Cahaya Dalam Kegelapan[COMPLI...

By AoiNoKitsune13

370K 23.2K 1.6K

Seorang anak yang terlupakan sejak ia baru saja menghirup udara di muka bumi, yang memiliki sebuah takdir mem... More

Kehidupan Yang Baru
Meet With Bijuu
Birthday, Diagon Alley, and Hogwarts
Troll and Gift
Quidditch
Aland kembali beraksi
Desisan Ular dan Miss Norris
Klub Duel
Buku Misterius dan Memori
Anjing Besar, Sirius Black, Dementor
Hippogrif, Boggart, Serangan Dementor
Marauders Map, Peter Pettigrew, Sirius Black
Kebenaran, Pengadilan, Tempat Tinggal Yang Baru
Turnamen Triwizard, Kutukan Terlarang, Pemilihan Juara
Tantangan Pertama, Yulle Ball, Tantangan Kedua
Tantangan Ketiga dan Voldemort
22
23
25
26
27
28
29
30
Invasi Pain - jeritan Aland
Invasi Pain 5
36
37
38
39-End-
Side Story Cahaya Dalam Kegelapan

Serangan Ron, Aragog, Pesan sang Pewaris

11.5K 769 115
By AoiNoKitsune13

Disclaimer :
Naruto milik Masashi Kishimoto
Harry potter milik J.K. Rowling

Warning : mengandung unsur yaoi / boy x boy /gay, typo, manipulatif dumbledore, ootsutsuki!naru doujutsu!naru godlike!naru,dll

.

"Naruto" percakapan biasa
'Blaise'berbicara dalam hati
"Harry" bahasa lain(mis. Japan agar tidak terlalu banyak bahasa)
[Draco] bahasa hewan/bijuu bicara
[Voldemort]batin hewan/bijuu

.

Happy reading

.

Aland menatap orang yang duduk dengan tenang di hadapannya sambil menyenderkan tubuhnya ke pohon. Saat ini Aland sedang berada di taman di kastil bersama Cedric sedangkan Draco latihan Quidditch bersama yang lain.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Cedric membuat Aland menghela nafas

"Aku tidak apa apa jika mereka mengejekku apapun, aku sudah terbiasa... Tapi kau?"lirihnya sambil memalingkan wajahnya agar tak menatap Cedric

"Aku tidak perduli... Aku tau kau menyadari perasaanku Al" Cedric menggengam tangan Aland yang sedari tadi meremas jubahnya sendiri

"Hng?" Aland menatap Cedric bingung membuat Cedric menghela nafas lalu mengacak rambut Aland

Aland semakin bingung saat Cedric mendekatkan wajahnya

Cup

Aland melebarkan matanya saat Cedric menempelkan bibirnya pada bibirnya. Cedric menjauhkan wajahnya dan menatap teduh Aland menghiraukan orang orang yang mungkin melihat mereka berdua.

"Aku tidak perduli kata mereka.. Aku tak perduli jika kau tidak mencintaiku. Tapi jangan suruh aku untuk menjauh darimu... Aku mencintaimu" ujar Cedric membuat Aland bingung

"Tapi.."

"Sudah kubilang aku tak perduli Al" ujar Cedric menghentikan perkataan Aland

"Terima kasih" guman Aland pelan yang masih terdengar oleh Cedric membuat Cedric tersenyum

"Tidak perlu berterima kasih... Ayo aku antar ke asrama Slytherin" ujar Cedric sambil berdiri dan menjulurkan tangannya membantu Aland berdiri dan pergi ke asrama Slytherin.
.
.
.
Harry memandang kamarnya atau mungkin kasur dan barang barangnya yang sudah seperti terkena badai, hancur berantakan, pecahan kaca, kertas, bantal,selimut, dan barang lainnya berserakan dimana mana.

"Pasti anak Gryffindor. Orang lain tidak tahu kata kuncinya, kan. Kecuali bukan seorang siswa" ujar Hermione

"Siapapun dia, pasti dia mencari sesuatu"ujar Ron

"Aku tahu, dia mencari buku itu... Buku Diary Tom Riddle. Tapi dia tak menemukannya" ujar Harry membuat Hermione, Ron, dan Neville mengerutkan keningnya

"Kenapa dia tak menemukannya Harry, lihat kehancuran kamar ini" ujar Hermione

"Setelah aku selesai kembali dari ingatan buku itu... Aku langsung pergi menemui kalian berdua, dan saat kembali buku itu memang sudah hilang" ujar Harry

"Maksudmu ada 2 orang yang mencari buku itu dan kebetulan orang pertama mendapatkannya?" Ujar Hermione yang di jawab anggukan Harry

"Aku penasaran siapa yang mengambil buku itu dan menghancurkan kamar ini" ujar Harry
.
.
.
Semua terjadi begitu cepat sebuah cahaya menghantam anak laki laki berambut pirang berwajah manis yang berlari menghampiri teman temannya tapi naas dia malah terkena sebuah mantra membuatnya terpental kebelakang menghantam pintu besar Great Hall dan berjungkir balik di meja panjang milik salah satu asrama membuat makanan piring dan gelas piala berserakan dan pecah. Semua orang menatap kejadian itu kaget.

