Childhood Love

By indiegorose

13.1K 1.3K 174

Drabble SasuHina saat masa kanak kanak, kisaran umur antara 5-12 tahun. ~Enjoyyy~ More

New Student
otouto-zone
Bad mood
Imunisasi

HALLOWEEN

3.8K 366 49
By indiegorose


Warning!!!
OOC, typo nongkrong dimana mana, crack pair.
.
Semua karakter minjem dari pak Masashi Kishimoto
.
Story ori punya coco
.
Jika ada kesamaan cerita atau ide, asli coco nggak sengaja. Nggak pernah punya niatan jadi plagiator
.
.
.

Enjoy

.

.
.

Uchiha Sasuke : 5 tahun
Hyuuga Hinata : 5 tahun
.
.
.


"Sebentar lagi halloween kan?"
Gadis kecil berambut merah berseru, matanya berbinar ketika mengatakannya.

"Iya, aku tidak sabar lagi! Kaa-chan sudah beliin aku kostum peri lho"
Kali ini gadis berambut pink menyahut, membocorkan kostum yang akan dipakainya nanti.

"Kaa-chan ku juga! Aku nanti pakai kostum puteri cantik!"
gadis kecil berambut pirang tidak ingin ketinggalan.

"Tapi kan, halloween itu harus yang seram-seram, peri sama puteri kan nggak seram"

"Tapi aku nggak mau jadi jelek!"

"Iya, kalau yang seram seramkan pasti jelek, aku nggak mau!"

Sasuke menopang dagunya, anak laki laki berseragam konoha kindergarten itu menatap seisi kelas yang berwarna warni dan dipenuhin origami dengan bosan, sesekali merasa terganggu dan merasa tidak tertarik untuk bergabung bersama anak perempuan yang menurutnya menyebalkan disana untuk membahas halloween. Sasuke kecil bahkan tidak mempunyai niat sedikitpun untuk hal yang tidak dipercayainya itu.

"Hinata-chan nanti pakai kostum apa?"

Anak bungsu keluaran chiha itu sedikit terhenyak ketika nama gadis kecil keluarga hyuuga disebutkan, ia menoleh ketempat anak-anak perempuan berada. merasa topik yang satu ini akan membuatnya tertarik, ia memasang telinganya baik baik.

"H-hinata, tidak tahu"
Si gadis kecil yang sedari tadi diam, menunduk, memainkan kedua jarinya didepan dada.

"Hinata-chan nggak ikut? Kenapa?"

"Pasti takut kan?"

"Ti-tidak kok, hinata berani"
Hinata memberi pembelaan terhadap dirinya, tidak ingin dianggap takut walaupun memang itu kenyataannya.

"Hinata chan pasti takut! Hinata chan penakut!"

"iya, penakut!"

"E-enggak kok! Hinata berani, neji-nii bilang!"

"BOOO!"

"Kyaaaa!"
Gadis hyuuga kecil itu menjerit, ia segera bersembunyi dibawah meja dengan tubuh bergetar karena ketakutan saat salah satu anak berambut cokelat mengejutkannya.

"Hahaha, tuh kan hinata-chan penakut!"

"Hahahaha...Iya, hinata-chan payah!"

Melihat teman temannya -jika bisa dibilang begitu- mengejeknya, ia menunduk, tampak sedang menahan tangis, lalu segera berlari keluar kelas.

"Akh, dia pasti menangis, hinata- chan benar benar cengeng!"

"Iya, payah!"
Anak anak perempuan itu kembali bercerita, kali ini tentang sasuke yang menatap mereka yang membuat wajah mereka memerah dan cekikikan. objeknya keempat gadis kecil itu mengalihkan pandangan, merasa kembali tidak tertarik dengan topik percintaan.

Dalam diam, ia masih mengamati, Setelah melihat adegan dimana hinata bersembunyi dibawah meja dengan tubuh bergetar, Sasuke kecil masih diam, otaknya memroses sesuatu, setelah beberapa saat, bocah laki laki itu menyeringai ketika mendapati ide brilliant ala anak TK. Ia kembali menatap pintu kelasnya, tempat dimana hinata keluar. Ya, kalau begini, sasuke dengan senang hati mengikuti acara halloween.
.
.
.

"Kaa-chan!"

Mikoto mengernyit, ia menoleh kebawah, mendapati anak bungsunya yang tampak kesal. Tumben, pikirnya.

"Kenapa sasu-chan?"

Mama dengan dua anak itu berjongkok, menyamakan tinggi badannya dengan putranya. Sasuke diam, tangan kecilnya ia letakkan didagu, kaki kanannya bergerak gerak menepuk lantai, membuat ekspresi berfikir ala detektif yang membuat mikoto semakin bingung.

