Loving Never Forgetting. ✔️

QyAaAa- tarafından

144K 6.8K 764

[[END]] ❝Hanya kisah malang seorang ibu tunggal berumur 21 tahun, yang memiliki anak lelaki berumur 4 tahun... Daha Fazla

1
2
3
4
5
6.trouble
7.problem
9.think of it
10.this feeling
11.Dancing in the rain
12.two sides
13.different
14.kidnapped
15.siblings
16.heaven
17.hell-evator
18.villain
19.forgiveness
20.engagement ring

8.please,tell me the truth

4.8K 316 7
QyAaAa- tarafından

Gadis itu membuka pintu rumahnya perlahan,membaringkan kedua anaknya dengan pelan.

Saat berada ditaksi tadi,putra dan putrinya malah tertidur pulas,dan itu membuat so hyun sedikit kerepotan saat mengendong mereka.

Berjalan kelemari dan mengantikan baju kedua anaknya,agar gadis kecil dan jagoannya itu dapat tidur dengan nyaman.

Setelah selesai,sekarang giliran dia lah yang menukar bajunya dan pergi kedapur sekedar untuk menimpali kehausannya.

Dor

Dor

Dor

Suara ketukkan pintu rumah yang membabi buta itu membuat so hyun mengernyitkan dahinya bingung.

Siapa yang datang kerumahnya semalam ini?

Gadis itu membuka pintu rumahnya dan mendapati chanyeol yang sedang menatapnya tajam.

"Kau mengambil ji hye dariku?"ujarnya dengan nada bicara yang menyeramkan.

So hyun yang dituduh tiba-tiba seperti ini tentu saja terkejut.

"Apa maksudmu?"tanyanya heran.

"Ji hye disini kan?ji hye!sayang!"chanyeol ingin menerobos memasuki rumah so hyun.

Namun so hyun menarik tangan chanyeol dan mendudukkan badan chanyeol disofa ruang tamunya itu.

"Ada apa denganmu?"tanya so hyun bingung.

"Kau mabuk ya?!"ujar gadis itu saat mencium ada bau alkohol dibaju lelaki jangkung itu.

"Tidak!kau mengambil leo dan ji hye ku kan!"ujarnya menatap tajam so hyun.

"Hah?"tanya so hyun tidak mengerti.

"Kedua anakku ada disini kan?"ujar chanyeol dengan suara beratnya.

"Memang."ucapan so hyun membuat chanyeol ingin bangkit namun lagi-lagi so hyun menahannya.

"Mereka sedang tidur!kau ingin apa!"so hyun paling tidak suka dengan orang mabuk,karena jika orang itu tidak dalam alam sadarnya,hal apapun bisa dilakukannya,terutama hal diluar akal sehatnya,seperti hal yang pernah dilakukan chanyeol kepadanya,dulu.

"Biar,biarkan aku bertemu dengan mereka!"

"Tenanglah!"so hyun menampar pipi chanyeol pelan,guna menyadarkan lelaki yang sedang diluar akal sehatnya itu.

"Aku-Aku-Aku minta maaf ke-kepadamu"so hyun tersentak kaget,baru kali ini dia melihat seorang lelaki menangis didepannya,dan orang itu ialah chanyeol.

"Ani,maafkan aku karena menamparmu."ujar so hyun merasa bersalah.

"Tidak,maafkan aku,maafkan aku karena telah menyakitimu tanpa sadar,maafkan aku,aku benar-benar tidak ingat apapun,karena itu maafkanlah aku,maaf maaf"so hyun menatap iba chanyeol,lelaki itu kini tengah berlutut dihadapannya dengan air mata yang mengalir.

"Tidak,aku tidak bisa memaafkanmu"so hyun ikut menyeka air mata yang sudah mengalir dipipinya.

Jujur saja,entah kenapa,melihat chanyeol seperti ini menyakiti hatinya,menyentuh lukanya.

Bahkan tanpa sadar air mata mengalir dari mata indahnya.

Gadis itu membantu chanyeol berdiri,dan kembali mendudukkannya disofa so hyun,karena so hyun membantu chanyeol duduk,otomatis dirinya seperti memeluk chanyeol,chanyeol melingkarkan tangannya dipunggung so hyun.

"Biarkan aku seperti ini selama 5 menit saja,aku janji 5 menit sajaa,kumohon"suara lirih chanyeol membuat so hyun terpaku,gadis itu membeku ditempatnya,membiarkan chanyeol memeluknya.

Beberapa menit kemudian chanyeol sudah tertidur dipelukan so hyun.

Gadis itu kembali menyeka air matanya lalu membantu merebahkan badan chanyeol,melepaskan sepatu lelaki itu.

So hyun mendekat dan menyentuh wajah chanyeol pelan,air mata itu menganggu wajah tampannya.

Setelah itu so hyun menatap chanyeol yang tertidur lekat.

