Taeyong membuka kulkas miliknya mencari sebotol air dingin lalu meneguknya untuk membasahi tenggorokannya yang kering.
Jaehyun yang dengan setia duduk di ruang tamu apartemen Taeyong sambil menunggu Taeyong kembali dari dapurnya.
"Jadi apa yang kamu inginkan, sampai datang kesini Jae? Kalo ada yang mau disampaikan, katakan saja" ucap Taeyong sekembalinya ia dari dapur dan duduk di sebelah Jaehyun sambil membawakannya segelas air juga.
"Tapi kalo maksud kedatangan kamu kesini cuma mau berterima kasih, mending pergi aja" sambung Taeyong lagi.
"Hyung" panggil Jaehyun sambil tersenyum. "Aku dengar kamu sampai meninggalkan perusahaan? Cuma gara-gara belain aku, hyung sampe keluar dari perusahaan?"
"Ya ampun..cepat sekali gosip itu tersebar ya, lagian aku juga muak kerja disana. Mereka selalu memaksakan kehendak mereka tanpa memikirkan perasaan bawahannya"
"Kalau begitu aku mau memberikan tanda tanganku untuk membantumu, ah bukan membantu wanitamu itu"
Taeyong menolehkan wajahnya saat mendengar perkataan Jaehyun.
"Hyung, aku tetap top star walaupun aku tidak di NBA, kan? Dan aku tidak bisa mempercayai orang lain selain kamu, hyung" Jaehyun tersenyum lagi, Taeyong pun juga tersenyum senang mendengar ucapan Jaehyun.
"Jadi..dimana aku harus tanda tangan?" Tanya Jaehyun.
Taeyong lalu menyerahkan sebuah kertas yang berisikan kontrak kerja antara perusahaan Jennie dan Jaehyun.
Lalu Jaehyun menandatangani surat kontrak tersebut.
💋💋💋
Taeyong terlihat rapi dan tampan dengan sweater turtleneck abu-abunya yang dibalut dengan long coat berwarna coklat. Serta celana hitam dan sepatu kulit yang membuatnya terlihat lebih exclusive dan elegant.
Taeyong melangkahkan kakinya dengan pasti memasuki gedung kantor Jennie, tentu saja untuk memberikan tanda tangan Jaehyun yang sudah ia dapatkan pada Jennie.Karena ia sudah berjanji pada Jennie untuk membantunya.
Taeyong berjalan menuju receptionist dan menanyakan tentang keberadaan Jennie.
"Permisi..aku datang kesini untuk mencari Kim Jennie, apakah dia ada ditempat?"
"Maaf..tapi ibu Jennie sedang tidak ada ditempat. Dia baru saja pergi. Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya receptionist itu pada Taeyong.
"Hm tolong berikan ini saja padanya" Taeyong menyerahlan sebuah amplop coklat untuk diberikan pada Jennie. "Tapi, bolehkan aku minta kertas memo?"
"Baiklah, ini"
Lalu Taeyong terlihat menuliskan sesuatu dikertas memo itu untuk diberikan pada Jennie juga bersama dengan amplop coklatnya.
💋💋💋
Jennie, Lisa, dan Jisoo terlihat di sebuah cafe sedang menikmati quality time mereka yang jarang terjadi karena kesibukkan masing-masing.
"Jadi beneran nih kamu putus sama Hanbin?!" Ucap Lisa dan Jisoo bersamaan karena terkejut mendengar cerita Jennie.
Jennie menganggukan kepalanya dan tersenyum.
"Tapi gimana caranya kamu minta putus?" Tanya Jisoo.
Lisa menyenggol lengan Jisoo dengan sedikit kasar, "Ya! Kenapa nanyanya gitu sih?!"
"Emang kenapa? Aku cuma penasaran gimana rasanya putus setelah pacaran selama sepuluh tahun" ucap Jisoo kesal pada Lisa.
Tidak ada yang menyadari, Taeyong juga datang ke cafe itu. Entah kenapa ia berfikir pasti Jennie ada disana. Dan benar saja, ia melihat Jennie sedang bercengkrama dengan sahabat-sahabatnya. Tapi ia sama sekali tidak ingin mengganggu mereka bertiga. Taeyong lalu secara diam-diam duduk di belakang kursi Jennie.
Walaupun Lisa dan Jisoo melihatnya, tapi kan mereka tidak mengenali Taeyong.
Taeyong hanya duduk sambil membaca majalah yang disediakan cafe itu sambil sesekali mendengar perbincangan Jennie dan sahabat-sahabatnya itu.
Jennie bahkan tidak menyadari bahwa Taeyong sedang duduk di belakangnya.
