Kisah Aku

By Syadera_

46.7K 4K 244

Cinta tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita ingin. Pasti akan selalu ada lika-liku kecewa, sedih, tap... More

1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Info !!

8

1.5K 153 6
By Syadera_

Mondy menuruni tangga rumahnya untuk menuju ruang makan.

"Pagi ma pagi pa" ucap Mondy kemudian duduk di salah satu kursi berhadapan dengan ibunya.

"Pagi" ucap ibu dan ayah Mondy.

"Papa denger kamu udah ada calon istri" ucap Hamzah melirik Mondy yang tengah melahap sarapannya.
"Gak mau di kenalin ?" ucap papa Mondy lagi.

"Nanti deh pa, Mondy masih sibuk di kantor banyak kerjaan" ucap Mondy masih terus memakan sarapannya.

"Gak bisa, nanti malam kamu sudah harus bawa pacar kamu itu kesini. Kita akan makan malam bersama" ucap papa Mondy tegas.

"Iya pa iya" Mondy menjawab pasrah dan segera berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke kantor.
Dan terlebih dulu menjemput Raya pastinya.

**

Raya sudah menunggu di teras ketika Mondy datang.
Mondy membukakan pintu dan menyuruh Raya masuk.

"Tumben ni orang manis banget" ucap Raya dalam hati.

Segera Mondy melajukan mobilnya menuju kantor.

"Kamu kok diem aja sih ?" ucap Mondy melihat Raya yang hanya menatap keluar jendela.

"Lah kok udah pake aku kamu aja ? Kesambet apaan ni kadal ? Ini kan diluar kantor. Biasanya juga gue lo" batin Raya lagi.

"Hey kamu kenapa ?" ucap Mondy menggenggam tangan Raya.

Raya tersentak dan tersenyum paksa melihat Mondy.

"Ah, gue gak apa-apa kok" ucap Raya melepaskan tangannya dari Mondy.

Jantung Raya berdegub kencang saat Mondy menggenggam tangannya.

Mondy menatap wajah cantik Raya yang terbalut hiasan tipis.
Cantik dan manis, dua kata itulah yang menggambarkan wajah Raya bagi Mondy.

Mondy merasa sepertinya sudah benar-benar nyaman dengan Raya. Dia ingin hubungannya dan Raya bisa berjalan lancar.
Hubungan ? Hubungan apa ? Hubungan mereka kan dilandasi dengan kebohongan.

"Sepertinya aku harus menjadikanmu milikku Raya" ucap Mondy dalam hati.

"Raya boleh aku minta sesuatu ?" tanya Mondy.

"Apa ?"

"Tolong, ngomongnya jangan lo gue. Gak enak, kalau di dengar orang lain" ucap Mondy.

Pasalnya karyawan di kantor Mondy sudah banyak yang mengetahui hubungan mereka karena setiap ditanya oleh karyawannya Mondy selalu mengatakan Raya adalah kekasihnya.

"Ya gak apa-apa, ini kan diluar kantor kalau di kantor atau di depan orangtua lo baru deh pake aku kamu" ucap Raya santai.

Mondy hanya menghela nafasnya mendengar jawaban Raya.

**

Sepulang dari kantor Mondy membawa Raya ke sebuah pusat perbelanjaan. Setelah memarkirkan mobil mereka berjalan beriringan.

"Sebenarnya kita mau ngapain sih kesini ?" tanya Raya karena Mondy tidak memberitahunya apa yang akan mereka lakukan di mall.

"Udah kamu diem aja, kita kesitu" tunjuk Mondy ke salah satu toko yang menjual pakaian wanita.
Mondy menggenggam tangan Raya dan menarik Raya ke toko tersebut.

"Sekarang kamu pilih satu dress yang kamu suka" ucap Mondy dan duduk di sebuah bangku yang ada di toko tersebut sambil memperhatikan Raya.

Raya mengangguk dan memilih dress mana yang disukainya.
Raya mengambil sebuah gaun selutut dengan lapisan brokat berwarna maroon. Dengan renda yang menghiasi bagian dada sampai ke lengkungan leher.
Dress itu terlihat sopan, Raya tersenyum melihat gaun tersebut. Tentu saja ia sangat menyukainya.
Namun saat melirik harganya Raut wajah Raya berubah cemberut dan meletakkan gaun itu kembali.