"Kau tau,lukaku mungkin saja sudah semakin membesar"gumamnya pelan sembari tersenyum miris.

🌟🌟

"Kau sudah bangun?"tanya so hyun setelah melihat chanyeol yang tengah meregangkan kedua tangannya saat ini dan terlihat terkejut saat mendapati so hyun ada dihadapannya.

"Aku,kenapa bisa ada disini?"tanya chanyeol entah pada dirinya atau pada so hyun.

"Kau mabuk semalam,dan tiba-tiba saja kau sudah pingsan didepan rumahku"ujar so hyun,tentu saja dirinya tidak sepenuhnya berbohong kan?

"Akh!"chanyeol sedikit meringgis dan memegangi kepalanya yang sepertinya sedikit membuatnya kesakitan.

"Kau baik-baik saja?"tanya so hyun,membuat chanyeol mengangguk meyakinkan.

"Kau mengingat sesuatu mengenai semalam?"chanyeol menggeleng mendapati pertanyaan dari so hyun.

Satu lagi fakta yang so hyun tau,saat mabuk chanyeol akan melupakan apa yang sedang dilakukan dan juga dikatakannya,mungkin itu sebabnya chanyeol melupakan malam mengerikan dengan so hyun itu.

Justru itu lah yang membuat so hyun sulit memaafkan chanyeol,karena chanyeol melupakan kejadian dimana keperawanan so hyun direnggut oleh dirinya sendiri,dan so hyun harus mengalami kesakitan dan trauma sendirian.

"Leo dan ji hye bersamamu?"so hyun mengangguk kecil.

"Kenapa?kau ingin mengambil mereka dariku?tidak bisakah kau meninggalkan mereka disini sebelum kau mendapatkan hasil dari pengadilan?"ujar so hyun membuat chanyeol terdiam.

"Tunggu,apa?pengadilan?apa maksudmu?"so hyun menatap kesal chanyeol,bagaimana bisa lelaki itu kini ingin berpura-pura melupakan surat perjanjian dari pengadilan yang dikirim untuknya,bahkan ada tanda tangannya disana!

"Kau benar-benar melupakannya?atau sekedar pura-pura lupa?"tanya so hyun ketus.

"Tunggu,aku benar-benar tidak mengerti,apa maksudmu?"tanya chanyeol bingung,kerutan sudah tercipta didahinya,yang menandakan bahwa lelaki ini benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan so hyun.

So hyun mencari sebuah kerta yang sudah lusuh dan menyerahkannya kepada chanyeol.

Ahh,gadis itu harus menahan air matanya!ayolah,jangan gampang menangis seperti ini!

Dirinya sudah bertekad untuk tidak menjadi lemah didepan chanyeol kan?

"Tunggu,bagaimana bisa?aku tidak pernah menandatangi berkas seperti ini!"elak chanyeol membela dirinya.

"Lalu ini tanda tangan siapa,kalau bukan punyamu?"so hyun mendengus kesal.

"Tunggu"ingatannya kembali ke beberapa hari yang lalu.

Irene mendatangi ruangannya.

Membawa sebuah berkas yang katanya ialah berkas klien penting,penyambungan kontrak,dan pada saat itu chanyeol tengah sibuk berdebat dengan ibunya ditelpon,sehingga pada saat irene meminta tanda tangannya,chanyeol langsung menandatanganinya tanpa membaca berkas didalamnya,dan pantas saja,biasanya penyambungan kontrak diurus oleh manager urusan properti bukannya urusan management.

"Maafkan aku,aku tidak berniat mengambil leo darimu,bahkan aku berfikir untuk menikahimu dan kita hidup bersama"ucapan chanyeol membuat so hyun mendeliknya kesal.

"Nikah?cih,kau membicarakan tentang pernikahan setelah mengirimkan aku kertas ini?kelakuanmu ataupun bukan,tetap saja aku harus menjalaninya dan mengakhiri semuanya di pengadilan."ah sepertinya dia benar-benar tidak bisa berlagak kuat,lagi-lagi air mata nya jatuh,so hyun berubah membenci dirinya yang sangat lemah ini.

"Ah,mian hyun."chanyeol benar-benar merasa sangat bersalah,jujur saja,dia sudah menekankan kepada dirinya untuk tidak pernah membuat so hyun menangis,namun yang dilihatnya sekarang ialah,gadisnya sedang menangis dihadapannya.

"Kau tau,kau tidak akan pernah tau sakit apa yang kurasakan,kau tidak akan pernah tau"ucapan lirih so hyun membuat chanyeol menatapnya lekat.

Mata itu,menghasilkan tatapan khawatir yang mendalam.

"Daddy?"anak lelaki itu keluar dari kamar dengan rambut acak-acakkannya sembari mengucek-ngucek mata indahnya.

Mengetahui leo yang sudah bangun,so hyun dengan segera menghapus air matanya dan mendekati leo.