"Nggak jadi deh kaa-san"

Sasuke pergi begitu saja, meninggalkan kaa-sannya yang bertambah bingung melihat kelakuan aneh anaknya. Setelah mengedikkan bahunya, mencoba tidak peduli, nyonya uchiha itu kembali ke aktifitas awalnya, membuat kue.

"Kaa-san, nanya nya jadi deh"

Orang yang dipanggil kaa-san itu kembali menoleh kebawah, dan kembali mendapati wajah putra bungsunya yang kali ini merubah ekspresinya menjadi serius.

"Kenapa sasu-chan, mau naya apa?"
Mikoto kembali memberikan atensinya kepada sasuke, tetapi kali ini tetap melanjutkan aktivitasnya.

"Malam ini halloween kan kaa- chan?"
Mikoto mengangguk

"Sasuke mau ikut"
Mikoto mengehentikan aktivitasnya, lalu berubah heboh seketika.

"Wuaaah, benarkah? Oke, ayo kita ke toko kostum! anak kaa-chan pasti tampan pake kostum drakula, hihih, kaya edward cullent gitu"

"Ih, sasuke nggak mau keliatan tampan"

"Hee? Jadi?"

"Pokoknya sasuke harus seram!"

"Hmmmm"
Kali ini mikoto yang memasang pose berfikir ala detektif

"Eh, tapi nggak jadi deh kaa-chan, nanti hinata-chan nggak mau deket deket sasuke lagi"
Lah, bukannya tujuannya memang buat hinata takut?

" hinata-chan ikut pesta halloween?"

Sasuke mengangguk

'pantesan'

"Eh, tapi bikin yang seram aja, biar hinata-chan takut"

Lah? Mikoto semakin menatap bingung anaknya yang tampak sedang dilema.

"Akh, pokoknya sasuke pengen hinata takut, tapi juga suka sama sasuke!"

Eh bocah edan, emang ada begitu?

"Baiklah, tenang saja, biar kaa-chan yang tangani"
Mikoto mengedipkan sebelah matanya, mengatakan pada anaknya bahwa semua pasti beres.

"Pokoknya sasuke harus seram ya kaa-san, tapi gantenganya jangan ilang"

Lah, mikoto nggak nyangka anaknya mengindap narsis syndrome.

"Iya, iya, kaa-chan paham"

Sasuke lalu pergi, masuk kekamarnya dan menguncinya, bersemedi dikamar untuk menyusun rencana nanti malam dengan otak bulusnya.

Mikoto geleng-geleng kepala, entah apa lagi rencana anaknya itu untuk putri keluarga hyuuga.
.
.
.
Hinata menatap pantulan dirinya dicermin, topi kerucut, jubah hitam dan sapu lidi versi mini sudah menjelaskan jadi apa dia di malam halloween ini.

gadis kecil itu memutuskan untuk melawan rasa takutnya karena dikatai penakut oleh teman temannya dengan cara Menghadiri pesta halloween dan menjadi hinata yang menyeramkan di malam penuh labu ini. tetapi bukannya terlihat menyeramkan, uang ada ia malah terlihat menggemaskan. Topi kerucut kebesaran itu selalu melorot dan membuat setengah wajahnya tertutupi yang mengharuskannya mendongkak untuk melihat lawan bicaranya. Begitu juga dengan jubah kebesarannya.

Yang jelas, gadis kecil hyuuga kita yang satu ini jauh dari kesan menyeramkan.

"Aaaa, hinata-sama kawaii ne~"
Seorang maid berdiri dibelakangnya, bangga akan hasil kerjaannya yang membuat putri majikannya itu terlihat begitu menggemaskan.

"Hinata tidak terlihat menyeramkan ya?"

"Tentu saja tidak hinata sama, hinata sama terlihat luar biasa!"

Maid itu mengernyit heran, ketika mendapati hinata yang malah menegerucutkan bibirnya.

"Nii-chan mana?"
Gadis kecil itu bertanya, memilih untuk tidak mempersalahkan penampilannya malam ini.

"Neji-sama sudah keluar, katanya ia harus menemui temannya. Hihi, hinata sama tidak lihat betapa menyeramkannya neji sama ketika mengenakan daster putih saya"
Si maid terkikik geli, membayangkan neji yang mengurai rambut panjangnya menutupi wajah, dan berjalan terseok seok ala sadako.

"J-jadi, hinata keluar sendirian?"

"Emmm, memang tidak ada teman hinata sama yang menjemput?"

