Kevin mengetikkan nama Mila di pencarian akun Instagram. Muncul banyak nama Mila di sana, cuma beda nama belakang dan depannya. Dan itu buanyak banget.
Demi nyari Mila bidadari, Kevin rela deh ngebuang waktu bukain satu satu akun yang ada nama Mila nya.
Menyadari kebodohannya semalam, sadar kalo ga minta nomer Mila. Kevin jadi susah kalo mau pdkt.
Ya bener kata mamanya, nunggu tangan Tuhan yang bantuin buat nemuin dia sama Mila.
Itu kalo beneran jodoh, ya kalo ketemunya dia udah jodoh orang lain.
Amit amit deh, ucap Kevin dalam hati. Takut hal itu terjadi, kan maunya Mila jadi jodohnya.
"Ngapain Vin?" tanya Joshua, teman Kevin.
Saat ini keduanya sedang santai selesai makan siang di salah satu tempat makan. Habis ada job motret model endorse, sore nanti mereka juga ada job dokumentasi buat event di mall.
Usaha kecil-kecillan jadi fotografer freelance sedari kuliah dan sampai sekarang pemasukan Kevin juga lumayan. Usahanya juga udah makin maju, banyak yang ngandalin keahlian dia dan teman-temannya.
Udah punya tempat usaha sendiri, seringnya sih dipanggil buat jadi fotografer di media.
Dari jaman kuliah emang udah sering nerima job sama Joshua dibantu sama Dinda juga yang sering jadi asisten.
Kevin yang ditanya cuma diam, matanya menatap layar hp nya tajam, keningnya berkerut. Dan berkali-kali berdecak sebal, karena bukan yang dia cari.
Tangan kanannya memegang rokok yang masih menyala, sesekali memang dia menghisap rokoknya tapi tetap fokus pada ponselnya.
Joshua makin penasaran.
Iseng dia ngelirik layar ponsel Kevin.
"Mila Oktora," baca Joshua di layar hp Kevin.
Kevin kemudian pencet tombol back di akun Instagram dan kembali membuka akun dengan nama Mila yang lain.
"Lo naksir cewek cong?" ucap Joshua sedikit keras.
Kevin langsung melirik sebal ke Joshua yang duduk di sampingnya.
"Berisik Josh," ucap Kevin tanpa mengalihkan perhatiannya dari hp.
"Gitu donk nyari cewe, nyokap lo udah minta mantu tuh," ucap Joshua.
Mamanya Kevin emang udah ngebet minta mantu, cuman anaknya aja yang belum laku.
"Apa kabar elu?" ejek Kevin.
Dia sama Joshua emang sama-sama jomblo. Bedanya, Joshua nyari cewe, mau pdkt sana sini. Kalo Kevin, yang penting kerja aja udah, cewek urusan belakang.
Pacaran pernah lah beberapa kali, cuman emang ribet buat dia, nah sekarang keenakan jomblo. Baru kemarin naksir cewe lagi.
Kalo yang ngeribetin Mila, kayaknya Kevin bakal ikhlas-ikhlas aja.
"Gue kan beda, nyokap gue santai ga nyuruh gue buru-buru nikah," bela Joshua.
Kevin hanya mendengus sebal, ia kalah.
"Tapi kenapa harus nyari yang namanya Mila, kenapa enggak Sinta, Lilis, atau Siti gitu,"
"Wah lo ga tau ceritanya," Kevin kemudian mematikan rokoknya yang sudah hampir habis, Ia kemudian menatap Joshua.
Joshua tampak tertarik menunggu cerita Kevin.
"Kemarin gue ketemu cewe cantik banget di acara reuni nyokap," lanjut Kevin sambil sibuk mengusap layar ponselnya seperti mencari sesuatu.
Setelah dapat, Ia kemudian menyodorkan ponselnya ke Joshua.
"Itu namanya Mila,"
Joshua melihat foto yang diperlihatkan Kevin padanya, cewe yang namanya Mila emang cantik. Cantik banget malah.
"Cantik cong, buat gue ya,"
"Gak!" Kevin lalu mengambil lagi hpnya dari tangan Joshua,"enak aja lo, gue yang naksir elo yang dapet, nyari sendiri sana lo," Kevin sebal.
Joshua hanya tertawa, emang seneng dia godain Kevin.
"Terus kenapa nyari Instagramnya? Lo mau kepo?"
Kevin meletakkan ponselnya ke meja,"Begonya gue, kemarin gue lupa minta kontaknya dia. Jadi susah gue mau pdkt," jawab Kevin sambil membereskan barang-barangnya yang ada di meja.
Joshua ikut membereskan barang-barangnya juga.
"Itu anak temen nyokap kan?" tanya Joshua, Kevin mengangguk.
"Lah bego beneran,"
Kevin menatap Joshua dengan ekspresi bingung.
"Kenapa lo ga nanya nyokap lo? Kan tau nyokapnya Mila, minta nomer anaknya donk," ucap Joshua gemas.
Kevin menepuk jidatnya,"Oh iya ya, semalem nyokap gue malah ngejekin gue lagi."
"Kelamaan jomblo emang gitu, lupa kalo urusan pdkt sama cewek," ucap Joshua lalu berjalan menuju tempat parkir, diikuti Kevin di belakangnya.
****
Joshua baru saja memarkir mobilnya di basement mall, Kevin masih saja sibuk menscroll mencari akun Instagram Mila.
"Udah, dilanjutin nanti nyariin Mila-nya," Joshua menepuk pundak Kevin lalu turun dari mobil.
Kevin hanya menlirik Joshua kesal dan memasukkan ponselnya ke tas miliknya, kemudian ikut turun dari mobil.
