KookV Family (END)

By rinjanikyu

378K 27.1K 5.9K

Some Chapter was privat so just follow. Kehidupan KookV setelah keduanya menikah. The Best Rank (03/08/2017)... More

#1. Alasan Kau Mencintaiku?
#2. Istri yang Baik??
#3. Taehyung Hamil???
Vote VKook on WGM
#4. Pengecualian seorang Jeon Jungkook?
#5. Gym
#6. Sakit Kookie?
#7. Kucing dan Kelinci Bagian 1
#8. Kucing dan Kelinci bagian 2
#9. Baby?
#10. Bangkrut Kookie?
#11. Honeymoon Part 1
#12. Honeymoon Part 2 (Uang Saku)
#13. Honeymoon Part 3 (Barbbie Beach)
#14. Honeymoon part 4 (Back to Seoul)
KookV on Music Bank SG
#16. Baby Jeon
#17. If You
Bonus Chapter 17
#18. Your gone
#19. Danger
Bonus Chapter 19
Warning!!!!
#20. Secret Message.
#21. Hiks
Promosi
#22. Pelukan.
#23. Kencan Buta.
#24. Tulus
New
#25. Dokter itu?
#26. Karena Pakaianmu!
KookV on DNA
#27. Barang berharga
#28. Reason
Bonus Chapter 28
#29. Hurt Kookie
Bonus Chapter 29
#30. Don't Leave Me
#31. Lost My Heart
Bonus Chapter and Voting:*
#32. Wellcome The Key of Happines^^
P
#33. Love me mom
#34. My Baby boo^^
#35. With You is My Happines:*
Hai hai
promo

#15. Tetangga baru

6.1K 533 123
By rinjanikyu

Votemen yah:) biar yang baca berkah, dan yang nulis bahagia.

*Awas Typo*




oOo

Ingat Kim Namjon??

Ayolah, Kim Namjon sepupunya Taehyung Istri cantik dari Jeon Jungkook itu lho. Ingat? Ingat?

Ingat dong yah, kali ini namja dengan kecerdasan di atas rata-rata itu tengah berjalan lesu dibelakang namja cantik yang tengah semangat berjalan dengan papper bag ditangannya. Keduanya tengah berada dipusat perbelanjaan saat ini.

Kim Seokjin namanya, namja cantik yang kerap disapa Jin yang berstatus tunangan dari Kim Namjon itu menoleh kebelakang, namun sosok itu mendengus begitu melihat sang tunangan yang berjalan dengan enggan dibelakangnya.

Seokjin menghentikan langkahnya, sehingga sang dominan pun juga ikut berhenti disisinya. "Waeyo, hmm?" tanya Namjon heran.

Seokjin cemberut. "Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau terlihat lesu begitu, eoh? Ah, atau jangan-jangan kau tidak iklas menemaniku berbelanja, yah?" tunjuk Seokjin galak.

Namjon yang melihatnya ngeri pada tatapan tajam yang diberikan namja cantik disampingnya ini. "Keundae, kita sudah berbelanja dari tadi, bahkan kita hampir memutari pusat perbelanjaan ini. Lalu kenapa sekarang kita kembali kearea ini lagi?" tanya Namjon sungkan.

"Ish, kan sudah kubilang bahwa aku ingin menukar bajuku ini," balas Seokjin sambil menunjuk papper bag ditangannya itu.

Tanpa sadar Namjon mendengus, "Kalo ingin ditukar kenapa tadi dibeli. Hh dasar uke."

"Kau bilang apa tadi?" tanya Seokjin dengan pandangan memincing, Namjon yang ditatap begitu sontak gelagapan. Ayolah dirinya itu bukan seme yang takut uke yah! Bukan lho! Bukan!

Hanya saja, sebagai seme yang baik, Namjon hanya berusaha untuk mengalah pada Seokjin. Karena itulah dengan pelan Namjon menggeleng, "Aniyo Seokjinie, umm aku bilang tadi ayo cepat kita tukar bajumu itu lalu kita pulang, bukankah tadi kau bilang sudah merindukan Taetae, hmm?"

