Cahaya Dalam Kegelapan[COMPLI...

By AoiNoKitsune13

370K 23.2K 1.6K

Seorang anak yang terlupakan sejak ia baru saja menghirup udara di muka bumi, yang memiliki sebuah takdir mem... More

Kehidupan Yang Baru
Meet With Bijuu
Birthday, Diagon Alley, and Hogwarts
Troll and Gift
Quidditch
Aland kembali beraksi
Desisan Ular dan Miss Norris
Buku Misterius dan Memori
Serangan Ron, Aragog, Pesan sang Pewaris
Anjing Besar, Sirius Black, Dementor
Hippogrif, Boggart, Serangan Dementor
Marauders Map, Peter Pettigrew, Sirius Black
Kebenaran, Pengadilan, Tempat Tinggal Yang Baru
Turnamen Triwizard, Kutukan Terlarang, Pemilihan Juara
Tantangan Pertama, Yulle Ball, Tantangan Kedua
Tantangan Ketiga dan Voldemort
22
23
25
26
27
28
29
30
Invasi Pain - jeritan Aland
Invasi Pain 5
36
37
38
39-End-
Side Story Cahaya Dalam Kegelapan

Klub Duel

9.3K 788 42
By AoiNoKitsune13

Disclaimer :
Naruto milik Masashi Kishimoto
Harry potter milik J.K. Rowling

Warning : mengandung unsur yaoi / boy x boy /gay, typo, manipulatif dumbledore, ootsutsuki!naru doujutsu!naru godlike!naru,dll

"Naruto" percakapan biasa
'Blaise'berbicara dalam hati
"Harry" bahasa lain(mis. Japan agar tidak terlalu banyak bahasa)
[Draco] bahasa hewan/bijuu bicara
[Voldemort]batin hewan/bijuu

.

Happy reading

.

Aland menguap sambil menatap pertandingan Quidditch di tengah orang orang berseragam kuning. Membuat banyak orang menatapnya aneh yang di acuhkan oleh Aland.

Tentu saja kenapa ada Slytherin di tempat duduk penonton Hufflepuff.

"Menurutmu apa Slytherin akan menang?" Tanya Cedric

"Ntahlah, dengan kecepatan Nimbus 2001 yang mereka pakai bisa saja menang, tapi itu semua tergantung Draco. Jika Draco lebih dulu mengambil Golden Snicth jelas Slytherin menang dan juga Draco di untungkan dengan Nimbus 2001" ujar Aland sambil melihat Draco yang kembali menggoda-mengejek- Harry

"Tapi jika Harry bisa lebih cepat, Gryffindor bisa membalikan keadaan" lanjut Aland sambil melihat Golden Snicth yang berada di belakang Draco

"Bodoh Golden Snicth di belakangnya dia malah asik bercanda dengan Harry" guman Aland yang masih bisa di dengar Cedric

"Kau bisa melihat Golden Snicth? Kau bisa bermain Quiddicth?" Tanya Cedric

"Aku suka bermain Quiddicth bersama Draco di rumah, well bisa di bilang aku juga Seeker" ujar Aland membuat Cedric menganggukan kepalanya

"Lihat, ada yang aneh dengan Bludger itu" ujar Aland membuat Cedric dan beberapa orang di dekat Aland melihat Bola Bludger yang di tunjuk Aland

"Sepertinya ada yang memantrainnya" lanjutnya

"Mungkin, tapi siapa?" Tanya cedric

"Yang ingin mencelakakan Potter tentu saja" ujar Aland

"Slytherin tidak akan melakukan itu, apa lagi sekarang Slytherin unggul dari Gryffindor" ujar Aland sambil memutarkan bola matanya saat merasakan pandangan menusuk dari beberapa orang membuat orang orang yang memang 'menuduh Slytherin dengan tatapannya' langsung gelagapan.

Membuat Aland menghela nafasnya lalu kembali menonton pertandingan, matanya terus melihat para Seeker yang mengejar Golden Snicth sampai Draco terlempar dan membuatnya terjatuh.