Kevin membantu Joshua mengambil peralatan untuk kameranya di bagasi belakang. Selesai dengan masing-masing 1 ransel di punggungnya, Kevin dan Joshua menuju tempat acara.
Kevin kemudian ikut briefing dan menata peralatan di dekat panggung, ada acara akustik nanti malam di acara kuliner yang biasa diadain tiap weekend.
.
.
.
Acara berjalan dengan lancar, Kevin dan Joshua juga sudah menyelesaikan pekerjaannya sebagai dokumentasi acara.
"Thanks ya bro," Bobby, salah satu panitia acara berterimakasih kepada Kevin dan Joshua yang sudah membantunya.
Kevin dan Joshua membalas salam Bobby,"Ya thanks juga, tar gue telpon lo deh kalo uda selesai," ucap Kevin setelah memakai ranselnya.
Bobby mengangguk,"3 hari bisa?"
"Bisa, tenang aja," Kevin menepuk lengan Bobby kemudian berpamitan, diikuti Joshua.
Setelah berjalan beberapa langkah dari tempat Bobby, Joshua menghentikan langkah Kevin.
"Cong, makan dulu yuk," Kevin menoleh ke belakang, Joshua mengusap perutnya.
"Baru juga makan Josh," memang sejam yang lalu dirinya dan Joshua sudah makan disediakan makanan dari panitia.
Entah lah, emang dasarnya perut Joshua tampungannya banyak kali.
"Mau makan apa?" tanya Kevin kemudian.
Joshua nampak berpikir dan melihat sekeliling. Joshua kemudian menunjuk salah satu restoran cepat saji.
.
.
Di sini keduanya sekarang, Joshua masih mengunyah burgernya sedangkan Kevin hanya minum. Perutnya sudah penuh, sama kayak pikirannya yang masih penuh sama Mila.
Nih dia juga lanjut lagi nyari akun Mila di Instagram.
"Masih usaha?" tanya Joshua sambil mengunyah makanannya.
Kevin hanya mengangguk.
"Kalo ternyata tuh cewe uda pacar gimana?" pertanyaan Joshua emang nimbulin hantaman di dada Kevin.
Kevin melotot,"Ya jangan"
"Lah kok elo yang ngelarang, ato parahnya lagi dia uda punya suami, hayo,"
Kevin membeku, iya ya.
"Ya enggaklah, kalo dia udah punya suami ngapain dia ikut nyokapnya reuni," Kevin berusaha membuang pikiran buruknya, dalam hati berdoa ucapan Joshua salah besar.
"Loh siapa tahu, suaminya lagi kemana gitu terus dia ga ada temen di rumah. Daripada sendirian kan mending ikut nyokapnya," ucap Joshua panjang lebar.
Kevin memandang Joshua dengan ekspresi jengahnya,"Ribet pikiran lo, enggak mungkin Mila uda nikah,"
"Ya elah, kali aja pikiran gue bener loh cong,"
Kevin menggeleng keras.
"Kalo pikiran gue bener gimana?"
Kevin menatap horor Joshua,"Lo jangan matahin semangat gue dong, ini gue usaha nyariin mantu buat nyokap loh,"
Joshua terkikik, seneng banget ngusilin Kevin.
Joshua baru saja membersihkan tangannya dengan tisu, pandangannya jatuh kepada seorang perempuan dan laki-laki yang baru saja keluar dari restoran cepat saji.
"Kayak pernah liat," ucap Joshua lirih tapi didengar Kevin.
"Kenapa Josh?" tanya Kevin sambil minum.
Joshua menunjuk laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan di depan mereka,"Itu kayak pernah liat,"
Kevin menoleh dan melihat perempuan yang dicarinya dari tadi pagi.
"Muka lo kenapa cong?" tanya Joshua yang melihat wajah pucat Kevin.
Kevin tidak menanggapi pertanyaan Joshua dan terus saja menatap Mila dengan laki-laki yang sekarang sudah masuk ke dalam mobil.
Setelah mobil itu pergi, Kevin menatap Joshua dengan tatapan sendunya.
"Lo kenapa?" tanya Joshua lagi.
.
.
.
"Udah, kan masih ada Mila Mila yang lain," hibur Joshua kepada Kevin yang saat ini masih lesu.
Kevin hanya diam tidak menanggapi ucapan teman di sampingnya yang masih fokus menyetir. Kepalanya Ia sandarkan di jendela pintu, matanya keliatan sendu.
"Masa iya cong, baru kemarin gue jatuh cinta sekarang gue udah harus patah hati," ucap Kevin lirih.
Joshua hanya melirik Kevin sebentar,"Ya nggak papa, yang penting lo bisa jatuh cinta. Gue takut elo kelamaan jomblo, gue mikirnya lo ga normal. Diem-diem naksir gue kan gue ga enak sama lo ga bisa ngajakin lo pacaran,"
Kevin menatap sebal ke Joshua, temannya yang satu ini emang rada rada ga jelas. Temennya lagi sedih malah sempet-sempetnya ngajakin becanda, lagi ga mood soalnya.
"Cong, gue bunuh lo sekarang," ucap Kevin dengan nada lirih tapi sarat ancaman.
"Bentar deh, nanti aja kalo jalanan sepi. Ini masih rame, kan tar lo ga bisa kabur habis bunuh gue," ucap Joshua santai.
Kevin teriak kencang, antara frustasi nanggepin temannya sama frustasi karena patah hatinya.
Baru kemarin bunga di hati dia bersemi, eh sekarang udah layu aja. Gara-gara ngeliat Mila sama cowo berduaan.
Kevin benar-benar keliatan menyedihkan sekarang.
.
.
.
Tbc