Mingyu berjalan diatas lantai marmer kantornya.
Langkahnya terhenti saat melihat Wonwoo disana. Dengan arah yang berlawanan. Dan Wonwoo juga berhenti, menatap Mingyu datar.
“ Kamu disini ?”
Wonwoo berjalan. Melewati Mingyu tanpa berniat membalas pertanyaan pria itu.
“ Aku minta maaf...”
Mingyu membalikkan badannya. Menemukan Wonwoo berhenti saat ia mengucapkan kata itu.
“ Aku minta maaf, Jeon Wonwoo...”
Wonwoo berbalik. Menatapnya dingin.
Tapi tidak !
Ada sesuatu yang hancur disana.
Di kedua mata itu.
“ Kamu tau kehidupan aku setelah kamu ngancurin itu semua ? Kamu tau apa yang terjadi sama aku setelah itu ? Kamu tau kalau aku sudah hancur ? Kamu tau itu Kim Mingyu ?”
Mingyu diam..
Wonwoo disana menatapnya dengan mata berkaca – kaca.
“ Kamu tau rasanya dikucilkan ? Simpan maafmu, karena itu percuma...”
Wonwoo berbalik. Meninggalkan Mingyu yang terpaku disana. Menatap punggung bidang itu dengan tatapan penuh penyesalan.
Seandainya saja waktu bisa kembali...
***
Wonwoo masuk ke dalam kamar. Menemukan Ha Young duduk di depan meja rias. Tengah mengoleskan lipbalm keatas bibirnya.
“ Cantik. Mau kemana ?” puji Wonwoo. Ia duduk di pinggir ranjang dan menatap Ha Young dari sana.
Ha Young tersenyum lewat pantulan kaca. Ia menatap Wonwoo berbinar.
“ Mingyu mengajakku makan malam. Special dinner katanya.”
Wonwoo tersenyum tipis.
Melihat sahabatnya bahagia seperti itu saja sudah cukup untuk Wonwoo. Melihat sahabatnya selalu baik – baik saja , dan selalu bersamanya, itu sudah cukup.
Wonwoo tidak butuh apapun setelah kehilangan seluruh kebahagiaannya yang dulu.
Wonwoo hanya butuh sahabat seperti Ha Young dan Taehyung.
Lupakan masa lalunya.
Wonwoo hanya ingin melihat sahabatnya tetap hidup untuk menemani masa depannya.
Hidup bahagia tentunya.
“ Kak, gak ada yang mau kamu ceritain ke aku ?”
Wonwoo mengangkat sebelah alisnya. Ia mengangkat kepalanya demi melihat Ha Young yang kini berdiri di hadapannya.
“ Apa ?”
“ Aku ngerasa ada yang kamu sembunyiin dari aku. Apa sih ? Cerita dong.”
Wonwoo tersenyum.
Ia berdiri dan memegang kedua bahu Ha Young.
“ Gak ada. Jangan khawatir tentang aku terus, Ahn Ha Young.”
Ha Young tersenyum.
“ Kakak bisa cerita apapun sama aku. Jangan pernah sungkan.”
“ Sekalipun tentang masa lalu aku yang kotor itu ?”
Ha Young mengangguk. “ Aku benci waktu kakak inget masa lalu kakak.”
Wonwoo tersenyum simpul.
Mendengar Ha Young memanggilnya kakak, Wonwoo jadi merindukan Boohyuk. Adiknya.
“ Aku akan cerita apapun. Tapi nanti, saat waktunya sudah tiba.”
Ha Young mengangguk.
“ Yaudah. Mingyu udah nunggu di basement. Kamu dirumah baik – baik ya.” Ha Young mengecup pipi Wonwoo dan pergi darisana.
Aku lupa dengan sebutan ‘jalang’ di akhir namaku...
***
Ha Young mengerucutkan bibirnya saat ia tahu yang menjemputnya bukan Mingyu, tapi supir pribadi pria itu.
