Le Vampire Le Fort [TELAH DIB...

By Charlies_N

4.5M 343K 12.2K

(FANTASY - ROMANCE STORY) Highest Rank #1 In Fantasy Highest Rank #1 In Vampire Highest Rank #1 In Werewolf H... More

Un
Deux
Trois
Quatre
Cinq
Six
CHARLIES NEED HELP!
Sept
Huit
Neuf
Dix
Onze
Douze
Treize
Quatorze
Quinze
Seize
Dix Sept
Dix Huit
Dix Neuf
Vingt
Vingt Et Un
Vingt Deux
Vingt Trois
Vingt Quatre
Vingt Cinq
Vingt Six
Vingt Sept
Vingt Huit
Vingt Neuf
Trente
Trente Et Un
Trente Deux
Trente Trois
Trente Quatre
Trente Cinq
Trente Six
Trente Sept
Trente Huit
Trente Neuf
Quarante
Quarante Et Un
Quarante Deux
Quarante Trois
Quarante Quatre
Quarante Cinq
Quarante Sept
Quarante Huit
PROMOSI RAMADHAN!!
Quarante Neuf
Cinquante
Cinquante Et Un
Cinquante Deux
Cinquante Trois
Cinquante Quatre
Cinquante Cinq
Cinquante Six
Cinquante Sept
Cinquante Huit
INFO
Cinquante Neuf
Soixante
Mirror Web!! COPAS!
Soixante Et Un
Soixante Deux
Pencopotan
Soixante Trois
Soixante Quatre
Soixante Cinq
Soixante Six
Soixante Sept
Soixante Huit
Soixante Neuf
Soixante Dix
Soixante Douze
Soixante Treize
Soixante Quatorze
Soixante Quinze
About The Next Chap?
Soixante Seize
Soixante Dix Sept
Q & A (Close)
Soixante Dix Huit
Soixante Dix Neuf
Quatre Vingts
Quatre Vingt Un
Quatre Vingt Deux
Quatre Vingt Trois
Quatre Vingt Quatre
Quatre Vingt Cinq
Cover Shop
Quatre Vingt Six
Quatre Vingt Sept
Quatre Vingt Huit
Quatre Vingt Neuf
Quatre Vingt Dix
Quatre Vingt Onze
Quatre Vingt Douze
BATAL!!!
Quatre Vingt Treize
Quatre Vingt Quatorze
Quatre Vingt Quinze
Quatre Vingt Seize
Answer
Quatre Vingt Dix Sept
Quatre Vingt Dix Huit
Quatre Vingt Dix Neuf
Cent (END)
Cerita Baru!
Extra Part 1
Extra Part 2
Extra Part 3
Read First, Pleasee..
GwtDrrt!!!
New Vampire Version
ABOUT BOOK
Pemberitahuan!
New Story!
LVLF SERI 2
LVLF 2 DIPUBLIKASIKAN
PROSES PENERBITAN
PRE-ORDER
Another World Called Alfheimr
EBOOK di Playstore!!!
OPEN PO 2
Request Karya Baru

Quarante Six

37.9K 2.9K 24
By Charlies_N

"Ingin ku antar?" tawar Dominique pada Ashley.

Ashley tersenyum kecil, "Ahh.. tidak usah," ujar Ashley.

Dominique mengendikkan bahunya, lalu memakai helmnya, "Baiklah, aku pergi," ujar Dominique, lalu melajukan motor scoopy biru butut miliknya.

Ashley menghela napasnya, gadis itu sudah menunggu taksi hampir satu jam, tapi tak satu pun taksi ada yang lewat.

"Ashley.."

Ashley mengenali suara itu. Itu Albert, bukan? Sahabat yang dulunya benar-benar dia sayangi.

Ashley membalikkan badannya dan menatap Albert datar, "Jika, kamu ingin meminta maaf, ketahuilah.. aku tidak akan pernah memaafkan mu," ujar Ashley datar.

"Ashley, sejujurnya aku tidak ingin melakukannya-"

"Tapi, kamu melakukannya, Albert.. Aku menyayangi kalian, tapi mengapa kalian membuatku harus membenci kalian.." Ashley menatap Albert dengan berkaca-kaca.

