LOVE HIGH KICK ( Sudah Tamat )

By Lovelyulan

14.3K 2K 317

Sebuah Cinta yang tumbuh di sekolah sport khusus lelaki, dengan setting lokasi di Korea selatan, dengan pemai... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26. Ending

19

600 82 23
By Lovelyulan

Kita Harus Kencan


Yoona sudah siap-siap memakai jaket dan topi untuk keluar menemui guru Choi di parkiran mobil tapi tiba-tiba Changmin dan Jonghyun sudah kembali dari kamar MinKyu. Ia kurang cepat. Mau tidak mau ia jadi diintrogasi ChangHyun.

"Mau kemana kau malam-malam?" Tanya Changmin penasaran.

"Keluar..sebentar." jawab Yoona singkat lalu berjalan dengan cuek tapi Changmin menarik kupluk jaket Yoona.

"Dengan siapa?" 

Yoona menundukan kepalanya pasrah. "Guru Choi."
Percuma saja kalau ia berbohong karna changmin dan jonghyun pasti tidak akan percaya.

Siwon berkali-kali melihat jam tangannya ini sudah lebih dari sepuluh menit dari jam janji mereka bertemu tapi Yoona belum juga menampakan dirinya. selalu seperti ini dari jaman masih pura-pura tidak tahu identitas asli Yoona sampai sudah mengetahuinya tetap saja Yoona ngaret.

Siwon mengeluarkan ponselnya ia akan mencoba menghubungi Yoona ia takut wanita itu ketiduran dan lupa akan janjinya. tapi ketika suara sambungan telepon terdengar, terdengar pula suara ringtone ponsel Yoona disekitarnya.

Siwon mengangkat kepalanya dan matanya terbelalak lebar ketika mendapati Yoona datang kehadapannya ditemani Changmin dan Jonghyun. Sial! kenapa dua lelaki itu bisa ikut bersama Yoona! padahal Siwon sudah berencana ingin membuat first date romantice tapi sepertinya akan menjadi petaka besar.

"Guru Choi." ucap Yoona dengan muka memelas.

Siwon membalasnya dengan sorotan mata tajam. Guru Choi langsung melingkarkan tangannya di leher Yoona seperti akan mencekik Yoona, tapi dengan pelan ia berbisik.

"kenapa kau bisa mengajak Jonghyun dan Changmin?"

"Aku di introgasi dan Mereka memaksa ingin ikut." jawab Yoona pasrah.

Siwon melepaskan tangannya dari Yoona dan menatap Changmin dan Jonghyun dengan tatapan galak.

"Apa yang kalian lakukan huh?"

"Guru harus berlaku adil! Kami juga kan murid mu tapi kenapa yang diajak berbelanja hanya Yoon Wo saja?" jawab Changwin dengan wajah yang menurut siwon sangat menyebalkan.

"Benar! Jadi guru bisa ajak kami juga kan?" cecar Jonghyun.

Siwon mengacak-acak rambutnya ia terlihat begitu prustasi. Tanpa bicara lagi ia masuk kedalam mobil deluan. Dan ketiga anak didiknya juga segera mengekori masuk kedalam kursi belakang.

Siwon mengeram kesal ketika melihat pantulan yoona dari kaca daskbord wanita itu duduk di belakang berdesak-desakan di belakang bersama jonghyun dan Changmin. Sedangkan ia duduk di kursi pengemudi sendirian seperti seorang supir bus sekolah.

"Yoon Wo!!! Cepat pindah ke depan jangan buat aku terus emosi!" teriak Siwon tanpa memandang ke belakang.

Mendengar teriakan Siwon Yoona segera melompat turun dan duduk di kursi samping kemudi dengan jantung yang berdebar. Kenapa bisa jadi setegang ini sih suasananya.