"Ungghhh"

[bertahanlah gaki, aku akan menyembuhkan lukamu] ujar sebuah suara berat dalam pikiran Aland

'Tidak perlu kura-nii' ujar Aland dalam pikirannya membuat para bijuu mendecak kesal

"Ada apa ini?!" Ujar Professor Snape yang menghampiri Aland yang merintih di atas meja, terlihat banya goresan benda tajam di jubahnya yang juga menggores kulit tannya.

"Weasley yang melakukannya Prof" ujar Draco membuat semua orang menatap 3 orang yang berdiri kaku di dekat pintu Great Hall yang terbuka lebar

"Jelaskan!" Tegas Professor Snape

"Kami menunggu Aland yang tadi ketoilet terlebih dahulu di depan pintu Great Hall, tapi tiga orang itu datang dan weasley langsung menuduh kami mengambil buku yang ntah apa dari Potter. Kami tidak tau, sir. Weasley merapalkan mantra yang terkena pada Aland yang menghampiri kami" jelas Draco sambil memandang tajam Ron Weasley

"Kau tidak apa apa?" Tanya Cedric pada Aland yang berada di hadapannya. Aland memang terjatuh dan berjungkir balik di meja asrama Hufflepuf dan berhenti tepat di hadapannya membuat Cedric menatapnya Khawatir

"Tak apa" ringis Aland

"Buku?" Tanya Professor McGonaggal

"Rrrr yeah buku... Tapi aku tidak akan meminta maaf! Dia memang harus mendapatkannya! Dia death Eater!" Teriak Ron membuat semua orang menahan nafasnya

"Apa maksudnu Weasley!" Ujar Draco sambil menatap tajam Ron

"Dia Death Eater! Aku melihatnya! Tanda hitam di lengannya! Aku melihat itu!" Ujar Ron membuat semua orang kini menatap Aland

"Death Eater huh?" Guman Aland dan tertawa miris

"Al?" Ujar Professor Snape membuat Aland mendongkak menatap sang Professor

Aland membuka lengannya yang sedari tadi memeluk sesuatu, seekor katak turun dari pelukan Aland dan langsung merasakan kehangatan dari sebuah cahaya hijau yang keluar dari tangan Aland saat Aland menyentuhnya.

"Trevor!" Pekik Neville lalu menghampiri kataknya yang langsung loncat dalam pelukan Neville

"Dia menyayangimu, hanya saja dia selalu lupa jalan pulang ke asrama Gryffindor" ujar Aland

"Ka-kau bisa bahasa katak?" Tanya neville gugup yang dibalas dengan Aland senyum polos Aland

"Kau bilang aku Death Eater kan? Pengikut Lord Voldemort" ujar Aland sambil menatap Ron membuat semua orang menahan nafasnya saat Aland dengan santai menyebut Lord Voldemort

Aland membuka jubahnya lalu seluruh baju bagian atasnya dengan pelan membuatnya kini menjadi Half Naked, semua orang meringis dengan pipi yang memerah melihat tubuh Aland yang bagus tapi kini penuh goresan

"Death Eater?" Tanya Aland sambil menjulurkan kedua lengannya membuat Ron gelagapan

"Kau sungguh keterlaluan" ujar Cedric yang membuka jubahnya sendiri lalu memakaikannya pada Aland

"Ayo kita ke Hospital Wings Mr. Gaunt" ujar Madam Pomfrey sambil membawa baju dan jubah Aland dan berlalu diikuti Cedric yang mengendong Aland dan Draco,blaise,theo dibelakangnya

"Aku tak percaya kau menuduh orang seperti itu Weasley. Aku mengambil semua Point Gryffindor!" Ujar Professor Snape datar lalu pergi dari Great Hall dan mengukuti Madam Promfrey ke Hospital Wings

"Aku kecewa padamu Mr. Weasley" ujar Professor McGonagal

"Aku akan memberitahu kedua orang tuamu tentang kejadian ini Mr. Weasley... Kalian kembali keasrama masing masing, prefek ajak mereka semua ke asramanya masing masing" ujar Professor Dumbledore membuat semua Prefek mengarahkan semua murid untuk ke asrama mereka

"Aku tak percaya kau seperti itu Ron" ujar Neville lalu berlari menjauhi Trio Gryfindor

"Aku tau kau membenci mereka... Tapi Death Eather? Ron!" Ujar Harry

"Tapi aku memang melihat tanda hitam itu Harry!" Ujar Ron keras membuat semua orang menatapnya

"Jangan terus membual Weasley... Kita semua melihat ditubuhnya hanya banyak Luka goresan tanpa tanda hitam yang kau sebutkan" sinis seorang dari Hufflepuf yang di angguki semua orang membuat Ron terdiam
.
.
.
"Kau sungguh tidak Apa apa?" Tanya Professor Snape sambil menatap Aland

