Req by: @ishipchil
Seorang gadis berdarah korea-indonesia berjalan dari apartementnya ke pemberhentian bus untuk berangkat ke sekolah.
Kim Hyo Joo pov
Pagi ini cukup cerah, kuikat rambutku saat aku sampai di pemberhentian bus.
Menunggu bus yang tertuju ke sekolahku. SOPA, sekolah idaman para fangirl. Entah apa yang di pikirkan orang tuaku saaat mendaftarkan diriku ke sekolah itu. Dan lebih parahnya aku suka dengan teman kelasku, dia adalah idol dibawah naungan sm ent. Member dari NCT Dream yang katanya sedang sakit tetapi dia tetap saja masuk sekolah setiap harinya, heol. Jaemin dan aku saling mengenal satu sama lain, dan lebih parahnya lagi akulah teman sebangkunya.
Bus pun tiba, aku segera memasuki bus itu dan duduk di pojok dekat dengan kaca. Aku memasang earphone ku dan mendengarkan lagu kesukaanku. BTS-Spring Day. Suara jungkook oppa membuatku gila di lagu ini, hahaha. Begitu juga dengan rap suga oppa yang sangat nyaman dan pas untung di dengar.
Tuk.
"Ouch! Appo!" Kataku dengan suara kecil.
(Ouch! Sakit!)
Ku menoleh ke sebelah kiriku. Bangku kosong tepat di sebelahku tersebut telah di duduki oleh seorang laki2 yang sudah bisa ku tebak dia siapa walaupun dia menggunakan masker.
Na Jaemin.
Laki2 itu berhasil membuat jantungku berdegup kencang di pagi hari.
"Annyeong hyojoo-ah, mianhae yang tadi jika kau kesakitan" sapanya, kalau dilihat dari matanya sepertinya dia tersenyum.
"Annyeong, ah gwaenchana" sapaku balik dengan senyuman. (Ah tidak apa-apa)
"Apakah kau benar2 sakit?" Tanyaku
"Eoh? Wae?"
"Aku melihat beritanya, kau mempunyai masalah dengan punggungmu, hahaha" tawaku menghangatkan suasana kami
"Ah! Geurae, niga majja"(ah! Ya kamu benar)
"Namun aku hanya merasa sakit jika melakukan dance atau bangun tidur biasanya.."
Aku hanya ber-oh ria dan mengangguk mengerti, sungguh walaupun terlihat aku baik baik saja namun sedaritadi jantungku berdegup kencang.
Dan akhirnya bus itu sampai pada tujuan.
Kami berdua -jaemin dan aku- akhirnya turun dan berjalan menuju kelas.
Pelajaran pertama pun dimulai.
----------
Bel istirahat sudah berbunyi.
Tak ada pembicaraan dari aku dan jaemin. Kami hanya membuka buku mata pelajaran yang tadi dijelaskan oleh guru. Dia membaca buku dengan serius, sedangkan aku hanya menatapnya.
"Eoh jaemin-ah.."
"Aku ingin ke toilet sebentar, arra?"(oke?)
"Arasseo" katanya masih fokus dengan buku
Ku langkahkan kakiku jalan menuju toilet sekolah. Aku hanya membasahi wajahku di washtafel setelahnya aku berkaca. Merenungkan, sampai kapan aku harus memendam rasa yang ada selama ini. Lalu ku ambil ponselku ku lihat ada notiff chat entah dari siapa.
no name2000: sudah selesai? Jika sudah temui aku di taman belakang.
Rasa penasaran mulai merasuki perasaanku. Siapa dia? Kaki ku mulai berjalan untuk ke taman belakang sekolah.
Sesampainya di taman belakang sekolah aku melihat Hina.
Gadis berdarah Jepang itu, lagi lagi memanggilku kesini. Mungkin untuk membicarakan hal yang sama.
"Duduk lah" kata hina menyuruhku duduk di sebelahnya.
Aku duduk di kursi taman itu, tepat di sebelah hina.
"Waeyo? Kenapa kau memanggilku?" Tanyaku sambil melepas ikatan rambut ku.
Hina berdiri tepat di depanku.
Plak!
Satu tamparan jatuh di pipi sebelah kanan ku.
"Hina-ya, dodaechega mueosibnikka?!" Kunaikan sedikit nada bicaraku.
(Hina, apa-apaan ini?!)
"Mueosibnikka?! Heol! Kau merebut jaemin dariku!!" Ucapnya sambil sedikit berteriak.
(Apa-apaan?! Hft!)