"Aku menyayangi mu, Ashley.. Sungguh, walaupun yang kamu tau adalah Pierre lah yang paling menyayangimu.. Ashley, jika aku harus berkhianat pada bangsaku, aku akan melakukannya, asal kan kamu bisa memaafkan ku," ujar Albert.

Ashley menggeleng pelan, "Tidak perlu. Semuanya sudah terjadi, dan kamu sudah terlambat.. Aku tidak membutuhkan kalian sama sekali, lihatlah aku sekarang.. Aku jauh lebih baik, semua orang memandang diriku.." ujar Ashley dengan gaya angkuh.

"Kamu tidak baik, Ashley.. Aku mengenal dirimu.." ujar Albert memegang kedua bahu Ashley.

Ashley segera menepis tangan Albert dari bahunya, "Aku lebih mengenal diriku daripada kamu!" ujar Ashley marah.

"Ashley.."

"Albert, aku tau, aku berhutang nyawa padamu saat kamu menyelamatkan hidupku dari Sean.." Ashley menghela napasnya, "Tapi, aku tak bisa, aku tak mungkin bisa tak membenci dirimu, jadi kumohon.. mengertilah.." Ashley berlalu pergi, meninggalkan Albert yang menunduk sedih.

Ashley berjalan dengan langkah kaki yang cepat, gadis itu menahan tangisnya yang akan pecah. Sungguh, sampai sekarang pun sangat sulit baginya untuk membenci ketiga sahabatnya itu.

Ashley berjalan di jalan raya dengan keadaan mata buram. Gadis itu tak menyadari jika lampu jalanan yang awalnya berwarna merah sudah kembali menjadi hijau.

TINNNN!

Ashley terjengit saat cahaya yang berasal dari beberapa mobil yang berlaju dengan cepat itu menusuk matanya.

Ashley tak tinggal diam, kakinya bergegas meninggalkan jalanan itu, tapi sayangnya sebuah mobil berwarna putih melintas dengan kecepatan di atas rata-rata menuju ke arah dirinya.

Ashley menjerit ketakutan, matanya benar-benar terpejam rapat, dia sudah pasrah dengan apa pun yang terjadi selanjutnya.

Bruk!

Ashley merasakan sebuah tubuh tegap memeluknya, lalu mengangkat tubuhnya dengan cepat dan melesat pergi.

"Huh, kamu beruntung aku sedang melintas di jalan itu.." gumaman pelan itu, membuat Ashley membuka matanya.

"Jeremy.." Ashley mengerjapkan matanya.

Jeremy menatap Ashley sejenak, lalu memutuskan kontak mata tersebut dan menurunkan Ashley dari gendongannya.

"Terima kasih..," gumam Ashley pelan, lalu berjalan beriringan di sebelah Jeremy.

"Hm." balas Jeremy.

Ashley menoleh ke arah Jeremy. Mengapa suara itu tak asing baginya?

"Jeremy," panggil Ashley ulang.

Jeremy hanya menoleh sekilas, "Ada apa?" tanya Jeremy.

"Apa kamu akan mengantarku pulang?" tanya Ashley pelan.

Jeremy mengendikkan bahunya, "Menurutmu?" balas Jeremy datar.

"Zoro.." Ashley sengaja memanggil nama tersebut untuk memastikan kecurigaannya terhadap lelaki ini.

Jeremy menoleh ke arah Ashley, "Apa katamu?" tanya Jeremy pelan.

Ashley mengerjap-ngerjapkan matanya. Apa jangan-jangan pria bertopeng itu adalah Jeremy.

"Kamu menyukai film itu? Kurasa kita satu selera, aku juga sangat menyukainya," ujar Jeremy tiba-tiba.

Ashley meringis, ternyata tebakkannya salah.

"Ahhh.. iya, aku menyukai film itu," ujar Ashley meringis.

Beberapa jam setelahnya. Ashley sedang menyindiri di dalam kamarnya, sama sekali tak tau apa yang harus dia lakukan, dia sangat kesepian, hidupnya telah berbeda, dia tidak memiliki siapa pun lagi. Orang tua? Sahabat-sahabat? Orang yang dicintai? Semuanya menghilang bersamaan.

Ashley mengobrak-abrik tasnya, saat mendengar suara berdering dari ponselnya. Tapi, tangannya tanpa sengaja menyentuh sesuatu, Ashley menarik benda itu. Topeng?