Tanpa aba-aba siwon memacu mobil dengan kecepatan tinggi keluar meninggalkan gedung asrama Yonsai. Changmin dan Jonghyun berteriak gembira seolah-olah mereka sedang berada di arena balap. Tapi Yoona yang tau bagaimana kalutnya perasaan siwon karna ChangHyun jadi ambil sikap diam saja sama dengan perasaannya yang tertekan. Ah, rasanya jadi lebih nyaman identitasnya tidak diketahui siwon ia bisa leluasa tanpa harus memikirkan perasaan seperti ini.

"Wow Daebak! Rasanya sudah lama sekali aku tidak berbelanja ke supermarket seperti ini." ucap Jonghyun dengan terkagum-kagum.

"Ternyata kau bisa norak juga ya?" ledek Jonghyun dan langsung dapat tatapan galak dari Changmin.

Changmin merangkul bahu Yoona dengan erat dan membuat Siwon dan Jonghyun menatap kearah mereka.
"Yah Yoon Wo, aku bawa kreadit card mari kita gunakan bersama. Kita beli apa saja yang tidak ada di asramah."

Siwon langsung menarik telinga Changmin sampai Changmin melepas rangkulannya pada Yoona. " pasal 2 ayat 9 setiap mahasiswa yang tinggal di asramah di larang membawa makanan yang berlebihan dari luar!"

"Aduhh... Ampun deh kenapa Guru choi sangat menyebalkan begini sih." keluh changmin sambil mengusap-usap telinganya yang merah.

Jonghyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Lalu ia menyusul Siwon dan Yoona yang sudah berjalan didepan.

"Tadinya aku ingin mengajakmu makan ice cream berdua saja tapi malah jadi kacau begini." keluh Siwon saat ia hanua berjalan berdua dengan Yoona sambil mendorong troly.

"Wahh.. Aku mau! kalau ada kesempatan lagi mari kita makan es krim bersama."

Bingo! Jawaban Yoona tepat sekali ia mampu meredam emosi dan kekecewan siwon hingga kini berganti menjadi senyuman dan wajah yang berseri.

"Aku makin jatuh cinta padamu." siwon mencoba mengecup pipi Yoona tapi Yoona segera menghindar.

"Ahh.. Aku ini Yoon Wo. Nanti kalau ada yang melihat guru bisa di teriaki gay! Lihat apalagi dibelakang ada Changmin dan Jonghyun."

Siwon memanyunkan bibirnya. Dia harus bersabar ekstra agar perasaannya tidak meluap-luap dan melewati batasan yang ada. Karna saat ini status Yoona adalah sebagai Yoon Wo, dan Yoon Wo itu siswa didiknya yang orang-orang tau ia adalah lelaki. Maka siwon benar-benar harus mengontrol semuanya.

"Yoon Wo kemari!!" teriak Jonghyun.

Yoona menoleh dan segera berlari kecil menghampiri Jonghyun dan jonghyun menyambutnya dengan senyuman merekah ternyata jonghyun ingin menunjukan topi kepala joker pada yoona dan memakaikannya dikepala yoona dan mereka tertawa bersama saat melihat pantulan diri mereka dari cermin.

saat melihat adegan tersebut Siwon jadi ingat kan satu hal yang hampir saja ia lupai. Yaitu perasaan Yoona untuk Jonghyun. Sebelumnya Yoona menyukai Jonghyun ia tahu itu. Ia harus memastikannya lagi kepada yoona soal ini. Dan ia paling takut kalau jonghyun juga tahu kalau Yoona wanita. Ia takut jonghyun juga punya rasa yang sama dengan Yoona.

***

"Kalian semalam kemana?" tanya Minho begitu bertemu dengan changmin Yoona dan Jonghyun dilapangan lari pagi.

"Iya semalam kita ke kamar kalian tapi tidak ada siapa-siapa."  sambung kyuhyun.

"Kami di hukum lari di lapangan indoor oleh guru choi karna ketahuan keluar dati asrama di malam hari." jawab Changmin berbohong yoona dan Jonghyun hanya dapat mengiyakan.