Raya memilih gaun yang lain. Mondy yang menyaksikan Raya meletakkan gaun yang sepertinya disukainya pun segera menghampiri Raya, mengambil gaun itu dan memberikannya kepada Raya.

"Cobalah" ucap Mondy datar.

"Tapi itu ... " belum selesai Mondy sudah memotong pembicaraan Raya.

"Sudah jangan dipikirkan, cepat pakai" ucap Mondy tegas.

Raya mengangguk pasrah dan segera berlalu ke kamar ganti.

Raya keluar dari ruang ganti dan menemui Mondy.

Mondy terpana gaun itu sangat cocok untuk Raya.
Setelah membayarnya, Mondy mengajak Raya ke sebuah salon.

"Tolong make over dia secantik mungkin" ucap Mondy kepada pegawai salon.

Pegawai salon itu mengangguk mengerti, sedang Raya hanya diam dan menurut.

Setelah selesai Mondy dibuat tak berkedip oleh penampilan Raya.
Raya sangat berbeda, sangat cantik dengan make up natural, balutan dress maroon dan rambut yang  ditata sedemikian rapi oleh para pegawai salon.

***

Mondy menghentikan mobilnya di halaman sebuah rumah mewah. Tentu saja rumah keluarga Mondy Putra Adhari.

Mondy berlari kecil untuk membukakan Raya pintu mobil.
Raya tertegun rumah ini sangat besar dan mewah.

"Mon, ini rumah siapa ?" tanya Raya pada Mondy.

"Ini rumahku, papa memintaku membawamu malam ini. Ayo, kita akan makan malam bersama keluargaku" ucap Mondy menggenggam tangan Raya dan menariknya berjalan di sampingnya.

Baru beberapa langkah, tiba-tiba Raya menghentikan langkahnya dan melepas genggaman tangan Mondy.

"Gue mau pulang aja" ucap Raya lirih.

"Enggak, keluargaku mau ketemu sama kamu. Ayo !" Mondy menarik tangan Raya untuk masuk.

Raya berontak dan berusaha melepaskan tangannya. Mondy menggeram dan melepaskan tangan Raya.

"Untuk apa sih Mon ? Hubungan kita hanya sebuah kebohongan, lo tau kan itu !"

Mondy menghela nafasnya kasar dan menggenggam tangan Raya lembut.

"Setidaknya, untuk kali ini aja kamu bantu aku Ray" ucap Mondy memohon. Akhirnya Raya pasrah dan menurut.

Mondy terus menggenggam tangan Raya yang terasa dingin. Raya sangat gugup. Bagaimana jika nanti ayah Mondy tak menyukainya atau menanyainya pertanyaan yang aneh aneh atau semacamnya ??

****

"Assalammualaikum ma pa" ucap Mondy memasuki rumah dan dengan setia ia menggenggam tangan Raya.

"Waalaikumsalam" ucap ibu dan ayah Mondy.

"Ayo nak Raya silahkan duduk" ucap Ibu Fatma kepada Raya.

Mereka memulai acara makan malam, tidak ada yang bersuara. Sampai ayah Mondy memecah keheningan di meja makan tersebut.

"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan ?" tanya ayah Mondy basa basi.

"Sudah sebulan pa" ucap Mondy.

"Raya kenal Mondy dimana ?" tanya ayah Mondy menatap Raya.

Raya terlihat bingung, dan melirik Mondy memberi kode untuk Mondy agar menjawab.

"Mondy gak sengaja ketemu Raya  di cafe pa, trus dari situ kita mulai dekat" ucap Mondy mantap.

Hamzah mengangguk mengerti.

"Raya ini hebat lo pah. Waktu dulu mama mau di copet Raya juga yang nolongin mama" ucap bu Fatma.

"Makasih ya Raya kamu udah nolongin istri saya dan juga anak saya Mondy" ucap Hamzah tulus.

"Iya om sama-sama, tapi saya gak ngerasa nolongin Mondy om" bingung Raya.

"Iya ya, tapi kamu udah nolongin Mondy dari status jomblonya lo hahahaha" orang tua Mondy tertawa, Raya tersenyum malu sedangkan Mondy menatap papanya kesal.

Setelah makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga dengan Mondy yang selalu setia berada di samping Raya.

"Nak Raya kamu disini tinggal sama siapa ?" ucap ayah Mondy.

"Saya tinggal sendiri om" ucap Raya pelan.