"Aku tidak apa apa Uncle" ujar Aland dengan senyumnya

Kini mereka berada di Hospital Wings mengelilingi kasur Aland

"Ummh aland... Terima kasih sudah menyelamatkan Trevor" ujar Neville sambil menundukan wajahnya, ia memang tidak kembali ke asrama terlanjur kecewa pada teman teman asramanya

"Tak perlu berterima kasih neville" ujar Aland dengan senyum 5 jari membuat neville mendongkak menatap Aland dan ikut tersenyum

"Aku sudah memberitahu kedua orang tuamu dan Lucius, lucius akan segera datang. Kalian istirahatlah" ujar Professor Snape lalu pergi dari hadapan mereka

"Aku saja yang menemaninya... Kalian pergilah" ujar Cedirc membuat Draco menatapnya tajam yang hanya diacuhkan oleh Cedirc

"Awas jika adikku kenapa kenapa" ujar Draco lalu pergi diikuti Theo dan Blaise

"Cepat sembuh Al" ujar Neville lalu mengikuti Draco keluar Hospital Wings

"Kau harusnya juga istirahat, disini ada madam Pomfrey yang menemaniku" ujar Aland pada Cedric yang diduduk di kursi yang ia rubah dari sebuah bantal di kasur sebelah Aland

"Tidak apa apa, tidurlah" ujar Cedric sambil mengelus rambut Aland membuat Aland mengantuk

"Aku ingin bertanya.. Hoaammm" Cedric hanya menggelengkan kepalanya saat Aland tidak meneruskan perkataannya dan tertidur dengan lelap

"Dia tertidur?" Tanya suara berat nan dingin di belakang Cedric membuat Cedric berdiri dan menatap sosok yang berada di belakangnya ada Professor Snape, Mr dan Mrs. Malfoy

"Ya, sir" jawab Cedric

"Lukanya bagaimana sev?" Tanya Mrs. Malfoy pada Professor Snape sambil mengelus rambut Aland

"Tidak parah, hanya goresan dan shock" ujar Professor Snape

"Kudengar kau menyukai anak baptisku" ujar Mr. Malfoy dingin pada Cedric sambil menatapnya tajam

"Ya" ujar Cedric tanpa ragu

"Sekalipun dia berada di kegelapan?" Tanya Mr. Mafloy

"Aku tak perduli" ujar Cedric tanoa keraguan membuat Mr. Malfoy kembali menatap Professor Snape

"Aku akan membawa masalah ini ke kementrian, kau tidak keberatan kan? Kau harus tau bagaimana murkanya ibu dan ayahnya" ujar Mr. Malfoy membuat Professor Snape menghela nafas

"Lakukan saja, kelakuan bocah itu sudah di luar batas" ujar Professor Snape

"Anda tenang saja Mr. Malfoy. Aku akan menjaganya, hal ini tidak akan terulang lagi" ujar Cedric mantap membuat 3 orang dewasa itu menatap matanya yang tidak ada kebohongan dan keraguan sama sekali

"Aku titip rubah kecilku Mr. Diggory" ujar Mrs. Malfoy dengan senyum tulusnya yang dibalas anggukan pasti Cedric

Cerdic kembali duduk dan mengelus rambut Aland saat 3 orang dewasa itu pergi dari hadapannya setelah Mrs. Malfoy mencium kening Aland.

"Ayah baptismu saja tidak apa apa... Kau tidak perlu memikirkan apa apa lagi" guman Cedric lalu merebahkan kepalanya di kasur Aland dan memejamkan matanya tanpa tahu senyum kecil yang nampak pada wajah anak laki laki manis itu
.
.
.
Cedric tertawa kecil saat bangun ia melihat bagaimana tingkah Aland yang sedang tidur sambil memeluk bantalnya dengan selimut sudah berada di bawah kakinya, ia menusuk nusuk pipi gembil Aland dengan jarinya hingga kedua kelopak mata itu terbuka menampakan bola mata sewarna langit yang mnghipnotis itu.

"Cedric?" Aland mengerjapkan matanya lalu mengucek matanya membuat Cedric gemas

"Kau masih disini? Bukankah sekarang ada pertandingan Quidditch?" Tanya Aland sambil menguap kecil dan bangun dari tidurannya untuk duduk

"Pertandingan dibatalkan" ujar Cedric membuat Aland mengerutkan keningnya dan menatap Cedric penuh tanya

"Ada korban baru" ujar Cedric saat Aland menatapnya meminta penjelasan. Aland menatap sekitar lalu melihat madam pomfrey berada di sisi sebuah kasur yang dipakai oleh seseorang yang terlihat kaku seperti patung