Mendengar nama Taehyung, sontak membuat ekspresi Seokjin berubah cerah, dengan cepat dirinya menyambar lengan Namjon lalu menggandeng lengan kokoh itu manja menuju toko tujuannya itu. "Umm, kalo begitu ayo kita bergegas, Namjonie," ujarnya bersemangat.

"Ne, kajja."

Namjon menghela napas lega karena tunangan cantiknya itu tidak membahas perkataannya tadi. Huft, sukurlah.

Ingat lho, dia bukannya takut dengan Seokjin yah!

Dia juga bukan seme yang takut uke lho! Bukan yah! Bukan, Ingat itu! Ingat yah!? Ingat!




***

Jungkook memandang Jimin dengan  heran--pasalnya asisten yang merangkap sekertaris di perusahaannya ini tampak lesu, bahkan sejak kemarin mereka menginjakan kaki kota di Busan ini, Jungkook sudah merasakan ada yang berbeda dari asisten sekaligus sahabatnya ini.

Jungkook meletakan sendok dan garpu dipiring makannya dengan pelan, wajah tampan itu kembali fokus menatap Jimin yang sekarang kembali menghela napas entah sudah yang keberapa kalinya dia dengar hari ini.

Ngomong-ngomong Jungkook dan Jimin saat ini sudah berada di Busan, hal ini tentu saja berkaitan dengan masalah perusahaan yang kemarin itu.

Jungkook dan Taehyung tiba di bandara Incheon pada malam hari, dan Jungkook hanya sempat beristirahat selama beberapa jam saja saja karena ia harus kembali pergi menuju Busan bersama dengan Jimin, selanjutnya siang harinya Jungkook dan Jimin sudah tiba di kota terbesar kedua di Korea Selatan ini.

"Kau kenapa Jimin Hyung?" tanya Jungkook serius. Ya, ketika serius Jungkook memang akan memanggil Jimin dengan sebutan hyung, itupun jika keduanya berada diluar jam kerja.

Jimin yang tersadar dari lamunannya itu menoleh kearah sang bos sekaligus sahabat yang sudah iya anggap sebagai dongsaengnya ini. "Aniyo, nan gwencana," balasnya pelan, sambil menyuapkan makanan dipiringnya juga dengan pelan.

Jungkook mendengus mendengar jawaban Jimin barusan. Ayolah, dirinya memang manusia tidak peka, bahkan Taehyung menjulukinya batu. Tapi siapa saja yang melihat wajah hopeless Jimin saat ini--pasti juga tidak akan percaya jika namja di depannya ini baik-baik saja.

"Ck, aku tidak menyangka jika kau masih saja sungkan padaku, Jimin hyung," ujar Jungkook dengan senyum santainya.

Jimin terdiam sebentar, "Aniyo. Bukan begitu Jungkook. Aku hanya sedang bingung. Ah, entahlah perasaanku sedang tidak baik saat ini."

Jungkook mengernyit mendengar jawaban Jimin ini. "Kenapa eoh? Apa yang mengganggu pesarasaanmu?"

Jimin menghela napas sejenak, mungkin bercerita pada Jungkook tidak masalah bukan?

Ya, mungkin nantinya perasaanya akan lebih baik setelah bercerita.

Jimin menatap Jungkook dengan raut wajah serius. "Kemarin aku mengungkapkan perasaanku pada Yoongi Hyung."

Deg!

Entah jantung siapa yang berdetak tidak beraturan saat ini, yang pasti keduanya diliputi keseriusan.

Jungkook menjilat bibir bawahnya yang tiba-tiba saja terasa kering. "Oh geurae? Lalu kenapa sekarang kau begini, hyung? Apa yang dikatakan Yoongi hyung, hmm?" tanya Jungkook penasaran.

"Entahlah," ujar Jimin lesu.

Jungkook menaikan alisnya bingung, "Hah? Maksudmu bagaimana, hyung? Yoongi hyung menolakmu atau bagaimana?"