Hinata menggeleng, temannya tidak menjemput, mereka berjanji untuk berkumpul dirumah sakura dulu.

"A-akh, jadi bagaimana?"

Gadis kecil itu tampak berpikir, kalau dia keluar sendirian tanpa neji, pasti besoknya dia kena demam karena ketakutan melihat penampakan anak-anak yang berpakaian seram. Eh tapikan, neji nggak kalah seramnya, bayangkan saja neji yang menjadi sadako.

entak kesambet jin apa di malam halloween ini, tiba tiba ia tersenyum, menampakkan barisan gigi susunya yang rapi.

"Yaudah, hinata berangkat sendirian"

Maid itu menatapnya terkejut, pasalnya, puteri sulung keluarga hyuuga ini terkenal akan sifat penakutnya. Jangankan keluar sendirian dimalam hari, keluar beli obat nyamuk di kede sebelah saat siang bolong aja udah ketakutan. Katanya, neji-nii bilang, bakalan ada jin bandel yang nyulik anak imut yang keluar tanpa ada dia. Entah siapa yang dimaksud jin bandel oleh neji.

"Yakin?"

Hinata ngangguk

"Nggak pengen suruh kou-san nemenin?"

Ngeleng-geleng

"Nggak takut ada jin bandel yang nyulik hinata-sama abis itu hinata-sama disangkutin diatas pohon?"

Pengen nggeleng tapi ragu. Akhirnya ngangguk

"Yaudah deh, semoga sukses!"

Udah itu aja? Yaudah deh hinata keluar.
.
.
.

Malam halloween di konoha kali ini seperti malam halloween sebelum sebelumnya. Labu labu yang dibentuk sedemikian rupa dengan lilin didalamnya berjejer didepan rumah. Anak anak dengan kostum bermacam macam berkeliaran, membawa keranjang untuk diisi oleh permen. Mendatangi rumah rumah orang yang beruntung untuk dimintai jatah mereka.

"ugh, dimana dia"

Suara siapa itu? Oh itu, si sasuke yang lagi tengkurap dibalik semak- semak. Ia menggaruk garuk ketika nyamuk nyamuk nyium pipinya. Menyampirkan jubah drakulanya kesamping ketika tertarik oleh lututnya.

Ya, setelah perdebatan panjang tentang "ingin jadi apa aku saat halloween nanti" dengan ibunya, akhirnya satu set kostum drakula yang menjadi kandidat terkuat. Celana panjang hitam, dipadukan dengan kemeja putih dan dasi juga dilengkapi oleh jubah, rambutnya disisir kebelakang, tetapi tidak merubah cri khas duckyhead-nya. Dan jangan lupakan sentuhan akhirnya, gigi taring KW-2 dan saus tomat diujung bibir yang menambah kesan abis minum darah. Yang jelas, penampilan sasuke kali ini nyeremin tapi gantenganya nggak ilang.

"Issh, hinata chan dimana?! dia pasti lewat sini"
Sasuke kembali nggaruk nggaruk, tetapi kali ini ditangan karena digigit nyamuk. Setelah pengkalkulasian selama 3 jam dikamarnya menggunakan otak cemerlangnya, diyakini peluang hinata lewat di jalan kucing hitam ini lebih dari 100%

Pasalnya, anak perempuan unyu satu itu bakalan kerumah sakura yang cuma punya dua rute, pertama jalan black cat, yang kedua jalan kucing hitam. Dikarenakan ada pemblokiran jalan di jalan black cat karena syuting film sadako vs kayako, jadilah pilihan terakhir adalah jalan kucing hitam. Jalan yang jarang dilewati anak-anak karena sepi dan keadaan ini menguntungkan buat sasuke. Tapi setelah menunggu selama 5 menit 0,5 detik, orang yang akan menjadi mangsa sang drakula juga belum memperlihatkan batang hidungnya. Hebat, hinata telah mencetak sejarah menjadi yang terlama membuat sasuke menunggu.

"Ugh, kenapa lama seka-, itu dia!"
Tanpa sadar Sasuke sedikit beeteriak, ia segera merubah posisinyan, kali ini berjongkok. Anak perempuan unyu yang keliatan sekali ketakutannya sudah di dalam jangkauan matanya. ia menggenggam erat keranjang dan sapu lidi ditangannya dan terus menunuduk. Mata si drakula cilik dan licik semakin tajam menatap 'buruannya,' menjilat bibirnya, cukup menjiwai perannya sebagai drakula malam ini. rasa asam dari saus tomat terasa dilidahnya, enak juga, pikirnya.