"Granger?" Guman Aland

"Ya tadi pagi" ujar Cedric

"Oh kau sudah bangun Mr. Gaunt? Aku sudah menyiapkan ramuan, kau harus meminumnya" ujar Madam Promfrey saat melihat Aland sudah duduk di kasurnya. Membuat Aland mengangguk dan menatap gelas yang di sodorkan oleh Cedric

"Jangan berbuat apapun, biarkan kali ini menjadi urusan para Professor dan madam Pomfrey" ujar Cedric seolah tahu apa yang ada dipikiran aland

"Aku kan bisa mempercepat penyembuhannya" guman Aland lalu mengambil gelas di tangan cedric dan meminumnya dengan cepat lalu memberikan gelas kosong itu pada Cedric

"Professor Snape sudah memperingati ku untuk membuatmu diam di kasur ini" ujar Cedric membuat Aland merenggut kesal

Cedric dan Aland mengalihkan perhatian mereka pada pintu masuk Hospital Wings dimana Professor McGonagal datang bersama Ron dan Harry menghampiri Hermione yang terbaring kaku

"Hermione" guman Ron

"Dia ditemukan dekat perpustakaan... Bersama ini" ujar Professor McGonagal sambil mengambil sebuah kaca di atas nakas

"Sudah pasti ini dilakukan oleh dia!" Raung Ron menunjuk Aland

"Apa maksudmu weasley? Mana buktinya? Aland terus disini bersamaku" ujar Cedric dingin menatap tajam Ron

"Mr. Weasley kau kembali mengulang kesalahanmu. 50 point dari Gryffindor" ujar Professor McGonagal yang langsung membelakan matanya saat keras Ron di cengkram oleh seseorang

"Aku tidak akan memaafkan siapapun yang melakukan hal buruk pada anak baptisku" ujarnya dingin

"Malfoy lepaskan anakku!" Ujar seseorang di belakang orang yang di panggil malfoy atau Lucius Malfoy. Membuat Mr. Malfoy menghempaskan Ron pada Mr. Weasley

"Ajarkan anakmu yang tak tahu diri itu!" Ujar Mr. Malfoy lalu menghampiri Aland yang berada di belakang Cedric

"Kau tidak apa apa? Jika kau sakit kita pergi saja ke St. Mungo" ujar Mr. Malfoy

"Tidak apa apa uncle, tenanglah" ujar Aland dengan senyum 5 jarinya

"Ronald Weasley bisakah kau bebuat baik? Kau membuat ayahmu ini kembali di panggil kementrian!" Geram Mrs. Weasley yang memang ikut datang dengan Mr. Weasley saat mereka berdua di panggil oleh Headmaster Hogwarts

"Uncle?" Aland menatap Mr. Malfoy dengan tatapan selidik

"Itu pantas untuk mereka, kau harus tau bagaimana orang tuamu marah" ujar Mr. Malfoy sambil menatap tajam para Weasley

"Aku tidak apa apa uncle" ujar Aland

"Kau cukup tidur" guman Cedric lalu mendorong pelan Aland untuk merebahkan dirinya di kasur. Cedric dan Mr. Malfoy terkekeh kecil saat melihat Aland merenggut kesal.

"Aku baru bangun" ujar Aland tapi tetap tertidur

Mr. Malfoy menepuk bahu Cedric lalu menghampiri para Weasley

"Jika anak kalian menganggu kembali, kalian tahu akibatnya" ujar Mr. Malfoy lalu berlalu dari hadapan mereka semua

Ron menatap takut ibu dan ayahnya yang menatapnya tajam sebelum pergi dari hadapan Ron mengikuti Mr. Malfoy pergi ke ruang Headmaster
.
.
.
Aland menghela nafas kesal lalu mencoba tertidur tapi tidak bisa, membuat orang yang sedang menunggunya mengerutkan keningnya bingung.

"Kau ini kenapa?" Tanya Cedric

"Aku tak tahan lagi!" Pekik Aland lalu bangun dari tidurnya menarik Cedric pergi

"Hei hei mau kemana?" Tanya Cedric lagi tapi Cedric langsung diam saat Aland masuk ke toilet laki laki.

"Kau ini jangan buat orang khawatir" ujar Cedric saat Aland langsung melepaskan tangannya dan langsung melepaskan hasratnya untuk buang air kecil. Aland hanya tertawa kecil mendengar gerutuan Cedric untuk mengomelinya

"Hehe jangan marah~~" ujar Aland sambil membenarkan celananya dan berjalan ke wastafel untuk cuci tangan

"Kau ingat kemarin aku bilang aku ingin bertanya padamu?" Tanya Aland sambil menatap Cedric yang menganggukan kepalanya

Aland berjalan menghampiri Cedric lalu menariknya masuk ke salah satu bilik toilet, membuat mereka berdua berhimpitan dalam bilik toilet itu

"Kenapa malah masuk kesini?" Tanya Cedric

"Sebentar" Aland berdiri menghadap Cedric langsung memegang bahu Cedric. Cedric mengertukan keningnya saat ia sudah berada di suatu tempat yang sangat indah

"Ini dimana?" Tanya Cedric sambil menolehkan kepalanya pada Aland yang ada 3. Cedric membukatkan matanya saat melihat ada 3 Aland.

