I Think I LOVE U

By Fransiskamaria7

19.9K 1.8K 149

Park shin hye seorang gadis berhati dingin berniat untuk melupakan kedua orang tua nya yang sudah meninggalka... More

I Think I Love U
I Think, I Love U Part#2
I Think, I Love U #Part3
I Think I Love U #Part 4
I Think I Love U #Part 5
I Think I Love #Part6
I Think I Love You #7
I think I Love U #9
I Think I LOVE U #Part 10
I Think I Love U #11

END #12

2.1K 177 17
By Fransiskamaria7

“ Seohyun? Aku tidak ingin membahasnya lagi. “ Shin hye menatap Min guk jengah, tapi karena penasaran akhirnya Shin hye membiarkan Min guk bicara. “ Baiklah, kau bisa bicara sekarang. “ ujar Shin hye lagi.

Min guk tersenyum tipis mendengar Shin hye mengijinkannya. “ Seohyun tidak akan berhenti, kau tahu siapa dia Shin hye. Dan aku tidak ingin kau kembali merasakan apa yang dulu kau alami. Sungguh aku senang melihat kau bahagia, kau mendapatkan pria yang teguh panda pendiriannya. Tidak seperti aku, aku hanya orang bodoh yang pasarah saat seseorang menuduhnya bersalah dan harus bertanggung jawab.

Shin hye mulai menatap lekat Min guk, dari matanya dapat dilihat bahwa saat ini Min guk sedang mengeluarkan rasa penyesalan yang begitu dalam. Penyesalah yang sudah sangat lama dia pendam dan baru sekarang lah dia bisa mengatakannya, mengatakan didepan orang yang benar.

“ Kau harus percaya apapun yang dikatakan oleh suami Shin hye. Jangan pernah kau percaya sedikitpun pada wanita itu. “ Min guk kembali mentap Shin hye setelah beberapa detik menundukkan kepala.
“ Kenapa kau mengatakannya padaku? Apa Seohyun akan melakukan hal yang sama?. “ tanya Shin hye.
“ Dia tidak sepertimu Shin hye. Dia wanita yang akan melakukan apa saja demi mendapatkan apa yang lebih bersinar dari apa yang sudah dia miliki. Dia tidak akan pernah puas, karna itulah sifatnya. Aku harap kau mengerti Shin hye, kau tidak boleh termakan oleh permainannya. Apapun yang dia lakukan, percayalah pada suamimu bahwa dia mencintaimu dan hanya kau. Dan itu artinya tidak ada wanita lain selain dirimu untuknya.

Dari apa yang dikatakan Min guk, Shin hye merasa bahwa masih ada yang ingin dikatakan oleh pria itu. Akan tetapi Min guk lebih memilih berhenti dan tidak mengatakannya, hanya itu yang ingin dia sampaikan.

“ Hanya ini yang ingin aku sampaikan padamu, maafkan aku jika aku mengganggu. “ belum sampai Min guk berdiri dari duduknya Shin hye membuka suara bertanya padanya.
“ Apa yang kau katakan itu juga terjadi padamu?. “ tanya Shin hye. Pertanyaan Shin hye membuat Min guk bingung, dia sedikit tidak mengerti apa yang Shin hye maksud.
“ Kau bilang aku harus tetap percaya pada suamiku karena dia mencintaiku dan hanya aku wanita untuknya tidak ada yang lain. Apa...apa saat itu itulah yang terjadi? Kau mengatakan semua ini untuk memberitahuku bahwa apa yang kalian lakukan adalah kebohongan?” Shin hye menatap Min guk tajam, dia mengeratkan giginya dengan wajah yang tegang.

Min guk tidak menjawab, justru dia kembali menatap Shin hye. Dengan mata sendunya dia menatap kedalam mata bulat Shin hye dengan penuh kesungguhan. Dan Shin hye tidak perlu mendengar jawabannya, dia mengerti.
Shin hye memalingkan wajahnya kesamping, saat itulah setetes airmatanya jatuh.

“ Semuanya sudah berlalu Shin hye, tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. Aku sudah mendapatkan penyesalanku. Aku tidak bisa terus berkata “ Tidak “ dan memilih untuk berkata “ Ya “ dengan apa yang sudah terjadi. Tapi aku yakin, Yong hwa tidak akan seperti itu. Dia mencintaimu lebih dari dirinya sendiri.
“ Keunde wae? Kenapa kau lebih memilih setuju padanya? Kenapa kau tidak terusa mengatakan “ Tidak”? kenapa kau membiarkan orang – orang menyalahkanmu?” Shin hye terlihat emosional sekarang, dia tidak tahu kenapa dia jadi seperti ini.
“ Karena kau pergi meninggalkanku sebelum aku menjelaskannya padamu. Lalu untuk apa aku menyangkalnya dan membuat semua orang percaya bahwa aku memang tidak melakukannya, tapi disana ada kau yang tidak mempercayaiku. Bahkan saat itu aku tidak perduli jika memang seluruh dunia tidak mempercaiku, kecuali kau Shin hye. Asalkan kau percaya itu sudah cukup, dan itu adalah duniaku. “ Min guk mengatakan apa yang ingin dia sampaikan dari dulu pada Shin hye. Penjelasan dan kepercayaan Shin hyelah yang dia butuhkan. Tapi apapun yang dia katakan saat ini tidak akan mengubah apapun. Kehidupan akan terus berjalan kedepan, tidak akan mundur untuk mengubah apa yang telah terjadi.

Setelah mengatakan itu, dengan Senyuman tulus Min guk berjalan menjauhi Shin hye dan hilang dibalik pintu yang sudah tertutup rapat. Sedangkan Shin hye, dia tidak tahu apa yang diarasakan saat ini setelah mendengar penjelasan itu. Tapi yang pasti dia rasakan adalah hatinya terasa sakit, sehingga dia meremas erat pakaian didadanya dengan menangis dalam diam, tidak mengeluarkan suara apapun.

***
“ Yong hwa ssi...” panggil Seohyun sembari berjalan cepat saat dia melihat keluar dari mobilnya ditepi jalan.
“ Eoh kau....”ucap Yong hwa singkat, sedikit terkejut bertemu dengan Seohyun. Entah kenapa setelah mendengar cerita dari Shin hye, Yong hwa nampak waspada. Tapi syukurlah dia tipe orang yang bisa mengendalikan suasana.
“ Senang bertemu denganmu Yong hwa ssi, bisakah kita bicara sebentar?” tawar Seohyun pada Yong hwa dengan senyuman manis.
Yong hwa nampak berpikir sejanak dan ragu. “ Eoh baiklah, tapi aku harus membeli barang disana lebih dulu. “ dengan ragu Yong hwa mengiyakan ajakan Seohyun, tapi setelah dia melalukan tujuanya lebih dulu.

Seohyun melihat apa yang ditunjuk Yong hwa, wajahnya nampak bingung dengan tempat yang akan Yong hwa kunjungi.

“ Kau akan masuk kedalam untuk membeli sesuatu? Bukankah ini toko perlengkapan bayi?” ujar Seohyun dan Yong hwa mengiyakannya. “ Untuk hadiah?” tanya Seohyun memastikan kembali.

Yong hwa menggeleng. “ Untukku. “ jawabnya dan segera masuk kedalam meninggalkan Seohyun yang terkejut setengah mati. Tapi wanita itu segera menyusul Yong hwa kedalam.
Seohyun berjalan cepat untuk mengejar Yong hwa, dia harus bertanya apa Shin hye sedang hamil. Jika benar, dia harus melakukannya dengan cepat. Semakin dia mengulur waktu maka akan semakin lama dia mendapatkan Yong hwa. Apa lagi dengan keadaan Shin hye yang sedang hamil, itu akan menjadi tantangan terbesarnya.
Memikirkan itu membuatnya berhenti melangkah dan mulai tersenyum licik. Satu rencana kembali dia dapat untuk mempermudah rencananya.