"P-permisi paman, bibi, h-hinata numpang lewat. Jangan culik hinata, H-hinata anak baik, rajin menabung, suka bantu mama, sayang hana-chan dan nii-chan, dan tidak sombong"
Hinata mempraktekan hal yang pernah dikatakan neji padanya jika lewat kawasan angker, sekalian mencoba mengurangi rasa takutnya. Tetapi yang ada ia semakin menunduk ketika melewati sebuah pohon tua dengan bentuk yang menyeramkan.

"P-permisi"
Ia tidak berani menoleh sedikitpun ketika mendengar suara gagak dan kucing hitam yang mengeong. Genggamannya pada sapu lidi semakin erat. Mungkin jaga-jaga jika bertemu hantu, akan ia pukul dengan sapu lidi keramat pemberian neji yang katanya ampuh mengusih berbagai jenis jin dan setan.

Sasuke sudah bersiap ditempatnya, dalam hitungan ketiga ia akan melompat dan bertindak sebagai drakula sesungguhnya untuk menakuti hinata.
3
.
2
.
1

"WHOOOAAAAA!!!"

"Kyaaaaa"
Hinata meringkuk ditengah jalan sepi, ia berjongkok dengan kedua tangannya menutupi kepalanya, entah apa tujuannya melakukan pose itu. Sapu lidi keramat dan keranjangnya telah raib entah kemana. Tubuhnya benar-benar bergetar saat ini. Ingin mengintip untuk melihat hantunya tapi terlalu takut.

"T-t-tuan h-antu, hiks... j-jangan c-culik hinata...hiks"
Hinata semakin bergetar. Sasuke drakula telah berdiri dengan percaya diri didepannya. Pipi chubbynya berlepotan saus tomat. Oh, bagaimana mungkin hinata takut dengan bocah tampan yang menggemaskan satu ini.

Sasuke menyeringai ketika hinata takut padanya, gadis kecil itu sudah sesenggukan, kasihan sih, tapi misi ini harus dituntaskan.

"Kamu! Sudah mengganggu tidurku! Kamu harus aku hukum!"
drakula gadungan itu menunjuk- nunjuk hinata dengan jarinya. Mempraktekan dialog yang pernah dilihatnya di serial kartun horror bersama itachi.

"J-j-jangan, kumohooon,...hiks...j-jangan sangkutin hinata di p-pohon, diatas k-kasur s-saja ya"
Lah, emang ada tawar menawar begitu sama hantu.

"Bukan! Bukan itu hukumannya! Dengarkan aku dulu makanya!"
Sasuke cemberut, kesal sendiri jadinya.

"J-j-jadi?"

"Hukumannya, kamu harus dekat- dekat sama anak yang namanya sasuke! Kalau enggak mau! Akan ku hisap darahmu!! Haaaa!"
Sasuke mendekat, kedua tangannya ia angkat dan mulutnya terbuka menampakkan gigi taringnya. Mengancam gadis kecil itu yang semakin meringkuk ketakutan.

"T-t-tapi, h-hinata, takut sama sasuke, tuan hantu" hinata masih belum menoleh kearah tuan hantu. Memilih jujur bahwa ia memang takut dengan bocah yang suka melotot itu. Duh, tahu begini lebih baik ia dirumah saja jadi anak baik. Minum susu dan makan biskuit terdengar jauh lebih menyenangkan dibandingkan dijegat oleh drakula galak.

"Iish...pokoknya, kamu harus dekat dekat sasuke! harus main sama dia aja! jangan suka sama naruto! Jauh jauh dari anak laki-laki lain! Titik!"
sasuke menaikkan volume suaranya, membuatnya semakin terlihat seperti anak anak tetapi tidak berlaku bagi hinata yang semakin ketakutan.

"T-tapi, bagaimana dengan n-neji-nii?"

"Itu juga nggak boleh, jangan deket deket sama sadako!"

"T-tousan?"

Si drakula berubah diam, kemudian pose berfikirnya kembali aktif.

"Iya, boleh, sama papa kamu boleh, tapi harus terus sama sasuke. Sukanya sama sasuke aja"

" t-tapi, h-hinata taku-"

"Kamu lebih takut sama sasuke atau sama aku! Bilang iya aja kenapa!"
Sasuke bersidekap, merasa kesal karena daritadi hinata terus mengatakan bahwa ia takut pada sasuke. Sasuke kan bocah tampan, rajin mandi, dan baik hati, kenapa hinata takut.

Nggak ada jawaban, tangis hinata semakin kencang, membuat sasuke pani seketika.

"E-eh, jangan nangis! Nanti darah kamu aku isap baru tahu!"

