Nana melirik jam dindingnya untuk ke-23 kali nya. Ia cemas , dan gelisah karna seseorang yang ditunggui nya dari tadi belum pulang.
Jam sudah menunjukan pukul 1 malam . Dan itu membuatnya gelisah karna dia belum pulang.
Tuk...tuk...tuk
Suara ketukan pintu membuatnya berjalan dengan langkah lebar , dan segera memutar kenop pintu.
Dia tidak terlihat kaget atau pun cemburu saat seseorang yang ditunggui nya tengah dirangkul oleh wanita lain.
" Louie "gumamnya lalu beralih pada wanita itu.
" Kau sudah mengantarnya ke apartemen ku . Dan ku ucapkan terima kasih !"Ucap nana datar , dan membantu louie yang mabuk berat untuk masuk ke dalam apartement nya.
" Dasar perempuan tidak tahu malu "
Nana tidak berbalik , ataupun menampar perempuan itu karna mendengar umpatan kesal perempuan yang tadi membawa louie.
Setelah nana merangkul louie menuju sofa. Ia segera berbalik ke pintu.dan menutup pintu apartemen nya dengan kasar , sehingga suara tutupan pintu nya terdengar bergaung-gaung di dalam apartemen nya.
Dia menatap nanar louie yang sudah tertidur dengan pulas, dan sesekali bergumam.
Jari-jari mungil nana , menelusuri wajah tampan milik louie. Dari bibir , hidung , mata dan terakhir rambut louie yang berwarna coklat yang sedikit gelap , dan warna pirang yang terlihat samar-samar.
Nana menundukan kepala nya , dan menempelkan bibirnya pada telinga louie. Ia hendak membisikan sesuatu. " aku akan membuatmu kembali mengingatku , dan akan kutorehkan kembali ukiran cintaku di hatimu "bisik nya lembut , lalu menyunggingkan senyuman ter-manis nya . Lalu mengambil kain , dan menutupi tubuh louie dengan kain itu.
•••
Sinar matahari , menyeruak masuk dari celah-celah jendela apartemen nya . Ia merenggangkan kedua tangan nya , lalu mengerjap-ngerjapkan mata nya untuk beberapa kali .
Louie bangkit dari sofa , lalu bergerak menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya..
Saat hampir memasuki kamar mandi , ia menemukan nana yang tengah bersenandung sambil memasak makanan.
Dia memutar tubuhnya , dan segera berbalik . Lalu melangkah menuju nana.
" Bagaimana tadi malam aku tidur di sofa ? Bukan nya tadi malam aku tidak pulang "ucap louie yang membuat nana segera berbalik dan tersenyum manis pada louie.
" Temanmu yang mengantarkan mu, semalam. "balas nana yang masih tersenyum.
Louie hanya membalas nya dengan ber"oh"ria .
" Ini , kau lapar bukan ?"Nana menyodorkan piring , dengan makanan yang berada di dalam piring itu.
Louie segera mengambil piring itu , lalu melenggang pergi menuju ruang depan . Sedangkan nana , hanya bisa menghela nafas dan tersenyum kecut saat louie yang bersikap seolah mereka tidak saling mengenal.
•••
" Kau , ingin kemana ?"Tanya nana ketika melihat louie yang sudah berpakaian rapi , dan hendak memutar kenop pintu.
Louie berbalik melirik nana. " Pergi , dan itu bukan urusan mu "balas louie yang segera menutup pintu dengan gerakan cepat.
Nana menatap nanar pintu itu .
Sebegitu bencikah dirimu padaku? Apa kau sama sekali tidak mengingatku ? Kenapa kau bersikap seolah aku bukan siapa-siapa mu ?kenapa ! Kenapa kau berubah louie . Aku , kekasihmu . Lupakah kau dengan janji janji yang pernah kita ucapkan? Lupakah kau dengan semua kenangan , dan berbagai hal yang kita lalui ? Lupakah kau bahwa kau pernah mencintai ku ?"Batin nana yang tengah menempelkan punggungnya pada tembok , dan perlahan tubuhnya menurun . Sehingga kini ia berjongkok . Dan menundukan kepala nya dalam-dalam pada kedua kaki nya yang dirapatkan.
Nana menangis sekencang kencangnya . Hati nya terasa sakit , saat louie bersama wanita lain .
Hatinya terasa perih , saat melihat louie berciuman dengan wanita lain. Nafasnya terasa hilang , saat Louie mengacuhkan nya dan tidak perduli sedikitpun dengan nya.
Nana mendongakan wajahnya yang basah , dan mencoba berdiri dengan gerakan pelahan . " Aku akan membuatmu mengingatku...." Batin nya sambil mencoba tersenyum , dan menghapus air mata nya yang masih mengalir dengan deras.
•••
Nana mengernyitkan alisnya saat melihat Louie pulang . Nana segera melirik jam dinding , dan dia memandang aneh pada Louie.
Louie yang merasa diperhatikan , balas melirik nana . Sehingga mata mereka , beradu pandang.
" Apa ? Kau tak senang aku pulang lebih cepat ?"Desis Louie sambil memandang jengkel nana.
Nana segera menggelengkan kepala nya dengan kuat. " Tidak ! Aku sangat senang kamu pulang cepat "balas nana sambil tersenyum manis pada Louie.
.
Louie terdiam , ia melangkahkan kaki nya menuju sofa . Dan duduk disana , lalu menyalakan televisi.
Mereka menonton dalam diam . Sampai nana terlonjak kaget , dan tanpa sengaja memeluk Louieyang duduk di sebelahnya.
" He...hei , lepaskan "seru Louie yang merasa agak risih saat dipeluk erat oleh nana.
" A...aku takut ..."Seru nana dengan suara bergetar , ia tidak berani memandang layar televisi yang tengah menampilkan film horror.
Louie tersenyum sekilas karna tingkah nana yang menurutnya lumayan lucu.
" Sudahlah jangan takut "desis Louie yang sudah mengubah ekspresi nya menjadi datar.
Nana yang masih mendekap Louie dengan erat , melepaskan dekapan nya pada Louie dengan ragu-ragu . Lalu kembali melirik layar televisi.
Mata nya membulat kaget , saat melihat kepala tanpa tubuh , dengan darah yang membajiri wajah seorang perempuan dalam film itu.
!!!" Aaaaaaaaa.........! "Teriak nana dengan sangat keras , sehingga membuat Louie harus menutup kedua telinga nya.
Louie hampir memarahi nana , karna tadi ia berteriak . Tapi , dia tidak jadi memarahi nana , saat merasakan sesuatu membasahi pundak nya . Ia tahu , nana menangis ketakutan saat melihat film horror barusan.
Sudah hampir 3 jam , Louie menatap layar televisinya dengan bosan . Ia melirik nana yang masih mendekapnya karna ketakutan.
Ia menyibak beberapa helai rambut hitam nana . Lalu tersenyum dan memandangi wajah nana yang tengah tertidur. " Kau aneh ? Kenapa kau bersihkeras untuk membuatku ingat padamu ?"Gumam Louie dengan sangat pelan.