“ Kau memang hebat Seo Joohyun. “ ujar Seohyun  sembari tersenyum licik.
“ Apa yang kau lakukan disini Seohyun ssi?
“ Eoh?” Seohyun tersadar dan menolehkan kepalanya mencari sumber suara yang memanggilnya.
“ Apa yang kau lakukan?” tanya Yong hwa lagi.
“ Eoh...aku tentu saja menyusulmu, bukankah kita akan bicara setelah ini.” Jawab Seohyun menjelaskan.

Yong hwa tidak bertanya lagi, dia kembali mencari apa yang ingin dia beli dan tentu saja dengan Seohyun yang mengikutuinya. Sehingga banyak yang salah paham menganggap mereka adalah sepasang suami istri yang sedang menunggu kelahiran buah hatinya.

Dan setelah satu jam barulah Yong hwa dan Seohyun bicara bedua dicaffe. Seohyun terus menatap Yong hwa dengan mata berbinar. Baginya tidak ada yang lebih menyenangkan selain melihat wajah pria itu. Ada sesuatu yang tidak beres pada darinya, sesuatu yang tidak pernah dia rasa pada pria manapun dan saat ini dia merasakannya pada Yong hwa. Dan untuk sekali lagi dia menyalahkan Shin hye atas apa yang tidak dapat dia miliki.

“ Kau bilang ada yang ingin kau bicarakan padaku?. “ akhirnya Yong hwa bertanya lebih dulu, kerena sedari tadi setelah mereka sampai Seohyun belum mengatakan apapun.
“ Eoh, yaa aku hampir lupa. “ ujar Seohyun sadar dari pikirannya sendiri.” Apa kau menolakku untuk bekerja diperusahaanmu?” tanya Seohyun.
“ Masalah pekerjaan?” Yong hwa memiringkan kepalanya seperdemikian detik, merasa terkejut dengan apa yang Seohyun tanyakan. Dia pikir dia akan membahas tentang Shin hye.
“ Apa ada yang salah dengan itu?
“ Ohh... tentu saja tidak. Mungkin pihak HR dan user tidak menemukan bahwa posisi itu cocok untukmu.
“ Tidak cocok? Apa kalian tidak melihat riwayat pendidikanku?
“ Bukan itu yang kami cari Seohyun ssi, aku tidak terlalu memintingkan bagaimana latar belakang pendidikan karyawanku. Aku akan memberikan semua keputusan penyeleksian kepada mereka dan aku akan menyetujuinya jika mereka merasa cocok.” Yong hwa menjelaskan tanpa membuat alasan dan memang benar bahwa dia sudah memberikan kepercayan pada pihak HRD mengenai penerimaan karyawan baru.
“ Geure. “ kata Seohyun singkat sembari meminum minumannya.” Ada yang lebih membuatku penasaran dari masalah pekerjaan Yong hwa ssi.
“ Eummm...” angguk Yong hwa juga meminum kopinya.
“ Apa Shin hye sedang hamil?
Yong hwa tersenyum menaruh gelas kopinya. “ Eummm...kau menyadarinya. “ jawab Yong hwa.
“ Tentu saja, tapi tidakkah ini terlalu cepat untuk kau membeli ini semua? Apa kau tidak ingin membelinya bersama Shin hye?
“ Aku tidak ingin membuatnya terlalu lelah dengan membeli ini semua. Aku akan menyiapkannya sehingga dia tidak perlu lagi berjalan untuk membeli kebutuhan bayi kami.

Seohyun menatap Yong hwa jengah. “ Kau tahu, apa yang kau lakukan padanya akan membuat wanita wanapun cemburu.
Saat Seohyun mengatakan itu Yong hwa langsung mengubah topik. Dia merasa apa yang dikatakan Shin hye benar. Dan sekarang dia mengerti kenapa Shin hye tidak bisa memaafkan Seohyun. Yong hwa sadar bahwa kata “ Cemburu “ yang diucapkannya bukanlah untuknya tetapi untuk Shin hye. Itu artinya Seohyun cemburu dengan apa yang Shin hye miliki.

“ Seseorang harus mensyukuri apa yang telah dia miliki Seohyun ssi. Jika kau mensyukurinya, maka kau tidak akan pernah merasakan apa yang dia namakan dengan kecemburuan itu.
“ Apa maksudmu aku sedang cemburu dengan Shin hye? Ckckck...apa sangat terlihat?” ujar Seohyun sembari terkekeh pelan.

Yong hwa tersenyum tipis menanggapi kekehan dari wanita itu.”Aku tidak ingin menjadi pria jahat yang secara tiba-tiba menjauhi orang yang dibenci oleh istrinya. Walaupun Shin hye sudah menceritakan semua padaku, bukan berarti aku akan membencimu Seohyun ssi. Aku hanya ingin mengatakan padamu, apapun yang sudah kau miliki didunia ini syukurilah itu. Saat ada pria yang jatuh cinta padamu dengan tulus maka berusalahnya untuk menerimanya walaupun kau tidak menyukainya. Dan saat kau menyukainya maka jangan kau lepaskan dia saat kau melihat pria yang lebih bersinar darinya. Hidup itu indah saat aku meilaht cinta dimatanya. Dan aku akan katakan secara langsung padamu Seohyun ssi. Park shin hye adalah duniaku, hanya dia wanita yang ditakdirkan untukku.

Kembali, Seohyun kembali terkekeh pelan menanggapi ucapan Yong hwa.” Dia wanita yang sangat berutung Yong hwa ssi, aku bangga padanya. “ Setelahnya justru Yong hwa menatap Seohyun yang sudah berdiri dihadapannya, dan dia pun pergi lebih dulu meninggalkan Yong hwa. Yong hwa melihat Seohyun dengan perasaan aneh.
“ Apa yang dia cari sebenarnya.” Gumam Yong hwa pelan.

***

Apartment Yonghwa dan Shin hye

Yong hwa melepas jasnya dan menaruhnya diatas sofa beserta dengan apa yang dia bawa. Matanya berkeliling menacari sosok istrinya. Dia melihat pintu kamar yang tidak tertutup dan mengura Shin hye berada didalam, dan ternyata saat dia melihatnya ternyata istrinya itu tidak ada didalam kamar. Lalu kakinya kembali melangkah menuj8u dapur, tapi tetap tidak juga menemukan wanita itu. Tapi mata dan bibirnya tersenyum saat dia melihat meja makan yang dipenuhi oleh berbagai macam hidangan yang tentu saja dibuat oleh istrinya.

“ Kau sudah pulang?” ujar Shin hye keluar dari kamar mandi. Dan Yong hwa langsung memeluk sembari menggendongnya menuju meja makan, mendudukannya disalah satu kursi. Shin hye tertawa nyaring dengan perlakuan suaminya. “ Yyaakk wae geurae?” tanya Shin hye lagi sembari menangkup wajah suaminya.
“ Aku merindukanmu. “ jawab Yong hwa tersenyum dan langsung mencium bibir Shin hye dengan lembut.
“ Apa itu sesuatu yang penting?” Shin hye mencoba bergurau dengan suaminya.
“ Eummm tentu saja, apapun yang aku rasakan padamu adalah hal yang sangat penting. Dan tentu saja saat ini bukan hanya kau.
“ Mwo!! Maksudmu? ada lagi selain diriku?” Shin hye sedikit berteriak dan merubah raut wajah mukanya.
“ Hahahha...tentu saja bukan hanya kau sekarang. Karena sekarang sudah ada dia, anak kita didalam sini. “ Yong hwa meletakan tangannya diatas perut Shin hye. Yong hwa tersenyum lembut peuh dengan kegembiraan dan juga rasa syukur yang teramat dalam. Lalu Shin hye pun juga meletakan tangannya diatas tangan Yong hwa yang sedang mengelus perutnya. Yong hwa dan Shin hye larut dalam kebahagian mereka.