"Aku duluan Cedric" ujar Aland langsung pergi setelah melihat Cedric mengangguk sambil tersenyum.

Aland melihat Lucius yang sudah berada di sebelah Draco yang sedang dipapah untuk dibawa ke Hospital Wings.

"Hai Uncle" sapa Aland sambil berjalan di sebelah Lucius yang langsung menepuk kepala Aland dengan pelan.
.
.
.
"Draco jangan mengeluh terus!" Ujar Aland dengan tangan yang berada di perut Draco untuk menyembuhkan Draco.

"Kau tidak merasakannya... Aku menabrak kayu lalu terlempar berputar putar dan jatuh ungghhh" keluh Draco membuat Aland memutarkan bola matanya

"Mr. Malfoy, jangan cerewet. Mr. Gaunt bisa bantu aku? Aku perlu bantuanmu, tulang tangan Mr. Potter hilang" Ujar Madam Pomfrey

"Hilang?" ujar Aland sambil menatap Harry yang sedang di baringkan di kasur

"Jangan terus mengeluh!" Ujar Aland sambil memukul kepala Draco saat ia melihat Draco kembali mengeluh. Aland menghampiri kasur Harry yang sudah di kelilingi teman temannya

"Kenapa bisa hilang?" Tanya Aland sambil memegang tangan harry yang sangat elastis

"Sebaiknya kau duduk Wood, bukankah kau juga terluka karena Bludger" lanjut aland dengan tangan yang mulai mengeluarkan cahaya hijau membuat orang orang yang berada di sekeliling Harry menatapnya aneh

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya Ron marah

"Menyembuhkannya, tolong jawab aku kenapa tulangnya hilang. Twins?" Tanya Aland lagi

"Well Professor Lockhart 'menghilangkan' rasa sakit di tangan Harry jadinya begitu' ujar Fred membuat Aland memutarkan bila matanya

"Dengan bigini aku punya alasan untuk mengadukan Professor satu itu, aku benar benar tidak menyukainya. DRACO BERISIK!" Teriak Aland saat mengengar Draco kembali mengeluh membuat madam Pomfrey yang akan mengomentari Draco langsung terdiam

"Bagaimana Al?" Tanya Madam Promfrey

"Buruk! Dia benar benar harus di keluarkan dari Hogwarts" ujar Aland sambil memberikan Harry gelas yang berisi Ramuan yang di bawa Madam Pomfrey

"Pahit" ujar Harry

"Tentu saja, itu bukan coklat"ujar Aland yang masih menyembuhkan tangan Harry

"Yah sudah lumayan, setelah madam Pomfrey menumbuhkan tulangmu, aku akan meredakan sakitnya dan mempercepat penyembuhan" ujar Aland

"Aku tidak tahu kau bisa melakukan penyembuhan Al?" Ujar Twins Weasley bersamaan membuat Aland mengedikan bahunya

"Aku tidak sehebat itu Twins"ujar Aland sambil menyembuhkan Wood yang sedang duduk di kasur sebelah Harry

"Terima kasih untuk bantuannya Mr. Gaunt. Jika tidak ada dirimu aku akan selalu lelah jika ada pertandingan Quiddicth" ujar madam Pomfrey membuat Aland tertawa.
.
.
.
Aland terbangun saat ia mendengar kembali desisan ular. Begitu juga Harry yang berada di Hospital Wings.

[Saatnya untuk membunuh!]

Aland membelakan matanya saat mendengar desisan itu ia langsung membuat beberapa bunshin untuk mencari asal desisan itu dan dan salah satunya untuk pulang ke rumah untuk bertanya pada sang ayah. Sementara Aland yang asli

Kembali tidur.

Di hospital Wings Harry langsung mencari kacamatanya dan segera memakainya, Harry keget saat ia melihat Dobby -House Elf Malfoy- muncul di hadapannya dengan tiba tiba.