Jimin menggeram prustasi sungguh sebenarnya dirinya juga tidak mengerti harus memulai darimana. "Entahlah Jungkook, hanya saja ketika aku mengatakan perasaanku Yoongi hyung hanya bilang bahwa dia sudah tau itu, lalu tiba-tiba saja Yoongi hyung bilang jika aku itu tidak mengetahui kebenaran tentang dirinya, dan yang membuatku semakin bingung adalah saat Yoongi hyung bilang sebagian hatinya masih dimiliki oleh orang itu! Aish, aku bahkah tidak tahu siapa orang yang dimaksud Yoongi hyung itu, aku--"

Jimin terus saja bercerita dengan emosi yang menggebu, bahkan dia sampai tidak sadar jika Jungkook hanya terdiam dengan pandangan yang sulit diartikan, bahkan tangan kokoh itu terkepal erat, entah apa yang ada dipikiran suami tampan dari Taehyung ini.


***

Rumah pasangan Jungkook dan Taehyung yang biasanya sepi kini tampak ramai, hal ini terjadi karena bertambahnya penghuni di rumah cantik ini.

Ada pasangan Namjin yang tengah mengunjungi sepupu cantiknya siapa lagi kalo bukan Taehyung Istri sah dari Jeon Jungkook.

Ruang tamu di rumah ini tampak sepi lantaran disana hanya ada satu mahluk yang berlatarbelakang seme.

Yap, Kim Namjon lah yang sedang kita bicarakan saat ini, namja yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata itu tengah menguap kesana-kemari, padahal televisi diruangan itu menyala dengan suara yang cukup keras, namun hal ini tidak membuat perhatian dari namja yang berstatus tunangan dari Kim Seokjin itu teralihkan.

Alhasil keramain justru terjadi di dapur, lantaran ruangan itu kini tengah di isi oleh dua mahluk cantik yaitu Taehyung dan sang Sepupu yaitu Seokjin.

Sejak satu jam yang lalu Seokjin dan Tehyung memasuki dapur hingga saat ini tidak ada satupun makanan yang berhasil tersaji karena keduanya sibuk bergosip. Membicarakan berbagaimacam hal yang sebenarnya sama sekali tidak penting, hal itulah yang membuat Namjon menguap bukan hanya karena bosan, namun juga karena lapar. Uh *poor Namjon*

"Aigoo, Tae coba ceritakan padaku apakah Jungkook menjadi lebih romantis saat kalian honeymoon kemarin, hmm?" Tanya Seokjin antusias.

Taehyung berusaha mengingat moment-moment romantis antara dirinya dan Jungkook, namun si cantik itu cemberut lantaran moment tersebut sangat langka. "Umm, jangan tanyakan hal seperti, hyung. Kau tau dengan benar bagaimana sikap Kookie kan? Sampai jari-jari mungil Jimin berubah menjadi panjang pun--uri Kookie tetap tidak akan pernah berubah. Dia akan selalu sedatar tembok, sedingin salju, dan secuek depkolektor, hyung!" adu Taehyung menggebu.

Seokjin menggiring Taehyung untuk duduk kursi meja makan yang ada di dapur ini, sepertinya mereka sudah melupakan tujuan keduanya berada di dapur yaitu untuk memasak. Kini mereka kembali asik dengan obrolannya, melupakan seonggok manusia yang tengah teler di ruang tamu.

"Kami bahkan lebih banyak berdebat dari pada melakukan hal-hal romatis seperti pasangan diluar sana, hyung" ujar Taehyung sambil menghela napas.

Seokjin pun mengelus punggung Taehyung pertanda prihatin. "Hh, aku turut prihatin Tae, tapi seharusnya kau memberikan Jungkook sedikit pelajaran Tae, agar namja itu mau merubah kepribadiannya yang tampak sangat menyebalkan itu, benarkan?"

Taehyung mengerucutkan bibir penuhnya. "Aihhh, kalo itu aku selalu saja tidak bisa melakukannya, hyung! Entah kenapa aku selalu kalah pada pesona Kookie! Aku benar-benar tidak sanggup jika tidak menyapanya sebentar saja, aku terlalu mencintainya," ujar Taehyung pelan dengan wajah merahnya.

Seokjin mendengus sambil menyentil dahi cantik Taehyung. "Ck, kau bukan hanya mencintai Jungkook Tae, tapi kau juga memuja namja itu."