Pasalnya mereka bertiga sudah diancam oleh guru choi untuk tidak memberitahu siapapun termaksud kyuhyun dan Minho kalau tidak guru choi berjanji akan memberikan mereka SP 2.

"Sepertinya musim dingin akan segera datang ya? Karna udara pagi ini sudah milai dingin." kata Yoona sambil memandang langit cerah musim kemarau.

"Benar karna sebentar lagi kan November lalu desember. Wah ga terasa saat bulan desember kan kita full libur dan kembali kerumah!" sahut Minho dengan riang. Mendengar musim dingin kan datang memang menyenangkan bagi siswa-siswa Yonsai karna akan libur sebulan penuh.

Mendengar kaya libur dan kembali kerumah Yoona jadi menundukan kepalanya ia rindu Jerman dan rindu sekali dengan ayahnya. Dia ingin pulang. Dia ingin kembali ke tempatnya semula dan menjadi Yoona lagi. Rasanya ia sangat merindukan hal itu. Dan tak terasa sudah bulan ke sembilan ia di korea dan menyamar sebagai Yoon Wo.

Jonghyun menjadi orang pertama yang menyadari akan perubahan raut wajah Yoona. Lantasjonghyun merangkul bahu Yoona dan mengusap-usap lembut kepala Yoona.

"Jika libur musim dingin kau tak bisa kembali lagi ke jerman kau boleh tinggal dirumah ku, dirumah ku banyak kamar kosong untuk tamu."

Ucapan jonghyun malah membuat yoona jadi makin sedih, kenapa Jonghyun baik sekali padanya, ia jadi merasa bersalah kalau seperti ini.

"Benar kau juga bisa bergerlia kerumah-rumah kami. Kyuline siap menampungmu selama sebulan penuh." sahut changmin memberi semangat pada yoona.

Yoona menyeka air matanya yang tadi hampir saja keluar.ia tersenyum lebar. Ia merasa beruntung memiliki sahabat seperti kyuline. Yoona tau sebenarnya mereka adalah sekelompok laki-laki manis dan baik hati.

***

Saat jam istirahat begitu selesai makan siang Yoona segera berlari ke klinik untuk bertemu dengan dokter Hyoyeon. Sudah empat hari ini dokter hyoyeon absen berjaga di klinik ia khawatir pada dokter Hyo yang sudah ia anggap seperti kakak perempuannya.

Yoona mengintip dibalik pintu untuk memastikan dokter Hyo ada didalam dan juga tidak ada orang lain didalam.

Yoona tersenyum melihat Hyoyeon yang duduk sendirian di meja kerjanya sedang menulis sesuatu di buku agendanya. Ia segera menghampiri hyoyeon.

"Eonnni!" panggil Yoona sambil menunjukan  senyum lebarnya.

Hyoyeon menutup bukunya dan tersenyum menatap kedatangan Yoona "wae?"

"Eonni kemana saja empat hari ini? Aku rindu sekali pada eonni!"

"Aku sedikit kurang sehat dan harus istirahat beberapa hari." jawab Hyoyeon santai.

Yoona duduk di kursi di hadapan Hyoyeon, ia tidak berkata apa-apa lagi hanya memandangi meja kerja Hyoyeon tapi matanya dengan tajam menangkan sebuah foto hasil usg yang terselip di buku agenda dokter Hyo. Dengan cepat tangam Yoona mengambilnya dan melihat gambar janin yang ada di foto ugs tersebut dengan mulut terbuka lebar.

"Wauu..ini, ini kan janin di dalam harim! Eonni! Kau sedang hamil?" teriak yoona gembira.

"Hei berikan itu padaku."

Yoona tidak memperdulikan ucapan Hyoyeon ia masih menatap kagum dengan foto usg yang ia lihat sekarang.

"Selamat eonni, kau akan menjadi seorang ibu. Aku senang sekali." yoona menyerahakn foto usg tersebut ke hyoyeon. hyoyeon memandang gambar janinnya dengan senyum senang dan penuh kasih sayang.