Ssinz Butik

“ Ny. Jung... pelangan dibawah memaksa ingin bertemu denganmu.” Seorang pegawai Shin hye bicara dengan panik.
“ Ada apa Min ah ssi?. “ Deo min ju bertanya lebih dulu.
“ Ada pelanggan dibawah yang memaksa untuk bertemu dengan nona Park. Dan kelihatannya dia marah besar, saya tidak tahu harus berbuat apa.” Shin hye dan Min ju terkejut dengan apa yang dikatakan Min ah. Karena ini adalah pertama kalinya ada pelanggan yang seperti ini.
“ Marah? Memangnya ada apa? Apa kalian tidak melayaninya dengan baik?” tanya Shin hye penasaran.
“ Tidak nona, dia bilang baju yang dia pesan 2 hari lalu sangatlah jelek dan kacau. Dia juga membawa bajunya untuk diperlihatkan padamu.
“ Mwo? Itu tidak mungkin. Kau sudah mengecek nama pelanggan itu? Benar dia pelanggan kita?. “ tanya Shin hye lagi.
“ Ne nona, dia benar pelanggan kita. Kita mengirimkan pesannya atas nama Oh Hyemi dikirim ke Yongsan-gu sesuai permintaannya.
“ Kalau sudah sesuai kenapa dia bisa protes!!. “ Shin hye sedikit tersulut emosi. “ Asisten Deo coba kau cek kembali dan lihat catatan peneleponan akhir minggu ini. “ ujar Shin hye dan bergegas menemui orang tersebut.

Saat baru saja Shin hye menuruni tangga terakhir, sebuah tamparan mendarat dipipinya. Semua orang bahkan dirinya sendiri pun terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Ini adalah pertama kalinya dia ditampar oleh seseorang. Bahkan dia dipermalukan didepan semua orang, dirinya sendiri pun tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Shin hye sempat terdiam sejenak sembari memegang pipinya yang masih terasa panas. Sedangkan snag wanita yang menamparnya, hanya menatap sinis. Tidak ingin terlihat menyedihkan Shin hye menurunkan tangan dan berbalik menghadap wanita tersebut dengan tatapan dingin. Shin hye berjalan mendekan dengan mengangkat dagunya seolah dia menantang wanita tersebut dan mengatakan bahwa dia baik – baik saja.

“ Ny. Jung kau baik – baik saja?. “ tanya seorang pegawai mengahpiri Shin hye dan pegawai itu pun menyadari bahwa situasi semakin menegang.
“ Tidak perlu khawatir kembalilah bekerja, aku akan bicara dengan nona ini.” Jawab Shin hye tanpa melihat pegawainya, mereka semua pun membiarkan Shin hye dan wanita itu bicara berdua.
“ Aku tidak akan meminta maaf atas apa yang aku lakukan padamu. Kau bahkan harus menerima lebih dari ini!! Apa ini yang kau sebut profesional? Ciihhhh...... sangat mengecewakan. “ Oh hyemi berjalan mengambil baju yang dia bawa dan kembali melemparnya kewajah Shin hye.

Shin hye memegang baju itu sembari memperhatikannya. Baju tersebut tidak pantas disebut dengan baju, warna dan bentuknya sangat hancur. Bagian tengah kebawah digunting dan dilumuri dengan oli mobil yang masih basah. Pantas saja wanita itu marah, ini tidak layak disebut sebagai pakaian.

“ Nona Oh sebelumnya saya meminta atas ketidak nyamanannya. Dan perlu aku perjelas bahwa aku tidak mengirim gaun pesanan anda seperti ini. Kami mengirimkan gaun sesuai yang anda pesan. Walaupun aku tidak ada saat anda memesannya, tapi aku akui bahwa ini adalah gaun buatanku.
“ Kau masih bisa membual? Apa aku harus melaporkan ini kemedia dan menutup butikmu!! Kau pikir aku ini apa? Gelandangan dipinggir jalan? Bisa – bisanya kau memalukanku seperti ini.
“ Tidak seperti itu nona Oh. Aku minta maaf dan aku akan menganti gaunmu dengan yang lain.
“ Ny. Jung.” Panggil Deo min ju dengan membawa notebook. “ Ny, pengiriman atas nama Oh hyemi ada perubahan alamat dan alamat baru yang tercantum adalah Gangnam-gu pada tanggal 15 Juni atas nama Oh Hyemi. Dan ini nomor telpon peneleponnya. “ Min ju memberikan nomor telpon  tersebut pada Shin hye.
“ Gangnam? Apa ini nomor anda?“ Shin hye memperlihatkan nomor telepon tersebut.
“ Bagaimana mungkin aku menghubungi kalian untuk merubah alamat? Ini bukan nomer telponku, dan aku sma sekali tidak menghubungi kalian. Apa ini permainan kalian agar kalian terlihat tidak bersalah dan tidak ingin bertanggung jawab? Kau tahu berapa banyak unag yang aku keluarkan untuk membeli gaun rancanganmu. Dan aku sangat kecewa dengan pelayanan kalian!!
“ Tidak nona Oh, aku tetap akan bertanggung jawab. Anda tenang saja jika anda ingin pengembalian uang maka saya akan mengembalikan uang anda secara utuh. “ Lagi – lagi Shin hye merendahkan harga dirinya pada orang lain walaupun itu bukan kesalahannya.
“ Baguslah, kau tenang saja aku tidak meminta pengembalian uang. Cukup ganti gaunku dan memberiku satu gaun sebagai permintaan maafmu, bagaimana?. “ ujar Oh hyemi.
“ Yaaa...tentu saja.
“ Nyonya.....
“ Asistin Deo kau temanin nona Oh dan berikan satu gaun yang dia inginkan. Aku akan kembali keruanganku.” Shin hye kembali menghadap Oh hyemi. “ Asistenku akan melayanimu dan sekali lagi maafkan aku. “ lalu setelahnya Shin hye beranjak menaiki tangga menuju ruangannya. Deo min ju yang melihanya menatap khawatir pada Shin hye. Dia yakin bahwa Shin hye sangat menahan amarahnya. Dan dia juga yakian bahwa didalam sana Shin hye akan berteriak sekeras mungkin meluapkan kekesalannya.

Setelah berada didalam ruangan, Shin hye menggebrak meja kerjanya. Dia meremas kertas  sembari berpikir keras siapa yang berbuat ini padanya. Pengalamannya dipermalukan oleh orang lain tidak akan pernah dia lupakan, ini adalah kali pertama dan dia berjanji tidak akan terjadi hal seperti ini kagi padanya.
“ Aku akan menemukanmu. “ gumam Shin hye.

***
“ Jadi kau benar – benar akan pergi? Kau akan melepaskan wanita bodoh itu lagi?. “ Dengan nada sinis Seohyun kembali bertanya pada Min guk.
“ Kau tidak pantas menyebut Shin hye seperti itu Seohyun ssi. Jangan alihkan kebodohanmu padanya, katakan apapun yang kau mau tapi tidak untuk Shin hye. “ Min guk tidak kalah sinis, dan Min guk mengatakan kebenaran. Kebenaran atan kebodohan yang Seohyun lakukan selama ini.
“ Terserah apa katamu, pergilah dan jangan pernah kembali. Ahhhh tidak-tidak.... kembali lagi dan kau akan melihat keberhasilanku. Mungkin saat itu Shin hye akan membutuhkan bantuanmu, hahhahaha menyedihkan sekali kalian berdua ini.
Seohyun ingin keluar lebih dulu, tapi Min guk mencegat tangannya. Kali ini Min guk menatap Seohyun dengan tulus. Seketika Seohyun terpaku melihat tatapan mata Min guk yang baru dia lihat pertama kali.

