Stay with Me

By halowyf

7.4M 192K 5.4K

[SUDAH TERBIT] Note: Belum revisi. Cerita ini ditulis ketika belum paham PUEBI, dll. *** Apa yang kalian rasa... More

1. Kesal
2. Api Cemburu
4. Tanpa Kabar
5. With You
6. Mantan Siapa?
7. I'm (Not) Fine
8. Luka
9. Minta Maaf Lagi
10. Sakit?
11. Dilema
12. Lemah
13. Menjenguk
14. Gengsi
🐍 Playlist 🐍
15. Senyuman
16. Ngopi
17. Instagram
18. Jealous
19. Balikan?
20. Bullshit
SUDAH TERBIT

3. Kejutan

211K 11.5K 311
By halowyf

Caramu selalu berhasil membuatku terus-menerus mengharapkanmu. Padahal aku tahu, berharap padamu adalah kekecewaan yang akan kuhadapi.

Stay with Me

***

Ken menghentikan motornya saat sudah sampai di pelataran rumah milik Naomi. Rumahnya cukup besar berada di kompleks Perumahan Mawar di Jakarta. Dengan aksen minimalis membuat kesan elegan dilihatnya.

"Lo mau mampir gak?" tanya Naomi saat sudah turun dari motor ninja milik Ken.

"Nggak, gue ada urusan."

Naomi mendengus, "Urusan mulu!"

Ken tidak menjawab pertanyaan Naomi membuat gadis itu memutar bola matanya malas. "Pergi sana lo!" usir Naomi.

Laki-laki dengan jaket hijau army itu tersenyum dan mengangkat sebelah alisnya menatap gadis di depannya ini yang sangat menggemaskan.

"Ngusir?"

"Tadi lo bilang ada urusan. Yaudah, samperin aja urusan yang katanya penting!" oceh Naomi memalingkan wajahnya ke arah jalanan, enggan menatap Ken.

"Ngomong sama siapa lo?" tanya Ken ketus.

Memang Ken sangat tidak suka jika Naomi berbicara kepadanya dan tidak menatapnya, seperti sekarang ini. Naomi yang mendengar itu sontak menoleh menatap Ken. Menelan salivanya susah payah saat di tatap tajam oleh Ken seperti itu.

"Eh ... gue-ngomong sama lo lah!"

Ken menghela napasnya gusar, "Kalau ngomong sama gue, liat mata gue!"

"Iya, maaf." cicit Naomi pelan.

"Yaudah, gue balik." ucap Ken sambil menghidupkan mesin motornya. "Jam empat sore, gue jemput lo!" lanjutnya dan melenggang pergi meninggalkan pelataran rumah Naomi.

"Lah, mau ngapain jemput gue?" gumam Naomi pelan yang belum menyadari hilangnya Ken dari hadapannya.

***

Naomi duduk di sofa minimalis yang ada di kamarnya sambil mendengarkan lagu kesukaannya. Sesekali gadis itu memejamkan matanya dan mengangguk-anggukan kepalanya seolah menikmati lagu yang sedang ia dengarkan. Naomi membuka matanya dan menghela napasnya.

"Si Ken mau ngapain ya nanti jemput gue? Gak biasanya." gumam Naomi kepada dirinya sendiri.

Naomi beranjak dari duduknya mengambil ponselnya di atas nakas. Mengetikkan sesuatu entah sedang apa. Dia berniat mengirimkan pesan untuk bertanya kepada Ken yang akan menjemputnya nanti sore.

Naomi : Lo mau ngapain si jemput gue?

Naomi menghela napasnya menunggu balasan dari Ken. Laki-laki itu selalu ngaret jika membalas pesannya. Ingin sekali Naomi memiting kepala Ken untuk meluapkan kekesalannya. Apalagi saat kejadian pulang sekolah tadi. Naomi jadi tidak enak dengan Dimas. Dengan segera dia mengetikkan sesuatu kembali di ponselnya. Bukan untuk mengirim pesan kepada Ken lagi, tetapi kepada Dimas.