"Kalian berdua gantikan aku dan Cedric" ujar Aland membuat 2 Aland lain menghilang

"Jangan kaget begitu" ujar Aland sambil menarik Cedric untuk masuk kedalam rumah yang ada disana

"Sebelum kau bertanya, biarkan aku bertanya terlebih dahulu" ujar Aland saat mereka sudah duduk di sofa dekat perapian, membuat Cedric mengangguk

"Kemarin... Kau bilang kau tak perduli apa yang orang lain katakan... Kau juga bilang kau... Kau..."

"Mencintaimu?" Ujar Cedric saat melihat Aland ragu mengatakan apa yang ingin ia katakan

"Ummhh yeah... Benarkah itu?" Tanya Aland sambil memeluk seekor rubah kecil yang datang dari luar

"Tentu, aku tidak main main Al" ujar Cedric

"Bagaimana jika aku berada di dalam kegelapan? Aku Slytherin, ingat?" Aland menatap Cedric yang tersenyum sambil menatapnya

"Aku akan terus disisimu"

"Kau tahu aku menyukai Blaise" ujar Aland lagi

"Dan aku akan mengusir Blaise dari hatimu dan pikiranmu, aku akan membuat Blaise hanya menjadi temanmu dimatamu" ujar Cedric yang kini sudah duduk disebelah Aland

"Kau yakin sekali" guman Aland

"Tentu saja, kau bilang kau menyukainya bukan mencintainya. Dan aku akan membuatmu mencintaiku" ujar Cedric

"Sekarang beritahu aku dimana kita? Kenapa kau ada 3?" Tanya Cedric

"Umhh aku punya kekuatan yang berbeda dengan penyihir lainnya... Ini dimensiku, salah satu kelebihanku... Aku bisa membuat seperti klon diriku, berubah menjadi orang seperti ramuan polijus... Apa aku aneh?" Ujar Aland

"Itu keren, aku tau kau masih menyimpan rahasia. Aku tak akan memaksamu mengatakannya" ujar Cedric sambil mengacak rambut Aland membuat wajah Aland memerah karena dipuji

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Cedric

"Mau melihat melihat dimensiku? Tidak ada yang aneh, hanya 1 rumah,hutan,gurun pasir,danau..." Ujar Aland

"Kalau begitu ayo kita lihat" Cedric menarik tangan Aland untuk berdiri dan keluar

Cedric menatap kagum apa yang ia lihat kini, tadi ia tidak terlalu melihat keadaan sekitar. Sebuah rumah seperti rumah jepang dikelilingi hutan,gurun pasir, danau,air terjun, ada lautan bunga warna warni,ada juga gurun yang putih yang bersebelahan dengan gurun berwarna coklat. Salju dan pasir berdampingan

"Well aland ini sangat keren, taoi aku agak sedikit aneh melihat salju dan pasir bersebelahan" ujar Cedric

"Apa itu tanaman obat? Dan kolam apa itu?" Tanya Cedric sambil menatap banyak tanaman disebelah bunga bunga dan sebuah kolam dengan beberapa keran di dekat kolam itu,sebuah rak yang menyimpan handuk dan 2 tiang gantungan (bayangkan kolam air panas yang ada di naruto shipuden season sanbi dimana naruto brtemu anak kecil)

"Ya tanaman obat... Itu kolam air panas, mau berendam?" Tanya Aland

"Ayo berendam" ujar Cedric lalu mendekati kolam itu diikuti Aland

Aland dan Cedric membuka semua pakaian mereka dan di gantung di gantungan yang ada disana laku melilitkan sebuah handuk di pinggang mereka. Sesekali Cedric melirik Aland yang kini sudah duduk di depan salah satu ketan yang sudah mengalirkan air panas dan membasuh dirinya sambil menggosok badannya lalu berdiri membuka handuk di pinggangnya dan masuk ke kolam setelah melipat handuknya dan menaruhnya di atas kepalanya.

"Kenapa malah berdiri terus?" Cedric tersentak kaget lalu masuk kedalam kolam tersebut dengan wajah yang sudah memanas, Aland memalingkan wajahnya saat melihat milik Cedric yang membesar

"Nyaman sekali" guman Cedric

"Makannya aku sangat betah disini" ujar Aland

"Kau kenapa?" Tanya Cedric yang melihat Aland salah tingkah

"Tidak" ujar Aland dengan wajanya yang sudah semerah makanan favorit sasuke niisannya membuat Cedric menyeringai karena tadi ia melihat Aland memalingkan wajahnya saat melihat miliknya yang membesar karena melihat tubuh Aland

Aland terlihat semakin salah tingkah saat Cedric mendekatinya 'aku laki laki kenapa aku jadi salah tingkah?!' Batin Aland

