo kenapa ?" Tanya, Angga.

Delima tidak menjawab pertanyaan Angga. Ia hanya menyuruh Angga untuk menjalankan motornya. Tak terasa buliran air mata Delima tumpah menahan sesak di dadanya. Angga yang memperhatikan Delima sejak tadi di buat ia merasa heran, apa yang terjadi dengan Delima. Angga pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang, ia akan membawa Delima ke suatu tempat.

Maafkan jika masih banyak typo😊.

A.N: walaupun ceritanya absurd tapi,  tetap melanjutkan jalan ceritanya. Karena sebagai mantan kesayangan james reid. Dan cerita ini membuktikan kalo author masih mencintainya😂😂😂😂😂. Anjirr ngaku2 😂😂😂😂. Sudah abikan hayalan terlalu rendah wkkwkwkwk. Kira-kira Angga mau ajak Delima kemanaya. Kalo ada yg bisa nebak berati dia mantan aslinya James reid wkkwkwkwk😂😂😂😁😁.


Hi Delima😊😊

Hi mantan 😂😂😙😙😙(cast Angga)

17 agustus 2017

Continue Reading

You'll Also Like

3.8M 42.3K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
816K 52.4K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
362K 28K 59
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...
1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...