“ Berhentilah sebelum kau menyesal. Hargailah dirimu sendiri Seohyun ssi, kau pantas menerimanya. Kau cantik dan kaya, apa lagi yang kurang dari dirimu. Suatu saat nanti kau akan menemukan keberuntunganmu sendiri, jangan iri karna kau belum mendapatkannya. Aku mengatakan ini bukan sebagai seorang teman ataupun mantan suamimu, karena kita sama sekali tidak saling mengenal. Anggap aku orang asing bagimu, dan anggaplah aku sebagai alasanmu melakukan ini semua. Jangan sakiti Shin hye lagi, kau akan mengerti saat kau benar – benar mengenal dirinya. “ Min guk melepaskan jeratan tangannya dan tersenyum pada Seohyun sebelum dia menutup pintu. Sampai pintu itu tertutup dan pria itupun akhirnya pergi.

Seohyun menatap pergelangan tangannya yang tidak memerah. Biasanya tangannya akan memerah saat Min guk mencengkramnya, tapi tidak untuk kali ini.

“ Kalian yang seharusnya mengerti aku, bukan aku yang mengerti kalian. “ tanpa dia sadari, tangannya dengan pelan menghapus tetasan air dipipi kirinya. Dan dia terpaku saat dia sadar bahwa dia menangis. Seohyun melihat jarinya yang basah oleh airmatanya.

***
Apartment Yong hwa dan Shin hye

“ Kau ingin langsung tidur?” tanya Yong hwa pada Shin hye yang baru saja menenggak habis susunya.
“ Eummmm. “ jawab Shin hye sembari menaiki kasur dan menarik selimut.

Yong hwa tersenyum tipis dan kembali mencoba mendekat pada istrinya itu. “ Kau yakin akan tidur secepat ini?” tanyanya lagi.
“ Eummmm...aku lelah.” Hanya itu yang Shin hye katakan. Yong hwa pun harus menelan rasa kecewa dan membiarkan Shin hye tidur lebih awal.

Yong hwa berbalik dan juga menarik selimutnya. Padahal sejak dikantor tadi, dia tidak henti – hentinya memikirkan untuk bemesraan bersama Shin hye sepulang kerja nanti. Tapi harapan tinggalah harapan, istrinya sedang tidak ingin diganggu.

“ Hahhh.” Desah napas Yong hwa ynag terasa berat dan Shin hye bisa mendengar itu. Yong hwa tidak sengaja membesarkan suaranya, dia hanya sedang merasa kecawa dan tanpa sadar mengeluarkan suara kekecewaannya itu.

Sedangkan disampinya, Shin hye menyunggingkan senyuman sebelum akhirnya dia merangkak mendekat untuk memeluk Yong hwa dari belakang. Dan tentu saja Yong hwa langsung terkejut dengan senyuman manis bertengger diwajah tampannya.
Yong hwa mengelus tangan Shin hye yang berada diperutnya dengan pelan, sebelum secera perlahan dia mebalikan badan menghadap istrinya. Mereka sama – sama tersenyum dan saling mengecup satu sama lain.

“ Apa aku membuatmu kecewa?” tanya Shin hye dengan wajah sedih?
Yong hwa menggeleng semberi mengecup kening Shin hye lembut. “ Tidak, kau selalu membuatku bangga. Maaf, aku tidak mengerti kondisimu saat ini. Karena kehamilanmu pasti kau akan cepat lelah. Tidurlah aku kan memelukmu seperti.

“ Eummmm. “ Shin hye kembali melesak kedalam pelukan Yong hwa, dengan nyaman dia memejamkan matanya.
“ Saranghae...” kata Yong hwa pelan.

***
Shin hye berjalan dengan cepat menuju rumah seseorang. Dia bahkan lupa apa yang dikatan Yong hw atdai pagi untuk berhati-hati. Saat ini dia sama sekali tidak peduli, dia harus memberi pelajaran pada seseorang. Saat sampai didepan pintu, Shin hye menekan bell dan menunggu sang empunya rumah membukakan pintu.
Klek...pintu terbuka menampakan sosok wanita yang dicari Shin hye. Wanita itu tersenyum dan mempersilkan Shin hye untuk masuk.

“ Waww....ini kejutan Shin, kau berkunjung kerumahku. Apa kau ingin mengajaku pergi? Biarkan aku mengganti bajuku dulu, kau duduklah dengan nyaman.” Seolah meledek Shin hye, Seohyun melenggang kedalam kamar.

Shin hye menunggu Seohyun dan membiarkan wnaita itu melakukan apa yang dia inginkan. Dalam situasi ini dia harus lebih pintar dari wanita itu, dirinya tidak boleh terpancing oleh ulahnya. Dan setelah menunggu lama, Seohyun keluar dari kamarnya. Wanita itu tersenyum menyebalkan sembari menghampiri Shin hye. Sedangkan Shin hye menatap datar wajah menyebalkan itu.

“ Kau ingin minum?” tanya Seohyun berbasa basi.
“ Tidak, terima kasih. Bisakah kau duduk? Kasihan kaki indah mu itu, aku yakin kau terlalu banyak berdiri. Lihatlah urat – urat kakimu menampakan diri. “ kata Shin hye sembari matanya menunjuk kaki Seohyun dengan sepatu heels tinggi.
Seohyun berdecak pelan. “ Kau terlalu memperhatikan Shin hye ah.
Shin hye masih menatap datar dan tidak ingin membalas lagi. “ Aku harap ini terakhir kalinya kau melakukan ini sebelum aku menangkap basahmu.
Seohyun memiringkan kepalanya, sejenak berpikiri apa yang sedang dikatakan oleh Shin hye. Dan setelah dia mengerti, sebuah senyuman licik tergambar dikedua sudut bibirnya. Sembari tertawa ringan dia menganggukan kepala.

“ Hahhaha...oopsss kau sangat pintar Shin hye ah. Tapi itu hanya permainan kecil. Tenang saja itu hanya bermain – main biasa.
“ Aku tidak sedang bermain – main denganmu Seohyun ssi. Aku kan menuntumu dan aku pastikan kau akan kau tidak akan bisa melakukan apapun. Sejak dulu kaulah yang memulainya, dan aku tidak akan pernah mengakhirinya. Semua berawal darimu dan berakhir padamu. Apapun yang kau lakukan akan ada akibatnya sendiri, saat itu datang maka bersiaplah untuk menghadapinya.
“ Kau mengancamku?
Shin hye menggeleng. “ Tidak, tapi kau. Kau yang mengancam dirimu sendiri.
“ Jangan bermain – main denganku Park shin hye!!” suara Seohyun agak meninggi, tapi Shin hye justru tidak memperdulikannya. Shin hye pergi begitu saja meninggalkan Seohyun yang terlihat sangat kesal.

Shin hye menatap kebelakang sebelum dia masuk kedalam mobil. Dia memang sangat membenci Seohyun, tapi entah kenapa hati kecilnya merasa sangat kesihan padanya. Sebuah perasaan yang seharusnya tidak dia pedulikan, dia benci saat hatinya seperti ini. Memikirkan seseorang yang dia benci adalah sebuah kejahatan baginya.

***
“ Bisakah aku bertemu dengan Nona Park?
“ Maaf apa anda sudah ada janji dengannya?
“ Ahhh ne.... aku tidak ada janji dengannya. Tapi aku ingin bertemu dengannya, bisakah aku bertemu dengannya?
“ Maaf tapi Ny. Jung sedang tidak ada ditempat. Anda bisa datang lain waktu atau mungkin anda ingin menunggunya?
“ Ne, saya akan menunggunya.” Jawab wanita itu sembari berjalan menuju sofa untuk menunggu Shin hye datang.

Tidak lama dia menunggu, ternyata Shin hye datang. Dia pun langsung berdiri dan menghampirinya. Tapi dia harus menunggu sebentar karena Shin hye sedang bicara dengan pegawainya. Mungkin pegawainya memberitahu bahwa ada yang sedang menunggunya, terbukti karena Shin hye sudah berbalik arah menghadapnya.