Hinata bungkam, menahan tangisnya setelah mendengarkan penuturan drakula cilik itu.

"Kamu paham apa yang aku bilang?!"

Angguk angguk

"Mulai besok mainnya sama aku terus!"

Angguk angguk

"Sukanya sama aku aja! Jangan naruto!"

Angguk ang-

Eh?

Aku?

"T-tunggu, s-sasuke kun?"
Hinata segera mengangkat wajahnya, menyadari suatu kejanggalan yang membuat rasa takutnya hilang seketika. Ia menengadah, dan drakula kw-5 itu berubah canggung seketika. Menyadari kesalahan fatal dari kalimatnya.

"A-aku bukan sasuke! Aku draku-"

"SASUKE!"

kedua bocah itu menoleh keasal suara, mendapati itachi yang berlari dengan daster yang hampir mirip dengan neji, rambutnya juga tergerai.

'Gawat!'

"Hei sasuke! Dari tadi nii-chan sibuk mencarimu! Kemana saja? Kaa-san bilang kau ikut pesta halloween, tetapi aku tidak menemukanmu dimanapun"
itachi berkata dengan santainya, setelah selesai syuting sadako vs kayako mini series, dengan ia yang menjadi kayako dan neji menjadi sadako, ia segera mencari adiknya, ingin memamerkan hasil actingnya dengan ending yang melenceng.

"Hei sasuke, kenapa diam?"
Itachi memainkan telapak tangannya didepan wajah sasuke yang menunduk. Tidak meyadari auran sang adik yang sudah berubah menjadi horror.

"A-ano, ita-nii?"

Itachi menoleh kesampingnya, hinata tengah berdiri dengan raut bingung yang ketara diwajahnya.

"Oo, hai hinata-chan! Kau juga ikut pesta halloween? Wah, kalau begitu ayo kita pergi bersama. Ya kan sasuke, bilang saja kau senang sasuke, hehe"

"I-itu, disamping ita-nii, s-sasuke?"

"Ini? tentu saja! Hei sasuke, kenapa dari tadi diam saja? Isssh kau ini. Bilang saja kau senang bertemu hinata." itachi mengacak acak rambut adiknya. Membuat penampakan duckyheadnya semakin jelas. Memperjelas siapa sebenarnya orang yang berperan sebagai drakula gadungan.

Suasana berubah canggung, khususnya bagi kedua anak berumur 5 tahun disana.

"J-jadi-"

"Hi-hinata-chan..."

"Hei, ada apa ini? Kenapa cuma aku saja disini yang tidak mengerti?"
Itachi memasang wajah bingungnya. Sasuke tampak panik sedangkan hinata sedang menahan tangisnya.

"Hinata cha-"

Hinata menunduk, baru kali ini aura hitam mendominasi gadis kecil itu.

'glek'

"SASUKE JAHAT! AKU BENCI SASUKE!!!"

Jleb

"Hinata-chan!"

Hinata berteriak, lalu Bocah unyu yang marahnya 5 tahun sekali itu segera berlari pulang kerumahnya sambil menangis karena kesal setengah mati dikejai oleh sasuke. Meninggalkan sasuke yang panik dan itachi yang masih belum mengerti keadaan.

"Hinata chaan! Bukan gitu! Aku nggak jahat! Kamu kan udah janji sukanya sama aku, bukan benci! Hei!"
Percuma, teriakan sasuke tidak dapat didengar oleh hinata yang telah menjauh. Sasuke mencak mencak.

"Sasuke, hinata-chan kena-"
Itachi kembali diam, ugh, aura itu lagi. Kali ini wajar karena aurah hitam menyelubungi sasuke.

"NII-CHAN JAHAT! AKU BENCI NII- CHAN!!!"

Kini sasuke yang berteriak, segera berlari kerumahnya, melakukan hal yang sama seperti hinta. Ia bersumpah akan menunggu sang kakak pulang dan menghadiahinya dengan jambakan kemurkaan sasuke dirambut indahnya.

"Aku salah apa?"

*****

Holla readers, it's coco with a new story!! Walahh, fate and fortune aja blom kelar eh malah bikin yang baru, apaan_-
Hehe, tapi nggak papa deh ya, sebenarnya coco masih punya buaanyak calon cerita di draft, tapi baru cover nya doang yang siap_-
Jalan ceritanya nggak tau deh gimana. Haha/garing_-

And last,

Vote nya yaaa, syukur syukur kalo dikasih coment.

See you next chap!!!

Continue Reading

You'll Also Like

74.6K 14.2K 15
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
58.5K 496 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
102K 17.5K 26
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
496K 49.6K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...