Loving Never Forgetting. ✔️

De QyAaAa-

144K 6.8K 764

[[END]] ❝Hanya kisah malang seorang ibu tunggal berumur 21 tahun, yang memiliki anak lelaki berumur 4 tahun... Mais

1
3
4
5
6.trouble
7.problem
8.please,tell me the truth
9.think of it
10.this feeling
11.Dancing in the rain
12.two sides
13.different
14.kidnapped
15.siblings
16.heaven
17.hell-evator
18.villain
19.forgiveness
20.engagement ring

2

14.8K 738 75
De QyAaAa-

Perlukah aku memperkenalkan diriku?

PARK CHANYEOL.

Aku bukannya ingin sombong ya,tapi memang aku ialah salah satu orang terkaya dinegeri ginseng ini.

Park corp,perusahaan properti terbesar ke-2 di Indonesia.

Aku banyak menjalin hubungan bisnis dengan negara-negara lain, Amerika contohnya.

Aku mendatangi rumah sakit besar ditengah seoul ini karena,aku harus mengunjungi nenek tersayangku yang sedang melakukan check up.

Kalau boleh jujur nih,bukan sombong ya,rumah sakit yang sedang kukunjungi ini juga ialah bagian dari milik keluargaku.

Dengan asistenku yang sekaligus ialah  sahabatku,Oh sehun,kami meninggalkan rumah sakit ini,namun sebelum kakiku selesai melangkah,seorang wanita cantik memberhentikanku.

Wajahnya terlihat familiar.

Dan dia mengatakan hal yang gila.

Author pov.

Park chanyeol,namja tampan itu duduk di tepi kolam dengan segelas wine-nya.

Menatap bintang-bintang yang berkerlap-kerlip,berusaha memikirkan kejadian yang tadi pagi terjadi.

Dengan mantap,chanyeol menatap teleponnya dan mencari kontak seseorang.

"Yeoboseyo,sehun-ah?"

'Ne,waeyo yeol?'

"Ani,tolong cari tahu tentang wanita yang tadi meminta tolong kepadaku,jika kau sudah dapat infonya,segera informasikannya kepadaku"ucap chanyeol dalam sekali helaan nafas.

'Ah,ne,arrasseo,ada yang lain?'

"Dan juga,anak itu,cari tau tentangnya,cari tau apakah benar dia adalah darah daging ku,dan kumohon,jangan bocorkan ini kesiapapun terlebih dahulu"

'Arraseo,akan kulakukan!'

Chanyeol memutuskan panggilannya secara sepihak,dan kembali menatap bintang-bintang diatas sana.

Bintang yang paling bersinar menarik perhatiannya.

"Kau indah,bersinar dan terlihat suci,tapi,kenapa kau hanya muncul pada malam hari?"gumamnya dan kemudian meneguk wine yang sekarang sudah tinggal setengah didalam gelas yang berada digenggamannya.

🔯🔯

Wanita cantik itu terbaring dengan wajah lelah,dengan kepala yang menindih kedua tangannya.

"Mommy"

Suara halus itu menganggu tidur beliau.

"Nghh?"so hyun melenguh dan merenggangkan kedua tangannya,sepertinya tidur dalam keadaan duduk sedikit melelahkannya.

"Eoh?leo?sudah bangun,sayang?"

Leo menganggukkan kepalanya.

So hyun terlihat menghela nafas lega,dan perlahan air matanya mengalir dengan indah melewati hidung mancungnya.

leo ikut menangis dan air matanya mengalir dari mata kecil dan bulat-nya,dan itu mengejutkan so hyun.

"Waeyo?Kau ingin sesuatu,sayang?apakah kau merasa tidak nyaman?ada sesuatu yang sakit?"sembari mengusap air matanya,so hyun bertanya dengan suara yang lembut,wanita ini sangat mengkhawatirkan leo,jiwa keibuannya mulai keluar.

"Waeyo?malhaebwa,ada sesuatu yang mengganggumu?"so hyun tambah khawatir karena sedari tadi leo tidak menjawab pertanyaan pertanyaan yang dilontarkannya,bocah itu hanya menangis tanpa suara,dan itu malah tambah membuat so hyun kalut.

"A..ani mom..mommy,apakah mommy yeyah?mi..mian,leo teyah membuat mommy tidul dengan tidak nyaman"lirih leo dengan sedikit sesegukan.