“ Shin hye....” ujar wanita itu.
Shin hye tidak merespon, justru dia mengabaikan wanita itu dengan berjalan menuju ruangannya. Tapi sesaat Shin hye berhenti sembari menoleh. “ Kau ingin bicara denganku?” tanya Shin hye dan memintanya untuk ikut denganya. Wanita itu pun tersenyum, dengan senang dia mengikuti Shin hye.

Setelah sampai Shin hye bersandar pada mejanya, mempersilakan wanita itu untuk duduk.” Katakan ada apa?” tanya Shin hye langsung.
“ Shin hye, aku...aku....” dia tidak tahu harus memulainya darimana.
“ Apa aku membuatmu takut?” tanya Shin hye dan wanita itu pun menggeleng.
“ Aku hanya tidak tahu harus mengatakan apa? Sudah lama sekali kita tidak bertemu, aku yakin kau pasti melupakanku?” tanpa berani menatap Shin hye, wanita itu bicara sembari terkekeh gugup.
“ Tidak!! Aku tidak pernah melupakanmu Ryu yi ssi. Aku mengingat seohyun bagaimana mungkin aku tidak mengingatmu. Kenapa baru sekarang? Tidak kah kau bisa menemuiku lebih dulu?
“ Shin hye...” Ryu yi menatap Shin hye tidak percaya. Apa yang dikatakan Shin hye membuatnya merasa sedih.
“ Ini tidak seperti yang aku bayangkan. Saat aku berpikir untuk melupakan semuanya, maka aku hanya perlu pergi sejauh mungkin dan menjadi sosok yang berbeda. Tapi kenyataannya? Saat aku memutuskan untuk kembali lagi, semua kenangan itu kembali masuk kedalam pikiranku. Sedikit saja aku mencoba untuk mengeluarkannya, maka akan semakin banyak kengangan yang masuk. Entah itu buruk ataupun baik, intinya adalah aku tidak bisa membuang masa laluku karena aku kembali hidup dari masa itu.
Shin hye mengusap pipinya secera perlahan. Rasanya sangat lega saat mengatakan itu semua, sudah sangat lama ia ingin mengeluarkan rasa itu. Sejak dulu Shin hye hanya bisa mengatakan kesusahannya pada Ryu yi. Dan semenjak dia pergi, Shin hye tidak pernah mengatakan apapun yang dia rasakan.

Ryu yi memberanikan diri mendekati Shin hye. Dia menghapus airmata Shin hye, dan menggenggam tangan Shin hye. Tidak ada Shin hye, Ryu yi pun merasakan yang sama. Mereka berteman dekat layaknya sepasang saudara. Tidak ada perbedaan antara mereka, tapi karena kecemburuan seseorang membuat mereka harus berpisah.

“ Maafkan aku Shin hye ah, aku...aku tidak tahu bahwa dia akan berbuat seperti itu. Kita berteman dan seharusnya tidak ada rasa iri pada sesama. Aku sangat mengkhawatirkanmu, aku merindukanmu setiap saat. Kenapa? Kenapa kau pergi tanpa bicara padaku? Apa aku bukan temanmu?
Shin hye menggeleng pasti. “ Ani, tentu saja tidak. Maafkan aku, tapi hanya itu yang bisa aku lakukan. Hanya itu yang bisa membuatku melupakan semuanya.
“ Lalu? Kau bisa melupakannya?
Shin hye kembali menggeleng sambil terisak.
“ Kalau tidak kenapa kau pergi!! Seharusnya kau kembali lebih awal, aku akan selalu bersamamu. Shin hye aku mohon, jangan pergi apapun yang terjadi padamu.” Ryu yi terisak, hidungnya tidak berhenti menarik cairan yang ingin keluar.

Shin hye menganggukan kepala, mereka berdua berpelukan dan menangis bersama. Kehangatan yang sudah lama mereka simpan kita terasa lebih hangat saat mereka kembali membukanya bersama – sama. Walaupun mereka berjauhan, tapi inlah ynag dinamakan sahabat sejati. Saat kau pergi maka pikirianmu tidak akan bisa melupakannya. Kau akan kembali karena sahabatmu sedang menunggu kedatanganmu. Maka saat kalian bertemu itu akan menjadi akhir penantian yang sangat panjang.

***
Seminggu berlalu begitu indah, Shin menjalani kesehariannya tanpa masalah. Yaa walaupun masahnya adalah kerena kehamilannya. Sejak akhir minggu lalu dia merasa tidak enak badan dan enggan untuk menyantap nasi. Dia hanya ingin mengemil dari pada harus memakan nasi, kalau dia sudah memakan nasi maka saat itu juga dia akan mengeluarkannya. Makan nasi membuatnya mual dan akhirnya tidak akan memakan apapun.
Yong hwa dan orang tuanya saja sampai pusing menghadapinya. Mereka khawatir dengan kondisi calon bayi dan cucu mereka. Tapi, syukurlah dokter mnegijinkannya asalkan Shin hye tidak makan sembarangannya dan memestikan makanan itu sehat untuknya dan juga janin yang sedang dia kandung. Maka jangan heran jika Yong hwa sering berkata “ Tidak “ dan Shin hye sering merajuk karenanya.

“ Aku kan ingin makan daging asap, kenapa kau memberiku bulgogi!!” lagi – lagi Yonghwa harus mendnegar teriakan Shin hye, tapi dia harus sabar dan menahan diri.
“ Kau tahu sayang, daging asap itu tidak baik untuk wanita yang sedang hamil. Jadi, lebih baik kau makan ini saja, ok. “ ujar Yong hwa sembari mengangkat jempolnya.

Sedangkan Shin hye mendesah frustasi dan pasrah dengan apa yang dikatakan suaminya. “ Aku tidak ingin nasinya, ini untukmu. “ ujarnya sembari memberikan nasi pada Yong hwa.

“ Makanlah dengan kentangnya, itu lebih baik dari pada hanya memakan dagingnya saja.
“ Ne Yong appa.” Kata Shin hye dengan wajah cemberut.
“ Hahhaha...good job Shin eomma. “ balas Yong hwa dan mereka tertawa bersama.
“ U....uwekk..uwekkk.....” Shin hye segera bangun, berlari menuju toilet smebari membekap mulutnya.
“ Sayang...” Yong hwa yang panik pun segera mengejar Shin hye dan mengikuti Shin hye saat istrinya itu sudah masuk kedalam toilet.
“ Maaf, dia istri saya. “ kata Yong hwa pada pengunjung wanita yang juga sedang berada didalam toilet. Jelas saja dia harus mengatakan itu, dia memasuki area wanita. Dan wanita itu itu pun tidak keberatan. “ Sayang... kau baik – baik saja eoh?” tanya Yong hwa panik.
“ Uhukk...gwenchana, aku baik – baik saja. Sekarang lebih baik, hahhhhh. “ Shin hye berucap lega setelah dia memuntahkan isi perutnya.
“ Kau yakin?” tanya Yong hwa masih panik dengan kondisi istrinya.
“ Geokjongma, ini sudah sering terjadi.
“ Tapi tetap saja membuatku khawatir.
“ Yyyaakkk!! Apa yang kau lakukan turunkan aku.” Shin hye langsung berteriak saat Yong hwa dengan tiba – tiba menggendongnya dan membewanya keluar dari dalam toilet. Jelas saja Shin hye merasa sangat malu, semua orang melihat kearahya. Dia hanya bisa menyembunyikan wajahnya dileher Yong hwa, sembari terseyum senang.
Yong hwa pun sama dengan Shin hye, pria itu merasa sangat bangga membawa istrinya didalam gendongannya. Seolah mengatakan bahwa wanita dalam gendongannya itu adalah miliknya. Menyumbar senyum pada seumua orang yang melihat, sehingga mereka semua merasa cemburu dan ikut menyunggingkan senyuman padanya.