"Wajahmu memerah" ujar Cedric sambil mengelus pipi Aland yang memerah

"Efek air panas" gumam Aland sambil menatap bola mata Cedric

Aland memejamkan matanya saat bibinya tersentuh oleh bibir cedric yang kini mulai melumatnya dan membalas lumatan Cedric membuat cedric tersenyum dalam ciumannya

Cedric melepaskan ciumananya setelah Aland memukul dadanya, Cedric menatap wajah Aland yang memerah ia tersenyum lalu memeluk Aland

"Aku sungguh tak perduli jika kau tidak mencintaiku, akan ku buat kau mencintaiku walaupun kau berada dalam sisi kegelapanpun" ujar Cedric

"Buat aku mencintaimu" ujar Aland membalas pelukan Cedric membuat Cedric tersenyum senang

Byur!

Moment Romantis itu terhenti saat mereka berdua mendengar suara air, mereka menatap seekor rubah yang dengan tenang berenang di kolam air panas itu.

"Penganggu" gumam Cedric pelan

"Kau mengatakan sesuatu Cedric?" Tanya Aland yang dibalas gelengan oleh Cedric

Cedric melepaskan pelukannya dan duduk disebelah Aland

"Cedric kenapa kau mencintaiku bahkan jika aku berada disisi kegelapan?" Aland mendongkakan kepalanya menatap Cedric yang kini juga menatapnya

"Tidak ada alasan untuk mencintaimu, aku mencintaimu apa adanya Al" ujar Cedric sambil mendekatkan kembali wajahnya pada wajah Aland

Cup

Hanya sebuah kecupan kecil dibibirnya tapi mampu membuat wajah Aland merona dan membuat Cedric tersenyum melihatnya

'Unghh kenapa jantungku berdetak sangat kencang... Lama lama aku terkena serangan jantung' batin Aland
.
.
.
Cedric menatap kagum Aland yang kini sedang berdiri membelakanginya. Setelah mereka berendam Cedric dan Aland memutuskan untuk tinggal disini selama beberapa hari, dan kini Aland tengah memasak untuk makan mereka berdua rrrrr bertiga bersama rubah kecil yang duduk dengan anteng di atas meja.

"Aku tidak menyangka kau bisa memasak" ujar Cedric

"Ibuku PureBlood tapi di asuh oleh Muggle, jadi ia tidak terlalu bergantung kepada House-Elf karena kebiasaan di dunia Muggle, dan aku selalu membantu ibuku memasak" ujar Aland sambil meletakan piring piring berisi makanan di atas meja lalu duduk di hadapan Cedric setelah melepaskan apron yang tadi ia kenakan

"Selamat makan" ujar mereka berdua lalu memakan masakan Aland termasuk kyuu yang memakan makanannya sendiri

"Ini enak al" ujar Cedric membuat Aland tersenyum 5 jari
.
.
Sementara itu dihutan terlarang 2 anak lelaki sedang berhalan berjalan dalam kegelapan malam dihutan tersebut dengan seekor anjing mengikuti laba laba yang sangat banyak hingga mereka sampai disuatu tempat dengan laba laba yang sangat banyak dan banyak ukuran dari kecil hingga besar.

"Siapa itu? Hagrid? Kaukah itu?" Tanya sebuah suara besar dan serak dari belakang akar pohon yang besar

"Kami teman Hagrid" ujar Harry saat ia telah menguasai rasa terkejutnya

Ron dan Harry membelakan mata mereka saat melihat seekor laba laba raksasa muncul dari bali akar pohon yang besar itu

"Dan kau? Kau Aragog,bukan?" Tanya Harry

"Yes, Hagrid tak pernah kirim manusia ketempat kami sebelumnya" ujar Aragog

"Dia sedang dapat masalah. Disekolah, ada yang diserang. Mereka menuduh Hagrid telah membuka kamar rahasia, seperti dulu." Ujar Harry

"Itu bohong! Hagrid tak pernah membuka kamar rahasia" ujar Aragog

"Kalau begitu, kau bukan monster yang dimaksud?" Tanya Harry

"Bukan, monster itu lahir disini. Aku datang dari pulau yang jauh dalam saku pengelana." Ujar Aragog

"Harry..." Panggil Ron pelan pada Harry sambil menarik baju Harry

"Ssstttt diamlah Ron... Kalau bukan kau monster itu, lalu apa yang membunuh seorang gadis 50 tahun yang lalu" ujar Harry menghiraukan Ron yang terus merengek

"Kami tak membicarakannya. Ia adalah makhluk purba yang sangat kami takuti." Ujar Aragog

"Tapi pernahkah kau melihatnya?" Tanya Harry

"Aku tidak pernah melihat apapun selain kotak tempat Hagrid menyimpanku. Gadis itu ditemukan di toilet. Waktu aku dituduh, Hagrid membawaku kemari" ujar Aragog

"Harry..." Harry menatap Ron kesal karena lagi lagi anak laki laki itu menganggu pembicaraannya dengan Aragog

