My Teacher My Husband : My [C...

By DAP8412

1.5M 106K 8.2K

Kelanjutan dari kisah hidup Nyonya Oh yang terhormat, Oh Suzy. Sequel dari My Teacher My Husband. . . "Harvar... More

Prolog.
Ch. 1
Ch.2
Ch.3
Ch. 4
Ch. 5
Ch.6
Ch. 7
Ch. 8
Ch. 9
Read.
Ch. 10
Ch. 11
Ch. 12
Ch. 13
Ch. 14
Ch. 15
Ch. 16
Ch. 17
Ch. 18
WAJIB BACA
Ch.19
Ch. 20
Ch. 21
Ch. 22
Ch 23
not today
Ch. 24
Ch. 25
yuhuuu
Ch. 26
Ch. 27
Ch. 28
Ch. 29
Ch. 30
?
Ch. 31
Ch. 32
Ch. 33
Ch. 34
promise
luhan
Ch. 35
Ch. 36
Ch. 37
Ch. 38
Ch. 39
Ch. 40
Ch. 41
Ch. 42
Ch. 43
Ch. 44
Ch. 46
please.
Ch. 47
Ch. 48
Ch. 49
Ch. 50
Ch. 51
Ch. 52
notice
HA
Ch. 53
Ch. 54
Ch.55
Ch. 56
ch. 57
Ch. 58
Ch. 59
Ch. 60
hiatus
Ch. 61
Ch.62
Ch. 63
Ch. 64
Ch.65
Ch. 66
Ch. 67
Ch. 68
notice
Kepo ga tuh? Muehehe
ADA YANG BARU NIIII
OPEN PO

Ch. 45

15.9K 1.3K 109
By DAP8412

"Yak Oh Suzy! Kau yakin Sehun akan baik-baik saja dengan ini?" Untuk ke sekian kalinya Suzy mengangguk. Memandang lelah pada teman-temannya yang tak henti-hentinya bertanya pertanyaan yang sama untuknya.

"Aku sudah bilang tak apa-apa. Sehun akan mengerti nanti." Bosan Suzy. Menyenderkan kepalanya pada bahu Kai yang sedari tadi hanya sibuk dengan ponselnya. Tak terlalu mempedulikan Suzy yang saat ini tengah menganggu waktu tenangnya.

"Ini sudah masuk hari ketiga Oh Suzy." Sungut Jiyeon. Membuang penanya begitu saja lalu menatap Suzy yang bahkan tak menggubris ucapannya.

Ya, ini sudah masuk hari ketiga semenjak Suzy pulang larut dari kampusnya. Memang Sehun tak mempermasalahkan itu, hanya saja Jiyeon tentu tak enak juga pada Sehun. Bagaimana perasaan laki-laki itu jika istrinya pulang larut akhira-khir ini?!

"Terserah padamu. Aku tak mau ikut campur lagi." Gumam Jiyeon yang masih bisa di dengar oleh Suzy.

**

Sehun duduk terdiam seraya bersandar pada kursi kebesarannya itu. Menatap keluar jendela ruangannya dengan pikiran yang mulai mengambang kemana-mana. Sehun heran, tentu saja. Akhir-akhir Suzy sering pulang larut. Bahkan kemarin Sehun mendapati Suzy pulang jam sebelas malam. Catat! Jam sebelas. Kuliah macam apa itu?! Sehun yang lulusan Harvard saja tidak sebegitu dalam kuliah.

Bukan tidak percaya, hanya saja itu aneh untuk Sehun. Apa Suzy mulai lupa pada posisi dirinya yang merupakan seorang istri? Apa gadis itu lupa jika ada suami yang harus ia layani di rumah?

Sehun duduk diam di ruang santai, menatap televisi dengan mata tajamnya dan juga tangan kanan yang ia gunakan untuk memegang gelas kopinya. Melirik pada jam dinding yang tak jauh darinya, jarum pendek sudah menunjukan pukul sembilan malam. Mengecek ponselnya. Kosong. Tak ada pemberitahuan apa pun dari istrinya.