Taehyung mengangguk pelan dengan senyum tipis dibibirnya. "Ne hyung, mau bagaimana lagi aku sudah sangat jatuh cinta pada Kookie."

Taehyung mengakhiri kalimat itu dengan sebuah kekehan ringan dan Seokjin yang melihat sepupu cantiknya itu terkekeh juga ikut melebarkan senyumnya.

Drrrtttttt........ drrrtttt........drrrtttttt

Bunyi ponsel Taehyung mengintrupsi obrolan dari Taehyung dan Seokjin. Si cantik Tae mengambil ponselnya lalu bibir merah itu tersenyum begitu netranya melihat nama sang Suami siapa lagi kalo bukan Jungkook yang tertara di layar ponselnya.

"Nugu Tae?" tanya Seokjin ingin tahu.

"Kookie, hyung sebentar ne aku jawab dulu." balas Taehyung dengan senyumnya dan Seokjin hanya mengangguk paham.

Dan dengan kesadarannya Seokjin beranjak dari meja makan untuk memberikan keleluasaan pada Taehyung.

Seokjin sepertinya berniat melanjutkan acara masaknya yaitu membuat cake sepertinya tidak buruk, bukan?

"Ne Kookie! Kookie aku merindukanmu!" balas Taehyung saat Jungkook mengucapkan kata halo.

Disebrang sana Jungkook terkekeh pelan 'Ah.....betapa dia merindukan suara Istri cantiknya ini,' ujar jungkook dalam hati.

"Kookie apa kau sudah makan siang, eoh?" tanya Taehyung antusias.

"Ne, aku baru saja selesai makan siang dengan Jimin, kau sendiri bagaimana hm? Kau bersama Seokjin hyung?" tanya Jungkook penasaran sambil sesekali memijit pelipisnya yang sedikit pening.

"Ne Kookie aku bersama Seokjin hyung dirumah, umm ada Namjon hyung juga, Kookie."

"Namjon hyung? Ck, jangan dekat-dekat dengannya Tae, apalagi ketika Seokjin hyung tidak ada, arrachi?" perintah Jungkook mutlak, ingat yah Jungkook bukannya cemburu lho! Tidak! Jungkook tidak sudi untuk cemburu!

"Umm arrayo. Kookie kapan kau pulang eoh?" tanya Taehyung dengan wajah sendunya, meskipun Jungkook tidak bisa melihatnya, tapi sungguh Taehyung benar-benar merindukan sosok itu. Seperti ada sesuatu dalam dirinya yang memaksa untuk terus bersama suami tampannya itu, tapi Taehyung juga tidak tau sesuatu itu apa. Yang pasti saat ini, dia ingin terus berada didekat Jungkooknya.

"Kookiee kenapa kau diam eoh? Apa masalah disana sangat berat, hmm? Apa yang harus aku lakukan untuk meringankan bebanmu, eoh?" tanya Taehyung serius.

Jungkook yang mendengar pertanyaan Taehyung disebrang sana sontak tersenyum begitu tampan. Ah, inilah yang Ia rindukan dari sosok Taehyung yaitu perhatiannya. Hanya dengan mendengar pertanyaan itu Jungkook merasa sangat dicintai oleh sang Istri. Jungkook tidak bisa membayangkan jika Taehyung harus pergi dari sisinya. Tidak, Jungkook tidak bisa, tidak akan pernah bisa.

"Umm, tidak seburuk itu Tae. Aku hanya merasa lelah. Kau tau jika jam tidurku sangat sedikit disini, ngomong-ngomong kenapa kau jadi romantis seperti ini eoh?" tanya Jungkook berusaha untuk mencairkan suasana dengan kekehan ringannya itu.

"Lihat! Lihat! Lihat! Kau sama sekali tidak peka, Tuan Jeon! Entah saat kita sedang bersama ataupun tidak kenapa siakapmu sama sekali tidak berubah eoh!! Jinjja?!! Bisakah kau bersikap lebih romatis padaku eoh!!!" kesal Taehyung disebrang sana.

Jungkook semakin tergelak mendengar omelan Taehyung itu. "Ah, maaf saja yah Taetaeku yang cantik, aku sama sekali tidak sudi bersikap manis seperti yang kau inginkan itu."