"Hello" sapa Dobby sambil tersenyum

"Dobby?" Harry menatap Dobby bingung

"Harry Potter harusnya dengar Dobby. Harry Potter harusnya pulang sewaktu ketinggalan kereta" ujar Dobby

"Jadi kau. Kau yang membuat Ron dan aku tidak bisa menembus tembok" ujar Harry dengan nada kesal membuat Dobby menundukan kepalanya dan memasang raut takut dan sedih

"Ya, sir. Itu benar" ujar Dobby

"Kau hampir saja membuat aku dan Ron dikeluarkan" desis Harry

"Setidaknya anda jauh dari sini" lirih Dobby

"Harry potter harus pulang" tegas Dobby

"Dobby pikir Bludger bisa membuat Harry Potter mengerti" ujar Dobby

"Bludger? Kau yang membuat Bludger itu mengejarku?" Tanya Harry kesal

"Dobby minta maaf, sir. Dobby harus menyetrika tangan sendiri" ujar Dobby membuat Harry melihat kedua tangan Dobby di perban

"Pergi sebelum aku sembuh, Dobby. Karena aku bisa mencekikmu" ujar Harry yang sudah tak bisa menahan amarahnya lagi membuat Dobby langsung turun dari ranjangnya

"Dobby minta maaf, sir. Dobby hanya ingin menyelamatkan Harry Potter" ujar Dobby membuat Harry ikut turun dari kasurnya

"Kau bukan menyelamatkanku, kau mencoba membunuhku" ujar Harry

"Bukan membunuhmu, sir. Saya tidak mau membunuh anda. Dobby ingat benar bagaimana Harry Potter selamat menghadapi Dia-Yang-Namanya-Tak-Boleh-Disebut" ujar Dobby yang terus berjalan mundur

"Dulu, kami House-Elf diperlakukan seperti binatang ,sir" lanjutnya sambil menangis dan berhenti saat mendengar lalu naik ke kasur

"Dengar, suatu yang buruk akan terjadi di Hogwarts, Harry Potter tak boleh tinggal disini, sejarah akan terulang kembali" ujar Dobby

"Terulah kembali? Maksudmu hal ini pernah terjadi dulu?" Tanya Harry membuat Dobby langsung menutup mulutnya

"Harusnya Dobby tak bilang... Bad Dobby Bad Dobby" ujar Dobby langsung mengambil botol ramuan lalu memukul kepalanya dengan keras.

"Berhenti dobby!" Ujaar Harry lalu merebut botol ramuan dari Dobby dan mencengkram baju kumal Dobby

"Beritahu aku Dobby, kapan ini pernah terjadi? Sekarang siapa pelakunya?" Tanya Harry

"Dobby tak bisa bilang, sir. Dobby cuma ingin Harry Potter aman." Ujar Dobby

"Tidak dobby, katakan siapa? Tanya Harry sekali lagi tapi tak di jawab oleh dobby yang langsung menghilang saat mendengar sebuah suara.

Harry langsung naik kekasurnya dan pura pura tidur saat mendengar langkah kaki yang mendekat. Sementara itu para Professor sedang kualahan karena seorang murid terbukur kaku.

Para Professor membawa murid tersebut ke hospital wings tanpa menyadari Harry terbangun dan mendengar perkataan mereka.

"Apa yang terjadi?" Tanya Madam Pomfrey

"Ada lagi yang diserang" jawab Professor Dumbledore membuat harry yang pura pura tertidur kaget

"Dia dibekukan lagi, madam Pomfrey" ujar Professor McGonagall

"Lihat. Sepertinya dia sempat ambil gambar penyerangnya" ujar Professor McGonagall saat melihat sebuah kamera yang langsung di ambil Professor Dumbledore. Tapi bukan gambar penyerangnya yang di lihat malah sebuah asap yang muncul bukti karena itu rusak.