"Loh kamu tinggal sendiri ? Kamu kan cewek emangnya gak takut tinggal sendirian ? Dan orang tua kamu kemana ? Di luar kota ya ?" tanya bu Fatma.

Seketika raut wajah Raya menjadi murung. Mondy yang tidak tahu menahu keluarga Raya pun heran melihat wajah Raya yang murung dengan mata berkaca-kaca.

"Orang tua saya, sudah meninggal tante" ucap Raya sedih dan air matanya telah turun mengaliri pipinya.

Mondy yang melihat Raya menangis pun memeluk Raya berusaha untuk menenangkannya. Raya tidak berontak tidak juga membalas.

"Maafin om sama tante ya Raya, kita bener-bener gak tau" ucap mama Mondy merasa bersalah.

Raya tersenyum tipis dan menghapus air matanya.
"Iya tante gak apa-apa kok, malahan Raya yang minta maaf Raya udah cengeng"

Mondy menangkup wajah Raya yang masih terdapat sisa air mata.
"Udah jangan sedih lagi ya sayang" Mondy menggerakkan kedua ibu jarinya untuk menghapus air mata Raya dengan lembut.

Cup

Mondy mengecup kedua mata Raya bergantian. Sedang Raya hanya memejamkan matanya menahan jantungnya yang seakan ingin melompat keluar dari tempatnya.

Setelah mengecup kedua mata Raya Mondy beralih mengecup kening Raya. Lama mereka menikmati moment tersebut.
Mondy dan Raya seakan lupa bahwa status mereka adalah palsu.

"Wah udah main nyosor aja" ucap papa Mondy menyindir.

Raya dan Mondy terperangah kemudian saling menjauh.

"Eh mama papa, masih disini ?" ucap Mondy salting.

"Ya iyalah, dari tadi juga kita berasa nonton drama korea kali. Ya kan pa ?" papa Mondy mengangguk mengiyakan.

Mondy tersenyum malu, dan Raya menunduk menyembunyikan wajahnya yang merah merona.

*****

Mondy dan Raya sedang berada di dalam mobil Mondy dengan Mondy yang menyetir.
Mondy akan mengantarkan Raya pulang.

"Kamu jangan baper ya sama perlakuan saya tadi" ucap Mondy.

Raya menoleh dan menatap Mondy jengah.

"Enak aja, lo aja tuh yang punya bibir gak dijaga main nyosor aja. Dasar kadal, sukanya cari kesempatan" ucap Raya kesal dan melipat kedua tangannya di dada.

Mondy terkekeh mendengar jawaban Raya. Namun sedetik kemudian ia memasang wajah sangarnya.

"Apa kamu bilang tadi ? Kadal ?"

"Iya, lo kan emang kadal" ucap Raya asal.

Mondy menghentikan mobilnya tiba-tiba dan membuat Raya tersungkur ke depan.

Mondy mencengkeram sebelah tangan Raya dan menatap Raya tajam.

"Sekali lagi saya denger kamu bilang saya kadal, saya makan kamu ! Lagian mana ada kadal ganteng kayak saya" ucap Mondy PD dan melajukan mobilnya kembali.

"Tuh kan tadi aja sok manis, sekarang kasar. Mana PD banget lagi. Ni orang makin hari makin nyebelin aja" batin Raya.

"Oh iya kamu malam ini cantik. Saya jadi makin suka" puji Mondy tulus tanpa sadar.

Raya mengernyit mendengar penuturan Mondy.

"Lo suka sama gue ?" ucap Raya terkejut.

Mondy gelagapan mendengar pertanyaan Raya.

"Hahahaha jangan keGR-an kamu, saya cuma bercanda" Mondy tertawa kecil untuk menutupi kegugupannya.

Setelah itu hening, Raya yang kesal memilih untuk diam saja.



Jangan lupa votenya ☺

Continue Reading

You'll Also Like

2.3K 416 9
apa yang akan lo lakuin kalo lo nggak dibolehin pacaran sama nyokap lo padahal lo naksir berat sama seorang cewek? nah!! gue sepemikiran sama lo!😆 T...
10K 1.2K 16
Cerita lama yang akan dirilis kembali dalam versi yang berbeda 🤍
111K 7.4K 14
Brianna merasa tolol dengan hidupnya. Mengapa selama ini ia bisa menyukai sahabatnya sendiri yang sekarang baru ia sadari hanya menginginkan tubuhnya...
117K 1.2K 61
Area dewasa! Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran ya...