Sehun mulai cemas tentu saja, seingatnya tak ada jadwal kuliah Suzy yang lewat dari jam lima sore. Jika pun ada, Suzy sudah pasti akan mengabarinya.

Batlow? Itu bukan alasan, Suzy bahkan pernah meminjam ponsel teman-temannya hanya untuk menelfon Sehun jika ia telat pulang. Itu hanya telat tiga pulih menit. Dan sekarang?

Sehun melirik kembali jam dinding, "ini sudah lewat empat jam." Bathin Sehun gusar.

Ceklek.

Suzy.

Istrinya pulang dengan setumpuk berkas yang entah apa itu di dekapan dadanya. Membuat Sehun dengan reflek berjalan mendekati Suzy. Mengusap kepala gadis itu dan memindahkan kertas-kertas HVS itu pada meja kecil di samping mereka.

Memeluk tubuh yang nampaknya sangat kelelahan itu dan mengecup puncak kepala sang gadis. "Kau sudah makan?" Anggukan Sehun dapatkan. "Waktunya istirahat." Ujar Sehun. Membawa Suzy masuk kedalam kamar mereka dan memeluk gadis itu hingga masuk dalam mimpinya.

Itu hari pertama dimana Suzy terlambat, bahkan sangat terlambat untuk pulang. Dan Sehun masih bisa memakluminya, mungkin tugas mahasiswa mulai menjerat istri mungilnya.

Sehun makin tak karuan, ini malam kedua. Dan Suzy bahkan belum pulang saat jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Sehun mulai heran, tugas macam apa yang di dapat Suzy? Sehun bisa membantu istri mungilnya itu tentu saja.

Sekali lagi Sehun melirik jam dinding. Sepuluh lewat tiga puluh menit. Sehun mulai geram. Apa Suzy mulai lupa diri?

"Apa yang kau lakukan sebenarnya Oh Suzy?!" Gumam Sehun. Bersiap dengan mantel dan kunci mobilnya jika lima menit lagi istrinya tak pulang dari kampus sialan itu.

Ceklek.

Menoleh cepat, Sehun melihat Suzy berjalan ke arahnya. Merentangkan tangannya dan memeluk Sehun saat itu juga, berharap bisa meredakan amarah sang suami karena Suzy tau betul saat ini Sehun sedang memendam amukannya.

"Sehun. Maaf." Cicit Suzy. Dua kata yang benar-benar membuat Sehun dilema. Antara memarahi Suzy dan balas memeluk tubuh kecil yang saat ini sedang menyandar nyaman di dadanya.

"Sudahlah. Masuk ke kamar dan tidur." Kali ini Sehun benar-benar tak tau harus bagaimana.

Itu hari kedua, tapi rasanya sudah seperti dua bulan untuk Sehun. Benar-benar menyiksa.

Sumpah demi apa, Sehun rasanya ingin sekali mengamuk saat ini. Hari ketiga! Dan ini sudah menunjukan pukul sebelas! Ingin sekali Sehun membanting apa pun yang ada di dalam rumahnya itu! Saat ini juga! Kesabarannya habis. Benar-benar habis.

Memilih pergi ke kamarnya dan tidur. Tak lagi memikirkan istrinya yang bahkan belum tentu memikirkannya itu. Sehun benar-benar tak peduli lagi.

Sehun mendengar pintu kamar terbuka, tak mau repot-repot membuka matanya hanya untuk melihat istrinya, Sehun hanya melirik jam digital pada meja nakasnya. Sebelas tiga puluh.

Persetan dengan khawatirnya, Sehun lebih memilih untuk melanjutkan tidurnya. Mengeratkan selimut yang membalut tubuhnya, menghalangi agar emosinya tak menguar dan berakhir dengan melukai istri kecilnya. Tidak! Sehun tak ingin.