Jennie meneruskan pembicaraan mereka dengan santai.
"Aku nggak ngomong banyak sih, emang agak terlambat sebenernya tapi akhirnya aku minta putus"
"Sipp..emang bener pilihan kamu buat putus dari dia, Jen" ucap Jisoo menyetujui tindakan Jennie.
Taeyong tersenyum mendengar cerita Jennie yang ternyata akhirnya ia memutuskan kekasihnya.
"Tapi kamu baik-baik aja kan, Jen?" Tanya Lisa khawatir pada Jennie.
Jennie menganggukan kepalanya yakin, "Iya aku baik-baik aja kok"
"Oh ya! Gimana sama laki-laki yang kamu temui di Busan itu? Apakah dia menghubungimu sampai sekarang?" Tanya Jisoo kepo.
Taeyong membenarkan posisi duduknya, mulai tertarik untuk lebih mendengar obrolan mereka.
"Ng..nggak"
"Loh kenapa? Kamu nggak suka ya sama dia?" Tanya Jisoo lagi.
Taeyong menantikan apa yang akan Jennie katakan untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu.
Jennie terlihat menundukkan kepalanya sambil berpikir sebenarnya bagaimana perasaannya pada lelaki yang baru pertama ia temui itu. Tapi sudah tidur dengannya.
"Suka!"
Taeyong tersenyum lagi, terlihat lega dengan jawaban Jennie.
"Kalo suka, terus kenapa?"
"Hm.."
"Lihat..kamu belum bisa move on dari Hanbin kan?" Tebak Lisa.
Raut wajah Taeyong berubah masam ketika mendengar sahabat Jennie menyebut nama mantan kekasih Jennie lagi.
Jennie mengalihkan pandangannya pada Lisa, "Bukan.."
"Bukan apa? Aku tau bakalan gini, dia bahkan nggak pernah peduli sama kamu tapi kamu tetep aja mikirin dia. Itu sebabnya kamu mutusin dia dan sekarang kamu nyesel udah mutusin dia kan?" ucap Lisa kesal dengan Jennie yang selalu baik dengan semua orang sekalipun dengan mantan seperti Hanbin.
"Bukan seperti itu-"
"Hey! Hubungi dia sekarang" ucap Jisoo yang daritadi hanya mendengarkan Lisa menumpahkan kekesalannya.
"Siapa?"
"Ya lelaki yang kamu temui di Busan kemaren lah, sekarang kamu bebas mau tidur sama siapa aja!" ucap Jisoo santai.
Lisa yang sudah gemas dengan sikap Jennie ditambah dengan Jisoo yang memberikan solusi yang tidak masuk akal pada Jennie. Lisa memukul pelan lengan Jisoo. "Ya!"
"Aw! Sakit, Lis!"
"Kamu sih daritadi ngawur aja ngomongnya" ucap Lisa.
Raut wajah Taeyong mulai serius lagi untuk mendengarkan jawaban Jennie.
Jennie mengangkat kepalanya menatap kedua sahabatnya itu, "Kita ketemu cuma untuk menikmati malam berdua aja kok, nggak lebih. Nggak lebih dari itu"
"Wah! Jennie sekarang gitu ya? Jadi, maksudmu kamu nggak mau ketemu dia lagi?" Tanya Jisoo penasaran.
Bibir Jennie terasa kaku saat mau menjawab pertanyaan Jisoo. Tapi akhirnya ia menjawabnya tanpa tau apa yang sebenarnya hatinya rasakan.
"Malam itu..ngggak ada kesan apa-apa buatku" bibirnya bergetar saat mengatakan hal itu. Ragu.
"Cuma menikmati malam berdua aja" Jennie tersenyum berusaha meyakinkan bahwa perasaannya pada Taeyong salah.
Taeyong terlihat kecewa dengan ucapan Jennie, entah kenapa ia merasa kecewa apa mungkin ia sudah mulai mencintai Jennie?
"Benar! Kamu sekarang single, carilah lelaki yang tepat buatmu" ucap Jisoo.
"Pastinya! Aku sudah memikirkan semua itu kok" ucap Jennie sambil menyeruput kopinya.
"Woaaah! Kim Jennie! Kamu udah jadi dirimu sendiri sekarang ya" ucap Jisoo tak menyangka bahwa Jennie bisa bersikap seperti itu setelah putus dengan lelaki yang sudah ia pacari selama sepuluh tahun. Bahkan Lisa juga terkejut dengan perubahan Jennie yang tiba-tiba.
Jennie terlihat menyesal setelah mengatakan itu semua pada sahabatnya.
Ada perasaan yang mengganjal di dalam hatinya.
Bersambung..