Dan kini, Ha Young berjalan menyusuri koridor hotel. Supir Mingyu mengantarkannya kesana, dan seorang pegawai hotel langsung menyambutnya, menggiringnya ke salah satu ruangan yang katanya sudah dipesan Mingyu.
Ha Young dibawa masuk ke sebuah ruangan kamar yang sudah diubah.
Kamar tanpa kasur.
Hanya ada satu meja, dengan kursi saling berhadapan. Dan lagi, lampu – lampu ala tumblr yang menghiasi dinding – dinding kamar itu.
Astaga~... Ha Young dibuat kagum dengan keadaan kamar yang berubah menjadi ruangan romantis,
Disana, Mingyu. Berdiri, bersandar di meja itu sambil menatapnya. Ditambah senyuman penuh pesona milik Kim Mingyu.
Ha Young berdehem. Menghampiri Mingyu dan berdiri dalam jarak lima jengkal di depan Mingyu.
“ Cantik. Selalu.”
Ha Young tersenyum.
“ M – Mingyu ? Apa ini ?”
Mingyu mengambil satu tangan Ha Young. Memberi isyarat agar gadis itu duduk.
“ Makan malam...”
***
Wonwoo menembus keramain club malam yang saat ini ia datangi.
Kakinya melangkah menuju lantai dua gedung club malam itu.
Lantai dua tidak terlalu ramai. Hanya ada tamu – tamu besar yang menempati lantai itu. Tamu besar dalam artian, mereka orang yang lebih kaya daripada orang – orang yang memenuhi lantai satu.
Mata Wonwoo tertuju pada satu meja yang ditempati seorang pria yang saat ini rambutnya dicat ke abu – abuan.
Choi Seungcheol.
Ketua penyamun kalau kata Ha Young.
Pria yang ikut andil menjerumuskan Wonwoo ke dalam dunia gelap yang saat ini di tempati Wonwoo.
Diantara dunia gelap dan terang. Wonwoo suka berpindah – pindah.
“ Ini... Dia yang akan menemani anda malam ini tuan Park.”
Wonwoo tersenyum simpul.
Ia duduk disalah satu sofa yang sudah ditempati client nya. Park Chanyeol.
Pria itu mengusap pipi halus Wonwoo dan mengecup daun telinga Wonwoo.
Wonwoo benci ini.
Tidak ada yang bisa Wonwoo lakukan kecuali hanya mencoba tersenyum manis.
Fikiran Wonwoo melayang.
Memikirkan Ha Young.
Dan juga Mingyu....
***
Ha Young terus tersenyum sepanjang perjalanan kembali ke apartmentnya.
Mingyu yang menyetir menatap Ha Young dengan senyuman juga.
“ Kamu senang ?”
Ha Young menoleh. Mencium pipi Mingyu dan mengusap cincin yang melingkar di jari manisnya.
“ Romantisnya seorang Kim Mingyu. Tanpa bahan pengawet tambahan.”
Mingyu tertawa.
“ Apasih ? Gak nyambung !”
Ha Young tertawa.
***
Taehyung menatap figura foto yang terdapat gambar Ha Young yang tengah tersenyum manis disana. Ia mengusapnya dan mencium figura itu..
“ Young, Young... Aku mencintaimu...”
***
Pukul tiga pagi.
Wonwoo masuk ke dalam apartment dengan langkah pelan.
Lampu sudah padam. Hanya lampu dapur yang menyala.
Dan juga televisi.
Wonwoo melihat sebentar. Menemukan Ha Young tertidur di sofa dengan tv menyala.
Wonwoo menghela nafas. Ia berlutut di depan Ha Young yang memejamkan mata. Mengusap puncak kepala gadis itu dengan sayang.
Matanya bertemu dengan tangan kiri Ha Young, yang entah kapan jari manis gadis itu sudah dilingkari cincin.
Wonwoo menutup mulutnya dengan eskpresi terkejut.
Apa Mingyu....?
Wonwoo menggeleng dengan nafas yang memburu.