"Aku juga senang sekali. Kami sudah menunggunya selama satu tahun dan akhirnya ia datang ke kehidupan rumah tangga kami membawa kebahagian yang tak terbayarkan."

"Berapa usia kandungannya?"

"Aku mengetahuinya sedikit telat kini ia sudah berusia delapan minggu. Aku ingin ia tumbuh sehat."

"Ah, menyenangkan sekali. Aku jadi terharu. Jadi alasan eonni absen jaha klinik karna eonni sakit awal kehamilan ya?"

"Iya, tapi sekarang sudah baik-baik saja dia sangat penurut. Lalu apa tujuan mu ke sini?"

Ah Yoona jadi ingat dia kesini kan mau curhat sama dokter hyoyeon tapi jadi terlupakan begitu saja deh karna mengetahui hal yang menggbirakan.

"Katanya saat musim dingin nanti di bulan desember Yonsai libur ya?"

Mendengar pertanyaan Yoona Hyoyeon tahu kemana arah pembicaraan yoona pasti wanita ini ingin menanyakan prihal apa yang dapat ia lakukan saat libur full sebulan.

"Aku bingung, aku harus kemana, kyuline manawariku tempat tinggal sih tapi aku tidak bisa tinggal dengan mereka begitu saja. Aku lebih ingin kembali ke jerman tapi pasportku hilang."

"Tinggalah dirumah ku, kau kan tau rumah ku ada kamar kosong? Dan bahkam aku tau rahasiamu."

Tiba-tiba saja Siwon masuk dan langsung nimbrung kedalam pembicaraan mereka.

"Ah! Nah dengar itu, ada yang baik hati menjagamu apalagi?"

Yoona menatap siwon dan siwon membalasnya dengan senyuman "jika kau tinggal dengan ku selama liburan aku akan membantu mu mengurusin passport mu yang hilang."

"Jjinja yo?"

Siwon memanggutkan kepalanya dengan yakin.

"Kau yang terbaik!" seru yoona sambil menggenggam tangan Siwon.

"Aduh tolong jika mau pacaran jangan di ruang kerja ku ya." ledek Hyoyeon bercanda.

"Kami tidak pacaran!" elak Yoona atas pernyataan Hyoyeon.

"Kami berpacaran!" elak Siwon berlawan dengan Yoona.

"Ya! Sejak kapan? Gurur hanya mengetahui ku wanita tidak pernah menyatakan cinta secara romantis padaku dan..."

"Tapi kita pernah berciuman,"

Telak ucapan Siwon sukses membungkam mulut yoona. Hyoyeon sampai terkikik melihat tingkah mereka siwon jadi kembali kekanakan jika sudah berhadapan dengan Yoona dia kembali bersikap sesusianya.

"Terserah guru!"

Teriak yoona lalu pergi keluar dari ruang klinik. Hatinya berdebar-debar. Mana ada  tiba-tiba pacaran seperti itu. aduhh...

***

Setelah menunggu 1 minggu berlali akhirnya sampai juga di hari minggu, hari dimana yang sangat ia nanti-nantikan sekali.

Semalam ia sudah mengirimi Yoona sms kalau hari ini ia akan mengajak Yoona kencan secara resmi dan ia sudah menekankan pada Yoona untuk lolos dari Kyuline agar acara kencan yang sudah sangat ia nantikan dapat berjalan mulus.

Yoona keluar gedung asrama dari pintu belakang dan disana Siwon sudah menantinya berdiri depan mobil sport berwarna merah.

Yoona jadi berpikir sebenarnya seberapa kaya kah guru choi. Karna sejak bertemu ia tampilan guru choi memang modis dan ia bahkan membeli rumah bibimya yang mahal.

Siwon membukkan pintu untuk Yoona dan Yoona masuk kedalam mobil tersebut. semerbak wewangian bunga mawar langsung membius penciumannya. Yoona menoleh ke kursi belakang dan ia mendapati buket buka mawar segar yang tersusun rapi bertuliskan "saranghaeyo"

Tanpa sadar siwon sudah masuk ke mobil dan berkata "kau menyukainya?"

