Husband [Haechan NCT]✔

By fullxsun

1.7M 157K 25.3K

❝Sweety man❞ fullxsun, 2020 More

01 [Revisi✔️]
02 [Revisi✔️]
03 [Revisi✔️]
04 [Revisi✔️]
05 [Revisi✔️]
06 [Revisi✔️]
07 [Revisi✔️]
08 [Revisi✔️]
09 [Revisi✔️]
10 [Revisi✔️]
11 [Revisi✔️]
12 [Revisi✔️]
13 [Revisi✔️]
14 [Revisi✔️]
15 [Revisi✔️]
16 [Revisi✔️]
17 [Revisi✔️]
18
19
20
21
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Bonus Chapter ❤
Bonus Chapter 2
Dibuang Sayang🌚
Hei, I miss you [Oneshoot]
SATU JUTA WOE
Naik Cetak, nggak?

22

28.3K 2.7K 521
By fullxsun

Hana Point Of View


Kudengar dia sudah menyelesaikan masa promosi lagu barunya. Itu berarti dia akan kembali lagi ke rumahku. 

Dia mungkin terlalu sibuk comeback sehingga jarang sekali menemuiku di sini. Tetapi anehnya, Mark sering berkunjung kemari. Mengapa Haechan tidak?

Sehari tidak promosi lagunya Mark langsung berkunjung kemari sampai larut malam. Aku sempat curiga. Sebelumnya dia terlihat marah, sehingga meninggalkanku di ujung jalan sendirian.

Sebab aku bicara Yuta lebih tampan darinya.

Pagi ini aku menunggu 2 bayi besarku pulang dari dorm NCT 127. Kutunggu mereka di teras depan.

Aku tidak habis pikir dengan perilaku Haechan yang sedikit berubah. Kemarin Mark bercerita padaku jika ia bertanya mengapa tidak ikut ke sini. bersamanya. Dia menjawab,

'Aku merencanakan sesuatu padanya,'

"KAMI PULANG!!"

Akhirnya bayi-bayi besarku pulang!

Mark melebarkan tangannya, memintaku untuk memeluknya.

Tetapi,

Haechan yang di belakang Mark beralih di depannya. Badanku menabraknya dan memelukku,


"Kau tidak rindu padaku, hm?"

Mark menarikku dari Haechan dan memelukku.


"Noona ini merindukanku!"


Ena ya dipeluk cogan

.
.
.
.
.
.

Mungkin ada yang ingat ini hari apa?

Ini adalah hari ulang tahunku!!

Tetapi tak ada satupun di rumah ini yang mengingat ulang tahunku ke 16 ini.

Terutama bayi-bayi besar kesayanganku.

Bahkan mereka membuatku ingin membantingnya.


Mark memporak-porandakan kamarku yang baru saja kubersihkan.

Renjun menghilangkan sepatu olahragaku seharga 3 juta.

Jeno tidak sengaja memecahkan foto wisudaku yang terpajang di meja belajarku.

Haechan tidak sengaja menyemprotkan air di belakang rumah sehingga aku harus berganti baju lagi.

Chenle merusak ponselku yang susah payah kubeli dengan hasilku sendiri.

Jisung menghilangkan lipbalm hadiah dari temanku di Indonesia.

Oke semuanya. Kalian membuatku naik darah.


"Maaf nuna, aku akan segera membereskannya,"

"Maaf, aku akan menggantinya dengan yang baru,"

"Heol, maafkan aku noona. Aku akan mengganti kacanya,"

"Sayangku!!"

"Maafkan chenlemu ini noona, aku akan menggantinya dengan iphone 7,"

"Astaga! Lipbalmmu akan kuganti noona!!"


Dan yang paling tidak jelas adalah respon Haechan.

Enyahlah kalian.


"Kau mau ikut denganku? Sebentar saja,"

Haechan mendatangiku yang meringkuk di teras.

Bodo amat, moodku ancur.


"Pakai mobil. Aku mengajakmu ke tempat yang bersih dari fans,"


***


Kalian tahu dia mengajakku ke mana?

Pinggir jurang, sip.

Pantas saja dia bilang 'tempat yang bersih dari fans'

"Pinggir jurang pantas untukku. Karena tidak ada orang sama sekali,"

"Kita mengapa kemari, hah?"

Aku langsung menjitak kepalanya. Dia meringis sambil mengusap-usap kepalanya. Ah iya, rambutnya sekarang sudah berubah berwarna coklat lagi.