"Apa artinya ini,Albus?" Tanya Professor McGonagall

"Artinya para siswa dalam bahaya" ujar Professor Dumbledore

"Kita bilang apa pada para staff?" Tanya Professor McGonagall

"Katakan yang sebenarnya. Katakan bahwa hogwarts tak lagi aman. Seperti yang kita takutkan, minerva. The Chamber of Secret telah dibuka kembali" ujar Professor Dumbledore

"Panggil Severus untuk membuat ramuan dan memanggil Mr. Gaunt untuk membantu penyembuhan, terbukti ia bisa melakukannya seperti ia menyembuhkan Mrs. Norris. Jangan lupa beritahu Professor Spourt kita butuh Mandrake Tua untuk Ramuannya" ujar Professor Dumbledore yang langsung di lakukan oleh Professor McGonagall.
.
.
.
Severus mendesah lelah saat orang di hadapnnya tidak mau bangun.

"ALAND!" Sentak Severus sambil mengguncangkan tubuh Aland yang tertidur pulas

"Sebentar lagi~~" ujar Aland membuat severus mau tak mau menggendong Aland

"Draco kau diam saja disini" ujar Severus yang langsung pergi dengan Aland dalam gendongannya membuat severus mendesah lelah.

Severus tiba di Hospital Wings dengan Aland yang sudah terbangun berjalan disebelahnya dengan tangan kiri dipengang severus dan tangan kanan mengucek matanya

"Bisa kau bantu dia Al?" Tanya Severus

"Akan lama, dia manusia" ujar Aland

"Tidak apa apa, aku akan membuat ramuan mandrake" ujar severus

Aland berdiri di sebelah creevey yang kaku lalu mencoba mendengarkan detak jantungnya,pernafasannya dengan menempelkan telinganya ke dsda Creevey. Aland menggulung kedua baju tanganya lalu mencoba mengalirkan chakranya di tambah sihirnya untuk menyembuhkan creevey.

"Baiklah kau bisa tunggu disini kan? Aku akan membuat Ramuan" ujar Severus yang di jawab anggukan Aland

"Apa yang sebenarnya sedang terjadi" guman Aland
.
.
.
"Kau tidak apa apa al?" Tanya draco saat mereka berjalan ke Great Hall untuk mengikuti klub Duel

"Hanya lelah, tidak apa apa" ujar Aland

Setelah sampai di Great Hall mereka melihat sebuah panggung dengan gambar bulan untuk arena klub Duel dengan para murid tinggat 2 yang berada di sisi sisinya.

"Berkumpul" ujar Professor Lockhart naik ke atas Panggung membuat para murid yang tadinya duduk di kursi panjang langsung berkumpul di dekat panggung

"Semuanya bisa lihat? Semua bisa dengar? Bagus" ujar Professor Lockhart sambil tersenyum

"Karena kejadian-kejaduan belakangan ini. Professor Dumbledore mengijinkanku membuat klub duel ini untuk melatih kalian menjaga diri seperti yang sering kualami. Untuk jelasnya, silahkan baca bukuku" ujarnya sambil membuka jubahnya dan melemparnya yang langsyng di ambil oleh salah satu siswi membuat para siswa memutarkan bola matanya dan para siswi.... Errrrrr tersenyum memandang penuh cinta.

"Perkenalkan asisten saya... Professor Snape" ujar Professor Lockhart dan menunjuk Professor Snape yang menaiki panggung

"Dia setuju untuk memberikan sedikit demonstrasi. Kalian tak usah khawatir. Guru Ramuan kalian akan baik baik saja"

"Oh tentu aku takut professor snape kehilangan semua tulangnya, itu sangat menguras tenaga untuk menyembuhkannya, sebelah tangan saja susah apa lagi seluruh tulang" ujar aland dengan polos membuat para siswa menahan tawanya termasuk snape

"Itu tak akan terhadi hahaha" ujar lockhart sambil tertawa sepertinya tidak menyadari sedang di sindir oleh Aland

Lalu mereka melihat 2 professor itu bersiap untuk berduel dengan memberi hormat terlebih dahulu.