Yoona menolehkan wajahnya ke siwon. " indah sekali aku menyukainya."

"Yoona dengarlah baik-baik perkataan aku ini." Siwon menggenggam tangan Yoona dan menatap manik mata yoona dalam-dalam.

"Aku menyukaimu, jadilah kekasihku. Aku berjanji akan mempertemukan mu dengan bibi mu dan akan membantu mu menyudahi sandiwara ini dan aki akan selalu melindungi mu apapun yang terjadi."

Yoona tak bergeming mendengar ucapan siwon yang tulus dan begitu menggiurkan untuknya.

"Guru choi, tapi...aku..."

"Terimalah cinta ku perbedaan usia 4 tahun bukan masalahkan?"

Yoona menggelengkan kepalanya lalu tiba-tiba ia memeluk Siwon dan mengecup pipi Siwon.
"Gomawo, aku juga menyukai Guru choi...bantu aku menjadi Yoona kembalo dan akan kita mulai kisah kita."

Siwon membalas memeluk yoona dengan erat dan mengecup bahu wanita itu. Dia tidak pernah menyangka akan sesuka ini dia dengan Yoona dan perasaan suka itu bahkan mampu menyesakan dadanya dan memdebarkan jantungnya.

Saat di tengah perjalanan Yoona memperintahkan siwon untuk menghentikan mobilnya di depan tempat pemandian umumi, lalu ia meninggalan siwon di luar dan Yoona bergegas masuk.

Yoona membuka loker tempat ia menitipkan koper yang berisikan pakaiannya. Ia mencafi kira-kira pakian yang pas untuk ia kenakan. Dan butih waktu lama ia merubah dirinya dari Yoon wo gadungan menjadi Yoona sejati.

Siwon sampai terpukau begitu melihat wanita cantik keluar dari pemandian yang dipenuhi cahaya dewi. Ia melihat sosok Yoona yang memakai dress selutut berwarna abu-abu dan flatshose lalu rambutnya kini menjadi sebahu tak lagi bondol. Tak ada lagi Yoon wo di hadapannya yang ada hanya Yoona saat ini. Percis seperti yoona yang ia lihat pertama kali melalui camera intercom rumahnya.

"Bagaimana bisa kau merubah penampilan mu? Kau benar-benar cantik Yoona."

"Aku menyimpan pakaian ku disini, dan rambut palsu ini aki dapat dari salon saat aku memotong pendek rambutku." jelas Yoona sedikit malu-malu karna akhirnya ia menunjukan jati dirinya di hadapan Siwon.

Siwon menggenggam tangan Yoona dan berdiri dihadapan wanita itu, ia tidak dapat menahannya lagi. Ia benar-benar jatuh cinta pada setiap yang ada pada diri yoona. Perasaannya bergemuruh.

Siwon meraih kepala Yoona dan mendekatkan bibirnya kebibir Yoona dan menciumnya dengan dalam dan penub perasaan. Yoona yang yang belum siap akan ciuman ini hanya tertegun. Tapi karna siwon enggan melepas ciumannya maka yoona pasrah dan menyambut ciuman panas siwon ia menarik tubuh siwon mendekat dan mendekapnya dan bibirnya membalas permainan bibir siwon.

Mereka terengah engah setelahnya. "Yoona ayo kita kencan hari ini."

Yoona memanggutkan kepalnya dan meraih tangan siwon yang menuntunnya masuk kedalam mobil.

*photo perubahan Yoona ada di cover part ini.

***

Ah, akhirnya bisa update lagi, untuk kencan YoonWon nya akan di update di part selanjutnya. Bersyukur saya sudah punya ponsel baru jadi bisa langsung nulis hehehe..

Jangan lupa vote dan comment
Maaf ya typo bertebaran karna belum saya baca ulang dan edit..

See you...

Continue Reading

You'll Also Like

5.9M 473K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
299K 26.4K 52
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.1M 98.2K 56
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...