"Apa?" Tanyanya yang di jawab dengan tunjukan tangan Ron ke atas membuat Harry mendongkakakn kepalanya. Harry membelakan matanya saat banyak Laba Laba yang turun dan menghampiri mereka

"Well... Terima kasih. Kami akan pergi" ujar Harry

"Pergi? Kupikir itu tidak bisa. Anak-anakku tak melukai Hagrid karena perintahku. Tapi aku tak bisa menolak mereka... Daging segar... Yang datang sendiri ke sarang kami. Selamat tinggal, teman Hagrid. " ujar Aragog

Harry membelakan matanya ia langsung memukul laba laba yang menghampirinya dengan lampu yang meteka bawa hingga sebuah cahaya terang muncul dan menampakan mobil yang penyok sana sini. Tanpa pikir panjang Ron dan Harry termasuk Fang -anjing Hagrid- langsung masuk kedalam mobil saat pintu mobil itu terbuka lebar.

Dengan ketakutan Ron langsung menjalankan mobilnya diikuti banyak laba laba hingga akhirnya mereka berhasil keluar dari sarang laba laba tersebut dan berhenti sejenak untuk mengatur nafas mereka karena kaget

"Arania exumai!" Teriak Harry sambil mengacungkan tongkat sihirnya pada laba laba yang tiba tiba mencekik Ron membuat laba laba itu terpental

Dengan tergesa ron langsung melajukan kembali mobilnya menghindari laba laba yang mulai bermunculan.

"Kita harus terbang!" Ujar Harry

"Gigi terbangnya macet!" Seru Ron

"Ayo!"

"Sedang kucoba!" Ujar Ron membuat Harry langsung membantunya saat melihat banyak laba laba yang mulai menghalangi jalur mereka.

Harry dan Ron menghela nafas mereka saat mereka sudah terbang menjauh dari jangkauan laba laba.

Ron mendaratkan mobilnya di dekat rumah Hagrid. Mobil itu langsung pergi kembali saat Ron, Harry dan Fang turun dari mobil membuat Ron dan Harry memangdang aneh mobilnya.

"Kebapa ia suruh kita kesana? Apa yang kita dapat?" Tanya Rpn sambil memandang hutan terlarang

"Satu hal. Hagrid tidak pernah membuka Kamar Rahasia. Dia tidak bersalah." Ujar Harry

"Sebaiknya kita cepat ke asrama" lanjutnya langsung masuk ke rumah Hagrid untuk mengambil jubah ajaibnya di susul ron dan fang tanpa mereka ketahui sepasang mata terus mengawasi mereka sambil menyeringai senang
.
.
.
Semua Professor berjalan dengan tergesa gesa di koridor kastil dan berhenti di tempat yang di tunjuk oleh Professor McGonaggal

"Lihat, keturunan Slytherin meninggalkan pesan lagi." ujar Professor McGonaggal

"Yanf kita takutkan benar benar terjadi, seorang siswa dibawa monster itu masuk kedalam kamar" ujar Madam Pomfrey

"Para siswa harus dipulangkan. Aku takut ini akhir dari Hogwarts." Ujar Professor Mcgonaggal

"Maaf aku ketiduran. Ada apa?" Tanya Professor Lockhact yang baru datang

"Ada siswa dibawa oleh monster. Ini giliranmu." Ujar Professor Snape

"Giliranku?" Ujar Professor Lochact ragu

"Kau sendiri bilang semalam kau tahu dimana pintu masuk kamar rahasia" ujar Professor Snape membuat Lockhart gugup

"Kalau begitu, kami serahkan pada Anda untuk menghadapi monster ini, Gilderoy. Kehebatan anda sudah melengenda" Ujar Professor McGonagal

"Baiklah, saya akan ke kantor dulu untuk bersiap siap" ujar Professor Lockhart dengan senyumnya dan langsung pergi dari tempat itu

"Siapa yang dibawa monster itu, Minerva?" Tanya madam Pomfrey

"Ginny Weasley" jawab Professor McGonagal membuat 2 sosok anak laki laki yang sedari tadi berasembunyi mendengarkan pembicaraan mereka membulatkan matanya
.
.
.
Ruang Kreasi asrama Slytherin kini terjadi keheningan, semua murid berdiam diri menunggu seseorang datang hingga seorang anak laki laki yang mereka tunggu akhirnya datang dengan tiba tiba membuat mereka kaget walau mereka sudah beberpa kali melihat kejadian itu.

Anak laki laki itu, Aland. duduk di sofa tunggal dekat perapian.