Kembali. Sehun terbangun saat ia rasa pergerakan pada sisi sebelah ranjangnya. Tempat Suzy berbaring.

Sehun bisa melihat bahwa gadis itu mengikat rambutnya dan berjalan keluar kamar. Tak lama setelahnya terdengar bunyi berisik dari arah dapur dan dapat dipastikan bahwa istrinya itu tengah memasak. Pagi buta begini? Pukul lima? Mau kemana lagi anak itu?

Dengan cepat, Sehun kembali menutup matanya saat ia dengar bunyi pintu yang terbuka. Telinga sensitifnya itu bisa memdengar bahwa ada yang Suzy letekan di atas nakas tepat di sampingnya. Setelah itu bunyi sobekan kertas menyusul kemudian. Diikuti dengan bunyi pintu terbuka lalu tertutup dan terakhir, bunyi shower dengan air yang menetes dari sana.

'Jangan lupa mandi! Pakaianmu sudah aku siapkan, setelahnya sarapan. Aku sudah memasak untukmu. Maaf aku pergi duluan Sehun. Aku mencintaimu.'

"Persetan dengan note sialan ini." Gumam Sehun.

Prang.

Bunyi pecahan gelas yang Sehun lempar dari atas nakas menjadi bunyi untuk pengiring kepergian Suzy pagi ini.

Baru kali ini Sehun terbawa dengan emosinya seperti saat ini. Ini di luar kendali Sehun jujur saja.

Dengan gerakan cepat Sehun turun dari ranjang dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan makanan yang sudah susah payah di buat oleh istrinya itu. Persetan! Jika Sehun tetap di rumahnya ini, ia bisa saja menghancurkan rumah bahkan sekaligus dengan isi-isinya yang bisa dikatakan mahal ini.

**

Tok tok tok

"Masuk!" Suara dengan nada dingin dan tegas dalam waktu bersamaan itu membuat Suho, sang sekretaris masuk dengan sebuah benda pipih pada dekapan dadanya.

"Jadwal anda lusa Presdir." Ujar Suho sopan setelah berdiri di depan meja Sehun.

"Hm." Deheman singkat Sehun berikan, tak mau repot-repot beralih dari pemandangan melalui kaca ruangannya itu, walau pun hanya untuk melirikan matanya pada sang sekretaris.

"Menghadiri acara badan amal untuk panti asuhan yang sering anda datangi. Dan juga beberapa panti asuhan lainnya."

"Ya. Jika tidak ada lagi. Silahkan keluar." Usiran nyata Sehun berikan. Ia tak mau ada yang mengganggu waktu sendirinya.

Setelah insiden pecahan gelas tadi pagi, tanpa mau membersihkannya kembali, Sehun langsung berangkat pergi ke apartementnya. Mandi, ganti baju, bahkan sarapan disana. Sehun tidak bodoh untuk menggunakan alat-alat dapur yang begitu banyak itu.

"Kau benar-benar menguji kesabaranku Bae Suzy!"










Gimana? Udah panjang? Masih kurang? Astaga! Silahkan sambung dulu dengan imajinasi kalian ya.. wkwkwk.

See u next chap.

Bye byeee


DAP.

Continue Reading

You'll Also Like

740K 57.5K 104
[END] "Gara - gara TOD Hangyul, gue beneran nikah sama ketos galak." "Sekali kamu pacaran, penghulu papa panggil!" Bagaimana jika TOD membuat hidup...
107K 11.2K 43
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
5.8K 203 5
BL AREA yang HOMOPHOBIK boleh minggir aja ntar kamu ketularan sesat kek mana 😌 gue gak mau nangung dosa ente ya 😋 jadi dosa tanggung sendiri Oke pr...
271K 14.3K 48
#65 in FANFICTION [12/04/17] Perjodohan yang akan di laksanakan antara seorang pria yang sangat manja 'Iqbaal Dhiafakhri' dengan (namakamu). Sikap Iq...