Naomi : Dimas gue minta maap ya soal tadi. Lo jgn marah

Tidak butuh waktu lama ponsel Naomi bergetar menandakan ada pesan masuk. Itu bukan dari Ken melainkan pesan dari Dimas.

Dimas : Santai kali nom, gue gpp ko

Balasan Dimas membuat Naomi menjadi merasa tidak enak. Dimas terlalu baik dengannya. Dimas selalu memberinya sontekan, selalu mendengar keluh kesahnya berpacaran dengan Ken. Dimas teman laki-laki Naomi yang paling baik.

Saat Naomi ingin membalas pesan Dimas, teriakan mamanya sudah mendahuluinya.

"Naomi! Ada Ken nunggu di luar tuh," ujar Kinan membuka pintu anak gadisnya.

Naomi mengerutkan keningnya bingung sampai bergelombang. "Ken?"

Tidak mungkin Ken yang datang, karena ini masih jam tiga sore. Tadi janjinya Ken akan menjemputnya jam empat sore. Naomi yakin Ken akan selalu ngaret jika menjemputnya.

Mata Naomi terbelalak kaget. "Beneran ada Ken?"

"Iya, samperin sana!" suruh Kinan keluar dari kamar anaknya.

"Iya, Ma,"

Naomi berjalan mondar-mandir di depan kaca kamarnya. Dia belum siap-siap tetapi Ken sudah menjemputnya. Dengan langkah kecepatan seribu dia mengambil handuk di atas kastop pintu dan segera bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Naomi yakin pasti Ken sedang kerasukan tuyul pengkolan karena menjemputnya lebih awal satu jam. Biasanya Ken selalu ngaret tidak pernah on time. Pernah saat itu Naomi menunggu Ken karena akan meminta antar ke toko buku, Ken mau karena Naomi yang memaksanya. Saat itu juga Naomi menunggu Ken yang menjemput sampai hampir tiga jam. Bayangkan betapa ngaretnya seorang most wanted Galaksi.

Tidak butuh waktu lama untuk Naomi dia sudah menggunakan pakaiannya.

Naomi memandang penampilannya di cermin. Rambutnya dikucir kuda lalu dia memoleskan lipbalm agar tidak terlihat terlalu pucat. Tidak menggunakan make up apapun lagi, sudah cukup. Tidak lupa jam tangan berwarna maroon kesayangannya pemberian Ken saat pertama mereka jadian dulu. Naomi selalu tersenyum saat mengingat dulu Ken memberinya tidak ada romantis-romantisnya sama sekali.

Naomi mengambil sepatu ketsnya yang berwarna senada dengan celana jeans miliknya. Dengan cepat dia memakainya dan langsung mengacir menuruni tangga untuk segera menemui Ken.

Naomi melihat Ken yang sedang berbincang dengan Kinan. Naomi menggelengkan kepalanya, pasti mamanya itu ngobrol yang aneh-aneh soal dirinya.

"Ma, kita berangkat ya," sahut Naomi yang langsung mencium tangan Kinan.

Kinan menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum ke arah Ken. "Buru-buru amat yang mau jalan,"

"Ih, Mama apaan sih! Ayo Ken ish lama banget,"

"Eh nggak boleh gitu Naomi, harus sopan sayang,"

Naomi nyengir. "Iya, Ma,"

Ken tersenyum lalu mencium tangan Kinan. "Ken pinjam Naomi sebentar ya, Tante,"

Kinan mengangguk tersenyum. "Iya hati-hati ya, Nak!"

***

Kini mereka sudah sampai di taman dekat danau. Taman itu sangat ramai, banyak sekali anak kecil yang tengah bermain. Dan juga banyak pasangan remaja yang duduk dikursi taman. Memang tempat yang cocok bagi yang memiliki pasangan. Kalau yang jomblo jangan harap deh datang kesini.