Dia masuk ke mobil lalu memundurkannya,

"Aku tidak ingin terjadi apa-apa denganmu. Kau adalah tanggung jawabku, aku harus menjagamu selalu. Walaupun ini di tepi jurang, aku terpaksa memilih tempat ini hanya demi waktu kita berdua,"

Dia terlihat tersenyum dari kaca spion. Terkadang melirik diriku yang bersandar di badan mobil.

"Happy birthday sayangku. Terima kasih telah hadir di dalam diriku ini. Wanita yang kusayangi hanya satu. Itu kau. Karena kau adalah Hana. Hana dalam bahasa korea adalah satu,"

"Aku tidak pernah melupakan hari ulang tahunmu ini,"

Dia mengeluarkan kepalanya di jendela. Menatap mataku. Aku yang sedari tadi bersandar di mobil, ditarik olehnya untuk masuk ke mobil.

Sekarang aku duduk di kursi setir dan dia berada di sebelahku,

Masih menatap mataku. Tangannya mulai menyentuh ujung jemariku. Dia mulai lagi.

Menatap mataku dan menyentuhku, dia pasti selalu berkata manis,

chup.

"Aku tidak akan mencium bibirmu. Karena aku sudah mencobanya,"

Oh, god. Wajahku mulai memanas ketika dia membicarakan soal ciuman.

Selalu teringat kejadiannya di lantai atas.

"Mau pulang? Atau ingin di sini sampai jam 3 sore?"

Aku meraih lengannya yang sedikit 'berisi' itu. Menyandarkan keplaku di bahunya,

"Jangan pulang dahulu,"

***


Pukul 20.00 KST

Sejak pulang semua penghuni rumahku tidak ada. Pergi entah ke mana. Hanya aku dan Haechan.

Aku merebahkan diriku di kasur. Melepaskan lelah di kamar. Aku menatap layar ponselku yang retak ini.

Haechan suka sekali menatap foto wisuda SMPku. Dan di foto itu wajahku absurd sekali. Emang dasar.

Jisung selalu menunjukkan fotonya Haechan pre-debut padaku dan itu lebih aib daripada foto wisudaku.

Dia berbaring di sebelahku, memainkan ponselnya.

Melihat sedikit boleh lah, ya?

Grup kakao talk ternyata.

NCT DREAM (7)

지성이💋 : Tunggu hyung kami akan pulang, aku akan membelikan lipbalm untuk nuna.

런쥔이 형 : Wah, aku lupa merk sepatu yang kuhilangkan itu.

사랑하는 마크: Aku lelah membersihkan kamar nuna. Haechan tidak membantuku tadi.

천러🐬 : Haechan hyung bilanglah ke nuna aku akan mengganti ponselnya sekarang.

나의 제노  : Susah sekali mencari kaca foto yang sama dengan punya noona.

해찬이 : Cepatlah pulang kalian!


Mungkin karena ini mereka belum pulang?

Haechan menaruh ponselnya di meja dan tetap berbaring di kasurku.

"Kemarilah, kau tidak ingin mengusap kepalaku?"


Selalu saja dia memintaku untuk mengusap kepalanya. Setiap hari sebelum tidur memintaku itu. Biasanya jika aku mengusap kepalanya berakhir dengan dia tertidur di kasurku.

"Tidak, ini sudah sore dan aku belum membereskan rumah,"


Aku beranjak dari kasurku untuk sekedar beres-beres rumah. Haechan menarik tanganku dan badanku ikut terhempas,


"Temani aku saja di sini. Karena cintaku harus menemaniku sekarang,"


Bayi besarku menangkup pipiku. Matanya, yang selalu memakai softlens ketika perform. Dia tidak memakainya jika di rumah, menatap mataku lekat-lekat.

"Berapa kali aku mengatakan bahwa aku mencintaimu, hm? 10 kali? 20? 100?"

"Kau memang berbeda keyakinan denganku. Tetapi jangan membuat keyakinan bukan menjadi penghalang untuk kita. Kalau memang ditakdirkan berjodoh, pasti alasan itu bukan menjadi penghalang untuk kita,"

Ya Allah.

Hambamu ini,

Mencintai dirinya.












Continue Reading

You'll Also Like

57.4K 9.5K 32
Jauhkan dari manusia emosian, karena cerita ini cukup membuat orang ingin baku hantam. Pastikan disamping kalian jangan ada barang apapun, karena bis...
20.6K 2.3K 36
Nemu jodoh lewat game online? Why not? ⚠ Bahasa Non Baku
892K 43K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
119K 12.5K 51
[15+] [Follow me before read] Sebagai cewe yang berbaik hati dan tidak sombong, gua bakal jadiin si cupu temen. Gua selalu jadi temen yang baik buat...