"Sudahku duga..." batinku
"Hina-ya.. you are so childish(kamu sungguh kekanak kanakan). Aku tidak bermaksud mengambil jaemin dari mu kau tahu? Aku tidak memiliki hubungan yang special, aku dan jaemin hanya-"
"Berpacaran." Tiba tiba saja jaemin duduk di sebelahkun dan merangkulku.
"Yak! Jaemin itu tidak benar!" Kataku membentaknya.
"Woaa woaa.. uri hyojoo sudah berani membentak ku yaa" jaemin mencubit hidungku, kesal? Sedikit. Bahagia? Sedikit. Bagaimanapun aku menyukainya tetap saja itu hanya perasaanku dan hina yang tahu.
"Lihatlah. Kau benar-benar merebutnya." Kata hina sambil memberi penekanan pada setiap kata yang di ucapkannya. Setelahnya dia langsung pergi.
"Yak! Jaemin-ah! Neo nareul hwanage!"
Kata ku sedikit menaikan nada bicaraku.2
(Yak! Jaemin! Kau membuatnya marah kepadaku!)
"Biarkan saja! Deiteu gaja!" Ucap jaemin yang benar2 membuat mataku terbelalak. (Ayo kencan!)
"Aku dengar kau suka padaku, aku juga ahah"
"Ehm.. arasseo.." ucapku ragu
"28 Mei 2017" ucap jaemin tersenyum
"Benar-benar doaku terkabul, dulu aku pernah berdoa jika aku akan mempunyai yeochin pada tanggal 28 Mei 2017"
"Itu benar benar keberuntungan jaem.." aku tersenyum bahagia.
---------
Bel pulang sekolahpun berbunyi, jaemin berencana akan berkunjung ke apartementku siang ini. Lalu mengajakku jalan2
Jaemin menggandengku saat perjalanan menuju apartementku, aku hanya tersenyum melihat kelakuannya.
Kami berdua menghabiskan waktu seharian.
---------
Play mulmed😉😁
Three month's again
2017, 1st August
Hina terus menerus menyuruhku untuk menjauhi jaemin; mengakhiri hubungan special dngn jaemin.
Benar2 aku muak dengan semua ini. Ku pergi ke rooftop untuk menenangkan diri.
Ku ambil ponselku yang berada di kantung seragamku lalu ku membuka aplikasi yang bertuliskan "LINE" di sana.
HyoJoo: jaemin-ah? Bisakah kau ke rooftop sekarang? Ada yang ingin ku bicarakan..
Jae-mine❤: sekarang? Arasseo😉
Beberapa menit kemudian, jaemin duduk di sebelahku.
"Waeyo?" Ucapnya diikuti dengan senyuman
"Sebaiknya kita akhiri saja hubungan kita ini."
"Eoh? Wae? Hina? Biar-"
"Ani, kita bukan jodoh...." ucapku dengan senyuman terpaksa dan mataku yang mulai memanas
"Hyojoo-ah.."
"Just forget me jaem.. and i'll forget you too" aku benar benar menangis sekarang
(Lupakan aku saja jaem.. dan aku akan melupakan mu juga)
"Hyojoo.." jaemin menarik tanganku ketika aku ingin pergi meninggalkannya.
Dia menarikku kedalam pelukannya.
Hangat sekali
"Apakah ini yang dinamakan cinta? Selalu ada rasa pahitnya.." kata ku sambil menangis di pelukannya.
"Hyojoo-ah.. saranghae, kau tidak boleh meninggalkan ku sendiri tidak akan."
"Jaem.. just stop" ucapku lalu melepas pelukannya dan meninggalkannya begitu saja.
---------
Seminggu setelah kejadian itu aku tidak pernah mengabarinya, akupun pindah tempat duduk di sebelah herin. Sungguh2 melelahkan. Setiap harinya belajar dengan beban di otakku, aku masih memikirkan jaemin. Karena mulai kejadian hari itu dia tidak pernah masuk sekolah. Memberi kabar lewat chat saja tidak pernah.
Dan yang lebih parah lagi aku selalu saja di bully habis2an oleh hina dan teman2nya. Hal terjauh yang pernah mereka lakukan adalah, mengunciku di kamar mandi sekolah sampai keesokan harinya. Heol.
---------
Minggu pagi ini aku membersihkan apartementku. Disaat pekerjaanku sudah selesai seseorang memencet bel apartementku. Aku segera membukakan pintunya.
Deg!
Tidak... haruskah kita bertemu lagi? Tuhan apa ini...
Tbc coy ini makin ngawur ae:v
Otak buntu:v
Sipp jangan lupaa vomment okey
❤
-nia