***
“ Dokter Kim bilang Shin hye baik – baik saja eomma. Ini hanya efek dari kehamilannya dan mungkin karena Shin hye terlalu sering beraktivitas. Dokter Kim sudah  memutuskan bahwa Shin hye harus istirahat dirumah sampai masa mualnya hilang. “ Yong hwa menjelaskan pada ibunya. Padahal tadi pagi ibu Shin hye baru saja menghubunginya. Untung saja mereka semua sedang tidak berada diseoul. Jika mereka berada di Seoul sudah pasti keadaan rumah mereka tidak akan setenang ini.
“ Aku sudah lebih baik, katakan pada ibu jangan khawatir. “ujar Shin hye.
“ Iyaa eomma, aku mengerti. Ne, tentu saja aku akan melarangnya. Eummm baiklah. “ Yong hwa menutup handphonenya sembari membuang napas lega. “ Kenapa kau tersenyum? Kau senang kalau suamimu dimarahi.
Shin hye berhenti tersenyum dan menggelengkan kepala. “ Anio, mereka hanya khawatir padaku dan memintamu untuk ekstra memperhatikanku.
“ Jadi kau maksud aku kurang perhatian padamu? Ahhh baiklah, kalau begitu aku tidak akan bekerja selama kau masih dalam kondisi seperti ini. Aku akan memperhatikanmu tidak lewat seperkian detikpun. “ Setelahnya Yong hwa langsug melompat keatas tempat tidur dan memposisikan tubuhnya disamping Shin hye yang menatapnya jengah.
“ Jadi kau tidak ingin menafkahi kami eoh!! Cepat sana pergi kerja. “ Shin hye mendorong Yong hwa dengan kuat sampai suaminya itu terjatuh dari atas kasur. “ hushh... hushhh pergilah. “ usir Yong hwa lagi.
“ Kau yakin mengusirku? Biarkan aku menemanimu sayang.
“ Andwe!! Kau harus bekerja.
“ Yakin?” tanya Yong hwa lagi dan Shin hye mengangguk pasti. “ Hahhh baiklah, aku akan pergi kekantor. Tapi sebelumnya berikan aku...cup.
“ Yyaakkk!!.” Shin hye memukul punggung Yong hwa dengan gemas karena menciumnya secara tiba – tiba. Yong hwa juga tidak lupa mencium perut Shin hye, itu membuat Shin hye semakin gemas oleh tingkah suaminya.
“ Hehhehe...saranghae. Aku mencintai kalian, baik – baik lah dirumah, hubungi aku jika kau merasa merindukanku.

Shin hye tertawa senang menaggapi sikap suaminya dan itu selalu membuatnya sangat bahagia. Semenjak kehamilannya, Yong hwa berubah menjadi lebih protective dan sangat – sangat humoris. Dia akan selalu membuat dirinya tertawa sehingga Shin hye lebih sering melupakan kekesalannya saat dia sedang marah.

Malam sudah menjelang, Shin hye tengah menata meja makan. Dia menunggu Yong hwa pulang dengan perasaan senang. Bahkan dia juga memasang mp3 player dan bernyanyi beriringan dengan lagu yang terputar. Suaranya berhenti saat sebuah pesan muncul dihanphonenya. Setelah melihatnya dengan segera Shin hye meraih konci mobil, dengan wajah kesal dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

“ Club Gangmam memang yang terbaik.” Pesan singkat yang dikirimkan oleh Seohyun.

***

Gangnam

“ Berhentilah Seohyun ssi, aku sudah bilang bahwa aku tidak membencimu. Kenapa kau masih seperti ini. Ayo aku antar kau pulang.
“ Saya sudah mencoba membawa nona ini pergi tuan, tapi dia bilang dia kan pergi saat suaminya datang.” Ujar seorang pelayan club menjelaskan pada Yong hwa.
“ Lalu kenapa kau menghubungiku?. “ tanya Yong hwa tidak mengerti dan jelas saja dia terlihat kesal, karena seharusnya dia sudah berada dirumah sejak sore tadi.
“ Di ponsel nona ini nomor anda tertulis “ Suamiku “ dan aku pikir anda suaminya.
“ Aishhhhh!!” Yong hwa berucap gusar, dia semakin kesal dan tidak tahu harus berbuat apa.
“ Heiii Jung Yong hwa, tenang saja aku tidak mabuk. Aku hanya ingin kau datang dan menemaiku hehhehe. “ racau Seohyun, padahal apa yang dia katakan benar. Dia sama sekali tidka mabuk, hanya berpura – pura.
“ Jika anda tidak ingin membawanya pulang, anda bisa memesan kamar untuknya disini.
“ Kalian menyediakan kamar?” tanya Yong hwa dan pelayan itu mengangguk. “ Baiklah, pesankan kamar untuk nona ini, aku akan membawanya masuk. “ Diam – diam Seohyun tersenyum saat Yong hwa mengangkat tubuhnya.

Yong hwa meletakan Seohyun diatas kasur, setelahnya dia ingin beranjak pergi. Tapi tanpa dia duga, Seohyun menarik tangannya sehingga tubuhnya pun jatuh tepat diatas tubuh Seohyun. Yong hwa yang terkejut, segera mengangkat lengannya. Wajahnyanya memerah menahan marah.

“ Apa yang kau lakukan?” tanya Yong hwa hendak bangun, tapi lagi – lagi Seohyun mencegatnya dengan mengangkat sebelah kakinya.
“ Apa kelebihannya dari pada aku Yong hwa ah? Kenapa dia selalu mendapatkan apa yang tidak aku miliki., kenpaa selalu dia?. “ Seohyun berucap dengan wajah sedih, seolah dia benar – benar merasa kecewa.
“ Ini tidak bisa kau jadikan alasan Seohyun ssi.
“ Tapi aku mencintaimu Jung yong hwa!! Aku jatuh cinta saat pertema kali kita bertemu. Ini tidak sama dengan apa yang aku rasakan pada Lee min guk, ini tidak sama.
Yong hwa terdiam, dia menatap dalam mata Seohyun. Ada kejujuran didalam sana, ada kejujuran yang terpancar didalam matanya.
“ Aku mencintai Shin hye. “ ucap Yong hwa dengan memalingkan wajahnya, kerena Seohyun terus saja menatapnya dengan mata sendu.
“ Tatap aku jika kau mencintainya, tatap aku Yong hwa ah.
Dan saat Yong hwa kembali menatap Seohyun, saat itu pulang Seohyun mencium Yong hwa. Tangannya dia kalungkan diatas leher Yong hwa, menekan tengkuk Yong hwa sehingga Yong hwa tidak bisa melepaskan diri. Seohyun terus saja memagut bibir Yong hwa secara paksa, sampai dia mana tiba – tiba tubuhnya terpental oleh doronga kuat dari Yong hwa.
Yong hwa segera berdiri dengan menatap tajam wanita dihadapannya. Dia mengusap kasar bibirnya, membersihkan bekas lipstik yang mungkin saja masih tertinggal dibibirnya.

Brakkk.....pintu kamar terbuka dengan keras. Yong hwa melihat kebelakang dan matanya membulat terkejut saat mendapati Shin hye berada didepannya. Dia kembali melihat Seohyun yang masih terlentang diatas kasur. Dengan cepat Yong hwa menghampiri Shin hye untuk menjelaskan apa yang terjadi.

“ Shin hye, aku bisa jelaskan.” Ujar Yong hwa panik, tapi justru Shin hye bejalan masuk kedalam. “ Shin hye aku dan Seohyun....
“ Apa yang kau lakukan diGangnam Yong?” tanya Shin hye tiba – tiba.
“ Aku tidak sengaja berada disini, seseorang menghubungiku dan mengatakan temanku butuh bantuanku.
“ Lalu kenapa tidak mengabariku?
“ Aku tidak ingin kau salah paham dan aku akan menjelaskannya.
“ Jadi, kau akan menjelaskan padaku bahwa kau sudah menghabiskan malam bersama?