Itu topeng yang sama persis dipakai oleh Zoro saat di kamar mandi. Ashley membuka laci meja riasnya dan mengambil salah satu topeng berwarna hitam milik Zoro.

Alisnya berkerut. Rasa curiga pada Jeremy pun semakin menyelimuti dirinya. Mungkin saja Jeremy memasukkan topeng emas itu saat aku dan dia bertemu tadi.. tapi, mengapa dia sama sekali tak menyadarinya?

Ashley menggeleng tersadar. Gadis itu memasukkan kedua topeng tersebut ke dalam laci meja riasnya dan menutupnya.

Ughh.. kuharap aku dan pria bertopeng itu akan dipertemukan kembali.

Ashley mengikat rambutnya asal, gadis itu membuka lemari pendinginnya untuk mencari beberapa bahan makanan yang mungkin bisa dimasak olehnya.

Ashley meringis saat melihat tak ada satu pun bahan makanan yang bisa dimasak olehnya. Hanya ada sebutir tomat merah di dalam lemari pendingin tersebut.

Ashley menghela napasnya, gadis itu mengambil tas selempangnya, lalu pergi keluar rumah untuk menuju ke supermarket.

Sesampainya. Ashley segera mengambil trolly dan memulai aksi belanja bulanannya. Ashley mengambil beberapa makanan instan, berupa ikan kaleng-kalengan, kornet, dan lainnya.

Saat Ashley hendak mengambil mie instan yang berada di rak atas. Gadis itu tersentak karena sebuah tangan besar menyentuh tangannya.

Ashley membalikkan tubuhnya dan mendapati Clement sedang tersenyum lebar ke arahnya.

"Ahh.. Hai, Mr. Colline," sapa Ashley kikuk.

Clement tersenyum, "Apa kamu tidak bisa memasak makanan yang lebih sehat?" Clement melirik ke arah trolly Ashley yang berisikan berbagai macam makanan instan.

Ashley mengusap tengkuknya, "Aku mencari yang lebih praktis, hidupku sudah rumit, jadi aku akan sedikit membuatnya lebih praktis," kekeh Ashley. Sungguh, itu berasal dari hati terdalamnya dan bukan hanya sekedar candaan biasa.

"Kamu bisa memanggilku kapan kamu mau, aku bisa memasakkan mu makanan yang lebih sehat dan praktis," ujar Clement.

"Ahh.. tidak usah, Clement," tolak Ashley.

Clement terkekeh, tangannya beralih mengambil semua makanan instan yang dibeli oleh Ashley, lalu meletakkannya kembali ke dalam rak.

Clement menggenggam tangan mungil Ashley lembut, "Ayo, ikut denganku.." Ashley membalasnya dengan anggukan kikuk.

Ashley memerhatikan Clement yang memilih daging segar dengan baik, Clement juga memberitau Ashley bagaimana keadaan daging yang masih bagus dan tidak.

"Clement, sepertinya kamu lebih banyak mengetahui hal ini, dibandingkan aku yang manusia.." gumam Ashley.

Clement terkekeh dibuatnya, "Apa kamu tersinggung? Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya ingin yang terbaik untukmu," ujar Clement tanpa sadar.

Ashley menoleh ke arah Clement, keningnya berkerut, "Apa katamu?"

25/ 05/ 2017

Haiiii.. Charlies kambek, terima kasih sebelumnya karena kenaikkan rank LVLF yg sangat pesat dan maaf juga karena updatenya malam banget.. Charlies lagi ada masalah, siapa pun yang bisa bantu tolong bantu, ya.. Charlies baru download app gojek, terus Charlies ngorder makanan, tapi gak jadi, dan orderannya dibatalin dari pihak gojek, tapi tiba-tiba dia ngirim SMS, katanya Charlies belum batalin orderannya dan dia ga bisa ngorder pesanan yang lainnya. Nahh,, disini yang ngebuat Charlies bingung.. Gimana mengatasinya?

-Charlies_N-

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 302K 74
(PART TIDAK DIHAPUS ) Gimana sih rasanya jadi cewek kaya mendadak? Bisa jalan-jalan ke luar negeri, punya bodyguard, bisa beli apa pun yang kamu mau...
598K 36.7K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
167K 10.5K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
1.2M 102K 51
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...