"Mian..kalena leo teyah membuat mommy menangis..hiks"

So hyun sedikit tersentuh dengan ucapan anak satu-satunya itu.

"Ani-yo,mommy menangis karena mommy merasa bahagia dan terlalu senang leoku selamat"so hyun bangkit dari duduknya,dan memeluk anak semata wayangnya dengan penuh kasih sayang.

So hyun meletakkan jarinya dibawah mata leo,jarinya bergerak perlahan,menghapus air mata leo dengan lembut.

"Leo,saranghae"

🔅🔅

Malam cepat berlalu,bulan berganti matahari,bintang digantikan awan.

Seorang namja dengan umur 26 tahun,terlihat tampan dan lebih muda dengan jas yang melapisi kaos birunya,berdiri didepan kaca,merapikan setelannya.

Setelah merasa rapi dengan penampilannya,langkah kakinya menapaki jalan keluar dari pintu utama dirumah besar nya ini.

Sejumlah pelayan menyambutnya.

Beberapa mobil mewah bahkan sudah berjajar didepan rumahnya.

Asistennya membukakan pintu mobil untuknya,dengan langkah mantap kakinya melangkah,memasuki mobil mewah miliknya.

Duduk dengan santai,merenggangkan seluruh tubuhnya.

Karena terlalu berat,dia bahkan tidak bisa memejamkan matanya barang sekalipun semalaman,bertahan dengan posisi mata terbuka,memikirkan sesuatu yang akan merubah keadaannya sekarang.

"Saejangnim,aku sudah menemukan apa yang anda minta"ujar sehun sopan dan membalikkan badannya.

Walaupun sehun dan chanyeol ialah sahabat baik,tidak sekalipun sehun berbicara informal dan bertindak tidak sopan terhadap chanyeol,bahkan sehun tetap memanggil chanyeol dengan sebutan 'saejangnim' saat mereka sedang bekerja,sekalipun chanyeol menyuruhnya berhenti,saat chanyeol menyuruhnya berbicaralah dengan santai,sehun akan menimpali kata-kata chanyeol dengan kalimat'saya tidak bisa seperti itu,saejangnim,peraturan tetaplah peraturan'.

"Secepat ini?yahh kau memang dapat kuandalkan"puji chanyeol.

"Kirim seluruh berkas yang kau temukan nanti keruanganku"perintahnya.

"Baik,saejangnim"

Chanyeol menghela nafas.

♉♉

Namja itu turun dari mobil,seluruh karyawannya menyambutnya dengan berdiri ditepi-tepi pintu utama.

Setiap langkah yang diambil chanyeol,pegawai-pegawai yang dilewatinya akan membungkukkan badannya,dari yang berada di tingkat tinggi maupun karyawan rendah sampai magang.

Chanyeol's room.

Namja itu berjalan dan menghempaskan bokongnya pada kursi kebesarannya.

Merenggangkan otot-otot kakunya.

Ruangan yang menjadi ruangan kerjanya ini bahkan lebih besar daripada apartement yang ditempati oleh so hyun dan leo sekarang.

Klek.

"Ini saejangnim"sehun meletakkan berkas-berkas dokumen dengan cover yellow diatas meja kerja chanyeol.

"Ne,gomawo,kau bisa keluar sekarang"perintah chanyeol.

"Ye,saejangnim"

Setelah sehun keluar,chanyeol menatap berkas-berkas yang tadi diserahkan oleh sehun.

Dengan ragu,chanyeol mengambil salah satu dari dua berkas yang berada dimejanya ini.

Perlahan chanyeol membuka berkas tersebut.

KIM SO HYUN.

10 April 1996,Gyeongsan.

Kepala marketing di perusahaan luda.

Chanyeol mengernyitkan dahinya saat membaca profil so hyun.

"Ini bahkan bukan perusahaan besar,kan?"tanyanya entah kepada siapa.

Lulusan S1 di universitas seoul.

"Dia pintar?"

Pernah bekerja di:
-cafe entertain{2010-2011}
-starbucks{2011-2012}
-park corp{2012-2012}(asisten bagian pemasaran)

"Dia bekerja pada usia semuda ini?"

"Eh,park corp?dia pernah bekerja disini?,bagian pemasaran?"