Yong hwa terkejut, sedangkan Seohyun tersenyum licik. “ Apa yang kau pikirkan Shin hye? Demi Tuhan, aku sama sekali tidak ada pikiran seperti itu.

“ Eummmm eummmm.... seharusnya kau meminta izin dulu pada istrimu kalau kau ingin bersamaku malam ini. “ ujar Seohyun yang semakin membuat Yong hwa geram.
“ Tutup mulutmu Seohyun ssi, kau sangat memalukan sebagai seorang wanita.
“ Jinjja? Tapi sepertinya kau menikmati ciuman kita barusan.” Ujar Seohyun lagi.

Shin hye mengepalkan kedua tangannya menahan emosi. Wajahnya menegang saat Seohyun mengatakan ciumannya bersama suaminya. “ Kau pembohong Jung yong hwa, pembohong!! Kau tidak mencintaiku, kenapa kau sama saja dengan pria itu!! Kenapa kalian sama saja!!
Seohyun semakin menyunggingkan senyuman kemenangannya. “ Kalian sama saja karena tertipu oleh wanita ini!!. “ Dan plak, satu tampara keras mendarat disisi kanan pipi Seohyun. Shin hye menamparnya dengan penuh tenaga.

Yong hwa terkejut Shin hye menampar Seohyun dan dia segara menghapiri isitrinya yang sepertinya sudah tidak bisa menahan amarah lagi. “ Shin hye...” ujar Yong hwa menahan tubuh Shin hye.
“ Kau pikir aku bodoh!! Kau pikir dengan rencana murahanmu ini aku akan kembali percaya dengan kebohongan yang kau buat!! Aku tidak sebodoh saat itu SEO JOOHYUN!! Apa yang kau lakukan tidak akan pernah membuatku meninggalkan suamiku. Pria yang kau cintai adalah suamiku dan dia hanya mencintaiku!! Kau wanita yang sangat menyedihkan didunia ini Seo Joohyun. Sampai kapan kau kan seperti ini? Menghancurkan dirimu sendiri, membuatmu kehilangan tujuan hidupmu? Apa kau tidak lelah? Aku katakan bahwa aku lelah menghadapimu, maafkan aku tapi aku sungguh – sungguh lelah dengan semua ini. Aku lelah dengan cerita masalalu yang membuatku ingin mengakhiri hidupku. Bagaimana lagi agar aku bisa terbebas darimu Seohyun ah? Bagiamana lagi. “ Shin hye menarik napas sejenak, dia tidak peduli bahwa saat ini dia tidak bisa menahan emosinya, dia tidak peduli bahwa dia akan menangis oleh kata – katanya sendiri.

“ Sampai aku bisa mendapatkan apa yang kau miliki. Kenapa selalu kau yang lebih beruntung dariku? Apa hebatnya kau,  bahkan  kau tumbuh tanpa orang tua disisimu. Semua orang selalu memuji dirimu, Lee min guk dan sekarang Jung yong hwa. Kau selalu bersama pria kaya dan tampan, memiliki semuanya.
“ Apa kau bodoh? Kau membiarkan dirimu diliputi kecemburuan selama bertahun – tahun. Tuhan itu adil Seohyun ssi, Dia sudah menentukan takdir kehidupan seseorang. Apa dengan kau berbuat seperti ini kau akan mendapatkan apa yang kau mau? Apa dengan membuatku berpisah dengan Yong hwa maka Yong hwa kan menjadi milikmu? Tidak, Seohyun ah. Kau hanya menyakiti dirimu sendiri. Hentikan semua ini, jalani hidupmu dengan baik. Selama ini aku tidak pernah sungguh – sungguh membencimu, kau teman ku. Aku menghabiskan masa singkat yang bahagia bersamamu. Kemarahanku hanyalah rasa kecewa padamu, dalam hatiku tidak sedikitpun aku menaruh dendam padamu. Sekali lagi, aku mohon maafkan aku.

Seohyun menyimak kata demi kata yang Shin hye katakan. Dia ingat saat dulu Shin hye selalu membantunya dalam urusan belajar. Memberikan buku tugas padanya sehingga dia tidak perlu dihukum. Shin hye memang selalu berbuat baik padanya, lalu apa alasannya membenci Shin hye? Apakah kecemburuan? Kenapa dia harus cemburu, Shin hye pantas mendapatkannya.

Dalam diam Seohyun menitikan air mata, apa yang dia inginkan sebenarnya? Bahkan dirinya pun tidak tahu apa keinginannya. Dia hanya ingin lebih hebat dari orang lain, dia ingin menjadi yang nomor satu. Tapi semua itu salah dan tidak berarti sama sekali. Sekarang dia hanya seorang wanita yang tidak mempunyai tujuan, tidak mempunyai tempat untuknya berkeluh kesah. Dia adalah wanita yang hidup dalam kesendirian didalam dunianya sendiri.

Tanpa dia tahu Shin hye dan Yong hwa sudah pergi meninggalkan Seohyun yang masih tidak bergeming. Dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri, memahimi dirinya sendiri. Tapi percuma saja, sampai kapanpun ia tidak akan menemukan tujuannya. Sampai saat dia mengerti bahwa menikmati apa yang sudah ia miliki adalah sebuah anugrah.
Kepalanya menoleh kearah pintu yang terbuka, dengan langkah cepat dan akhirnya dia berlalri untuk mengejar Shin hye. Ada sesuatu yang ingin dia sampaikan, sesuatu yang ingin dia sampaikan sejak dulu.

“ Kenapa aku tidak bisa sungguh – sungguh membencinya? Kenapa hanya sebatas kata – kata? Apa aku sangat bodoh?” Shin hye berhenti berjalan begitu juga dengan Yong hwa. Dengan mata memerah Shin hye menatap pada Yong hwa. “ Katakan padaku apa aku sangat bodoh?. “ ulangnya lagi bertanya pada Yong hwa.

Yong hwa mengusap halus cairan bening pada pipinya, sembari tersenyum dia memeluk Shin hye dengan nyaman membawanya dalam dekapannya. Yong hwa tahu apa yang dirasakan oleh istrinya, saat ini hanya pelukanlah yang bisa membuatnya lebih tenang.

“ Kenapa harus merasa bodoh jika kau memiliki kekuatan yang luar biasa sayang. Kau tidak membencinya kau hanya mencoba memberinya kesempatan, jangan salah kan dirumu.” Yong hwa mengelus pelan punggung istrinya yang bergetar, dengan tennag dia mendengarkan setiap isakan – isakan kecil itu.
Setelah lebih tenang dalam pelukan Yong hwa, Shin hye melepaskan diri. “ Gomawo, aku sangat malu terlihat seperti ini didepanmu. “ ujar Shin hye pelan.
“ Waeyo, aku suamimu. Aku akan menenangkanmu saat kau sedang menangis.
“ Arraseo. “ jawab Shin hye.
“ Tunggu disini sebentar, aku akan mengambil mobil. “ucap Yong hwa dan Shin hye mengangguk.

Shin hye menunggu Yong hwa dipinggir jalan, dia mengeratkan mantelnya karena merasa dingin karena hari semakin malam. Tapi saat tangannya keluar dari kanting mantel, sebuah logam jatuh dan bergelinding ketengah jalan. Dan Shin hye pun segera berjalan untuk mengambil logam tersebut.
“ Koin? Ah kembalian dari supermarket tadi. “ ucapnya sembari menggenggam koin itu.

Shin hye tahu bahwa dia berada ditengah jalan raya, tapi dia tidak tahu bahwa sebuah mobil melesak kerahnya. Matanya membulat saat tertepa cahaya silau dari mobil tersebut. Tidak ada suara yang keluar dari mulut Shin hye, bahkan dia tidak bisa berjalan karena terkejut juga merasa takut.
Dan. “ SHIN HYE !!!!