"Apa lagi yang kini sedang terjadi?" Tanya Draco

"Dinzi!" Panggil Aland lalu muncul House elf nya yang langsung membungkukan badannya dan bertanya apa yang Aland butuhkan

"Coklat panas" ujar Aland membuat Dinzi langsung pergi dan kembali datang dengan segelas coklat panas lalu kembali pergi saat Aland menyuruhnya

"Ginny Weasley" ujar Aland sambil meniup coklat panasnya menghiraukan tatapan bingung para murid Slytherin

"Kenapa dengan weasley hingga membuat kita semua harus berdiam diri disini?" Tanya Draco sambil mnatap Aland yang sedang meminum coklat panasnya

"The Chamber of Secret terbuka, dan kini Ginny Weasley menjadi korban, terkunci didalam Kamar Rahasia bersama hewan buas" ujar Aland lalu merenggut kesal saat Draco mengambil coklat panasnya dan meminumnya hingga habis

"Apa? Bukankah dia Pureblood?" Pansy yang di angguki murid lain dan dibalas seringaian Aland
.
.
.
Beberapa hari yang lalu

Seorang anak perempuan berambut merah berjalan dengan sedikit teburu buru dengan buku buku ditangannya. Anak itu Ginny Weasley menghentikan langkahnya saat melihat seekor kucing yang tidak tahu milik siapa tengah bermain dengan buku tua yang sangat ia kenal.

Dengan terburu buru ia mengambil buku itu dari sang kucing dan langsung pergi dengan cepat tanpa tau kucing tersebut menatapnya penuh arti lalu pergi dari koridor sepi itu.

Beberapa jam yang lalu sebelum kejadian tulisan darah

Ginny berjalan mengendap ngendap di koridor kastil yang sepi dengan ember berisi cairan merah.

Ginny meletakan ember itu lalu menuliskan sesuatu dan segera pergi dari koridor itu sebelum orang memergokinya. Tanpa tahu seekor lebah sedari tadi terus terbang mengikutinya dan melihat apa yang dia lakukan.

Lebah itu terus mengikuti ginny hingga kini mereka berada di toilet perempuan yang tidak pernah dipakai sejak 50 tahun yang lalu.

[buka] desis Ginny membuat wastafelbdihadapannya bergerak hingga menampakan sebuah jalan menuju bawah dan tanpa pikir panjang ginny meloncat masuk kedalam diikuti lebah tersebut lalu menutup pintu masuk itu.

Lebah itu melihat semuanya, melihat apa yang Ginny lakukan hingga anak perempuan itu kini terbaring tak berdaya dan tak sadarkan diri  di samping seorang anak laki laki yang berdiri berumur kirasan 16 tahun.

Anak laki laki itu menatap seekor lebah yang terbang dihadapannya yang berubah menjadi seorang anak laki laki berambut pirang cerah

"Al" pangil laki laki itu dengan senynya pada anak laki laki berambut pirang cerah atau bisa kita Aland

"Dad kau terlihat muda hahaha!" Tawa Aland menggelegar membuat orang yang di panggil Dad atau Tom Riddle versi muda memutarkan bola matanya

"Tidak ingin memeluk ayah mudamu yang tampan ini?" Tanya Tom dengan seringaiannya membuat Aland mendengus melihat ayahnya yang narsis tapi tetap melemparkan tubuhnya pada sang ayah

"Kau hanya clon kan?" Tanyanya lagi sambil melepaskan pelukan sang anak

"Ya, aku hanya clon dari clon darah yang kini ada di asrama, diriku yang asli sedang bersama seorang pria di dalam dimensinya"ujar Aland membuat mata Tom memincing

"Apa aku akan punya memantu?" Tanyanya dengan seringaian membuat Aland merenggut dan Tom tertawa

"Daddy menyayangimu lakukan apapun yang kau mau son" ujar Tom sambil mengacak rambut anaknya

"Seseorang datang" guman Aland langsung memengang tangan sang ayah dan pergi kesalah satu lorong gelap disana

"Aku juga menyayangimu dad, sampai jumpa di rumah nanti" bisik sang anak lalu kembali berubah benjadi seekor lebah membuat Tom tersenyum kecil

Tom kini mengalihkan perhatiannya pada sesosok anak laki laki yang berlari menuju seorang abak perempuan yang tergeletak tak sadarkan diri.

Well tugasnya sedikit lagi yaitu memberikan pertunjukan menarik bagi sang anak sebelum ia menghilang dan kembali pada tubuh aslinya.
.
.
.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

4.8K 364 8
Harry Potter bersama teman seperjuangan nya dikejutkan dengan mereka yang tiba-tiba daja muncul di sebuah ruangan yang besar dan elegan namun tampak...
25.1K 3.1K 9
Harry James Poter nama pahlawan bagi dunia sihir, harus menerima kenyataan bahwa segala pengorbanan yang telah dilakukannya hanya berakhir sia-sia, B...
4.3K 575 11
Jenna Lilitsiya Gardner penyihir asal Inggris yang mempunyai darah Asia dari sang kakek, kemampuan Qinggong dan hobby memanah yang di turunkannya. Ay...
69.7K 5.8K 12
Bagian 3 Cahaya Dalam Kegelapan kehidupan baru yang akan memnuntunnya menuju kebahagiaan menuntun mereka menuju cahaya yang sangat terang