"Idiot."

Jungkook tertawa cukup keras. "Ah sebantar, Tae."

Disebrang sana Jimin baru saja masuk keruangan Jungkook untuk memberitahu jadwal selanjutnya dari namja tampan itu.

Taehyung bisa mendengar jika Jimin bilang meetingnya sudah akan dimulai dan Taehyung merenggut mendengar hal ini.

'Ah ne hyung....pergilah lebih dulu' itulah yang Taehyung dengar sebelum Jungkook kembali fokus bicara padanya.

"Tae, aku harus meeting dulu ne. Oh, iya nanti malam aku akan menghubungimu lagi--jadi Tae bisakah kau bersiap untuk itu sayang, ngomong-ngomong aku juga sangat merindukanmu, saranghae."

Klik.

Taehyung terdiam setelah mendengar kalimat Jungkook barusan. Ah sial, kenapa hanya dengan mendengar Jungkook mengatakan saranghae padanya--Taehyung merasa panas begini.

'Aigoooo, sepertinya aku harus periksa hantung karena akhir-akhir ini jantungku selalu berdedak dengan cepat ketika mendengar apapun yang berhungan dengan Kookie,' hela Taehyung dalam hati.



***

Malam harinya seperti yang dijanjikannya di telpon tadi siang, Jungkook benar-benar menghubungi Taehyung lewat skype. Si tampan Jeon itu tengah duduk bersandar didepan laptop yang menyala yang memperlihatkan kamar tidur mereka dirumah.

Ditengah obrolan keduanya Taehyung ijin pada Jungkook untung ganti baju katanya.

Jungkook sendiri mengenakan kaos oblong putih dan celana tidur dengan warna senada.

Netra Jungkook sedikit melebar kala dirinya melihat sang Istri datang dan mendudukan dirinya di depan laptop yang tengah menyala. Jungkook menggeram tertahan melihat busana yang melakat ditubuh Taehyung saat ini.

Hell, shit!

Taehyung sedang mencoba untuk menggodanya eoh??

Bagaimana Jungkook tidak tergoda, ketika dengan terang-terangan Taehyung hanya mengenakan kemeja putih kebesaran dan transparan itu! Ah, rasanya.......Jungkook ingin pulang.

"Kookieee....aku merindukanmu," ujar Taehyung seksi sambil mencondongkan wajah cantik dengan bibir merah itu kearah laptop.

Jungkook tentu saja bisa melihat bagaimana bibir merah itu begitu basah karena kini posisi Taehyung yang begitu dekat dengan kamera.

"Mencoba menggodaku, hmm?" tanya Jungkook santai.

Taehyung mengerjap polos. Si cantik itu kembali memundurkan tubuhnya dari depan laptop hingga sekarang Jungkook bisa melihat Taehyung tengah duduk dengan melipat kaki kesamping dan posisi itu tampak soft dimata Jungkook.

Jungkook menaikan alisnya, ketika tangan lentik yang terbalut gelang pemberiannya itu menarik kemeja transparan yang dipakainya keatas hingga paha mulus Taehyung semakin terekspos bebas.

Sosok tampan itu menahan napas, ketika Taehyung menatapnya polos dengan tangan yang mulai mengusap dadanya sendiri. Jungkook bahkan bisa melihat penampakan nipel Taehyung dibalik kemeja transparan yang dipakainya itu.

"Kau tidak bermaksud untuk melakukan sex phone denganku kan, Tae?" tanya Jungkook menangtang.

Taehyung tersenyum miring sambil memasukan tangannya sendiri kedalam kemejanya, sementara Jungkook terlihat meremat celana tidur yang dipakainya ketika ia melihat tangan Taehyung memainkan nipelnya sendiri dengan seduktif.

"Bukan sex phone, Kookiee. Kita bisa menyebutnya umm....sex skype mungkin?" ujar Taehyung dengan manisnya.

Jungkook tersenyum miring mendengar jawaban yang terkesan menggodanya itu, "Ah....aku tidak menyangka jika kau sangat merindukan sentuhanku, ya?". Taehyung tersenyum manis "Ne...aku merindukanmu Kookiee, sangat."