"Tapi,jangka waktunya cepat sekali,apakah dia dipecat?dia bukan magang lagi,jika sudah memiliki jabatan tetap,atau mengundurkan diri?dipecat karena kinerjanya yang kurang?tapi kenapa dia malah masuk perusahaan kalau sebelumnya dia bekerja pada bagian cafe-cafe seperti ini?"gumam chanyeol bermonolog.

Chanyeol mengenggam gagang telepon yang berada diatas mejanya ini,mengangkatnya dan menempelkanya ditelinganya.

"Hun,telepon bagian pemasaran,minta kepalanya kesini sekarang juga"

'Arraseo,saejangnim'

Chanyeol kembali fokus kepada hal yang tadi dibacanya.

Memiliki seorang putra berumur 4 tahun,LEO WILLIAM.

"Wah,putra dia berumur 4 tahun?lalu bagaimana dengan ayahnya?kemana ayahnya?"

Pikiran chanyeol kembali berputar pada saat so hyun menyebutkan 'dia anakmu'

"Argh"chanyeol mengacak rambutnya frustasi.

Tok tok tok.

"Masuk"perintah sang pemilik ruangan dari dalam.

Seorang gadis anggun memasuki ruangan chanyeol,tersenyum malu,membungkukkan badannya.

"Ada yang bisa saya bantu,saejangnim?"tanya irene dengan malu-malu.

"Siapa namamu?"disinilah masalahnya,chanyeol si bos,tidak pernah mengingat nama karyawannya,dia sangat tidak ingin menjadi dekat dengan pegawai-pegawainya,mungkin inilah sebabnya dia tidak tau bahwa dulu,so hyun ialah salah satu pegawainya.

"Joneun bae irene imnida"irene tersenyum mengoda,kemudian dia menyelipkan anak rambutnya kebalik telinganya.

"Kau jadi kepala manager sejak kapan?"tanya chanyeol tiba-tiba membuat irene terjenggit kaget.

"Hmm,2014,waeyo saejangnim?"

"Ah jjinja?pergilah"

"Eh?pergi?"gadis itu mengernyit heran.

"Iya,pergi,kembali bekerja"tegas chanyeol,irene pergi dari ruangan chanyeol dengan kesal,dia menghentakkan kakinya pergi.

Chanyeol kembali menarik gagang teleponnya.

"Hun,mantan ketua manager bagian pemasaran siapa?"

'Ne saejangnim?'

"Temukan orang yang pada 2013 lalu,menjabat sebagai ketua manager bagian pemasaran"

'Ah,yee saejangnim'

Matanya melirik ke dokumen yang lain,penasaran dengan isinya.

Rupanya berkas yang sekarang sedang dipegang chanyeol ialah hasil test dna dirinya dan leo.

Dengan perlahan dia menaikkan kertasnya semakin keatas.

Angka kecocokan diakhir kertas tersebut berhasil membuat matanya membulat sempurna.

99,99% cocok.

Jadi benar jika leo ialah putra biologisnya,tapi bagaimana bisa?

Kim so hyun?nama tersebut terus saja terngiang dikepalanya,wajah hopeless-nya saat meminta tolong kepada chanyeol,chanyeol merasa familiar dengan wajah tersebut,sangat-sangat familiar,namun dia tetap tidak ingat siapa so hyun.

Namun,bagaimana bisa leo ialah putranya?ini tidak masuk akal bukan?.

Tapi,data digenggamannya ini tidak mungkin berbohong,dan ini bukan hal yang mudah untuk dipermainkan.

Yang terpenting,sekarang chanyeol harus mencari siapa yang dulu menempati tempat yang ditempati irene sekarang ini.

Ah dan juga,sepertinya dia harus bertemu dengan so hyun..dan juga putranya,Leo william.

Continue lendo

Você também vai gostar

181K 8.2K 16
-- adakalanya Allah menciptakan seseorang cukup hanya ada di hati kita tetapi bukan untuk hidup kita -- Arfan Aldebaran, lulusan terbaik Karbol Tarun...
339K 26.5K 29
Samira sama sekali tidak mengira dirinya akan mendapat kejutan berupa kehamilan yang sudah berusia enam minggu di pernikahannya yang baru dua bulan...
46.6K 6.7K 21
Gistara Lembayung Wedanta, residen spesialis saraf tahun ketiga, mengalami cinta bertepuk sebelah tangan selama 7 tahun, hingga bertemu sosok yang me...
16.9M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...