"Satu, dua, tiga!" Ujar lochkart sambil tersenyum

"Expelliarmus!" Professor Lockhart terlempar jauh kebelakang saat Professor Snape mengucapkan Mantranya membuat para siswa tertawa

"Kan sudahku bilang,Theo. Jika kau sedang berduel dengan seseorang jangan tersenyum bisa bisa kau mati" ujar Aland kepada Theo sambil menatap theo tajam membuat para siswa tertawa terbahak bahak

"Ehem! Oke baiklah kita mulai duel ini. Yang mau maju, silahkan. Potter, Weasley, bagaimana?" Tanya Professor Lockhart

"Tongkat Weasley sesang rusak. Bisa bisa nanti Potter harus kita kirim ke hospital wings, boleh kuusulkan siswa dari asramaku? Malfoy, mungkin?" Ujar Professor Snape yang langsung meyuruh Draco naik dan berhadapan dengan harry yang langsung memberi hormat seperti yang di lakukan kedua professornya barusan.

"Takut Potter?" Sinis Draco

"Dalam mimpimu!" Ujar Harry

"Pada hitungan ketiga... Ucapkan mantra untuk mnjatuhkan senjata lawan saja. Kita tidak mau ada kecelakaan disini

Satu..

Dua...."

"Everte statum!" Seru Draco membuat Harry terpental kebelakang membuat draco tersenyum puas

"Rictusempra!" Seru harry saat ia bangun dari jatuhnya yang langsung membuat draco terpental sampai di kaki professor snape yang langsung mencengkram kerah belakang baju draco dan membuanya kembali berdiri menghadap Harry

"Aku bilang untuk merebut senjata" ujar Professor Lockhart yang di abaikan

"Serpensortia!" Seru draco kemudai muncul seekor ular di tengah tengah panggung membuat Aland menatap ular tersebut penuh minat

"Jangan bergerak, potter. Aku akan menyingkirkannta" ujar Peofessor snape berjalan maju tapi di tahan oleh Professor Lockhart

"Permisi, Professor Snape. Alarte Ascendare!" Seru lockhart membuat ular tersebut terlempar keatas bukannya menghilang. Yang semakin membuat ular itu marah.

Semua murid termasuk professor membulatkan mata mereka saat mendengar harry mendesis seperti ular saat ular itu menuju murid dari huffelpuf.

Membuat Profesor Snape segera menghilangkan ular tersebut sebelum ada tangan yang menarik ular itu dan mencengram bagian bawah kepala ular tersebut, membuat seluruh mata tertuju pada orang yang menarik ular tersebut

"Kau membuat mereka semua berisik, kau tidak tau aku sedang pusing kan?" Ujar aland sambil mencengkram erat ulat tersebut lalu memgguncang gungcangkan ular tersebut membuat ular tersebut menjadi pusing, lalu meletakan ular tak berdaya itu di panggung membuat professor langsung menghilangkan ular tersebut yang membuat aland merenggut.

"Aku kan belum selesai membalas dendam" guman aland

Sementara semua orang kembali menatap Harry dengan pandangan yang sulit di artikan

.
.
.
Tbc
Terima kasih sudah membaca dan meriview

Continue Reading

You'll Also Like

14.7K 845 7
Bagi silembut Naruto, Sasuke sicowok populer itu seperti kepingan puzzle paling rumit. A fake smile begitu Naruto menyebutnya.. Si Teme mesum dengan...
46.3K 1.8K 8
Yang dulu dibuang dan dilupakan sekarang kembali. Kembali bukan untuk dihina lagi, tapi kembali untuk menujukan bahwa dia mampu. Wanita yang di ang...
69.7K 5.8K 12
Bagian 3 Cahaya Dalam Kegelapan kehidupan baru yang akan memnuntunnya menuju kebahagiaan menuntun mereka menuju cahaya yang sangat terang
153K 17.2K 53
Sasuke kembali ke masa lalu, hanya untuk menyelamatkan dia. Sasuke akan berubah seratus delapan puluh derajat untuk dia. Memulai kehidupan baru dan m...