Jungkook tersenyum bangga mendengar jawaban itu.

"Apa kau percaya jika aku katakan bahwa ada yang aneh dengan diriku Kookie. Ada sesuatu dalam diriku yang mendorongku untuk selalu merindukanmu. Kookiee, hatiku, tubuhku, pikiranku, perasaanku, semuanya tentang diriku berteriak merindukanmum. Menginginkanmu Jungkookie. Aku ingin kau ada disini, disampingku saat ini."

Jungkook terdiam dengan jantung berdegub dan dengan mata yang tidak lepas memperhatikan gerak-gerik Taehyung di laptopnya.

"Aku, aku mencintaimu Kookie, sangat," Ujar Taehyung sendu dan tanpa sadar tangan lentik itu bergerak mengelus perutnya sendiri. Hal itu pun tidak luput dari perhatian Jungkook.

Si tampan Jeon itu tersenyum tulus dengan pikiran yang sebenarnya bingung itu. "Ne, aku juga mencintaimu, sangat."

Taehyung tersenyum haru mendengar itu ada perasaan yang meletup-letup dalam dirinya. Bahagia, rasanya karena dirinya di miliki oleh seorang Jeon Jungkook.

"Rasanya aku baru meninggalkamu dua hari, namun lihat dirimu Taehyungie. Kau tampak berbeda sayang, kau lebih menawan Tae," kata Jungkook serius.

"Umm, apa itu sebuah rayuan, Tuan Jeon?" tanya Taehyung seduktif.

'Kemana perginya wajah sendu tadi eoh?' ujar Jungkook dalam hati. "Apa dimatamu aku terkesan merayu?" balas Jungkook dengan senyum miringnya.

Taehyung mendesah tidak sabar, "Ah.... Kookiee~aku tidak suka basa-basi. Kookie, apa kau tau apa sedang aku rasakan saat ini, eoh?"

"Aniyo, coba katakan apa yang tengah kau rasakan saat ini, Tae," balas Jungkook santai.

Taehyung menggigit bibir bawahnya seduktif dan tangannya mulai membuka kancing kemeja sendiri.

"Aku horny, Kookieeh~"



.





.




.







Tbc.

Aloha???
Gimana? Nanggung yah ena2nya?? *ketawa setan*
Di Chapter depan Ada Adegan 18+, jadi klo bisa Readers-nim mulai Follow Aku ne:)

Di chapter ini udah muncul Namjin nya yeay!!! Dan btw ini Chapter terdiri dari 2,5K kata lho, jadi boleh Aku minta Follownya😌

Gimana, udah tau teka-tekinya???
Apakah Chapter ini membosankan?? Umm, Aku harap engga yah:)
Dan lagi2 Aku berterimakasih bgt atas Vote+Komen+Follow dari kalian tercinta😍, hatur nuhun pisan yah😳

Tapi Btw, bolehkah Aku minta Follownya Readers-nim???😳
Boleh yah??
Chapter depan akan ada lanjutan Hot Skype nya Kookie sm Tae lho, jadi klo minta Follow boleh gk nih??
*Aku maksa lho* *digorok readers*😳

Ya udah deh yah, Siyuuu next Chapter ne:)

Oh iya jangan lupa follow Aku ne😂😂

Pai pai👼

Continue Reading

You'll Also Like

163K 11.4K 50
"Hey...."sambil menepuk bahu "kenapa kou dijalanan seperti ini" "hisk..hisk...hisk..akh...aku ter...seshat " "dimana rumahmu cantik"tanya namja itu...
82.4K 14.8K 71
Ku pikir ini permainan terakhir ku yang penuh kedamaian tanpa lika-liku. Tetapi, dugaaan ku salah "Ayo kita mati bersama (Y/n)~" "Usaha mu tak akan...
45.2K 4.7K 22
Wei wuxian seorang remaja ceria yang hidup bahagia dengan keluargannya. Namun semua mulai berubah sejak kenyataan tentang jati dirinya mulai terungk...
47.8K 2.9K 39
kisah seorang pemuda yang di jodohkan oleh kedua orangtuanya.