Ken memarkirkan motornya. "Mau ngapain kita ke sini?" tanya Naomi yang sudah penasaran.

Ken tidak menjawab pertanyaan Naomi. Dia melangkah pergi meninggalkan Naomi dan duduk di kursi kayu dekat danau membuat gadis berbola mata cokelat madu itu mengerucutkan bibirnya kesal. Danau itu berada di belakang taman. Cukup dekat dari taman, hanya saja sepi kayak hati author. Eh. Hanya ada beberapa pasangan yang sedang duduk berdua di kursi kayu yang memang tersedia terjajar rapi di sisi danau. Suasanya sangat mendukung apalagi saat nanti sore, senja akan muncul sangat terlihat indah.

Sontak Naomi mengikuti Ken dari belakang dan mendumel tidak jelas karena merasa di acuhkan. Dengan perasaan yang masih kesal, Naomi duduk di sebelah Ken. Karena memang kursi kayu itu cukup untuk di duduki dua orang. Khusus pasangan loh ya, yang jomblo mah jangan.

"Kenapa kita gak di taman aja, sih?" tanya Naomi yang masih cemberut.

Bukannya menjawab, Ken malah menyuruh Naomi untuk tetap duduk. "Lo tunggu sini, jangan kemana-mana!" suruh Ken beranjak dari kursi meninggalkan Naomi sendirian.

Naomi mengangkat bahunya acuh. Mungkin Ken mau ke toilet pikirnya. Gadis berbola mata cokelat madu itu menghirup udara sore dengan tenang. Dia menatap lurus ke depan, sesekali melempar batu kerikil yang ada dibawah kursi ke arah danau.

Tak lama kemudian Ken datang dengan tangan kanan yang dia sembunyikan di punggungnya. Naomi terkejut bukan main saat Ken menyodorkan sebuah boneka beruang besar berwarna putih.

"Boneka?" bingung Naomi.

"Buat lo," kata Ken yang langsung diterima oleh Naomi. Walaupun sebenarnya Naomi tidak tahu maksud Ken memberi boneka itu.

"Ini buat gue?" tanya Naomi memastikan.

"Iya," singkat Ken tersenyum dan duduk kembali di kursi samping Naomi.

Naomi memekik senang. Ini pertama kalinya Ken memberi sebuah boneka kepadanya. Walaupun Naomi sedikit kesal karena Ken memberinya tanpa ada romantis-romantisnya sama sekali. Tapi masa bodo, ia sangat senang sekali.

Ken tersenyum tipis melihat tingkah Naomi yang senang dan mengacak gemas puncak kepala Naomi. Saking senangnya Naomi tidak menyadari perlakuan Ken barusan. Naomi terus memeluk boneka itu.

"Maaf,"

"Buat apa?" tanya Naomi tanpa mengalihkan pandangannya dari boneka pemberian Ken itu.

Ken memilih tidak menjawab pertanyaan Naomi. Percuma saja bicara kepada Naomi disaat dia sedang bahagia seperti ini.

"Ken, ini beneran buat gue kan?" tanya Naomi memastikan lagi, karena merasa tidak percaya dengan boneka teddy bear yang berada di dekapannya.

"Iya,"

"Makasih Ken, gue suka banget sama bonekanya."

***

NOVEL STAY WITH ME BISA DIDAPATKAN DI SHOPEE GRASSMEDIA!

Continue Reading

You'll Also Like

5.6M 568K 82
Bagaimana ketika Syila ditemukan takdir bahwa ia harus tinggal satu atap dengan seorang laki-laki yang ternyata juga most wanted di sekolah baru nya...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.8M 129K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
192K 16.1K 48
[Gbf series 1, Complete ✔] "Pacar lo pemain PubG? Waktu dia lagi main, lo telpon dia. Kalau dia gak marah, pertahanin!!" _ "Gak marah pala lu botak...