"Ah sayang,sudah bangun?"so hyun tersenyum dan membawa leo ke gendongannya.

"Mommy,menangis?"tanya bocah lelaki itu lirih.

"Tentu saja tidak sayang,begini,mata mommy hanya sedikit perih"lagi-lagi senyuman teduh so hyun berikan kepada leo,namun tidak berguna untuk leo,bocah itu tau bahwa beberapa saat yang lalu,ibunya ini sudah mengeluarkan butiran-butiran air dari matanya.

Leo berontak turun dari gendongan so hyun lalu beralih memeluk kaki chanyeol.

"Dad,daddy membuat mommy menangis?"tanya leo mendongak menatap chanyeol.

Chanyeol terdiam.

"Appa?"sekarang giliran gadis kecil itu yang terbangun,bajunya berantakkan,beberapa kancing bajunya tidak dikancingkan alias terbuka.

Namun bukannya mendekati chanyeol,gadis kecil itu beralih bersembunyi dibelakang so hyun.

"Aku yidak ingin melihat appa!appa jahat kepada ji hye!"ujar gadis itu dengan bibirnya yang menggerucut lucu.

Chanyeol mengangkat leo kegendongannya dan mendekati ji hye.

"Sayang,maafkan appa,maafkan appa karena telah memarahimu"sesal chanyeol.

Ji hye dengan ragu menatap chanyeol.

Memang benar so hyun tidak menyukai chanyeol,namun bukan berarti dia ingin anak-anak membenci ayahnya sendiri.

"Ji hye tidak boleh seperti ini sayang,nanti appa bisa sedih"ucapan so hyun membuat ji hye keluar dari belakang so hyun dan memeluk so hyun erat.

So hyun mengancingkan baju ji hye yang terbuka,takut angin memasuki tubuh mungil putrinya.

"Kau ingin ikut pulang dengan appa?"tanya chanyeol kepada ji hye.

"Tidak bisakah kau meninggalkan mereka disini saja?aku akan mengantarkan mereka kembali saat hasil dari pengadilan nanti keluar"ucapan so hyun membuat chanyeol mengangguk sembari tersenyum kecil.

"Baiklah,jagoan daddy,ayah harus pergi bekerja sekarang,kalian harus menjaga ibu kalian ya"ujar chanyeol menurunkan leo dari gendongannya.

"Apakah daddy akan pulang kesini lagi?"pertanyaan leo membuat chanyeol menatap so hyun,namun yang ditatap hanya menyiakan pandangannya kesegala arah,enggan menatap makhluk jangkung tampan yang berada didepannya.

"Pasti.daddy.pasti.akan.kembali.lagi.kesini."chanyeol menekan setiap kata yang diucapkannya dan juga tanpa mengalihkan tatapannya dari so hyun.

"Baiklah,jagoan daddy,kisses on the cheek?"leo mencium pipi chanyeol saat lelaki itu berjongkok.

"Ji hye?"chanyeol menatap ji hye dengan tatapan memohon.

"Ika appa yidak kembayi kecini yagi,ji hye yidak akan memaafkan appa!"ujar gadis cilik itu melipat kedua tangannya didada.

"Tentu saja sayang"chanyeol mencium gemas pipi ji hye.

"Aku pergi dulu"chanyeol bangkit dan berdiri.

"Pastikan kau tidak kembali lagi kesini"ucapan tajam so hyun membuat chanyeol terkekeh.

"Oh maafkan aku,tapi sepertinya aku akan sering kesini."

So hyun menatap chanyeol kesal,dan yang ditatap hanya tersenyum tanpa dosa.

"Baiklah aku pergi dulu"chanyeol akhirnya menghilang dari rumah so hyun.

So hyun menatap kertas lusuh diatas meja itu.

'Pengadilan?hakim?pengacara?ah sepertinya sebentar lagi aku akan muak dengan hal hal seperti itu'

Annyeongg~

Me?who?wuakkakaka.

Vomment😻

Sincerely,

Pikachuu.

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

229K 10.4K 57
Hera bahagia, dia mencintai keluarganya, suaminya dan anak perempuannya, dia juga mencintai pekerjaannya walaupun dia memiliki bos yang menyebalkan. ...
28.5K 3.3K 39
Kenangan itu terus mengalun mengiringi setiap langkahnya, seolah tak menginginkan dirinya lupa barang sedikit pun. Kenangan yang terus menggerogoti h...
3.2K 221 6
Feyna sudah menyiapkan pernikahannya dengan sempurna. Mulai dari dekorasi, hotel dan tentunya gaun indah yang akan ia kenakan dihari pernikahannya be...
67.9K 7.2K 54
Tidak ada yang selamanya menyedihkan dan tidak ada yang selamanya membahagiakan. Apapun keinginan mu kamu akan membayarnya dengan harga yang setimpa...