Shin hye tersungkur disebrang jalan sembari merintih kesakitan pada perutnya. “ Ahhhh...” dia merasa teramat sakit, terus menjerit kesakitan. Lalu saat dia membuka matanya dan memestikan siapa orang yang didapannya, dengan susah payah dia berusa bangkit. Berjalan tertatih mendekati wanita yang berumuran darah disekujur wajahnya.

“ Seo- Seohyun ah... Seohyun ah !!! Apa yang kau lakukan, kenapa...kenapa?” Shin hye mengangkat kepala Seohyun dan meletakan dipangkuannya. Dia bergetar hebat melihat keadaan Seohyun yang terluka parah akibat menyelamatkannya.” Kenapa kau melakukannya? Kau tidak seharusnya seperti ini. Bertahanlah aku akan membawamu kerumah sakit. Yong... yong hwa ah, JUNG YONG HWA, palli tolong....seseorang tolong aku. “ Shin hye berteriak histeris ditengah jalan. Semua orang sudah berkumpul mengelilinginya. “ Tolong aku mohon tolong.....” ujarnya lagi semakin terisak.
“ Ak—aku melakuk—kan hal yang benar Shin hye-ah. Aku telah menghapus dosaku walau hanya sedikit. Tap—i aku mohon maafkan aku, aku melukaimu, aku membuatmu menangis aku mengecewakanmu disisa hidupku. “ dengan suara parau Seohyun memohon maaf pada Shin hye. Seohyun mengakui semua kesalahannya dan berharap Shin hye akan memaafkannya.

Shin hye menggeleng dengan kuat. “ Ani !! apa yang kau katakan eoh!! Ini bukan sisa hidupmu, kau akan sembuh. Aku akan membawamu kerumah sakit, aku akan merawatmu sampai kau sembuh. Bertahanlah aku mohon, Yong hwa sedang mengambil mobil.

Seohyun juga menggeleng sembari terseyum, tangannya juga menyentuh wajah Shin hye untuk menghapus air matanya. “ Maafkan aku Shin hye, ijinkan aku menjadi temanmu untuk selamanya.” Dan setelah mengatakan itu, tangan Seohyun terjatuh dengan cepat. Seohyun tidak lagi bicara, tapi matanya masih terbuka menatap Shin hye.

“ ANDWE !!! ANDWE !!! SEOHYUN...SO JOOHYUN !!! AHHHHHH......kajima jebal!!” Shin hye menangis histeris sembari mendekap Seohyun, dia terus memanggil nama Seohyun.
“ SHIN HYE !!” Yong hwa terkejut bahwa kerumunan tersebut adalah Shin hye dan juga Seohyun.
“ Yong....
“ Seohyun...
“ Dia meninggalkanku Yong hwa ah.... dia telah pergi, dia pergi karena menyelamatkanku. Dia mengorbankan hidupnya demi diriku. “ ujar Shin hye semakin parau saat mengadu pada Yong hwa.

***
Shin hye memaksa untuk datang kepemakaman Seohyun, padahal dokter bilang dia harus istrirahat. Tapi untunglah, tidak terjadi apapun pada kandungannya. Dokter Kim bilang, Shin hye termasuk dalam wanita yang sangat kuat.

Saat dia tiba dikediaman Seohyun, Lee min guk bersama keluarganya pun ada disana, bahkan Ryu yi pun ada . Shin hye melihat ibu Seohyun yang masih menangis, pasti hatinya sangat terluka. Dan itu membuat Shin hye semakin menyalahkan dirinya sendiri. Shin hye meletakan bunga chamomile yang merupakan bunga kesukaannya. Yong hwa dan Shin hye berlutut memberikan penghormatan terakhir pada Seohyun.
Sambil melihat foto Seohyun, Shin hye tidak kuasa untuk menahan airmatanya. Yong hwa yang berada disampingnya pun membiarkan Shin hye meluapkan kesedihannya asalkan dia tidak menyalahkan dirinya.

“ Kau bilang kau sangat menyukai bunga chamomile kan, maaf karena aku baru bisa memberikannya padamu sekarang. Aku ingat saat kau menaruh bunga itu dirambutku saat kita kuliah dulu, dan kau bilang bunga ini sangat harum dan kau menyukainya. Maka aku membawanya sekarang. “ Shin hye menarik napas sejenak sebelum kembali bicara. “ Apa yang kau bicarakan Seohyun ah? Kau memintaku untuk mengijinkanmu menjadi temanku selamanya? Kau tahu, itu adalah permintaan terbodoh yang pernah aku dengar. Tanpa kau memintanya pun untuk selamanya kita akan terus berteman. Walalupun banyak hal yang membuat kita menjauh, tapi itu semua tidak akan bisa menghapus persahabatan kita. Aku akan selamanya menajdi temanmu, aku , Ryu yi dan kau, selamanya akan menjadi teman bahkan dikehidupan selanjutnya kita akan menjadi teman kembali.

Shin hye kembali berhenti, dia menundukan kepala dan kembali akan bicara. Tapi Yong hwa mendahuluinya. “ Aku bersyukur bahwa Shin hye mempunyai sahabat sepertimu Seohyun ssi, tidak banyak orang yang akan melakukan apa yang telah kau lakukan untuknya. Bahkan aku selalu berpikir bahwa hanya aku yang rela mati untuk melindunginya. Tapi ternyata aku salah, kau mendahuluiku dan membuktikan bahwa kau sangat mencintainya bukan?” Yong hwa tersenyum dengan ucapannya sendiri. Lalu dia menoleh dan melihat Shin hye yang menatapnya dengan wajah penuh air mata. “ Aku pun mencintainya sama sepertimu, aku berhutang nyawa padamu.  Maafkan aku karena aku berterimaksih padamu, terima kasih karena telah menyelamatkan hidupku. “ Yong hwa kembali tersenyum pada Shin hye, mereka berdua tersenyum sembari melihat foto Seohyun yang juga sedang tersenyum. Seolah mereka merasakan bahwa Seohyun memeang sedang tersenyum kearah mereka.

Aku adalah wanita yang sangat beruntung didunia ini, aku memiliki sahabat sejati dan menemukan cinta sejatiku. Sahabatku bilang bahwa dia sangat membenciku tapi justru dia menyelamatkan hidupku dengan mengorbankan hidupnya. Dia tidak membenciku, tapi dia mencintaiku. Sebuah kata cinta yang tidak mampu dia dan aku ucapkan secara langsung. Hanya dengan perbuatanlah yang bisa menunjukan bahwa ucapan kebencian itu tidak benar. Kau sudah melakukannya untukku, maka aku akan menjalani kehidupan yang telah kau pertaruhkan sebaik mungkin. Dengan penuh kebanggaan aku akan selalu mengatakan “ Seo Joo hyun dan Park Shin hye adalah sahabat sejati untuk selamanya “, dan juga seorang pria yang akan selalu bersamaku. Menjagaku, mencintaiku sampai akhir hidupnya, dia adalah cinta sejatiku, suamiku Jung Yong hwa.

Terima kasih Seohyun ah.....

      - Good Bye -


Note :

Haiii apa kabar semua...? Aku hiatus cukup lama yaaa hehehhe....
Adakah yang merindukanku atau mungkin kalian lebih merindukan Yongshin😢

Beritahu aku bagaimana perasaan kalian dengan akhir I Think I Love U

Dont forget vote n comment

See you....




Continue Reading

You'll Also Like

112K 4K 37
Sequel to "Cold hearted" - After Kyungsoo proposed to Jae, they expected the best to come. They're both already in the middle of planning everything...
18.4K 1.3K 13
Park Chaeyoung or mostly known as Rosé of Blackpink messed things up when she confessed to the wrong man. Bad things happens at once they say, so whe...
156K 4.1K 36
Im your real wife but infront of everyone she is your wife.......... "Im always dreaming about you but you are dreaming about her..." "Always i watch...
44.4K 1.5K 42
Two idols in the biggest groups seemed to be strangers in the eyes of public. But what if she's a secret fangirl of him? IDOL SERIES #3 © LISAISM 202...